BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1
Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas
IV SDN 1 Dengi, Kab. Bolaang Mongondow Utara yang akan dilaksanakan selama 3 bulan sejak dari bulan Agustus – Oktober 2013. Adapun alasan peneliti memilih kelas IV karena kelas ini terdapat banyak siswa yang hasil belajarnya masih rendah pada mata pelajaran PKn. 3.1.2. Karakteristik Penelitian Karakteristik Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN I Dengi Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Semester I dengan jumlah siswa 15 orang, yang terdiri dari siswa laki-laki 6 orang dan siswa perempuan 9 orang. 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan tiga variabel sebagai berikut : a. Variabel Input berupa guru dan materi sistem pemerintahan desa di kelas IV SDN I Dengi Kecamatan Pinogaluman. b. Variabel proses berupa proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermaian peran di kelas IV SDN I Dengi Kecamatan Pinogaluman.
18
19
c. Variabel Output berupa peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem
pemerintahan desa di kelas IV SDN I Dengi Kecamatan Pinogaluman. 3.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas di awali dengan refleksi awal yang dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan partisipan mencari informasi lain untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal atau mencari masalah yang ada pada tempat yang akan di jadikan obyek penelitian. Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas. Tetapi, peneliti mengambil salah satu model penelitian tindakan kelas seperti yang ditulis oleh Suhardjono yang terdiri dari empat tahap yang lazim dilalui yaitu : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing – masing tahap adalah sebagai berikut : Gambar.1Desain Penelitian Tindakan Kelas (Prof. Suhardjono) Permasalahann
Perencanaan tindakan I
Pelaksanaan tindakan I
Analisis dan Refleksi I Pengamatan dan evaluasi
Permasalahan Baru hasil refleksi Perencanaan tindakan II
Analisis dan Refleksi II Apabila permasalahan Belum terselesaikan Dilanjutkan Ke siklus berikutnya
Pelaksanaan tindakan II
Pengamatan dan evaluasi
20
3.4 Tahap-Tahap Penelitian 3.4.1 Tahap Persiapan 1. Peneliti
melakukan
analisis
kurikulum
untuk
menentukan
standar
kompetensi dan kompetensi dasar 2. Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. 3.4.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran bermain peran (role playing). Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2 (dua) jam pelajaran sesuai dengan jadwal yang telah di susun oleh sekolah. Kegiatan dilakukan oleh peneliti berupa kegiatan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dan penggunaan metode pembelajaran bermain peran (role playing) pada proses pembelajaran. 3.4.3
Tahap Pengamatan dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan proses pemantauan oleh guru mitra selaku Observer
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Selanjutnya bersama guru mitra mengevaluasi hasil pemantauan yang telah dilakukan, dan untuk evaluasi hasil belajar siswa dilakukan pada tahap akhir setiap siklus yang diberikan dalam bentuk ujian tulisan.
21
3.4.4
Tahap Analisis dan Refleksi Dalam tahap ini guru dan peneliti sebagai observer mengadakan diskusi
terhadap tindakan yang baru di lakukan. Hal-hal yang di diskusikan adalah : menganalisis tindakan yang baru di lakukan, menjelaskan kelemaham-kelemahan pada pelaksanaan pembelajaran yang sudah dirancang dan penyimpulan data yang di peroleh selama proses pembelajaran. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Hasil refleksi tersebut sangat penting sebagai bahan untuk melakukan perbaikan ke siklus selanjutnya. Refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk mencari data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data antara lain: 1. Observasi : Dalam teknik ini, Peneliti melakukan pengumpulan data yang akan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Wawancara : Tekhnik ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab kepada nara sumber dan sumber lain dalam hal ini Kepala Sekolah, Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran, Siswa dan sumber lain yang dipergunakan guna kelengkapan data. 3. Tes Unjuk Kerja : Berupa evaluasi belajar siswa pada materi sistem pemerintahan desa di kelas IV SDN I Dengi Kecamatan Pinogaluman.
22
4. Dokumentasi : berupa foto/gambar atau data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data pada dasarnya bertujuan mengolah informasi kuantitatif maupun kualitatif sedemikian rupa sampai informasi itu menjadi lebih bermakna. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang hasilnya tidak untuk digeneralisasikan ke kelas atau ke tempat yang lain, maka analisis data cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Analisis data secara deskriptif bermaksud melukiskan sepintas atau merangkum hasil pegamatan. Dengan analisis ini peneliti melihat ketercapaian tujuan dengan melihat adanya peningkatan kondisi aspek-aspek tertentu, skor tertentu, atau bahkan peningkatan ketercapaian batas pada ketuntasan tertentu Pardjono (2007: 53). Tekhnik analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini akan dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan memperhatikan hasil belajar yang diperoleh dari proses pembelajaran secara bertahap dan berkesinambungan. Berdasarkan pendapat di atas, maka tindakan dikatakan
berhasil apabila
tingkat keberhasilan siswa pada materi sistem pemerintahan desa telah mencapai kategori baik. Yang menjadi kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan mengunakan metode bermain peran ini jika mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM yaitu 70. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan Tindakan dikatakan berhasil jika 85% dari
23
keseluruhan siswa mencapai nilai minimal atau indicator kinerja seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya Rumus dalam mencari hasil belajar siswa sebagai berikut: 1. Ketuntasan belajar secara individu Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa. Maka pengolahan hasil penelitian dilakukan dengan menghitung persentase yang dicapai siswa dalam tes secara keseluruhan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus (Wardani, 2010:4.48) sebagai berikut: KT =
Keterangan:
SC 100% SM
KT = Persentase ketuntasan belajar SC = Jumlah skor yang didapat siswa SM = Skor maksimal Nilai hasil belajar akan diinterpresentasikan kedalam interval kualifikasi menurut kriteria Purwanto (2009:103) sebagai berikut: 86 – 100% : Sangat Baik 76 – 85% : Baik 60 – 75% : Cukup 55 – 69% : Kurang ≤ - 54% : Kurang Sekali
24
2. Ketuntasan belajar Klasikal Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh kelas, maka pengolahan hasil penelitian dilakukan degan menghitung rata-rata yang dicapai siswa dengan tes secara keseluruhan dengan mengunakan rumus: ܰܲ =
୨୳୫ ୪ୟ୦ ୱୣ୩୭୰୷ୟ୬ ୢ୧୮ୣ୰୭୪ୣ୦ ୱୣ୪୳୰୳୦ ୱ୧ୱ୵ ୟ ୨୳୫ ୪ୟ୦ ୱୣ୩୭୰୫ ୟ୩ୱ୧୫ ୟ୪ୱୣ୪୳୰୳୦ ୱ୧ୱ୵ ୟ
Keterangan: NP= Nilai persen yang dicari
ܺ 100
Selanjutnya data hasil belajar secara klasikal dapat diinterpretasikan dalam bentuk kriteria sebagai berikut: 85 – 100 : Sangat baik 70 – 84
: Baik
55 – 69
: Cukup
40 – 54
: Kurang
0
: Sangat Kurang
– 39
Tindakan dikatakan berhasil apabila tingkat keberhasilan siswa pada materi pokok sistem pemerintahan desa telah mencapai kategori baik. Yang menjadi kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu apabila terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan metode bermain peran ini jika mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.