BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kenari 56, Yogyakarta. Alasan dipilihnya tempat tersebut karena instansi tersebut sebagai perangkat daerah yang mempunyai peran sebagai pembina dan pengawas usaha waralaba minimarket sesuai dengan bidang, tugas dan wewenangnya. 2) Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kenari 56, Yogyakarta. Alasan dipilihnya tempat tersebut karena Dinas Perizinan merupakan perangkat daerah yang memiliki posisi dan peranan yang penting dalam memberikan pelayanan publik dalam hal perizinan (dalam penelitian ini terkait izin usaha pendirian waralaba minimarket) 3)
Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kenari 56 Yogyakarta 55165. Alasan dipilihnya tempat tersebut karena Dinas Ketertiban sebagai perangkat daerah yang mempunyai fungsi dalam penegakan atas pelanggaran peraturan walikota maupun peraturan daerah.
4) Kantor DPRD Kota Yogyakarta yang beralamat di Jalan Ipda Tut Harsono No. 43, Yogyakarta. Alasan dipilihnya tempat tersebut karena
47
DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah yang mengetahui banyak hal terkait masalah legislasi, anggaran dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah kota Yogyakarta, dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian, Dinas Perizinan serta Dinas Ketertiban. Oleh karena itu peneliti memilih tempat tersebut dengan didasarkan atas keinginan untuk mengetahui secara jelas bagaimana kinerja ke-empat perangkat daerah tersebut terutama dalam pelaksanaan kebijakan penataan waralaba minimarket di Kota Yogyakarta. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2013-Maret 2014.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan maslah atau unit yang diteliti. Jenis penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan untuk mengumpulkan data dan informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis. Prosedur pemecahan masalahnya diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang lembaga masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang
48
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya yang meliputi interpretasi data dan analisis data (Sanapiah Faisal, 2007: 20). Berdasarkan jenis penelitian ini, bertujuan untuk mendiskripsikan dan menggambarkan arah kebijakan pemerintah kota Yogyakarta dalam menata usaha waralaba minimarket yang ada di Kota Yogyakarta.
b. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2008: 15). Menurut Moleong (2009: 9), penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
yaitu pengamatan, wawancara atau
penelaah dokumen. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975: 5) yang dikutip Moleong (2009: 4). Dengan demikian data yang terkumpul adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka (Moleong, 2009: 11). Berdasarkan jenis dan metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan
untuk
mengetahui
dan
menggambarkan
arah
kebijakan
Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menata perkembangan usaha waralaba minimarket.
49
C. Penentuan Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang objek yang akan diteliti yaitu pejabat yang berwenang. Penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive. Teknik purposive yang dimaksud adalah penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2009: 216). Kriteria subjek penelitian ini yaitu subjek terlibat langsung dan mengetahui tentang permasalahan yang diteliti, sehingga dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan. Kriteria-kriteria subjek penelitian yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Subjek penelitian pertama adalah Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, peneliti pilih dengan pertimbangan bahwa Komisi A mempunyai tugas dalam
mengurusi
hal
pemerintahan
yang
meliputi
pertanahan,
kependudukan dan catatan sipil, otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, kepegawaian, pemberdayaan masyarakat, statistik, kearsipan, komunikasi dan informasi serta perlindungan masyarakat, termasuk struktur perizinan, oleh karena itu peneliti menentukan subjek penelitian Bapak Chang Wendriyanto selaku ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakata karena posisinya memiliki pengetahuan, pengalaman, dan informasi mengenai data-data terkait pelaksanaan kebijakan terkait regulasi dalam penataan usaha waralaba minimarket di Kota Yogyakarta.
50
2. Subjek penelitian ke-dua yaitu pejabat pada Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, peneliti pilih dengan pertimbangan bahwa dalam pemberian izin pendirian waralaba minimarket yang berwenang dan mengetahui prosedur perizinan pendirian minimarket waralaba adalah pejabat di Dinas Perizinan, oleh karena itu peneliti memilih Bapak Gatot Sudarmono selaku Kepala Bidang Regulasi dan Pengembangan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, 3 Subjek penelitian ke-tiga peneliti pilih dengan pertimbangan bahwa pejabat yang berwenang dan lebih mengetahui tentang kebijakan penataan waralaba minimarket yang ada di kota Yogyakarta adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, oleh karena itu peneliti memilih Ibu Ir. Sri Harnanik selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas
Perdagangan,
Perindustrian,
Koperasi
dan
Pertanian
Kota
Yogyakarta, 4. Subjek penelitian ke empat, peneliti pilih dengan pertimbangan bahwa instansi sebagai pengawas dan penegakan atas pelanggaran perda maupun peraturan walikota, dalam hal ini terkait tentang penataan usaha waralaba minimarket, oleh karena itu, peneliti memilih Ibu Yuli Budi Iswati, SH. Selaku Kepala Seksi Pengkajian dan Pengolahan Peraturan Perundangundangan Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta,
51
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Wawancara Menurut Moleong (2009: 186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dengan kata lain wawancara merupakan interaksi antara peneliti dengan responden dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh informasi sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2008: 194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Adapun dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tak berstruktur yang berarti adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan data tetapi menggunakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008: 233).
52
Dalam penelitian ini wawancara mendalam dilakukan kepada subjek penelitian yang telah ditentukan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat tentang kebijakan penataan waralaba minimarket di kota Yogyakarta. Kemudian hasil wawancara/ transkip hasil wawancara yang telah direkam melalui voice recorder juga turut mendukung kelengkapan data dari hasil dokumentasi yang telah dilakukan peneliti. 2. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2008: 329) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya catatan peristiwa yang sudah berlalu. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158). Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan pada dokumen resmi dari instansi terkait. Dokumen yang berhasil diperoleh oleh peneliti antara lain beberapa
peraturan
perundangan
terkait
penataan
usaha
waralaba
minimarket, jumlah dan alamat usaha waralaba berjejaring. Data tersebut diperoleh melalui informan secara langsung. Selain itu juga diperoleh informasi atau berita-berita melalui media online dan surat kabar mengenai pelanggaran-pelanggaran dan beberapa hal lain terkait kebijakan penataan usaha waralaba minimarket di kota Yogyakarta.
53
3. Observasi Menurut Guba dan Lincoln (Moleong, 2009: 174), bahwa teknik pengamatan didasarkan atas pengamatan secara langsung dan tidak langsung. Observasi langsung dilakukan jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti menanyakannya kepada subjek, tetapi karena ia hendak memperoleh keyakinan tentang keabsahan data tersebut, maka jalan yang ditempuh adalah mengamati sendiri yang berarti mengalami langsung peristiwanya. Dalam
penelitian
ini
peneliti
melakukan
observasi
dengan
menggunakan bantuan alat bantu seperti kamera dan buku catatan kemudian peneliti melakukan pengamatan tentang keberadaan minimarket waralaba yang ada di Kota Yogyakarta tanpa diketahui subjek penelitian.
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yang berarti teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu (Moleong, 2009: 330). Teknik triangulasi yang digunakan dalam peneliti adalah observasi dari hasil tersebut dengan melakukan pengecekan melalui: 1) membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, 2) membandingkan wawancara dengan hasil
54
dokumen, 3) membandingkan hasil pengamatan dengan dokumen, 4) membandingkan wawancara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Teknik triangulasi
yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber yaitu
membandingkan
data hasil observasi dengan hasil wawancara dan
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2008: 355), analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analaisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data induktif, sebagai berikut: 1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Pada
awal
misalnya;
melalui
kerangka
konseptual,
permasalahan,
pendekatan pengumpulan data yang diperoleh. Selama pengumpulan data misalnya; membuat rigkasan, kode, mencari tema-tema, menulis memo, dan
55
lain-lain. Reduksi merupakan baguan dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar mencari data yang benarbenar valid. Ketika peneliti menyangsikan data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui (Basrowi dan Suwandi, 2008: 209). Data yang dihasilkan dari dokumentasi dan wawancara meruapakan data yang masih kompleks, sehingga data yang didapatkan kemudian disederhanakan lalu dicari makna yang mendasar dan bermakna degan membuat abstraksi yang daoat digunakan dengan memilih data pokok yang mengarah pada permasalahan penelitian terkait arah kebiajakan pemerintah kota Yogyakarta dalam menata usaha waralaba minimarket di kota Yogyakarta. 2. Kategorisasi data Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2009:288). Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ditentukan. Sehingga data dapat memberikan gambaran penelitian yang jelas. Kategorisasi data dalam peelitian ini dilakukan dengan menyusun data dalam satuan-satuan sambil membuat koding. Koding dimaksudkan agar data yang diperoleh lebih dapat disederhanakan dan dapat disusun secara
56
sistematis kedalam kategori dengan sifat masing-masing sesuai dengan tujuan penelitian yang sifatnya pokok dan penting sehingga data dapat memberi gambaran penelitian yang jelas. 3. Display data Display data adalah penyajian data ke dalam matriks yang sesuai. Display data yang dilakukan dengan melihat keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian. Pada tahap ini data yang diperoleh telah dikategorisasi kemudian disajikan ke dalam narasi konstruktif yang berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dalam bentuk narasi dimaksudkan untuk menginterpretasi data secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan (Burhan Bungin, 2008: 70). Pada tahap ini, data yang telah direduksi dipaparkan dalam bentuk narasi yang berupa informasi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai tujuan kebijakan pemerintah kota Yogyakarta dalam menata waralaba minimarket di kota Yogyakarta. 4. Pengambilan kesimpulan Data yang telah diperoleh kemudian ditarik suatu kesimpulan dengan menggunakan metode induktif, yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan ke hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini. Dalam pengambilan kesimpulan ini, dilakukan semenjak diperoleh data dari awal penelitian.
57