BAB III METODE PENELITIAN A.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka pada
penelitian ini diajukan hipotesis berikut : a. Terdapat pengaruh yang positif antara pengawasan terhadap kinerja proyek. b. Terdapat pengaruh yang positif antara pengendalian terhadap kinerja proyek. c. Terdapat pengaruh yang positif antara pengawasan dan pengendalian
secara bersama – sama terhadap kinerja
proyek. B. Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan pada dinas PU. Bina Marga Provinsi Sumsel Subdis Pelaksana Wilayah II dalam Kota Palembang, yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2005. Jenis data berupa data primer yang sumbernya adalah semua karyawan berjumlah 94 orang yang menganggap dirinya memiliki kecakapan dalam pengawasan yang belum memadai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan harapan. Dari populasi 94 pegawai akan ditetapkan sampel sebanyak 60 orang. Dengan jumlah sebesar ini yang lebih dari 2/3 populasi diharapkan sudah representatif untuk mewakili populasi. Dari responden sebanyak 60 orang inilah data untuk ketiga variabel penelitian diambil.
36
Sudah diketahui jumlah contoh 60 pegawai, selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak sederhana (sample random sampling). Seluruh populasi diberi nomor, kemudian diundi tanpa memasukkan kembali nomor yang telah keluar. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianlisis dengan menggunakan paket program SPSS ver. 11.0 (Staitistical package of Social Scienses). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban yang tersedia berupa angka – angka ordinal dari 1 sampai 5
C. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas pertama adalah pengendalian
dan variabel bebas kedua adalah kemampuan kerja
pengawasan dan variabel terikat adalah kinerja proyek. Penelitian ini ingin melihat pengaruh X1 secara parsial terhadap Y, pengaruh X2 secara parsial terhadap Y, dan pengaruh X1 dan X2 secara bersama – sama terhadap Y. Ciri – ciri penelitian ini adalah : (1) Mangetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dan melihat pengaruh dua variabel bebas secara berama – sama terhadap variabel terikat (2) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien relasi.
37
D. Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data kinerja proyek, pengawasan dan pengendalian. Semua data diklasifikasikan lagi kedalam indikator – indikator yang selanjutnya dikonstruksikan menjadi instrumen angket (Lampiran 1). Selanjutnya instrumen itu diuji validitas dan reliabilitasnya. Daftar pertanyaaan yang akan disampaikan kepada responden untuk dijawab adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan disertai alternatif jawabannya. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang disediakan. Uraian dari masing – masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Kinerja Proyek Isitilah kinerja dalam penelitian ini adalah prestasi proyek yang diukur dengan cara menilai pada kuantitas dan kualitas hasil yang dicapai. Cara penilaian adalah dengan memberi bobot sebagai berikut : (Sugiono hal. 87, Tahun 1999) 5
= Sangat Setuju
4
= Setuju
3
= Ragu-ragu
2
= Tidak Setuju
1
= Sangat Tidak Setuju
Secara lengkap, operasionalisasi variabel kinerja proyek seperti tertera pada tabel dibawah ini.
38
Tabel. 3.1. Operasionalisasi Variabel Kinerja Variabel
Indikator
Ukuran
No. Kuisioner
- Berdaya Guna
Manfaat
1,2,3,4
- Tepat Mutu
Kualitas HAP sesuai
5,6,7,8
Spek - Tepat Waktu
Sesuai dengan waktu
9,10,11,12
Kinerja yang ditetapkan - Tepat Laku
Sesuai dengan prosedur
13,14,15,16
yang ditetapkan - Tepat Tuju
Sesuai dengan rencana
17,18,19,20
2. Variabel Pengawasan Pengawasan merupakan sikap mental seseorang pengawas untuk dapat berperilaku patuh, taat, setia dan hormat kepada ketentuan, peraturan – peraturan, norma – norma dan etika dalam pengawasan sesuai dengan pertauran dan tata tertib yang telah disepakati bersama dan diberlakukan dalam suatu organisasi proyek dalam penelitan ini adalah pengawasan terhadap proyek – proyek dalam Kota Palembang dibawah kendali PU Tk.II. Makna yang terkandung didalamnya adalah pengetahuan, sikap mental, serta perpaduan antara sikap mental dan nilai sosial untuk patuh atau taat terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengawasan adalah ketaladanan pimpinan
organisasi
proyek
kesediaan dan
39
kesadaran dalam melaksanakan tugas, serta pengawasan pimpinan dan keberanian dalam menindak pelanggaran. Cara penilaian adalah dengan memberi bobot sebagai berikut : (Sugiono. 1999 : 87) 5 = Sangat Setuju 4
= Setuju
3
= Ragu-ragu
2
= Tidak Setuju
1
= Sangat Tidak Setuju
Secara lengkap, operasionalisasi variabel pengawasan seperti tertera pada tabel berikut ini : Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Pengawasan Variabel
Indikator -
Kesediaan dalam
Ukuran
No. Kuisioner
Tingkat kesediaan
1,2,3,4
Tanggung jawab
5,6,7,8
melaksanakan tugas. -
Memiliki rasa tanggung jawab
Pengawasan -
Memiliki tujuan
Rasa memiliki
9,10,11,12
Berani menerima
Tingkat
13,14,15,16
resiko
keberanian
Kejujuran
Tingkat kejujuran
kerja yang jelas. -
-
17,18,19,20
40
3. Variabel Pengendalian Kemampuan pengendalian merupakan suatu kapasitas yang dimiliki pimpinan baik berupa kapasitas intelektual maupun teknis dalam melaksanakan tugas – tugasnya dalam organisasi proyek. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas – tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan
dan
keterampilan
serupa.
Lima
dimensi
kemampuan intelektual adalah : kecerdasan numerik, pemahaman verbal, daya nalar, kemampuan berlogika dan daya ingat. Sedangkan kemampuan fisik dimensinya adalah kekuatan menggunakan otot berulang – ulang, kekuatan tubuh, keluwesan gerak, keseimbangan tubuh dan stamina. Cara penilaian adalah dengan memberi bobot sebagai beriku : (Sugiono. 1999 : 87) 5
= Sangat Setuju
4
= Setuju
3
= Ragu-ragu
2
= Tidak Setuju
1
= Sangat Tidak Setuju
Secara lengkap, opersionalisasi variabel kemampuan pengendalian seperti tertera pada tabel dibawah ini.
41
Tebal.3.3. Operasionalisasi Variabel Pengendalian Variabel
Indikator -
Tujuan dan
Ukuran Gool
No. Kuisioner 1,2,3,4
Harapan -
Hubungan dengan Koordinasi
5,6,7,8
Team Proyek. -
Dukungan atasan bawahan.
Pengendalian
-
Dukungan
9,10,11,12
menindak
Tingkat
13,14,15,16
bawahan yang
keberanian
Keberanian
tidak disiplin -
Kesadaran akan tanggung jawab.
Tingkat
17,18,19,20
kesadaran
E. Metode Analisis Telah ditetapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel – variabel pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja proyek. Juga telah ditetapkan bahwa desain penelitian adalah desain kausal. Dengan demikian, analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi, baik regresi sederhana maupun berganda.
42
Rumus umum regresi berganda adalah sebagai berikut : (Sugiono. 1999 : 211) Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana Y adalah variabel terikat (kinerja), X 1 dan X 2 adalah variabel bebas. Pengawasan dan pengendalian, b 1 , b 2 adalah koefisien variabel bebas. 1. Penentuan Koefisien Korelasi Untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat di lihat dari nilai r parsial yang mempunyai rague – 1 hingga + bila nilai r parsial semakin mendekati +1 atau –1, berarti
semakin erat hubungan positif atau negatif antara variabel
indenpenden dan variabel dependen. Sedangkan bila nilai r parsial semakin mendekati nol, berarti terdapat hubungan yang semakin lemah. Nilai r parsial yang paling besar menunjukkan bahwa variabel independen yang bersangkutan erat hubungannya dengan variabel dependen. Oleh kerena itu merupakan variabel independen
X yang
paling dominan dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependen Y (salvatore 1983 : 123).
Teknik Pembuktian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik melalui beberapa rangkaian atau tahapan pengujian sebagai berikut :
43
a. Uji F Uji ini merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara bersama-sama, dan hipotesis yang digunakan adalah : Ho : B 1 . B 2 ,……….Bm = 0, artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) secara simultan dari variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y. Ha : B 1 .B 2 ,……… Bm # 0, artinya bahwa terdapat pengaruh yang nya (signifikan) secara simultan dari variabel bebas X1 tehadap variabel terikat Y. Untuk menentukan F tabel, tarap nyata yang digunakan sebesar 10% dengan derajat df = (k – 1) dan (n – k). Sedangkan F hitung dapat dicari dengan rumus ( Gujarati, 1995)
F
hitung
R2 = k (1 – R 2 ) (n – k – 1)
Apabila F hitung lebih besar daripada F tabel (F hitung > F tabel), maka terdapat pengaruh yang nyata dari variabel bebas secara serempak kepada variabel bebas secara serempak kepada variabel terikat, atau dengan kata lain hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya : tidak dapat pengaruh yang nyata secara serempak variabel bebas terhadap variabel terikat.
44
b. Uji t Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat, maka hipotesa yang digunakan : Ho : Bi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata dari variabel bebas X. terhadap variabel terikat Y. Ha : Bi # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata dari variabel bebas X terhadap variabel bebas Y. Untuk menentukan t tabel, tarap nyata yang digunakan 10% dengan derajat kebebasan, df = (n – 1) dimana k merupakan jumlah variabel. Perhitungan t hitung dilakukan dengan berikut :
T hit (i) =
Koef. Regresi Bi Standar dev. Bi
Ho ditolak atau Ha diterima, apabila t hitung > t tabel, artinya terdapat pengaruh yang nyata dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ho diterima atau Ha ditolak, apabila t hitung < t tabel, artinya terdapat pengaruh yang nyata secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel bebas.
45
c. Penentuan Koefisien Determinasi ( R 2 ) Hipotesis
ini
adalah
hipotesis
alternatif,
dan
hubungannya
berkorelasi ganda. Dengan melihat rumus ini, maka korelasi ganda RyX 1 X 2 dapat dihitung dengan rumus ini. r 2 yx 1 + r 2 yx 2 – 2r yx 1 r yx 2 r x 1 x 2
Ry. X 1 X 2 =
1 – r2 x1x2 (Sumber : Sugiono. 1999:190) Ryx 1 x 2
= Korelasi antara variabel X1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y
ryx 1
= Korelasi Product Moment antara X 1 dengan Y
ryx 2
= Korelasi Product Moment antara X 2 dengan Y
rx 1 x 2
= Korelasi Product Moment antara X 1 dengan X 2
Untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan R 2 karena nilai yang diukur terdiri dari nilai rasio absolut dan nilai perbandingan. Kegunaan dari adjusted R 2 adalah: 1. Sebagai ukuran ketepatan suatu garis regresi yang diterapkan suatu kelompk data hasil survey. Makin besar nilai R 2 maka akan semakin tepat
garis regresi, sebaliknya semakin kecil
adjusted R2 akan semakin tidak tepat garis regresi tersebut untuk mewakili data obsevasi. 2. Untuk mengukur besar proporsi atau prosentasi dari jumlah pariasi dari variabel terikat, maka untuk mengukur sumbangan dari veriabel bebas terhadap veriabel terikat.
46
47