BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah variabel dari brand equity. Brand Equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan duatu merek, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan, dan brand equity dapat dikelompokkan menjadi 4 variabel utama , yaitu (Durianto, 2001,4) : a. Brand awareness / kesadaran merek adalah kesanggupan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. b. Brand Association / Asosiasi merek adalah pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain. c. Perceived Quality / persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau layanan jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan. d. Brand Loyalty / Loyalitas merek adalah tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
30
31
3.2 Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa karakteritik yang sama. Populasi yang dimaksud disini adalah warga di Kelurahan Sarirejo Semarang. Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti dalam populasi. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling. Teknik penentuan sampel tersebut berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dalam pengambilan sampelnya yaitu responden yang menggunakan produk minuman berenergi merk Extra Joss dan berusia lebih dari 20 tahun. Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat digunakan pendekatan dari Hair, et. al. (1998) maka penetapan sampel yang digunakan, adalah sebagai berikut : n = (15 s/d 20) x k = 20 x 5 = 100 responden Keterangan : n = sampel (konsumen yang dijadikan responden) k = variabel penelitian yang digunakan Berdasarkan rumus tersebut maka penulis menggunakan sampel sebanyak 100 responden.
3.3 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis mengambil data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan nara sumber atau responden serta diperoleh melalui
32
kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh responden serta perlunya literaturliteratur yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini adalah data primer, yaitu data yang secara langsung dikumpulkan sendiri oleh paneliti di lapangan. Data primer dapat diperoleh dengan kuesioner yaitu suatu metode pengumpulan data dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden guna memperoleh data primer.
3.5 Teknik Analisis Data Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.5.1 Analisis Kualitatif Yaitu analisa yang menggunakan atau menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala yang dapat diuraikan dan tidak dapat dihitung dengan angka dan hasil penelitian didukung dengan teori-teori yang berhubungan dengan tujuan penelitian. 3.5.2 Analisis Kuantitatif Suatu analisa yang digunakan untuk menganalisis data statistik yang diperlukan, dimana data tersebut diperoleh dari daftar pertanyaan yang sudah diolah dalam bentuk angka-angka dan pembahasan melalui perhitungan statistik.
33
3.5.2.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Analisis validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Penulis menggunakan uji validitas dengan teknik analisis Product Moment yang rumusnya sebagai berikut : (Suharsimi Arikunto, 2002: 158). a. Pengujian Validitas Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat pengukuran yang disusun, memiliki validitas atau tidak. Secara operasional validitas atau tidak. Secara operasional validitas dapat didefinisikan apakah kuesioner itu betul-betul mengungkapkan tingkat validitas (kesahihan) dari populasi dan penelitian. Rumus yang digunakan adalah : (Suharsimi Arikunto, 2002:160). N( Σ X Y ) – ( Σ X .Σ Y ) rxy= √( N ∑ X² - ( ∑ X)²) ( N ∑ Y² - ( ∑ Y )² Keterangan : N = jumlah populasi X = skor item Y = skor total r = koefisien korelasi Pengambilan keputusan uji validitas : -
Bila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid
-
Bila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid (gugur)
34
b. Pengujian Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama. Hasilnya oleh sebuah indeks yang memperlihatkan seberapa jauh suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha Cronbach, yaitu : (Suharsimi Arikunto, 2002:191) 2 ⎡ k ⎤ ⎡ Σσ b ⎤ − 1 r11 = ⎢ ⎢ ⎥ ⎥ σ t 2 ⎦⎥ ⎣ (k − 1) ⎦ ⎣⎢
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan Σσ2 = jumlah varian butir σ12 = varians total
Pengambilan keputusan uji reliabilitas : -
Bila suatu variabel nilai reliabilitasnya (Alpha Cronbach) > 0,6 dikatakan reliabel
-
Bila suatu variabel nilai reliabilitasnya (Alpha Cronbach) < 0,6 dikatakan tidak reliabel
35
3.5.2.2 Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel–variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Menganalisis matriks korelasi variabel–variabel
bebas.
Langkah
menganalisis
asumsi
multikolinieritas yaitu : -
Jika nilai VIF lebih kecil dari angka 5 maka tidak terjadi problem multikolinieritas.
-
Jika nilai VIF lebih dari angka 5 maka terjadi problem multikolinieritas. (Singgih Santoso, 2002)
2) Uji Autokorelasi Bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem Autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seseorang
36
individual atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Cara menganalisis asumsi autokorelasi yaitu jika angka Dw test antara du dan (4 – du) maka tidak terjadi problem autokorelasi. (Imam Ghozali, 2002) 3) Uji Heteroskedastisitas Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas atau yang terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana : -
Jika penyebaran data pada scatterplot teratur dan membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan terjadi problem heterosdastisitas.
-
Jika penyebaran data pada scatterplot tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem heterosdastisitas. (Imam Ghozali, 2002)
37
4) Uji Normalitas Bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal plot, dimana : -
Jika penyebaran data mengikuti garis normal, maka data berdistribusi normal.
-
Jika penyebaran data tidak mengikuti garis normal, maka data distribusi tidak normal. (Imam Ghozali, 2002)
3.5.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (kesadaran merek, asosiasi merek, Persepsi kualitas, dan loyalitas merek) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (niat beli konsumen) adapun
rumusnya
menggunakan
koefisien
coefficients) sebagai berikut: Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4
standar
(standardized
38
Keterangan : X1
= variabel bebas (kesadaran merek)
X2
= variabel bebas (asosiasi merek)
X3
= variabel bebas (Persepsi kualitas)
X4
= variabel bebas (loyalitas merek)
Y
= variabel terikat (niat beli konsumen)
b1,2,3,4 = koefisien regresi
3.5.2.4 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur prosentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari determinasi keseluruhan dengan rumus = R2 x 100%. 3.5.2.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh linier antara variabel independent dengan variabel dependent atau sebagai penguji signifikan tidaknya hubungan variabel x dengan variabel Y secara partial. Hipotesis statistik : Ho : β = 0,
Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial/individu.
Ha : β > 0,
Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial/individu.
39
Taraf signifikan = α = 5% Derajat kebebasan (dk) = n - k t=
r n−2 1− r2
Keterangan : r = koefisien regresi antara variabel bebas (x) terhadap variabel
terikat
(y) n = jumlah sampel Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : - Apabila nilai t hitung > t tabel maka untuk signifikan 5%, tingkat kepercayaan 95% derajat. Dan derajat kebebasan n-k, Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara x
terhadap y secara partial. - Apabila nilai t hitung < t tabel maka untuk tingkat signifikan 5%, tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan n-k, Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara x terhadap y secara partial.
3.5.2.6 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh antara seluruh variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap niat beli konsumen (Y). F=
R2 / K (1 − R 2 ) /(n − 1 − K )
(Sudjana, 1992)
40
Dimana : R2 = koefisien berganda K = variabel bebas n = jumlah sampel Kriteria : -
Bila F hitung > F tabel untuk tingkat signifikan 5%, tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (df1 = k-1 dan df2 = n-k), berarti Ho ditolak dan Ha diterima
-
Bila F hitung < F tabel untuk tingkat siginifikan 5%, tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (df1 = k-1 dan df2 = n-k), berarti Ho diterima dan Ha ditolak
Hipotesis : -
Ho : β1,2,3,4 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan/bersama-sama.
-
Ha : β1,2,3,4 > 0, ada pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan/bersama-sama.