II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Tinjauan Pustaka Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk dalam keluarga Leguminoceae dan genus Arachis. Batangnya berbentuk perdu dengan panjang 30-50 cm. Dilihat dari segi pertumbuhan batangnya, kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tegak dan menjalar. Tipe tegak umumnya berumur genjah (100-120 hari) dan mempunyai kematangan polong yang seragam. Sedangkan tipe menjalar berumur panjang (150-180 hari) dan mempunyai kematangan polong yang tidak seragam (Danarti dan Najiyanti, 1999). Tanaman
kacang
tanah
dalam
sistematika
tumbuhan
(taksonomi)
diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi
: Spermatophyta
Sub-Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Rosales
Family
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogaea
(Suprapto, 2000). Di Indonesia daerah yang ideal untuk pertumbuhan kacang tanah terletak pada ketinggian 0,5-500 meter. Pada daerah dengan ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut, tanaman ini masih dapat tumbuh dengan baik, meskipun produksinya
Universitas Sumatera Utara
rendah. Tanaman ini juga menghendaki tanah yang gembur dengan pH 6-6,5, agak lembap, dan berdrainase baik. Penyinaran yang penuh dengan curah hujan ideal terletak antara 45-200 mm/bulan
(Danarti dan Najiyanti, 1999).
Penanaman kacang tanah di Indonesia kebanyakan dilakukan di tanah kering (tegalan) atau di sawah. Pada umumnya kacang tanah di tanam pada saat menjelang musim kemarau. Namun, penanaman kacang tanah di tegalan, dilakukan pada awal atau akhir musim penghujan. Kacang tanah termasuk tanaman palawija, yakni tanaman palawija yang berumur pendek. Jadi, tanaman ini tergolong tanaman yang cepat menghasilkan (AKK, 2000). Menurut pertumbuhannya, jenis kacang tanah dapat dibedakan menjadi dua tipe, yakni : 1. Tipe Tegak Cabang-cabang kacang tanah tipe tegak ini pada umumnya lurus atau sedikit miring ke atas. Orang lebih menyukai kacang tanah tipe tegak, sebab umurnya lebih genjah (kira-kira 100-120 hari), pemungutan hasilnya pun mudah dilakukan. Karena buah kacang tanah tipe tegak ini hanya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, maka buah kacang (polong) ini dapat masak secara serempak. 2. Tipe Menjalar Cabang kacang tanah tipe menjalar ini tumbuh ke samping. Hanya bagian ujung cabangnya mengarah ke atas. Batang utama dari kacang tanah bertipe menjalar ini lebih panjang daripada batang utama dari kacang tanah yang bertipe tegak. Umur kacang tanah tipe ini berkisar antara 5-6 bulan. Setiap ruas kacang tanah yang berdekatan pada tanah menghasilkan buah. Oleh karena itu, buah-buahnya tidak bisa masak secara serempak.
Universitas Sumatera Utara
(AKK, 2000). Secara umum varietas kacang tanah yang sering ditanam adalah varietas unggul dan varietas lokal, yaitu : 1. Tipe Spanish, mempunyai ciri polong berbiji 1-2 2. Tipe Valencia, mempunyai ciri polong berbiji 3-4 (Adisarwanto, 2008). Di dalam rangka pemeliharaan kacang tanah, hal-hal yang terutama perlu diperhatikan dalam usahatani kacang tanah adalah : a. Penyiangan dan pendangiran Penyiangan dimaksudkan untuk mengendalikan gulma (tanaman penggangu) yang tumbuh di sekitar tanaman. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara mekanis dan cara kimia (Danarti dan Najiyanti, 1999). Di samping penyiangan pada saat itu sekaligus juga dilakukan pendangiran untuk menggemburkan tanah, sehingga kondisi tanah tetap subur, selalu terangin serta selalu terkena sinar matahari langsung, dan jasad renik yang merugikan akan mati (AKK, 2000). b. Pengairan Sampai tanaman berumur 3 bulan, tanaman menghendaki tanah yang lembab. Namun, air tidak boleh menggenang, karena akan menyebabkan busuknya akar. Kirakira 10 hari sebelum panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering (Danarti dan Najiyanti, 1999).
Universitas Sumatera Utara
c. Pemupukan Kebanyakan para petani tidak melakukan pemupukan. Untuk memperoleh hasil yang baik mereka cukup mengatur kebutuhan air, pemeliharaan lahan dan bibit unggul (AKK, 2000). d. Pemberantasan Hama dan Penyakit Hama dan penyakit pada kacang tanah sangat sulit dikendalikan dan cukup banyak menimbulkan kerugian. Satu-satunya cara yang paling baik adalah dengan mencegah timbulnya serangan. Penyakit utama pada tanaman kacang tanah terdiri atas penyakit layu, karat, bercak daun, mozaik, sapu setan, penyakit sclerosium, dan penyakit gopong. Sedangkan hama yang sering menyerang tanaman kacang tanah antara lain uret, ulat, penggerek, dan kumbang
(Danarti dan Najiyanti,
1999). e. Panen dan Pascapanen Kacang tanah dipanen dengan mencabut batangnya. Apabila tanah tidak gembur dan kering, sehari sebelum panen sebaiknya tanah diairi agar lebih lunak/ gembur. Dengan demikian, pencabutan tidak mengalami kesulitan dan tidak banyak kacang tanah yang tertinggal di dalam tanah
(Danarti dan Najiyanti,
1999). Tajuk dan daun lembut dapat digunakan untuk lalap, dan polong muda dimasak untuk sayur. Diseluruh dunia, kacang tanah biasanya digoreng dan diekstrak minyak bijinya. Komposisi karbohidrat biji berkisar sekitar 10-25%, kandungan protein sekitar 30% dan kandungan minyak biji kultivar tertentu mencapai 40-50% (Rubatzky, 1998). Adapun tanda-tanda bahwa kacang tanah sudah masak atau sudah siap dipanen, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
•
Batang mulai mengeras
•
Daun menguning dan sebagian mulai berguguran
•
Polong sudah berisi penuh dan keras
•
Warna polong coklat kehitam-hitaman
(AKK, 2000).
Landasan Teori Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya, dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 1995). Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu. Namun, keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja (Kasmir, 2004). Analisis usahatani merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan suatu usahatani secara keseluruhan dan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Penilaian aspek usahatani merupakan penilaian sumbersumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi (Kasmir, 2004). Dalam usahatani dibutuhkan masukan yang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan tanaman, seperti pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, sewa tanah, dan upah
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja. Biaya tersebut dibutuhkan setiap saat sehingga
masalah ini sering
menimbulkan resiko yang sangat besar pada petani, kalau biaya tidak dapat dipenuhi secara tepat waktu ataupun tepat jumlah maka akibatnya adalah produksi atau hasil yang dicapai tidak sesuai harapan (Daniel, 2002). Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. 2. Biaya tidak tetap (variable cost), yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. (Soekartawi, 1995). Modal mutlak diperlukan dalam usaha pertanian. Modal mempengaruhi ketepatan waktu dan ketepatan takaran dalam pemasukan. Modal dibutuhkan untuk pengadaan bibit, pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja. Kekurangan modal menyebabkan kurangnya pemasukan yang diberikan sehingga menimbulkan resiko atau rendahnya hasil yang diterima (Daniel, 2002). Proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau yang dapat digunakan dalam sumber daya yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai hasil maksimum. Ukuran dari terjadinya peningkatan produksi hasil-hasil pertanian dalam harga konstan. Kemampuan tanaman memberikan suatu hasil produksi ditentukan oleh bibit, iklim, dan lahan. Pendapatan bersih adalah selisih total pendapatan tunai dengan total pengeluaran tunai. Pendapatan bersih suatu usaha dinyatakan dalam bentuk jumlah rupiah. Tujuan petani dalam berusahatani pada masyarakat yang telah memasuki sistem pasar adalah untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya (Simajuntak, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Pada analisis ekonomi usaha, data penerimaan biaya dan pendapatan usaha sangat perlu diketahui. Penerimaan usaha adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual yang berlaku saat ini. Sedangkan biaya usaha adalah semua
pengeluaran
yang
dipergunakan
baik
mempengaruhi
ataupun
tidak
mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan pendapatan usaha merupakan selisih antara penerimaan usaha dan pengeluaran (Soekartawi, 1995). Analisis ekonomi dilakukan untuk menghitung sejauh mana usaha yang telah dijalankan dapat memberi keuntungan. Keuntungan usaha tersebut baru dapat diperoleh apabila semua biaya usaha yang telah dikeluarkan dapat ditutupi oleh hasil penjualan dari kegiatan produksi yang telah dilakukan (Daniel, 2002).
Kerangka Pemikiran Ketersediaan faktor produksi akan sangat berpengaruh pada proses produksi. Karena suatu proses produksi akan membutuhkan input produksi. Input merupakan korbanan atau masukan yang diberikan pada usahatani yang menyebabkan adanya biaya input seperti bibit, pupuk, tenaga kerja, dan pestisida. Hal inilah yang disebut biaya produksi. Dalam usahatani kacang tanah faktor-faktor produksi seperti sarana produksi, tenaga kerja, penyusutan peralatan dan lain-lain menjadi komponen biaya produksi. Besar masing-masing komponen biaya tersebut dipengaruhi oleh jumlah input yang digunakan dan tingkat harga pada masing-masing input, dan secara bersama-sama akan mempengaruhi besarnya total biaya produksi. Petani akan memperoleh penerimaan dari usahatani kacang tanah yaitu dari hasil penjualan produksi tanaman kacang tanah. Penerimaan usahatani merupakan hasil perkalian antara produksi usahatani dengan harga jual pada saat penelitian yang dinilai
Universitas Sumatera Utara
dengan rupiah. Pendapatan bersih diperoleh dari penerimaan dikurang dengan biaya produksi dalam satu proses produksi. Usahatani dalam operasinya bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta dana untuk kegiatan di luar usahatani. Untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan maka petani seharusnya mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan perhitungan terhadap semua unsur biaya dan menentukan harga pokok hasil usahataninya. Untuk mengetahui sebuah usahatani merupakan pendapatan utama dalam keluarga, maka harus diketahui seberapa besar kontribusi/ tambahan pendapatan usahatani tersebut dan juga bersifat kontinuetas dalam memberikan pendapatan sebuah keluarga. Berdasarkan besar pendapatan bersih yang diterima oleh petani kacang tanah pada akhir musim tanam, dapat dilihat apakah usahatani kacang tanah tersebut layak atau tidak diusahakan secara ekonomi. Hal ini dapai dilihat dari perbandingan antara penerimaan dengan biaya produksi, dengan ketentuan bila hasil perbandingan lebih besar dari satu (>1) maka usahatani layak diusahakan sedangkan bila lebih kecil dari atau sama dengan satu (≤1) maka tidak layak untuk diusahakan secara ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran berikut ini. (Gambar 1) :
Universitas Sumatera Utara
Petani
Usahatani Kacang Tanah
Produksi Harga Jual
Faktor Produksi : - Lahan - Bibit - Pupuk - Obat-obatan - Tenaga kerja - Peralatan - dll.
Penerimaan Biaya Produksi Pendapatan Usahatani Pendapatan Keluarga Analisis Kelayakan
Layak
Tidak Layak
Keterangan : Ada hubungan Ada pengaruh Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka dapat diuraikan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Usahatani kacang tanah layak diusahakan secara ekonomi. 2. Kontribusi pendapatan usahatani kacang tanah terhadap total pendapatan keluarga > 50%.
Universitas Sumatera Utara