BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga berdiri pada tahun 1959, pada tahun 2006 terjadi perubahan atau renovasi. Sekolah ini memiliki tanah seluas 2.390 m2 dengan luas bangunan 902 m2. Sekolah yang beralamat di Jalan Pilohayanga, Desa Luhu Kecamatan Telaga ini memiliki tujuh ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, ruang perpustakaan serta ruang lain seperti ruang komputer, dan ruang UKS. SDN 1 Luhu yang memiliki jumlah siswa 221 orang, terdiri dari laki-laki 124 orang dan perempuan 97 orang ini memiliki batas wilayah yaitu; sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah timur berbatasan dengan mesjid Al Istiqamah, sebelah barat berbatasan dengan tanah kosong dan sebelah selatan berbatasan dengan jalan Pilohayanga. Sementara jumlah tenaga guru ada 13 orang yang terdiri dari 8 orang PNS dan 5 orang Non PNS 3.1.2 Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah menulis huruf tegak bersambung melalui alat bantu garis bernomor dan objek penelitian adalah siswa Kelas II SDN I Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 24 orang, terdiri dari 6 orang perempuan dan 18 orang laki-laki.
30
31
3.1 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Input Keterampilan siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga dalam menulis huruf tegak bersambung masih rendah, hal ini disebabkan dalam pembelajaran menulis huruf tegak bersambung masih bersifat konvensional, tidak menggunakan alat bantu atau media pembelajaran, strategi yang digunakan oleh guru belum tepat, lingkungan belajar siswa yang kurang mendukung. 3.2.2 Variabel Proses Pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas
yang
direncanakan
adalah
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan alat bantu garis bernomor
pada siswa kelas II SDN 1 Luhu
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. 3.2.3 Variabel Output Adapun hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung yang dapat diukur melalui indikator, dengan menggunakan alat bantu garis bernomor dapat meningkatkan keterampilan menulis huruf tegak bersambung pada siswa kelas II SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga. 3.3 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini tindakan dilakukan dalam dua siklus sebab setelah dilakukan refleksi yang meliputi analisis data dan observasi terhadap proses tindakan sebelumnya, akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga
32
perlu dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang. Berikut bagan siklus tindakan kelas menurut Kemmis: Desain Penelitian Tindakan Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Huruf Tegak bersambung Tes Awal dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan
1. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa setelah dilakukan tindakan kelas 2. Mengadakan pertemuan dengan guru untuk membahas hasil tindakan 3. Evluasi tindakan
1. Melakukan observasi terhadap kegiatan siswa menulis dengan menggunakan format observasi 2. Mengamati kegiatan pembelajaran menulis melalui alat bantu garis bernomor 3. Mengevaluasi hasil kerja siswa
1. Mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan kedua 2. Pengumpulan data tindakan kedua
1. Analisis fokus peningkatan keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung 2. Mempersiapkan alat bantu garis bernomor 3. Membuat fokus hasil tulisan siswa
1. Melaksanakan peningkatan keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung sesuai perencanaan 2. Melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan 3. Mengumpulkan data pelengkap yang mendukung terjadinya peningkatan keterampilan siswa menulis huruf tegak bersambung 1.
Merevisi dan memodifikasi pembelajaran sesuai dengan hasil tindakan
33
3.3.1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan pelaksanaan proses pembelajaran tentang menulis huruf tegak bersambung melalui alat bantu garis bernomor dengan langkah-langkah (1) menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor, (2) menyiapkan garis yang sudah diberi nomor, (3) menyusun instrumen tes dan nontes. Instrumen tes yaitu soal kemampuan menulis huruf tegak bersambung, sedangkan instrumen nontes yaitu berupa lembar observasi dan dokumentasi, (4) berkolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor. Tindakan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut (Suharsimi,2006: 14). Tahap persiapan adalah tahap untuk mempersiapkan mental dan mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Persiapan dilakukan dengan cara menggali pengetahuan awal siswa tentang menulis huruf tegak bersambung. Selain itu, guru menyajikan garis bernomor yang akan digunakan sebagai media yang akan digunakan oleh siswa. Tahap pelaksanaan adalah tahap kegiatan inti untuk melaksanakan kegiatan menulis huruf tegak bersambung dengan alat bantu garis bernomor. Pada tahap ini guru menyampaikan cara menulis huruf tegak bersambung dengan
34
menggunakan garis bernomor. Selama kegiatan menulis siswa diminta untuk melakukan kegiatan seperti yang dicontohkan oleh guru. Tahap tindak lanjut bertujuan untuk membuktikan kemampuan siswa terhadap pembelajaran yang baru dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung melalui alat bantu garis bernomor. 3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa. Adapun aspek yang diamati adalah perilaku siswa baik yang positif maupun negatif. Selama pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh pengamat dan guru sebagai observer untuk mencatat hal-hal yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Melalui observasi, dihasilkan data observasi. Data ini berupa keterangan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh pada siklus I sebagai acuan dalam perbaikan untuk siklus II, serta dijadikan sebagai bahan refleksi. 3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Analisis dan refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk
mengetahui
kelebihan
dan
kelemahan
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. Hasil refleksi digunakan untuk menerapkan langkah-langkah lebih
35
lanjut sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya untuk mencapai pembelajaran yang diharapkan. 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Teknik Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan terhadap perilaku siswa, baik yang positif maupun negatif. Pada kegiatan observasi ini, peneliti dibantu oleh salah seorang rekan guru dengan menggunakan lembar pedoman observasi. Melalui observasi dihasilkan data observasi berupa keterangan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. 3.4.2 Wawancara Wawancara dilakukan dengan guru serta peserta didik untuk mengetahui penggunaan garis bernomor dalam pembelajaran menulis tegak bersambung dapat meningkatkan keterampilan siswa terhadap materi yang dibelajarkan. 3.4.3 Tes Data dalam penelitian ini menggunakan tes. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Pada hasil tes siklus I dianalisis, dari hasil analisis akan diketahui kelemahan siswa dalam kegiatan menulis huruf tegak bersambung, yang selanjutnya sebagai dasar untuk menghadapi tes pada siklus II, yang pada akhirnya setelah dianalisis hasil tes siswa pada siklus II dapat diketahui peningkatan kemampuan menulis siswa dengan alat bantu garis bernomor.
36
3.4.4 Teknik Dokumentasi Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Adapun gambar yang diambil adalah saat guru memberikan apersepsi, menyampaikan materi
menulis, siswa menjawab
pertanyaan dari guru, dan pada saat siswa menulis huruf tegak bersambung. Dokumentasi ini akan memperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu, melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data yang lainnya. 3.5
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu, pertama setelah data
terkumpul, kedua setelah semua data dalam siklus terkumpul. Adapun kegiatan analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menelaah semua data yang telah terkumpul, baik melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. 2. Mereduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan masalah penelitian, kemudian memilah-milah data serta mengklarifikasin berdasarkan permasalahan penelitian, yaitu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis tegak bersambung melalui bantuan garis bernomor.
37
3. Menyajikan data, yakni dengan mengorganisasikan dan menyusun data yang telah direduksi ke dalam satuan-satuan pembelajaran. 4. Menyimpulkan data, yakni membuat simpulan berdasarkan data yang telah tersusun. Penyimpulan data ini kemudian diikuti dengan pengecekan keabsahan data dengan cara (a) meninjau kembali hasil catatan lainnya, (b) bertukar pikiran dengan teman sejawat dan guru.