BAB III Metode Penelitian
3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi suata asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklalifikasikan dan hubungan gejala bersifat kuasal atau sebab akibat, maka penelitian dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada vareabel saja. Penelitian kuantitatif perhatian lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif berdasarkan dari konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merasa tidak tau mengenal apa yang tidak diketahuinya sehingga desain penelitian yang berkembang selalu merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan terhadap kondisi dilapangan pengamatan Penelitian kuantitatif sering dikatakan sebagai penelitian secara ekploratif. Pada jenis penelitian ini sebenarnya tidak ada desain peneliti yang khusus. Disain penelitian ikut berkembang sesuai dengan kondisi saat penelitian dilaksanakan jadi sangat fleksibel. 3.1.2. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester I tahun 2013/2014 3.1.3. Subyek Penelitian Keadaan SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang yang berada di pedesaan bisa meraih kejuwaraan tingkat kecamatan yaitu dibidang olah raga. Jauh dari kota Kecamatan kurang lebihnya 3 km apalagi jarak kekabupaten jauhnya 35 km.
Subyek Penelitian ini yaitu siswa dan guru Kelas IV pada SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang, Desa Gumawang Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 20 ( dua puluh ) orang anak yang terdiri dari 12 (dua belas) siswa putra dan 8 (delapan) siswa putri dan jumlah pendidik 8 orang guru,1 guru penjaskes,1 kepala sekolah. Mata pencaharian ekonomi orang tua siswa buruh tani. 3.1.4. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan agustus 2013, di SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Pada siswa kelas 4 tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan penelitian PTK dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut:
no 1 2 3 4 5 6
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pelelaksanaan juli Agustus Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 Proposal PTK x Pembimbingan X x x x x Pelaksanaan X Siklus I Pelaksanaan Siklus II x Pengolahan data Penyusunan pelaporan
september 1 2 3 4
x x
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Variababel peneliti adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitihan sering pula dinyatakan variabel, peneliti itu sebagai factorfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Jadi vareabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbebtuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulan secara teoritis variabel dapat didefisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). variabel tersebut adalah sebagai berikut. a. Variabel bebas Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti. Kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel pengertian itu meliputi factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.Variabel bebas dalam penelitian adalah kondisi-kondisi atau karateristkkarakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasikan. Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruhvariabel lain,jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. b. Variabel terkait Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti. Variabel terkait (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria,Konsekuen. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
3.2.2. Difinisi Operasional a.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achiement Division ) merupakan Strategi pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok , setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Selama bekerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman dalam mencapai ketuntasan. Unsur–unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Linda adalah sebagai berikut: siswa harus memiliki konsepsi selalu bersama dan tanggung jawab terhadap terhadap siswa yang lain dalam kelompok maupun terhadap dirinya sendiri dengan tujuan yang sama, tugas dan tanggung jawab sama besar, evaluasi atau penghargaan ikut mempengaruhi terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok sehingga siswa memperoleh ketrampilan. Bekerja sama selama belajar, siswa diminta mempertanggung jawabkan secara individu materi yang dikerjakan dalam kelompok kooperatif, perlu diajarkan keterampilan–keterampilan kooperatif yang meliputi (1) Keterampilan dalam tugas, (2) Keterampilan mengambil giliran dalam berbagi tugas, (3) keterampilan berpartisipasi, (4) Keterampilan mendengarkan dengan aktif, serta (5) keterampila bertanya. b. Hasil belajar IPS berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1) Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
2) Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3) Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung yang merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. 3.3. Rencana Tindakan Peneliti ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan adalah model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Setiap siklus atau putaran terdiri empat tahapan yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi
(reflecting). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa siklus (Aqib, Z., 2006). Pelaksanaan penelitian bersifat kolaboratif bersama teman sejawat sebagai upaya bersama untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan sesuai pada tabel: Tabel 3.2. pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 N o 1
2
Pelelaksanaan Penelitian Sklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Siklus II Perncanaan Tindakan Observasi Refleksi
1
juni 2 3
4
1
juli 2 3
4
Agustus 1 2 3 4
x
x
x
x
september 1 2 3 4
x x x X x x x x
a) Perencanaan Awal Pada tahap awal, peneliti mengadakan pengamatan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Kabupaten Batang. Untuk memperoleh data awal, peneliti meninjau kembali aktivitas siswa, kemampuan guru, dan hasil belajar berupa uji kompetensi siswa dalam proses pembelajaran IPS yang dilakukan secara konvensional (ceramah). b) Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan tindak lanjut dari observasi awal serta bagaimana cara memecahkan masalah pembelajaran IPS tersebut. Hal ini kemudian diterapkan dalam rencana penelitian tindakan kelas dengan membuat rencana pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif Tipe STAD.
c) Pelaksanaan Tindakan Implementasi perencanaan tindakan yang sudah disiapkan adalah pelaksanaan tindakan, yaitu melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Tindakan pembelajaran terdiri dari siklus-siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). d) Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan terhadap obyek penelitian dilakukan secara langsung oleh satu orang pengamatan yaitu Harsilah,S.Pd pada saat proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Pengamat adalah teman sejawat dan tim kolaborasi. Kegiatan yang diamati meliputi : (1) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (2) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan (3) hasil belajar siswa. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk dianalisa dan dilakukan refleks. e) Refleksi Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul saat proses observasi, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993). Jika pada siklus pertama masih terdapat kekurangankekurangan, maka pada siklus selanjutnya dapat kekurangan-kekurangan itu dapat diperbaiki. a. Siklus I 1) Perencanaan (Planning) a) Mengidentifikasi hasil pengamatan pada mata pelajaran IPS materi kenampakan alam.
b) Kolaboratif dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPS materi kenampakan alam kemudian secara bersama-sama, menentukan cara penyelesaian masalah tersebut. 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari rencana yang sudah disiapkan, yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan metode kooperatif tipe STAD. Pada tahap ini guru, peneliti, melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD, berdasarkan
perencanaan
tindakan
yang
telah
disusun.
Tindakan
pembelajaran terbagi atas dua siklus dengan masing–masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan a) Pra KBM - Mengucapkan salam terhadap siswa (ranah) - Berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas siswa menjalankan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan - Mengondisikan tempat duduk siswa dan mengapsen siswa melakukan prilaku disiplin b)
Apersepsi Menyanyikan lagu dengan judul “naik-naik kepuncak gunung”. Tanya jawab tentang kenampakan alam. Pernahkah kalian melihat pantai Sigandu? Dimanakah pantai tersebut? Bagaimana keadaannya?
c)
Menjelaskan tujuan pembelajaran - Melalui penggunaan peta, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan alam daratan rendah dan daratan tinggi di lingkungan provinsi setempat. - Melalui pengamatan gambar gunung, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan alam gunung di lingkungan provinsi setempat. - Melalui pengamatan gambar pantai dan daratan tinggi , siswa dalam kelompok dapat menjelaskan ciri-ciri kenampakan alam di lingkungan provinsi setempat.
Kegiatan inti eksplorasi a) Siswa dibagi menjadi 5kelompok hiterogin baik darijenis, kemampuan akademik. b) Siswa dalam kelompok diberi tugas c) guru memotivasi langkah-langkah pembelajaran elaborasi a) siswa mengerjakan tugas dalam kelompok yang ditentukan oleh guru b) siswa yang berkemampuan rendah diberikan tugas yang mudah dibandingkan dengan siswa yang kemampuan tinggi c) siswa menyampaikan pada teman kelompok hasil tugas kepada teman anggota kelompok dengan mendiskusikan dalam kelompok. d) Diskusi kelompok dimana salah satu kelompok memprestasikan dan siswa lain menjadi aodi yang punya hak bertanya dan menjawab. konfirmasi a) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
b) Selama proses diskusi keaktifan siswa dihargai oleh guru dengan diberikan tanda penghargaan selama proses pembelajaran berlangsung (diskusi) c) Akhir pembelajaran tanda penghargaan dihitung, kelompok yang paling aktif diberi penghargaan. Kegiatan Penutup a) Siswa dengan bimbingan guru mencatat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan dilanjutkan mengerjakan lembar evaluasi b) Siswa melajutkan mengerjakan PR 3) Observasi Observasi dilakukan oleh pengamat (teman sejawat). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Kegiatan yang diamati meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, diamati dengan instrumen I, (2) keterampilan guru dalam mengajar, (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian dianalisa dan dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti. 4) Refleksi Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran siklus I. kegiatan pembelajaran pada siklus II masih perlu perbaiki dan guru memerlukan beberapa perbaikan tindakan. Dari temuan beberapa permasalahan pada
pelaksanaan pembelajaran di siklus I, maka peneliti dan tim kolaborasi melakukan perencanaan ulang pembelajaran di siklus II a. Siklus II 1) Perencanaan siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka kemudian peneliti mengidentifikasi
permasalahan
dan
merumuskan
masalah.
Peneliti
mengontrol kembali efektivitas pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok kecil pada tiap kelompok, alat peraga dan cara menyampaikan yang efektif. Peneliti memeriksa dan menyiapkan rencana pembelajaran, Lembar diskusi kelompok, lembar evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa untuk siklus II. Peneliti juga memeriksa kembali alat peraga dan prasarana yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan siklus II Pertemuan pertama siklus I pada hari Rabu, tanggal 21 Agustus 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Kenampakan alam daratan dan perairan di provinsi setempat. Standar Kompetensi: Memahami sejarah, kenampakan
alam,
kabupaten/kota
dan
dan
keragaman
provinsi.
suku
Kompetensi
bangsa Dasar:
di
lingkungan
Mendeskripsikan
kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya
dengan
keragamaan
sosial
dan
budaya.
Indikator
Pembelajaran: 1). Menyebutkan manfaat kenampakan alam di provinsi setempat. 2). Mengidentifikasi ciri-ciri sosial dan budaya di provinsi setempat. Kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan a) Pra KBM (5 menit) - Mengucapkan salam terhadap siswa (ranah)
- Berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas siswa menjalankan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan - Mengondisikan tempat duduk siswa dan mengapsen siswa melakukan prilaku disiplin b) Apersepsi 1.”Tanya jawab dengan siswa “Pantai siGandu selain untuk obyek
wisata
apalagi manfaat dari pantai tersebut?” 2.“Sebagian besar penduduk sekitar bermata pencaharian sebaga apa?” 3.“Bagaimana keadaan penduduk di sekitar pantai tersebut?” c) Menjelaskan tujuan pembelajaran - Melalui penggunaan peta, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan alam daratan rendah dan daratan tinggi di lingkungan provinsi setempat. - Melalui pengamatan gambar gunung, siswa dapat mendiskusikan ciri-ciri kenampakan alam gunung di lingkungan provinsi setempat. - Melalui pengamatan gambar pantai dan daratan tinggi , siswa dalam kelompok dapat menjelaskan ciri-ciri kenampakan alam di lingkungan provinsi setempat. Kegiatan inti ekplorasi a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok hiterogin baik dari jenis, kemampuan akademik. b) Siswa dalam kelompok diberi tugas c) guru memotivasi langkah-langkah pembelajaran elaborasi a.) tugas yang dikerjakan siswa dalam kelompok ditentukan oleh guru b) siswa yang berkemampuan rendah diberikan tugas yang mudah dibandingkan dengan siswa yang kemampuan tinggi
c) siswa menyampaikan pada teman kelompok hasil tugas kepada teman anggota kelompok dengan mendiskusikan dalam kelompok. konfermasi a) Diskusi kelompok dimana salah satu kelompok memprestasikan dan siswa lain menjadi aodi yang punya hak bertanya dan menjawab. b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi. c) Selama proses diskusi keaktifan siswa dihargai oleh guru dengan diberikan tanda penghargaan selama proses pembelajaran berlangsung (diskusi) d) Akhir pembelajaran tanda penghargaan dihitung, kelompok yang paling aktif diberi penghargaan. Kegiatan akhir 1. Siswa dengan bimbingan guru mencatat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan dilanjutkan mengerjakan lembar evaluasi 2. Siswa melanjukan mengerjakan PR 3) Observasi Observasi dilakukan oleh pengamat (teman sejawat). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Kegiatan yang diamati meliputi: (1) penyusunan rencana pembelajaran, diamati dengan instrumen II, (2) keterampilan guru dalam mengajar, (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk kemudian dianalisa dan dilakukan refleksi. Instrumen ini akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
4) Refleksi siklus II Setelah pengamatan selesai dilakukan dalam rangka memperoleh data, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang akhirnya dapat dipergunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. apabila ditemukan kelamahan-kelamahan pada siklus II akan diadakan perbaikan pada kesempatan yang lain.
Selanjutnya, hasil pengumpulan data, hasil
pengamatan dan temuan-temuan selama pelaksanaan Siklus I sampai Siklus II dijadikan dasar pembuatan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknis pengumpulan data yang dilakukan pada peneliti ini adalah teknis tes dan non tes 3.4 .1 Teknik Tes Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah “deskriptif” dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, disertai dengan informasi tentang faktor penyebab sehingga mungkin muncul kejadian yang dideskripsikan secara rinci, urut dan jujur (Arikunto, S. dkk. 2007: 26). Teknik tes berupa tes tertulis yaitu dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa pertanyaan evaluasi setelah pembelajaran selama siklus penelitian berlangsung. Setiap siklus direncanakan tiga kali pertemuan. Tabel :3.3 Kisi-Kisi Intrumen Evaluasi Sikus I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan
Indikator Siswa dapat menyebutkan manfaat,ukuran ketinggian, daratan rendah dan daratan tinggi Siswa dapat menyebutkan daerah
Item Soal No Item jumlah soal 1 3 9 5
kabupaten/ko keragamaan ta dan sosial dan budaya provinsi
yang ditempati hidup manusia Disajikan gambar gunung siswa dapat menyebutkan nama tempat gunung, gunung berapi Siswa dapat menyebutkan ukuran ketinggian pegunungan,nama pegunungan,letak pegunungan
7 2 6 8 4 10
Tabel :3.4. Kisi-Kisi Intrumen Evaluasi Sikus II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya
Indikator
Siswa dapat menyebutkan diIndonesia ada macammacam bahasa dari berbagai suku, alat komunikasi Disajikan gambar pakaian adat siswa dapat menyebutkan namanya Siswa dapat menyebutkan daerah asal, nama-nama, jenis tari kesenian
Item Soal No Jlm Item Soal 4 10 5 7 2 6 8 1 3 9
3.4.2. Teknik Non Tes Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatihan terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (arikunto,2006;156) dalam observasi peneliti ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS yang menggunakan model kooperatif tipe STAD Teknik non tes menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan catatan lapangan. a) Observasi
aktivitas
siswa
dilakukan
ketika
siswa
mengikuti
pembelajaran IPS. Selama mengikuti pembelajaran guru mengamati sikap dan perilaku siswa. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, diantaranya mengalami : (1). Meperhatikan penjelasan guru, (2). Bekerja dengan menggunakan media/alat peraga pembelajaran, (3). Merespon/menjawab pertanyaan guru/siswa, (4). Mengemukakan pendapat, (5). Berpartisipasi aktif dalam diskusi. b) Hasil belajar, dokumentasi berupa nilai-nilai hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian untuk mengetahui data siswa dan data hasil uji kompetensi IPS sebelum dan sesudah diberi tindakan. Tabel : 3.5. Kisi-kisi Tindakan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 no Aspek Indikator Item soal 1
Melakukan
a.Apersepsi dengan pertanyaan tentang Siswa
kegiatan
kenampaan alam Siswa menjawab menjawab
awal
pertanya dari guru
dengan lisan
b.Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Siswa siswa
memperhatikan
pemjelasan memperhatikan
tentang materi pembelajaran c.Guru menunjukan gambar kenampaan Siswa alam siswa
gunung, pantai, daratan mengamati
tinggi siswa mengamati dan dapat gambar mendiskusikan cirri-ciri kenampaan alam kenampaan alam 2
Melakukan kegiatan inti pembelajaran Ekplorari
a.Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Siswa melakukan
hiterogin baik dari jenisnya b.Siswa dalam kelompok diberi tugas c.Guru
memotivasi
membentuk
langkah-langkah kelompok
pembelajaran Elaborasi
a.Siswa
mengerjakan
tugas
dalam Siswa
kelompok yang ditentukan oleh guru b.Siswa
menyampaikan
pada
berdikusi
teman kelompok
anggota kelompok tentang hasil diskusi
Siswa
c.Salah satu kelompok memprestasikan memberitahu dan siswa lain menjadi aodi yang punya jawaban hak bertanya dan menjawab
kepada anggotanya Siswa melakukan presentasi didepan kelas
Konfirmasi
a.Guru dan siswa menyimpulkan hasil Siswa diskusi
menyimpulkan
b.Selama proses diskusi keaktifan siswa hasil diskusi dihargai oleh guru dengan diberi tanda Siswa
aktif
penghargaan selama proses diskusi dalam diskusi berlangsung c.Akhir pembelajaran tanda penghargaan Kelompok yang dihitung kelompok yang paling aktif aktif menerima diberi penghargaan
penghagaan
3
Melakukan
a.Siswa dengan bimbingan guru mencatat Siswa
kegiatan
kesimpulan materi pembelajaran
mencatat
penutup
b.Siswa mengerjakan lembar evaluasi
kesimpulan
c.Siswa melanjutkan mengerjakan PR
materi Siswa mengerjakan lembar evaluasi Siswa mengerjakan PR
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba. Uji validasitas dilaksanakan pada tanggal 15 agustus 2013 pada kelas V di SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Menurut sudjana,(2008:12)validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Data yang dianalisis meliputi data keterampilan guru, hasil pengamatan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe STAD. Kriteria pengkategorian masing-masing data adalah: 1. Analisis data keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajarandan aktivitas siswa dengan pendekatan kontekstual dilakukan dengan analisis
persentase dengan memberikan cek pada kategori yang diamati dengan aspek 1 sangat kurang sampai dengan 5 sangat baik. 2. Hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif
deskriptif
dengan memberikan skor 1 kurang sampai dengan 4 sangat baik pada setiap aspek yaitu; (1). Meperhatikan penjelasan guru, (2). Bekerja dengan menggunakan media/alat peraga pembelajaran, (3). Merespon/menjawab pertanyaan guru/siswa, (4). Mengemukakan pendapat, (5). Berpartisipasi aktif dalam diskusi. dengan menggunakan persentase. Rumus yang digunakan adalah F P =
X 100 % N
(Arikunto, 2002: 246) P = Persentase aktivitas siswa F = Jumlah skor aspek yang muncul N = Jumlah skor aspek yang diamati (maksimal) x jumlah siswa 3. Analisis data yang berkaitan dengan pembelajaran hasil siswa dalam pembelajaran IPS, dimana jawaban benar diberi skor 10 dan untuk jawaban salah diberi skor 0, dengan menggunakan rumus: n Na =
X 100 N
Keterangan: Na
: Nilai Akhir
n
: nilai yang diperoleh
N
: nilai maksimal
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif. Presentase yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik, sangat baik adalah sebagi berikut Tabel 3.6. Kriteria Deskriptif No
Rentang nilai
Kategori
Penafsiran
1
86 – 100
Sangat baik
Hasil belajar sangat baik
2
71 – 85
Baik
Hasil belajar baik
3
56 – 70
Cukup
Hasil belajar cukup
4
41 – 55
Kurang
Hasil belajar kurang
5
< 40
Sangat kurang
Hasil belajar sangat kurang (Depdiknas, 2002)
3.7. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Indikator tersebut antara lain sebagai berikut: a. Guru terampil menerapkan model Kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran IPS yang diselenggarakan. Indikator keberhasilan guru dalam pembelajaran dilihat dari kemampuan guru menerapkan langkah-langkah model Kooperatif Tipe STAD dengan kategori baik. b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS materi kenampakan alam melalui model Kooperatif Tipe STAD minimal 75% dengan kategori baik. c. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal 75%. Dalam BSNP (2006) ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas kriteria ideal minimum 75%, dari nilai KKM ≥ 65 siswa tuntas.