BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Momalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Sesuai rencana, waktu pelaksanaan tindakan dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2013, dimana perlakuan dirancang dalam 2 siklus. 3.3.2. Karakteristik Subyek Penelitian Subjek yang dikenakan tindakan berjumlah 29 orang dengan rincian 10 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Subyek penelitian merupakan siswa kelas IV SDN 1 Momalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Usia rata-rata 8-10 tahun dan orang tua mereka mempunyai latar belakang dan tingkat pendidikan yang bervariasi.
3.2. Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel yang dijadikan fokus kajian pada penelitian ini sebagai berikut. 3.2.1 Variabel Input Variabel input yaitu menyangkut perlakuan yang diberikan kepada siswa kelas IV SDN 1 Momalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terkait dengan pemahaman siswa tentang perubahan lingkungan fisik terhadap daratan sebelum dilaksanakannya tindakan.
3.2.2 Variabel Proses Pelaksanaan pembelajaran materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dengan menggunakan metode eksperimen dengan proses sebagai berikut: 1) Siswa melakukan percobaan tentang perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. 2) Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengontrol kegiatan siswa sambil mengajukan pertanyaan untuk memfokuskan perhatian siswa terhadap percobaan yang dilakukan. 3) Presentasi hasil kerja kelompok. 4) Siswa dan guru secara klasikal membahas hasil eksperimen dan mengembangkan konsep. 5) Siswa dibimbing guru merangkum atau menyimpulkan hasil hasil belajar. 3.2.3 Variabel Output Peningkatan pemahaman siswa pada materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan melalui metode eksperimen di kelas IV SDN 1 Momalia Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Suhaenah (dalam Suryadin 2011:11) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara pengembangan profesionalisme guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri dan menyusun
rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus yang direncanakan dalam bentuk siklus, tiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. 3.3.1 Tahap Persiapan a. Melapor kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah tentang penelitian yang akan dilakukan. b. Berdialog dengan kepala sekolah permohonan izin untuk meneliti c. Melakukan observasi awal untuk mengecek layak tidaknya permasalahan diangkat serta pengecekan sumber data pendukung penelitian. d. Identifikasi masalah dan merumuskan masalah. e. Merencanakan pembelajaran dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. f. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa. g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran untuk mengetahui pemahaman dan daya serap siswa. h. Membuat soal latihan untuk dikerjakan. 3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam hal ini sebelum KBM dilaksanakan perlu dilakukan simulasi yang merupakan uji coba pelaksanaan PTK yang sebenarnya agar siswa mengenal dan memperoleh gambaran apa yang semestinya mereka harus lakukan terutama dengan penerapan metode eksperimen. Setelah dilakukan simulasi, mereka pada tahap selanjutnya melakukan KBM sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disiapkan dan secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Pendahuluan yang termasuk didalamnya mengemukakan tentang tujuan yang akan dicapai. 2. Kegiatan inti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen 3. Mencatat aktivitas siswa selama proses KBM berlangsung. 4. Menutup kegiatan pembelajaran 3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan pemantauan terhadap keberhasilan siswa pada materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsug. Sedangkan evaluasi yang dilaksanakan yaitu evaluasi proses yang dilakukan secara langsung pada saat proses belajar mengajar dengan meinta siswa untuk menjelaskan indikator-indikator yang digunakan masing-masing di depan kelas. 3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Analisis data dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dengan memperhatikan secar bertahap dan berkesinambungan setiap akhir siklus sehingga menampakkan perbedaan antara hasil pelaksanaan pada setiap siklus I dengan menggunakan analisis kualitatif. Dari hasil data pada siklus I dan siklus II dapat diketahui adanya perubahan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam
pengambilan
data
pada
penelitian
ini
digunakan
teknik
pengumpulan data dengan menggunakan beberapa instrumen, sebagai berikut. 1. Teknik Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap kenyataan-kenyataan yang diselidiki. 2. Teknik Tes Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Tes tersebut terdiri dari tes awal yang akan digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes akhir tindakan, hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian pemahaman siswa terhadap materi sekaligus tolak ukur peningkatan prestasi belajar siswa. 3. Teknik Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi, data guru dan siswa, serta hasil kerja siswa. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik kualitatif deskriptif yakni dengan cara mengelola data yang diperoleh pada hasil pengamatan dan hasil pada proses pembelajaran dengan didasarkan pada hasil
belajar siswa. Untuk maksud tersebut peneliti menetapkan tolak ukur yang dijadikan acuan penelitian siswa sebagai berikut. Nilai individu siswa, dibawah 70 dinyatakan tidak tuntas, nilai 70 dinyatakan mencapai ketuntasan dan diatas 70 dinyatakan melampaui. Berdasarkan tolak ukur penilaian yang ditetapkan maka indikator keberhasilan ini ialah dari setiap akhir siklus minimal 75% siswa mencapai kriteria ketuntasan dan atau melampaui. Apabila pada akhir siklus ternyata secara rata-rata keseluruhan siswa tidak mencapai 75% maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya. Tetapi jika hasil siswa telah mencapai standar minimum yang ditetapkan atau lebih maka penelitian dapat dinyatakan selesai. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan skor capaian adalah sebagai berikut: Jumlah siswa yang tuntas
Daya serap secara klasikal = Jumlah
siswa yang ikut tes
X 100%
Untuk memperoleh nilai rata-rata kelas menggunakan rumus: Rata-rata kelas =
Total nilai yang diperoleh siswa Total skor
X 100%
Dasar skala penilaian hasil belajar siswa adalah 70 - 100 = Tuntas 0
- 69 = Tidak Tuntas