1
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Karakteristik Subjek Penelitian Yang menjadi subjek dalam PTK ini ialah siswa kelas VI, guru, materi pelajaran, strategi pembelajaran, dan sumber belajar lainnya. Untuk siswa kelas VI berjumlah 20 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Motivasi belajar terhadap mata pelajaran Penjasorkes sebagian siswa sangat tinggi dan sebagian lagi kurang bahkan tidak sama sekali. Sedangkan dari sudut pandang ekonomi, mereka memiliki latar belakang yang berbeda pula, ada yang tergolong ekonomi atas, sedang, dan bahkan ekonomi bawah. Termasuk juga dari segi sosial, intelektual dan emosional. Malahan dari segi kemampuan jasmani sekalipun, namun perbedaan ini tidak menjadi faktor penghalang bagi mereka untuk beraktivitas fisik. Guru yang dimaksudkan di sini adalah guru penjaskes yang membelajarkan materi lompat tinggi. Strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran modifikasi, sedangkan sumber belajar adalah media yang digunakan untuk pembelajaran.
23
2
B. Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Variabel input, yakni kegiatan pra pembelajaran berupa penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan situasi dan kondisi di sekolah yang menyangkut kesiapan guru, siswa, lingkungan, sumber belajar, dan lain-lain. 2. Variabel proses, yakni pelaksanaan proses pembelajaran melalui pendekatan memodifikasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) siswa dilatih dengan melompati kardus yang telah dipajang, (b) selanjutnya, siswa dilatih melompat tinggi menggunakan tali elastis, (c) ketinggian lompatan diawali dengan ukuran yang masih rendah kemudian dinaikkan secara bertahap. 3. Variabel output, berupa efektivitas kegiatan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa, yaitu kemampuan melakukan gerak dasar lompat tinggi pada siswa kelas VI SDN 2 Lawonu Kecamatan Tilango, dengan indikator sebagai berikut: awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan mendarat. C. Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. 1. Persiapan Adapun kegiatan yang dilakuakan dalam tahap persiapan ini adalah sebagai berikut. a. Melaporkan dan meminta izin kepada kepala sekolah serta mengkonsultasikan tentang guru yang akan menjadi mitra kerja;
3
b. Menyusun indikator sebagai sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti; c. Menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan; d. Menyusun skenario pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan yakni modifikasi, serta mempertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran berlangsung; e. Membuat laporan observasi untuk melihat tentang kondisi pembelajaran ketika modifikasi alat pembelajaran diterapkan; f. Merancang alat evaluasi untuk melihat sudah sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dalam lompat tinggi gaya guling perut. g. Merancang alokasi waktu. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan tindakan siklus pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan. Tindakan dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap tindakan siklus mengupayakan hingga pada tercapainya hasil belajar yang sesuai kriteria keberhasilan. Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dan refleksi. Jika hasilnya belum mencapai target, maka selanjutnya menentukan tindakan perbaikan yang kemudian akan dijadikan sebagai acuan untuk melanjutkan pada siklus berikutnya. Dan apabila hasil belajar siswa dalam hal ini kemampuan dasar lompat tinggi gaya guling perut telah mencapai kriteria keberhasilan seiring dengan perbaikan-perbaikan proses pembelajaran, maka pelaksanaan tindakan siklus berakhir.
4
3. Observasi dan Evaluasi Pada tahap ini, pelaksanaan observasi dilakukan untuk melihat proses tindakan, yakni menggunakan lembar observasi yang telah dibuat, kemudian diberikan tanda ceklist (√) terhadap keterlaksanaan suatu aspek yang diamati, baik yang menyangkut kegiatan guru dan/atau kegiatan siswa. Sedangkan proses evaluasi terhadap kemampuan dasar lompat tinggi menggunakan model evaluasi kualitatif yang kemudian ditransfer ke dalam model kuantitatif. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilaksanakan berdasarkan data observasi dan evaluasi yang telah dianalisis. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahap ini akan digunakan sebagai pijakan untuk merencanakan siklus selanjutnya. D. Data dan Cara Pengambilannya Jenis data yang diambil ialah data kuantitatif, yakni kemampuan gerak dasar lompat tinggi; dan data kualitatif, yakni kegiatan pembelajaran. Adapun cara pengambilannya sebagai berikut. 1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes unjuk kerja (psikomotor) kepada siswa dengan menggunakan lembar observasi, dan 2. Data tentang situasi pembelajaran pada saat pelaksanaan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi. E. Analisis Data Hasil yang didapatkan dalam observasi dan evaluasi dikumpul untuk dianalisis. Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa
5
yakni kemampuan gerak dasar lompat tinggi melalui strategi pembelajaran modifikasi. Penilalian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data tentang kemampuan gerak dasar lompat tinggi dianalisis secara kuantitatif dengan pemaknaan nilai sebagai berikut. Sangat Baik
= 90 – 100
Baik
= 75 – 89
Cukup
= 60 – 74
Kurang
= 40 – 59
Sangat Kurang
=
0 – 39
Rumus yang digunakan adalah:
Daya serap perorangan =
skor capaian setiap siswa x 100% jumlah indokator tes
Daya serap klasikal
jumlah skor rata rata semua siswa x 100% jumlah semua siswa
=
Persentase hasil belajar =
jumlah siswa yang mencapai klasifikasi sama x 100% jumlah semua siswa
Sedangkan data situasi proses pembelajaran dianalisis secara kualitatif.