BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono Kecamatan
Karangrayung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Yang dijadikan subyek penelitian ini adalh siswa kelas V yang jumlahnya 21 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki, pada tahun pelajaran 2012- 2013. Adapun usia anak antara 10 tahun sampai dengan 11
tahun. Sedangkan bahasa ibu yang digunakan siswa sehari-hari adalah bahasa Jawa, karena rata-rata dari siswa adalah masyarakat pedesaan.Ditinjau dari letak geografis, Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono terletak di daerah terpencil, dan cukup jauh pula dari
hiruk pikuk keramaian kota. Latar belakang sosial ekonomi masyarakat sebagian besar adalah golongan ekonomi kelas bawah. Hal tersebut dapat dilihat dari data absensi harian siswa yang menunjukan bahwa orang tua wali murid sebagian besar adalah petani dan buruh. B.
Variabel Yang Akan Diteliti Subjek penelitian yang ditetapkan adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1
Karangsono Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang berjumlah 21 siswa. Adapun alasan pemilihan SD Negeri 1 Karangsono dijadikan sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut : di SD Negeri 1 Karangsono terdapat data yang diperlukan peneliti sehingga memungkinkan utuk digunakan sebagai lokasi penelitian, masalah yang diteliti adalah masalah nyata yang dihadapi di tempat penelitian,
di kelas V terdapat permasalahan
pembelajaran menulis puisi yang mempunyai nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis puisi pada semester ganjil tahun 2012/2013 masih banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ; kurangnya tepatnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis puisi, dan masih terlalu monoton seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran sehingga siswa pasif dan tidak ada interaksi antara guru dan murid dalam menulis puisi.
34
C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart, (1998). Menurut Robert C. Bog dan Stephen J. Tailor (dalam Maleong, 2001: 3), mengemukakan bahwa “Metode Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif merupakan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan guru sebagai pengelola program pendidikan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasihani Kasbolah (1998: 13) bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. dengan melakukan PTK berarti guru akan dapat melihat kembali apa yang sudah dilakukan dalam upaya meningkatkan pembelajaran kelas selama ini. Ebbut dalam Wiriatmadja mengatakan: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sajian sistimatika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut (2005: 12). PTK merupakan salah satu upaya untuk guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Menurut MC Niff (1992: 3) penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Selanjutnya (Depdikbud, 1999 dalam Suryana, 2005: 49) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk tindakan kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tindakan untuk memperbaiki pembelajaran. Beberapa alasan pemilihan metode penelitian dengan menggunakan PTK adalah hal pertama dikarenakan TPK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional dalam kegiatan proses KBM. Ketiga, dengan melaksanakan tahap-
35
tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keempat, pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pengajar (guru), karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat KBM berlangsung. Kelima, dengan melaksanakan PTK pengajar menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan taknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipahaminya.
Rancangan model Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah model spiral atau siklus yang di adaptasi dari Kemmis dan Taggart (1998), karena dengan menggunakan model ini apabila pada awal penelitian tindakan ditemukan kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus selanjutnya sampai target yang diinginkan. Menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam Resmini, 1998: 69) model penelitian tindakan kelas tersebut memiliki 4 tahapan pada setiap siklus, yaitu: (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan, (4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk merevisi rencana tindakan. Adapun operasional pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat pada bagan 1 berikut : Alur Penelitian Tindakan Kelas: Refleksi
Perencanaan
Observasi Tindakan
Refleksi
Perencanaan
Observasi Tindakan
36
Pada tahap ini alur penelitian menulis puisi dengan menggunakan teknik permainan kartu kata dilaksanakan melalui: 1.
Kegiatan Pendahuluan Sebelum penelitian ini dilakukan diperlukan beberapa persiapan diantaranya studi
pendahuluan melalui kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu 1) Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas V, serta guru-guru kelas lainnya sebagai mitra peneliti. 2) Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data.3) Memperkenalkan model pembelajaran yang dianggap lebih efektif untuk pencapaian indicator. 4) Menyusun rencana pembelajaran dengan model Bermain Kartu Kata atau Bahasa. 5) Menyiapkan instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam pelaksanaan tindakan.. Peneliti menyadari banyak masalah yang dihadapi di dalam kelas yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran sebelumnya, maka PTK perlu dilakukan sebagai upaya memecahkan masalah tersebut secara efektif dan bermakna. Setelah peneliti mengadakan pengamatan , terdapat beberapa masalah yang mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa SD dalam menulis puisi. Masalah tersebut diantaranya adalah kurangnya pemahaman dan pengalaman siswa dalam menulis puisi. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba alternatif lain untuk memecahkan masalah tesebut berupa teknik pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik permainan kartu kata. Karena dengan menggunakan permainan kartu kata peneliti berpendapat siswa akan terpancing untuk menemukan ide dan gagasannya untuk dituangkan kembali kedalam bentuk tulisan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode atau gaya pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kelasnya 2.
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan September 2012 yang
dilaksanakan di semester 1 (satu). Hal ini bertujuan disamping penelitian, juga digunakan sebagai kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis puisi serta untuk mengetahui sejauh mana siswa kelas V dapat menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. PTK ini terdiri dari (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi, (d) perefleksian.
37
a.
Tahap Perencanaan Perencanaan tindakan dilakukan setelah peneliti melalui studi pendahuluan dan
menemukan permasalahan yang harus diperbaiki dalam permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Pada tahap ini peneliti menetapkan dan menyusun rancangan tindakan-tindakan perbaikan menulis puisi dengan menggunakan karu kata. Peneliti bersama observer secara kalaboratif menetapkan dan menyusun rencangan program tindakan pembelajaran menulis puisi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan adalah: 1) menyusun rencana pembelajaran, 2) mempersiapkan media pembelajaran perrmainan bahasa, 3) menyusun Lembar Kerja Siswa yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran, 4) menyusun alat observasi yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, dan 5) melaksanakan diskusi dengan mitra peneliti. b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini pelaksanaan dilakukan oleh penulis sendiri sebagai peneliti
sekaligus praktis dalam pembelajaran di kelas dan kalaborasi dengan guru kelas VSDN 1 Karangsono, Karangrayung yang berperan sebagai observer. Dalam hal ini selaku praktis peneliti melakukan tindakan pembelajaran menulis puisi, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V. Sedangkan para observer adalah mengamati pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui teknik permainan Kartu kata. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis puisi melalui teknik permainan kartu kata dilakukan dalam 2 siklus. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut : Siklus I meliputi : 1) Perencanaan a) Perbaikan proses dari data awal. b) Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan materi menulis puisi dengan menggunakan media kartu kata yang dibagikan secara individu. 38
c) Mempersipakan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (LKS). 2) Pelaksanaan a) Melaksanakan skenario pembelajaran yang dibuat. b) Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan materi menulis puisi menggunakan media kartu kata yang dibagikan secara individu. c) Mempersiapkan LKS 3) Observasi Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan akhir. 4) Refleksi Semua data yang telah dikumpulkan dianalisis peneliti. Data yang diperoleh selanjutnya disimpulkan, bagaimana hasil belajar siswa dan hasil pembelajaran guru. Langkah-langkah berikutnya refleksi hasil yang telah dikerjakan untuk membantu peneliti mencari jawaban menggunakan instrumen tes dan observasi.Menganalis dan menginterpretasikan data hasil pekerjaan siswa dan hasil tersebut akan digunakan untuk menentukan penyusunan langkah-langkah pada siklus II. Siklus II meliputi : 1)
Perencanaan a) Perbaikan proses dari hasil siklus 1. b) Mempersipakan skenario pembelajaran dengan materi menulis puisi dengan menggunakan kartu kata yang dibagikan secara berkelompok. c) Mempersiapkan LKS.
2)
Pelaksanaan a) Melaksanakan skenario pembelajaran yang dibuat. b) Siswa duduk secara berkelompok membuat puisi dan pengerjaan dilaksanakan secara
individual dengan media kartu kata yang sama dengan anggota
kelompoknya. Setiap siswa memperbaiki cara menulis puisi dengan memperhatikan penggunaan kata-kata yang tepat dan indah.
39
3) Observasi Dilakukan dengan pemantauan selama proses belajar mengajar, berlangsung dengan memfokuskan perhatian pada optimalisasi penggunaan media kartu kata yang dibagikan secara berkelompok dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan memperhatikan kata- kata yang tepat dan indah. 4) Refleksi Dengan menganalisis dan menginterprestasikan data selanjutnya, mengetahui tindakan yang dilakukan pada siklus II telah mencapai tujuan atau tidak. Hasil observasi data dianalisis dan direvisi sehingga dapat diketahui secara optimal penggunaan teknik permainan kartu kata dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi dan diharapkan hasil belajar siswa semakin meningkat. D. Data dan Cara Pengumpulannya Pengumpulan data merupakan suatu cara yang dapat dilakukan dan ditetapkan oleh peneliti dalam melakukan kegiatan, setelah melakukan instrumen dalam pengumpulan data yang akan dilakukan. Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan kegiatan kegiatan untuk mengumpulkan data yang dilakukan melalui: 1. Tes perbuatan Tes perbuatan merupakan penilaian melalui pengujian siswa untuk menulis melalui penuangan dalam tulisan yang dituangkan dalam LKS sehingga dapat dinilai. Tes perbuatan ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis puisi denganmenggunakan teknik permainan bahasa “bermain kata”. 2. Observasi Pengumpulan data melalui observasi merupakan kegiatan peneliti dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mengkaji dan menganalisis data di lapangan sesuai dengan permasalahan yang dimunculkan dalam peneliti ini. Observasi dilaksanakan untuk mengamati data kelas tempat berlangsungnya pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk mengetahui aktivitas dan perilaku siswa. Selain itu observasi memiliki tujuan untuk menelaah langsung kegiatan belajar mengajar sehingga diperoleh hasil penelaah yang berfungsi untuk bisa menentukan rencana tindakan selanjutnya.
40
Observasi lebih ditekankan pada pengukuran aspek-aspek kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun dan mengkaji informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini. Pada dasarnya prosedur pengolahan data dilakukan sepanjang penelitian secara berkelanjutan dari hasil pendahuluan, pelaksanaan, dan akhir pelaksanaan program tindakan. Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu menyajikan informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini. Data penelitian ini diolah melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data dari tes perbuatan yang dituangkan dalam bentuk LKS, yaitu membuat puisi sesuai kartu kata. b. Mengidentifikasi data dari tes perbuatan yang dituangkan dalam bentuk LKS, yaitu membuat puisi dengan menggunakan gambar dan tulisan yang tertera dalam kartu kata. c. Menganalisis data dari tes perbuatan yang dituangkan dalam bentuk LKS, yaitu membuat puisi dengan menggunakan gambar dan tulisan yang tertera dalam kartu kata. d. Menyimpulkan hasil penelitian. E.
Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan nilai kemampuan
menulis puisi yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai kemampuan menulis puisi siswa. Peneliti menyatakan nilai kemampuan menulis puisi meningkat jika 85% dari jumlah siswa yaitu sebanyak 17 siswa telah mencapai KKM dan nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN 1 Karangsono memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar ≥ 69,5. F.
Analisis / Interprestasi Data Penelitian Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisis melalui penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data dilakukan sejak kegiatan observasi dan pengumpulan data dilaksanakan, yaitu selama dan tindakan diberikan.
41
Analisis data merupakan tahap yang penting dalam siklus yang dilakukan, karena berdasarkan analisis data ini dilakukan refleksi dan diskusi sebagai landasan bagi pelaksanaan siklus berikutnya. Data yang diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penggunaan teknik permainan bermain kartu kata dalam pembelajaran menulis puisi. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang diperoleh dari lembar observasi dan LKS. Setelah data dari berbagai instrumen penelitian terkumpul, kemudian data tersebut dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil LKS yang dikerjakan siswa, kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas. Dalam pelaksanaan analisis data disusun rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis puisi siswa melalui media gambar. Rambu-rambu analisis tersebut berguna untuk mengarahkan kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi dengan memperhatikan faktor-faktor kebahasaan siswa. Pelaksanaan analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan siswa dengan kriteria proses yang tercantum dalam rambu-rambu dan melakukan pemaknaan. Untuk lebih jelasnya ramburambu tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
42
Tabel 3.1 Rambu-Rambu Analisis Keterampilan siswa dalam Menulis Puisi Melalui Teknik Permainan Bahasa “Bermain kartu kata” Format Penilaian Kemampuan Menulis Puisi siswa Skala Nilai
No
Bobot
Skor
Aspek yg dinilai 1
2
3
4
Diksi 1
Struktur Fisik
Pencitraan Bunyi Tema
2
Struktur Batin
Perasaan Amanat
Jumlah Skor
Sumber: diadaptasi dari Kinayati (2006) Arti skala nilai : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik Untuk mengetahui kategori penilaian siswa dalam pembelajaran puisi, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ S
=
X100
24 Keterangan : S = Jumlah Skor
43
∑ = Jumlah bobot penilaian siswa S max = 24
44