21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4 Tahun Pelajaran 2012/2013. Sekolah ini beralamat di desa Tlogowero. SD ini dipimpin oleh seorang Kepala sekolah, jumlah guru kelas 6 orang, 8 diantaranya pegawai negeri sipil dan 1 guru wiyata bhakti, 1 guru bahasa inggris, 1 guru olahraga serta 1 penjaga sekolah. Total keseluruhan guru beserta karyawan yan bekerja di SD Negeri Tlogowero sebanyak 11 orang. Penelitian akan dilakukan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung mulai bulan Maret sampai Selesai. 3.1.2
Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogowero
Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Jumlah siswa kelas 4 adalah 26 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan data dari guru kelas, rata-rata pekerjaan orang tua mereka adalah petani, buruh dan pedagang. Dari latar belakang yang beragam tersebut, memberikan warna tersendiri dalam proses kegiatan belajar mengajar.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1
Variabel penelitian Dalam penelitian ini peneliti harus menentukan variabel yang akan diteliti.
Variabel penelitian berfungsi untuk pembeda dalam hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
22
a. Variabel bebas (X) Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode diskusi. b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat (Dependent) adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar PKn siswa. 3.2.2
Definisi Operasional
a. Metode Diskusi Metode diskusi sebagai variabel bebas (Independent) merupakan salah satu tipe dimana dalam penyajiannya adalah siswa belajar dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan suatu masalah. b. Hasil Belajar PKn Hasil belajar PKn sebagai variabel terikat (Dependent) merupakan hasil belajar ini diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk skor atau nilai setelah dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.
3.3 Prosedur Penelitian Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010 : 137) terdapat empat tahap rencana tindakan, yaitu
perencanaan
(planning),
pelaksanaan
tindakan
(acting),
observasi
(observing), dan refleksi (reflecting). Desain alur rencana tindakan mengacu pada desain Kemmis dan Mc Taggart, akan tetapi peneliti memodifikasi sendiri desain tersebut agar sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, desain perencanaan tindakan tersebut dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini:
23
Perencanaan Refleksi
Menyiapakan RPP Menyiapkan lembar diskusi Membuat evaluasi Membuat lembar observasi guru dan siswa
(Analisis data)
Pelaksanaan dan Observasi SIKLUS 1
Pembelajaran menggunakan metode diskusi sekaligus melakukan observasi guru dan siswa
Perencanaan
Menyiapakan RPP Menyiapkan lembar diskusi Membuat evaluasi Membuat lembar observasi guru dan siswa
Refleksi (Analisis data)
Pelaksanaan dan Observasi
SIKLUS 2
Pembelajaran menggunakan metode diskusi sekaligus melakukan observasi guru dan siswa.
Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
24
Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari 3 kali
pertemuan.
Pertemuan
pertama
dan
kedua
pembelajaran
dengan
menggunakan metode diskusi dan diakhiri dengan evaluasi pada pertemuan ketiga. Pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran akan dijabarkan hal yang dilakukan secara lebih terperinci pada rencana tindakan sebagai berikut: Rencana Tindakan a. Tahap Perencanaan 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi : a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dilakukan penelitian. b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam indikator. c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran. d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan metode diskusi. 2) Membuat daftar pertanyaan diskusi. 3) Membuat evaluasi. 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 3.3.1 Siklus 1 Pada pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Membuka pelajaran dengan salam Berdoa Melakukan absensi siswa Melakukan apersepsi : Siswa menjawab. Hipotesa: tergantung dari jawaban siswa Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran
25
2) Kegiatan Inti Eksplorasi Melibatkan siswa mencari informasi yang luas mengenai mata pelajaran PKn Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru: Menyampaikan materi yang akan diajarkan Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang sedang dipelajari Membagi siswa kedalam 5 kelompok Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai metode diskusi Masing-masing kelompok menerima lembar diskusi Setiap siswa berdiskusi mengenai soal diskusi dengan kelompoknya Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi Kemudian kelompok yang lain menanggapinya Diteruskan dengan kelompok lain yang belum maju Konfirmasi Bertanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti Membenarkan pemahaman siswa yang masih salah tentang materi yang dipelajari Membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari Membuat kesimpulan secara keseluruhan tentang materi yang dipelajari. 3) Kegiatan Akhir Melakukan Evaluasi Melakukan refleksi Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
26
3.3.2 Siklus 2 Sama halnya dengan siklus 1, pada pelaksanaan tindakan siklus 2 akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup/akhir sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Membuka pelajaran dengan salam Berdoa Melakukan absensi siswa Melakukan apersepsi : Siswa menjawab. Hipotesa: tergantung dari jawaban siswa Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran 2) Kegiatan Inti Eksplorasi Melibatkan siswa mencari informasi yang luas mengenai mata pelajaran PKn Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru: Menyampaikan materi yang akan diajarkan Bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang sedang dipelajari Membagi siswa kedalam 5 kelompok Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai metode diskusi Masing-masing kelompok menerima lembar diskusi Setiap siswa berdiskusi mengenai soal diskusi dengan kelompoknya Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi Kemudian kelompok yang lain menanggapinya Diteruskan dengan kelompok lain yang belum maju Konfirmasi Bertanya jawab mengenai materi yang belum dimengerti
27
Membenarkan pemahaman siswa yang masih salah tentang materi yang dipelajari Membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari Membuat kesimpulan secara keseluruhan tentang materi yang dipelajari. 3) Kegiatan Akhir Melakukan Evaluasi Melakukan refleksi Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam c. Observasi Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap: 1) Kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran 2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas 3) Kegiatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran 4) Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi 5) Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Untuk mengetahui perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan antara hasil belajar PKn setelah diberi tindakan dengan hasil belajar Pkn pada tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan tidak menghasilkan perubahan yang dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang didiskusikan dengan guru kelas.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Sugiyono (2010 : 308) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut:
28
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data a. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. b. Non Tes Non tes digunakan untuk mengetahui kualitaas proses dan produk dari satu pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain ranah afektif seperti sikap, minat, bakat, dan motivasi. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis keterampilan dan sikap. Pada penelitian ini teknik non tes dengan menggunakan skala sikap yang berupa skala likert. Sedangkan observasi digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran dalam penggunaan metode diskusi. c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis. Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas 4 di SD Negeri Tlogowero. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data (Trianto, 2011 : 54) adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar PKn adalah: a. Lembar Soal Tes Dalam pengumpulan data alat yang digunakan peneliti berupa tes tentang materi yang akan diajarakan. Tes berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Setelah diuji
29
coba dan dianalisis, kemudian diperoleh soal tes yang valid dan reliabel untuk diujikan kepada siswa. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus II di bawah ini Tabel 3 Kisi-Kisi Soal Siklus I No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
Indikator
No Soal
Menjelaskan pengertian globalisasi (c2) Menjelaskan penyebab globalisasi (c2) Menjelaskan ciri-ciri globalisasi (c2)
1,2,17,20
Mengidentifikasi contoh globalisasi di lingkungan sekitar (c1) Menyebutkan alat-alat atau barang-barang akibat dari adanya globalisasi (c1)
12,16,23, 26,35,46
Menyebutkan pengaruh positif dan negatif globalisasi di masyarakat (c1)
5,7,9,38, 48,50
Memberikan contoh pengaruh positif globalisasi (c2) Memberikan contoh pengaruh negatif globalisasi (c2) Memberikan contoh sikap terhadap globalisasi (c2)
6,11,13,28, 39,41 18,32,37, 40,43,44 19,47
3,21,24,33, 36,45 14,22,25, 30
4,8,10,15, 27,29,31, 34,42,49
30
Tabel 4 Kisi-Kisi Soal Siklus II No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional
Indikator
No soal
Menjelaskan pengertian budaya (c2)
1,15
Mengidentifikasi budaya di Indonesia (c1)
8,10,21, 23,26,32, 36,40 3,5,9,13, 24,27,31
Membedakan budaya tradisional dan budaya modern (c4) Menyebutkan contoh budaya daerah di indonesia (c2) Mengidentifikasi budaya daerah yang ditampilkan ke luar negeri (c1)
2,6,7,11, 14,17,19, 20,25 4,12,16, 18,21,22
b. Skala Sikap Skala sikap adalah alat ukur ranah afektif yang dipergunakan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek. Skala yang digunakan untuk mengukur adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok oang terhadap materi atau pelajaran yang akan diajarkan. Sikap mengacu pada kecenderungan merespons secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Instrumen sikap ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap suatu materi globalisasi dan budaya Indonesia. Sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek. Objek dalam penelitian ini adalah materi pelajaran mengenai globalisasi dan budaya Indonesia.
31
Tabel 5 Kisi-Kisi Instrumen Skala Sikap Siklus I
No
Indikator
1.
Belajar globalisasi
2.
Kegiatan diskusi
3.
Mengerjakan soal globalisasi
4.
Manfaat belajar globalisasi
Jml Pertanyaan butir 3 1. Saya semangat belajar globalisasi. 2. Pelajaran globalisasi membuat saya bosan. 2 3. Belajar kelompok dapat menyelesaikan suatu masalah. 4. Belajar kelompok menjadi motivasi dalam mempelajari globalisasi. 5. Saya tidak suka belajar kelompok. 3 6. Saya senang mengerjakan soal yang diberikan guru. 7. Saya malas mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 8. Saya suka mencontek teman. 2 9. Pelajaran globalisasi membuat saya bosan. 10.Pelajaran globalisasi dapat menambah wawasan.
4
Skala 3 2
1
32
Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Siklus II
No
Indikator
Jml butir 3
1.
Belajar Budaya Indonesia
2.
Kegiatan diskusi
2
3.
Mengerjakan soal Budaya Indonesia
3
4.
Manfaat belajar Budaya Indonesia
2
Pertanyaan
1
1. Saya semangat belajar budaya Indonesia. 2. Pelajaran budaya Indonesia membuat saya bosan. 3. Belajar kelompok dapat menyelesaikan suatu masalah. 4. Belajar kelompok menjadi motivasi dalam mempelajari budaya Indonesia. 5. Saya tidak suka belajar kelompok 6. Saya senang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 7. Saya malas mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 8. Saya suka mencontek teman. 9. Pelajaran budaya Indonesia membuat saya bosan. 10. Pelajaran budaya Indonesia dapat menambah wawasan.
Pedoman penskoran: 1) Pernyataan Positif (favorabel) a. Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS) b. Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan setuju (S) c. Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan kurang setuju (KS) d. Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
Skala 2 3
4
33
2) Pernyataan Negatif (unfavorabel) a. Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS) b. Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan setuju (S) c. Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau kurang setuju (KS) d. Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS) Jumlah nilai yang diperoleh No
Skor
Kategori
1
0 – 10
Kurang kuat
2
11 – 20
Cukup Kuat
3
21 – 30
Kuat
4
31 – 40
Sangat kuat
c. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru dengan metode diskusi dan kemampuan guru dalam menerapkan metode diskusi sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi.
34
Tabel 7 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No 1
2
3
4
5
Hal Yang Diamati Pra pembelajaran Membuka pembelajaran
Penguasaan materi
Pendekatan/ strategi pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran
Indikator Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realita kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode diskusi Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan menggunakan metode diskusi Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik
Jumlah Item
2
2
4
7
4
Tindakan Ya
Tidak
35
No
Hal Yang Diamati
Indikator
Jumlah Item
Tindakan Ya
Menggunakan media secara efektif dan efesien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 6 Pembelajaran Menumbuhkan partisipasi aktif yang memicu siswa dalam pembelajaran dengan dan menggunkan metode diskusi memelihara Merespon positif partisipasi siswa keterlibatan Memfasilitasi terjadinya interaksi siswa guru, siswa, dan sumber belajar 6 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar untuk berdiskusi 7 Penilaian Mamantau siswa dalam kegiatan proses dan belajar kelompok hasil belajar 2 Memberikan poin pada siswa yang mengungkapkan pendapat dengan benar 8 Penggunaan Menggunakan bahasa lisan secara bahasa jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang 3 baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 9 Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan 3 melibatkan siswa Melakukan penilaian akhir dan tindak lanjut Sumber : Buku panduan PPL S1 PGSD / FKIP / UKSW tahun 2012/2013
Tidak
36
Tabel 8 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No 1
2
3
4
Hal Yang Diamati Pra pembelajaran Membuka pembelajaran
Penjelasan materi
Pendekatan/ strategi pembelajaran
Indikator Siswa menempati tempat duduknya masing-masing Kesiapan menerima pelajaran Siswa mampu menjawab apersepsi Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi Adanya interaksi positif antara siswa–guru dan siswa–materi Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan santai Adanya interaksi positif antara siswa dengan metode diskusi yang digunakan guru Siswa merasa senang ketika belajar kelompok dengan menggunakan metode diskusi Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan dengan metode diskusi Siswa bersemangat untuk mengungkapkan pendapat dengan benar
Jumlah Item 2
2
4
10
Tindakan Ya
Tidak
37
No
5
6
7
Hal Yang Diamati
Pemanfaatan media pembelajaran
Penilaian proses dan hasil belajar
Penggunaan bahasa
Indikator
Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan kelompok Adanya interaksi positif saat media pembelajaran disajikan Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran Siswa mampu berinteraksi dengan kelompok belajarnya Siswa mampu mengungkapkan pendapat dengan tepat Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik untuk berdiskusi sesuai dengan waktu yang dialokasikan Siswa merasa terbimbing Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar
Jumlah Item
Tindakan Ya
3
5
Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa 2 Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran 8 Penutup Siswa secara aktif membuat rangkuman 2 Siswa mengerjakan evaluasi dengan baik Sumber : Buku panduan PPL S1 PGSD / FKIP / UKSW tahun 2012/2013
Tidak
38
Keterangan : Skor 1 jika pernyatan tersebut dilakukan oleh guru Skor 0 jika pernyataan tersebut tidak dilakukan Kriteria Penilaian : P = ∑ nilai perolehan × 100% ∑ nilai maksimal Keterangan : P
: persentase nilai
∑
: jumlah
Jumlah nilai yang diperoleh: No
Skor
Kategori
1
75 – 100
Sangat Baik
2
55 – 75
Baik
3
75 – 50
Cukup
4
≤ 50
Kurang
3.5 Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 70. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P = ∑ siswa yang tuntas belajar × 100% ∑ siswa Keterangan : P : persentase ketuntasan belajar ∑ : jumlah Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa 85% dari jumlah siswa mendapatkan nilai >70.
39
3.6 Teknik Analisis Data Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar siswa dan analisis deskriptif komparatif. Analisis ketuntasan belajar siswa dapat diketahui berdasarkan persentase ketuntasan siswa yang telah mencapai KKM dengan persentase siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70). Analisis dengan teknik komparatif adalah analisis dengan cara membandingkan data hasil belajar PKn pada kondisi awal, data hasil belajar PKn pada siklus I dan data hasil belajar PKn pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan pada peningkatan hasil belajar dengan menerapkan metode diskusi. Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data hasil belajar siswa dan skala sikap siswa terhadap pembelajaran. a. Data hasil tes Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah: x=∑x N Keterangan: x = rata-rata kelas ∑ x = jumlah seluruh skor N = banyaknya siswa b.
Data hasil non tes Untuk menghitung persentase jumlah siswa yang menjawab pada setiap aspek yang tertera pada skala sikap dan lembar observasi adalah sebagai berikut:
Kesimpulan kondisi sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn diadopsi dari pedoman penilaian.
40
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas Menurut Arifin, (2012:257), Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan (sahih) suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui analisis SPSS 16.0 for windows. 0,00 < 0.20
: Sangat rendah
0.21 ≤ r < 0.40
: Rendah
0.41 ≤ r < 0.60
: Cukup
0.61 ≤ r < 0.80
: Tinggi
0.81≤ r <1.00
: Sangat Tinggi
Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi maka nomor item 14, 16, 27, 28, 39 dan 43 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai koefisien korelasi ≤ 0.413. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 50 item yang diuji ada 44 item yang valid dan 6 item yang tidak valid (terlampir). Sedangkan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal siklus II dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi maka nomor item 15, 16, 17 dan 40 dinyatakan tidak valid karena hanya mempunyai koefisien korelasi ≤ 0.413 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 40 item yang diuji ada 36 item yang valid dan 4 item yang tidak valid (terlampir). 3.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Arifin, (2012:258) Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrument. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan
41
reliabel dalam penngumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Kualitas alat penilaian dapat dilihat dari validitas atau kesahihan dalam menilai apa yang seharusnya dinilaidan dari reliabilitas atau keajegan laat penilaian yakni ketepatan alat manakala alat penilaian tersebut diberikan beberapa kali kepada obyek yang sama. Hasil uji tingkat reliabilitas pada siklus I dapat dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar .952. Sedangkan Hasil uji tingkat reliabilitas pada siklus II dapat dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar .962 dari. Cronbach`s Alpha .952 dan .962 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.