27
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Dinas Gorontalo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) nomor 6 tahun 2002, merupakan pemekaran dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan. Tugas dan tanggung jawab dinas ini sangat strategis karena salah satu program unggulan Provinsi Gorontalo difokuskan pada pembangunan pertanian, khususnya program agropolitan berbasis jagung. Wilayah Gorontalo juga sangat strategis bila dipandang secara ekonomis, karena berada pada poros tengah wilayah pertumbuhan ekonomi, yaitu antara 2 (dua) Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET) Batui Provinsi Sulawesi Tengah dan Manado – Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Letaknya yang strategis ini dapat dijadikan sebagai daerah transit seluruh komoditi dari dan menuju kedua KAPET tersebut. Akibat kegiatan arus barang antara kedua KAPET tadi, maka berdampak positif terhadap peningkatan aktivitas ekonomi di Daerah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan bahkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
28
3.1.2 Struktur Kelembagaan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan
Kepala Dinas
Wakil Kepala Dinas
Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Keuangan
Sub Bagian Anggaran
Sub Bagian Perbendaharaan
Sekretaris
Sub Bagian Program
Sub Bagian Akuntansi
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
Sub Dinan Ketahanan Pangan
Sub Dinas Pengelolaan Lahan & Air
Sub Dinas Bina Kelompok Tani
Seksi Tanaman Pangan
Seksi Ketersediaan & Kewaspadaan pangan
Seksi Pengelolaan Lahan
Seksi Kelembagaan Pertanian
Seksi Hortikultura
Seksi Konsumsi & Keamanan Pangan
Seksi Pengolahan Air
Seksi Penyuluhan Pertanian
Seksi Perluasan Areal
Seksi Kediklatan Pertanian
Seksi Sarana Produksi Pengolahan & Pemasaran Hasil TPH
Seksi Distribusi Pangan
1. UPTD BBTPH 2. UPTD BPSBTPH 3. UPTD BPTPH
Gambar 3.1 Struktur Kelembagaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
29
3.1.3
1.
Deskripsi Kerja Struktur Kelembagaan
Kepala Dinas Kepala
Dinas
mempunyai
tugas
membantu
gubernur
dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan daerah di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Sedangkan fungsi Kepala Dinas adalah menyusun program dan kegiatan dinas, melakukan pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan
dinas, mengendalikan, mengevaluasi, dan
menilai pelaksanaan program di lingkungan dinas. Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangan kepala dinas bertanggung jawab kepada kepala daerah serta mneyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur mengenai langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah.
2. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas menyusun rencana dan program serta memberikan pelayanan teknis administrasi dilingkungan dinas. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : a. menyiapkan rencana dan program kegiatan rutin serta pembangunan pertanian dan ketahanan pangan;
30
b. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian serta menyusun laporan; c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; d. menghimpun peraturan-peraturan yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan dinas; e. penyiapan informasi dan hubungan masyarakat serta pengelolaan perpustakaan; f. pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan; g. mengkoordinasikan tindak lanjut hasil pengawasan/pemeriksaan;
3. Sub Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sub
Dinas
Tanaman
Pangan
Hortikultura
mempunyai
tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di Bidang Hortikultura. Sub Dinas Tanaman Pangan Hortikultura mempunyai fungsi sebagai berikut : -
Perumusan
kebijakan
di
bidang
perbenihan,
budidaya,
perlindungan dan pascapanen hortikultura. -
Pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
perbenihan,
perlindungan dan pascapanen hortikultura.
budidaya,
31
-
Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang perbenihan,
budidaya,
perlindungan
dan
pascapanen
hortikultura. -
Pemberian
bimbingan
perbenihan,
budidaya,
teknis
dan
evaluasi
perlindungan
dan
di
bidang
pascapanen
hortikultura; dan -
3.1.4
Pelaksanakan administrasi direktorat jenderal hortikultura.
Kondisi Perangkat Sistem Komputer
1. Hardware Perangkat Keras yang digunakan yaitu komputer terdiri dari 2 unit. Pada Sub Dinas Tanaman Pangan dengan spesipikasi sebagai berikut : 1). Processor Intel Core 2 Duo 2). Memori(RAM) 1GB 3). Hardisk 320 GB 4). Monitor View Sonic 21” 5). Keyboard Logitec 6). Mouse Optical 3D 7). Printer Canon Pixma 2. Software Perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut :
32
1). Sistem Operasi : Microsoft Windows XP. 2). Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007 3. Brainware Pada masing-masing bagian yang ada pada Sub Dinas Tanaman Pangan, tidak ada operator khusus komputer karena tidak ada pegawai lulusan D3 komputer. Fungsi komputer hanya sebagai media untuk pengetikan dan pencetakan laporan, sehingga masing-masing bagian Tanaman Pangan Hortikultura berhak menggunakan komputer yang terdapat pada bagian tersebut. 3.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.2.1 Analisis Sistem Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kinerja sistem lama dalam pengolahan datanya masih belum maksimal, karena masih menggunakan sistem manual dan belum mampu menyimpan data dalam jumlah yang besar, sehingga pada pembuatan laporan kegiatan memerlukan waktu yang agak lama. Dalam hal penginputan data, sistem belum dapat bekerja secara maksimal dalam menginput data. Karena masih menggunakan aplikasi word dan exell dan sebagian lagi masih menggunakan buku catatan yang sewaktuwaktu dapat tercecer. Adapun prosedur-prosedur didalamnya berupa : 1.
Kelompok tani mengajukan proposal pengadaan paket benih ke Sub Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (TPH)
33
2.
Subdin TPH mengusulkan pengadaan benih ke Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura (BB TPH)
3.
Tim verifikasi menyeleksi proposal pengadaan paket benih sehingga layak di setujui atau tidak
4.
Apabila proposal pengadaan paket benih disetujui maka tim survey lahan
akan
melakukan
survey
lahan
tanaman
pangan
untuk
mengumpulkan data-data yang di perlukan lebih lanjut 5.
Setelah data-data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian dilakukan perekapan data untuk pengadaan paket benih
6.
Setelah perekapan selesai, BB TPH akan menyetujui pengeluaran benih sesuai dengan data hasil survey
7.
Setelah disetujui oleh Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura, maka Sub Dinas Tanaman Pangan melakukan pendistribusian benih tanaman pangan kepada kelompok-kelompok tani
34
3.2.1.1 Bagan Alir Sistem Berjalan
Start Penyusunan rencana kerja Pembuatan data lokasi survey Data lokasi survey Pengolahan data survey lahan Data survey lahan
Pembuatan RKA RKA
Pembuatan laporan end
RKA = Rencana Kerja Anggaran
Gambar 3.2 Bagan Alir Sistem Berjalan
35
3.2.1.2
Bagan Alir Dokumen Berjalan
Kasie Tanaman Pangan
Tim Survey dan Pendataan Lahan
Kasubdin TPH
Mulai
Penyusunan Renja
Dokumen Renja
C
Dokumen Renja
Pembuatan Data Lokasi Survey Data Lokasi Survey Pengolahan Data Survey Data Survey
Penbuatan RKA RKA Pembuatan Laporan Laporan
Laporan
Selesai C
Dokumen Renja = Dokumen Rencana Kerja
Gambar 3.3 Bagan Alir Dokumen Berjalan
36
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan analisis sistem pada Sub Dinas Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, dapat dilihat bahwa proses pengolahan datanya masih lambat. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, khususnya pada Sub Dinas Tanaman Pangan memerlukan suatu sistem komputerisasi dalam pengolahan data survey lahan dan penyaluran benih tanaman pangan. Dengan adanya sistem komputerisasi, maka dapat lebih meringankan kerja Sub Dinas Tanaman Pangan serta dapat lebih mempermudah proses pengolahan, perekapan dan pembuatan laporan. Sistem baru yang dirancang harus bisa mencapai sasaran-sasaran yaitu desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang ada pada sistem yang lama. Dengan adanya sistem baru, maka tidak perlu lagi melakukan pengetikan ulang sehingga meringankan kerja Sub Dinas Tanaman Pangan. Selain itu, dapat memudahkan proses pencarian data dan pembuatan lapora. Adapun prosedur sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Menginput data lahan dan data lokasi survey 2. Menginput data kecamatan, desa 3. Menginput data kelompok tani dan data anggota 4. Menginput data gudang dan data benih
37
5. Pengolahan hasil survey dan proses penyaluran benih 6. Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan untuk diserahkan kepada Kepala Sub Dinas
38
3.3.2 Bagan Alir Sistem Usulan Mulai
Input Provinsi
Input Anggota
Input Benih
Input Lahan
Input Anggaran
Provinsi
Anggota
Benih
Lahan
Anggaran
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Kelompok
Gudang
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Kelompok
Gudang
Penyaluran Benih
Penyaluran Benih
Survey
Survey
Cetak Laporan
- Laporan Hasil Survey - Laporan Penyaluran Benih - Laporan Kelompok
Selesai
Gambar 3.4 Bagan Alir Sistem Usulan
39
3.3.3 Diagram Arus Data (DAD) 3.3.3.1 Identifikasi External Entity Tabel 3.1 External Entity External Entity Tim Survey
Input
Output
- Kabupaten - Kecamatan - Desa - Lahan - Kelompok Tani - Anggota - Benih - Gudang - Anggaran
Kasubdin Tanaman Pangan
Laporan Hasil Survey Laporan Penyaluran Benih Laporan Kelompok
40
3.3.3.2 Diagram Konteks
Tim Survey
Data Kecamatan Data Desa Data Lahan Data Kelompok Data Anggota Data Benih Data Kabupaten
Sistem Informasi Survey Lahan Tanaman Pangan
Data Kelompok Data Hasil Survey Data Penyaluran Benih
Gambar 3.5 Diagram Konteks
Kasubdin Tanaman Pangan
41
3.3.3.3 DAD Level 0 Data Benih 1.0 Tim Survey
Data Benih Data Lahan Data Anggota Data Anggran Data Provinsi
Data lahan Data Anggota
Input Data
F1 F2
Data Lahan
F3
Data Anggota
Data Anggaran Data provinsi Data Benih
Data Lahan
Data Anggaran
Data Anggaran Data Provinsi
Data Anggota Data Provinsi
Data Kelompok Data Kecamatan Data Desa
Transaksi
F4 F5
Data Kabupaten
2.0
Data Benih
Data Gudang
F6
Data Kabupaten
F7
Data Kelompok
F8
Data Kecamatan
F9
Data Desa
F10
Pengolahan Data Hasil Survey Penyaluran Benih
Data Gudang
F11
Pengolahan Data Hasil Survey
F12
Penyaluran Benih
Laporan Hasil Survey 3.0.P Output
Laporan Penyaluran Benih Data Kelompok
- Laporan Hasil Survey - Laporan Penyaluran Benih - Laporan Kelompok
Kasubdin Tanaman Pangan
Gambar 3.6 DAD Level 0
42
3.3.3.4 DAD Level 1 Proses 1
1.1.P Data Benih Input Data Benih
F1
Data Benih
F2
Data Lahan
F3
Data Anggota
F4
Data Anggaran
F5
Data Provinsi
1.2.P Data Lahan Input Data Lahan - Data Benih - Data Lahan - Data Anggota - Data Anggaran - Data Provinsi Tim Survey
1.3.P Data Anggota Input Data Angota
1.4.P Data Anggaran Input Data Anggaran
1.5.P Data Provinsi Input Data Provinsi
Gambar 3.7 DAD Level 1 Proses 1
43
3.3.3.5 DAD Level 1 Proses 2
Data Benih F1 F2
Data Benih
2.1.P Data Lahan
Data Lahan
F3
Data Anggota
F4
Data Anggaran
F5
Data Provinsi
F6
Data Kabupaten
F7
Data Kelompok
F8
Data Kecamatan
F9
Data Desa
Data Anggota
Pengolahan Data Hasil Survey
Data Hasil Survey
F11
Pengolahan Data Hasil Survey
F12
Penyaluran Benih
Data Anggaran Data Provinsi Data Kabupaten Data Kelompok Data Kecamatan Data desa
F10
Data gudang
Data Gudang
2.2.P Penyaluran Benih Penyaluran Benih
Gambar 3.8 DAD Level 1 Proses 2
3.3.3.6 DAD Level 1 proses 3 3.1 F7
Data Kelompok
Data Kelompok
- Laporan Hasil Survey - Laporan Kelompok - Laporan Penyaluran Benih
Cetak Laporan F10
Pengolahan Data Hasil Survey
F11
Penyaluran Benih
Pengolahan Data Hasil Survey Penyaluran Benih
Gambar 3.9 Lebel 1 Proses 3
Kasie Tanaman Pangan
44
3.3.4 Normalisasi Proses Normalisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi file-file, dimana dalam file tersebut terdapat entityentity dan relasi antar entity. Berikut adalah bentuk-bentuk normalisasi : 1.
Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data
dikumpulkan sesuai dengan data yang ada tanpa terkait dengan aturan. Biasanya data yang dikumpulkan tidak lengkap dan terjadi penduplikasian bentuk Unnormalisasi tersebut sebagai berikut : Kd_anggaran Jml_anggaran umur status Kd_benih Nm_benih Jenis Kd_gudang Item Jenis Stok Kd_Kabupaten Nm_ Kabupaten Kd_kecamatan Nm_kecamatan Kd_kelompok Nm_kelompok Kd_desa Nm_desa Kd-lahan Jenis_lahan Luas Kd_survey Nm_tim Tgl
kd_lahan Jenis_lahan kd_kabupaten nm_kabupaten kd_desa nm_desa Kd_kecamatan Nm_kecamatan Produktifitas Kd_anggaran Jumlah Kd_anggota Nm_anggota Umur Status Kd_penyaluran Tgl Kd_benih Nm_benih Jenis Kd_survey Jenis_lahan Nm_Kabupaten Nm_desa Nm _Kecamatan
Gambar 3.10 Bentuk Tidak Normal
45
2.
Bentuk Normalisasi Pertama Merupakan kumpulan data yang direkam yang dapat berupa data tidak
lengkap atau terduplikasi. Suatu relasi memenuhi bentuk normal pertama jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record. kd_anggaran 1
jml_anggaran 2
kd_Anggota
nm_anggota
umur
status
3
4
5
6
nm_benih 8
Jenis 9
kd_benih 7
kd_desa 10
nm_desa 11
kd_gudang 12
kd_surv ey 16
item 13
Jenis 14
stok 15
nm_tim
Tgl
kd_lahan
jenis_lahan
17
18
19
20
kd_desa
nm_desa
kd_kecamatan
nm_kecamatan
23
24
25
26
kd_kecamatan 30
nm_kecamatan 31
kd_kabupa ten 21
produkt ivitas 27
nm_kabupa ten 22
kd_anggaran
jumlah
28
29
46
kd_kelo mpok 32
nm_kelompo k 33
kd_angg ota 34
kd_lahan 40
jenis_lahan 41
kd_kabupa ten 43
Nm_kabupat en 44
kd_penya luran 45
tgl 46
kd_be nih 47
nm_anggot a 35
umur
status
kd_desa
nm_desa
36
37
38
39
Luas 42
nm_beni h 48
jenis
kd_survey
nm_lahan
49
50
51
nm_kab upaten 52
nm_ desa 53
Gambar 3.11 Bentuk Normalisasi Pertama
3.
Bentuk Normalisasi Kedua Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci harus bergantung pada kunci utama/Primary key. Untuk bentuk normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field yang dapat mewakili atribut yang lain, Bentuk Normalisasi ke dua dapat dilihat pada gambar berikut :
nm_keca matan 54
47
Tabel Provinsi
Tabel Desa
kd_provinsi* nm_provinsi
kd_desa* kd_kecamatan** nm_desa
Tabel Kabupaten
Tabel Kecamatan
kd_kabupaten* nm_kabupaten kd_provinsi**
Tabel Kelompok kd_kelompok* nm_kelompok kd_anggota** nm_anggota umur status kd_desa** nm_desa kd_lahan**
Tabel Anggaran kd_anggaran* jml_anggaran
Tabel Lahan
kd_lahan* jenis_lahan luas
kd_kecamatan* nm_kecamatan kd_kabupaten**
Tabel Hasil Survey kd_survey* nm_tim tgl kd_lahan** nm_lahan kd_kelompok nm_kelompok** produktifitas kd_anggaran** jumlah
Tabel Anggota kd_anggota* nm_anggota umur status
Gambar 3.12 Bentuk Normalisasi Kedua
Tabel Penyaluran Benih kd_penyaluran* tgl kd_benih** kd_gudang** kd_survey** nm_lahan nm_kabupaten nm_desa nm_kecamatan
Tabel Benih Tabel Gudang kd_gudang* kd_benih** item jenis stok
kd_benih* nm_benih jenis
48
4.
Bentuk Normalisasi Ketiga Suatu relasi memenuhi bentuk ketiga jika dan hanya jika, relasi tersebut
memenuhi bentuk normal kedua. Setiap atribut yang bukan kunci tidak tergantung hanya secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Perancangan bentuk normal ketiga dilakukan dengan cara menciptakan ketergantungan dengan bentuk primer secara menyeluruh. Dengan demikian masing-masing tabel harus saling berhubungan dengan menggunakan primary key. Berikut adalah bentuk normal ketiga :
49
Tabel Provinsi
Tabel Desa
kd_provinsi* nm_provinsi
kd_desa* kd_kecamatan** nm_desa
Tabel Kabupaten
Tabel Kecamatan
kd_kabupaten* nm_kabupaten kd_provinsi**
Tabel Kelompok kd_kelompok* nm_kelompok kd_anggota** nm_anggota umur status kd_desa** nm_desa kd_lahan**
kd_kecamatan* nm_kecamatan kd_kabupaten**
Tabel Anggaran kd_anggaran* jml_anggaran
Tabel Lahan
kd_lahan* jenis_lahan luas
Tabel Hasil Survey kd_survey* nm_tim tgl kd_lahan** nm_lahan kd_kelompok nm_kelompok** produktifitas kd_anggaran** jumlah
Tabel Anggota kd_anggota* nm_anggota umur status
Tabel Penyaluran Benih kd_penyaluran* tgl kd_benih** kd_gudang** kd_survey** nm_lahan nm_kabupaten nm_desa nm_kecamatan
Tabel Benih Tabel Gudang kd_gudang* kd_benih** item jenis stok
Gambar 3.13 Bentuk Normalisasi Ketiga
kd_benih* nm_benih jenis
50
3.3.5 Rancangan Database Adapun file-file rancangan database yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 File Rancangan database Organisasi Nama Tabel
Media Tabel
Type Tabel
Field Kunci Tabel
Anggaran
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_anggaran
Kabupaten
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_kabupaten
Gudang
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_gudang
Benih
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_benih
Desa
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_desa
Hasil Survey
Hardisk
Transaksi
Indeks
Kd_survey
Kecamatan
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_kecamatan
Kelompok
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_kelompok
Anggota
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_anggota
Lahan
Hardisk
Induk
Indeks
Kd_lahan
Penyaluran
Hardisk
Transaksi
Indeks
Kd_Penyaluran
51
Tabel 3.3 Struktur File Anggaran Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
kd_anggaran
N
12
Primary Key
jml_anggaran
N
20
-
Keterangan Kode Anggaran Jumlah Anggaran
Tabel 3.4 Struktur File kabupaten Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_kabupaten
C
5
Primary Key
Kode Kabupaten
nm_kabupaten
C
20
-
Nama Kabupaten
kd_provinsi
C
5
Foreign Key
Kode Provinsi
Tabel 3.5 Struktur File Anggota Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_anggota
C
5
Primary Key
Kode Anggota
nm_anggota
C
20
-
Nama Anggota
umur
C
20
-
Umur anggota
status
C
20
-
Status Anggota
52
Tabel 3.6 Struktur File Gudang Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_gudang
C
5
Primary Key
kd_benih
C
5
-
Kode benih
item
C
20
-
Item
jenis
C
10
-
Jenis
stok
C
10
-
Stok Jenis
Kode gudang
Tabel 3.7 Struktur File Benih Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_benih
C
5
Primary Key
Kode benih
nm_benih
C
20
-
Nama Benih
jenis
C
20
-
Jenis Benih
Tabel 3.8 Struktur File Desa Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_desa
C
5
Primary Key
Kode Desa
nm_desa
C
20
-
Nama Desa
kd_kecamatan
C
5
Foreign Key
Kode Kecamatan
53
Tabel 3.9 Struktur File Hasil Survey Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_survey
C
5
Primary Key
nm_tim
C
20
-
Nama Tim
tgl
D
8
-
Tanggal Survey
kd_lahan
C
5
Foreign Key
Kode Lahan
nm_lahan
C
20
-
Nama Lokasi
kd_kabupaten
C
5
Foreign Key
Kode Kabupaten
nm_kabupaten
C
20
-
Nama Kabupaten
kd_desa
C
5
Foreign Key
Kode Desa
nm_desa
C
20
-
Nama Desa
kd_kecamatan
C
5
Foreign Key
Kode Kecamatan
nm_kecamatan
C
20
-
Nama Kecamatan
produktifitas
C
5
-
Produktifitas Lahan
kd_anggaran
C
5
Foreign Key
jumlah
N
10
-
Kode Survey
Kode Anggaran Jumlah
Tabel 3.10 Struktur File Kecamatan Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_kecamatan
C
5
Primary Key
Kode Kecamatan
nm_kecamatan
C
25
-
Nama Kecamatan
kd_kabupaten
C
5
Foreign Key
Kode Kabupaten
54
Tabel 3.11 Struktur File Kelompok Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_kelompok
C
5
Primary Key
Kode Kelompok
nm_kelompok
C
30
-
Nama Kelompok
kd_anggota
C
5
Foreign Key
nm_anggota
C
20
-
Nama Anggota
umur
C
10
-
Umur
status
C
10
-
Status
kd_desa
C
5
Foreign Key
Kode desa
nm_desa
C
20
-
Nama desa
Kode Anggota
Tabel 3.12 Struktur File Lahan Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_lahan
C
5
Primary Key
Kode Lahan
jenis_lahan
C
10
-
Jenis Lahan
luas
C
10
-
Luas Lahan
55
Tabel 3.13 Struktur File Penyaluran Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
kd_penyaluran
C
5
Primary Key
tgl
D
8
-
kd_benih
C
5
Foreign Key
Kode Benih
kd_gudang
C
5
Foreign Key
Kode Gudang
kd_survey
C
5
Foreign Key
Kode Survey
nm_lahan
C
25
-
Nama Lahan
nm_kabupaten
C
25
-
Nama Kabupaten
nm_desa
C
25
-
Nama Desa
nm_kecamatan
C
25
-
NamaKecamatan
Kode Kelompok Tanggal Penyaluran
3.3.6 Kamus Data 1. Kamus Data Anggaran DATA ANGGARAN Kd_Anggaran Jml_Anggaran
: :
:
Gambar 3.14 Kamus Data Anggaran Data Anggaran
= @Kd_Anggaran+Jml Anggaran
Kd_Anggaran Jml_Anggaran
= 1{Karakter}12 = 1{Karakter}20
56
2. Kamus Data Provinsi DATA PROVINSI Kd_Provinsi Nm_Provinsi
: :
: :
:
Gambar 3.15 Kamus Data Provinsi Data Provinsi
= @Kd_Provinsi+Nm_Provinsi
Kd_Provinsi Nm_Provinsi
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20
2. Kamus Data Kabupaten DATA KABUPATEN Kd_Kabupaten Nm_Kabupaten Kd_provinsi
: : :
:
Gambar 3.16 Kamus Data Kabupaten Data Kabupaten Kd_Kabupaten Nm_Kabupaten Kd_Provinsi
= @Kd_Kabupaten+Nm_Kabupaten+Kd_Provinsi = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5
57
3. Kamus Data Anggota DATA ANGGOTA Kd_anggota Nm_Anggota Umur Status
: : : :
Gambar 3.17 Kamus Data Anggota Data Anggota
= @kd_anggota+Nm_Anggota+Umur+Status
Kd_anggota Nm_Anggota Umur Status
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20
4. Kamus Data Gudang
DATA GUDANG Kd_gudang Item Jenis Stok Kd_benih
: : : : :
Gambar 3.18 Kamus Data Gudang Data Gudang
= @kd_gudang+item+Jenis +Stok
Kd_gudang Item Jenis
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20
Stok
= 1{Karakter}20
Kd_benih
=1{Karakter}5
58
5. Kamus Data Benih DATA BENIH Kd_benih Nm_benih Jenis
: : :
Gambar 3.19 Kamus Data Benih Data Benih
=@kd_benih+nm_benih+jenis
Kd_benih Nm_benih Jenis
= 1{Karakter}5 = 1{karakter}20 = 1{Karakter}20
6. Kamus Data Desa DATA DESA Kd_desa Nm_desa Kd_Kecamatan
: : :
Gambar 3.20 Kamus Data Desa Data Permohonan =@kd_desa+Nm_desa Kd_desa Nm_desa Kd_kecamatan
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 =1{Karakter}5
59
7. Kamus Data Hasil Survey DATA HASIL SURVEY Kd_Survey Nm_tim Tanggal Kd_lahan Nm_lahan Kd_kelompok Nm_kelompok Produktifitas Kd_anggaran Jumlah
: : : : : : : : : :
Gambar 3.21 Kamus Data Hasil Survey Data Hasil Survey= @kd_survey+nm_tim+tanggal+@Kd_lahan+nm_lahan+@kd_kelompok+nm_ kelompok+produktifitas+@kd_anggaran+jumlah Kd_survey Nm_tim Kd_lahan Nm_lahan Kd_kelompok Produktifitas Kd_anggaran Jumlah
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20
60
7. Kamus Data Kecamatan DATA KECAMATAN Kd_kecamatan Nm_Kecamatan Kd_Kabupaten
: : :
Gambar 3.22 Kamus Data Kecamatan Data Hasil Survey Kd_Kecamatan Nm_Kecamatan Kd_Kabupaten
@Kd_kecamatan+Nm_kecamatan+Kd_kabupaten = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5
8. Kamus Data Kelompok DATA KELOMPOK Kd_kelompok Nm_kelompok Kd_anggota Nm_anggota Umur Status Kd_desa Nm_desa Kd_Lahan
: : : : : : : : :
Gambar 3.23 Kamus Data Kelompok
Data Hasil Survey
Kd_Kelompok Nm_Kelompok Kd_anggota
@Kd_kelompok+Nm_kelompok+@kd_anggota+ Nm_anggota+Umur+status+@kd_desa+Nm_desa = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5
61
Nm_anggota Umur Status Nm_desa Nm_desa
= 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20
9. Kamus Data Lahan DATA LAHAN Kd_lahan Jenis_lahan Luas
: : :
Gambar 3.24 Kamus Data Lahan Data Lahan Kd_Lahan Jenis_lahan Luas
@Kd_lahan+jenis_lahan+luas = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20
10. Kamus Data Penyaluran DATA PENYALURAN Kd_penyaluran Tgl Kd_benih Kd_gudang Kd_survey Nm_lahan Nm_kabupaten Nm_desa Nm_Kecamatan
: : : : : : : : :
Gambar 3.25 Kamus Data Penyaluran Data Hasil Survey
@Kd_penyaluran+tgl+@kd_benih+ Nm_benih+jenis+survey+@kd_survey+Nm_lahan
62
Kd_penyaluran tgl Kd_anggota Nm_anggota Umur Status Nm_desa Nm_desa
= 1{Karakter}5 = 1{date}8 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20
3.3.7 Rancangan Input 1. Input Data Anggaran Data Anggaran Kode Anggaran Jumlah Anggaran
kd_anggaran
jml_anggaran
Edit
Simpan
Hapus
Baru
Gambar 3.26 Form Input Data Anggaran 2. Input Data Anggota Data Anggota Kode Anggota Nama Anggota Umur Status kd_anggota
Simpan
nm_anggota
Edit
Umur
Hapus
Status
Baru
Gambar 3.27 Form Input Data Anggota
63
3. Input Data Benih Data Benih Kode Benih Nama Benih Jenis Kd_benih
nm_benih
Edit
Simpan
Jenis
Hapus
Baru
Gambar 3.28 Form Input Data Benih 4. Input Data Desa Data Desa Kode Desa Nama Desa Kode Kecamatan
kd_desa
Simpan
Edit
nm_desa
Hapus
kd_kec
Baru
Gambar 3.29 Form Input Data Desa
64
5. Input Data Provinsi Data Provinsi Kode Provinsi Nama Provinsi
kd_prov
Simpan
nm_prov
Edit
Hapus
Baru
Gambar 3.30 Form Input Data Provinsi
6. Input Data Gudang
Data Gudang Kode Gudang Kode Benih Item Jenis Stok
kd_gudang
kd_benih
Simpan
Edit
item
Hapus
jenis
stok
Baru
Gambar 3.31 Form Input Data Gudang
65
7. Input Data Lahan
Data Lahan Kode Lahan Jenis Lahan Luas Kd_lahan
Simpan
jns_lh
Edit
luas
Hapus
Baru
Gambar 3.32 Form Input Data Lahan
8. Input Data Kecamatan
Data Kecamatan Kode kecamatan Nama Kecamatan Kode Kabupaten kd_kecamatan nm_kecamatan
Simpan
Edit
kd_kab
Hapus
Gambar 3.33 Form Input Data Kecamatan
Baru
66
9. Input Data Kelompok Data Kelompok Kode Kelompok Nama Kelompok Kode Anggota Nama Anggota Umur Status Kode Desa Nama Desa Kode Lahan Nama Lahan kd_klmpk
nm_klmpk
Simpan
kd_anngt
nm_anggt
Edit
umur
status
Hapus
kd_desa
nm_desa
Baru
Gambar 3.34 Form Input Data Kelompok
kd_lahan
nm_lahan
67
10. Input Data Survey Hasil Survey Kode Survey Nama Tim Tgl Kode Lahan Nama Lahan Kode Lokasi Nama Lokasi Kode Desa Nama Desa Kode Kecamatan Nama Kecamatan Produktifitas Kode Anggaran Jumlah kd_survey
nm_tim
Simpan
tgl
kd_lhn nm_lhn kd_lks nm_lks
Edit
Hapus
kd_desa kd_kec
pro
Baru
Gambar 3.35 Form Input Data Hasil Survey
kd_anggr jml
68
11. Input Data Penyaluran
Data Penyaluran Kode Penyaluran Tgl Kode Benih Nama Benih Jenis Kode Survey Nama Lahan Nama Lokasi Nama Desa Nama Kecamatan
kd_Peny
tgl
Kd_benih
Simpan
nm_benih
Edit
Jenis
kd_survey nm_lhn
Hapus
nm_lks
nm_desa
Baru
Gambar 3.36 Form Input Data Penyaluran
nm_kec
69
.3.8
Rancangan Output
1. Laporan Data Hasil survey
LAPORAN HASIL SURVEY LAHAN Kode survey
Nama Tim
Tanggal
Kode Lahan
Nama Lahan
Kode lokasi
Nama lokasi
Kode Desa
Kode Produktifitas Kecamatan Ton/Ha
Nama desa
Mengetahui, Kasubdin Tanaman Pangan
(……………………………….)
Gambar 3.37 Laporan Hasil Survey
Nama Kecamatan
70
2. Laporan Penyaluran Benih
LAPORAN PENYALURAN BENIH
Kode Tanggal Penyaluran
Kode Benih
Nama Benih
Jenis Benih
Kode Survey
Nama Lahan
Nama Lokasi
Nama Desa
Mengetahui, Kasubdin Tanaman Pangan
(……………………………….)
Gambar 3.38 Laporan Penyaluran Benih
Nama Kecamatan
71
3. Laporan Kelompok
LAPORAN KELOMPOK TANI
Kode kelompok
Nama Kode Nama kelompok Anggota Anggota
Umur
Status
Kode Desa
Nama Desa
Kode Lahan
Mengetahui, Kasubdin Tanaman Pangan
(……………………………….)
Gambar 3.39 Laporan Penyaluran Benih
72
3.3.8
Implementasi
Bentuk implementasi Sistem Informasi Survey Lahan Dan Pendistribusian Benih Tanaman Pangan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut :
Gambar 3.40 Form Login
Gambar 3.41 Form Menu
73
Gambar 3.42 Form Data Anggaran
Gambar 3.43 Form Data Provinsi
74
Gambar 3.44 Form Data Kabupaten
Gambar 3.45 Form Data Kecamatan
75
Gambar 3.46 Form Data Desa
Gambar 3.47 Form Data Kelompok
76
Gambar 3.48 Form Data Anggota
Gambar 3.49 Form Data Lahan
77
Gambar 3.50 Form Data Gudang
Gambar 3.51 Form Data Benih
78
Gambar 3.52 Form data hasil survey
79
Gambar 3.53 Form data penyaluran
Gambar 3.54 Laporan Kelompok
80
Gambar 3.55 Laporan Hasil Survey
Gambar 3.56 Laporan Penyaluran benih