BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Defenisi Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui
media.
Istilah
komunikasi
atau
dalam
bahasa
Inggris
Communication berasal dari bahasa latin, communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah kesamaan makna (Effendy, 2003: 9) Ada begitu banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli dari berbagai sudut pandang mereka masing-masing. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain (komunikan) (dalam Mulyana, 2008: 68). Menurut Laswell (dalam Mulyana, 2008: 69) komunikasi adalah : “who says what in which chanell to whom with what effect”. Jadi jika dijabarkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu: 1. Siapa yang mengatakan
Komunikator
(communicator) 2. Apa yang dikatakan
Pesan (message)
3. Media apa yang digunakan
Media (channel)
4. Kepada siapa pesan disampaikan
Komunikan
(Communicant) 15
5. Akibat apa yang terjadi
Efek (effect)
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Menurut Barnuld Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan dan memperkuat ego. Menurut Weaver komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya (Fajar, 2009: 30-31). Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, tentu belum mewakili semua definisi para ahli. Namun gambaran dari definisi yang dikemukakan diatas bahwa komunikasi dilakukan mempunyai tujuan yakni untuk mengubah dan membentuk prilaku orang-orang lainnya yang menjadi sasasran komunikasi (Fajar, 2009: 31-33).
2.1.1.2 Karakteristik Komunikasi Adapun karakteristik komunikasi itu sendiri adalah (Fajar, 2009: 33-34): 1.
Komunikasi suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu dengan lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan pelakunya. Pengertian sadar disini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam mental psikologis yang terkendali bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja 16
maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. 3.
Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Kegiatan komunikasi berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.
4.
Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambing-lambang (simbol), misalnya bahasa.
5.
Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut tindakan memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi.
6.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi ruang dan waktu bukan lagi menjadi hambatan dalam berkomunikasi.
2.1.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi Proses komunikasi terdiri dari berbagai macam unsur, cara pandang atau elemen yang mendukung proses tersebut dapat terjadi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi cukup didukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah disebutkan. Perkembanga terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph De Vito, K Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak 17
kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut a.
Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebur source, sender atau Encoder.
b.
Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi yang isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggrisnya biasa diterjemahkan dengan kata message, content atau information.
c.
Media Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca atau mendengarnya. Media dalam komunikasi masa dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni media cetak dan elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, hand out dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain : radio, televisi dan sebagainya.
d.
Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.
e.
Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.
f.
Tanggapan balik Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur 18
lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. g.
Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. (Cangara, 2006: 22-26).
2.1.1.4 Gangguan Dan Rintangan Komunikasi Jika melihat hakikat komunikasi sebagai suatu sistem, maka gangguan komunikasi bias terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang mendukungnya, termasuk faktor lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Menurut Shanon dan Weaver (dalam Cangara, 2006: 131). gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang menganggu salah satu elemen komunikasi, sehingga proses tidak dapat berlangsung secara efektif. Sedangkan rintangan komunikasi dimaksudkan adalah adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima (Cangara, 2006: 131). Gangguan atau rintangan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas tujuh macam, yakni (Cangara, 2006: 131-134): a.
Gangguan Teknis Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (chanel noise), misalnya gangguan pada stasiun radio atau televisi sehingga suara menjadi berisik dan semacamnya.
b.
Gangguan Semantik Gangguan semantik adalah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik sering terjadi karena: i. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu. 19
ii. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima. iii. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga membingungkan penerima. iv. Latar belakang budaya yang berbeda sehingga menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol yang digunakan. c.
Gangguan Psikologis Gangguan psikologis terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.
d.
Rintangan Fisik Rintangan fisik adalah rintangan yang disebabkan kondisi geografis misalnya jarak yang sangat jauh sehingga sulit dicapai, tidak hanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur trasportasi dan sebagainya.
e.
Rintangan Status Rintangan status adalah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial diantara peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior dan junior atau antara atasan dan bawahan.
f.
Rintangan Kerangka Berfikir Merupakan rintangan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam komunikasi. Ini disebabkan karena adanya latar belakang dan pengalaman yang berbeda.
g.
Rintangan Budaya Rintangan budaya adalah rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi
20
2.1.1.5 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pentingnya komunikasi dalam kehidupan memiliki tujuan, sehingga dapat diketahui untuk apa komunikasi dilakukan. Secara umum, tujuan komunikasi (Effendy, 2002:8) ialah: 1)
Mengubah sikap (to change the attitude)
2)
Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion)
3)
Mengubah perilaku (to change the behaviour)
4)
Mengubah masyarakat (to change the society)
Komunikasi dapat membentuk sikap seseorang serta bagaimana sikap itu dapat berubah, sebab melalui proses komunikasi dapat memengaruhi tindakan seseorang, misalnya seorang anak yang memiliki sikap tidak patuh dan suka melawan kepada kedua orang tuanya, namun bisa saja anak tersebut menjadi patuh dan taat terhadap orang tuanya, karena hasil belajar dari pengalaman dalam faktor lingkungan yang menyebabkan si anak memiliki perubahan dalam sikapnya. (Effendy, 2002:25) Sama halnya dengan mengubah opini, perilaku dan mengubah masyarakat. Manusia dapat saling mengemukakan opininya dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing individu/kelompok, sehingga melalui komunikasi mereka dapat mengambil keputusan yang tepat serta mengubah perilaku mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Namun tidak mudah untuk mengubah masyarakat, sebab perlu komunikasi yang lebih dekat dan menyeluruh seperti komunikasi penyuluhan mengenai Keluarga Berencana (KB) dalam sebuah desa, agar informasi-informasi mengenai hal tersebut dapat diterima seluruhnya oleh masyarakat bahwa pentingnya untuk ber-KB dalam sebuah keluarga. Begitu juga dengan kegiatan bergotong-royong di sebuah desa, dilakukan demi tercapainya hubungan yang harmonis antar penduduk desa dan menciptakan desa yang bersih nan indah. Adanya ilmu pengetahuan memungkinkan orang bersikap dan 21
bertindak sebagai anggota masyarakat menyebabkan mereka sadar akan fungsi sosialnya sehingga menjadi aktif dalam masyarakat. (Effendy, 2002: 26) Sedangkan fungsi komunikasi menurut Harold D. Laswell (Effendy, 2002:27) yaitu: 1)
Manusia mengamati lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal untuk terhindar dari ancaman dan nilai masyarakat yang berpengaruh.
2)
Terdapat korelasi unsur-unsur masyarakat dalam menanggapi lingkungannya
3)
Penyebaran warisan sosial, dalam hal ini berperan sebagai pendidik dalam kehidupan rumah tangga maupun sekolah untuk meneruskan warisan sosial pada keturunan selanjutnya. Lebih singkatnya, fungsi komunikasi itu (Effendy, 2002:8) ialah: 1)
Menginformasikan (to inform)
2)
Mendidik (to educate)
3)
Menghibur (to entertain)
4)
Mempengaruhi (to influence)
Penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut ialah komunikasi tentunya memberikan informasi mengenai sesuatu hal yang kita inginkan, sehingga kita bisa mengetahuinya. Misalnya, dalam lingkungan sekolah, seorang guru menjelaskan mengenai pelajaran kepada siswa-siswanya, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut para siswa menjadi tahu tentang apa yang diterangkan oleh gurunya. Dan secara langsung, guru telah mendidik sehingga memengaruhi para siswanya untuk rajin belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Acara komedi di televisi, buku cerita lucu, perform seorang badut dan pesulap dalam sebuah pesta ulang tahun dan sebagainya, itu semua dilakukan untuk penyegaran semata dan sebagai kesenangan individu maupun kelompok.
22
2.1.2 Komunikasi Massa 2.1.2.1 Defenisi Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televise dan film, tidak tampak oleh si komunikator. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic) (Effendy, 2003:50). Proses komunikasi selalu mempunyai hasil akhir, yang dinamakan juga dengan efek. Efek yang diterima oleh seseorang yang menerimanya baik disengaja dan terasa atau yang tidak disengaja dan malah mungkin tidak dapat dimengerti. Dalam penelitian efek komunikasi massa, media massa dipandang sangat berpengaruh atau bahkan tidak ada sama sekali (Liliweri, 1991:38). Hal ini disebabkan perbedaan dalam mengartikan pesan dari media massa itu. Secara umum ada tiga efek dari komunikasi massa yaitu: • Efek kognitif Pesan komunikasi massa menimbulkan perubahan dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperoleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. • Efek afektif Dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat lebih mudah atau berkurang rasa tidak menonton televise. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai. • Efek konatif Akibat pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk kepada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebebasan berperilaku (Liliweri, 1991:39). Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang besar”. Sedangkan defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yakni Gerbner “kommunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4). Komunikasi mempunyai efek tertentu menurut Liliweri, (2004:39), secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a) efek kognitif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat 23
terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap suatu akibat membaca surat kabar, mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai. (c) efek konatif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada prilaku nyata yang dapat diminati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berprilaku. 2.1.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Adapun karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi massa antara lain adalah : 1.Komunikator Terlembagakan. Sesuai dengan pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi kompleks, maka proses pemberian pesan yang diberikan oleh komunikator harus bersifat sistematis dan terperinci. 2. Pesan Bersifat Umum. Pesan dapat berupa fakta, peristiwa ataupun opini. Namun tidak semua fakta atau peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria pengting atau menarik. 3.Komunikannya yang Anonim dan Heterogen. Komunikan yang dimiliki komunikasi massa adalah anonim ( tidak dikenal ) dan heterogen ( terdiri dari berbagai unsur ) . 4.Media Massa Menimbulkan Keserempakan. Media massa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 5.Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan karakteristik media massa yang digunakan. Di dalam komunikasi antarpersonal, yang menentukan efektivitas komunikasi bukanlah struktur, tetapi aspek hubungan manusia, bukan pada “ apanya “ tetapi “ bagaimana “. Sedangkan pada komuniaksi massa menekankan pada “ apanya “(Ardianto, 2004:7-8) 6.Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah. Komunikator dan komunikan tidak d apat terlibat secara langsung, karena proses pada komunikasi massa yang menggunakan media massa. 7.Stimulasi Alat Indra “ Terbatas “. Stimulasi alat indra tergantung pada media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada media radio khalayak hanya mendengarkan, sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran. 24
8.Umpan Balik Tertunda ( Delayed ) Hal ini dikarenakan oleh jarak komunikator dengan komunikan yang berjauhan dan katakter komunikan yang anonim dan heterogen (Ardianto, 2004:7- 8). 2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi dari komunikasi massa adalah sebagai berikut : a. Penafsiran ( Interpretation ) Fungsi penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak, serta dilengkapi perspektif ( sudut pandang ) terhadap berita atau tanyangan yang disajikan. b.Pertalian ( Linkage ) Dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. c. Penyebaran Nilai-nilai ( Transmission Of Values) Dengan cara media massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa itu memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan oleh mereka. d. Hiburan ( Entertainemnt ) Berfungsi sebagai penghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. e. Fungsi Informasi Media massa berfungsi sebagai penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. f. Fungsi Pendidikan Salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang berlaku bagi pembaca atau pemirsa. g. Fungsi Mempengaruhi Secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, Features, iklan, artikel dan sebagainya. h. Fungsi Proses Pengembangan Mental. Media massa erat kaitannya dengan prilaku dan pengalaman kesadaran manusia. i. Fungsi Adaptasi Lingkungan Yakni penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana khalayak dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan dibantu oleh media massa, ia bisa lebih mengenal bagaimana keadaan lingkungannya melalui media massa. j. Fungsi Memanipulasi Lingkungan Berusaha untuk mempengaruhi, komunikasi yang digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan. k. Fungsi Meyakinkan ( To Persuade ) -Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang. -Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang - Menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu (Effendi, 2003:29).
25
2.1.2.4 Unsur-unsur Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan proses yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah: 1. Komunikator a. Merupakan pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi informasi modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi tersebut dengan cepat ditangkap oleh publik b.Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagai informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka. c. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili institusi formal yang bersifat mencari keuntungan dari penyebaran informasi tersebut. 2. Media Massa Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan : a. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. b.Sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. c. Terakhir media massa sebagai media hiburan. (Bungin, 2006:85) 3. Informasi Massa Informasi massa merupakan informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing. 4. Gatekeeper Merupakan penyeleksi informasi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan. 5. Khalayak Khalayak merupakan massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. 6. Umpan Balik Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya mempunyai sifat tertunda sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan tetapi, konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional (Bungin, 2006:71). 26
2.1.3 Televisi 2.1.3.1 Sejarah Televisi Televisi berasal dari kata Yunani yaitu tele dan visi. Tele yang berarti jauh dan visi yang berarti penglihatan. Dengan demikian televise yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh maksud nya adanya hubungan antara orang yang mengisi televisi yaitu para awak media di sebuah tempat ataupun studio dengan menggunakan pemancar dengan penontonya yang berada di rumah atau di tempat lain dengan menggunakan alat penerima yaitu televise dan antena. Televisi sudah ada sejak abad 19 dan terus berkembang sampai saat ini. Hal ini terjadi akibatnya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini yang mengakibatkan televisi juga ikut berkembang dengan adanya penambahan fiturfitur canggih di dalam nya. Jika pada awalnya televisi hanya bisa menampilkan gambar hitam putih dengan suara standar, maka saat ini televisi sudah mampu menampilkan gambar dengan reproduksi warna yang sangat banyak serta dengan penambahan efek-efek suara yang semakin banyak. Azjen (Setiawan,2005) membagi intensitas menonton televisi menjadi empat bagian, yaitu : 1. Perhatian atau daya konsentrasi dalam menonton televisi. 2. Penghayatan atau pemahaman terhadap tayangan televisi yang disajikan 3. Durasi atau kualitas kedalaman menonton 4. Frekuensi atau tingkat keseringan menonton
Televisi kini menjelma menjadi salah satu tokoh utama dalam industri media massa. Hampir semua orang kini menyaksikan televisi dan jika dibandingkan dengan media lain akan terlihat kesenjangan yang cukup besar yang tergambar jelas saat ini. Televisi sendiri menjadi maju dikarenakan memiliki keunikan maupun kemampuan khusus dalam menyampaikan pesan. Dengan gambar dan suara disampaikan secara bersamaan, berita yang ditampilkan sangat aktual dan jangkauan siaran yang sangat luas yang dapat mencakup penonton
27
yang sangat banya dalam waktu yang bersamaan membuat televisi kini menjadi pilihan nomor satu bagi masyarakat untuk menerima informasi. Kelemahan dari televisi itu sendiri hanya terletak pada penyampaian pesan nya yang sangat singkat dan tidak bisa diulang. Hal ini terjadi dikarenakan mahalnya biaya pemasangan iklan di televisi. Sehingga produsen menampilkan iklan hanya dalam jangka waktu tertentu yaitu 10-30 detik saja. Jika penonton ingin melihat iklan nya kembali, maka penonton harus menunggu sampai iklan tersebut kembali ditayang kan pada waktu selanjutnya. Hal ini lah yang mengakibatkan sering kali masyarakat menjadi penasaran akan informasi yang serba singkat tersebut. Hal ini lah yang membedakan penyampaian pesan di televisi dengan media yang lain. Infromasi yang disampaikan harus menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan diingat serta menarik. Jika di media lain seperti surat kabar informasi bisa saja disampaikan secara berulang di awal maupun berita ataupun pembaca bisa membaca ulang, maka beda lagi jika di televisi. Penonton harus menunggu dalam jangka waktu yang tidak pasti untuk bisa melihat iklan tersebut kembali. Sehingga sebuah pesan yang singkat, mudah dimengerti dan menarik menjadi hal yang mutlak harus ada di iklan televisi. 2.1.3.2 Program Televisi Pengertian Program Televisi Kata “program” itu sendiri berasal dar bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya . Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Karakteristik Program Televisi 28
Karakteristik suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut itu digemari atau dapat diterima oleh audience. Berikut ini empat hal yang terkait dalam kerkteristik suatu program televisi : a. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan diharapkan akan disukai audience yang dituju. b. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. c. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. d. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor . Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai oleh audience, dan selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku. Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenisjenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberitahuakan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. a. Berita keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak audience secepatnya. a.1. Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan a.2. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. a.3. Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan orangorang yang dikenal masyarakat (celebrity). b. Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. 29
b.1. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. b.2. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. b.3. Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. b.4. Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. 2.
Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game).
1. Drama , adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. 2. Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. 3. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi. 4. Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. 5. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. 6. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio (Morissan, 2008: 207-218). 2.1.4 Periklanan 2.1.4.1Definisi Iklan 30
Iklan berasal dari bahas arab, “iqlama”, yang dalam bahasa Indonesia artinya pemberitahuan, sementara kata “advertensi” berasal dari bahasa Inggris “advertising” atau dalam bahasa Belanda “advertentie‟. Sedangkan reklame berasal dari bahasa Perancis “re-klame” yang berarti berulang-ulang. Semua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu memberi informasi tentang suatu barang / jasa kepada khalayak. Iklan berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali, 1995:9). Menurut Jefkins , (1998: 18 ) iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasive sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan . Iklan muncul sejak 3000 th SM dan sudah dikenal dalam peradaban bangsa-bangsa Mesopotamia dan Babilonia. Pada zaman Mesopotamia, para pedagang menyewa perahu-perahu dan mengutus pedagang keliling untuk mengantar hasil produksi rumah tangganya kepada para konsumen yang membutuhkan. Sistem pengedarannya masih “door to door”. Sistem tersebut masih bertahan sampai dengan sekarang. Iklan yang dibuat dalam bahasa Inggris dan dicetak lebih modern terbit di London pada tahun 1472 yang dibuat oleh William Caxton. Pada tahun 1704 iklan cetak muncul di Amerika oleh Benyamin Franklin. Menjelang akhir abad ke-18, iklan cetak mulai merambah ke seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Iklan cetak yang muncul di Indonesia bernama “Hindia Belanda” pada tahun 1774 adalah surat kabar Vendu Nieuws, Koran terbitan pemerintah Belanda yang cukup ramai dengan iklan-iklan tentang penawaran barang milik VOC, iklan pribadi, dan pengumuman pemerintah. 2.1.4.2 Fungsi Iklan Fungsi iklan dalam pemasaran adalah mempengaruhi dan mendorong untuk menumbuhkan keinginan ataupun minat dari seseorang terhadap suatu barang/produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan nya. Iklan merupakan representasi dari sebuah produk yang dipasarkan sehingga harus memiliki daya tarik untuk membuat orang-orang yang melihat 31
iklan tersebut merasa perlu untuk menggunakannya dikarenakan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhinya di dalam kehidupan nya. Hal ini sejalan dengan tujuan iklan yang memang memiliki maksud untuk mempersuasi para penontonya agar mau memakai produk iklan tersebut. Ada 5 fungsi dasar periklanan yang berhubungan dengan aktifitasnya di media, yaitu : 1. Fungsi Komunikasi 2. Fungsi Pemasaran 3. Fungsi Pendidikan 4. Fungsi Ekonomi 5. Fungsi Sosial 2.1.4.3 Jenis Iklan Ada banyak ahli yang telah membuat referensi mengenai jenis-jenis iklan. Dengan semakin berkembangnya dunia periklanan saat ini, tentu referensireferensi tersebut akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan nya. Sehingga tidak heran jika banyak sekali perbedaan yang terjadi antara satu ahli dengan ahli lain nya mengenai jenis-jenis iklan. Jenis media iklan meliputi (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia): 1. Iklan media cetak: surat kabar, majalah, jurnal, tabloid dan lain-lain. 2. Iklan media elektronik: televisi, radio (jingle dan sound) dan lain-lain. 3. Iklan media online: internet atau website. 4. Poster, papan reklame dan media ruang lainnya. 5. Brosur, booklet, katalog dan lain-lain. 6. Surat penawaran melalui direct mail. 7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan. 8. Bentuk-bentuk iklan khusus, seperti tas belanja, balon udara dan lainlain.
32
2.1.5 Teori S-O-R Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Teori ini juga disebut sebagai teori SR. Teori ini memilki banyak nama lain, seperti teori jarum suntik hipodermik ( Hyperdemic Needle Theory ) atau teori peluru ajaib (Magic Bullet Theory ). Disebut demikian karena teori itu meyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan tindakan menyuntikan obat yang bisa langsung kedalam jiwa penerima pesan sebagaimana peluru yang ditembakan dan langsung masuk kedalam tubuh. Singkatnya, menurut teori ini, media massa amat perkasa dalam mempengaruhi penerimaan pesan. Teori SR menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang hanya melibatkan dua komponen, yaitu media massa dan penerima pesan yaitu khalayak. Media massa mengeluarkan stimulus dan penerima pesan menanggapinya dengan menunjukkan respons sehingga dinamakan teori stimulus respons ( Morrisan, 2010 : 17 ). Unsur – unsur dalam model ini adalah : 1. Pesan ( Stimulus ) 2. Komunikan ( Organism ) 3. Efek ( Response )
Dalam proses perubahan sikap ntampak bahwa sikap dapat berubah, jika stimulus yang menerpa benar – benar melebihi semula. Mengintip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable penting yaitu : perhatian, pengertian dan penerimaan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikasi inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan 33
menerimanya, maka terjadilah kesedian untuk mengubah sikap. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari bagan berikut ini :
Gambar 2.1 Bagan Teori S-O-R
Stimulus
Organisme Perhatian Pengahayatan Penerimaan
Response Sumber: Mulyana, 2006 Dari bagan teori tersebut, Teori SOR menunjukan bagaimana tahapan seseorang mulai terkena paparan sebuah informasi hingga akhirnya terjadi perubahan perilaku setelah melalui beberapa proses. Hal ini juga berlaku pada iklan Djarum 76. Dimana paparan iklan yang terjadi secara terus menerus tentu akan menimbulkan suatu efek kepada penonton yang pada akhirnya akan tercipta suatu tindakan apakah akan menonton kembali atau tidak. Sesuai dengan pembatasan masalah, teori ini dipakai hanya pada pengaruh humor pada iklan Djarum 76 terhadap keputusan menonton iklan, sehingga hal ini tentu diharapkan tidak akan melebar menjadi tindakan nyata lainnya seperti membeli produk yang pada akhirnya tidak terfokus pada masalah utama yang diteliti. 2.1.6 Teori Superioritas dan Degradasi Menurut Jalaludin Rakhmat (Ahmad Fikri, 2013: 2-3) , Teori ini tepat untuk menganalisis jenis-jenis humor yang termasuk Satire (humor yang mengungkapkan kejelekan, kekeliruan atau kelemahan orang, gagasan atau satu 34
lembaga untuk memperbaikinya). Satire bersifat langsung yaitu membongkar halhal yang jelek atau membesar-besarkan (exeggeration). Satire yang bersifat tidak langsung, melalui : Parodi Ironi Burlesque
2.1.6.1 Teknik-Teknik Teori Superioritas dan Degradasi Exaggeration Exaggeration berarti melebih-lebihkan sesuatu secara tidak proporsional. Exaggeration dilakukan untuk membongkar kejelekan sejelas-jelasnya dengan maksud mengoreksinya. Parodi Parodi berasal dari bahasa yunani „para‟ yang artinya disamping dan „oide‟ yang artinya lagu. Parodi adalah sejenis komposisi dimana gaya suatu karya (seperti prosa, puisi atau prosa liris) yang serius di tiru dengan maksud melucu. Dalam pidato rekreatif, parodi dapat berupa peniruan suara atau gaya bicara seorang tokoh.
Ironi Ironi berasal dari kata „eiron‟ yang artinya seseorang yang mengatakan lebih sedikit dibandingkan yang ia fikirkan. Jadi Ironi adalah menggunakan katakata untuk menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiahnya Burlesque Berasal dari bahasa itali dari kata „burlesco‟ yang artinya lelucon atau halhal yang menggelikan. Jadi Burlesque adalah teknik membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal serius secara seenaknya. Belokan Mendadak Teknik ini dirumuskan oleh Monroe sebagai berikut :bawalah khalayak anda untuk meyakini bahwa akan berbicara yang biasa, kemudian balikan semuanya. Para pembaca dikejutkan dibagian akhirnya, karena menemukan pernyataan yang tidak disangka-sangka. 35
2.1.7 Minat Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) “minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak adanya paksaan dari pihak luar. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang memaksa. Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Menurut Jacob W. Getels, (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008:75) “an interest is a characteristic dispositition, organized trough experience, wich impels an individual to seek out particular object, activies, understanding, skiil, or goals for attention or acquisition”. Dengan demikian minat dapat diartikan sebagai kecenderungan sifat yang terorganisir berdasarkan dari pengalaman seseorang, yang mendorong seseorang atau individu untuk mencari keterangan atau fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau kegiatan, pemahaman,skill, tujuan perhatian atau murni ingin mahir dalam hal tertentu. Minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2008:133) Dari beberapa definisi minat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu dalam hal ini adalah belajar. 36
2.1.7.1 Jenis-Jenis Minat Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jeni-jenis minat. Diantaranya Carl safran (dalam Syaiful Bahri, 2008) mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis yaitu : 1. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu objek atau aktivitas 2. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu 3. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan 4. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. Sedangkan menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa ada pengaruh luar. 2. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri seseorang dengan pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru 3. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri seseorang secara dipaksa atau dihapuskan. 2.2 Kerangka Konsep Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan menghantarkan peneliti pada perumusan hipotesa. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada hipotesis (Nawawi, 1995:40)
37
Gambar 2.2 Model Teoritis Penelitian
Humor Iklan Djarum 76 versi Jin
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Perhatian Pengertian Penerimaan
Tertarik
Minat menonton humor iklan Djarum 76
Suka Terhibur
2.3 Komponen Penelitian Komponen
Indikator 1. Program Acara Televisi a. Perhatian b. Penghayatan c. Durasi
1. Humor dalam Iklan Djarum 76 versi “Jin”
d. Frekuensi 2. Humor a. Jenis Humor
38
1. Satire b. Teknik-teknik Humor 1. Exaggegration 2. Parodi 3. Ironi 4. Burlesque 5. Belokan mendadak 1. Seleksi 2. Ketertarikan 2. Minat Menonton Iklan
3. Pemahaman 4. Reaksi 1. Usia 2.
Mahasiswa
Departemen
Ilmu
Komunikasi FISIP USU Program S1 Reguler stambuk 2011, 2012, 2013, 3. Karakteristik responden
2014 yang menonton iklan Djarum 76. 3. Minimal telah menonton iklan Djarum 76 sebanyak 3 kali.
2.4 Definisi Komponen Penelitian Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabelvariabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang 39
sangat membantu penelitian lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2008:46). 1. Humor dalam Iklan Djarum 76 versi “Jin” a. Televisi 1. Perhatian merupakan ketertarikan terhadap objek tertentu yang menjadi target perilaku. Hal ini diilustrasikan dengan adanya stimulus yang diterima, sehingga timbul respon dari individu dan akhirnya sampai pada respon yaitu perhatian yang diberikan terhadap apa yang distimuluskan tersebut. Dalam hal ini, iklan Djarum 76 merupakan pemberi stimulus bagi penonton, dan mahasiswa/i Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU sebagai individunya. 2. Penghayatan merupakan tahap lanjutan setelah adanya perhatian. Dalam tahap ini, individu akan melakukan pemahaman dan juga berusaha untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai apa yang menjadi perhatian nya. Sehingga informasi yang didapatkan dari pemahaman tersebut menjadi tambahan pengetahuan baginya. 3. Durasi merupakan lamanya menonton iklan atau tayangan dari televisi. Iklan memang tidak memiliki durasi yang panjang, namun pengaplikasiannya yang dilakukan secara terus menerus tentu akan mempengaruhi mengenai penilaian penonton terhadap iklan tersebut. 4. Frekuensi merupakan seberapa banyak kita menonton iklan tersebut. Berbeda dengan durasi yang berhubungan dengan waktu dari iklan tersebut, frekuensi lebih menghitung kepada berapa banyak individu menonton iklan tersebut dalam suatu jangka waktu tertentu, misalnya harian, mingguan atau bulanan. b. Humor Jenis Humor 40
Jenis humor disini mengenai jenis humor yang terdapat dalam teori superioritas
dan
degradasi
yaitu
Satire (humor
yang
mengungkapkan kejelekan, kekeliruan atau kelemahan orang, gagasan atau satu lembaga untuk memperbaikinya). Satire bersifat langsung yaitu membongkar hal-hal yang jelek atau membesarbesarkan (exeggeration). Teknik-teknik Humor Humor yang baik tidak dilakukan secara tiba-tiba, melainkan harus melalui teknik-teknik yang sudah ada sehingga humor yang disampaikan dapat diterima oleh audiens.
Exaggeration Exaggeration berarti melebih-lebihkan sesuatu secara tidak proporsional.
Exaggeration
dilakukan
untuk
membongkar
kejelekan sejelas-jelasnya dengan maksud mengoreksinya. Parodi Parodi berasal dari bahasa yunani „para‟ yang artinya disamping dan „oide‟ yang artinya lagu. Parodi adalah sejenis komposisi dimana gaya suatu karya (seperti prosa, puisi atau prosa liris) yang serius di tiru dengan maksud melucu. Dalam pidato rekreatif, parodi dapat berupa peniruan suara atau gaya bicara seorang tokoh. Ironi Ironi berasal dari kata „eiron‟ yang artinya seseorang yang mengatakan lebih sedikit dibandingkan yang ia fikirkan. Jadi Ironi adalah menggunakan kata-kata untuk menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiahnya Burlesque Berasal dari bahasa itali dari kata „burlesco‟ yang artinya lelucon atau hal-hal yang menggelikan. Jadi Burlesque adalah teknik membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal serius secara seenaknya. 41
Belokan Mendadak Teknik ini dirumuskan oleh Monroe sebagai berikut :bawalah khalayak anda untuk meyakini bahwa akan berbicara yang biasa, kemudian balikan semuanya. Para pembaca dikejutkan dibagian akhirnya, karena menemukan pernyataan yang tidak disangkasangka. 2. Minat Menonton Iklan 1. Seleksi yaitu tahap dimana penonton memilih dan menentukan informasi ataupun tayangan apa yang menarik dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhannya. 2. Ketertarikan, yaitu tahap dimana seseorang sudah memilih dan menentukan suatu tayangan atau iklan sesuai dengan apa yang diinginkannya. 3. Pemahaman, yaitu tahap dimana seseorang mulai mencari dan memahami pesan dan informasi yang ditayangkan oleh tayangan ataupun iklan tersebut. 4. Reaksi yaitu tahap pengambilan tindakan ataupun keputusan setelah memahami tayangan yang telah dipilihnya. 3. Karakteristik Responden a. Usia Usia responden yang mengisi kuesioner. b. Stambuk Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk 2011, 2012, 2013, 2014 c. Menonton iklan Minimal telah menonton iklan dari Djarum 76 sebanyak 3 kali.
42