BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Komunikasi Massa
2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak organisasi atau institusi yang menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak yang heterogen, dan anonym. Berbicara mengenai komunikasi massa tidak lepas dari elemen-elemen seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan, dampak dan umpan-balik. Komunikator diartikan yakni seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi atau institusi yang menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris Mass Comunication sebagai kependekan dari mass media comunication artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass comunications atau comunications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass comunication1. Komunikasi massa menurut Joseph A. Devito adalah komunikasi yang di tunjukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang membaca 1
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo, 2004, 69.
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pulabahwa khalayak besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang di salurkan oleh pemancar- pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akaan lebih mudah dan lebih logis bila di definisiksn bentuknya (radio, televisi, surat kabar, majalah, film, buku dan pita)2. Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat3. 2.1.2
Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.
Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun media elektronik. a. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang 2
3
Marhaeni fajar. 2009. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta, PT. Grasindo
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. b. Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai jenis lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. c. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. d. Komunikasi Mengutamakan isi ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsure isi dan unsure hubungan sekaligus, dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. e. Komunikasi Massa Bersifat satu Arah Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunkan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. f. Stimulus Alat Indera Terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”. Dalam komunikasi massa, stimulus indera bergantung pada jenis media massa. Dalam media massa televisi, kita menggunakan indera penglihatan dan indera pendengaran. Umpan Balik Tertunda (Delayed) komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback
merupakan
faktor
penting
dalam
membentuk
komunikasi
apapun.Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik dalam komunikasi massa tidak dapat secara langsung menerima reaksi atau tanggapan dari komunikan. g. Umpan Balik Tertunda (delayed)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Komponen umpan balik (feedback) merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Tidak seperti komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok, feedback dalam komunikasi massa dapat langsung diketahui4. 2.1.3
Fungsi Komunikasi Massa
a. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Fakta-fakta yang dicari wartawan di lapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga merupakan informasi.Fakta yang dimaksud adalah adanya kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat.
b. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.Hal ini mendudukkan televisi sebagai alat utama hiburan (untuk melepas lelah). Oleh karena itu, jangan heran jika jam-jam prime time (pukul 19.00 sampai 21.00) akan disajikan acara-acara hiburan, entah sinetron, kuis, atau acara jenaka lainnya. Sangat sulit untuk 4
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya.2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
diterima penonton seandainya pada jam prime time televisi menyiarkan acara Dialog Politik. Jelas acara itu akan menimbulkan penolakan masyarakat. c. Persuasi Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk: Pertama, mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; Kedua, mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; Ketiga, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan Keempat, memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.
d. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu.Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Di dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Hal ini merupakan faktor yang memberi petunjuk teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
pengukuh status quo dan mesin perubahan. Sementara itu, secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan5. 2.1.4
Jenis dan Bentuk Komunikasi Massa
a. Surat Kabar Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah :To inform (menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia). To comment (mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam focus berita).To provide (menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media). b. Majalah Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama, yakni: General consumer magazine (majalah konsumen umum), Business publication (majalah bisnis), Literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), Newsletter (majalah khusus terbita berkala), Public Relations Magazines (Majalah Humas).
5
Nurudin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali Pers, Jakarta, halaman 66-93.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
c. Radio Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes.Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. d. Televisi Televisi adalah media massa yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi, kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah dikembangkan : Over the air reception of network and local station program, Cable, Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast satellite (DBS). e. Komputer dan Internet Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. Industri media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik perangkat keras kompputer, perangkar lunak komputer. Content provider
adalah
yang
mengembangkan
isi
dan
database
yang
didistribusikan melalui jaringan komputer. Bagian dari perangkat lunak komputer terdapat pula Internet Service Provider (ISP), yakni perusahaan yang menjual akses internet. f. Film Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding
radio siaran dan
televisi. Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika. 2.2
Media Massa Media massa dalam cakupan komunikasi massa adalah surat kabar,
majalah, radio, televisi, dan film.6 Schramm menggambarkan komunikasi massa dalam prosesnya mempunyai reaksi yang bertindak sebagai gate keeper yang menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi, dan memutuskan hal-hal yang akan dimuat atau disiarkan media tersebut. 6
Uchjana, Onong Effendy, Ilmu Komunikasi. Yogyakarta:1997, 20.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Setelah melalui gate keeper ini, pesan-pesan tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian pula halnya dengan khalayak, mereka juga akan menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media. Secara umum khalayak akan tertarik pada pesan-pesan media apabila isinya mengandung unsurunsur sebagai berikut: 1. Novelty ( Sesuatu yang Baru ) Sesuatu yang ” baru ” merupakan unsur yang terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan tertarik untuk menonton suatu program acara TV, mendengarkan siaran radio atau membaca surat kabar/majalah apabila isi pesannya dipandang mengungkapkan sesuatu hal yang baru atau belum diketahui. 2. Jarak ( Dekat atau jauh ) Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasinya peristiwa itu, mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. 3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. Suatu perampokan akan menjadi berita besar atau menarik perhatian khalayak bila terjadi di rumah seorang menteri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
4. Pertentangan Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai oleh khalayak yakni untuk mengetahui siapa yang akan keluar sebagai pemenang. 5. Komedi atau humor Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal yang lucu dan menyenangkan.Oleh karena itu, bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor (komedi) lazimnya disenangi khalayak. 6. Seks dan keindahan Seks dan keindahan adalah salah satu unsur media massa yang dapat menarik perhatian khalayak dan bisa dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi. 7. Emosi Hal-hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar (basic needs) manusia, sering kali bisa menimbulkanemosi dan simpati khalayak. 8. Nostalgia Pengertian nostalgia disini adalah manunjukkan pada hal-hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.3
Fungsi Film Khalayak menonton film terutama untuk hiburan.Akan tetapi dalam film
terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif.Film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building.Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang. 2.3.1
Karakteristik Film
1.
Film menggunakan unsur gambar sebagai sarana utama untuk
menyampaikan informasi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam sejarahnya film adalah kesinambungan dari fotografi.Pada mulanya film masih bisu, baru kemudian unsur suara melengkapi unsur gambar. Gambar dan suara, keduanya secara bersama – sama menceritakan sebuah cerita kepada penonton. Keduanya mengandung apa yang dinamakan ekspresi. Bertutur cerita menggunakan media film adalah bagaimana kita bertutur secara visual. Dengan demikian, apabila kita ingin menuturkan cerita melalui film, maka kita harus berfikir visual. Artinya, berfikir bagaimana suatu informasi akan disampaikan dalam bentuk gambar. Unsur suara ( Dialog, Musik, dan Efek ) merupakan sarana penunjang. Unsur suara dipergunakan apabila : 1.
Gambar sudah tidak sanggup menjelaskan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.
2.
Gambar tidak efektif dan efisien
3.
Suara digunakan untuk menunjang mood, suasana atau perasaan
4.
Suara digunakan sebagai kebutuhan realita
Film memiliki keterbatasan waktu Pengarang novel, misalnya bisa menentukan sendiri kapan mengakhiri
novelnya.Tetapi film memiliki panjang tertentu, antara 80 sampai 120 menit, atau bahkan bila kita menentukan waktu 3 jam sekali pun maka batasan waktu telah kita tetapkan.Ataukah film kita panjang atau pendek, kita tak mungkin berhenti sebelumnya atau belakangan.Kita tak mungkin menambah panjang film untuk menyelesaikan cerita. Bagaimana pun, batasan waktu akan menetukan pilihan kita dalam memilih materi cerita, dan menghadapkan kita pada satu hal yang esensial, yaitu : ekonomis dalam bercerita atau efisiensi dalam bertutur. Oleh karena itu, kita harus menyampaikan hanya informasi yang penting saja. Yang dimaksud
informasi
penting adalah
informasi
yang mempunyai
kepentingan: 1.
Cerita
2.
Artistik
3.
Dramatik
Berkaitan dengan hal ini, penonton akan selalu menganggap setiap informasi yang disampaikan penting. Konsekuensinya :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
a. Informasi
tidak
penting,
tetap
dianggap
penting
sehingga
bisa
membingungkan penonton. b. Untuk kredibilitas suatu informasi kita bisa melakukan penanaman informasi yaitu memberikan suatu informasi yang seolah – olah tidak ada hubungannya dengan suatu kejadian dan hasilnya dipetik belakangan. Dalam hal ini, setiap penanaman informasi (planting) harus selalu pada akhirnya diperlihatkan hasilnya, yang dikenal dengan istilah “Pay Off”. Saat planting, penonton dikondisikan untuk mengharapkan bahwa sesuatu akan terjadi, maka “pay off “ harapan ini harus dipenuhi. 3.
Film mengalir dalam waktu Pembaca novel jika lelah bisa berhenti sejenak pada suatu halaman
tertentu untuk istirahat dan dapat meneruskan membacanya dilain waktu.Pembaca novel juga bisa mengulang membaca bagian-bagian tertentu yang mungkin sulit difahaminya.Tetapi penonton film tidak bisa melakukan hal itu karena film mengalir dalam waktu, penonton tidak bisa berhenti atau memutar ulang bagian – bagian tertentu dalam film untuk memahami bagian – bagian yang sulit dicerna. Penonton melihat film terus berjalan dalam sekali duduk.Maka cerita haruslah diceritakan tanpa membuat mereka merasa lelah, dan harus bisa diserap sepenuhnya.Dengan demikian bila ada informasi yang dianggap perlu penekanan khusus atau dianggap sulit difahami penonton, pembuat film yang harus melakukan pengulangan itu bagi penonton. Pengulangan dalam film bukanlah pengulangan biasa (Repetisi) tetapi pengulangan yang dinamakan duplikasi, yaitu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
pengulangan dengan cara berbeda dan kualitas dramatic meningkat. Bottom of Form.
2.3.2
Jenis-jenis Film Bagi seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui jenis-jenis
film agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan karakteristiknya. Film dapat dikelompokkan pada jenis film cerita, film dokumenter, dan film kartun. a. Film cerita Film cerita (bahasa Inggris: feature film) atau juga disebut film utama adalah film berdurasi cukup panjang untuk diputar sebagai film utama atau satusatunya film pada sebuah acara pemutaran film. Kriteria panjang minimum sebuah film cerita berbeda-beda menurut era dan lembaga yang menetapkannya. Menurut Academy of Motion Picture Arts and Sciences, American Film Institute, dan British Film Institute, panjang minimum dari sebuah film cerita adalah 40 menit. Panjang sebagian besar film cerita mulai dari 80 menit hingga 90 menit.The Story of the Kelly Gang adalah film cerita pertama di dunia berdasarkan kriteria panjang minimum sebuah film cerita.Film ini diedarkan di Australia pada tahun 1906.Film cerita pertama yang merupakan hasil adaptasi adalah film Les Misérables yang diedarkan pada tahun 1909. Film-film dari awal era film cerita, misalnya film Oliver Twist (1912), Richard III (1912), dan From the Manger to the Cross (1912).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
b. Film Dokumenter Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam hal seharihari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film dokumenter merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan. c. Film Kartun Kartun adalah gambar dengan penampilan lucu yang mempresentasikan suatu peristiwa. Orang yang membuat kartun disebut kartunis. Beberapa jenis gambar kartun yang dikenal saat ini ialah kartun editorial, gag cartoon, dan strip komik. Kartun editorial atau kartun politis biasanya ditujukan untuk menyatakan pandangan politik atau sosial dengan caramenyindir. Sementara itu, gag cartoon dimaksudkan untuk melucu tanpa menyindir. Strip komik ialah gambar kartun dalam bentuk komik singkat. Kartun dapat pula digunakan sebagai ilustrasi, misalnya dalam buku, majalah, atau kartu ucapan.Selain itu, kartun juga berkembang dalam media lainnya, yaitu film, dan dikenal sebagai animasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.4
Pengertian Toleransi Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang
berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agamaagama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas , misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak.Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup. Proses kehidupan bertoleransi dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
dilihat dari adanya partisipasi seluruh umat beragama, karena toleransi menjungjung tinggi kebebasan dan kesamaan yang menyeluruh, yaitu tidak adanya diskriminasi. Pengertian lain dari toleransi menurut para ahli adalah suatu sikap yang saling menghormati antar kelompok-kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainya. Toleransi adalah satu perbuatan yang melarang terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam masyarakat. Toleransi ini bisa terlihat jelas pada agama, toleransi beragama dengan mudah dapat ditemui dimasyarakat. Dengan adanya toleransi beragama menimbulkan sikap saling menghormati masingmasing pemeluk agama yang berbeda. Toleransi beragama sendiri memiliki arti meyakini bahwa agamaku adalah agamaku dan agamamu adalah agamamu. Dengan kata lain toleransi beragama adalah saling peduli dan menghargai orang lain dan tidak boleh memaksakan orang lain untuk meyakini apa yang tidak ingin dia yakini7. 2.4.1
Unsur-unsur Toleransi Beragama Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya
kerukunan antar umat beragama. Toleransi dibagi atas tiga macam yaitu : 1. Negatif
: Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan
penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa.
7
www.menurutparahli.com/pengertian-toleransi/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2. Positif
: Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta
dihargai. 3. Ekumenis
: Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran
mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan diri. 2.5
Semiotika
2.5.1
Pengertian Semiotika Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani yaitu semeion
yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dianggap mewakili sesuatu yang lain. “Tanda” pada saat itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain, contohnya, asap menandai adanya api. Secara terminologis semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objekobjek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda (Eco,1976:6). Van Zoest mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan denganya: cara berfungsinya, hubunganya dengan kata lain, pengirimanya, dan penerimaanya oleh mereka yang mempergunakanya. Secara terminologis semiotik dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Semiotika sebagai discourse analysis yang paling dasar, cara dan kerjanya adalah mengamati tanda (ikon, indeks, sysmbol) dengan tujuan untuk menemukan makna-makna tanda dengan bantuan segitiga makna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Semiotik telah digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam menelaah sesuatu yang berhubungan dengan tanda, misalnya karya sastra, dan teks berita dalam media. Semiotik merupakan varian dari teori strukturalisme. Strukturalisme berasumsi bahwa teks adalah fungsi dari isi dan kode, sedangkan maksa aalah produk dari sistem hubungan8. Semiotik melihat teks media sebagai sebuah struktur keseluruhan. Ia mencari makna yang laten atau konotatif. Semiotik jarang bersifat kuantitatif dan bahkan kerap menolak mendekatan kuantitatif. Semiotik menekankan pada signifikasi yang muncul dari “pertemuan” antara pembaca (reader) dengan tandatanda (sign) di dalam teks. 9 2.5.2
Semiotika Peirce Peirce adalah ahli filsafat dan ahli logika. Peirce mengusulkan kata
semiotik (yang sebelumnya telah digunakan ahli filsafat Jerman Lambert pada abab 18) sebagai sinonim kata logika. Teori dari Peirce menjadi grand theory dalam semiotik. Gagasanya bersifat menyeluruh, deskriptif struktural dari semua sistem penandaan. Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua komponen dalam struktur tunggal10. Model tanda yang dikemukakan Peirce adalah trikotomis atau triadik. Prinsip dasarnya ialah Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006 h, 122-123 8
9 Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006 h, 145-146
Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006 h, 110 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
bahwa tanda bersifat representatif, yaitu tanda adalah sesuatu yang mewakili hal lain. Menurut teori Peirce sesuatu dapat disebut dengan tanda atau simbol apabila ia mewakili sesuatu yang lain. Tanda yang mewakili disebut representamen.
Hal
ini
dapat
dicontohkan
dengan
anggukan
kepala
mewakilipersetujuan, gelengan kepala mewakili ketidaksetujuan. Proses ini disebut dengan semiosis, yaitu suatu proses dimana suatu tanda berfungsi sebagai tanda dan mewakili sesuatu yang ditandainya. Proses membedakan hubungan antara tanda dengan acuanya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu : 1. Ikon, jika ia berupa hubungan kemiripan. Ikon bisa berupa foto, peta geografis, penyambutan dan penempatan. 2. Indeks, jika berhubungan dengan kedekatan eksistensi. Misalnya, asap hitam tebal membumbung menandai kebakaran, wajah yang muram menandai seseorang sedang sedih. 3. Simbol, jika ia berupa hubungan yang sudah terbentuk secara konveksi11. Peirce membedakan membedakan tiga jenis tanda, yakni indeks, ikon dan lambang. Indeks adalah tanda yang hubungan representamen dengan objeknya bersifat langsung, bahkan didasari hubungan kontiguitas atau sebab akibat. Ikon adalah tanda yang representamenya berupa tiruan identitas objek yang dirujuknya. Lambang adalah tanda yang hubungan representamenya didasari konveksi.
11
Benny H, Hoed. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Peirce mengemukakan teori segitiga makna yang terdiri dari tiga elemen yakni tanda (sign), objek dan interpretant. Sign
Interpretant
Object
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat diungkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain diluar tanda itu sendiri. Tanda menurut peirce terdiri dari Simbol atau tanda yang muncul dari kesepakatan. Ikon adalah tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan indeks adalah tanda yang muncul dari hubungan sebab akibat.sedangkan acuan tanda ini disebuat objek. Objek atau acuan adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkanya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. peirce muncul dengan skemati triadik yakni ground, objek dan interpretan, atas hubungan tersebut peirce mengandalkan klasifikasi tanda. Ground dibagi menjadi tiga bagian qualisign, signsign dan legisign. Qualisign adalah adalah kualitas pada tanda misalnya kata-kata kasar, keras, lebut, merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign adalah norma yang terkandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang menandakan adanya hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia12. Semiotik bagi peirce adalah suatu tindakan (action), pengaruh (influnce), atau kerjasama tiga subjek, yaitu tanda (sign), objek (object), dan interpretan (interpretant)13. Menurut peirce tanda adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Definisi peirce tidak menuntut kualitas keadaan yang secara sengaja diadakan dan secara secara artifisial diupayakan. Lebih dari itu, triade Peirce bisa juga dipakai untuk yang tidak dihasilkan oleh manusia, tetapi dapat diterima oleh manusia, misalnya gejala meteorologis dan macam indeks yang lain14 Berdasarkan objeknya, peirce membagi tanda atas ikon, indeks dan simbol. Ikon adalah tanda yang berhubungan antara petanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah atau objeknya bersifat kemiripan. Misalnya, potret pada peta. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan.
12
Christomy, T dan Untung Yuwono. Semiotika Budaya. 2004
Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006 h, 109. 13
Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006 h, 109 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/