BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul ”EKSPLORASI TEKNIK BATIK KONTEMPORER DENGAN SABLON PUFF PADA PRODUK FASHION” Batik merupakan salah satu tekstil tradisional Indonesia dengan berbagai macam keunikan dan variasi, baik dari motif serta seluk-beluk maknanya, warna, tekstur, dan juga tekniknya. Kemudian sablon puff adalah salah satu teknik sablon dengan menggunakan campuran tinta sablon busa/puff dengan bibit pewarna, yang apabila di beri energi panas akan mengembang dan memunculkan kesan tekstur/dimensi pada permukaan kain. Beberapa pecan lalu, seorang seniman batik asal Jerman, Joachim Blank, berkunjung ke Indonesia dan juga ITB untuk memperkenalkan hasil karyanya yaitu eksplorasi teknik batik dengan pendekatan terhadap material-material yang berasal dari alam dan sekitar.
Gambar 2.1 Desain-desain produk fashion untuk tas dengan variasi model (dok. Fitria, 2013)
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penulis terinspirasi untuk melanjutkan eksplorasi Joacim tersebut dalam pemanfaatan material alam sebagai alternatif untuk menciptakan motif baru sebagai inovasi dalam perbatikan di Indonesia. Penelitian telah dilakukan penulis secara literature, observatif, eksperimentatif dan eksploratif menggunakan teknik batik Joacim tersebut terhadap material bahan-bahan kain tebal seperti jeans, twill, kanvas dan dril. Kemudian penulis juga menggunakan teknik sablon puff sebagai variasi teknik. Sumber: http://jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/craft/article/view/223/199
Hasil cetak dengan eksplorasi pasta sablon dengan kaporit sebagai campuran bahan memang memiliki keuinikan tersendiri, terlihat dari hasil cetaknya yang berbeda - beda dengan gambar yang sama, seperti memiliki edisi tersendiri di setiap gesutan ketika tinta dengan alternatif bahan kaporit sebagai campuran menempel pada bahan. Kejutan seperti inilah yang membuat seni cetak manual unggul karena ke orisinilan hasil cetak yang memliki nilai estetis. Dan variasi teknik sablon terletak dalam pewarnaan yang menggunakan berbagai macam tinta dengan efek visual yang berbeda-beda pada kain. Konsep dasar dari pembuatan karya ini adalah untuk memberi inovasi baru dalam dunia pertekstilan serta menambah nilai baru terhadap pengembangan teknik cetak pada produk-produk tekstil.
Gambar 2.1 Hasil sablon kaporit dengan teknik cutting ticker (dok. Tri Satriyo, 2015)
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berangkat dari pemikiran di atas, penulis terinspirasi untuk mengangkat sablon menggunakan tinta dengan alternatif bahan kaporit sebagai campuran pasta ke dalam produk tekstil seperti gorden bergaya tradisional dengan motifmotif flora yang ada di Indonesia. Kesimpulan yang di dapatkan dari karya terdahulu yang menyerupai “EKSPLORASI PASTA SABLON KAPORIT PADA PRODUK TEKSTIL”
yaitu
”EKSPLORASI TEKNIK BATIK KONTEMPORER DENGAN SABLON PUFF PADA PRODUK FASHION” hasil cetak yang di hasilkan dari masing-masing karya memiliki keunggulan tekstur hasil cetak yang memang memiliki edisi tersendiri dalam setiap hasil cetaknya. Sehingga beberapa hasil dari penelitian memaparkan variasi teknik cetak dan tekstur yang di hasilkan dari bahan, teknik dan kegunaannya yang berbeda sesuai pada kebutuhan yang ingin di tuju. Perbedaan antara penelitian dan eksplorasi yang pernah dilakukan dengan hasil eksplorasi “EKSPLORASI PASTA SABLON KAPORIT PADA PRODUK TEKSTIL” ini terletak pada kegunaan dan fungsi dari teknik cetak masing-masing, yaitu eksplorasi teknik batik dengan pendekatan terhadap material-material yang berasal dari alam dan sekitar sebagai master film dan motif untuk cap pada batik oleh Jessy Jasmine Fitria. Sedangkan pada eksplorasi hasil cetak dengan campuran bahan kaporit ini yaitu penggunaan bahan kaporit sebagai bahan yang menghasilkan keunikan tekstur cetak dengan teknik sablon dan hasil cetak yang membuat edisi pada setiap gambar yang di hasilkan.
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Hasil dari eksplorasi cetak ini di arahkan pada industri tekstil. Dengan menujukan pada para penikmat seni grafis khususnya cetak saring atau sablon, penggemar fashion yang menggunakan kain khususnya kain katun atau para kolektor karya seni grafis di Indonesia. Hasil dari eksplorasi cetak dari pasta sablon dengan kaporit sebagai campuran bahan memang memiliki keuinikan tersendiri, terlihat dari hasil cetaknya yang berbeda - beda dengan gambar yang sama, hasil cetak seperti memiliki edisi tersendiri di setiap gesutan ketika tinta menempel pada kain.
C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. TUJUAN Eksplorasi ini diharapkan dapat menjadi angin segar dan memberi varian baru dalam lingkup seni grafis khususnya cetak saring atau sablon dan dapat memeriahkan kembali pasar seni cetak kontemporer juga menambah nilai jual dalam industri pertekstilan, dan masalah yang terjadi pada hasil cetak yang monoton dapat terjawab dengan eksplorasi pasta sablon dengan campuran bahan kaporit ini dengan keunikan hasil cetak untuk menjadi inspirasi dan penelitian lebih lanjut ke depannya.
2. MANFAAT Dari eksplorasi ini di dapatkan hasil bahwa banyaknya antuasiasme orang dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu para pegrafis untuk berlomba-lomba mencari keunikan hasil cetak dalam meningkatkan inovasi serta desain yang inovatif agar produknya dapat di kenal oleh masyarakat luas.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. LOGIKA DASAR PERANCANGAN Berawal ketika penulis sering mengamati benda yang digunakannya terkena cairan dari kaporit tersebut saat sedang membersihkan atau proses penghapusan film pada screen yang telah selesai digunakan. Benda yang terkena cairan kaporit seperti sepatu, kaos, dan celana jeans menjadi memudar atau hilangnya warna pada benda yang terkena cairan kaporit tersebut. Setelah dilakukan pencucian pada benda tersebut ternyata tidak dapat hilang atau warna menjadi permanen. Proses pembuatan film gambar dengan menggunakan stensil sebagai pola. Untuk menghasilkan cetakan pada gambar tidak lagi di gunakan dengan teknik afdruk seperti biasanya, teknik yang di terapkan yaitu menggantikan teknik afdruk dengan cutting sticker untuk memanfaatkan daya rekatnya yang cukup kuat dan tidak mudah hancur dan rusak ketika proses mencetak. Karena sifat kaporit yang terbilang cukup keras dan dapat merusak pola gambar pada film dengan teknik afdruk biasa.
2. TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN Penggunaan media cetak yang selalu berkaitan pada proses pembuatan master film, dengan media elektronik seperti PC atau laptop sebagai sarana pengolah sekaligus pentransfer data. Gambar di cetak kemudian di lubangi untuk menciptakan stensil. Pembuatan stensil di terapkan dengan teknik cutting sticker untuk memanfaatkan daya rekatnya yang cukup kuat dan tidak mudah hancur ketika proses mencetak. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya cutting sticker di tempelkan pada screen.
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. MATERIAL YANG AKAN DIPERGUNAKAN Bahan - bahan yang di gunakan dalam pembuatan karya, diantaranya: a. Medium Super b. Kaporit c. Air d. Cutting Sticker e. Kain Cotton Combad 30’s f. Kain Kanvas
Kemudian peralatan - peralatan yang di gunakan dalam pembuatan karya adalah sebagai berikut: a. Screen b. Rakel c. Wadah
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. BIAYA PERANCANGAN DAN PRODUKSI Berikut adalah rincian biaya produksi dalam pembuatan karya:
No
Nama Barang
Banyaknya
1
Kain Cotton Combad 30’s Hitam
1, 06 kg
Rp. 86.920.00,-
2
Kain Kanvas Cokelat
1 meter
Rp. 35.000.00,-
3
Cutting Sticker Orakal
8 buah
Rp. 281.000.00,-
4
Screen T’48 50 x 70 cm
4 buah
Rp. 280.000.00,-
5
Screen T’48 30 x 40 cm
2 buah
Rp. 66.000.00,-
6
Screen T’48 20 x 15 cm
2 buah
Rp. 30.000.00,-
7
Rakel 25 cm
1 buah
Rp. 62.500.00,-
8
Rakel 10 cm
1 buah
Rp. 25.000.00,-
9
Medium Super RTR
1 kg
Rp. 29.000.00,-
10
Kaporit
1 kg
Rp. 15.000.00,-
11
Lem Meja
1 buah
Rp. 15.000.00,-
Total
Jumlah
Rp. 924.420.00,-
Tabel 2.1 Jumlah Biaya Perancangan Karya (dok. Tri Satriyo, 2016)
No
Nama Barang
Banyaknya
Jumlah
1
Jahit Kaos
1 buah
Rp. 50.000.00,-
2
Jahit Horden
1 buah
Rp. 50.000.00,-
3
Jahit Taplak Meja
1 buah
Rp. 25.000.00,-
4
Jahit Tatakan Gelas
42 buah
Rp. 105.000.00,-
Total Jumlah Keseluruhan
Rp. 230.000.00,Rp. 1.154.420.00,-
Tabel 2.2 Jumlah Biaya Perancangan Dan Produksi Karya (dok. Tri Satriyo, 2016)
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. SKEMA PROSES KERJA Tahapan - tahapan dalam pembuatan karya di antaranya, sebagai berikut: 1. Siapkan wadah, kaporit, medium super dan air. 2. Lalu campur bahan dalam wadah dengan komposisi berikut: 3 sendok kaporit 2 sendok medium super 10 sendok air 3. Aduk hingga semua merata. 4. Diamkan sekitar 10 menit. 5. Lalu buang sisa air yang ada dalam wadah tersebut. 6. Siapkan screen dan tempel cutting sticker pada permukaan screen. 7. Setelah semua dilakukan, pasta sablon dengan alternatif bahan kaporit sebagai campuran dapat digunakan. 8. Sesudah proses mencetak segera bilas hasil cetak dengan air.
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/