BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat dipakai, selain itu sepatu wedges juga memberikan kenyamanan saat dipakai karena tumit sepatu wedges menyatu dengan sol depan. Saat ini sepatu wedges diciptakan dengan berbagai jenis yang beragam. Berikut adalah beberapa jenis wedges yang ada dipasaran:
Gambar 1. Sepatu wedges dipasaran (Sumber: Heppy Sugiarti,2015)
Pada perancangan ini sol tebal yang menjadi ciri tersebut tidak berubah, akan tetapi warna sol yang digunakan menggunakan warna polos, penggunaan ini didasarkan pada sepatu wedges yang juga harus menyesuaikan pakaian sehingga apabila diberikan sol yang beragam akan terlihat mencolok.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 Heels buaya (Sumber dari internet: http://www.memobee.com)
Produk sejenis yang telah ada adalah heels berbentuk hewan, dengan keunikan terletak pada bentuk hewan yang sangat menyerupai buaya dengan adanya penambahan mata dan gigi sehingga segmentasi masih terletak pada wanita dewasa. Berbeda dengan heels diatas, sepatu yang akan dibuat memiliki keunikannya juga yaitu terletak pada penyederhanaan bentuk tanpa melupakan ciri dari hewan artinya tidak perlu adanya penambahan detail mata atau gigi namun dapat diolah dengan bentuk yang mencirikan hewan tersebut tetapi juga tidak terkesan anak kecil. Bentuk hewan yang akan dibuat adalah dengan mengaplikasikan kedalam sepatu wedges bukan sepatu heels dan dengan memperhatikan aspek kenyamanan saat digunakan jika dibandingkan dengan sepatu heels, sepatu wedges lebih nyaman digunakan karena memiliki sol yang menyatu.
Gambar 3 Wedges Zebra (Sumber dari internet: http://www.polyvore.com)
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sepatu wedges yang terinpirasi hewan sudah ada namun kebanyakan hanya mengaplikasikan berupa motif/corak hewan yang dicetak, sehingga hanya hewan tertentu saja yang memiliki motif/corak bagus yang dapat diaplikasikan. Berbeda dengan sepatu wedges yang akan dibuat adalah bentuk dari hewan bukan sekedar motif yang dicetak, penyempurnaan bentuk hewan pada sepatu wedges disesuaikan dengan motif yang ditempel sehingga akan memiliki tekstur. Ragam Hias adalah ornamen yang merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia memiliki kekayaan ragam hias yang luar biasa karena faktor alam yang begitu indah, faktor keragaman flora dan Faunanya serta kreatifitas penduduknya. Semua itu akan memunculkan berbagai bentuk ragam hias yang tercipta secara berkualitas. Ragam Hias dapat dilakukan dengan cara stilasi (digayakan) yang tentunya akan mengakibatkan perubahan bentuk (deformasi) dan penyederhanaan.5
Gambar 4. Objek Ragam hias Fauna Deformasi (sederhana) (Sumber: www.suarasurabaya.net) 5
http://ravindra7.blogspot.co.id/2015/03/bab-1-d-menggambar-ragam-hias-flora.html
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Deformasi terdiri dari kata de berarti tidak dan formasi berarti susunan. Deformasi adalah melukiskan obyek dengan teknik melepaskan bagian-bagian benda (obyek) dari susunannya.6 Perancang akan tetap mempertahankan bentuk wedges yang asli dan dikombinasikan dengan ragam hias deformasi. Dalam hal ini sepatu akan membentuk suatu bentuk hewan seperti kelinci dan angsa. Deformasi telah banyak dimanfaatkan pada motif tekstil dan ukiran sehingga pengembangan deformasi pada produk sepatu menjadi ide kreatif yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
B. Kelompok Pengguna Produk Sepatu wedges disukai oleh wanita pada umumnya, sepatu wedges adalah pilihan terbaik untuk wanita agar terlihat lebih tinggi tanpa memerlukan keseimbangan yang terlalu tinggi saat digunakan. Sepatu wedges dapat difungsikan diberbagai acara dan dapat dipadukan dengan beragam fashion wanita. 1. Geografi Secara geografi, segmentasi sepatu wedges dengan inspirasi bentuk hewan adalah sesuai dengan daerah perkotaan, dimana terdapat banyak mall, perumahan dan jalan yang beraspal. Sepatu wedges tidak cocok untuk daerah pedesaan karena terdapat jalan yang masih belum diaspal sehingga terlalu beresiko seperti jatuh karena licin dan kaki terkilir. 2. Demografi Secara demografi, sepatu wedges cocok digunakan oleh wanita antara usia 19-25 tahun yang memiliki pekerjaan/karyawati dan mahasiswi dengan status ekonomi menengah.
6
https://anaamy.wordpress.com/2010/04/04/kamus-seni-rupa/
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Psikografi Secara psikografi, sepatu wedges ini cocok untuk wanita yang memiliki gaya hidup fashion atau seseorang yang suka menyesuaikan busananya saat ingin menghadiri suatu acara/kegiatan.
C. Tujuan & Manfaat 1. Tujuan Perkembangan
tren
desain
sepatu
wedges
merupakan
perkembangan zaman yang sedang berlangsung. Tujuan dilakukan perancangan sepatu wedges dengan inspirasi bentuk hewan adalah a. Sebagai eksplorasi dan pengenalan deformasi hewan yang dapat diaplikasikan
kedalam
produk
sepatu
wedges
dimana
pemanfaatan deformasi hewan biasanya dikembangkan berupa motif kain dan ukiran kayu. Kombinasi dari deformasi dan sepatu wedges akan membentuk sepatu wedges yang berbeda dari yang lainnya. b. Memotivasi
generasi
muda
agar
berfikir
secara
kreatif
mengembangkan peluang usaha dengan memanfaatkan ide dilingkungan sekitar. 2. Manfaat Adapun manfaat dari perancangan ini adalah a. Bagi perancang, menambah wawasan yang berkaitan dengan perancangan sepatu. b. Bagi umum, membuka peluang usaha untuk menciptakan bentuk sepatu dengan metode deformasi lainnya, menambah keragaman tren sepatu wedges yang berbeda dari yang pernah ada. c. Bagi akademis, menambah literature mengenai perancangan sepatu yang dapat digunakan untuk pendidikan, penelitian maupun perancangan dikemudian hari.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Relevansi & Konsekuensi Studi 1. Logika dasar perancangan Perancangan awal sepatu wedges ini didasari dengan pengamatan perancang mengenai perkembangan sepatu wedges dimasyarakat seperti tidak ada habisnya atau tidak lekang oleh waktu dalam memenuhi kebutuhan. Pergantian mode begitu cepat ini membuktikan bahwa sepatu wedges masih digemari oleh sebagian besar wanita. Sepatu wedges dapat digunakan untuk acara resmi dan dipakai ke Kantor. Aspek yang kedua adalah perancang juga mengamati jenis ragam hias yang umumnya terdapat pada kain dan ukiran, berbagai macam ragam hias diantaranya berbentuk flora, fauna, geometris, dan figuratif menunjukan keranekaragaman alam dan kreatifitas masyarakat Indonesia yang harus dieksplorasi lebih jauh dan bukan hanya pada kain saja melainkan berupa produk lain. Dari kedua aspek tersebut perancang mencoba untuk menggabungkan dan menghasilkan korelasi berupa perancangan sepatu wedges dengan inspirasi bentuk hewan. 2. Teknologi yang dibutuhkan Perancangan sepatu wedges menggunakan teknlologi diantaranya aplikasi pengolah gambar untuk membuat desain sepatu. Selain aplikasi pengolah gambar, dalam perancangan ini membutuhkan keterampilan khusus mulai dari teknik pembuatan pola, menjahit dan perekatan. 3. Material yang digunakan Terdapat beberapa material dalam perancangan sepatu wedges yang dibedakan menjadi 2 yaitu alat dan bahan.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alat-alat yang digunakan adalah No
Gambar
1.
Nama Alat
Fungsi
Alat Pres
Menekan atau mengepres bagian dalam sandal atau sepatu yang sudah di pasang dengan perekat lem agar kuat merekat atau bisa juga untuk menekan stempel merk sandal yang menggunakan elemen listrik
Amleng
2.
Terbuat dari besi dengan tiga kaki berfungsi sebagai alas penahan atau penampang besi di gunakan ketika menekan bagian dalam sandal atau sepatu atau bagian tertentu pada sandal atau sepatu setelah di lem atau di bentuk agar kuat merekat, fungsinya bisa hampir sama dengan alat pres.
Amplas
3.
Menghaluskan
permukaan
suatu
bahan agar kasar sehingga ketika di lem dan di rekatkan menjadi kuat merekat
atau
bisa
juga
untuk
menghaluskan permukaan sehingga menjadi rapi. Gerinda
4.
Mengasah pisau atau gunting agar menjadi tajam
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gunting
5.
Memotong atau membentuk bahan yang sifatnya agak lunak atau tipis
Jarum
6.
Menjahit
atau
menggabungkan
bahan pada mesin jahit yang akan dibuat menjadi pola jahitan 7.
Karet
Fungsinya hampir sama dengan paku
gelang
untuk mengikat alas (tatak) dengan
pengikat
sepatu bergeser
kayu
agar
ketika
tidak
akan
mudah
memasang
bagian atas (upper) Mesin Jahit
8.
Menjahit bahan bahan sandal atau sepatu yang semestinya harus di jahit
Palu
9.
menekan atau merekatkan bagian bagian tertentu atau bahan bahan yang sudah di lem agar merekat kuat atau untuk memukul alat lain.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pensil atau Membuat sebuah pola atau gambar
10.
Pulpen
pada sebuah bahan sandal atau sepatu
Pisau
11.
Memotong atau membentuk bahan yang agak keras dan tebal, seperti spon tebal atau kulit sol.
12.
Sepatu
Berbentuk seperti kaki manusia atau
Kayu
seperti sepatu yang beguna untuk membentuk atau mencetak sepatu atau sandal sesuai ukuran yang telah di tentukan
Stal
13.
Suatu alat dari besi dengan panjang sekitar 35 cm yang benguna sebagai alat untuk mengasah pisau dengan cara di gesek agar pisau menjadi tajam
Tang
14.
atau Menarik dan menekan bagian sandal
Gegep
atau sepatu ketika di bentuk dengan mengunakan sepatu kayu atau dapat berfungsi
juga
mencabut
paku
setelah sandal atau sepatu selesai di bentuk atau di cetak.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15.
Tatah
Melubangi
bahan
atau
bagian
Bolong
tertentu pada sandal atau sepatu
Tabel 1. alat-alat pembuatan sepatu wedges
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah No
Gambar
Nama
Fungsi
bahan 1.
Benang
Menjahit bahan sandal atau sepatu
Jahit
yang
perlu
sekiranya
di
jahit,
umumnya bahan yang di jahit adalah bagian atas (muka) bagian sandal atau sepatu
2.
Klom Kayu
Terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai hak atau tumpuan kaki. Klom kayu memiliki variasi ketinggian dari 3 -11 cm
3.
Spon
Bahan empuk yang digunakan sebagai lapisan dalam alas sepatu sehingga kaki
akan
merasa
menggunakan sepatu
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
nyaman
saat
4.
Fiber
Digunakan sebagai alas bagian bawah sandal atau sepatu bentuknya berupa lembaran agak keras
5.
Duplek/
Sejenis kertas yang sudah di olah
texon
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah lembaran dan lentur yang sering di pakai sebagai bahan sandal atau sepatu berguna sebagai pelapis alas atau bagian dalam sepatu atau sandal
6.
Imitasi/
Kulit
tiruan
yang paling
banyak
kulit sintetis digunakan dalam membuat sandal atau sepatu, umumnya digunakan pada bagian atas atau muka sandal atau sepatu, kadang juga digunakan sebagai pelapis bagian dalam
7.
Kain pelapis
Kain yang tipis di gunakan sebagai pelapis bagian dalam sandal atau sepatu apabila di pakai terasa lembut dan juga bisa berfungsi sebagai penyerap keringat kaki
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8.
Karet
Digunakan untuk bagian bawah sandal agar enak dipakai dan tidak keras ketika
dipakai,
sandal/sepatu mengunakan
hampir bagian
karet.
semua
bawahnya Karet
ini
umumnya berbentuk lembaran 9.
Kulit
bahan sandal atau sepatu yang sangat populer dan di sukai karena karena mempunyai
kualitas
yang
sangat
bagus diantara bahan lain dan paling banyak di gunakan serta banyak di minati para pengguna sandal atau sepatu, pada umumnya kulit di pakai pada bagian atas atau muka sebuah sandal atau sepatu 10.
Lem K
Bahan yang sangat penting pada sebuah sandal atau sepatu karena hampir semua sandal atau sepatu bahan perekatnya menggunakan lem. Lem K adalah lem yang digunakan untuk merekat antara insole dengan sol sepatu
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lem Aibon
11.
Lem aibon adalah jenis lem perekat yang digunakan untuk merekatkan pelapis bahan dengan spon, texon atau dengan klom sepatu.
Paku
12.
Memperkuat daya tahan dan daya rekat bagian yang telah dilem. Paku yang digunakan adalah paku yang berukuran sangat kecil.
Slang plastic Digunakan
13.
pada
sandal
yang
berbentuk jepit sebagai penahan jari kaki agar tidak keras dan enak di gunakan Tali
14.
karet/ Biasa digunakan pada bagian belakang
Rubber
kaki
untuk
menyesuaikan
Strap
bentuk tulang kaki dan sepatu
Tabel 2. Bahan-bahan pembuatan sepatu wedges
4. Biaya perancangan dan produksi Dalam perancangan sepatu dibutuhkan estimasi biaya perancangan. Berikut adalah rincian biaya hingga produksi.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
antara
a. Biaya Bahan Baku No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bahan Bahan kulit sintetis Benang Jahit Klom Kayu Spon Fiber Duplek/ texon Kain pelapis Karet Lem K Lem aibon Paku selang plastik tali karet
Harga Pembelian
Kuantitas Penggunaan
Satuan
Harga Satuan
meter
5 pasang sepatu
Rp.
60.000 Rp.
12.000
unit unit meter meter meter
30 pasang sepatu 1 pasang sepatu 10 pasang sepatu 5 pasang sepatu 10 pasang sepatu
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
6.000 8.000 100.000 60.000 50.000
Rp. Rp. Rp. Rp.
200 8.000 10.000 12.000 5.000
meter meter kaleng kaleng box meter meter
5 pasang sepatu 5 pasang sepatu 50 pasang sepatu 50 pasang sepatu 30 pasang sepatu 40 pasang sepatu 20 pasang sepatu
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
50.000 60.000 300.000 240.000 12.000 5.000 Rp. 5.000 Rp. Jumlah : Rp.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
10.000 12.000 6.000 4.000 400 125 250 79.975
b. Biaya lain-lain No 1 2 3 4
Bahan
Satuan
Listrik Transportasi kotak sepatu Paper bag
kwh rim rim
Kuantitas Penggunaan 1 bulan 1 minggu 500 buah 500 buah
Harga Pembelian Rp. Rp. Rp. Rp.
300.000 56.000 8.500.000 3.500.000 Jumlah :
Harga Satuan Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
c. Total biaya
Biaya bahan baku + biaya lain-lain: Rp. 79.975 + Rp. 42.000 = Rp. 121.975 d. Harga Jual
Harga yang akan dibandrol untuk sepasang sepatu berkisar antara Rp.250.000–Rp.300.000. Harga tersebut didasarkan pada banyaknya penggunaan bahan baku terutama variasi warna pada bahan kulit sintetis.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10.000 8.000 17.000 7.000 42.000
E. Skema Proses Kerja Berikut adalah skema proses kerja yang dapat dijelaskan melalui bagan dibawah ini:
Gambar 5 Skema proses kerja (Sumber: Heppy Sugiarti,2015)
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam melakukan perancangan dibutuhkan data yang berkaitan dengan tema perancangan. Cara pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap perkembangan sepatu wanita, desain sepatu wedges yang ada dipasaran, hal tersebut akan memberikan gambaran dalam perancangan. 2. Wawancara Melakukan wawancara dengan pengrajin sepatu bagaimana teknik pembuatan sepatu, material bahan dan alat dalam pembuatan sepatu. 3. Studi Pustaka Mempelajari data yang berkaitan dengan perancangan dan penulisan tugas akhir dari berbagai sumber buku, jurnal dan internet.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/