BAB II METODE PERANCANGAN A.
Orisinalitas Pada perancangan pelindung sepatu yang diberi nama sepatu Octora.
Terinspirasi pada bentuk sepatu boots dan pengalaman saat sekolah dasar. Dulu pada saat hujan tiba, orang tua melindungi sepatu anaknya menggunakan kantung plastic yang diiket di bagian betis sehingga sepatu tidak basah maupun kotor. Dari kejadian itulah penulis menggabungkan sepatu boots yang sudah ada dengan kantung plastic yang sifatnya elastis.
Gbr. 2.1 Sepatu boots bangunan
Gbr. 2.2 Sepatu boots Rider
Dari segi fungsi sepatu boots adalah sepatu safety yang artinya sepatu pelindung. Sebagai contoh gambar 2.1 sepatu boots itu digunakan untuk pekerja bangunan untuk melindungi kaki jika terkena barang yang jatuh. Karena pada sepatu ini, dibagian depan sepatu ada lapisan besi yang berfungsi melindungi kaki tidak cidera jika terjadi hal yang tidak di inginkan. Untuk sepatu boots rider seperti gambar 2.2 berfungsi untuk melindungi kaki jika terjadi kecelakaan. Tentu hal seperti itu tidak diinginkan. Tapi untuk mengurangi cidera yang parah, sepatu ini
3
berfungsi untuk mengurangi gesekan langsung keaspal yang menyebabkan luka sobek pada bagian kaki. Dari fungsi itulah sepatu boots dipilih sebagai referensi dalam perancangan sepatu Octora ini.
Gbr. 2.3 Sepatu yang dibungkus kantung plastik
Selain sepatu boots kantung plasti juga menjadi referensi perancangan sepatu octora. Plastik melindungi sepatu dari air dan tentu bahan seperti plastic yang elastis menambah nilai kepraktisan sepatu Octora. B.
Kelompok Pengguna Produk Proses perancangan sepatu Octora ini siapa saja yang menjadi target
market atau pengguna produk ini yang berdasarkan umur, kelompok wilayah, daya beli atau kebutuhan khusus pengguna. Oleh karena itu perancang mengobservasi guna mencari informasi seberapa butuh produk sepatu Octora ini.
4
1.
Kebutuhan Objek Observasi Primer Seperti kita ketahui, pada musim hujan yang menjadi kebutuhan primer
bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki adalah mantel dan payung. Tapi banyak pula yang mementingkan tiba tepat waktu di lokasi. Sehingga baju yang mereka gunakan basah, cuman 1 alasan “tidak mau ribet karena bentar lagi sampai tujuan” Skunder Dari segi kebutuhan sekunder, pelindung sepatu ditempatkan di bagian ini. Karena masih banyak pengguna motor, pejalan kaki dan penumpang transportasi umum yang tidak peduli dengan sepatu yang mereka gunakan. Tentu saja sepatu yang digunakan kotor dan basah. Jika punya cadangan itu tidak masalah, tapi bagaimana yang tidak punya? Itu akan menjadi masalah untuk hari esoknya. Tersier Jika kita lihat dari segi tersier, para pengguna jalan raya saat hujan tiba. Mereka akan menggunakan mobil pribadi, transportasi umum (taksi, dan kendaraan umum roda 4 lainya). Selain tidak terkena hujan, mereka juga tidak akan terkena cipratan air kotor kendaraan lain. Lingkungan Untuk perancangan sepatu Octora ini bisa di pakai siapa saja terutama pengguna sepeda motor ataupun pejalan kaki. Untuk musim hujan maupun kemarau. Kenapa kemarau? Pada saat musim kemarau tiba, di jalan raya sangat lah banyak debu-debu halus yang berterbangan . belum lagi asap kendaraan umum yang kotor, tentu membuat sepatu jadi kusam dan kotor.
5
Kebutuhan objek observasi dilakukan bertujuan untuk menempatkan produk sepatu Octora dari segi kebutuhan pada saat hujan tiba. Dari segi kebutuhan produk sepatu Octora melindungi sepatu, yang memang sepatu yang digunakan orang tersebut takut kotor dan basah. Karena pada saat hujan turun, hal pertama yang dilakukan pengguna jalan raya pastilah jas hujan. Itu terjadi karena produk pelindung sepatu masih belum ada. Tapi ketika produk sepatu Octora ini di distribusikan secara masal, bukan tidak mungkin sepatu Octora ini menjadi kebutuhan primer pada saat hujan tiba. Masih banyak para pengguna motor yang takut sepatunya basah dan kotor pada saat hujan tiba, bahkan hingga terjadi genangan air di jalan. Banyak sekali pengendara motor mengangkat kakinya untuk menghindari cipratan air kotor.
Gbr. 2.4 kondisi para pengendara motor saat melintasi genangan air
6
Dari gambar 2.4 membuktikan bahwa para pengendara motor, masih banyak yang tidak ingin sepatu mereka basah dan kotor. Hal itu dibuktikan ketika kaki mereka diangkat. Meskipun sepatu mereka tidak basah, tapi hal tersebut sangat berbahaya bagi pengendara motor tersebut. Karena pada saat kaki mereka diangkat, keseimbangan pada saat menjalankan motor jadi tidak seimbang. Belum lagi jika ada arus air yang tercipta dari motor atau mobil yang lewat bersimpangan langsung. Itu membuat adanya goyangan yang bisa menyebabkan jatuh dari motornya. C.
Tujuan Dan Manfaat
1.
Tujuan Melindungi sepatu dari basah dan kotor pada saat hujan turun, maupun
saat jalanan dalam keadaan banyak genangan air. Karena dari hasil pengamatan dari gambar 2.4 masih banyak yang tidak ingin sepatu mereka basah dan kotor bahkan hingga menimbulkan bau tidak sedap. Dengan produk sepatu Octora ini diharapkan bisa menimalisir sepatu mereka rusak yang diakibatkan basah dan kotoran dari cipratan air kotor. Produk sepatu Octora ini, bukan hanya digunakan pada saat hujan tiba saja. Bisa digunakan pada musim kemarau yang menyebabkan kondisi jalan raya menjadi kering dan berdebu. Dengan adanya sepatu Octora ini sepatu pengguna jalan raya tidak cepat kotor yang diakibatkan debu ataupun dari asap hitam kendaraan umum. 2.
Manfaat Bagi peneliti tentu, mengembangkan produk sepatu Octora ini agar
diterima di masyarakat luas. Bagi institusi, untuk memenuhi tugas. Dan berbagi informasi seputar produk sepatu Octora, sehingga pada saat musim hujan tiba, mahasiswa, mahasiswi, dosen, dan para staf kampus tidak takut lagi sepatunya basah dan kotor. Bagi Masyarakat, memberikan informasi tentang sepatu Octora, jadi pada saat hujan tiba, masyarakat yang hendak beraktifitas tidak takut lagi sepatunya basah dan kotor. 7
D.
Relavansi Dan Konsekuensi Studi.
1.
Logika Dasar Perancangan Untuk dasar perancangan produk sepatu Octora ini berawal dari sepatu
boots yang digunakan para pengendara motor seperti produk AP Boots. Sepatu jenis ini sepatu yang digunakan untuk touring dengan jarak yang cukup jauh.
Gbr. 2.5 Sepatu AP Boots kerja
Gbr. 2.6 Sepatu AP Boots Touring
Itulah Logika dasar perancangan sepatu Octora. Tapi dengan model seperti itu terlihat hanya digunakan para pria saja. Untuk itu dibutuhkan model yang netral bertujuan sepatu Octora tersebut 1 model untuk pria dan wanita. Untuk itu butuh penggabungan sepatu AP Boots dengan sepatu Casual wanita. Dengan menggunakan kerah pada sepatu boots nya. Tapi di sepatu Octora gunanya kerah sebagai pengikat sepatu agar tidak tembus air pada bagian atas.
Gbr. 2.7 Sepatu wanita Casual
8
2.
Teknologi Yang Dibutuhkan Pada tahap ini teknologi yang dibutuhkan tentu tahan air (Waterproof). Itu
hal paling utama dalam perancangan sepatu Octora. Bahan yang digunakan bahan D300 parasut korea. Dengan spesifikasi bahan karet pada bagian belakang dan motif cerah pada bagian depan. Ini sangat cocok digunakan pada produk Octora. Lapisan Karen cocok digunakan pada lapisan dalam sepatu. Jadi sepatu tidak tembus air. Sebelum proses pembuatan tentu diuji coba terlebih dahulu sepertiuji tembus air.
Gbr. 2.8 Uji coba bahan D300 parasut korea
Gbr. 2.9 Uji bahan d300 hingga air kering
Gbr. 2.10 Air sudah mulai kering
Gbr. 2.11 Air pun kering dengan sendirinya
Dari ke 4 gambar tersebut menunjukan bahwa bahan D300 parasut korea merupakan bahan waterproof yang baik. Air tidak menyerap kedalam, melainkan kering sendirinya. Bagian luar tampak basah, tapi bagian dalam tidak tembus dikarenakan lapisan karet yang menempel pada bahan D300. Bahan D300 juga sering digunakan pada produk tas kamera SLR pada lapisan dalam tas.
9
3.
Material Yang Akan Dipergunakan. Untuk material yang akan dipergunakan, tentu bahan utamanya D300
parasut korea. Dan ornamen lainya seperti, bahan Oscar, benang nilon, resleting Invisible Zipper dan bahan pendukung lainya. D300 merupakan bahan yang umumnya dipakai oleh produk tas. teksturnya tebal dan halus bila diusap dengan tangan. Bahan D300 merupakan bahan yang bersifat waterproof jadi aman untuk melindungi sepatu.
Gbr. 2.12 Bahan D300
Gbr. 2.13 gulungan bahan ditoko Central Ciledug
Untuk bagian alas sepatu. Bahan yang digunakan adalah bahan Oscar. Oscar adalah bahan sintetis yang menyerupai kulit. Secara fisik, tampilan oscar mirip dengan kulit. Namun, kualitasnya tentu berbeda. Bahan ini sangat kuat terhadap aspal jalanan yang keras
Gbr. 2.14 Bahan Oscar beserta tabel warna bahan.
10
Bagian resleting, sepatu Octora menggunakan resleting jenis Invisible Zipper. Kebanyakan orang menyebut zipper jenis ini sebagai Zipper Jepang. Tidak tahu pasti mengapa disebut seperti itu. Invisible zipper sangat mirip dengan Coil Zipper tetapi teeth (gigi) tersembunyi dibalik tape zipper. Pada umumnya zipper jenis ini banyak digunakan untuk Rok (Skirts) dan Gaun (Dresses). Ukuran zipper jenis ini hanya satu, yaitu #3 dan hanya tersedia untuk Close End saja. Beberapa Item dari PT. YKK Zipper, menggunakan nama produk Conceal. Resleting jenis Invisible Zipper mempunyai pengunci jika resleting ditekan bagian bawah. Sehingga resleting tidak dapat kebuka dengan sendirinya.
4.
Biaya Perancangan Dan Produksi. Untuk biaya perancangan sepatu Octora terdapat 2 bagian. Bagian yang
pertama, biaya bahan pokok. Seperti D300, Oscar, Resleting Invisible Zipper, dan bahan pola. Ukuran
Bahan
Harga
Jumlah
3 Meter
D300 (Magenta)
Rp 13.000.-
Rp 39.000.-
3 Meter
D300 (Hijau Stabilo)
Rp 13.000.-
Rp 39.000.-
3 Meter
D300 (Kuning)
Rp 13.000.-
Rp 39.000.-
3Meter
D300 (Biru)
Rp 13.000.-
RP 39.000.-
3 Meter
D300 (Cream)
Rp 13.000.-
Rp 39.000.-
2 Meter
Oscar (Hitam dan Coklat)
Rp 25.000.-
Rp 50.000.-
2 Meter
Bahan Flanel
Rp 20.000.-
Rp 20.000.-
2 Meter
Bahan Pola
Rp 12.000.-
Rp 24.000.-
50 Resleting
Resleting Invisible Zipper
Rp 2.000.-
Rp 100.000
Jumlah
Rp 389.000.-
Tabel 2.1 Biaya Rancangan.
11
Total biaya perancangan bahan pokok berjumlah Rp 389.000. Untuk pembuatan sepatu Octora, dalam ukuran 1 meter bahan. Bisa membuat 3 pasang sepatu octora. Dan 50 pasang alas kaki pada bahan Oscar.
Pada bagian yang ke 2 adalah biaya produksi. Biaya produksi untuk pembuatan sepatu Octora juga terdapat 2 bagian. Bagian yang pertama biaya produksi tahap pembuatan pola small, medium, dan large. Untuk mencari ke 3 ukuran tersebut biayanya adalah Rp 40.000 untuk satu pasang. Jadi total Rp 120.000 untuk semua ukuran sepatu Octora. Pada tahap 2, bagian proses produksi masal yang dikenakan biaya Rp 20.000/pasang. Untuk perancangan sepatu Octora dalam tugas akhir memproduksi 50 pasang. Sehingga biaya yang dikeluarkan Rp 1.000.000.tapi pada proses perancangan penulis belajar menjahit guna memperkecil biaya produksi masal dimasa yang akan datang. Sehingga penulis bisa memproduksi masal sepatu Octora sendiri. Untuk pembuatan packaging sepatu Octora, diproduksi sendiri. Karena pola packaging yang tidak begitu susah. Bahan yang digunakan pun bahan flannel yang mudah dijadikan packaging sepatu Octora.
Untuk jangka panjang, proses pembuatan pelindung sepatu Octora akan dilakukan dengan memperkejakan orang dengan gaji yang ditentukan dan hasil jadi yang sudah disepakati. Bertujuan untuk menekan biaya cost produksi. Karena harga jual pelindung sepatu Octora harus tidak melebihi harga sepatu biasa. Dengan pembuatan yang murah, tapi harga jual yang terjangkau. Tentu dengan fungsi dan manfaat yang banyak itulah tujuan pelindung sepatu Octora dirancang.
12
5.
Skema Proses Kerja Konsep awal • Pencarian Referensi • Orisinalitas
Pencarian data • Observasi • Quisioner
Pemilihan bahan • Langsung ke lokasi • melalui online
Sketsa manual • Sketsa Kasar • Scanning
Sketsa Digital • Prespektif • Pemberian warna
Penetapan ukuran
• Pembuatan pola • Pembuatan mal-mal
Produksi • Sepatu Octora • Packaging Sepatu
Hasil Akhir
13
Skema proses perancangan pelindung sepatu Octora sangat panjang. Dari tahap ide awal merancang pelindung sepatu. Pencarian referensi dengan mendatangi toko sepatu yang bertujuan pencarian bentuk sepatu, ukuran-ukuran sepatu dan kebutuhan sepatu dalam kegiatan sehari-hari. Konsep awal yang sudah terencana dengan baik, lanjut ke pencarian data. Dibagi menjadi 2 diantaranya. Observasi secara langsung pada saat musim hujan, kondisi pengguna motor diperlakukan seperti apa sepatunya. Quisioner melalui online (google docks) dan langsung di sebar melalui sekolah-sekolah dan tempat kerja. Karena target pasar pelindung sepatu Octora pelajar, dan karyawan (para pekerja). Inti dari quisioner berupa pengenalan produk pelindung sepatu Octora. Pemilihan bahan sangat penting, karena dengan fungsi yang melindungi sepatu dari berbagai hal yang membuatnya kotor. Penulis mencari bahan sebanyakbanyaknya dan melakukan uji material diantaranya. Uji anti air (waterproof), uji kekuatan bahan, uji kepraktisan (mudah dicuci), uji tahan panas, dan uji kelembaban (mudah bau atau tidak). Pemilihan bahan penulis dapatkan melalui 2 hal. Mendatangi ke toko bahan yang beralamat jalan Cipadu dan Cipulir. Melalui online shop, online shop hanya pencarian bahan Oscar yang harus di pesan khusus dari pengerajin sofa. Bahan Oscar digunakan sebagai pelapis sofa dari bantalan busa. Di pelindung sepatu Octora digunakan untuk alas sepatu. Sketsa manual dilakukan dengan cara, gambar di kertas A3 dengan menggabungkan foto-foto referensi sepatu yang sebelumnya dicari. Tujuan sketsa manual pembuatan bentuk sepatu yang dimodifikasi antara referensi satu dengan yang lainya dan menghasilkan 1 gambar yang baru dan original. Sketsa manual dilakukan untuk pemberian warna, tapi hanya 1 warna. Jika dilakukan banyak warna membutuhkan waktu yang lama.
14
Sketsa manual yang sudah dirancang, lalu discan yang akhirnya diproses digital. Sketsa digital sebagai penyempurna sketsa manual. Pemberian warna, pembentukan
prespektif
(tampak
depan,samping,belakang).
Proses
digital
menggunakan software Adobe Photoshop dan Adobe Ilustrator. Penetapan ukuran didapatkan melalui pengumpulan data sebelumnya. Terdapat 3 ukuran pada badan sepatu, dan 4 ukuran pada kerah sepatu (S,M,ML,L). Ukuran yang sudah didapat, selanjutnya pembuatan pola sepatu diantaranya, pola badan sepatu, pola kerah sepatu, pola alas sepatu, pola penguncianya. Pembuatan pola (master) menggunakan kardus bekas, agar pada saat diterapkan kebahan tidak melenceng dari pola (master). Produksi dibagi menjadi 2, produksi pelindung sepatu dan produksi packaging sepatu. Produksi bekerja sama dengan bapak wahyu yang sudah berpengalaman dibidang jahit selama 10 tahun dan beliau juga pengerajin sofa, jadi dia mengerti dengan bahan Oscar yang digunakan pada alas sepatu. Pembuatan 1 pasang sepatu Octora dalam 1 hari bisa menghasilkan 5 pasang jika sudah ada pola dan ukuran. Pembuatan packaging sepatu juga dilakukan di workshop milik bapak wahyu. Produksi border di CBD Ciledug tempat bordir tidak langsung. Bordir untuk bagian logo yang akan diletakan dibadan sepatu dan packaging sepatu. Hasil akhir yang sudah jadi kemudian proses uji coba sebagai kelayakan produk. Uji coba dilakukan penulis, dan masyarakat pengguna jalan raya yang lewat penulis berikan dan komentar dari pelindung sepatu Octora. Sebuah perancangan yang panjang menghasilkan sebuah produk yang maksimal, itu tujuan dari perancangan pelindung sepatu Octora. Karena Octora melindungi sepatu dari kotoran yang merugikan bagi sepatu.
15