BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Untuk referensi buku yang menjadikan saya panduan adalah buku dari Pak bondan winarno yaitu 100 maknyus Jakarta, Sebagai seorang foodie yang sudah mencicipi sebagian besar kuliner tradisional Nusantara, saya setuju bahwa masakan Indonesia termasuk dalam kategori dangerously delicious. Selain pedasnya yang seringkali membuat sakit perut, kelezatannya sering membuat kita semua terlena. Bangsa Indonesia sungguh berkah dengan kekayaan kuliner yang jumlahnya mencapai ribuan. Karena itu, memilih 100 makanan pilihan untuk dirangkum dalam buku ini bukanlah perkara gampang. beberapa kuliner favorit Pak bondan pun ditampilkan dalam buku ini. Masakan‐ masakan yang istimewa alias mak nyus menurut lidah Pak Bondan yang ditampilkan dalam buku ini. Dari segi Fungsi buku 100 maknyus Jakarta ini menampilkan beberapa tempat – tempat makanan yang pak bondan sudah jelajahi selain itu juga menampilkan resep dari makanan yang ditampilkan di buku tersebut selain makanan Jakarta buku ini juga menampilkan makanan nusantara yang berada di Jakarta, selain memberikan orang asli Jakarta juga memberikan informasi kepada pendatang yang dijakarta yang kangen kepada makanan asal daerahnya. Dari segi estetika buku ini menampilkan foto‐foto asli makanan dari rumah makan itu sendiri tanpa melakukan menghias makananya itu sendiri agar terlihat asli dan yang ditampilkan sesuai di warungnya. Buku 100 maknyus Jakarta ini bisa didapatkan di toko – toko buku terdekat dengan harga Rp,130.000 .
B. Kelompok Pengguna Produk
Berdasarkan umur Photobook kuliner betawi ini dapat dipergunakan dari
umur 12 tahun ‐ 55 tahun, karena photobook ini bisa untuk memperkenalkan ke
1
anak‐anak untuk memperkenalkan makanan tradisional khas betawi itu apa saja. Dan manfaatnya untuk yang sudah berkeluarga bisa menjadi salah satu tujuan mereka untuk berwisata kuliner bersama keluarga. Photobook kuliner betawi ini juga beredar di wilayah Jakarta manfaatnya mungkin para pendatang yang baru ke Jakarta menjadi salah satu petunjuk wisata kuliner yang mungkin mereka masih bingung untuk tujuan wisata kuliner mereka.
C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan •
Melestarikan makanan dan minuman khas betawi
•
Memberikan informasi sejarah dan deskripsi kuliner betawi
•
Membuat makanan dan minuman khas betawi menjadi menggugah selera
•
Memberikan petunjuk lokasi makanan dan minuman khas betawi
2. Manfaat •
Masyarakat dapat mengetahui apa saja makanan khas betawi
•
Mengetahui rumah makan betawi yang sejak lama berdiri maupun yang masih baru
•
Dapat menjadi salah satu tujuan wisata kuliner para keluarga maupun para pendatang
D. Relevansi Dan Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan Photobook adalah sebuah buku yang berisi rangkaian foto – foto yang saling berkaitan satu sama lain. Kaitan antara foto – foto tersebut bisa mempunyai satu atau beberapa tema. Tema – tema yang biasa dipakai untuk membuat sebuah photobook bermacam‐macam seperti tema Wedding, Wisuda, Baby Born, Birthday, Pre‐Wedding, Iklan komersial . Perancangan kuliner makanan dan minuman betawi ini saya khususkan hanya makanan dan minumannya saja karena waktu sekitar dua bulan maka saya tidak mengikutsertakan jajanan khas betawi kedalam photobook ini. Dalam perancangan ini saya membutuhkan beberapa referensi dari buku yang khususnya menyediakan
2
makanan betawi agar saya tidak salah dalam memasukan urutan makanan betawi itu apa saja dan melihat bagaimana foto – foto makanan yang dapat menggugah selera. 2. Teknologi Yang dibutuhkan
Sumber foto : google.com
Menyiapkan Kamera dslr yang berguna untuk memfoto makanan dan lokasi rumah makan yang akan menjadi objek di dalam photobook ini. Selain kamera saya juga menyiapkan softbox, flash dan reflector yang berguna untuk membantu dalam pencahayaan dalam memfoto makanan supaya terlihat segar. Juga menyiapkan google maps yang membantu untuk memberi petunjuk ke lokasi tujuan tempat makanan yang tersebar di sekitar Jakarta dan tangerang. Dan juga menyiapkan laptop yang berguna untuk mengumpulkan gambar – gambar yang nantinya untuk diedit kembali supaya gambar terlihat cocok saat untuk dilayout. 3. Material Yang Akan Dipergunakan Material yang digunakan adalah dengan menyiapkan piring maupun mangkok yang nantinya untuk ditaruh bersama makananya supaya terlihat menarik juga menyiapkan alas kayu, serbet, sendok atau garpu yang menjadi
3
pendukung dalam satu kesatuan dalam objek makanan. Untuk material cetak saya memakai untuk cover artcarton 260gr dengan laminating doff dan isi art paper 150gr, saya memberikan cover lebih tebal dari pada isi dan karena agar ketika dipotong dan dilipat bagian gambar tidak terkikis dan mengurangi biaya ketika Photobook dijual. 4. Biaya Perancangan Dan Produksi Rincian Biaya Survei Lokasi Rumah Makan Betawi 1. Bensin Selama survey
2. Biaya Kunjungan ke 18 Rumah makan betawi Total
Rp. 100.000 Rp. 360.000
Rp. 460.000
3. Pembelian Sayur mayor
Rp. 50.000
4. Pembelian 18 Makanan utama
Rp. 900.000
Biaya Produksi Foto makanan
5. Pembelian Property (melamin dan Keramik) Total
Rp. 240.000
Rp. 1.190.000
Biaya Pembelian alat fotografi 6. Kamera slr
Tersedia
7. Flash Speddlite
Tersedia
8. Reflector 56 cm
Rp. 300.000
9. Softbox 60x90
Rp. 550.000
10. Light Stand Flash
Rp. 170.000
Rp. 1.020.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 50.000
Rp. 274.500
Total
Biaya Foto Lokasi + Wawancara 11. Transportasi via motor Total
Biaya Edit dan Layout 12. Teh + Jajanan Total
Biaya Produksi Cetak + Pameran 13. Print Indigo SR A3
4
14. Kertas Art Carton 210 gsm
Rp. 56.000
15. Kertas Art Carton 260 gsm
Rp. 6.250
16. Laminating Doff
Rp. 30.000
17. Jilid Steples Tengah
Rp. 10.000
18. Finishing Lipat gambar
Rp. 5.500
19. Print warna Albatros A2
Rp. 50.400
20. Kertas Art Carton 210 gsm 8 lbr (konsep)
Rp. 8.000
21. Transportasi via motor Total
Jumlah Total
Rp. 20.000
Rp. 460.65
Rp. 3.280.650
E. Skema Proses Kerja
Riset
Observasi
Foto Makanan
Foto Lokasi Rumah Makan
Edit Foto Siap Cetak
Dan
Revisi Foto Makanan & Lokasi
Layout
•
•
Riset, Melakukan pengumpulan data tentang betawi dan mencari apa saja makanan dan minuman betawi itu melalui melihat buku yang sudah membahas tentang makanan betawi. Dan mencari daftar lokasi kuliner betawi melalui google dan bertanya dengan yang sudah berkecimpung di dunia kuliner melalui media sosial. Selain meriset tentang makananya saya juga mencari lewat internet ataupun buku – buku bagaimana membuat makanan yang biasa menjadi luar biasa. Observasi, setelah mengumpulkan data – data. Saya langsung melakukan mengunjungi tempat rumah makan yang sudah di daftar. Saat itu saya melihat apakah benar lokasi benar rumah makan betawi atau tidak dan
5
•
•
•
•
•
melihat tingkat keramaian rumah makan. Juga melihat penataan makananya itu sendiri apa yang harus diganti dan ditata saat nanti proses pemotretan akan dilakukan. Dan juga melakukan wawancara terhadap pemilik atau karyawan yang sudah sejak lama bekerja di rumah makan tersebut untuk mengetahui sejarah dari rumah makan tersebut. Foto Makanan, setelah mengobservasi saya menyiapkan makananya yang menjadi objek untuk di foto dimana ketika itu sebelum di foto menata terlebih dahulu dan menambahkan hiasan – hiasan pada makanan agar terlihat lebih menarik setelah itu menyiapkan lighting – lighting untuk melakukan pemotretan. Foto Lokasi Rumah Makan, Dimana memotret di lokasi saya tidak memakai lighting – lighting yang banyak saya hanya memakai flash dan kamera dslr. Dimana saya juga memotret pemilik, karyawan dan suasana sekitar rumah makan. Revisi Foto, Di saat dimana ketika foto – foto yang saya sudah dapatkan tidak sesuai harapan. Mengulang kembali pemotretan makanan maupun suasana rumah makananya kembali. Saat itu juga saya menambahkan data – data sejarah dari rumah makan untuk mengisi materi yang kurang banyak. Edit & Layout, Ketika foto – foto sudah terkumpul waktunya untuk memilih yang mana foto terbaik, setelah pemilihan satu per satu dilakukan pengeditan agar warna dan pencahayaan dapat diperbaiki. Setelah di edit proses langsung pindah ke melayout dimana semua foto makanan dan rumah makan disatukan menjadi satu photobook yang diatur komposisinya dan diisi oleh info alamat dan sejarah rumah makan juga disatukan menjadi satu kesatuan yang menarik. Siap Cetak, setelah proses diatas selesai maka persiapan untuk dicetak dalam 1 buku yang materialnya adalah untuk cover memakai artcarton 260gr dilapisi laminating doff, dan isi artpaper 150gr.
6