BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pukulan Backhand Pukulan backhand adalah memukul bola dengan telapak tangan yang memegang bet menghadap ke belakang atau posisi punggung tangan yang memegang bet menghadap ke depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand grip. Pukulan ini yang dilakukan dengan menggerakan bet ke arah kiri siku bagi pemain yang menggunakan tangan kanan dan kebalikannya bagi pemain yang menggunakan tangan kiri. Menurut Sarjiyanto (2010:20) pukulan backhand dilakukan dengan cara telapak tangan menghadap kebelakang. Caranya, dengan sikap melangkah menyamping, kaki kanan di depan, badan agak condong ke depan, bet ditempatkan di samping depan badan, bola di letakkan di telapak tangan di depan dada, kemudian dilambungkan lalu dipukul ke arah meja hingga memantul dan melampaui net. Selanjutnya menurut Mashar (2010:24) pukulan backhand yaitu saat memukul bola,punggung tangan yang memegang bet menghadap ke depan. Pukulan backhand dapat diterapkan untuk melakukan servis. 1. Berdiri dengan sikap melangkah 2. Letakan bola di telapak tangan 3. Bet dipegang dengan posisi shakehand grip atau penhold grip 4. Selanjutnya lambungkan bola ke atas 5. Saat bola turun, pukul bola dengan pukulan backhand Menurut Wisahati (2010:30), jenis pukulan backhand block dilakukan dari sikap berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua lutut direndahkan rileks. Tangan yang
1
memegan bet membentuk 900 antara lengan atas dan bawah. Pegangan bet dipegang statis kemudian sedikit digerakan kedepan. Pukulan ditahan setelah bola memantul rendah. Selanjutnya, menurut Sujarwadi (2010:29), teknik pukulan backhand, pukulan ini dilakukan dengan posisitubuh yang tidak dominan. Cara melakukan sebagai berikut : 1. Sikap siap dengan posisi kuda-kuda, dan badan agak diputar condong ke kiri. 2. Pandangan tertuju pada arah datangnya bola, dan kedua lutut agak direndahkan dengan sikap rileks. 3. Tarik bet ke samping melalui depan saat bola akan datang. Kepala bet agak menghadap kebawah lengan agak kebawah dan pergelangan tangan lurus. 4. Pukul bola saat saat bola di meja memantul dan melambung dengan ayunan penuh kedepan atas hingga bet menggesek bagian belakang bola. 5. Pada akhir gerakan, berat badan bertumpu pada kaki depan, dan lengan yang digunakan memukul lurus kedepan sejajar bahu. Selanjutnya menurut Simpson (2009), ada beberapa pukulan Backhandyaitu : Backhand Push 1. Stellan Bengtsson mengambil sikap stance yang persegi empat, dimana jarak antara kedua belah kaki lebih lebar daripada jarak bahu kita. Stellan memukul dengan tangan kiri, karena itu kaki sebelah kirinyalah yang menghadap arah pukulan bola. Kedua lengan yang bebas siap memukul berada pada posisi siku 900. 2. Mengatur posisi sedemikian rupa sehingga memungkinkan memukul bola disebelah depan kanan dari tubuh. Reket memukul dengan sudut terbuka, digerakan oleh pergerakan siku. Sekarang bergerak ke arah bola, bola dipukul pada saat si bola berada pada titik pada pantulan tertinggi. Memukul sehingga blade (permukaan reket) bagaikan jari telunjuk yang menunjuk kemana arah kita memukul bola.
2
3. Stroke ini diakhiri demikian, sehingga siku lengan yang memukul tidak terjulur sejauh mungkin, tetapi berhenti pada posisi sudut 1600. Sementara itu berat tubuh telah dialihkan ke depan, pada kaki sebelah kiri. Stroke ini relatif pendek, sehingga lengan yang bebas masih berada di sisi tubuh dalam posisi yang seimbang. Backhand Drive 1. Melakukan backhand drive, dengan posisi permulaan square stance. Dengan square stance dimaksudkan dengan posisi siap sedia, dimana kedua kaki terbuka sedikit lebih lebar daripada jarak kedua bahunya. Lengan kiri (memukul dengan tangan kiri) membentuk sudut 1600 pada siku, sehingga dengan sendirinya reket berada di bawah bola. 2. Bola datang, reket digerakan ke atas dengan bantuan gerakan siku sehingga sudut siku berubah dari 1600 menjadi 900. Bola dipukul pada waktu mencapai titik ketinggiannya. Sementara berat badan dialihkan ke depan. 3. Stroke ini dimainkan dengan gerakan yang mengarah ke depan. Di sini sudut siku tak dibiarkan tergerak dengan bebas, tetapi ditahan sedikit. 4. Segera ia kembali pada posisi siap sedia untuk memainkan stroke yang berikutnya. Backhand Loop 1. Mengambil posisi scuare stance (jarak kedua kaki lebih lebar dari kedua bahu). Kaki sebelah kiri lebih kedepan dibandingkan dengan kaki kanan. 2. Memainkan stroke dengan gerakan yang kuat sekali, tetapi bolanya hanya disapu ringan sekali. Dengan cara ini bola akan melaju dengan spin semaksimal mungkin. Stroke ini ditunjang dengan gerakannya mengarah kedepan. 3. Sekarang pergelaran tangannya telah berputar balik dan stroke ini diselesaikannya dengan follow throwhgt (gerakan akhir) yang manis.
3
Backhand Backspin (Backhand Chop) 1. Raket diangkat setinggi bahu kemudian bahu diputar, siap menerima bola. 2. Bola dipukul dengan timing yang lambat (pada saat bola turun) dengan gerakan yang mengarah ke depan dan ke bawah. Stroke ini ditunjang oleh siku dengan raket menghadap ke arah tempat tujuan bola. 3. Bola itu di pukul dengan timing yang lambat sambil memindahkan berat badan ke kaki sebelah kiri. Lengan yang bebas terayun jauh ke sisi, sehingga tubuh berada dalam keadaan seimbang dan stabil. Backhand Lob 1. Melakukan backhand Lob, mengambil posisi “side stance”, dengan kaki kiri membentuk sudut. Dengan demikian berat badan ditopangkan pada kaki kiri tersebut. 2. Pukulan stroke mengarah ke atas, dan merupakan koordinasi antara gerakan lengan, bahu dan siku. Bola dilambungkan setinggi mungkin dan kaki diluruskan. Hakikat Permainan Tenis Meja Tenis meja merupakan permainan yang sangat cepat. Permainan ini menuntut kekuatan fisik yang cukup besar. Terlebih lagi dengan adanya peraturan baru, dimana poin game yang diraih hanya sampai 11. Hal ini menuntut konsentrasi yang lebih tinggi lagi. Dipandang dari sudut pandang ilmu keolahragan, tenis meja merupakan permainan yang sangat sulit dilakukan. Untuk menjadi pemain tingkat mahir diperlukan waktu antara 4 – 8 tahun. Inipun jika dibina oleh seorang pelatih yang benar-benar memiliki kemampuan. Bola yang datang sangat cepat dan selalu berubah-ubah arahnya, variasi bola sulit untuk diprediksi dengan tepat kekuatannya. Kemudian ukuran meja permainan yang relatif kecil serta peraturan hitungan dengan really point yang dipersingkat.
4
menggunakan bet yang dilapisi karet untuk memukul bola agar melewati net yang dibentangkan di atas meja. Tenis meja dikenal pula dengan ping pong. Selanjutnya menurut Atmasubrata (2012:90). tenis meja adalah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di China, nama resmi olahraga ini ialah Ping Pong. Berdasarkan hakikat permainan tenismeja yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja adalah suatu olahraga yang dimainkan didalam gedung (Indoor Game) oleh dua atau empat orang pemain yang menggunakan bet dari kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola hingga melewati net yang terbentang pada meja. Permainan tenis meja ini menggunakan peralatan sebagai berikut” : 1. Meja : meja yang dapat dipergunakan untuk kompetisi mempunyai ukuran standar : panjang 2,74 meter dan lebarnya 1,525 meter. Sedangkan tingginya harus 76 cm diatas permukaan lantai. Tebal kayu yang dipergunakan penting sekali, karena tebal meja inilah yang akan menentukan pantulan bola. Biasanya berkisar antara 15 sampai 25 mm. Yang terbaik adalah tebal 25 mm, bola akan dipantulkan dengan sempurna. Bola yang dijatuhkan dari ketinggian dari 30.5 cm akan terpantul setinggi 22 sampai 25 cm. 2. Perangkat Net : Net ini berfungsi sebagai pembagi meja menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri kanan dipasang dua tiang penyangga yang berukuran 15 sampai 25 cm tingginya dan berjarak 15 sampai 25 cm dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang net tersebut. Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm diatas permukaan meja. Sedangkan dibagian bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permukaan meja tersebut.
5
3. Alat-alat : alat – alat yang digunakan dalam permainan tenis meja adalah sebagai berikut : a. Kayu Pemukul (Bet) reket tenis meja mungkin saja berbeda ukuran, bentuk dan berat, tetapi blade (bagian reket yang berbentuk bulat)harus terbuat dari kayu, rata, kaku, dan sama ukurannya. Blade ini harus dilapisi dengan bahan karet yang berlekuleku, keluar ataupun kedalam. Bagian permukaan ini kadangkala dilekatkan di atas selapis karet lain lagi yang termasuk jenis karet celuloid (selulosa). Tebal kedua lapisan karet ini tak boleh melebihi 44 mm. Jadi di kiri kanan blade tersebut terdapat lapisan karet tebal 44 mm, sehingga jumlah tebal keseluruhan tak boleh lebih daripada 88 mm. a. Bola Ada berbagai jenis bola tenis meja. Ada yang dibuat khusus untuk keperluan kompetisi, ada diperlukan untuk sebagai permainan rekreasi saja. Bola khusus pertandingan terbuat dari plastik dari bola dari celuloid berbeda pantulannya. Bola ping pong dibagi dalam dua tingkatan, dan diberi tandan dengan tingkatan masing-masing. Bola yang terbaik yang diberi tanda tiga buah simbol, itu jenis yang paling baik, dan biasanya khusus diperuntukan bagi kompetisi. Bola dengan dua buah simbol cukup baik untuk latihan biasa sehari-hari. Menurut Mashar (2010:24), tenis meja merupakan permainan kecil yang menggunakan meja sebagai lapangannya. Selain meja, perlengkapan yang dibutuhkan adalah bola dan pemukul bola atau bet. Tenis meja dimainkan oleh dua atau empat pemain.Selanjutnya menurut kurniawan (2011:74), tenis ternyata merupakan olahraga yang sangat tua. Terekan pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 Tahun sebelum Masehi di dinding
6
sebuah kuil di Mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas keseluruh daratan Eropa pada Abad ke-8. Selanjutnya, menurut Wisahati (2010:28), tenis meja merupakan cabang olahraga yang dilakukan didalam gedung (in door) yang dilakukan secara tunggal atau ganda. Permainan ini dilakukan diatas meja dengan ukuran yang telah ditentukan dengan cara menyeberangkan bola ke jaring dan jatuh di lapangan lawan. Permainan tenis meja diawali dengan pukulan servis dan setiap pemain melakukan du kali berturut-turut. Permainan ini dibatasi dengan game, setiap setnya terdiri dari 11 point dengan sistem rally point dimana pemain yang mendapat nilai sebelas lebih dulu dinyatakan sebagai pemenangnya. Adapun unsur-unsur pendukung pelaksanaan dari pukulan backhand tersebut adalah sebagai berikut: a. Sikap siap Berdiri menghadap endline (garis di ujung meja). b. Posisi kaki Kaki sedikit ditekuk, kaki kanan diletakkan sedikit ke belakang, usahakan tumit tidak menyentuh lantai. Dalam berdiri, pemain harus dapat menjaga posisi tubuh agar selalu seimbang walaupun dengan posisi badan yang agak yang sedikit dicondongkan. Semakin tinggi badan, maka semakin perlu untuk menekuk lutut. ini membuat tubuh memendek dan memungkinkan untuk memutar kesegala arah dengan cepat. c. Gerakan Memukul Putar tubuh kearah kanan dengan bertumpu pada pinggang, dengan tangan yang diayunkan kearah luar. Jagalah agar siku tetap berada didekat pinggang. Pindahkan berat badan ke kaki kanan saat mengayunkan tangan ke belakang, jaga agar bet tetap tegak lurus dengan lantai. Lakukan ayunan kearah depan dengan memutar berat badan ke depan kaki kiri.
7
Pada saat yang bersamaan, putar pinggang dan tangan kearah depan, jaga agar siku tidak berubah. Kemudian lakukan kontak saat kira-kira bola berada pada bagian puncak pantulan. d. Gerakan lanjutan Pada gerakan lanjutan ini, ikuti gerakan bet hingga ke bagian dahi atau sedikit kearah kiri. Pemain yang lebih tinggi harus mengikuti gerakan yang lebih rendah, berat badan harus dipindahkan ke kaki kiri dengan bahu yang diputar ke arah kiri. 2.1.2 Hakikat Metode Berpasangan Metode mengajar adalah cara mengajar atau menyampaikan suatu materi pelajaran kepada siswa untuk setiap pelajaran atau pokok bahasan. Dalam interaksi belajar mengajar, metode mengajar dipandang sebagai salah satu komponen yang ada di dalamnya, dimana komponen yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin berhasilah pencapaian tujuan, artinya apabila guru dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan bahan pengajaran, murid, situasi, kondisi media pengajaran maka semakin berhasilah tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Secara umum metode berpasangan dapat diartikan sebagai suatu bentuk atau cara membantu siswa agar dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan dimana satu siswa menjadi prilaku dan satu siswa lainnya menjadi pengamat dan setelah itu bergantian. Rosdiani
(2012:5),
Model
pembelajaran
merupakan
sebuah
rencana
yang
dimanfaatkan untuk merancang. Merancang isi yang terkandung yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi pengajaran yang bisa guru terapkan pada saat proses
8
belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran. Menurut Rusman (2012:132), Strategi menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapatnya Kemp, Dick and Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang di gunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa. Upaya mengimplementasikan rencana pembelajara yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di susun dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan suatu metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Model pembelajaran tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapat tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapat tujuan pendidikannya. Secara rinci tentang model-model pembelajaran ini akan dibahas di bagian akhir setelah pendekatan pembelajaran. Selanjutnya, menurut Rosdiani (2012:5), model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan saat ini yaitu : pengalaman praktis, telaahan teori-teori tertentu, dan hasil penelitian. Atas dasar inilah maka lahir kelompok-kelompok pembelajaran. Ada dua pengaruh implementasi suatu medel pembelajaran terhadap perubahan siswa yang bersifat langsung dan tidak langsung. Mengetahui kedua jenis pengaruh ini bagi guru sangat penting agar ia dapat memperkirakan efisiensi penggunaan pembelajaran. Model pembelajaran dalam dalam beberapa konteks kehidupan sehari-hari. Model bisa digunakan dalam geografis, sains, aglikultur, mengajar psikologi pendidikan dan lain
9
sebagainya. Dalam mengajar, penggunaan model sudah sangat lama dipakai. Socrates seorang filosifi yunani menggunakan modelnya: “Tanya Jawab” (dialek), guru indian kuno menyusun model pembelajaran mereka untuk menimbulkan perubahan yang diinginkan pada perilaku muridnya. Menurut Hanafiah ( 2010:41 ), model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasasti perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru (teaching style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (style of lesrning and teaching). Selamjutnya, menurut Setyono ( 2010:83 ), kerangka konseptual yang menuliskan prosedur yang sistemati dalam menngorganisasikan., pengalaman belajar untuk mencapai mencapat tujuan bagi parang dalam perencang. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Menurut Suprijono ( 2013:45 ), model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang direncanakan berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk guru di kelas. Menurut Ahmadi ( 2011:101), metode
pembelajaran adalah cara untuk
mempermudah peserta didik untuk mencapai kompotensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih strategi 10
belajar). Dengan demikian makin baik metode, akan makin efektif pula pemcapaian tujuan belajar. Langkah metode pembelajaran yang dipilih memainkan pembelajaran yang dipilih memainkan peranan utama yang berakhir pada semakin meningkatnya prestasi belajar peseta didik. Dalam model yang paling sederhana, dikemukakan jika setiap peserta didik diberikan waktu sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai suatu tingkat penguasaan dan jika dia menghabiskan waktu yang diperlukan, maka kemungkinan besar, peserta didik akan mencapai tingkat penguasaan kompotensi. Tetapi jika peserta didik tidak diberi cukup waktu atau dia tida dapat menggunakan waktu yang diperlukan secara penuh, maka tingkat penguasaan kompotensi peserta didik belumlah optimal. Model pembelajaran ialah, pola yang digunakan sebagai, pedoman dalam merencanakan, pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model pembelajarn mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahaptahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengolaan kelas. Model pembelajaran dapt didefenisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalama belajar untuk mencapai tujuan belajar. Selanjutnya menurut Amri ( 2011:83 ), strategi pembelajaran yang dipilih guru selayaknya didasari berbagai pertimbangan sesuai situasi, kondisi dan lingkungan yang dihadapinya. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuki menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir gegiatan belajarnya. Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan guru yang bertitik tolak dan tujuan pembelajaran yang di tetapkan sejak awal. Agar diperoleh
11
tahap kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna, guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran apa yang akan digunakan sejak awal pembelajaran. Pada permainan tenismeja terdapat 5 metodeelajar untuk latihan yaitu” 1. Berlatih dengan pemain lain Metode ini adalah metode yang sering digunakan dan juga merupakan metode paling sederhana. 2. Berlatih dengan pelatih Metode ini mungkin merupakan cara yang paling baik untuk berlatih, karena akan lebih mampu berkonsentrasi pada kelemahan anda dari pada memikirkan lawan. 3. Berlatih sendiri Melakukan beberapa teknik pukulan tanpa menggunakan bola. 4. Multiball Ini adalah metode latihan dimana satu pemain berlatih sedang pemain yang lainnya mengumpankan bola. 5. Mesin Metode ini menggunakan mesin, mesin ini dapat diatur kecepatan, putaran dan arahnya sesuai dengan keinginan. Dari ke 5 metode latihan yang dikemukakan oleh Hodges diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 metode berpasangan didalamnya yaitu: (1) Berlatih dengan pemain lain. (2) Berlatih dengan pelatih. (3) Berlatih dengan Multiball. 2.1.3 Pembelajaran Tenis Meja Dan Metode Pembelajaran Berpasangan Pembelajaran tenis meja adalah dimana hanya dimainkan oleh tunggal dan ganda sedangkan metode pembelajaran adalah
cara untuk mempermudah peserta didik untuk
mencapai kompotensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih strategi belajar). Dengan demikian 12
makin baik metode, akan makin efektif pula pemcapaian tujuan belajar. Langkah metode pembelajaran yang dipilih memainkan pembelajaran yang dipilih memainkan peranan utama yang berakhir pada semakin meningkatnya prestasi belajar peseta didik. menggunakan bet yang dilapisi karet untuk memukul bola agar melewati net yang dibentangkan di atas meja. Tenis meja dikenal pula dengan ping pong. Selanjutnya menurut Atmasubrata (2012:90). tenis meja adalah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di China, nama resmi olahraga ini ialah Ping Pong. Selanjutnya, menurut Wisahati (2010:28), tenis meja merupakan cabang olahraga yang dilakukan didalam gedung (in door) yang dilakukan secara tunggal atau ganda. Permainan ini dilakukan diatas meja dengan ukuran yang telah ditentukan dengan cara menyeberangkan bola ke jaring dan jatuh di lapangan lawan. Permainan tenis meja diawali dengan pukulan servis dan setiap pemain melakukan du kali berturut-turut. Permainan ini dibatasi dengan game, setiap setnya terdiri dari 11 point dengan sistem rally point dimana pemain yang mendapat nilai sebelas lebih dulu dinyatakan sebagai pemenangnya. Menurut Suprijono ( 2013:45 ), model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang direncanakan berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk guru di kelas. Menurut Ahmadi ( 2011:101), metode
pembelajaran adalah cara untuk
mempermudah peserta didik untuk mencapai kompotensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih strategi belajar). Dengan demikian makin baik metode, akan makin efektif pula pemcapaian tujuan
13
belajar. Langkah metode pembelajaran yang dipilih memainkan pembelajaran yang dipilih memainkan peranan utama yang berakhir pada semakin meningkatnya prestasi belajar peseta didik. Selanjutnya menurut Amri ( 2011:83 ), strategi pembelajaran yang dipilih guru selayaknya didasari berbagai pertimbangan sesuai situasi, kondisi dan lingkungan yang dihadapinya. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuki menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir gegiatan belajarnya. Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan guru yang bertitik tolak dan tujuan pembelajaran yang di tetapkan sejak awal. Agar diperoleh tahap kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna, guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran apa yang akan digunakan sejak awal pembelajaran. Kesimpulannya adalah bahwa melakukan permainan tenis meja dengan melakukan pukulan backhand dengan menggunakan model pembelajaran berpasangan sangat efektif dan mudah dilakukan dan di pahami khususnya bagi siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto. 2.2
Hipotesis Tindakan Dengan melihat kajian teoritis diatas maka hipotesis tindakan untuk penelitian ini
adalah : “jika menggunakan metode berpasangan dalam pembelajaran maka kemampuan pukulan backhand pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Akan meningkat”. 2.3
Indikator Kinerja Apabila telah terjadi peningkatan kemampuan pukulan backhand dalam permainan
tenis meja pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Limbotosebesar 85% dari siswa yang menjadi sampel penelitian ini dengan perolehan nilai rata-rata 85 ke atas, maka penelitian ini dinyatakan selesai.
14
15