BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Modal Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan. Komponen modal terdiri dari modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba dan lainnya (Kasmir,2010). Menurut Schwiedland (dalam Riyanto,2010) memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Menurut Riyanto (2010), dilihat dari asalnya sumber modal terdiri dari : a. Sumber Internal Sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan adalah “keuntungan yang ditahan”/laba ditahan (retained net profit) dan penyusutan (depreciations). 1) Laba Ditahan Besarnya laba yang dimasukkan dalam cadangan atau laba ditahan, selain tergantung kepada besarnya laba yang diperoleh selama periode
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
tertentu, juga tergantung kepada “dividend policy” dan “plowing back policy” yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai dividen, maka bagian laba yang dijadikan cadangan kecil, yang ini berarti bahwa sumber intern yang berasal dari cadangan adalah kecil jumlahnya. 2) Depresiasi Sumber internal selain berasal dari laba/cadangan juga berasal dari depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat pergantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi merupakan sumber penawaran modal didalam perusahaan itu sendiri. Makin besar jumlah depresiasi berarti makin besar sumber internal dari dana yang dihasilkan didalam perusahaan yang bersangkutan. b. Sumber Eksternal Sumber eksternal dalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber eksternal berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam perusahaan. Modal yang berasal dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
para kreditur merupakan utang bagi perusahaan dan modal yang berasal dari para kreditur tersebut ialah apa yang disebut modal asing/modal pinjaman. Modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan merupakan dana yang tetap ditanamkan dalam perusahaan, dana ini dalam perusahaan akan menjadi modal sendiri. Yang merupakan sumber dana eksternal adalah sebagai berikut: 1) Supplier Supplier memberikan
dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Pabrik sering menjual mesin atau peralatan lain kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin dalam jangka waktu pembayaran lima sampai sepuluh tahun. 2) Bank-bank Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Riyanto,2010). 3) Pasar modal Sebagai sumber dana ekstern ketiga yang utama yaitu pasar modal. Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal dan emitan yang membutuhkan dana (Riyanto,2010). Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang defisit tabungan. Riyanto (2010) juga membagi jenis-jenis modal menjadi dua,yaitu : a. Modal Asing/Utang Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Menurut waktu pemakaiannya, modal asing atau utang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1) Modal asing/utang jangka pendek Modal utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2) Modal asing/utang jangka menengah Modal utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah term loan dan lease financing. 3) Modal asing/utang jangka panjang Modal utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu panjang ,umumnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjani perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. b. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu lamanya. Menurut Riyanto (2010), modal sendiri terbagi menjadi tiga,yaitu : 1) Modal saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas (Riyanto,2010). Bagi perusahaan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam didalam perusahaan tersebut selama hidupnya. Meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
pemegang saham dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut : a) Saham biasa (Commond stock) b) Saham preferen (Preferred stock) c) Saham kumulatif preferen (Cummulative preferred stock) 2) Cadangan Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah : a) Cadangan ekspansi b) Cadangan modal kerja c) Cadangan selisih kurs d) Cadangan umum/tak terduga 3) Laba ditahan Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan sebagaimana diuraikan diatas. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan (retained earning). 2. The Modigliani-Miller Model Teori struktur modal dimulai pada tahun 1958 oleh Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller. Modigliani dan Miller membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan seharusnya tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya, Modigliani dan Miller memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa cara perusahaan mendanai operasinya tidak memiliki pengaruh, sehinggga struktur modal adalah sesuatu yang tidak relevan. Teori ini mengakui tidak adanya hubungan antara pendanaan dan investasi. Artinya dalam mendanai investasi, menggunakan hutang atau tanpa hutang tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai perusahaan (Widyaningrum,2015). Asumsi yang menjadi dasar studi MM bukanlah asumsi yang realistis, berikut adalah daftar sebagai asumsi yang mereka ambil (Brigham dan Houston, 2013): a. Tidak ada biaya pialang. b. Tidak ada pajak. c. Tidak ada biaya kebangkrutan. d. Investor dapat meminjam dengan tingkat yang sama seperti perusahaan. e. Seluruh investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang peluang investasi perusahaan di masa depan. f. EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Walaupun adanya fakta bahwa asumsi di atas kenyataannya tidak realistis, tetapi hasil tidak relevan yang diperoleh MM memiliki hasil yang sangat penting. Dengan menunjukkan persyaratan yang membuat struktur modal menjadi tidak relevan, maka MM memberikan kita petunjuk tentang apa
yang
dibutuhkan
jika
struktur
modal
menjadi
relevan
dan
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Pada tahun 1963 MM menerbitkan makalah lanjutan dimana mereka mengakui bahwa peraturan perpajakan memperkenankan perusahaan untuk mengurangi pembayaran bunga sebagai sutu beban, tetapi pembayaran dividen kepada pemegang saham bukan sebagai pengurangan pajak. Dalam kondisi ada pajak, perusahaan yang memiliki leverage akan memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan tanpa leverage. Kenaikan nilai perusahaan terjadi karena pembayaran bunga atas utang merupakan pengurang pajak oleh karena itu laba operasi yang mengalir kepada investor menjadi semakin besar (Sudarmika dan Sudirman,2015). 3. Trade Off Theory Modigliani dan Miller (1958) teori ini menyatakan perusahaan dapat menentukan target rasio hutang (laverage) yang optimal. Teori struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2013). Trade Off Theory dalam struktur modal pada intinya menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul akibat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
penggunakaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak boleh diperbolehkan (Rifai,2015). Hutang merupakan salah satu solusi untuk mengoptimalkan pendapatan yang terkena pajak. Hutang yang cukup besar akan menjadikan pajak yang harus dibayarkan menjadi lebih kecil, namun pendapatan perusahaan
tidak
mengalami
penurunan,
sehingga
dalam
statistik
pendapatan perusahaan memberikan gambaran yang bagus (Salim,2015). 4. Signaling Theory Modigliani dan Miller berasumsi bahwa setiap orang baik investor maupun manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek suatu perusahaan, hal ini disebut sebagai informasi simetris (symmetric information). Pada kenyataannya manajer sering kali memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan dengan investor luar. Hal ini disebut sebagai informasi asimetris (asymmetric information) dan ia memiliki pengaruh penting pada struktur modal yang optimal. Adanya asymmetric information membuat manajer perusahaan lebih leluasa bertindak dalam menentukan strategi struktur modal kerena lebih menguasai informasi yang terjadi di dalam perusahaan. Perusahaan yang prospek sangat cerah lebih memilih untuk tidak melakukan
pendanaan
melalui
penawaran
saham
baru,
sementara
perusahaan dengan prospek yang buruk menyukai pendanaan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
ekuitas luar. Menurut Brigham dan Houston (2013) perusahaan yang melakukan penawaran saham biasanya dianggap sebagai sinyal (signal) bahwa prospek perusahaan kurang cerah menurut penilaian manajemennya. Signaling theory merupakan langkah-langkah manajemen dalam perusahaan yang seharusnya memberikan petunjuk secara implisit kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. 5. Pecking Order Theory Pecking Order Theory yang diperkenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961 dan dikembangkan oleh Myers dan Majluf 1984 adalah salah satu teori yang paling berpengaruh di bidang keuangan perusahaan (Sjahrial,2014). Teori ini mengemukakan bahwa perusahaan pada dasarnya memiliki urutan pilihan sumber pendanaan untuk membiayai investasi dan operasional bisnisnya.
Dikarenakan
faktor
ketimpangan
informasi
(asymmetric
information) antara perusahaan dan calon investor, perusahaan akan memilih dana internal dan diikuti oleh hutang dan penerbitan saham baru sebagai
pilihan
terakhir
pendanaan
perusahaan.
Semakin
besar
ketimpangangan informasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan semakin mahal biaya untuk menerbitkan saham baru dikarenakan saham baru yang ditawarkan cenderung akan dihargai dibawah harga yang seharusnya atau under-priced stock. Perusahaan yang ingin berkembang selalu membutuhkan modal yang salah satunya diperoleh dari hutang hal ini sesuai dengan pecking order
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
theory. Namun demikian, perusahaan tidak mudah untuk memperoleh pinjaman, karena harus menganalisis lebih dahulu apakah memang sudah tepat untuk berhutang. Jika sumber-sumber dari internal, seperti modal sendiri atau laba ditahan masih kurang, maka perusahaan dapat melakukan pinjaman. Untuk itu, perlu dianalisis untung ruginya bila melakukan pinjaman (Insiroh,2014). 6. Struktur Modal Menurut Harjito dan Martono (2010) menyatakan bahwa Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal mempunyai arti penting dalam pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri atas dua sumber utama yakni sumber dana internal dan eksternal perusahaan (Rodoni dan Ali, 2010). Menurut Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa Yang jadi permasalahan dari struktur modal adalah bagaimana agar perusahaan dengan cepat memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya dengan mencari paduan dana yang dapat meminimumkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
biaya modal perusahaan dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal inilah yang menjadi tujuan dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber pembiayaan yang paling optimal. Dalam penelitian ini struktur modal diproxy-kan dengan menggunakan rasio total hutang yaitu Debt to Equity Ratio (DER). Menurut Kasmir (2014), Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disedikan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. 7. Profitabilitas Menurut Kasmir (2014) rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk memberikan ukaran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Sedangkan menurut Dimitri dan Sumani (2014) profitabilitas adalah ukuran yang dipakai untuk menghitung kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit). Profitabilitas juga merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar (Mar’ati dan Purnomo,2012). Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan Return On Equity (ROE). Return On Equity (ROE) menurut Kasmir (2014) adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila ROE semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham. 8. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan financial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Kemampuan financial dilihat dari beberapa sisi yaitu dilihat dari penjualan bersih atau jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dianggap sebagai suatu indikator yang menggambarkan tingkat risiko bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut, karena jika perusahaan memiliki kemampuan financial yang baik, maka diyakini bahwa perusahaan tersebut juga mampu memenuhi segala kewajibannya serta memberikan tingkat pengembalian yang memadai bagi investor (Riasita,2014). Semakin tinggi ukuran perusahaan maka struktur modal akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin kecil struktur modal. Perusahaan yang berskala besar akan lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
mudah
mencari investor yang hendak menanamkan modalnya dalam
perusahaan dan juga dalam rangka perolehan kredit dibanding dengan perusahaan kecil (Seftianne dan Handayani,2011). Oleh karena itu, perusahaan besar akan lebih berani untuk mengeluarkan atau menerbitkan saham baru dalam pemenuhan kebutuhan dananya jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Pengukuran variabel ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Insiroh (2014), Pertiwi (2014) dan Dewi (2014) dimana ukuran perusahaaan diproxy-kan dengan nilai logaritma natural dari total aset (natural logarithm of asset). Logaritma dari total asets dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka aset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar. Logaritma natural digunakan agar nilai total aset antara perusahaan yang satu dengan yang lain tidak terlalu ekstrim secara angka, namun tetap masih menunjukkan perbedaan yang signifikan, sehingga perhitungan analisis dapat dilakukan dengan lebih tepat. 9. Pertumbuhan Aset Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang datang. Growth adalah perubahan (penurunan atau peningkatan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Fau,2015). Perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan sumber dana eksternal yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
lebih besar. Perusahaan akan mengadakan dana tersebut dengan berbagai cara, diantaranya dengan hutang dan menggunakan laba ditahan. Pertumbuhan aset dihitung
sebagai
presentase
perubahan
aset
pada
tahun tertentu tahun sebelumnya. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar tehadap perusahaan (Sari,2013). Menurut Brimigham dan Erhart (dalam Novera,2013) menyatakan bahwa Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Menurut Riasita (2014),dalam penelitian ini pertumbuhan aktiva (asset) diukur dengan menghitung proposi peningkatan total aktiva dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan tahun berjalan. Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan skala rasio. 10. Capital Expenditure Capital expenditure atau belanja modal merupakan pengeluaran biaya dalam memperoleh aset tetap yang manfaatnya dapat dinikmati untuk lebih dari satu periode akuntansi. Capital expenditure perlu untuk dilakukan oleh perusahaan
didalam
menjalankan
kegiatan
operasionalnya.
Capital
expenditure merupakan sejumlah pengeluaran dana yang dilakukan oleh manajemen terhadap property, plant, equipment (Wahyuni,2015).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Jika capital expenditure perusahaan semakin besar maka keperluan modal perusahaan juga akan semakin besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga perusahaan akan mencari dana yang berasal dari luar. Hal ini akan meningkatkan leverage perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi capital expenditure maka akan meningkatkan tingkat hutang perusahaan. Sehingga capital expenditure mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Capital expenditure atau sering disebut capex dihitung melalui selisih antara total fixed asset tahun ini dengan total fixed asset pada tahun sebelumnya, rasio ini juga digunakan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khusnul (2012) dan Wahyuni (2015) B. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Anshu Handoo dan Kapil Sharma (2014) yang berjudul “A Study on Determinants of Capital Structure In India”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitability, growth, assets tangibility, size, tax rate dan debt serving capacity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan cost of debt, liquidity, financial distress dan age tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan Pornpen Thippayana (2014) dengan judul penelitian “Determinants of Capital Structure in Thailand”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yaitu firm size
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
dan profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan tangibility, growth opportunity dan business risk berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan Laura Serghiescua dan Viorela Ligia Văidean (2014) yang berjudul “Determinant Factors of The Capital Structure af A FirmAn Empirical Analysis”. Metode yang digunakan yaitu analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profotability, liquidity dan tangibility asset berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan size dan asset turnover berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Sangeeta Mittal dan Lavina Kumari (2015) yang berjudul “Effect of Determinants of Capital Structure on Financial Leverage : A Study of Selected Indian Automobile Companies”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangibility berpengaruh negatif tidak signifikan, profitability dan liquidity berpengaruh negatif signifikan, growth rate berpengaruh positif signifikan dan size berpengaruh positif tidak signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Ishtiaq Khan, Saeed Ullah Jan dan Mushtaq Khan (2015) dengan judul penelitian “Determinant of Capital Structure: An Empirical Study of Cement Sector of Pakistan”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangibility dan growth berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan size dan profitability berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Penelitian yang dilakukan oleh Wiston Manihuruk, Djumahir dan Sumiati (2016) dengan judul penelitian “Determinants Of Capital Structure And The Role of Capital Structure on Firm Value”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa liquidity, capital expenditure dan firm size berpengaruh positif signifikan. Volatility dan growth berpengaruh positif tidak signifikan. Sedangkaan profitability berpengaruh negatif signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Dheni Anggraini Kusuma Dewi (2014) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di BEI Periode 20092012)”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas (ROE) berpengaruh negatif tidak signifikan. Likuiditas berpengaruh negatif signifikan, struktur aktiva berpengaruh positif tidak signifikan dan price earning ratio (PER) berpengaruh negatif signifikan. Arma Pertiwi (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal (Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Nadia Puspawardhani Ryiadi (2014) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata dan Perhotelan Di BEI”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh negatif tidak signifikan. Profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh positif. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Anindita Nora Fitriani (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2011-2013”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan aktiva dan struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan. Sedangkan variabel lain yaitu profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Fatimatuz Zuhro MB dan Suwitho (2016) dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan. Sedangkan pertumbuhan aset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarti (2016) dengan judul “Pengaruh Belanja Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Rating Obligasi Terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Struktur Pendanaan”. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capital expenditure dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan. Rating obligasi tidak berpengaruh terhadap struktur pendanaan. TABEL 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Peneliti dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian
Analisis
Hasil Penelitian
Anshu Handoo dan Kapil Sharma (2014)
A study on determinants of capital structure in India
Analisis Regresi Linier Berganda
Profitability, growth, assets tangibility, size, tax rate dan debt serving capacity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan cost of debt, liquidity, financial distress dan age berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pornpen Thippayana (2014)
Determinants of Capital Structure in Thailand
Analisis Regresi Linier Berganda
Laura Serghiescua dan Viorela Ligia Văidean (2014)
Determinant factors of the capital structure of a firm- an empirical analysis Effect Of Determinants Of Capital Structure On Financial Leverage : A Study Of Selected Indian Automobile Companies
Sangeeta Mittal dan Lavina Kumari (2015)
Firm size dan profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan tangibility, growth opportunity dan bussiness risk berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal Analisis Profotability, liquidity dan tangibility Regresi asset berpengaruh negatif terhadap Linier struktur modal. Sedangkan size dan asset Berganda turnover berpengaruh positif terhadap struktur modal. Analisis Tangibility berpengaruh negatif tidak Regresi signifikan, profitability dan liquidity Berganda berpengaruh negatif signifikan, growth rate berpengaruh positif signifikan dan size berpengaruh positif tidak signifikan.
berlanjut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
lanjutan Peneliti dan Tahun Penelitian Ishtiaq Khan et al .(2015)
Judul Penelitian
Analisis
Hasil Penelitian
Determinant of Capital Structure: An Empirical Study of Cement Sector of Pakistan
Analisis Regresi Linier Berganda
Tangibility dan growth berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan size dan profitability berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Wiston Manihuruk et al. (2016)
Determinants of Capital Structure and the Role of Capital Structure on Firm Value
Analisis Regresi Berganda
Liquidity, capital expenditure dan firm size berpengaruh positif signifikan. Volatility dan growth berpengaruh positif tidak signifikan.Sedangkan profitability berpengaruh negatif signifikan.
Dheni Anggraini Kusuma Dewi (2014)
Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2012)
Analisis Regresi Linier Berganda
Ukuran perusahaan dan profitabilitas (ROE) berpengaruh negatif tidak signifikan. Likuiditas berpengaruh negatif signifikan, struktur aktiva berpengaruh positif tidak signifikan dan price earning ratio (PER) berpengaruh negatif signifikan.
Arma Pertiwi (2014)
Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal ( Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)
Analisis Regresi Linier Berganda
Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
berlanjut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
lanjutan Peneliti dan Tahun Penelitian Nadia Puspaward hani Ryiadi (2014)
Judul Penelitian
Analisis
Hasil Penelitian
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata dan Perhotelan Di BEI
Analisis Pertumbuhan penjualan memiliki Regresi pengaruh negatif tidak signifikan. Berganda Profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh positif. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Anindita Nora Fitriani (2015)
Pengaruh Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2011-2013
Analisis Struktur aktiva dan profitabilitas Regresi berpengaruh negatif dan signifikan, Berganda ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan, sedangkan tingkat pertumbuhan dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap struktur modal (leverage).
Fatimatuz Zuhro MB dan Suwitho (2016)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Analisis Regresi Linier Berganda
Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan. Sedangkan pertumbuhan aset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
Sumarti (2016)
Pengaruh Belanja Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Rating Obligasi Terhadap Struktur Pendanaan
Analisis Regresi Data Panel
Capital expenditure dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan. Rating obligasi tidak berpengaruh terhadap struktur pendanaan.
Sumber : data diolah penulis,2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
C. Rerangka Pemikiran Berikut disajikan rerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar sebagai berikut : Profitabilitas (X1)
H1(+)
Ukuran Perusahaan (X2)
H2(+)
Pertumbuhan Aset (X3)
H3(+)
Capital Expenditure (X4)
Struktur Modal (Y)
H4(+)
GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN D. Pengembangan Hipotesis 1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Semakin tinggi nilai profitabilitas suatu perusahaan maka akan meningkatkan nilai struktur modal perusahaan tersebut, begitu sebaliknya .Hal
ini
mendukung
model
Signaling
Theory.
Perusahaan
yang
profitabilitasnya tinggi akan memberi sinyal dengan memakai porsi hutang yang besar (model Signaling Theory). Penerbitan hutang merupakan sinyal adanya “good news”, yaitu berupa manajer yang lebih yakin atas kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga harga saham meningkat dengan adanya pengumuman kenaikan hutang (Kusuma,dkk.2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi akan mempermudah perusahaan untuk mendapatkan dana asing berupa utang untuk membiayai aktivitas perusahaannya. Semakin tinggi utang maka proporsi struktur modal juga bertambah besar. Hal ini dapat dikatakan bahwa perubahan profitabilitas sebanding dengan perubahan struktur modal. Sejalan dengan hal ini Moyo et al (2013), Ryiadi (2014), Chabasiyah (2016) dan Akpinar (2016) menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan keterangan diatas dari analisis penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal. 2. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor yang digunakan perusahaan untuk menentukan berapa besar kebijakan struktur modal dalam memenuhi besar aset suatu perusahaan. Apabila perusahaan semakin besar maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan, baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan (Adiyana dan Ardiana ,2014).Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Halim,2007
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dalam (Pertiwi,2014)). Hal ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Riasita (2014), Wahyuni dan Suryantini (2014), Adiyana dan Ardiana (2015), Ichwan dan Widyawati (2015) dan Nadzirah,dkk (2016) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan keterangan diatas dari analisis penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H2 :
Ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Struktur Modal. 3. Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Modal Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan melakukan ekspansi dengan cara menggunakan dana eksternal berupa hutang. Terjadinya peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam melakukan investasi tentu selalu membutuhkan dana, disamping dana internal yang tersedia, diperlukan juga tambahan dana eksternal seperti hutang (Zuhro dan Suwitho,2016).Pertumbuhan aset merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam keputusan hutang. Biasanya biaya emisi saham akan lebih besar dari biaya penerbitan surat hutang (Salim,2015). Dengan demikian, perusahaan yang tingkat pertumbuhannya lebih tinggi cenderung lebih banyak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
menggunakan hutang, sehingga ada hubungan positif antar growth dengan struktur modal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusrianti (2013), Adiyana dan Ardiana (2014), Dewi,dkk (2014), Fitriani (2015) dan Santoso dan Priantinah (2016). Dengan demikian pertumbuhan aset berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan keterangan diatas dari analisis penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H3 : Pertumbuhan aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal. 4. Pengaruh Capital Expenditure Terhadap Struktur Modal Capital expenditure perusahaan semakin besar maka keperluan modal perusahaan juga akan semakin besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga perusahaan akan mencari dana yang berasal dari luar. Hal
ini
disimpulkan
akan meningkatkan bahwa
leverage
perusahaan.
Maka
dapat
semakin tinggi capital expenditure maka akan
meningkatkan tingkat hutang perusahaan. Sehingga capital expenditure mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2015), Manihuruk et al (2016) dan Sumarti (2016). Berdasarkan keterangan diatas dari analisis penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
H4 : Capital expenditure berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/