BAB II
KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, apakah Cash Turnover, Resivable Turnover In Days, Inventory Turnover In Days mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Berdasarkan rumusan maslah tersebut maka penulis menentukan dua variabel yang digunakan, yaitu: 1.
Perputaran Kas Rasio ini menunjukan efektivitas manajemen dan mengelola asset yang
digunakan oleh perusahaan. dengan menghitung berapa kali kas berputas dalam suatu periode tertentu dengan melalui penjualan barang atau jasa. Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali kas menjadi unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Jumlah kas yang relative kemungkinan besar akan menyebabkan diperolehnya tingkat
perputaran
kas
yang
tinggi.
Perputarankas
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat
(2013).
dihitung dengan membandingkan penjualan bersih dengan jumlah rata – rata kas kasmir (2013). Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang diperoleh ditambah dengan kas awal dibagi dua. Dirumuskan : Rasio kas (Cash Ratio) = (Kas ÷ Hutang lancar) x 100% Sumber : Kasmir 2.
Perputaran Piutang Kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan piutang disebut dengan
analisi
piutang.
Analisis
ini
mencakup
perhitungan
dan
analisis
atas
perputaran piutang (Account Resivible Turnover) dan jumlah hari penjualan dalam piutang (Number Of Day Sales In Resivables). Menurut Bambang Hermanto dan Agung Mulya
(2015:108),
perputaran
piutang
adalah perputaran piutang –
piutang yang ada hubungannya dengan penjualan kredit barang dagangan. Perputaran piutang ini dapat dinilai dengan menghitung tingkat penjualan kredit dalam satu periode dibagi dengan rata-rata piutang (rata-rata piutang diperoleh dari saldo awal piutang ditambah saldo akhir di bagi dua). Perputaran piutang (Account Resivable Turnover) dirumuskan :
Penjualan Kredit Perputaran Piutang =
=Kali Rata –Rata Piutag
Jumlah hari penjualan dalam piutang dirumuskan :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rata – rata piutang Jumlah Hari Penjualan dalam piutang =
= Hari
Rata – rata penjualan harian Sumber : Reeve, Warren, Duchac dan Wang (2011)
Reeve,
Warren,
Duchac
dan
Wang
(2011:723)
mengatakan
bahwa
mengumpulkan piutang secepat mungkin meningkatkan solvabilitas perusahaan. Disamping itu, kas yang dikumpulkan dari piutang dapat digunakan
untuk
menambah atau memperluas kegiatan operasional. Sedangkan jumlah hari penjualan dalam piutang adalah estimasi atau perkiraan waktu (dalam hari) dari piutang yang belum tertagih. Jumlah hari penjualan dalam piutang sering dibandingkan dengan jangka waktu kredit perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi atas penagihan piutang. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil waktu yang dihasilkan, maka semakin cepat perusahaan menerima kas dari piutang usahanya karena analisis perputaran piutang menunjukkan berapa kali piutang dapat diubah menjadi kas selama tahun berjalan. Rasio ini pula menunjukkan seberapa cepat perusahaan mendapatkan kas setelah terjualnya barang atau jasa. Jika waktu yang dihasilkan rendah, maka dapat diindikasi bahwa
perusahaan
tidak
perlu
waktu lama untuk menagihkan piutang usahanya. Sebaliknya, jika waktu yang dihasilkan tinggi, maka perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk menagihkan piutang usahanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Perputaran Persediaan Persediaan (inventory) merupakan komponen dari harta lancar yang
menerima perhatian lebih pada perusahaan manufaktur. Hal ini disebabkan karena umumnya persediaan merupakan aset terbesar kedua setelah harta tetap. Berbeda dengan piutang usaha yang timbul setelah penjualan kredit terjadi, persediaan justru harus ditentukan terlebih dahulu sebelum penjualan dilakukan. Pada umumnya, semakin tinggi perputaran piutang akan semakin efisien manajemen persediaan perusahaan dan semakin likuid persediaan. Akan tetapi, kadang perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan operasi perusahaan yang pas-pasan. Hal tersebut bisa saja merupakan gejala dari praktik
memelihara
persediaan yang terlalu rendah dan sering terjadinya kehabisan persediaan (stock out). Perputaran persediaan yang relatif pelan sering kali merupakan tanda dari barang yang berlebih, jarang digunakan, atau tidak terpakai dalam persediaan. Reeve, Warren, Duchac dan Wang (2011:723) mengemukakan bahwa perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan dijual selama periode tertentu. Bambang Hermanto dan Agung Mulyono (2015:110) berpendapat bahwa perputaran persediaan digunakan untuk mengetahui berapa lama perputaran persediaan terhadap jumlah harga pokok penjualan, dapat digunakan rumus yang berlaku dalam mengevaluasi perputaran piutang. Dirumuskan sebagai berikut : Perputaran Persediaan =
Harga Pokok Penjualan Rata – Rata Persediaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
=Kali
Sumber : Bambang Hermanto dan Agung Mulyono (2015)
Setelah perputaran persediaan di peroleh hasilnya, Maka dari hasil perputaran tersebut dicari berapa hari lamanya tiap kali perputaran. Dirumuskan: Rata –Rata Harga Pokok Penjualan Harian Rata –Rata Persediaaan Harian = Rata – Rata Persediaan Dimana : Harga Pokok Penjualan Rata – Rata Harga Pokok Penjualan Harian = 365 Hari
Sumber : Reeve, Warren, Duchac dan Wang (2011)
Reeve, Warren, Duchac dan Wang (2011:725) menerangkan bahwa perputaran persediaan meningkat karena peningkatan harga pokok penjualan yang menunjukkan
lebih
banyak
penjualan
dan
penurunan
rata-rata persediaan.
Sedangkan jumlah hari penjualan dalam persediaan mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membeli, menjual, dan mengganti persediaan. Berdasarkan uraian diatas, periode perputaran persediaan perlu diperhatikan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghabiskan persediaan dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan semakin lama periode perputaran persediaan, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga agar persediaan di gudang tetap baik. Dilihat dari segi biaya, hal ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akan semakin memperkecil laba karena laba merupakan hasil dari pendapatan dikurangi biaya. Maka dari itu, diperlukan adanya tingkat perputaran persediaan yang tinggi untuk mengurangi biaya yang timbul karena kelebihan persediaan. Disamping itu, semakin tinggi tingkat perputaran persediaan dapat memperkecil risiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen dan akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. 4.
Profitabilitas Menurut Afi Purwanti, Dewi Utari, dan Darsono Prawironegoro (2014:63)
Profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Sedangkan menurut Jerry, Paul dan Donald (2011:671), rasio profatibiltas mengukur pendapatan atau keberhasilan operasional dari perusahaan untuk waktu periode tertantu. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan parainvestor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yangrendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemenpenting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya kemampuan memperoleh laba dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan semua sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Penggunasemua sumber daya tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan beban lainnya. Dalam buku Principle of Financial Accounting (2011:728) Reeve, Warren, Duchac dan Wang mengemukakan bahwa analisis profitabilitas berfokus pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Secara umum analisis profitabilitas diantaranya : a). Asset Turnover Rasio bersih penjualan aktiva mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya dimana setiap investasi jangka panjang dikecualikan dalam menghitung rasio penjualan bersih ke aset. Hal ini karena investasi jangka panjang yang berhubungan dengan kegiatan operasi normal dan penjualan bersih. Dirumuskan sebagai berikut:
Net Sales Asset Turnover = Average Total Asset
Sumber : Reeve, Warren, Duchac, dan Wang (2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b). Return On Total Asset (ROA) Tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) mengukur profitabilita dari total aset tanpa mempertimbangkan bagaimana aset dibiayai. Dengan kata lain, tingkat ini terpengaruh oleh bagian aset dibiayai oleh kreditur atau pemegang saham. ROA dirumuskan: Net income + Interest expenses Return on total assets (ROA) = Average total assets Sumber : Reeve, Warren, Duchac, dan Wang (2011)
Berdasarkan rumus diatas Reeve, Warren, Duchac dan Wang(2011:729) menjelaskan pengembalian atas aktiva dihitung dengan menambahkan bunga
terhadap
laba
bersih.
beban
Ditambahkan kembali ke laba bersih untuk
menunjukkan berapa laba yang ada seandainya perusahaan tidak memiliki hutang. c). Return On Equity (ROE) Rasio profitabilitas lainnya yang banyak digunakan adalah return on equity atau tingkat pengembalian ekuitas. Rasio ini membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham. Net Income Return On Equity (ROE) = Average Total Stockholder’s Equity Sumber : Principle Of Financial Accounting (2011:729)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rasio ini menunjukkan daya menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku pemegang saham, dan sering digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam sebuah industri yang sama. Rasio profabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). 5.
Penelitian Terdahulu Dengan meninjau beberapa hasil penelitian yang terdahulu diharapkan hal-
hal yang terkait dengan rencana penelitian ini yaitu melihat beberapa kelebihannya guna
mendukung
dan memperjelas
penelitian
berikutnya
atau
bila
ada
kekurangannya dapat dilengkapi dan disempurnakan. Mehmet SEN dan Eda Oruc (2009) melakukan penelitan untuk mengetahui pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap Return on Total Asset di ISE (Istanbul Stock Exchange). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Total Asset (ROA) dengan variabel independennya adalah Accounts Receivable Period (ARP), Accounts Payable Period (APP), Accounts Inventory Period (AIP), Current Ratio (CR), Net Working Capital Level (NWCL), Cash Conversion Cycle (CCC), dan Daily Working Capital (DWC). Hasil dari penelitian ini adalah AIP, ARP, DWC, CCC, dan CR berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Sedangkan APP dan NWCL berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Theresia Trisna Susanti (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan secara parsial
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ataupun simultan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dagang (sub sektor perdagangan besar barang produksi dan sub sektor perdagangan eceran) yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 11 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari PT. Titan Sarana NIaga. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variable perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan secara parsial variable perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan tidak menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara simultan menunjukkan bahwa variable perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Besarnya koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0.140. Hal ini berarti bahwa 14% variable ROA dipengaruhi oleh perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan. Eka Ayu Rahayu dan Joni Susilowibowo (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang danperputaran persediaan terhadap profitabilitas perushaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 10 perusahaan sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penelitian menunjukkan secara simultan perputarab kas, dan
perputaran
persediaan
memiliki
perputaran
piutang
pengaruh terhadap profitabilitas (ROA).
Sedangkan secara parsial menujukkan bahwa perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan perputaran persediaan berpengaruh
signifikan
terhadap ROA. Hasil ini menunjukkan bahwa hanya
perputaran persediaan yang memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu NO
1
Judul Penelitian Mehmet SEN dan Eda Oruc (2009) melakukan penelitan untuk mengetahui Pengaruh antara efisiensi modal kerja Terhadap Return on TotalAsset di ISE (Istanbul Stock Exchange)
Variabel X2
X3
Hasil X3
Accounts
Accounts
Receivable Period (ARP)
Inventory Period(AIP)
Y Return on Total Asset (ROA)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
AIP, ARP, DWC, CCC, dan CR berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Sedangkan APP dan NWCL Berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
2
3
Theresia Trisna Susanti (2014), Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Terhadap Return on TotalAsset di ISE (Istanbul Stock Exchange) Piutang dan Pertumbuhan Penjualan Secara Parsial ataupun Simultan Terhadap ROA pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2012 Eka Ayu Rahayu dan Joni Susilowibowo (2014) melakukan Penelitian untuk Mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perushaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012.
Per put ara n kas (C ash Tu rno ver )
PerputaranPiuta ng
PerputaranPer sediaan
Return on Asset (ROA)
perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA. perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan tidak menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap ROA.Secara simultan: menunjukkan perputaran persediaan, perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap ROA
Perputaran Piutang (Receivables Turnover)
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Return on Asset (ROA)
Secara simultan, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Secara parsial, perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap ROA.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Rerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah dijabarkan sebelumnya, maka sasaran yang ingin dicapai adalah bagaimana pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan dengan menggunakan alat ukur return on asset (ROA).Menurut Hermanto dan Agung Mulya
Bambang
(2015:108) perputaran piutang adalah perputaran
piutang-piutang yang ada hubungannya dengan penjualan kredit barang dagangan. Perputaran piutang ini dapat dinilai dengan menghitung tingkat penjualan kredit dalam satu periode dibagi dengan rata-rata piutang (rata-rata piutang diperoleh dari saldo awal piutang ditambah saldo akhir piutang dibagi dua). Rasio ini pula menunjukkan seberapa cepat perusahaan mendapatkan kas setelah terjualnya barang atau jasa. Jika waktu yang dihasilkan rendah, maka dapat diindikasi bahwa perusahaan tidak perlu waktu lama untuk menagihkan piutang usahanya. Sebaliknya, jika waktu yang dihasilkan tinggi, maka perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk menagihkan piutang usahanya. Bambang Hermanto dan Agung Mulyono (2015:110) berpendapat bahwa perputaran persediaan digunakan untuk mengetahui berapa lama perputaran persediaan terhadap jumlah harga pokok penjualan, dapat digunakan rumus yang berlaku dalam mengevaluasi perputaran piutang. Rasio keuangan merupakan rasio yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur
efektif
tidaknya
kebijakan
yang
telah diambil oleh perusahaan.
Rasio-rasio yang ada dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Pada umumnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
return on asset (ROA) merupakan salah satu dari rasio digunakan
sebagai
alat
ukur
pengendalian
profitabilitas
modal kerja
di
dalam
yang suatu
perusahaan. Rasio ini menggambarkan perpuataran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, Kasmir (2011:199) dalam Santoso (2013). Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan paradigma mengenai cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover dengan profitablitas sebagai berikut:
Independen t
Dependent
Cash Turnover(X1)
H1 H2
Receivable Turnover(X2)
Inventory Turnover(X3)
Profitabilitas (Y)
H3
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Gambar di atas adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang menunjukan pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover in Days (RTD)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan Inventory Turnover in Days (ITD) baik secara simultan dan secara individual terhadap profitabilitas. C. Hipotesis Hipotesis didefinisikan yang dihubungkan secara logis diantara dua atau lebih variable yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135). Dengan menunjukan kepada rumusan masalah dan tujuan pustaka maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ho1 : Tidak terdapat pengaruh Cash turnover terhadap Profitabilitas. Ha1 :Terdapat pengaruh Cash turnover terhadap Profitabilitas. Ho2: Tidak terdapat pengaruh Receivable turnover in days terhadap Profitabilitas. Ha2: Terdapat pengaruh Receivable turnover in days terhadap Profitabilitas. Ho3: Tidak terdapat pengaruh Inventory turnover in days terhadap Profitabilitas. Ha3: Terdapat pengaruh Inventory turnover in days terhadap Profitabilitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/