BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1
Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang selanjutnya disebut PT
TELKOM merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi. PT TELKOM yang merupakan perusahaan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia memiliki status sebagai perseroan terbuka, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia dan selebihnya dimiliki oleh publik (investor lokal dan asing). Dalam rangka merealisasikan misinya untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi terkemuka di kawasan regional, PT TELKOM menempuh proses transformasi menjadi sebuah organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer centric organization) yang memiliki daya saing yang baik di pasar. Salah satu langkah yang diambil PT TELKOM dalam realisasi misinya ini adalah pengerahan segenap potensi yang dimiliki, termasuk bersinergi dengan perusahaan di lingkungan kelompok usaha PT TELKOM sendiri, untuk menjadi yang terbaik di setiap lini usahanya. Sebagai perintis penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia, PT TELKOM telah melalui berbagai perkembangan lewat perjalanan sejarah yang panjang. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan sejarah PT TELKOM : Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 1
Tahun
Peristiwa
1842
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.
1906
Pembentukan PTT (Post, Telegraaf en Telefoon Dienst), merupakan sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi.
1
Diolah dari berbagai sumber, 2008
1
Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)
1948
Nasionalisasi PTT .
1961
Perubahan status jawatan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965
Pemecahan PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos
&
Giro)
dan
Perusahaan
Negara
Telekomunikasi
(PN
Telekomunikasi). 1974
Pemecahan
PN
Telekomunikasi
Telekomunikasi (Perumtel)
menjadi
yang
Perusahaan
menyelenggarakan
Umum jasa
telekomunikasi nasional serta internasional dan PT INTI yang memproduksi alat-alat telekomunikasi. 1976
Peluncuran Satelit Palapa A1, tanggal 9 Juli 1976 dan berakhir operasinya tahun 1983.
1977
Peluncuran Satelit Palapa A2, tanggal 11 Maret 1977 dan masa operasi hingga 1987.
1980
Pembentukan PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1983
Peluncuruan Satelit Palapa B1, tanggal 16 Juni 1983 dan beroperasi hingga 1990.
1984
Peluncuran Satelit Palapa B2, tanggal 26 Februari 1984 namun gagal mengorbit.
1987
Peluncuran Satelit Palapa B2P tanggal 21 Maret dengan masa operasi hingga 1996.
1990
Peluncuran Satelit Palapa B2R tanggal 14 April 1990 dengan akhir operasi tahun 2000.
1991
Perubahan Perumtel menjadi bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) berdasarkan PP No.25 tahun 1991.
1992
2
Peluncuran satelit Palapa B4 diluncurkan 14 Mei 1992.
Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)
1995
Penawaran umum saham perdana PT TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan tanggal 14 November 1995. Saham PT TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham PT TELKOM juga diperdagangkan
tanpa
pencatatan
(Public
Offering
Without
Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange. 1996
Kerja Sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional Sumatera-dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Bantendengan mitra PT AriaWest International (AWI); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta-dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantandengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka SingTel International. KPN dan Sedco masuk ke Telkomsel sehingga komposisi kepemilikan saham Telkomsel adalah PT TELKOM 42,72%, Indosat 35%, KPN 17,28% dan Sedco 5%.
1999
Undang-Undang nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi ditetapkan antara
lain
berisi
penghapusan
monopoli
penyelenggaraan
telekomunikasi yang berlaku efektif sejak 8 September 2000. 2001
PT TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT TELKOM dengan Indosat. Setelah transaksi ini, PT TELKOM menguasai 77,72% saham Telkomsel.
3
Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)
PT
TELKOM
membeli
90,32%
saham
Dayamitra
dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan PT TELKOM. 2002 PT TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu tahap pertama 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli tanggal 15 Agustus 2002, tahap kedua 15% pada 30 September 2003, dan sisanya tahap terakhir 55% saham pada 31 Desember 2004. PT TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte.Ltd. (SingTel) sehingga setelah penjualan ini PT TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal. 2003 PT TELKOM membeli seluruh saham Aria West International (AWI). PT TELKOM melakukan pelepasan kepemilikan pada PT Telekomindo Seluler Raya, PT Komunikasi Seluler Indonesia, PT Menara
Jakarta,
dan
PT
Metro
Seluler
Nusantara,
serta
meningkatkan kepemilikan saham pada PT Multimedia Nusantara, PT Indonusa Telemedia, dan PT Pasifik Satelit Nusantara. 2004 PT TELKOM meluncurkan layanan baru TELKOM International Call (TIC) 007. Trafik TIC disalurkan melalui 3 stasiun gerbang internasional (gateway) di Jakarta, Surabaya dan Batam. Layanan SLI dengan kode akses 007 berbasis clear channel ini akan menambah layanan telepon internasional yang sudah ada yaitu TELKOMGlobal 017 yang berbasis VoIP . PT TELKOM meluncurkan layanan akses internet berkecepatan tinggi dengan nama TelkomSpeedy, di Jakarta dan Surabaya. Speedy merupakan sebuah layanan berbasis teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memisahkan layanan data dan suara pada satu kabel telepon sehingga memudahkan pemakai untuk mengakses internet dan bertelepon pada saat bersamaan.
4
Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)
2004
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 30 Juli 2004, PT TELKOM mengumumkan perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham dan sekaligus perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan. Realisasi stock split 1 saham lama menjadi 2 saham telah disetujui oleh RUPST pada 30 Juli 2004. Pada saat yang sama, PT TELKOM mengubah rasio untuk ADS, perbandingan sebelumnya 1 ADS setara dengan 20 saham biasa, menjadi 1 ADS setara dengan 40 saham biasa.
2005
PT TELKOM memperingati 10 tahun sebagai perusahaan publik dan bertekad untuk melanjutkan melakukan dual listing di Bursa Efek Jakarta dan di New York Stock Exchange. PT
TELKOM
berhasil
meluncurkan
satelit
TELKOM-2,
melengkapi layanan satelit TELKOM-1, yang memiliki cakupan yang luas di Asia Pasifik. Pada akhir September 2005, PT TELKOM memiliki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta, sementara pelanggan seluler Telkomsel berjumlah 23,5 juta dan menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk di Telkomsel, yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri seluler di Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72%, merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Pada bulan November 2005 mengumumkan rencana untuk membeli kembali saham dengan jumlah maksimal sebesar 5% dari saham seri B yang beredar.
5
Tabel 1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (lanjutan)
2006
PT TELKOM telah menjalin kerjasama pemanfaatan ICT dengan sejumlah institusi pendidikan melalui layanan Smart Campus yang
mensinergikan
layanan
informasi
dan
komunikasi
(InfoCom) dengan menggunakan jaringan telekomunikasi yang dipersiapkan oleh PT TELKOM. Smart Campus dikembangkan TELKOMRisTI, antara lain dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan beberapa universitas lainnya. Nilai harga pasar saham PT TELKOM (share price) yang pada akhir 2006 berhasil menembus angka Rp 10 ribu per lembar. 2007
PT Telkom Tbk menggandeng Clarity untuk menyukseskan program TeNOSS (Telkom Network Operational Support System) terkait penyelenggaran program Infusion 2008. PT TELKOM juga melaksanaan program EMSOP (Employee and Management Stock Option Plan).
1.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT TELKOM 2 1.2.1
Pilar Bisnis PT TELKOM Kegiatan utama dari PT TELKOM adalah penyelenggara jaringan dan
layanan telekomunikasi di Indonesia. Ruang lingkup bidang usaha yang dijalani PT TELKOM dalam industri telekomunikasi saat ini terbagi atas lima pilar bisnis utama. Kelima pilar bisnis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Telepon Tetap Kabel - Fixed Phone (TELKOM Phone) Jaringan telepon tetap kabel PT TELKOM melayani segmen pelanggan rumah tangga, bisnis, dan lembaga. Telepon tetap kabel mencakup sambungan 2
Ruang Lingkup Bidang Usaha PT TELKOM, Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkomindonesia.com/bisnis/
6
telepon untuk lokal dan sambungan langsung jarak jauh, serta sambungan langsung internasional melalui TELKOM SLI 007. PT TELKOM juga mengembangkan jaringan fiber optic regional bersama beberapa operator telekomunikasi di Malaysia, Singapura, Thailand, dan negara lainnya. 2. Telepon Tetap Nirkabel - Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi) Jaringan telepon tetap tanpa kabel melengkapi jaringan telepon tetap kabel, dan tersedia melalui layanan TELKOMFlexi yang terdiri dari layanan pascabayar (Classy) dan prabayar (Trendy). Pelanggan dapat memanfaatkan FLEXIHome untuk layanan telepon tetap yang dapat diakses dengan menggunakan terminal telepon tetap nirkabel (fixed wireless terminal-FWT). Pelanggan juga dapat memilih FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor Flexi dalam satu kartu. TELKOMFlexi saat ini dapat diakses di 231 kota di Indonesia. 3. Telepon Seluler - Mobile Phone (TELKOMSEL) PT TELKOM memberikan layanan seluler melalui 65% kepemilikan saham di anak perusahaan, Telkomsel, yang saat ini memiliki jaringan seluler mencakup 90% dari 240 juta lebih penduduk Indonesia. Layanan Telkomsel telah menjangkau lebih dari 650 kota di Indonesia. Khusus untuk Jawa dan Bali, layanan Telkomsel telah menjangkau seluruh kecamatan. Telkomsel menawarkan layanan pascabayar: kartuHALO dan dua layanan kartu prabayar: simPATI dan kartuAs. Telkomsel juga memiliki layanan roaming internasional yang dilakukan melalui kerjasama dengan 244 mitra internasional di 148 negara sesuai data terakhir. 4. Data dan Internet PT TELKOM menyediakan fitur SMS (short-message-service) pada layanan telepon tetap nirkabel dan seluler. Selain itu PT TELKOM juga menyediakan layanan internet dial-up (TELKOMNet Instan) dan akses internet broadband, layanan jaringan data, VoIP untuk panggilan internasional (TELKOMGlobal017, TELKOMSave), ISDN (jaringan layanan digital terpadu), dan layanan multimedia lainnya. TELKOMNet Instan menyediakan akses internet dial-up tanpa
berlangganan
dan
dirancang
agar
mudah
digunakan.
Untuk
7
mengoptimalkan penggunaan jaringan dan memberi nilai tambah, PT TELKOM telah mengembangkan akses internet pita lebar (broadband) dengan nama TELKOMSpeedy. 5. Jaringan dan Interkoneksi (TELKOM Intercarrier) Jaringan dan interkoneksi PT TELKOM dan Telkomsel menyediakan layanan penyewaan transponder satelit, siaran melalui satelit, VSAT, distribusi audio, layanan sirkit sewa berbasis satelit dan pemancar; serta melayani operator telekomunikasi berlisensi lainnya yangmenyediakan layanan telepon tetap maupun seluler yang mengandalkan layanan jaringan PT TELKOM dan Telkomsel.
1.2.2
Kelompok Usaha TELKOM 3 Kelompok Usaha TELKOM adalah beberapa anak perusahaan PT
TELKOM, yaitu : 1. Telepon Tetap Kabel - Fixed Phone a. PT Aria West International (AWI) - merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional III yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Jawa Barat dan Banten. b. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) - merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional I yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Sumatera. c. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) - merupakan mitra Kerjasama Operasi (KSO) di Regional VI yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk wilayah Kalimantan. 2. Telepon Seluler a. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler yang menggunakan teknologi GSM.
3
Kelompok Usaha TELKOM , Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkomindonesia.com/bisnis/kelompok usaha/
8
3. Aplikasi, Content dan Datacom a. PT
Infomedia Nusantara (Infomedia) - bergerak dalam penyediaan
layanan informasi dan call center. b. PT
Multimedia
Nusantara
(Metra)
-
bergerak
dalam
bidang
penyelenggaraan penyiaran televisi sistem berlangganan dan jasa layanan multimedia. c. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) - merupakan penyedia layanan multimedia interaktif dan tv berbayar spesial. d. PT Napsindo Primatel International (Napsindo) - merupakan penyedia layanan Network Access Point, Voice Over Data, dan layanan lain sejenis. 4. Properti dan Kontruksi a. PT Graha Sarana Duta (GSD) - bergerak dalam pengelolaan dan pemeliharaan gedung, pemasaran dan pengembangan properti, dan jasa kontraktor dan teknik rekayasa.
1.2.3
Unit Bisnis PT TELKOM 4
Unit-unit Bisnis PT TELKOM terdiri dari Divisi & Center, Yayasan dan Anak Perusahaan, sebagai berikut : 1. Divisi & Center a. Divisi Long Distance b. Carrier & Interconnection Service c. Divisi Multimedia d. Divisi Fixed Wireless e. Enterprise Service Center f. Divisi g. Regional I - Sumatera h. Divisi Regional II - Jakarta i. Divisi Regional III - Jawa Barat j. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta 4
Unit Bisnis PT. TELKOM, Dikutip 10 Februari, 2008 dari http://www.telkomindonesia.com/struktur/
9
k. Divisi Regional V - Jawa Timur l. Divisi Regional VI - Kalimantan m. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia n. Maintenance Service Center o. Training Center p. Carrier Development Support Center q. Management Consulting Center r. Construction Center s. I/S Center t. R&D Center u. Community Development Center 2. Yayasan a. Dana Pensiun TELKOM (Dapentel) b. Yayasan Pendidikan TELKOM c. Yayasan Kesehatan TELKOM d. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT) 3. Anak Perusahaan a. Kepemilikan > 50% 1. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (seluler GSM) 2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSOVI Kalimantan) 3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi 4. PT Aria West International (AWI) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten) 5. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatra) 6. PT Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV 7. PT Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point 8. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV kabel 9. PT Graha Sarana Duta (GSD) : properti, konstruksi, dan jasa
10
b. Kepemilikan 20% - 50% 1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT 2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya 3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi c. Kepemilikan < 20% 1. PT Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT-450 Selular dan CDMA 2. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) : Telepon tetap di Batam dan Pulau Bintan 3. PT
Pembangunan
Telekomunikasi
Indonesia
(Bangtelindo) :
Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomnikasi
1.3
Visi, Misi, Sasaran, Strategi, dan Budaya Perusahaan 5
1.3.1
Visi PT TELKOM Visi PT TELKOM adalah menjadi perusahaan informasi dan komunikasi
terkemuka di kawasan regional (To Become a Leading InfoCom Company in the Region). Hal ini menunjukkan bentuk tekad PT TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal di tingkat regional (Asia Tenggara, Asia, dan akan berlanjut ke Asia Pasific).
1.3.2
Misi PT TELKOM Misi PT TELKOM adalah 1. memberikan layanan ”one stop InfoCom services with exellent quality & copetitive price” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT TELKOM akan
5
Visi, Misi, Sasaran, Strategi, dan Budaya Perusahaan, TELKOM Laporan Tahunan 2006,
Dikutip 23 Maret, 2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.
11
mengelola
bisnis
melalui
mengoptimalisasikan penggunaan
praktek-praktek
sumber
teknologi
yang
daya
manusia
kompetitif,
terbaik
dengan
yang
unggul,
serta
membangun
kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. 2. ’’Managing
business
through
best
practices,
competitive
advantage, & synergy’’ pengelolaan usaha akan selalu mengacu kepada best practice serta menungkatkan kekuatan daya saing dengan memanfaatkan kekuatan sinergi dalam upaya terciptanya value perusahaan yang tinggi.
1.3.3
Sasaran PT TELKOM PT TELKOM telah menetapkan sembilan sasaran strategis yang
dikelompokkan dalam tiga kategori besar, yaitu : 1. Upaya untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan dan margin laba yang berkelanjutan. 2. Upaya untuk menciptakan nilai tambah (value creation) bagi segenap stakeholder. 3. Upaya untuk mencapai kualitas unggul (quality excellence) dari segi produk maupun layanan.
1.3.4
Strategi PT TELKOM Untuk mendukung visi PT TELKOM untuk menjadi pelaku InfoCom terkemuka di kawasan regional dan dalam mewujudkan misinya dalam memberikan layanan yang terbaik, manajemen PT TELKOM telah mengembangkan strategi bisnis yang terdiri dari empat unsur utama, yaitu: 1.
Multi service bundling
Untuk mengembangkan bisnis InfoCom, PT TELKOM harus dapat memberikan layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan telepon misalnya harus sudah mencakup layanan multimedia. Pelanggan
12
tidak lagi mengenal PT TELKOM hanya sebagai penyedia telepon tetapi sudah dapat menikmati berbagai layanan secara paket.
2.
Service excellent
Service excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran PT TELKOM. 3.
Building business scale
Membangun bisnis berskala besar sangat penting bagi PT TELKOM yang sudah dikenal sebagai national company. Untuk itulah central policy harus diperkuat dan produk harus mencakup national wide. Produk-produk dengan
branding
lokal
perlu
dihentikan
kemudian
dibuatkan
standarisasinya sehingga apabila diimplementasikan secara nasional akan membentuk business scale yang besar dan kompetitif (barrier to entry bagi pesaing) 4.
Strong financial growth
Pertumbuhan perusahaan secara finansial sudah sangat perlu ditingkatkan dan akan menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.
1.3.5
Budaya PT TELKOM ”THE TELKOM WAY 135” sebagai budaya korporasi yang
dikembangkan PT TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom. Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai setiap personnel PT TELKOM, yaitu :
1 (satu) asumsi dasar yang disebut Committed 2U
3 (tiga) nilai inti, mencakup: Customer Value, Excellent Service, dan Competent People.
13
5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari : Stretch the Goals, Simplify, Involve Everyone, Quality is My Job, dan Reward the Winner. TELKOM berharap dengan tersosialisasinya ‘THE TELKOM WAY 135’
maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir, dan cara berperilaku semua insan PT TELKOM.
1.4
Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia PT TELKOM
1.4.1
Struktur Organisasi Dalam pengelolaan organisasinya, PT TELKOM memiliki sebuah Dewan
Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) Presiden Direktur atau CEO, 1 (satu) Wakil Direktur Utama atau COO, 1 (satu) Direktur Enterprise & Wholesale, 1 (satu) Direktur Konsumer, 1 (satu) Direktur Network & Solution, 1 (satu) Direktur Keuangan dan 1 (satu) Direktur Sumber Daya Manusia.
Gambar 1.1 Struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 6
6
Struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret, 2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.
14
Sejalan dengan perkembangan industri telekomunikasi, PT TELKOM memandang perlu melakukan penataan struktur organisasi berbasis pelanggan (customer centric) untuk mempertahankan keberlangsungan usaha di tengah lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Customer centric organization menempatkan pelanggan sebagai bagian yang paling penting dari bisnis sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki difokuskan untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
1.4.2
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kompeten merupakan
tulang
punggung
PT
TELKOM
dalam
menghadapi
persaingan
bisnis
telekomunikasi. Transformasi pengelolaan sumber daya manusia PT TELKOM dilakukan
melalui
perbaikan
sizing,
aging,
competency,
dengan
mengimplementasikan secara konsisten Competence Based Human Resources Management (CBHRM). Sebagai tindak lanjut CBHRM yang meliputi sembilan jenis bidang yaitu rekrutmen,
pengembangan
kompetensi,
manajemen
karir,
manajemen
performansi, disiplin karyawan, manajemen waktu, manajemen perjalanan, remunerasi, dan pengunduran diri, telah dilakukan beberapa kegiatan di antaranya:
Bidang pengembangan kompetensi : melakukan penyempurnaan Direktori Kompetensi dan Pedoman Pengembangan Kompetensi.
Bidang manajemen karir : mengimplementasikan program job tender dan fit & proper test untuk posisi tertentu dengan memperhatikan profile match up.
Bidang manajemen performansi : melakukan penyempurnaan aplikasi Asessment Tool pengembangan kompetensi yaitu mengurangi bobot penilaian diri sendiri dan menambah bobot penilaian oleh atasan.
15
Sampai dengan Desember 2006, PT TELKOM memiliki karyawan sebanyak 34.021orang 7 . Pada gambar berikut ditunjukkan komposisi tenaga kerja PT TELKOM berdasarkan tingkat pendidikan dan usia.
Gambar 1.2 Komposisi karyawan PT TELKOM berdasarkan level pendidikan dan usia 8 7
Sumber Daya Manusia PT TELKOM, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret,
2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.
16
1.5
Isu Bisnis Isu bisnis yang mengemuka saat ini adalah kemungkinan berpisahnya
salah satu unit bisnis PT TELKOM (Telkom Flexi) menjadi anak perusahaan. PT TELKOM sebagai incumbent dan pemimpin pasar dalam industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada salah satu pilar bisnisnya yang sudah mulai decline yaitu FWL (fixed wireline) karena munculnya substitusi layanan maupun teknologi, tidak hanya PT TELKOM yang mengalami masalah seperti itu tetapi hampir seluruh perusahaan telekomunikasi di dunia mengalaminya. Adanya perubahan paradigma dalam perspektif industri ICT (Informations and Communications Technology) seperti coverage service, fixed mobile coverage nerworks (FMC), all IP networks, Next Generation Networks (NGN) serta fenomena dari fixed service ke mobile. Untuk itu PT TELKOM telah mempersiapkan second curve dalam PLC-nya
melalui Broadband Access,
Multimedia dan Fixed Wireless Access (FWA) selain tetap mempertahankan pilar bisnisnya yang masih tetap berkembang seperti selular (mobile). FWA merupakan solusi permasalahan dalam hal kecepatan penggelaran infrastruktur/jaringan serta besaran investasi yang harus dikeluarkan, efisiensi biaya operasi dan pemeliharaan dibandingakan dengan FWL (Fixed Wireline). Dengan pertimbangan tersebut maka manajeman PT TELKOM telah menetapkan bahwa kebutuhan layanan FWL diprioritaskan dipenuhi oleh FWA berbasis CDMA, serta didukung dengan kebijakan pengembangan infrastruktur jaringan fixed di fokuskan pada pengembangan penetrasi FWA berbasis CDMA dan transformasi jaringan menuju NGN (Next Generation Network) berbasis IP dan bersifat konvergen, multiservice, flexible dengan jaminan QoS (Quality of Service). Secara umum kontribusi bisnis seluler sangat jauh dominan di atas portofolio bisnis PT TELKOM yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan 8
Sumber Daya Manusia PT TELKOM, TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret,
2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html.
17
investor terhadap bisnis PT TELKOM non gabungan (FWL, FWA Telkom Flexi, dan Multimedia) lebih kecil jika dibandingkan dengan prospek bisnis seluler di anak perusahaan PT TELKOM (PT Telkomsel). Kondisi inilah yang menjadikan PT TELKOM berusaha untuk melakukan inovasi dan improvement di bisnis selain bisnis seluler, saat ini pusarannya berada di Telkom Flexi, sehingga ke depan PT TELKOM berharap Telkom Flexi mampu menyumbang kontribusi yang signifikan dalam tercapainya kapitalisasi pasar US$ 30 milyar (3010) pada tahun 2010. Tekad PT TELKOM untuk mengembangkan bisnis maupun infrastruktur FWA menjadi salah satu strategic initiative CSS, khususnya kebijakan portofolio bisnis dalam rangka meningkatkan value perusahaan, sehingga rencana spin off divisi FWA menjadi salah satu wacana management PT TELKOM. Beberapa manfaat dengan menjadikan Telkom Flexi sebagai anak perusahaan adalah sebagai berikut: •
Pengelolaan Telkom Flexi akan menjadi lebih flexible dan focus karena bersifat otonomi dalam menetapkan berbagai kebijakan dan strategi dalam menghadapi persaingan yang ketat dan upaya untuk menumbuhkan bisnisnya.
•
Telkom Flexi saat ini masih dianggap sebagi bagian dari pilar bisnis fixed line dimana fixed line merupakan bisnis yang less contribution bahkan diartikan cenderung decline oleh investor, sehingga pemisahan Telkom Flexi sebagai anak perusahaan memiliki arti penting untuk merevitalisasi bisnis fixed line ataupun penciptaan pilar baru limited mobility sebagai entity tersendiri.
•
Dapat menggandeng strategic partner sebagai shareholder yang dapat terlibat langsung dalam menumbuhkan bisnis.
18
Divisi Fixed Wireless Access (Telkom Flexi) 9
1.6
1.6.1 Misi dan Tujuan Telkom Flexi a.
Misi perusahaan untuk Telkom Flexi :
(di rumuskan dari Keputusan Direksi No. KD.62/HK220/OPSAR 32/2002) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. berupaya menjadi perusahaan infokom terkemuka di kawasan regional dengan menciptakan produk yang mempunyai keunggulan kompetitif dibanding produk-produk pesaing melalui pembangunan jaringan dan delivery produk ke pelanggan dengan memanfaatkan teknologi CDMA sebagai jaringan akses pelanggan tanpa kabel. b.
Tujuan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. untuk produk Telkom Flexi :
(di rumuskan dari Keputusan Direksi No. KD.62/HK220/OPSAR32/2002) 1. Memenuhi demand layanan InfoCom yang mencakup penyediaan layanan voice dan komunikasi data dengan menggunakan teknologi wireless CDMA yang dapat memberikan solusi dengan percepatan pembangunan dan biaya yang paling optimal. 2. Meningkatkan market share pengguna layanan telekomunikasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara keseluruhan, khususnya untuk layanan post-paid maupun pre-paid. 3. Meningkatkan penetrasi telekomunikasi di Indonesia. 4. Memperkuat persepsi masyarakat terhadap citra positif PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai perusahaan yang bergerak di dunia telekomunikasi Indonesia.
9
Telkom, 2005, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak
dipublikasikan.
19
1.6.2
Strategi Pemasaran Eksisting Telkom Flexi a.
Segmentasi pasar Segmen pasar yang dilakukan oleh Telkom Flexi terbagi menjadi beberapa jenis segmen pasar, yaitu: 1. Segmentasi
pelanggan
berdasarkan
pembelanjaan
telekomunikasi : •
Lower segment (ARPU s/d 100.000 per bulan)
•
Midle segment (ARPU Rp. 100.000 s/d 150.000 per bulan)
•
Up segment (ARPU lebih dari Rp. 150.000 per bulan)
2. Segmentasi berdasarkan cara pembayaran : •
Prepaid (Flexi Trendy)
•
Postpaid (Flexi Classy)
3. Segmentasi berdasarkan golongan tarif (kelas kota) : •
Golongan I
•
Golongan II
•
Golongan III
4. Segmentasi berdasarkan terminal pelanggan/CPE : •
Mobile phone (handheld)
•
Fixed phone
5. Segmentasi berdasarkan kelompok pelanggan :
20
•
People on the move
•
Residential
•
Bisnis
•
Dinas
•
Wartel/Warnet
b.
Target pasar Target pasar yang ingin dibidik oleh Telkom Flexi adalah sebagai berikut : •
Konsumen yang membutuhkan sambungan telepon di rumah maupun di kantor.
•
Pelanggan PSTN eksisting yang membutuhkan layanan lebih dari PSTN wireline dalam hal flexibility, personality dan keragaman fitur.
•
Pelanggan PSTN eksisting yang membutuhkan second line.
•
Pelanggan ataupun calon pelanggan mobile phone (GSM, AMPS, dan lainnya) yang membutuhkan layanan dengan tarif usage lebih hemat dalam posisi homezone.
•
Pengguna internet aktif yang membutuhkan layanan wireless high speed data.
c.
Positioning produk Positioning produk Telkom Flexi adalah limited mobility, yaitu di antara layanan fixed phone dan layanan mobile phone.
21