BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan Masyarakat kini sudah mulai menyadari arti pentingnya kesehatan, apalagi didukung dengan program pemerintah menuju “Indonesia Sehat 2010”. Namun, biaya pengobatan ternyata semakin mahal, hal ini dikarenakan obat‐obatan konvensional (berdasarkan resep dokter) harganya kian melambung. Selain itu, dampak negatif dari obat tersebut terhadap tubuh di masa mendatang, membuat masyarakat mulai berpikir untuk mencari pengobatan alternatif, dan kembali ke cara yang alami. Cara ini, atau biasa disebut pengobatan tradisional yang dikenal dengan istilah pengobatan alternatif dan komplementer, lebih disukai karena harga obatnya yang relatif lebih murah, lebih aman dan hampir tidak ada efek sampingnya. Hal ini diperkuat dengan sugesti masyarakat Indonesia terhadap tanaman obat yang memiliki khasiat penyembuh berbagai penyakit dari sejak jaman nenek moyang. Sebenarnya pengetahuan mengenai tanaman obat di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke‐5 dan sudah dipahami oleh masyarakat luas secara turun temurun. Namun, ketika bangsa kita dijajah oleh Belanda, maka masuklah pengetahuan baru mengenai ilmu pengobatan modern yang biasa disebut dengan istilah pengobatan konvensional, dan akhirnya pengobatan tradisional lama kelamaan ditinggalkan. Padahal jika kita pelajari dari hasil penelitian, Indonesia memiliki 940 jenis tanaman obat dari 30.000 jenis tanaman yang ada di Indonesia. Saat ini, tanaman obat yang dimanfaatkan baru sebanyak 180 jenis. Jumlah ini akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan hasil penelitian. Melihat peluang ini, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk melestarikannya atau bahkan menjadikan tanaman obat sebagai peluang bisnis. Salah satunya adalah dengan mengembangkannya menjadi kegiatan Agrobisnis.
1
Peluang inilah yang diambil oleh bapak Toto Suhendro sebagai pemilik Istana Tanaman Obat Togapuri atau lebih senang kalau disebut sebagai Pengelola amanah dari Tuhan. Pada dasarnya, beliau memiliki hobi bercocok tanam, dan gemar melakukan perjalanan ke tempat‐tempat yang asri. Inilah yang menjadi latar belakang pendirian wisata Agro Togapuri. Selain itu, pada tahun 1991, beliau pernah mengalami sakit kronis yang sangat bergantung dengan obat dari dokter dan akhirnya bisa sembuh melalui terapi pengobatan tradisional. Dari sinilah dimulai ketertarikan beliau untuk mengembangkan tanaman obat, yang juga dijadikan tempat bermain beliau untuk mendapatkan kawan bermain dan membuat alat permainan di kurva kedua kehidupan beliau. Mengapa? Menurut pengamatan beliau, kebutuhan manusia hidup ada tiga hal, yaitu: tempat bermain, kawan bermain, dan alat bermain. Kurva kehidupan beliau yang pertama telah dilewati selama 32 tahun sebagai karyawan sebuah BUMN di Bandung. Dan saat ini beliau telah pensiun, sehingga inilah yang dimaksud dengan memasuki kurva kehidupan yang kedua. Sejak pensiun itulah beliau mengembangkan tanaman obat ini di atas lahan seluas sekitar 7.000 m2, di Dusun Lebakjawa, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan – Kabupaten Sumedang, didirikanlah Istana Tanaman Obat Togapuri untuk pengembangan wawasan masyarakat terhadap tanaman obat. Adapun nama Togapuri berasal dari kata TOGA (=Tanaman Obat KeluarGA) atau (TOto dan keluarGA) dan PURI yang berarti istana. Disebut istana karena, semua tanaman yang berkhasiat obat diperlakukan istimewa bagaikan raja dan ratu di istananya. Istana ini dibangun sejak tanggal 10 April 2003 dan mulai dibuka untuk kunjungan tamu pada bulan Desember 2004. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas terhadap layanan kesehatan alternatif secara holistik dan terpadu dibuka klinik di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta Bandung 40287. Perjalanan dan pengembangan usaha Togapuri ini, terutama Wisata Agronya dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut.
2
Soft Launching
Grand Launching Pembangunan klinik, lapangan catur dan perbaikan lahan parkir
Istana Tanaman Obat Togapuri pertama di buka
Pembangunan mushola, taman dan sarana olah raga
Awal pembangunan Istana Tanaman Obat
April 2007
Tahun 2006 (1067 pengunjung) Tahun 2005 (969 pengunjung)
10 April 2003
Desember 2004 (120 pengunjung)
Gambar 1.1 Perjalanan Usaha Istana Tanaman Obat Togapuri
Wisata agro Togapuri dibuka secara ekslusif, artinya para pengunjung yang akan datang kesana harus melakukan reservasi terlebih dahulu, dengan minimal jumlah tamu dalam rombongan sebanyak 20 orang. Pada awal dibuka, sebanyak 120 tamu berkunjung ke Togapuri. Saat ini, rata‐rata pengunjung yang datang per bulan 3 kali dengan masing‐masing rombongan sekitar 40 orang dan jumlahnya senantiasa ada peningkatan.
1.2. Lingkup Bidang Usaha Togapuri terus berupaya agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta perlu diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan usaha. Untuk itu, Togapuri memiliki berbagai bidang usaha yang berbasis tanaman obat, meliputi bisnis wisata kebun tanaman obat (wisata agro), simplisia dan bibit tanaman obat, minuman instan dan kapsul, makanan dan minuman khas Togapuri (kantin), serta klinik pengobatan holistik terpadu yang alami. Berbagai jenis bisnis Togapuri ini dapat dilihat pada gambar 1.2.
3
Gambar 1.2 Lingkup Bidang Usaha Togapuri
A. Wisata Agro Kebun Tanaman Obat Wisata agro ini terletak di Desa Cilembu, kabupaten Sumedang, dengan nama Istana Tanaman Obat Togapuri. Selain dapat menikmati keindahan alam sambil belajar tanaman obat, di sana terdapat pula fasilitas untuk berbagai acara pertemuan dan olah raga. Istana Tanaman Obat Togapuri terbagi ke dalam lima area dengan berbagai fasilitas yang tersedia, yaitu:
1. Area Layanan Publik Area ini merupakan tempat yang disediakan untuk umum, fasilitas yang
tersedia di area ini diantaranya tempat parkir, toilet umum, bale sehat (poliklinik) dan ruang tunggu. Selain itu, tempat ini dilengkapi juga dengan taman bunga yang bertingkat.
2. Area Kebun Produksi Area ini adalah area kebun tanaman obat yang digunakan untuk memproduksi simplisia, yang kemudian dapat diolah menjadi kapsul ataupun minuman instan. Di area ini dilengkapi juga dengan rumah pupuk dan tempat istirahat tamu yang bangunannya berbentuk bangunan khas Jawa (atap joglo). Pupuk yang digunakan adalah hasil olahan pupuk kandang dari limbah
4
tanaman. Hal ini untuk menjaga agar tanaman obat tetap alami dan aman dikonsumsi.
3. Area Layanan Tamu Di area layanan tamu tersedia fasilitas rumah tinggal (Bale Indung), dapur umum, rumah pembibitan, musholla (Bale Agung), ruang pertemuan (Pendopo) dan arena bermain keluarga seperti ayunan, prosotan, jungkat‐ jungkit dan jembatan long spiral.
4. Area Taman Kahuripan Area ini merupakan taman koleksi tanaman obat. Taman ini memiliki filosopi tersendiri. Dibuat dengan 5 tingkatan yang menggambarkan perjalanan hidup manusia mulai dari balita hingga lansia. Di taman ini terdapat sekitar 200 jenis koleksi tanaman obat dan akan terus bertambah.
5. Area Sahabat Alam Ini merupakan salah satu area bermain yang cenderung lebih bersahabat dengan alam, seperti camping ground. Selain itu, area ini juga dilengkapi dengan sarana untuk berolah raga seperti lapangan voli, basket dan badminton. Pelayanan di Togapuri bersifat eksklusif, sebelum berkunjung, tamu perlu melakukan reservasi, sehingga tamu rombongan yang berkunjung hari itu, hanya pengunjung yang telah melakukan reservasi. Untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan yang berkunjung ke Kebun Wisata Togapuri, disusunlah beberapa program acara yang menarik. Program ini bersifat customized, disesuaikan dengan permintaan dari para pengunjung. Paket wisata yang ditawarkan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu Paket Wisata Sehari dan Paket Khusus. Paket wisata sehari menawarkan layanan seminar kebun – pengetahuan mengenai jenis‐jenis tanaman obat beserta khasiatnya, makanan dan minuman khas Togapuri serta diagnosa berbagai penyakit.
5
Sedangkan untuk paket wisata khusus, biasanya ditawarkan bagi para pelanggan yang bermalam di kebun Togapuri. Layanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan tamu. Yang unik adalah fasilitas penginapan yang ditawarkannya, berupa tidur di tenda yang menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga yang ingin menikmati suasana berkemah di alam terbuka. Kedua jenis paket yang ditawarkan ini juga bisa bersifat customized. Tamu bisa saja mengatur acara wisatanya sendiri dengan melakukan koordinasi dengan pihak Togapuri terlebih dahulu. Dari kelima bisnis yang ada, Wisata Agro ini merupakan core business dari Togapuri. Bisnis ini juga merupakan wadah dari keempat bisnis lainnya, maksudnya adalah apapun bisnis yang dimiliki Togapuri saat ini dapat diselenggarakan pula di tempat Wisata Agro yang dimilikinya. B. Simplisia dan Pembibitan Tanaman Obat Simplisia merupakan bagian tanaman berkhasiat obat yang telah dikeringkan sebagai bahan baku obat. Bentuknya dapat berupa tanaman, buah, daun, biji, bunga, akar, kulit pohon yang sudah kering. Biasanya simplisia ini dijual per kilogram dengan harga yang beragam. Selain itu, berbagai jenis bibit tanaman obat disediakan bagi para tamu kebun yang ingin menanam tanaman obat di rumah mereka. Beberapa jenis bibit tanaman obat ini diperoleh dari kebun tanaman obat di berbagai daerah. C. Minuman Instan dan Kapsul Minuman instan ini terbuat dari ekstrak tanaman obat yang merupakan hasil olahan dari simplisia. Produk ini dibuat dalam bentuk serbuk bergula yang dikemas dalam kemasan plastik seperti pegagan, mahkota dewa, jahe merah, dan temulawak. Harga yang ditawarkan untuk setiap bungkusnya adalah Rp 14.000, satu bungkusnya terdiri dari 18 sachets. Selain itu, dibuat pula dalam bentuk serbuk tanpa gula yang dikemas dalam kapsul. Kapsul‐kapsul ini dijual per botol,
6
satu botol terdiri dari 30 kapsul. Harga yang ditawarkan untuk produk kapsul ini Rp 400,00 sampai dengan Rp 500,00 per kapsul. Semua produk ini sudah terdaftar di DEPKES. D. Makanan dan Minuman Khas Togapuri (Kantin) Makanan dan minuman khas Togapuri ini hanya akan diperoleh di kebun wisata tanaman obat yang terletak di desa Cilembu. Yang membuatnya khas adalah, bahan dasar yang digunakan merupakan tanaman obat yang terdapat di kebun. Beberapa menu minumannya diantaranya adalah: 1. Wedang Pegagan/Mahkota Dewa/ Jahe 2. Jus kesehatan yang terdiri dari buah‐buahan dan sayuran.
Sedangkan menu makanannya yang khas adalah: 1. Pepes Teri Daun Sambung Nyawa 2. Sayur Lodeh Mahkota Dewa 3. Trancam Herbal 4. Sambal Togarasa, dll.
Makanan dan minuman ini biasanya termasuk ke dalam paket wisata yang telah ditawarkan. E. Klinik pengobatan holistik terpadu Klinik ini merupakan pengobatan secara holistik terpadu dengan menggunakan berbagai metode. Untuk diagnosa penyakit, metode yang digunakan diantaranya adalah Iridologi, Kinesiologi, dan Phytobiophysic. Sedangkan untuk terapinya biasanya dengan cara seperti berikut ini: obat‐obatan herbal, pijat getar syaraf, energi prana/reiki dan hipnoterapi. Klinik holistik Togapuri ini terletak di Istana Tanaman Obat Togapuri di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang dan di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta Bandung. Biasanya klinik di daerah Cilembu baru akan buka bila ada pengunjung
7
yang datang melalui reservasi, sedangkan klinik yang bertempat di Margacinta jadwal prakteknya setiap hari Rabu. Keberadaan klinik ini juga sudah terdaftar di DEPKES. 1.3. Visi, Misi, Tujuan, Logo, dan Motto Sebagai sebuah usaha, Togapuri telah menyusun visi, misi, tujuan dan program kerja dari usahanya tersebut.
1.3.1 Visi Togapuri merupakan suatu usaha yang berbasis tanaman obat. Untuk mendukung usahanya tersebut disusunlah suatu visinya seperti berikut: “ Menjadi pusat budidaya, bisnis dan wisata agro berbasis tanaman obat serta lokasi terapi holistik yang terkemuka di wilayah bumi Priangan Timur.”
1.3.2 Misi Sedangkan untuk mencapai visi tersebut, disusunlah misi sebagai berikut: 1. Memperkenalkan dan menggali kearifan tradisional dari nenek moyang berupa menyelenggarakan budidaya dan pengolahan hasil panen tanaman berkhasiat obat sebagai upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan mengatasi berbagai penyakit. 2. Menggali berbagai jenis tanaman berkhasiat obat yang mempunyai nilai ekonomis sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan di dalam mengelola kebun dan menjalankan bisnis tanaman obat. 3. Melestarikan pupuk dan pestisida alami serta memanfaatkannya sebagai upaya untuk menghasilkan produk yang alami. Di sisi lain, dapat melestarikan lingkungan agar senantiasa alami (bebas bahan kimia) serta membantu Program Pemerintah menuju Indonesia bebas pupuk dan pestisida kimia pada tahun 2010 yang akan datang.
8
4. Melestarikan keindahan alam dan mengembangkan potensi wilayah sebagai anugerah Tuhan sang Pencipta alam berupa pengembangan wisata agro berbasis tanaman berkhasiat obat. 5. Memberdayakan sumber daya manusia di lingkungan sekitar kebun agar berdayaguna dan berhasilguna sehingga dapat membantu program Pemerintah dalam hal menanggulangi pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. 6. Memberikan layanan kesehatan masyarakat secara holistik dan terpadu dengan menggunakan bahan obat yang alami. 1.3.3 Tujuan Selain dari visi dan misinya, usaha ini didukung pula dengan tujuan yang mulia, yaitu keberadaan Togapuri dapat memberikan manfaat yang sebesar‐ besarnya di bidang kesehatan jasmani dan rohani serta dapat meningkatkan wawasan dibidang tanaman obat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1.3.4 Program Kerja Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, maka disusunlah program sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan kegiatan budidaya dan bisnis tanaman obat serta agrowisata berbasis tanaman obat. 2. Menyelenggarakan diklat tentang budidaya toga, baik bagi penduduk sekitar kebun maupun masyarakat luas sebagai upaya untuk memperkenalkan berbagai jenis toga dan khasiatnya serta cara membudidayakannya. 3. Melakukan bimbingan teknis terhadap budidaya toga di halaman/pekarangan rumah penduduk sekitar kebun sebagai upaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan.
9
4. Melakukan bimbingan teknis untuk memproduksi toga yang mempunyai nilai ekonomis untuk dikembangkan menjadi bisnis toga bagi penduduk sekitar kebun maupun siapa saja yang berminat sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. 5. Memfasilitasi pembentukan kelompok petani toga sebagai wahana untuk mengembangkan budidaya dan bisnis tanaman obat. 6. Memfasilitasi penelitian tentang tanaman obat bagi yang memerlukan baik dari kalangan ilmiah/akademisi dalam rangka menyusun skripsi, tesis, disertasi maupun dari kalangan praktisi dan petani. 7. Mengolah limbah kotoran hewan maupun sampah dari tumbuhan untuk dijadikan pupuk alami. 8. Menggalakkan penanaman tanaman hias dan bunga yang berkhasiat obat sebagai upaya untuk mendukung keindahan dan keasrian lingkungan desa sekitar kebun (bunga matahari, bunga pagoda, mawar, melati, kenanga, cempaka, tapakdara, saliyara, jengger ayam, kastuba, kembang bokor, kembang telang, portulaka, patah tulang, blustru, bunga kenop, bungur, ekor kucing, kecubung, jombang, kumis kucing, kemuning, adas, dll). 9. Mengolah dan memasarkan hasil kebun berupa ekstrak tanaman obat dan minuman segar untuk kesehatan dan kebugaran. 10. Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan terapi kesehatan secara holistik dan terpadu dengan menggunakan bahan obat yang alami. 1.3.5 Logo dan Motto Bentuk logo Togapuri ini memiliki makna sebagai satu kesatuan dari tumbuhan. Gambar daun pada bagian atas logo memiliki makna tersendiri, yaitu daun merupakan bagian penting dari tanaman yang menyerap energi matahari untuk kemudian diproduksi menjadi sumber energi bagi tanaman itu sendiri. Selain itu, daun dari tanaman obat Gambar 1.3 Logo Togapuri
10
merupakan bagian yang paling banyak digunakan untuk obat. Gambar daun juga merupakan bentuk gunungan dalam dunia pewayangan yang melambangkan sebuah kerajaan, istana, dunia atau bisa bermakna sebuah kehidupan. Kemudian tulisan TOGAPURI yang huruf‐hurufnya menyerupai bentuk batang, menggambarkan bagian batang dari suatu tanaman. Sedangkan Togapuri sendiri artinya sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian sejarah perusahaan. Dan yang terakhir tulisan kecil yang berada di bagian paling bawah dari logo dengan tulisan Istana Tanaman Obat menggambarkan akar dari tumbuhan itu sendiri. Jadilah logo di atas merupakan suatu kesatuan dari tumbuhan yang terdiri dari daun, batang dan akar. Selain logo seperti yang telah diuraikan di atas, Togapuri juga memiliki motto, yaitu “Cinta Alam Sehat Alami”. Artinya, Togapuri punya komitmen yang kuat untuk senantiasa mencintai alam dengan cara membudidayakan tanaman, merawat tanaman, merawat lingkungan dan alam sekitar agar alam dapat memberikan kesehatan baik lahir maupun batin kepada siapapun yang berada di Togapuri. 1.4. Kerjasama Togapuri sebagai suatu usaha menyadari bahwa dirinya tidak dapat berdiri sendiri, untuk itu diadakan kerjasama dengan berbagai lembaga dan organisasi seperti berikut: a) Dinas Pertanian – Sumedang b) Roemah Obat Saritoga – Bandung c) Kelompok Tani Jakarta dan Yogyakarta d) Balitro Bogor dan Lembang e) Klinik Sinergi Alam – Jakarta f) SMPN 1 Cimanggung – Sumedang g) Karang Taruna Tunas Mekar – Cilembu
11
Selain itu, sebagai wujud dari visi dan misi Togapuri dengan fokus pembinaan generasi muda, dibukalah SMP Terbuka. SMP Terbuka ini merupakan hasil kerjasama Togapuri dengan Karang Taruna Cilembu dari SMPN 1 Cimanggung yang berlangsung sejak awal tahun 2006. SMP Terbuka diselenggarakan bagi anak‐anak warga sekitar Cilembu yang tidak mampu membayar biaya sekolah. Di sekolah ini, mereka tidak perlu membayar biaya sekolah, karena biayanya ditanggung oleh pihak Togapuri. Sekolahnya pun diselenggarakan di Kebun Wisata Agro Togapuri. Materi yang mereka terima pun sangat beragam, selain dari mata pelajaran umum, disisipkan pula mata pelajaran pertanian, tanaman obat, seni suara, catur, dan motivasi. Saat ini, ada beberapa anak didik yang telah mengikuti berbagai kompetisi seperti: lomba calung, lomba matematik, baca Al‐Qur’an dan beberapa kegiatan lomba olah raga. 1.5. Struktur Organisasi Saat ini, Togapuri masih dikelola secara langsung oleh pemiliknya, atau bisa disebut juga one man show. Struktur organisasinya pun masih sederhana, seperti pada gambar 1.4 berikut:
Gambar 1.4 Struktur Organisasi
12
Menurut pemilik Togapuri, struktur organisasi ini masih perlu ada perbaikan dan pengembangan, disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis itu sendiri. 1.6. Sumber Daya Sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan modal penting yang dapat membantu perusahaan untuk bertahan dan berkembang. Sumber daya yang penting untuk dimiliki adalah sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya teknologi. Berikut adalah uraian sumber daya yang dimiliki oleh Togapuri. 1.5.1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang dimiliki Togapuri saat ini masih terbatas, bahkan bisa dikatakan one man show, karena pemilik masih ikut terlibat langsung dalam berbagai kegiatan operasional. Sumber daya manusia tersebut terdiri dari pemilik, yaitu bapak Toto Suhendro, pengelola bapak Toto Suhendro dan ibu Danar Suhendro, dibantu pula oleh 4 orang tenaga operasional kebun sebagai karyawan tetap. 1 orang berpendidikan tingkat SMA, 1 orang berpendidikan SMP, dan 2 orang lainnya berpendidikan SD. Selain 4 orang karyawan tetap, terdapat pula 9 orang karyawan tidak tetap. Sumber daya manusia ini sendiri berasal dari masyarakat sekitar kebun, di desa Cilembu – Kab. Sumedang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun. Ke depannya, memang akan dibutuhkan tenaga berpendidikan dan ahli di bidang perkebunan dan bidang lainnya yang bersangkutan. Sejak bulan November 2006 telah dilakukan proses rekrutmen melalui iklan Harian Suara Merdeka dengan klasifikasi lulusan D3/S1 jurusan pertanian. Setelah proses rekrutmen ini selesai, pada triwulan I/2007 akan dilanjutkan dengan rekrutmen untuk tenaga khusus yang menangani keuangan. Untuk menangani berbagai acara, telah dilakukan penjajagan dengan beberapa Event Organizer.
13
Komposisi Karyawan Tetap dan Tidak Tetap
31%
69%
Karyawan tetap
Karyawan tidak tetap
Gambar 1.5 Pie Chart Komposisi Karyawan Togapuri
1.5.2 Sumber Daya Teknologi Sumber daya teknologi yang dimiliki oleh Togapuri memang tergolong sederhana, namun beberapa teknologi tersebut memang digunakan untuk mempertahankan konsep alami dari Togapuri. Seperti teknologi yang digunakan untuk pengeringan tanaman obat sehingga menjadi simplisia, kemudian pembuatan minuman instan, jamu‐jamuan, dll yang semuanya dikelola dengan teknologi sederhana, dan masih termasuk ke dalam industri rumah tangga. Teknologi ini merupakan ilmu terapan yang padat karya sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja tanpa pendidikan tinggi. Dengan demikian, banyak sumber daya manusia di sekitar kebun yang dapat dimanfaatkan dan sekaligus dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran. Untuk peralatan yang digunakan di klinik, ada beberapa yang menggunakan teknologi modern seperti penggunaan teknologi akupuntur dari ADVANCE, kemudian peralatan terapi phytobiophisyc dan iridologi. 1.5.3 Sumber Daya Finansial
14
Sumber daya finansial seluruhnya diperoleh dari modal pemilik, yaitu Bapak Toto Suhendro. Laporan keuangannya pun masih ditulis secara sederhana dan manual. Keuntungan yang diperoleh pun masih digunakan untuk pengembangan infrastruktur Togapuri. 1.7. Tantangan Bisnis Bisnis tanaman obat saat ini berada dalam tahap pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya berbagai produk dari tanaman obat yang bermunculan. Pertumbuhan ini, dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan keinginan untuk kembali ke alam (Back to Nature). Dalam menjalankan bisnis yang berbasis tanaman obat ini, Togapuri pun menghadapi berbagai tantangan bisnis. Bisnis agrowisatanya sendiri menghadapi tantangan dari kompetitor yang sudah lebih dulu berdiri dan juga tantangan mendatang dengan munculnya kompetitor baru. Namun, jika dilihat peluangnya masih besar, karena agrowisata tanaman obat sendiri terbilang masih jarang. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Togapuri terus melakukan perbaikan kualitas pelayanan dan infrastruktur penunjang wisata. Untuk produk simplisia, ekstrak tanaman obat dan bibit tanaman obat, tantangan yang dihadapi adalah kompetitor yang sudah lebih dulu ada dan kompetitor yang akan datang, terutama kompetitor dari luar negeri. Saat ini, produk‐produk tanaman obat yang dikemas dalam bentuk kapsul, serbuk bergula maupun simplisia dari negeri tetangga seperti Cina, Malaysia dan Korea sudah mulai memasuki pasar Indonesia. Kualitas dan harganya pun tidak kalah dengan produk lokal. Disamping tantangan yang datang dari kompetitor, tantangan juga datang dari konsumen dan ketersediaan sumber daya. Seperti misalnya, permintaan untuk produk simplisia yang tidak dapat dipenuhi oleh Togapuri karena keterbatasan sumber daya dari tanaman obat itu sendiri. Selain itu, ada beberapa tanaman obat yang sebenarnya banyak sekali tumbuh di Indonesia sebagai gulma namun, karena kita kurang peduli maka bangsa lain yang
15
mempatenkannya secara internasional. Contohnya: tanaman sambung nyawa yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit kanker, tumor, prostat, hipertensi, dan asam urat, telah dipatenkan oleh Korea. Sedangkan bisnis klinik terapi holistik milik Togapuri, merupakan bisnis terbaru dari jajaran bisnis Togapuri lainnya. Pengobatan holistik kini memang sedang menjadi tren dan sudah menjadi gaya hidup berobat masyarakat kelas menengah ke atas (Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 5). Namun yang menjadi tantangan di bisnis ini adalah harus bersaing dengan pengobatan konvensional dan pengobatan alternatif lainnya yang telah muncul dan populer lebih dulu. Masalah lainnya ada pada legalitas, menurut sebagian orang, pengobatan alternatif ini perlu ditertibkan dan mendapatkan surat ijin praktek (Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 7). Untuk hal yang satu ini, telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1076 tahun 2003 tentang Pengobatan Tradisional. Inti dari keputusan menteri tersebut telah mengatur bahwa setiap pengobatan tradisional harus terdaftar dan mendapatkan pembinaan dari Dinas Kesehatan setempat serta organisasi profesi terkait. Untuk menjawab tantangan tersebut, Bapak Toto selaku pelaku bisnis klinik yang juga berprofesi sebagai pengobat tradisional, ikut aktif dalam organisasi pengobat tanaman obat yang bernama ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia) yang merupakan mitra pemerintah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam hal pembinaan dan rekomendasi untuk perijinannya. Bahkan beliau saat ini menjabat sebagai ketua ASPETRI wilayah Jawa Barat untuk periode kepengurusan 2005 – 2008. Keberadaan kliniknya pun kini sudah terdaftar di Departemen Kesehatan.
16