Bab I Pendahuluan Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berjalan dengan baik. Dalam
konteks
penyelenggaraan
negara
dan
pemerintahan,
perumusan rencana kerja pemerintah, baik jangka pendek, menengah maupun panjang, telah digagas dalam sebuah framework Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional [RPJPN] untuk 20 tahun ke depan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
Bertitik
tolak
dari
aturan
inilah,
maka
setiap
Kementerian/Lembaga Pemerintah dimandatkan untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Sebagai salah satu lembaga konstitusional independen, Komisi Pemilihan Umum telah diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan pemilihan umum secara nasional dan lokal. Berbagai tantangan dan permasalahan, baik yang datang dari internal maupun eksternal organisasi, timbul seiring dengan dinamika kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Jawaban krusial dari berbagai tantangan dan permasalahan tersebut adalah
melalui
sebuah
perencanaan
strategis
organisasi
yang
mampu
memetakan potensi dan permasalahan yang ada untuk kemudian melihat perubahan lingkungan organisasi dan akhirnya menetapkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Atas dasar inilah, maka Komisi Pemilihan Umum menyusun Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum untuk periode 2015 - 2019. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota merupakan satu kesatuan hirarkis
dengan
Komisi
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
Pemilihan
Umum
Republik
Indonesia
sebagai 1
penyelenggara Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang bertugas melaksanakan Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, setiap perencanaan pada KPU Kabupaten/Kota mengacu pada perencanaan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang disusun dengan berpedoman pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019. Renstra Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi kebijakan serta program dan kegiatan yang merupakan acuan bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama periode 5 (lima) tahun ke depan.
1.1. KONDISI UMUM Luas wilayah Kabupaten Sumedang adalah 155.871,98 Ha sesuai dengan Perda Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031 yang terdiri dari 26 Kecamatan terbagi dalam 276 Desa dan 7 Kelurahan. Menurut letak geografis wilayah administratif Kabupaten Sumedang berbatasan langsung dengan wilayah administratif : a. Sebelah Utara
: Kab. Indramayu;
b. Sebelah Selatan
: Kab. Garut dan Kab. Bandung;
c. Sebelah Barat
: Kab. Bandung Barat dan Kab. Subang;
d. Sebelah Timur
: Kab. Majalengka
Jumlah penduduk Kabupaten Sumedang menurut data terakhir adalah sebanyak 1.131.526 orang, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Wilayah Kecamatan
Lakilaki 2014
Jatinangor Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
56.395
Jumlah Penduduk (Jiwa) Laki-laki dan Perempuan Perempuan 2014 55.491
2014 111.886 2
Wilayah Kecamatan
Lakilaki 2014
Jumlah Penduduk (Jiwa) Laki-laki dan Perempuan Perempuan 2014
2014
Sukasari
16.837
16.093
32.930
Cimanggung
41.791
40.843
82.634
Tanjungsari
40.464
38.891
79.355
Pamulihan
27.788
30.117
57.905
Rancakalong
19.384
19294.00
38.678
Sumedang Selatan
38.845
37.665
76.510
Sumedang Utara
45.141
49.242
94.383
Ganeas
12.301
11.903
24.204
Situraja
19.000
19.319
38.319
Cisitu
13.328
13.489
26.817
Darmaraja
18.512
19.057
37.569
Cibugel
10.632
10.634
21.266
Wado
22.332
21.719
44.051
Jatinunggal
21.063
21.379
42.442
Jatigede
11.577
12.412
23.989
Tomo
11.191
11.686
22.877
Ujungjaya
14.581
14.945
29.526
Conggeang
14.311
14.765
29.076
Paseh
18.282
18.307
36.589
Cimalaka
29.569
29.019
58.588
9.667
9.632
19.299
Tanjungkerta
17.272
17.179
34.451
Tanjungmedar
12.577
12.195
24.772
Buahdua
15.923
16.521
32.444
5.506
5.450
10.956
564.269
547.953
1.131.516
Cisarua
Surian
Sumber BPS Kabupaten Sumedang
Jumlah pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2013 serta Pemilu Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
3
Tabel 2. Jumlah Pemilih pada Penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013 serta Pemilu Tahun 2014 Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil No Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 1 Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang 2 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 3 Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 4 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Sumber PPID Kabupaten Sumedang
Jumlah Pemilih Laki-laki
Perempuan
Jumlah Total
413.189
416.305
829.429
414.185
417.293
831.478
422.429
423.754
846.183
419.146
420.208
839.354
Pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2013 serta Pemilu Tahun 2014, KPU Kabupaten Sumedang membentuk badan penyelenggara adhoc sebagai berikut: Tabel 3. Jumlah Personil Badan Adhoc Penyelenggara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013
No
1 2 3 4 5 6
Badan Penyelenggara Adhoc
Panitia Pemilihan Kecamatan (5 orang) Sekretariat PPK (5 orang) Panitia Pemungutan Suara (3 orang) Sekretariat PPS (3 orang) KPPS dan PAM TPS (7 orang) PPDP (1 orang) Jumlah
Jumlah Kecamatan/Desa/Kelurahan/ TPS
26 26 283 283 2.192 2.192
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 130 Orang 130 Orang 849 Orang 849 Orang 15.344 Orang 2.192 Orang 19.494 orang
Sumber PPID Kabupaten Sumedang
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
4
Tabel 4. Jumlah Personil Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabupaten Sumedang No
1 2 3 4 5 6
Badan Penyelenggara Adhoc Panitia Pemilihan Kecamatan (5 orang) Sekretariat PPK (3 orang) Panitia Pemungutan Suara (3 orang) Sekretariat PPS (3 orang) KPPS dan PAM TPS Pileg (9 orang) KPPS dan PAM TPS Pilpres (9 orang) Pantarlih Pileg (1 orang) Pantarlih Pilpres (1 orang) Jumlah
Jumlah Kecamatan/Desa/ Kelurahan/TPS
Pemilu Legislatif
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
26
130 Orang
130 Orang
26
78 orang
78 orang
283
849 orang
849 orang
849 orang 21.222 orang
849 orang
283 2.358 2.010 2.358 2.010
18.090 orang 2.358 orang 25.486 orang
2.010 orang 22.041 orang
Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
Para penyelenggara tersebut menyelenggarakan Pemilu di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang dengan wilayah kerja sebagaimana tergambar dalam peta di bawah ini : Gambar 1 Peta Daerah Pemilihan di Kabupaten Sumedang
Gambar 1 Peta Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Sumedang
Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
5
Pada penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013 di ikuti oleh 8 pasangan calon. Berikut hasil perolehan suara sah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013 : Tabel 5. Hasil Perolehan Suara Sah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013 No Urut 1 2 3 4 5 6 7
Nama Pasangan Calon Ir. DIDI AHMAD DJAMHIR, M.T. RIDWAN SOLICHIN, S.IP., M.Si. Dra. Hj. ENI SUMARNI, S.T., M.Kes. H. ARRYS SUDRADJAT, S.H. AGUS WELIANTO SANTOSO, S.H. Hj. MULLY MULYATI SUKARYA, S.Pd. H. ECEK KARYANA, S.Kep., M.H. dr. IRWANTO H. OOM SUPRIATNA Hj. ERNI JUWITA H. TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.I.P., M.Si. H. USEP KOMARUZZAMAN, Ir., M.M. H. ENDANG SUKANDAR H. ADE IRAWAN H. TATANG SUTARNA HENDRIK KURNIAWAN
8
Perolehan Suara Sah 41.921
6,76%
51.967
8,38%
PDIP
81.221
13,09%
Perseorangan
24.341
3,92%
Perseorangan
12.628
2,04%
Partai Golkar
121.693
19,62%
PPP Partai Demokrat PAN Partai Hanura Partai Gerindra PKB
230.317
37,13%
56.232
9,06%
620.320
94,97%
Pengusung PKS PBB Perseorangan
TOTAL Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
%
Pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 diikuti oleh 5 pasangan calon. Berikut hasil perolehan suara sah Pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 di Kabuapten Sumedang Tabel 6. Hasil Perolehan Suara Sah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Kabupaten SumedangTahun 2013 No Urut 1 2 3
Nama Pasangan Calon Dr. H. DIKDIK M. ARIEF MANSUR, SH., MH. Drs. H. CECEP NANA SURYANA TOYIB, M. Si. Dr. H.IRIANTO MAHFUDZ SIDIK SYAFIUDDIN Dr. H. TATANG FARHANUL HAKIM., M.Pd. DEDE YUSUF MACAN EFFENDI, S.T. Dr. Ir.H. LEX LAKSAMANA ZAENAL LAN, Dipl, H.E.
4
H. AHMAD HERYAWAN H. DEDDI MIZWAR
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
Pengusung Perseorangan Partai Golkar Partai Demokrat Partai Gerindra PAN PKB PKS Partai Hanuara PPP PBB
Perolehan Suara Sah 16.160
2,56%
84.424
13,39%
198.633
31,51%
167.107
26,52%
%
6
No Urut 5
Nama Pasangan Calon
Pengusung
RIEKE DIAH PITALOKA TETEN MASDUKI
PDIP
TOTAL
Perolehan Suara Sah 164.316
26,06%
630.640
96,35%
%
Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
Pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, di Kabupaten Sumedang di ikuti oleh 12 partai politik. Hasil rekapitulasi jumlah perolehan suara sah partai politik dalam pemilu anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 di Kabupaten Sumedang sebagai berikut : Tabel 7. Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 di Kabupaten Sumedang No Urut
Perolehan Suara sah PARPOL
1
Partai NasDem
2
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PDI PERJUANGAN PARTAI GOLONGAN KARYA PARTAI GERINDRA PARTAI DEMOKRAT PARTAI AMANAT NASIONAL PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PARTAI HATI NURANI RAKYAT PARTAI BULAN BINTANG PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
3
4 5
6 7 8
9
10
14 15
Jumlah
Jumlah Perolehan Suara sah
Dapil 1
Dapil 2
Dapil 3
Dapil 4
Dapil 5
Dapil 6
4.608
2.828
2.499
3.241
2.375
2.149
17.700
5.164
4.222
3.697
4.340
9.653
8.323
35.399
8.953
9.954
5.238
9.157
6.063
7.514
46.879
20.834
23.162
31.709
22.126
26.074
22.697
146.602
9.674
21.327
23.443
16.574
24.117
26.575
121.710
18.251
11.016
9.523
7.207
10.670
6.386
63.053
9.351
7.448
4.713
5.336
9.771
7.601
44.220
6.693
5.471
2.130
9.203
9.388
4.578
37.463
8.852
18.115
12.743
6.228
13.111
10.523
69.572
2.764
6.045
8.992
2.458
3.433
4.600
28.292
1.090
8.559
698
897
3.070
4.684
18.998
395
485
737
711
1.787
2.637
6.752
96.629
118.632
106.122
87.478
119.512
108.267
636.640
Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
7
Tabel 8. Rekapitulasi Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Tahun 2014 No Urut 1 2
3
4 5
6 7 8
9
10
14 15
Perolehan Kursi PARPOL Partai NasDem PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PDI PERJUANGAN PARTAI GOLONGAN KARYA PARTAI GERINDRA PARTAI DEMOKRAT PARTAI AMANAT NASIONAL PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PARTAI HATI NURANI RAKYAT PARTAI BULAN BINTANG PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA Jumlah
Dapil 1
Dapil 2
Dapil 3
Dapil 4
Dapil 5
Dapil 6
-
-
-
-
-
-
Jumlah Perolehan Kursi -
-
-
-
-
1
1
2
1
1
1
1
1
1
6
2
2
2
2
2
2
12
1
2
2
1
2
2
10
1
1
1
1
1
1
6
1
1
-
-
1
1
4
1
-
-
1
1
-
3
1
1
1
-
1
1
5
-
-
1
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
8
9
8
6
10
9
50
Sumber PPID KPU Kabupaten Sumedang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di ikuti oleh 2 pasangan calon, penyelenggaraan di Kabuapten Sumedang berjalan lancar dan kondusif. Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Sumedang sebagai berikut : Tabel 9. Rekapitulasi Perolehan Suara Sah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabupaten Sumedang No Urut 1 2
Nama Paslon H. Prabowo Subianto Ir. H.M Hatta Rajasa Ir. H. Joko Widodo Drs. H. M. Jusuf Kalla
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
Suara Sah
%
401.847
61,44%
252.193
38,56%
8
Dalam perspektif ketatanegaraan, pemilihan umum merupakan titik awal strategis bagi peningkatan kualitas demokrasi. Hal ini bermakna bahwa pemilu merupakan instrumen terpenting dalam mengukur tingkat demokratisasi suatu
negara.
Dalam
sejarah
perjalanannya
Indonesia
telah
berhasil
menyelenggarakan pemilu sebanyak 11 (sebelas) kali dengan beragam konstelasi politik yang melingkupinya. Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan ini merupakan peraturan pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 yang sejatinya mengalami penyempurnaan dalam konsep birokratis, terutama pada konsep kemandirian penyelenggara pemilu. Penyempurnaan aturan tersebut hendak mempertegas bahwa Komisi Pemilihan Umum merupakan lembaga negara yang sangat penting
secara
kelembagaan
konstitusional yang
bersifat
(constitutional nasional,
importance) dan
tetap
dan
mandiri
memiliki dalam
menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Peran strategis tersebut tercermin dalam uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang diemban oleh Komisi Pemilihan Umum. Adapun penyelenggaraan
tugas Pemilu
dan
wewenang
Anggota
KPU
Dewan
Kabupaten/Kota
Perwakilan
dalam
Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 meliputi : a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota; b. melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
di
kabupaten/kota
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; e. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi; f. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
9
g. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara; h. melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK; i. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya
kepada
saksi
peserta
Pemilu,
Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; j. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah
Kabupaten/Kota
dan
mengumumkannya; k. mengumumkan
calon
anggota
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita acaranya; l. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota; m.mengenakan
sanksi administratif dan/atau
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris
menonaktifkan KPU
sementara
Kabupaten/Kota,
dan
pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan
berdasarkan
terganggunya
rekomendasi
Panwaslu
tahapan
penyelenggaraan
Kabupaten/Kota
Pemilu
dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan; n. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; o. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan p. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
10
Selain itu, tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi : a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota; b. melaksanakan
semua
tahapan
penyelenggaraan
di
kabupaten/kota
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; d. mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya; e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; f. menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi; g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara; h. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara sertawajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; i. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu; j. mengenakan
sanksi administratif dan/atau
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris
menonaktifkan KPU
sementara
Kabupaten/Kota,
dan
pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan
berdasarkan
terganggunya
rekomendasi
Panwaslu
tahapan
penyelenggaraan
Kabupaten/Kota
dan/atau
Pemilu ketentuan
peraturan perundang-undangan; k. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; l. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
11
m.melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan. Sedangkan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota meliputi : a. merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota; b. m e n y u s u n d a n m e n e t a p k a n t a t a k e r j a K P U Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi; c. menyusun
dan
menetapkan
pedoman
teknis
untuk
setiap
tahapan
penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan bupati/walikota dalam wilayah kerjanya; e. mengoordinasikan,
menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi; f. m e n e r i m a
daftar
pemilih
dari
PPK
dalam
penyelenggaraan
pemilihan bupati/walikota; g. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data pemilu dan/atau pemilihan gubernur dan bupati/walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih; h. m e n e r i m a
daftar
pemilihan gubernur
pemilih
dari
PPK
dalam
penyelenggaraan
dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;
i. menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan; j. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan; k. membuat
berita
acara
penghitungan
suara
serta
membuat
sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi; l. menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil pemilihan bupati/walikota dan mengumumkannya; Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
12
m.mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita acaranya; n. melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU Provinsi; o. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan; p. mengenakan
sanksi administratif dan/atau
anggota PPK, anggota PPS, sekretaris
menonaktifkan KPU
sementara
Kabupaten/Kota,
dan
pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan
terganggunya
tahapan
penyelenggaraan
pemilihan
berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan; q. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat; r. melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan gubernur
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dan
pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi; s. m e l a k u k a n
evaluasi
dan
membuat
laporan
penyelenggaraan
pemilihan bupati/walikota; t. menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan u. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yakni menyelenggarakan pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Wali Kota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota berkewajiban : a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu; b. memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara; c. menyampaikan
semua
informasi
penyelenggaraan
Pemilu
kepada
masyarakat; Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
13
d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; e. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi; f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan j a d w a l r e t e n s i a r s i p y a n g d i s u s u n o l e h K P U Kabupaten/Kota dan
lembaga
kearsipan
Kabupaten/Kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI; g. mengelola
barang
inventaris
KPU
Kabupaten/Kota
berdasarkan
ketentuan peraturan perundangundangan; h. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu; i. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota; j. menyampaikan
data
hasil
pemilu
dari
tiap-tiap
TPS
pada
tingkat
kabupaten/kota kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di kabupaten/kota; k. melaksanakan keputusan DKPP; dan l. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota beranggotakan 5 (lima) orang dengan masa tugas selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Untuk mendukung kelancaran tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota, dibentuk Sekretariat KPU Kabupaten/Kota dengan dipimpin oleh seorang Sekretaris KPU dengan bagan sebagaimana tercantum pada gambar 1 berikut :
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
14
Gambar 2. Bagan Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Ketua Anggota
Sekretaris
Tenaga Profesional
4 (empat) Kepala Sub Bagian
Sumber : PKPU nomor 5 Tahun 2008
Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, KPU Kabupaten/Kota
dibantu
oleh
Sekretariat,
dengan
struktur
organisasi
sebagaimana tercantum pada gambar 2 berikut :
Gambar 3. Struktur Organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Sekretaris
Sub Bagian Program dan Data
Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hupmas
Sub Bagian Hukum
Sub Bagian Umum
Sumber : PKPU Nomor 6 Tahun 2008
Perencanaan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang tahun 2015-2019 terdiri dari 3 (tiga) program kerja yang mengikat ke dalam Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
15
(internal) dan keluar (eksternal). Program kerja yang bersifat internal adalah program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang terdiri dari 6 (enam) sasaran kegiatan dan 30 (tiga puluh) indikator kinerja kegiatan; dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur KPU yang terdiri dari 1 (satu) sasaran kegiatan dan 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan. Sedangkan untuk program yang bersifat eksternal adalah program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik yang terdiri dari 2 (dua) sasaran kegiatan dan 13 (tiga belas) indikator kinerja kegiatan. Kegiatan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang mengacu pada program dan kegiatan Komisi Pemilihan Umum. Kegiatan tersebut didukung dengan anggaran yang dijabarkan secara terperinci dalam Dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Bagian Anggaran 076. Dalam pelaksanaan program dan sasaran kegiatan dimaksud, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang berpegang pada produk hukum yang dihasilkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Produk hukum KPU berupa Peraturan KPU dan yang lainnya, dijadikan dasar dan pedoman oleh KPU Kabupaten Sumedang untuk membuat produk hukum berupa Keputusan KPU Kabupaten Sumedang sebagai dasar pelaksanaan berbagai program kegiatan. karena pada prinsipnya program, kebijakan dan kegiatan dalam organisasi pemerintah harus dilandasi oleh aturan hukum yang mengikat, baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Di samping itu, produk hukum dapat dijadikan salah satu indikator pencapaian kinerja organisasi melalui pengaturan sejumlah kebijakan atau perubahan mekanisme kerja akibat dari kebijakan yang baru ditetapkan. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni dari tahun 2010 sampai dengan 2014, KPU Kabupaten Sumedang telah membuat 173 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang. Dalam
penyelenggaraan Pemilu dan
Pilkada, KPU Kabupaten
Sumedang menetapkan sejumlah Keputusan mengenai mekanisme Pemilu dan Pilkada dengan berdasarkan dan berpedoman pada Peraturan KPU.
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
16
Tabel 10. Jumlah Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2014 No
Tahun
Jumlah
1
2010
16
2
2011
9
3
2012
51
4
2013
49
5
2014
48
Total
173
Selain
ditopang
oleh
kerangka
regulasi
yang
memadai,
KPU
Kabupaten Sumedang juga didukung oleh sumber daya manusia penyelenggara pemilu yang berintegritas.
Gambar 4. Konfigurasi SDM Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Sumedang yang terdiri dari Komisioner dan Pegawai Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang sejumlah 35 orang, dengan status kepegawaiannya dibagi menjadi 4 (empat), yakni:
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
17
1. Komisioner KPU Kabupaten Sumedang sebanyak 5 orang terdiri dari 1 orang Ketua dan 4 orang Anggota atau 14%. 2. Pegawai
dengan
status
dipekerjakan
(DPK),
artinya
pegawai
DPK
merupakan PNS yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. Jumlah pegawai DPK adalah sebanyak 13 orang atau 37%; 3. Pegawai dengan status pegawai organik, yang diangkat dan dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 6 orang atau 17%; dan 4. Pegawai dengan status honorer adalah sebanyak 11 orang atau 32%. Dilihat dari komposisi, KPU Kabupaten Sumedang berjumlah 35 orang terdiri dari 5 orang Komisioner dan 30 orang pegawai Sekretariat. Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sumedang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 13 orang PNS DPK, 6 orang PNS Organik, dan 11 orang honorer,
maka
pegawai
Sekretariat
KPU
Kabupaten
Sumedang
masih
ketergantungan pada Pemerintah Daerah, terutama pada jabatan struktural eselon IV ke atas. Status kepegawaian pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang, dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 11. Rekapitulasi Komisoner dan Pegawai di Lingkungan KPU Kabupaten Sumedang Jumlah No
1 2
KPU Kab. Sumedang Komisioner Sekretariat KPU Kab. Sumedang
Adapun
komposisi
Jumlah DPK
Organik
Honorer
5
-
-
-
30
13
6
11
Komisoner
dan
Pegawai
Sekretariat
dilihat
berdasarkan latar belakang jenjang pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 15 orang, D3 sebanyak 4 orang, dan SLTA sebanyak 11 orang, SLTP sebanyak 2 orang, dan SD sebanyak 1 orang. sebagaimana tabel dibawah :
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
18
Tabel 12. Rekapitulasi Komisioner dan Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sumedang Berdasarkan Pendidikan No 1
Tingkat Pendidikan S2
Jumlah 2
2
S1
15
3
D3
4
4
SLTA
11
5
SLTP
2
6
SD
1
Total
35
Melihat kondisi umum organisasi melalui besaran SDM yang dimiliki, tentu sangat berkaitan dengan dukungan sarana dan prasarana dimana SDM tersebut bekerja. Sarana dan prasarana berupa tanah, gedung perkantoran dan gudang yang dipakai oleh KPU Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya status kepemilikannya berupa pinjam pakai dari Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan luas tanah ± 4.000 m 2, luas bangunan ± 857 m2 (kantor ± 737 m2, rumah dinas ± 120 m2). Aspek lainnnya yang merupakan salah satu penggerak utama pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, di samping sumber daya manusia dan alat kerja/sarana dan prasarana adalah ketersediaan anggaran yang memadai. Dengan kata lain, pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi harus berjalan seiring-seirama
dengan
ketersediaan
anggaran
dimana
prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran tersebut harus dikedepankan. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni dari tahun 2010-2014 anggaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Adapun kenaikan anggaran tersebut dapat disajikan sebagai berikut. Tabel 13. Anggaran KPU Kabupaten Sumedang Tahun 2010 – 2014 No
Tahun
1
2010
APBN 1.725.968.000
2
2011
1.588.625.000
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
Sumber Dana APBD Prov
APBD Kab
Jumlah
Ket
1.725.968.000
Rutin
1.588.625.000
Rutin
19
No
Sumber Dana
Tahun
APBN
APBD Prov 27.114.690.212
APBD Kab 14.072.711.298
Jumlah
3
2012
2.336.197.000
43.523.598.510
4
2013
18.758.148.000
18.758.148.000
5
2014
39.403.436.000
39.403.436.000
Ket Rutin, Pilgub dan Pilbup 2013 Rutin, Pileg 2014 Rutin, Pileg dan Pilpres 2014
Pada tahun 2012, KPU Kabupaten Sumedang mengalami kenaikan anggaran yang sangat signifikan dikarenakan terdapat penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013. Begitu juga pada tahun 2013 dan 2014 terdapat kenaikan anggaran yang disebabkan karena terdapat tahapan penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Besaran anggaran tersebut di atas merupakan komposisi dari 3 (tiga) program kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang. Sementara penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Bara serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013, belum termasuk dalam program KPU RI yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten
Sumedang,
akan
tetapi
merupakan
program
kegiatan
KPU
Kabupaten Sumedang sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Sejalan dengan prinsip-prinsip good governance dan clean governance, KPU Kabupaten Sumedang selalu berupaya
untuk menyajikan laporan
akuntabilitas kinerja dan laporan keuangan yang sesuai dengan aturan. Hal ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Arah kebijakan Komisi Pemilihan Umum untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik tidak hanya sebatas pada dimensi pengelolaan keuangan saja, akan tetapi pada seluruh dimensi organisasi yang ada melalui jalan reformasi birokrasi yang telah dicanangkan oleh Komisi Pemilihan Umum sejak tahun 2013 hingga saat ini. Agenda reformasi birokrasi ini merupakan kebutuhan organisasi untuk melakukan perubahan sejalan dengan dinamika Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
20
tuntutan masyarakat dan perubahan lingkungan strategis organisasi. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tenta Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014, maka agenda reformasi birokrasi Komisi Pemilihan Umum mencakup 8 (delapan) area perubahan, antara lain: (1) Organisasi yang tepat fungsi yang mampu mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis KPU dengan dukungan struktur, tata kerja dan uraian tugas yang jelas dan tidak tumpang-tindih serta indikator kinerja yang terukur dari unit terkecil sampai unit terbesar; (2) Prosedur dan sistem kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur melalui pembangunan SOP dan sistem informasi e-government yang terintegrasi dengan
berbagai
aplikasi
utama
yang
diperlukan
unit
kerja
dan
stakeholders; (3) Menurunnya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Setjen KPU yang disharmonis dan tumpang-tindih dengan peraturan perundangundangan lain; (4) Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Aparatur Setjen KPU yang didukung dengan sistem manajemen SDM yang handal, dari perencanaan kebutuhan pegawai, sistem rekrutmen, formasi dan penempatan, pola karir dan sistem informasi kepegawaian yang handal; (5) Sistem pengawasan yang memberikan dampak pada kepatuhan dan efektivitas pengelolaan keuangan negara Satuan Kerja di lingkungan Setjen KPU; (6) Peningkatan akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan Setjen KPU; (7) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diwujudkan dalam standar pelayanan
minimal
dan
keterlibatan
stakeholder
dalam
peningkatan
pelayanan; dan (8) Perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai Setjen KPU yang terwujud dalam peningkatan profesionalitas pegawai, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik dan memegang teguh kode etik aparatur negara. Keberhasilan mendapat
ujian
perumusan
yang
sangat
arah
berat
perubahan
ketika
organisasi
KPU Kabupaten
tersebut
Sumedang
menyelenggarakan perhelatan akbar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
21
Jawa Barat dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013 serta Pemilihan Umum legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Dalam pemilu tersebut, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang telah
membuktikan
bahwa
organisasinya
benar-benar
bersifat
mandiri,
professional, adil dan transparan. Pengakuan keberhasilan ini ditunjukkan dengan raihan penghargaan kepada KPU Kabupaten Sumedang berupa : 1) KPU berprestasi pemenang kategori Daftar Pemilih berkualitas dalam Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 tingkat Provinsi Jawa Barat. 2) Nominasi kategori pemilu berintegritas dan kategori kreasi sosialisasi tingkat Provinsi Jawa Barat. 3) Nominasi kategori Daftar Pemilih berkualitas dalam Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, kategori pemilu berintegritas, dan kategori kreasi sosialisasi tingkat nasional. Sebagai amanat pelaksanaan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dalam meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum serta membuka akses atas informasi publik untuk masyarakat luas baik secara aktif (tanpa didahului dengan permohonan) maupun secara pasif (didahului dengan permohonan) terkait dengan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Komisi Pemilihan Umum mempunyai beberapa sistem informasi yang dapat diakses oleh masyarakat sebagai keterbukaan informasi publik, yaitu Sistem Informasi Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Sistem Penghitungan Suara (Situng) dan Sistem Informasi Logistik (Silog) Pemilihan Umum. Pada penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, KPU Kabupaten Sumedang melaksanakan beberapa Sistem Informasi yang terdiri dari SILOG, SIDALIH, sebagai perwujudan bahwa KPU Kabupaten Sumedang sebagai lembaga yang terbuka terhadap keterbukaan informasi publik.
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
22
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN Keberhasilan
pelaksanaan
tugas
pokok
dan
fungsi,
yakni
terselenggaranya Pemilu dan Pilkada yang berkualitas dan dapat menjamin pelaksanaan hak politik masyarakat, tidak terlepas dari beberapa aspek yang mempengaruhinya, diantaranya adalah: 1) keberadaan penyelenggara pemilu yang professional dan memiliki integritas, kapabilitas dan akuntabilitas; 2) adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat dalam menggunakan haknya untuk berdemokrasi, termasuk dalam menentukan pilihan politiknya; 3) kemampuan partai politik dalam memperkuat demokratisasi masyarakat sipil dan kecerdasan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Dengan kata lain, pengaruh ketiga aspek ini sangat besar dalam menentukan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang, disamping performa lembaga demokrasi lainnya seperti Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sumedang. Untuk itu, dibutuhkan struktur kelembagaan dengan karakter yang kuat untuk menghadapi pengaruh dan tantangan yang ada. Dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal organisasi yang berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sumber daya dalam organisasi, serta faktor eksternal yang berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi KPU Kabupaten Sumedang, maka analisis potensi dan permasalahan ini didasarkan pada dimensi-dimensi organisasi yang dipandang memiliki fungsi dan peran strategis dalam lima tahun ke depan. Adapun dimensi-dimensi dimaksud meliputi: Aspek Kelembagaan, Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek Kepemimpinan, Aspek Perencanaan dan Anggaran, Aspek Kebijakan, Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi, dan Aspek Hubungan dengan Stakeholder.
1.2.1. Potensi a. Aspek Kelembagaan Dari evaluasi KPU Kabupaten Sumedang telah didapatkan hasil evaluasi terhadap aspek kelembagaan KPU Kabupaten Sumedang yang merupakan potensi dan/atau kekuatan organisasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
23
Adapun analisis lebih jauh terhadap potensi kelembagaan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. KPU Kabupaten Sumedang telah berhasil menunjukkan sifat kelembagaannya yang mandiri dan bebas intervensi dari pihak manapun. Hal ini terlihat pada penyelenggaraan Pemilu legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Tahun 2013, dimana keputusan KPU Kabupaten Sumedang dalam penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip profesionalitas, integritas, transparansi dan akuntabilitas. 2. KPU Kabupaten Sumedang telah berupaya me-reposisi lembaganya melalui program reformasi birokrasi yang dilaksanakan sejak tahun 2013 dan penerapan
berbagai
inovasi
pelayanan
publik
menuju
organisasi
penyelenggara pemilu yang professional dan independen. 3. KPU Kabupaten Sumedang telah mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPU sebagai penyelenggara pemilu. 4. Setiap pegawai KPU Kabupaten Sumedang telah memahami dengan jelas tugas dan fungsi organisasi sehingga setiap pegawai memiliki persepsi yang sama dalam mencapai kinerja organisasi.
b. Aspek Sumber Daya Manusia Aspek penting yang menjadi kekuatan KPU Kabupaten Sumedang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. KPU Kabupaten Sumedang memiliki sumber daya manusia yang memadai dengan berbagai latar belakang pendidikan. 2. KPU Kabupaten Sumedang telah berupaya melakukan pembinaan dalam peningkatan kompetensi pegawai melalui pemberian izin tugas belajar, diklat, sosialisasi, studi banding, dan sebagainya.
c. Aspek Kepemimpinan Adapun hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek kepemimpinan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pimpinan
organisasi,
yakni
Ketua
dan
Anggota
KPU
Kabupaten
Sumedang memiliki visi yang kuat untuk membawa KPU Kabupaten Sumedang kearah lebih baik. Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
24
2. Pimpinan organisasi mampu melakukan arahan/bimbingan/pembinaan. 3. Pimpinan
organisasi
dapat
menciptakan
suasana
kondusif
untuk
terciptanya komunikasi organisasi yang efektif dan memiliki kemampuan dalam mengelola sumber daya organisasi dengan baik. 4. Pimpinan organisasi telah memperkuat rasa saling percaya dan saling menghormati antar seluruh elemen organisasi. 5. Pimpinan organisasi berupaya mewujudkan budaya kerja organisasi yang produktif dengan menegakkan disiplin, integritas dan komitmen untuk seluruh pegawai. 6. Pimpinan berupaya membangun reputasi dan pengakuan publik atas eksistensi organisasi.
d. Aspek Perencanaan dan Anggaran Secara umum KPU Kabupaten Sumedang telah berhasil membuat perencanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek perencanaan dan anggaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Proses perencanaan kegiatan dan anggaran dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. 2. Tata kelola anggaran memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas. 3. Pengelolaan anggaran dilakukan dengan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
e. Aspek Kebijakan Secara
umum
KPU
Kabupaten
Sumedang
telah
menerapkan
tatalaksana dan kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak. Adapun hasil analisis lebih lanjut atas kekuatan aspek kebijakan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. KPU Kabupaten Sumedang
berupaya
melakukan
identifikasi,
membuat dan mendokumentasikan mekanisme/tatalaksana kerja. 2. KPU Kabupaten Sumedang telah berhasil menyusun dan melaksanakan SOP serta membuat Keputusan yang jelas dan mudah dipahami. 3. Perumusan kebijakan melibatkan seluruh komponen terkait baik secara internal maupun eksternal. Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
25
4. KPU Kabupaten Sumedang berupaya membangun mekanisme monitoring pelaksanaan kebijakan organisasi dengan baik. 5. Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan KPU Kabupaten Sumedang sudah dilakukan secara cepat dan tepat.
f. Aspek Dukungan Sarana Prasarana dan Teknologi Informasi Secara umum KPU Kabupaten Sumedang membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai dan teknologi informasi yang tepat guna. Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi aspek dukungan infrastruktur dan teknologi informasi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. KPU Kabupaten Sumedang menggunakan asset Pemerintah Kabupaten Sumedang berupa tanah dan gedung kantor dengan status pinjam pakai. 2. Dukungan teknologi informasi yang tepat guna mampu meningkatkan kinerja KPU Kabupaten Sumedang. 3. Teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada stakeholders
g. Aspek Hubungan dengan Stakeholders Secara umum KPU Kabupaten Sumedang telah berhasil membina hubungan baik dengan stakeholders-nya. Adapun hasil analisis lebih lanjut atas potensi aspek hubungan dengan stakeholders dapat diuraikan sebagai berikut: 1. KPU
Kabupaten
stakeholders
Sumedang
telah
berupaya
memenuhi
harapan
sehingga mereka puas dengan kinerja KPU Kabupaten
Sumedang. 2. KPU Kabupaten Sumedang berupaya membangun brand image yang disukai oleh stakeholder 3. KPU Kabupaten Sumedang berupaya memberikan program-program yang riil dan strategis kepada stakeholder’s yang ada.
1.2.2. Permasalahan Dalam melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, KPU Kabupaten Sumedang dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Dimensi permasalahannya pun Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
26
beragam, mulai dari yang bersifat konstitusional, institusional sampai dengan operasional. Oleh karena itu, proses identifikasi dan diagnosis terhadap permasalahan yang ada merujuk pada kondisi faktual KPU Kabupaten Sumedang. Adapun permasalahan KPU Kabupaten Sumedang berdasarkan dimensi prosesnya dapat dijabarkan sebagai berikut: a. SDM Sebagian besar PNS di KPU Kabupaten Sumedang merupakan tenaga yang dipekerjakan (DPK) sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya: 1. Ketergantungan
KPU
Kabupaten
Sumedang
kepada
pemerintah
kabupaten sumedang atas tenaga PNS terkait, baik dalam posisi staf maupun pejabat. 2. Adanya loyalitas ganda dari PNS terkait, dimana kepatuhan dan pertanggungjawaban
kinerja
bukan
saja
kepada
KPU
Kabupaten
Sumedang tetapi juga kepada atasan di instansi asal. 3. Jumlah PNS organik masih kurang. sehingga komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas, fungsi dan beban kerjanya. Perbandingan antara jumlah pegawai dan beban kerjanya belum proporsional.
b. Perencanaan dan Anggaran Anggaran yang tersedia belum memadai bagi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi,
khususnya
anggaran
untuk
pelaksanaan
kegiatan
dan
operasional.
c. Dukungan Sarana Prasarana dan Teknologi Informasi Sarana dan prasarana kerja yang tersedia belum mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Status kepemilikan atas tanah, bangunan gedung KPU Kabupaten Sumedang masih milik pemerintah daerah. Hal ini belum mendukung sifat kelembagaan KPU Kabupaten Sumedang yang tetap. Disamping itu, kantor KPU Kabupaten Sumedang setiap saat dapat dipindahkan sesuai dengan kewenangan Pemda sebagai pemilik tanah dan bangunan. Berdasarkan uraian lingkungan internal dan eksternal di atas, maka dirumuskan faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sebagaimana diringkas berikut: Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
27
Tabel 14. Ringkasan Analisis Faktor Internal dan Eksternal FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses) Mandat UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang Beban kerja pegawai tidak proporsional penyelenggara pemilu (S 1) (W1) Komitmen pimpinan yang mumpuni (S 2) Dukungan anggaran belum memadai (W2) Reformasi Birokrasi yang telah dirancang (S3) Pelaksanaan SOP belum optimal (W 3) SDM yang memadai (S 4) Sarana dan prasarana terbatas (W 4) Pegawai memiliki persepsi yang sama akan Pemanfaatan teknologi informasi belum tugas dan fungsi organisasi (S 5) optimal (W 5) Pengalaman penyelenggara pemilu dan Pilkada (S 6) FAKTOR EKSTERNAL Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) Animo partisipasi masyarakat dalam pemilu Peraturan perundang-undangan tentang dan Pilkada tinggi (O 1) Pemilu dan Pilkada mudah berubah (T 1) Hubungan baik dengan semua stakeholders Aksi demontrasi ketidakpuasan hasil dan lembaga lain (O 2) Pemilu dan Pilkada (T 2) Potensi pengembangan SDM (O 3) Gugatan hasil pemilu dan Pilkada yang tidak berdasar pada bukti (T 3) Kesempatan pendidikan formal dan diklat (O4) Mayoritas SDM dengan status DPK (T 4) Kemajuan teknologi informasi (O 5) Kondisi letak geografis (T 5) Harapan masyarakat tinggi (O 6)
Berdasarkan
identifikasi
faktor
kunci
tersebut,
maka
strategi
pengembangan SWOT yang dapat ditempuh, yaitu: 1. Strategi Strengt – Opportunity (S-O) : Strategi untuk memanfaatkan peluang dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi. a. Pendayagunaan Penyelenggara Pemilu secara optimal untuk terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri; b. Melakukan koordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik pada tahap persiapan, penyelenggaraan maupun setelah Pemilu; c. Peningkatan kualitas SDM KPU Kabupaten Sumedang; d. Membangun dan mendayagunakan sistem informasi Kepemiluan yang terintegrasi. 2. Strategi Weakness–Opportunity (W-O) : Strategi untuk memanfaatkan peluang eksternal yang muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasi kelemahan. a. Penataan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; b. Penataan tugas pegawai sesuai dengan analisis jabatan dan beban kerja; c. Melakukan koordinasi internal antar sub bagian terkait untuk meningkatkan kinerja KPU Kabupaten Sumedang;
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
28
d. Optimalisasi sistem pengawasan dan pengendalian intern atas pengelolaan anggaran; e. Pembinaan teknis pelaksanaan SOP; f. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tugas kepemiluan. 3. Strategi Strength Threat – (S-T) : Strategi untuk menghadapi dan mengatasi ancaman dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi. a. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dengan institusi terkait; b. Sosialisasi dan publikasi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada secara optimal dan transparan; c. Peningkatan akuntabilitas kinerja kepemiluan; d. Optimalisasi pendayagunaan SDM dalam pengelolaan logistik Pemilu pada tahap perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian. 4. Strategi Weakness –Threat (W-T) : Strategi untuk menghindari ancaman untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi. a. Penataan lembaga dan personil KPU termasuk kesekretariatan; b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dengan institusi terkait; c. Optimalisasi
pembinaan,
pengawasan
penyelenggaraan
Pemilu
dan
Pilkada; d. Penguatan
kelembagaan
pengelolaan
logistik
Pemilu
pada
tahap
perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.
Renstra KPU Kab. Sumedang 2015-2019
29