Virkh@l Computer
Jurnal KPU Kab. Dompu
Edisi Maret ~ Mei 2016
Lead Story Headline
This story can fit 175225 words. The purpose of a newsletter is to provide specialized information to a targeted audience. Newsletters can be a great way to market your product or service, and also create credibility and build your organization’s identity among peers, members, employees, or vendors. First, determine the audience of the newsletter. This could be anyone who might benefit from the information it contains, for example, employees or people interested in purchasing a product or requesting your service. You can compile a mail-
ing list from business reply cards, customer information sheets, business cards collected at trade shows, or membership lists. You might consider purchasing a mailing list from a company.
ered a consistent source of information. Your customers or employees will look forward to its arrival. Caption describing picture or graphic.
If you explore the Publisher catalog, you will find many publications that match the style of your newsletter. Next, establish how much time and money you can spend on your newsletter. These factors will help determine how frequently you publish the newsletter and its length. It’s recommended that you publish your newsletter at least quarterly so that it’s consid-
Your headline is an important part of the newsletter and should be considered carefully. In a few words, it should accurately represent the contents of the story and draw readers into the
story. Develop the headline before you write the story. This way, the headline will help you keep the story focused. Examples of possible headlines include Product Wins Industry Award, New Product Can Save You Time!, Membership Drive Exceeds
Inside Story
2
Inside Story
2
Inside Story
2
Inside Story
3
Inside Story
4
Inside Story
5
Inside Story
6
Special points of interest:
Secondary Story Headline
This story can fit 75-125 words.
Inside this issue:
Goals, and New Office Opens Near You.
Briefly highlight your point of interest here.
Briefly highlight your point of interest here.
Briefly highlight your point of interest here.
Briefly highlight your point of interest here.
SALAM REDAKSI isasi Masyarakat Sipil. Untuk menuntun masyarakat menjadi pemilih yang dapat menggunakan hak sukarela, mandiri, raPendidikan pemilih mepilihnya secara bebas dibilik sional dan cerdas rupakan elemen pen-ting suara. Idealnya dalam menmaka mereka perlu dalam demokrasi. Pemjatuhkan pilihan, pemilih diberi pengetahuan ilih yang rasional menmenggunakan kalkulasi yang dan ditumbuhkan kejadi ukuran kualitas rasional dan ilmiah dengan sadaran politiknya. demokrasi di suatu Negaberlandaskan pada pengeDisinilah pentingnya ra. Indikasinya pemilih tahuan (knowledge), kesadaran penyelenggaraan pendalam menentukan pilidi-dikan han polipemilih. tik tiMe nyePartisipasi terus mereduksi dak lelagi Para kandidat berebut kursi masyarakat semakin apatis dan frustasi nggara berNamun ikhtiar tak boleh terhenti. kan orienpentasi Masyarakat harus terus disadarkan dan diedukasi didikan pada Agar semakin cerdas memahami demokrasi sepenuh hati pemilih keadalah penKetika Pemilu menjadi pesta Rakyat tangtingSaat itulah partisipasi meningkat gung an jawab Kehidupan Demokrasipun semakin Kuat polisemua tik Untuk Indonesia lebih maju elemen jangKhusus untuk Bumi Nggahi Rawi Pahu bangka sa; penKami persembahkan Rumah Pintar Pemilu TAMBORA Penyedek lenggara seperti (awareness) dan rasa tanggung Pemi-lu, Partai Poliuang, kekuasaan dan jawab (respon-sibility) untuk tik, Pemerintah, kompensasi politik yang membangun Bangsa dan NegaPerguruan Tinggi dan bersifat individual. Jusra. Manakala pengetahuan, Organisasi Masyaratru pilihan politik diberikesadaran dan rasa tanggung kat Sipil. kan kepada Partai Politik jawab telah menjadi dasar atau Kandidat yang Agar penyelenggarapemilih untuk menjatuhkan memiliki kompetensi dan an pendidikan pempilihan, maka kontestasi politik integritas untuk mengeilih terkelola dengan akan berubah menjadi lebih lola pemerintahan. Sebab baik dan berjalan feminim. Pertarungan politik tujuan akhir dari demosecara sistematis sertak lagi didominasi oleh krasi adalah kesejahteta berkesinambungan kekuatan uang, kekuasaan raan dan keadilan sosial maka salah satu cara dan kekerasan tetapi lebih bagi seluruh rakyat. KPU Kabupaten adamenonjolkan pada gagasan. lah dengan mendiriPemilih adalah warga Ranah politik kita menjadi kan Rumah Pintar Negara yang mesti dilebih manusiawi, beradab dan Pemilu Tambora. Sefasilitasi dengan baik santun. moga upaya ini dapat untuk dapat mengguMenyelenggarakan pendidikan memberikan kontrinakan hak pilihnya oleh pemilih adalah tanggung jawab busi positif bagi Penyelenggara Pemilu. semua elemen bangsa; Penyekualitas demokrasi Namun fasilitasi pemilih lenggara Pemilu, Partai Politik, kita kedepan. Amin... tidak cukup sekedar mePemerintah, mastikan mereka tercatat sebagai pemilih dan Perguruan Tinggi dan Organ-
KAMI PERSEMBAHKAN RUMAH PINTAR PEMILU TAMBORA
TIM REDAKSI Penanggungjawab ; RUSDYANTO, ST Redaktur ; SUHERMAN, S.Pd Anggota Redaktur ; SRI RAHMAWATI, SE H. IRHAM, SH.,M.Si DRS. MUHAMMAD YAMIN MUSTAKIM, S.Sos ABU HASAN TAQWA, SH AGUS SALIM, S.Pt Editor ; DRS. ARIFUDDIN AGUS SETIAWAN, SH Desain Grafis ; WAHYUDIN, S.Sos M. FIRMANSYAH, SH FURKAN SAMADHA Foto Grafis ; ITRUN, S.Sos SIRAJUL MUNIR, A.Md Sekretariat ; MOH. ARISMAN, SH NUR AKMALA SUTONO NURWAHIDAH
Alamat Redaksi Jln. Bhayangkara No. 06 Dompu Telp. (0373) 23001~23002
Daftar Isi
Kami Persembahkan RPP Tambora KPU Dompu Dirikan RPP Tambora Mewujudkan Pembentukan Pusat Pen-
2 3 5
Peta TPS untuk Akurasi DPT
6
2 Pejabat KPU Dompu dianugerahi
7
Fax. (0373) 23001 e-mail
[email protected] www.kpu-dompukab.go.id
Stakeholders Pemilu terima Penghargaan 8 KPU Dompu Laporkan Penggunaan Ang-
Page 2
9
Seminar Pendidikan Pemilih untuk
10
Rumah Pintar, Upaya KPU meningkatkan
11
Setelah Raih Predikat Terpintar dalam
12
Membangun Kesadaran lewat Pendidikan
13
Menggugah Mahasiswa dan Pelajar jadi
14
“Nongkrong Bareng” Bangun Sinergitas
15
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA UTAMA KPU DOMPU DIRIKAN RUMAH PINTAR PEMILU
“TAMBORA” “Bagian dari ikhtiar meningkatkan kualitas Demokrasi dan Pemilu melalui Pendidikan Pemilih yang terkonsolidasi”
DOMPU,~ Pendidikan Pemilih merupakan suatu usaha sadar menanamkan nilai-nilai tentang Demokrasi dan Pemilu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kepada warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dalam pemilu atau potensial pemilih dalam rentang waktu kemudian. Pendidikan pemilih menjadi penting dilihat dari beberapa alasan, pertama membantu penyelenggara pemilu melaksanakan pemilu dengan baik. Semakin banyak pemilih yang paham dengan proses pemilu dan demokrasi dapat meringankan dan memudahkan kerja dari penyelenggara pemilu karena masing-masing sudah paham dengan proses dan bagaimana pemilih seharusnya bertindak. Kedua, Meningkatkan partisipasi pemilih baik secara kunatitatif dengan meningkatnya angka partisipasi maupun secara kualitatif kesadaran kritis untuk men-
Edisi Maret ~ Mei 2016
gontrol, mengawasi tahapan dan proses pemilu. Ketiga, memperkuat system demokrasi. Pendidikan pemilih membentuk nilai dan kesadaran akan peran, hak, dan tanggungjawab serta kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka mewujudkan pendidikan pemilih yang terstandar, sistematis dan berekesinambungan dari aspek materi, sarana prasarana, bahan dan alat peraga serta tenaga pedidik. KPU Kabupaten Dompu sebagai salah satu Daerah dari 18 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dijadikan sebagai Pilot Projek Pusat Pendidikan Pemilih telah membentuk sebuah wadah pendidikan pemilih yang dinamakan Rumah Pintar Pemilu “Tambora”. Komisioner, Ketua Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Suherman mengatakan, RuPage 3
SUARA UTAMA mah Pintar Pemilu “Tambora” ini merupakan sebuah konsep pendidkan pemilih yang dilakukkan dengan memanfaatkan beberapa ruangan yang ada di KPU Kabupaten Dompu untuk melakukan aktifitas pendidikan pemilih. Jadi, KPU Kabupaten Dompu nantinya akan menyediakan 4 (empat) ruangan, diantaranya Ruang Diskusi, Pameran, Simulasi dan Ruang Audio Visual. Keempat ruangan tersebut memiliki fungsi edukasi dan tampilan masing-masing. Ruang Diskusi merupakan ruang audiensi atau pertemuan/diskusi/ worshop/seminar tentang pemilu dan demokrasi dengan mengundang/memfasilitasi masyarakat umum dari berbagai segment yang akan melahirkan banyak ide/gagasan/ evaluasi untuk proses perbaikan pemilu dan demokrasi. Ruang pameran merupakan ruang untuk menampilkan panel-panel, data-data inforgrafik pemilu dan pilkada, serta informasi -informasi tentang pemilu. Ruang simulasi merupakan ruang tempat melakukan simulasi pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi penghitungan suara. Sedangkan ruang audio visual merupakan ruang dimana akan ditampilkan, pemutaran video/film tentang kepemiluan yang meliputi, sejarah pemilu, sejarah KPU, tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu dan sebagainya. “Alhamdulillah keem-
Page 4
pat ruang tersebut telah disiapkan dan dalam waktu dekat akan ditata dengan baik.” Jelasnya Dia menambahkan Rumah Pintar Pemilu “Tambora” sebagai wahana edukasi bagi masyarakat kedepannya bisa dijadikan sebagai Museum Demokrasi di Bumi Nggahi Rawi Pahu. Namun tentu saja apa yang dilaksanakan oleh KPU saat ini sebagai ikhtiar membangun demokrsi dan pemilu kita kearah yang lebih baik tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya kerja sama/ dukungan semua pihak di daerah. Untuk itu, dia mengajak dengan sadar kepada masyarakat umum, partai politik, akademisi, instansi/ institusi pendidikan, terutama mahasiswa dan pelajar untuk nantinya memanfaatkan wadah ini sebagai tempat berdiskusi, bersimulasi dan menimba pengetahuan dan pengalaman tentang demokrasi dan pemilu.”harapnya. Sebagai informasi, pembentukan Rumah Pintar Pemilu ini merupakan Program Nasional KPU RI dimulai sejak Tahun 2015 yang hanya dipercayakan kepada 27 Daerah yang terdiri dari 9 Provinsi dan 18 Kabupaten/Kota seIndonesia. Dan Kabupaten Dompu menjadi salah 1 Kabupaten yang dipercayakan menjadi Pilot Projek Pusat Pendidikan Pemilih. (Humas)
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA TAMBORA MEWUJUDKAN PEMBENTUKAN PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH Oleh Suherman, S.Pd DOMPU,~ Penyelenggaraan pemilu yang baik mensyaratkan adanya pemilih yang memiliki pemahaman,pengetahuan dan kesadaran dalam berdemokrasi terutama berpartisipasi aktif dalam proses penyelenggaraan pemilu baik secara kuantitatif yang di tandai dengan angka tingkat partisipasi maupun secara kualitatif yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran kritis pemilih terhadap proses demokratisasi. Pemilih yang cerdas, rasional idealnya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang komperhensif tentu saja tidak lahir dan hadir dengan instan namun melalui proses pendidikan yang panjang. Kehadiran pemilih yang cerdas berdemokrasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas Pemilihan Umum (Pemilu). Oleh karena itu, Pusat Pendidikan Pemilih memang selayaknya perlu dipikirkan oleh semua pihak/stakholders terutama bagi penyelenggara pemilu. Di tahun 2015, KPU mula i merancang pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih. Bagi KPU, Pusat Pendidikan Pemilih diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat edukasi bagi masyarakat, selain m e n ja r in g k e m itr a an d e n g an berbagai komunitas peduli pemilu serta mewujudkan transparansi informasi kepemiluan dan demokrasi. Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih memiliki tujuan sebagai sarana komunikasi interaktif antara penyelenggara dengan masyarakat, dan terjaringnya berbagai pemikiran konstruktif untuk kemajuan proses pemilu dan demokrasi. Dalam merealisasikan pembentukan pusat pendidikan pemilih tersebut. beberapa waktu lalu, bertempat di Hotel Seraton Bandara Soekarno-Hatta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Australian Election Commission (AEC) telah melakukkan kegiatan pertukaran pengalaman dan pengetahuan dalam
Edisi Maret ~ Mei 2016
bentuk Knowledge Sharing Pusat Pendidikan Pemilih. Penulis berkesempa tan menghad ir i acara tersebut, telah mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dari proses demokrasi di Australia terutama yang berkenaan dengan pendidikan pemilih sebagaimana telah di sampaikan oleh salah satu Komisioner AEC (KPU Australia) yang membidangi Divisi Pendidikan Pemilih dan Komunikasi, Ms. Beatrice Barnett. Bagaimana Pendidikan Pemilih di Australia? Australia, sejak tahun 2000 telah memiliki Pusat Pendidikan Pemilih yang di namakan National Electoral Education Center (NEEC) sampai saat ini secara berkesinambungan memberikan pendidikan pemilih kepada seluruh masyarakatnya sejak dini, yakni sejak pendidkan SD hingga SMA yang di tuangkan kedalam sebuah Kurikulum Pendidikan dengan materi dan metode yang sistematis dan terukur. Yang patut kita renungi adalah di Australia, memilih itu selain hak dan tanggung jawab warga Negara, memilih juga menjadi bagian dari kewajiban warga negaranya sehingga siapapun warga Negara yang tidak memilih akan mendapatkan hukuman. Semestinya dengan adanya aturan yang mewajibkan warga Negara Australia untuk memilih, Pusat Pendidkan Pemilih itu tidak seharusnya ada namun itulah Australia yang memiliki pandangan bahwa setiap warga Negara perlu diberikan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman terkait dengan proses Demokrasi dan Pemilu. Sementara di Indonesia, memilih adalah hak warga negara dan semestinya menjadikan pendidikan pemilih menjadi bagian penting untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakatnya dalam berdemokrasi. Namun prakteknya selama ini pendidikan pemilih hanya menjadi tugas dan tanggung jawab sebahagian pihak saja, kalau mau jujur praktek pendidikan pem-
ilih selama ini hanya dilaksanakan oleh KPU dan prakteknyapun belum dilaksanakan secara maksimal setidaknya di lihat dari tiga aspek sebagaimana disampaikan oleh Sigit Pamungkas, salah satu Komisioner KPU RI. Pertama, pendidikan pemilih yang telah dilaksanakan oleh semua pihak selama ini, termasuk yang dilaksanakan oleh KPU berlangsung secara sporadic. Artinya siapapun dengan materi dan metode yang tidak jelas/belum terstandar dapat menyampaikan pendidikan pemilih. Kedua, praktek pendidikan pemilih selama ini telah dilaksanakan secara musimam artinya dilaksanakan pada saat momentum pemilu/pemilukada saja. Ketiga, pendidikan pemilih selama ini belum memiliki pedoman yang jelas terutama mengenai materi, metode pendidikan pemilih. Sehingga dapat di katakan proses pelaksanaan pendidikan pemilih di Indonesia belum dilaksanakan secara kelembagaan, sistematis dan terukur. Untuk itu, menjawab ketiga aspek diatas, perlu kiranya di bentuk sebuah Pusat Pendidikan Pemilih secara kelembagaan agar pendidikan pemilih dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dengan materi/pedoman dan metode pendidikan pemilih yang sistematis dan terstandarisasi. Namun tentu saja, Pusat Pendidikan Pemilih yang akan di bentuk oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota tidak bisa direalisasikan dengan sendiriya tanpa ada dukungan regulasi, anggaran dan infrastruktur dari semua pihak terutama stakeholders (eksekutif, legislative, partai politik). Dengan adanya dukungan semua pihak diharapkan aktifitas pedidikan pemilih dapat dilaksanakan dengan berkesinambungan dan konsisten. Amin… (Humas)
Page 5
SUARA TAMBORA PETA TPS UNTUK AKURASI DPT Oleh : Rusdyanto, ST Ketua KPU Kab. Dompu DOMPU,~ Daftar Pemilih merupakan salah satu instrument pemilihan yang sangat krusial dan sangat strategis bagi terselenggaranya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015 yang berkualitas dan berintegritas. Daftar Pemilih yag berkualitas akan mendorong kualitas proses dan hasil pilkada yang lebih baik. Sebaliknya Daftar Pemilih yang memiliki banyak permasalahan akan menyebabkan proses dan hasil Pilkada dipertanyakan legitimasinya. Oleh karena itu, KPU Kabupaten Dompu berkomitmen kuat untuk melakukan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih yang komprehensif, akurat dan terkini. Peta TPS adalah Peta yang dibuat oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) bersama PPS yang digunakan untuk memandu proses Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih sehingga menghasilkan data pemilih yang valid. Data pemilih yang valid merupakan salah satu indicator penting untuk suksesnya Penyelenggaraan Pemilihan Umum maupun Pemilihan Kepala Daerah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu untuk mewujudkan data pemilih yang valid adalah dengan membuat Peta TPS. Peta TPS ini sesungguhnya sudah dikenal dan diterapkan sejak pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2005. pada awalnya Peta TPS dibuat hanya untuk mengontrol pelaksanaan tugas Pantarlih (Panitia Pendaftar an Pemilih) sekarang menjadi PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih), namun dalam perkembangannya saat inio Peta TPS tersebut tidak hanya sekedar mengontrol, tetapi juga digunakan untuk memastikan validitas data jumlah pemilih, jumlah keluarga yang telah dikunjungi dan lain-lain. Peta TPS yang dibuat PPDP bukanlah seperti gambaran sebuah peta pada umumnya dimana pelaksanaannya mengunakan skala tertentu. Peta ini lebih pada sebuah gambar/sketsa yang dibuat sangat sederhana tetapi menampilkan symbol-symbol tata letak
Page 6
r u m a h - r u m a h penduduk disertai jalan, lapangan, gedung sekolah dan lain-lain. Pada prinsipnya peta in i menggambarkan Lokasi TPS pada suatu Desa/ Kelurahan disertai ling kungan rumah-rumah penduduk yang menjadi wilayah cakupan TPS yang bersangkutan, dengan batas-batas yang jelas antara TPS yang satu dengan lainnya. Fungsi Peta TPS antara lain untuk; Mencegah pencatatan/ pemutakhiran data pemilih berdasarkan perkiraan atau mencatat di atas meja; Mengontrol jalan PPDP rumah-rumah pemilih;
menuju
Memastikan setiap rumah tangga dikunjungi oleh PPDP Memastikan PPDP bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Langkah-Langkah Penyusunan Peta TPS; KPU Kabupaten Dompu mengirimkan 1-2 lembar kertas HVS ukuran A3 pada setiap TPSW melalui PPK/PPS; PPS membagi-bagi Pemilih dalam Wilayah Desa/Kelurahan menjadi Wilayah TPS; PPDP dibantu PPS menyusun strategi untuk mengunjungi/ mendata pemilih sesuai Wilayah TPS yang sudah ditentukan; Merencanakan/ menentukan Lokasi TPS; PPDP memulai pendataan dengan mengunjungi rumah penduduk pertama sesuai yang direncanaka; mengecek nama kepala keluarga dan seluruh pemilih yang ada dalam rumah tangga tersebut dalam Data Pemilih (Model A1-KWK) dan/ atau DP4 yang dibawa oleh PPDP; Memastikan jumlah penduduk, pemilih, jenis kelamin dan lain-lain
sesuai aketentuan Pemutakhiran Data Pemilih; Menggambar/sketsa rumah tangga yang telah didata, memberi nomor urut rumah, menuliskan jumlah pemilih L/P; Demikian selanjutnya Nomor Rumah ke-2, ke-3 dan seterusnya sampai tuntas seluruh rumah tangga yang ada dalam cakupan PPDP tersebut Apabila dalam satu rumah penduduk terdapat lebih dari 1 kepala keluarga (KK), maka tetap digambarkan jumlah KK dan jumlah pemilih yang ada didalamnya; PPDP menjumlahkan pemilih, menghitung jumlah rumah dalam wilayahnya dan menuangkan dalam keterangan peta TPS tersebut. Output dari penyusunan Peta TPS yaitu masing-masing PPDP melaporkan kepada PPS setempat, untuk dikoordinasi kembali agar tidak terjadi pendataan ganda atau pendataan yang terlewat pada sebagian rumah-rumah penduduk. Terkait akurasi DPT Dompu, memang disadari masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dilakukan evaluasi, meski demikian diakui bahwa akurasi DPT Dompu cukup baik sehingga menunjang tingginya tingkat partisipasi pemilih di Dompu. Peta TPS meskipun tidak diatur dalam PKPU, ini merupakan ide kreatif KPU Kabupaten Dompu dan dapat menjamin akurasi DPT lebih baik dan berkualitas. Ketua KPU Kabupaten Dompu, Rusdyanto, ST didampingi Jajaran Komisioner dan Sekretaris KPU Kabupaten Dompu berharap Peneraapan Peta TPS dalam Pilkada Dompu 2015 dapat dibawa ke KPU RI agar mendapat respon untuk dijadikan “Piloct Project” Peta TPS, serta lebih disempurnakan dan dilakukan pengembangan berbasis tekhnologi/IT (Komputerisasi), untuk kemudian dapat diterapkan disemua wilayah di Indonesia pada Pemilu ataupun Pilkada berikutnya. (Humas)
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA TAMBORA
DUA PEJABAT KPU DOMPU DIANUGERAHI SATYALENCANA KARYA SATYA DOMPU,~ Satyalencana Karya Satya adalah sebuah Tanda Penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Satyalencana Karya Satya tersebut dibagi kedalam tiga kelas, yaitu Satyalencana Karya Satya 10 Tahun, Satyalencana Karya Satya 20 Tahun, dan Satyalencana Karya Satya 30 Tahun. Bertepatan dengan Upacara Perayaan HUT Dompu ke 201 Tahun, tepatnya Hari Senin, tanggal 11 April 2016, bertempat di Lapangan Beringin Dompu, sebanyak 58 Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu menerima Anugerah Satyalencana Karya Satya dari Presiden RI. Hal ini berdasarkan pada Salinan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 124/TK/2015 Ten-
ya merupakan Pejabat Struktural di lingkup Sekretariat KPU Kabupaten Dompu, masing-masing yaitu H. IRHAM, SH., M.Si selaku Sekretaris dan DRS. MUHAMMAD YAMIN selaku Kasubbag Teknis Pemilu dan Hupmas. Keduanya menerima anugerah Satyalencana Karya Satya 20 Tahun.
tang Penganugrahan Tanda Kehormatan SATYALENCANA KARYA SATYA. Penganugerahan Tanda Kehormatan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur NTB (H. Muhammad Amin, SH) dihadapan Bupati/ Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota se Provinsi NTB, FKPD dan Kepala Dinas/Instansi seKabupaten Dompu, para Pelajar dan Mahasiswa, Tokoh Pemuda dan Kalangan LSM serta Undangan lainnya. Dari sekian penerima penghargaan tersebut, dua diantan-
Ditemui di ruang kerjanya, Rusdyanto, Ketua KPU Kabupaten Dompu bersama Jajaran Komisioner KPU Dompu menyampaikan ucapan selamat kepada Pejabat yang menerima penghargaan dari Presiden tersebut. Lebih lanjut disampaikan Rusdy, ini merupakan awal yang baik untuk Kita semua dan berharap untuk terus bisa memacu diri dan berkarya untuk Bangsa dan Negara lebih-lebih kepada Komisi Pemilihan Umum. Dengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat memacu Pegawai yang lainnya di Lingkup Sekretariat KPU Kabupaten Dompu untuk meningkatkan Kinerja dan dedikasinya kepada bangsa dan negara, khususnya kepada Lembaga KPU Kabupaten Dompu ini. (Om Petu/Sub Bag. Teknis)
PENATAAN ARSIP EKS PEMILU DI KPU DOMPU
DOMPU,~ KPU Kabupaten Dompu, melakukan Kegiatan pengarsipan dokumen eks pemilu baik Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden maupun Pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu, yang dilaksanakan selama satu minggu mulai dari tanggal 06–12 April 2016. Kasubag Umum Sekretariat KPU Kabupaten Dompu, Agus Salim
Edisi Maret ~ Mei 2016
S.Pt, selaku koordinator kegiatan, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menata dan menilai arsip baik itu arsip yang diusulkan untuk dimusnahkan maupun asrip yang permanen, disamping itu Pengosongan Kotak suara ini dilakukan agar kotak suara dapat digunakan untuk persiapan Pemilu berikutnya. Adapun arsip-arsip yang di kelola oleh KPU antara lain :1) Surat Suara (Pemilu Legislatif Tahun 2014, Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2010, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013) ; 2) Formulir-Formulir; 3) Amplop; 4) Himpunan Keputusan; dan 5) Daftar Pemilih Tetap
tersebut telah di lakukan proses
Lebih lanjut Agus Salim menjelas-
(Acha Nur/Sub Bag Umum).
kan
dari
sekian
penimbangan
diketahui
jumlah
dan berat arsip yang diusulkan untuk dimusnahkan, “hasil penimbangan
diketahui
berat
total
lebih kurang 20 ton”. Sebelum dokumen – dokumen tersebut diusulkan untuk di musnahkan, pihak KPU Dompu terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia). Untuk memenuhi hal tersebut KPU KAB. Dompu melalui Sekretaris telah melayangkan Surat ke ANRI RI dengan Nomor 113/ S e s k ab . 01 7 .4 33 87 7 /I V/ 2 0 16 tanggal 28 April 2016.
dokumen/arsip
Page 7
SUARA TAMBORA STAKEHOLDERS PEMILU TERIMA PENGHARGAAN
DOMPU,~ Ketua KPU Kabupaten Dompu dalam menyampaikan terima kasih kepada semua Stakeholders yang telah berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan Pilkada di Kabupaten Dompu sehingga berjalan dengan lancar dan aman. Sebagai bentuk terimakasih atas partisipasi dalam menyukseskan Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015, KPU Kabupaten Dompu menyampaikan Penghargaan kepada 19 Lembaga, baik Lembaga Pemerintah maupun NonPemerintah, meliputi ; Bupati Dompu, Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Kapolres Dompu, Dandim 1614Dompu, Kepala Kejaksaan Negeri Dompu, Ketua Pengadilan Negeri Dompu, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Kepala Bakesbang & Poldagri Kabupaten Dompu, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Dompu, Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu,
Kapala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Dompu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Ketua KNPI, Ketua PWI, K ep al a Ba nk NTB, P a ni ti a Pengawas Pemilihan Kabupaten Dompu, Ketua Lembaga Pendidikan STKIP Yapis Dompu dan Ketua Lembaga Pendidikan STIE Yapis Dompu. Pemberian
Penghargaan
secara
simbolis dilaksanakan oleh Ketua KPU Kabupaten Dompu bersama seluruh Anggota KPU Kabupaten Dompu, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2016 bertempat di Aula Sekretariat KPU Kabupaten Dompu. Bupati Dompu yang diwakili oleh Wakil Bupati Dompu Arifuddin, SH dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada KPU Kabupaten Dompu atas kerja yang baik, memuaskan dan berintegrasi dalam melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015, sehingga melahirkan Pilkada yang bersih, aman dan damai.
KPU DOMPU, LAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH BERKELANJUTAN DOMPU – KPU Kab. Dompu melakukan Pemutahiran Daftar Pemilih Berkelanjutan, hal itu dilakukan untuk memperbaharui Data Pemilih guna mempermudah proses pemutahiran Daftar Pemilih pada Pemilu/Pemilihan berikutnya, demikian disampaikan oleh Ketua Devisi Hukum dan Pengawasan KPU Kab. Dompu, Drs. Arifuddin, kepada awak Media Center KPU, Senin (09/05). Dijelaskan, dasar Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan mengacu kepada surat KPU RI Nomor : 176/KPU/ IV/2016, tanggal 6 April 2016, dan sumber data yang digunakan antara lain : Pertama, Data Daftar Pemilihan sebelumnya, dengan kriteria Pemilih yang dicoret setelah dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) dikarenakan tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pemilih, sehingga harus dikeluarkan dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTB-1) ; Kedua, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb-2) Pemilihan sebelumnya, yakni Pemilih yang mem-
Page 8
ilih pada saat pemungutan suara berdasarkan KTP/KK/Pasport sesuai dengan domisili karena tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1);, Ketiga, Data Mutasi Penduduk (bagi daerah yang tidak melaksanakan pemilihan), yakni Data pergerakan penduduk yang memenuhi syarat sebagai pemilih baik yang datang ataupun keluar dari wilayah. Dengan ketentuan Data mutasi keluar, digunakan untuk menyaring pemilih sedangkan Data mutasi yang masuk, digunakan untuk menambahkan pemilih. Lebih lanjut, Arif menjelaskan, seluruh rangkaian proses Pemutahiran Daftar Pemilih Berkelanjutan menggunakan Aplikasi Sidalih, dan menindak lanjuti Surat KPU RI Nomor : 176/KPU/IV/2016, KPU Kabupaten Dompu telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Dompu untuk mendapatkan Data dan Informasi tentang Data Kependudukan. “kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Dukcapil, pertama tanggal, 19 dan kedua pada 27 April lalu”, terang Arif. Sementara itu, Kadis Dukcapil Kab. Dompu, Dra. Ratnasari yang ditemui diruang kerjanya menyampaikan bahwa pihaknya merespon baik dan siap mendukung Program KPU dalam Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan dan siap memberikan data-data yang dibutuhkan KPU (D’War/Sub Bag. Hukum).
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA TAMBORA KPU DOMPU LAPORKAN PENGGUNAAN ANGGARAN PILKADA KEPADA BUPATI DOMPU,~ Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang menyatakan bahwa KPU Kabupaten/Kota menyampaikan Laporan Penggunaan Belanja Hibah Kegiatan pemilihan kepada Bupati/Walikota paling lambat 3 (tiga) Bulan setelah berakhirnya seluruh tahapan kegiatan pemilihan. Dan sesuai dengan Surat Keputusan KPU Nomor 115/Kpts/ KPU/2015 tentang Pengelolaan Dana Hibah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota. Dalam rangka memenuhi amanat peraturan tersebut, Ketua, Anggota dan Sekretaris KPU Kabupaten Dompu menyampaikan Laporan Pengunaan Anggaran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015 kepada Bupati Dompu, Rabu (12/05) bertempat di ruang kerjanya. Sekretaris KPU Kabupaten Dompu Irham, SH dalam laporannya menyampaikan, Dana Hibah Langsung berdasarkan NPHD Nomor 188/7/BANT/2015 dan Nomor 4017/KB/KPU-Kab017.433877/2015 yang telah ditandatangani antara Bupati dan Ketua KPU Kabupaten Dompu tertanggal 13 Oktober 2015 sebesar Rp. 13.236.466.010. Sementara Total yang diterima KPU dari Dana Hibah tersebut berdasarkan SP2D dari Dinas PPKAD Kabupaten Dompu sebesar RP. 11.576.056.380 sehingga total yang dikembalikan ke Kas Daerah dan tidak dapat dipergunakan sebesar Rp. 2.315.513.390 dengan rincian bahwa Saldo Kas yang tidEdisi Maret ~ Mei 2016
ak dapat digunakan sebesar RP. 655.103.760 telah disetorkan ke Rekening Kas Daerah dan Anggaran berdasarkan NPHD yang tidak dicairkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp. 1.660.409.630. “Alhamdulillah pengelolaan keuangan Pilkada ini telah diaudit operasional pengelolaan dan pertanggungjawaban Dana Hibah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2015 oleh Inpektur Pengawas Daerah sesuai Surat LHP Nomor LHP.III/700/72/2015 tanggal 31 Desember 2015.” Terangnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Dompu Rusdyanto menyampaikan bahwa banyaknya pengembalian anggaran Pilkada ini bukan karena tidak maksimalnya perencanaan yang telah dibuat oleh KPU namun karena ada kegiatan-kegiatan yang telah kita rencanakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Misalnya, untuk gugatan setiap tahapan, kami telah merencanakan dan menyiapkan anggarannya namun Karena Pilkadanya aman dan lancar tanpa gugatan disetiap tahapan, maka itu menjadi pengembalian disamping penghematan dan pengembalian lainnya seperti, penghematan Perjalanan Dinas, penghematan dalam Pengadaan Barang dan Jasa, penghematan
dalam Pelaksanaan Kegiatan, Pelayanan Adminsitrasi Perkantoran serta pengembalian pada Honorarium Kepokjaan.“Alhamdulillah, kami merasa sudah melaksanakan asas efektif dan efisien dalam penggunaan anggaran Pilkada Tahun 2015.” Ujarnya Lebih lanjut Rusdy mengatakan bahwa kedepan kita terus mendorong agar dalam penggunaan anggaran benarbenar efektif dan efisien salah satunya dengan cara mendorong agar pemilu/ pilkadanya berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan karena untuk diketahui kegiatan yang banyak menyerap anggaran adalah pada tahapan gugatan tahapan dan perselisihan hasil pemilihan.”Insya Allah kalau Pemilu/Pilkadanya aman, maka kita bisa menghemat anggaran.” Jelasnya Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada KPU Kabupaten Dompu yang dalam penggunaan anggarannya sangat efektif dan efisien dari perencanaan yang dibuat, terbukti dengan banyaknya sisa anggaran yang tidak digunakan dan telah dikembalikan ke Kas Daerah. Dan berjanji akan mengembalikan sebagian dana tersebut untuk Dana Hibah Rutin KPU Kabupaten Dompu. “ Insya Allah, sebagian anggaran tersebut akan kami berikan untuk operasional rutin KPU Kabupaten Dompu.”janjinya. (Humas) Page 9
SUARA TAMBORA KPU DOMPU GELAR SEMINAR PENDIDIKAN PEMILIH DOMPU,~ Untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas, yaitu memilih dengan akal sehat dan hati nurani. Keberadaan pemilih pemula cukup penting diajak dan menentukan terhadap partisipasi pemilih. Adanya Program Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi merupakan ikhtiar untuk melahirkan embrio komunitas yang peduli dengan isu-isu pemilu dan demokrasi. Embrio ini kemudian diharapkan tumbuh dan berkembang secara mandiri. Dalam jangka panjang, entitas ini dapat menjadi mitra strategis KPU dan masyarakat untuk bersamasama membangun mutu pemilu dan demokrasi. Dari gambaran tersebut, KPU Kab. Dompu melaksanakan Seminar Pendidikan Pemilih dengan tema “Pengembangan Komunitas Peduli Demokrasi dan Pemilu” pada hari Rabu, 1 Juni 2016 di Ruangan Aula Rumah Pintar Pemilu KPU Kab. Dompu. Peserta dalam seminar tersebut berasal dari 6 Kecamatan yang ada di Kab. Dompu, dengan jumlah peserta 70 orang dari kalangan mahasiswa, pelajar SMA/SMK/MAN dan guru PPKN sebagai pendamping masingmasing sekolah. Dua Narasumber dalam seminar tersebut yakni Agus, M.Si (Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan KPU Prov. NTB) dan Dr. Nuril Furkan dengan Moderator Ilyas, MPd (Akademisi). Kegiatan seminar yang dilaksanakan pada pagi hari ini merupakan bagian dari kegiatan Rumah Pintar Pemilu (RPP) dengan maksud untuk menjawab kebutuhan pemilih dan masyarakat umum dalam melakukan edukasi nilai -nilai demokrasi dan kepemiluan, tegas Divisi Hukum dan Pengawasan, Drs. Arifudin, dalam sambutannya selaku PLH Ketua KPU Dompu. Harus disadari juga bahwa pendidikan pemilih merupakan elemen penting
Page 10
dalam demokrasi. Pemilih yang rasional menjadi ukuran kualitas demokrasi suatu Negara. Indikasi pemilih dalam menentukan pilihan politiknya, yaitu tidak lagi berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek. “Uang, kekuasaan dan kompensasi politik yang bersifat individual, inilah yang menjauhkan dari pemilih
yang rasional dalam menunjang kualitas demokrasi,” tambah Arifudin. Pada kesempatan yang sama, Agus, M.Si, yang diberi kesempatan menjadi narasumber pertama, mengatakan bahwa pemilih merupakan entitas yang penting dalam pemilu. Entitas ini dapat membangun wacana, menggerakkan partisipasi, dan melahirkan kritik - auto kritik tentang narasi-narasi besar pemilu dan demokrasi. Eksistensi entitas ini akan memperkuat sisi masyarakat sipil untuk berkontribusi secara langsung bagi penguatan demokrasi, secara khusus terkait dengan mutu pemilu. Jika dilihat dari sisi kesejahteraan rakyat, maka pemilu itu harus menghasilkan pemimpin yan mempunyai kapasitas dan harus didukung oleh pemilih yang cerdas dan rasional untuk mensejahterakan rakyatnya. Pemilih harus di fasilitasi dan Pemilih juga harus ditingkatkan kecerdasannya sebagai komunitas peduli demokrasi dan pemilu. Dalam konteks tersebut, KPU menjadikan diri sebagai fasilitator, memfasilitasi pemilih, semua stakeholder, parpol dan pemangku kepentingan lainnya, tambah Agus. “Kami memanfaatkan agen sebagai komunikator dengan memberikan pelatihan tentang demokrasi dan
kepemiluan. Agen Komunikator tersebut adalah Guru, Pengurus OSIS, Aktifis, LSM, Ormas, Media dan Pemerintah. Materi yang perlu di transfer kepada agen komunikator tersebut berupa: Konsep dan metode demokrasi, Konsep dan metode tentang pemilu, Pemilu yang demokratis, Merancang pemilu yang demokratis, Sejarah pemilu di Indonesia, Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu, Tahapan Pemilu, Tata cara Pemungutan Suara dan Peradilan Pemilu,” ungkap Divisi Sosialisasi Agus. Narasumber berikutnya, Dr. Nuril Furkan, menyampaikan bahwa keburukan pada pemilih generasi dewasa di Dompu kali ini hendaknya dijadikan sarana dan motivasi untuk menumbuhkan kesadaran pemilih pada generasi muda, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa yang notabene pemilih pemula. Para peserta yang merupakan orang-orang pilihan disekolah masing-masing diharapkan dapat menjadi cikal-bakal Komunitas Peduli Demokrasi, yang akan segera diprogramkan pembentukannya oleh Dikpora Dompu. Diakhir acara, KPU Dompu memberikan Sertifikat kepada Narasumber, Moderator dan Peserta. Peserta merasa cukup puas dan bangga dengan adanya Seminar Pendidikan Pemilih ini, harapan bersar kepada KPU Dompu untuk segera merealisasikan Rumah Pintar Pemilu, serta terus melakukan banyak kegiatan, khususnya untuk pengembangan komunitas demokrasi dan pemilu di kalangan mahasiswa dan pelajar. (Sub Bag. Teknis)
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA IMBON
RUMAH PINTAR, UPAYA KPU MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT www.kpu.go.id,~ Pendidikan Pemilih merupakan salah satu instrument penting dalam peningkatan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu, upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meningkatkan partisipasi pemilih menemui cukup banyak tantangan. Tantangannya, diantaranya rendahnya kesadaran untuk menanamkan nilai-nilai yang berkaitan dengan Pemilu dan Demokrasi. Hal tersebut t i d a k menghalangi KPU untuk t e r u s melakukan Pendidikan Pemilih, salah satu cara y a n g ditempuh oleh KPU a d a l a h dengan meluncurkan Rumah Pintar Pemilu. Rumah Pintar Pemilu diharapkan bisa memberikan gambaran dan informasi lengkap mengenai kepemiluan masyarakat.
yang bagi
Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengungkapkan “Ada banyak pertanyaan, kenapa selama ini tidak ada rumah pintar, ini bukan berarti selama ini masyarakat tidak pintar. Tetapi kita (KPU~red) ingin merumahkan orang pintar. Kita kumpulkan dalam satu wadah supaya dalam kegiatan pemilu kedepan, jauh lebih efektif”, ujarnya, Kamis (19/05).
Edisi Maret ~ Mei 2016
Hal tersebut diungkapkan Husni dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pilot Project Rumah Pintar Pemilu di Gedung KPU Provinsi Bali. Sebelum di KPU Provinsi Bali, terdapat 37 Satuan Kerja (Satker) yang menjadi target Pilot Project Rumah Pintar Pemilu, yakni 19 KPU Provinsi dan 18 KPU Kabupaten/Kota. Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman KPU Provinsi Bali dengan Stakeholders, diantaranya Universitas Udayana, ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar, STP Nusa Dua Bali, dan Pertuni Data Pemanfaatan Rumah Pintar Pemilu sebagai Program Pendidikan Pemilih. Selain penandatanganan dengan Universitas dan Perguruan Tinggi, KPU Provinsi Bali juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Komisi Informasi Provinsi Bali dan Ombusman terkait Keterbukaan dan Pelayanan Informasi Publik. Acara Rakor tersebut juga dihadiri oleh Komisioner KPU, Sigit Pamungkas, Juri Ardiantoro dan Ida Budhiati, Ketua Komisi Informasi Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ketua Ombusman Bali Umar Ibnu Al Khatab, Rektor Universitas Udayana, Rektor STP Nusa Dua Bali, Rektor ISI dan Ketua Pertuni. (Foto kpu.go.id)
Page 11
SUARA LANGKO KPU NTB DAPAT PREDIKAT TERBAIK NASIONAL
Seminggu sebelumnya, KPU NTB juga meraih predikat sebagai KPU Terpintar dalam Bidang Inovasi terkait pengelolaan Bale Pemilu di NTB. Predikat "Terpintar" tersebut disampaikan oleh KPU RI dalam acara Rakor evaluasi pengelolaan Rumah Pintar Pemilu (RPP) di Bali, Jum’at (20/5).
www.kpuntb.go.id,~
Setelah raih predikat terpintar dalam inovsi RPP, KPU NTB dapat Predikat LK Semester II Tahun 2015 terbaik Nasional. Laporan Keuangan (LK) Semester II tahun 2015 KPU Provinsi NTB meraih Predikat Terbaik secara Nasional. Torehan prestasi Pengelolaan Keuangan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua KPU RI Husni Kamil Manik dalam kegiatan Rapat Pimpinan KPU dan KPU seIndonesia di Manado Jumat (27/5). Husni mengatakan bahwa NTB ditetapkan sebagai terbaik dalam Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun 2015 karena berdasarkan penilaian, KPU Provinsi NTB dinilai berhasil dalam penyampaian laporan secara cepat, mampu melaksanakan komunikasi dan koordinasi antar Satker dengan baik, serta seluruh persediaan diinput kedalam aplikasi. Ketua KPU Provinsi NTB yang diberikan kesempatan mengutarakan "jurus" sukses pengelolaan keuangan ini merasa sangat berbahagia atas pengakuan kinerja KPU NTB. "Tentu kami sangat berbahagia, tetapi kami juga akan menghadapi tantangan yang semakin berat agar mampu mempertahankan kinerja ini. Semoga hal ini akan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran KPU NTB untuk lebih baik lagi kedepan" kata Aksar.
Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU NTB yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa KPU NTB dikatakan "Terpintar" dalam Bidang Inovasi RPP karena jenis kegiatan Pendidikan Pemilih yang dilakukan oleh KPU NTB tidak dilaksanakan oleh daerah lain, seperti diskusi 2 mingguan bertema Pemilu dan Demokrasi. Agus juga mengatakan frekwensi kegiatan yang konsen membidik pemilih pemula, serta kemampuan memobilisasi dukungan dana dari APBD juga memberi kontribusi terhadap prestasi ini. Karenanya kami berterima kasih kepada Pemprov NTB atas dukungan ini, katanya. Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi KPU NTB. Selain terus berinovasi, kami akan berbenah, melengkapi "Bale Pemilu NTB" dengan sarana seperti Panel Sejarah Pemilu, Perpustakaan, Ruang Diskusi dan Audiovisual/Theatre, dan yang tidak kalah pentingnya Ruang Simulasi. Kami berharap kedepan akan semakin banyak pelajar, mahasiswa termasuk pendidik yang ingin mengetahui perkembangan demokrasi dengan datang ke "Bale Pemilu NTB", harap Agus.
Ungkapan senada dari Sekretaris KPU NTB Mars Ansori Wijaya yang juga hadir dalam acara Rapimnas KPU. "Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tidak hanya Satker KPU Provinsi, tetapi juga hasil kerja dan dukungan Satker KPU Kabupaten/Kota se-NTB. Semoga torehan prestasi ini dapat kami pertahankan dalam penyusunan Laporan Keuangan Semester I tahun 2016", kata Mars Ansori.
Page 12
Jurnal KPU Kab. Dompu
SUARA PUBLIK MEMBANGUN KESADARAN LEWAT PENDIDIKAN PEMILIH Ichtiar ; “Bagaimana kita mau membangun Daerah kalau kita berpikir uang”
Dalam ngka
keramewu-
judkan Pendi dikan Pemilih yang
tersta-
ndar,
siste-
matis
dan
berkesinambungan
dari
aspek materi, sarana prasarana, bahan dan alat peraga serta tenaga pendidik. KPU Kabupaten Dompu sebagai salah satu Daerah dari 18 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dijadikan sebagai Piloct Project Pusat Pendidikan Pemilih telah membentuk sebuah wadah pendidikan pemilih yang dinamakan Rumah Pintar Pemilu “TAMBORA”. Ditengah keinginan melaksanakan aktivitas pendidikan pemilih secara massif dan berkesinambungan , KPU tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan, sinergitas semua pihak dalam mensukseskan kegiatan tersebut. Untuk itu, Tim Humas KPU Kabupaten Dompu pada hari Senin (20/6) berkesempatan bersilaturahmi dan mewancarai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dompu, H. Ichtiar Yusuf, SH diruang kerjanya dalam upaya membangun sinergitas, konsolidasi dan meminta dukungan untuk pengembangan Rumah Pintar Pemilu “TAMBORA” kedepan. Mendengar Program KPU tersebut, Pria berperawakan kekar ini menyatakan dukungan sepenuhnya kepada KPU Kabupaten Dompu. “Wah, ini program yang sangat luar biasa, saya dukung.” Tegasnya Lebih jauh Ichtiar menyatakan kita memang harus menyiapkan pemilih yang cerdas untuk meminimalisir politik transaksional sebagaimana yang terjadi saat ini agar pemilih kita tidak membeli kerbau dalam kubangan. Dan waktu yang tepat adalah saat ini, bukan nanti pada saat pelaksanaan pemilu dan menurutnya pendidikan pemilih bukan hanya untuk pemilih pemula di sekolah tapi harus meliputi seluruh masyarakat sebab kondisi saat ini masyarakat awam kita ini yang semakin parah. ”Coba perhatikan saat ini, masyarakat kita hanya
Edisi Maret ~ Mei 2016
bicara uang, uang, dan uang untuk memilih Pemimpin lalu kalau begini bagaimana kita mau melahirkan seorang Pemimpin yang cerdas, yang akan membangun daerah kita kedepan.” Jelasnya bersemangat. Dinas Dikpora Kabupaten Dompu akan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap KPU terutama berkaitan dengan pendidikan pemilih, lanjutnya. Untuk itu, kedepan perlu kiranya apapun program kegiatan yang dilaksanakan, KPU bersurat ke Dinas nanti suratnya saya yang akan tindak lanjuti ke sekolah-sekolah. Bila perlu mulai saat Penerimaan Siswa Baru ini, melalui kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) kita kerahkan anak-anak untuk mengunjungi rumah pintar. “Ini persoalan gampang, saya menggerakkan sekolah agar mengunjungi rumah pintar, mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan pemilih di KPU, dan KPU siapkan fasilitas sarana dan prasaranannya.“ Ujar pria yang sebelumnya menduduki beberapa Jabatan Kepala Dinas Perhubungan. Kemudian disinggung mengenai harapan dan saran kepada masyarakat kedepan. Pria yang aktif di Media Sosial ini menyatakan bahwa sesungguhnya semua kembali kepada kesadaran kita masingmasing, bagaimanapun pintar, masifnya KPU melaksanakan sosialisasi dan pendidikan pemilih kalau tidak ada kesadaran maka akan menjadi kurang bermakna. Saat ini banyak orang bodoh, baik dan pintar untuk menjadi pemilih namun pemilih yang cerdas yang masih kurang. “Saya kira membangun kesadaran ini penting, kesadaran mulai dari memilih pemimpin cerdas bukan semata karena uang“ Ujarnya Lebih lanjut beliau juga memberi saran kepada KPU Kabupaten Dompu agar melaksanakan aktivitas pendidikan pemilih ini bukan hanya pada saat pemilu namun jauh sebelum itu dan KPU agar melaksanakan tugas sesuai dengan aturan. ”Saya yakin dan percaya kelima Komisioner saat ini adalah orang-orang terbaik yang mampu melaksanakan tugas, semoga tetap konsisten.” Harapnya
Page 13
OPINI MENGGUGAH MAHASISWA DAN PELAJAR JADI BASIS KOMUNITAS PEDULI DEMOKRASI Oleh
: Agus Setiawan, SH Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kab. Dompu
Praktik Pemilu yang sehat dan berkualitas tentunya menjadi harapan kita bersama. Harapan itu bukanlah hal yang mustahil untuk dapat direngkuh asal ada kesadaran kolektif memperbaiki hal yang kurang, sembari mempertahankan hal yang baik dari praktik demokrasi kita. Kehadiran mahasiswa dan pelajar sebagai pemilih yang cerdas berdemokrasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi. Pemilih cerdas berdemokrasi adalah ketika pemilih memahami demokrasi, kritis terhadap demokrasi, dan terampil memperjuangkan kepentingan politik publik.
Mahasiswa dan pelajar sebagai pemilih muda yang memiliki intelektual unggul, merupakan segmen strategis dalam kehidupan demokrasi kita serta memiliki peran besar yang sangat berpengaruh terhadap konstruksi politik bangsa. Begitu pula dalam sejarah Indonesia, apa yang diperjuangkan mahasiswa dan pelajar menjadi penentu arah kehidupan demokrasi. Sebagai kalangan intelektual muda yang dapat menjadi agent of changes pada masyarakat, mahasiswa dan pelajar tidak hanya dituntut menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga harus dapat mengawal proses penyelenggaraan pemilu, mampu bersikap fair serta tidak mudah terprovokasi atau terpancing isu yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang memiliki agenda tertentu. Pemilu/Pemilihan merupakan satusatunya mekanisme pergantian kepemimpinan dan perebutan kekuasaan secara damai serta menjadi indikator negara demokrasi di Indonesia. Demokrasi akan berjalan dengan baik apabila sistem dan penyelenggaraannya juga baik. Tugas menjadikan demokrasi berjalan dengan baik bukan hanya tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Jajarannya semata, melainkan semua pihak, termasuk Peserta Pemilu/Pemilihan (Pasangan Calon, Partai Politik/Tim Pemenangan), masyarakat, serta juga mahasiswa dan pelajar. Dalam konteks ini, mahasiswa dan pelajar harus cerdas mengawal jalannya demokrasi, harus bisa bersikap fair dan memberi penilaian yang objektif. Mahasiswa dan pelajar diharapkan tidak hanya dapat menggerutu atau mengkritik terhadap
Page 14
kegelapan, namun harus mampu menjadi pelita untuk menerangi kegelapan tersebut. Apabila terjadi konflik akibat penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan, mahasiswa dan pelajar harus mampu melihat prosesnya secara komprehensif, jangan hanya menyalahkan atau menuding pihak tertentu, termasuk KPU dan Jajarannya semata. Mahasiswa dan pelajar harus benarbenar menjadi pemilih cerdas. Konstelasi politik dalam Pemilu/ Pemilihan di Indonesia perlu terus mendapat kontrol dari kalangan kampus dan sekolah. Salah satu hal penting yang harus ditanamkan dalam ideologi mahasiswa dan pelajar adalah pemahaman akan pentingnya Pemilu/Pemilihan sebagai saluran aspirasi, karena Pemilu/Pemilihan memberikan peluang bagi kita untuk menentukan siapa yang akan menentukan nasib kita kedepan. Selain itu, Pemilu/Pemilihan memiliki arti politik penting bagi mahasiswa, pelajar dan masyarakat, agar bisa turut mengontrol jalannya pemerintahan. Pemilu/Pemilihan merupakan saluran yang paling luas cakupannya, disinilah keunggulan Pemilu/Pemilihan, bahwa mahasiswa dan berbagai kalangan masyarakat dapat terlibat dengan tuntas didalamnya. Perlu disadari juga bahwa Pendidikan Pemilih merupakan elemen penting dalam demokrasi. Pemilih yang rasional menjadi ukuran kualitas demokrasi suatu Negara. Indikasi pemilih dalam menentukan pilihan
politinya, yaitu tidak lagi berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek. Pemilih harus di fasilitasi dan Pemilih juga harus ditingkatkan kecerdasannya sebagai komunitas peduli demokrasi dan pemilu. Dalam konteks tersebut, KPU menjadikan diri sebagai fasilitator, memfasilitasi pemilih, semua S tak e h o l d e r , Parpol dan Pemangku Kepentingan lainnya. Perlu pemanfaatan agen sebagai komunikator dengan memberikan pelatihan tentang demokrasi dan kepemiluan. Agen Komuniktor tersebut adalah Guru, Pengurus OSIS, Aktifis Mahasiswa, LSM, Ormas, Media dan Pemerintah. Materi yang perlu di transfer kepada agen komunikator tersebut berupa: Konsep dan metode demokrasi, Konsep dan metode tentang pemilu, Pemilu yang demokratis, Merancang pemilu yang demokratis, Sejarah Pemilu di Indonesia, Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu, Tahapan Pemilu, Tata cara Pemungutan Suara dan Peradilan Pemilu. Keburukan pada pemilih generasi tua kali ini hendaknya dijadikan sarana dan motivasi untuk menumbuhkan kesadaran pemilih pada generasi muda, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa, yang notabene merupakan orang-orang pilihan disekolah masing-masing diharapkan dapat menjadi cikal-bakal komunitas peduli demokrasi.
Jurnal KPU Kab. Dompu
SOSIALISASI “NONGKRONG BARENG” BANGUN SINERGITAS KPU DOMPU,~ Dalam upaya membangun sinergitas, penyampaian informasi dan program kerja KPU Tahun 2016, KPU Kabupaten Dompu gelar nongkrong bareng bersama media dan pers di Taman Kota, Jum’at (13/05). Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Komisioner KPU, Sekretaris, Pejabat Struktural Lingkup Sekretariat dan Jajarannya serta para awak media masa baik dari media cetak maupun media elektronik yang ada di Kabupaten Dompu. K e tua KP U K abu pa ten Dom pu , Rusdyanto dihadapan para awak media menyampaikan, kegiatan ini bertujuan membangun sinergitas KPU dengan media massa dan pers di Kabupaten Dompu sekaligus sebagai wadah penyampaian informasi Pilkada/Pemilu dan program kegiatan KPU kepada media terlebih kepada publik/masyarakat Dompu. “Karena kami menyadari peran pers begitu besar sebagai penyambung informasi kepada public”,terang Rusdyanto. Lebih lanjut, dikatakan, media dan pers sebagai stakeholders pendukung bagi penyelenggara Pemilu, dan selama ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap proses demokrasi terutama pada penyelenggaraan Pilkada Dompu Tahun 2015 sehingga Pilkada kita dapat berjalan aman dan lancar. Penyampaian program kegiatan KPU ini ujar Rusdy merupakan upaya menepis anggapan bahwa KPU bekerja saat berlangsungnya Tahapan Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada saja padahal realnya tidak demikian, sebagai Lembaga Independen dan Profesional KPU tetap bekerja dalam rangka membangun demokrasi dan pemilu yang lebih baik. “Jadi tidak benar kalau ada yang menyatakan KPU itu tidak bekerja paska tahapan Pemilu/Pilkada selesai buktinya setiap hari kami masuk kantor dan melaksanakan seluruh program kerja di masing-masing Bidang/Divisi.” Tegasnya. Lebih lanjut Rusdy menyampaikan KPU berkomitmen sebagai lembaga yang transparan, akuntabel dan profesional setidaknya dapat dilihat dari penyebarluasan informasi secara terbuka melalui websait, laman facebook dan Elektronik PPID sebagai wujud dari akuntabilitas publik disamping terus
Edisi Maret ~ Mei 2016
meningkatkan kwalitas SDM penyelenggara pemilu dengan melakukkan kegaiatan-kegiatan pembinaan, pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai di KPU dalam upaya mewujudkan penyelenggara yang profesional serta secara konsisten dan kontinyu memberikan pendidikan pemilih kepada pemilih baik pada pra, saat maupun paska pemilihan. Untuk diketahui lanjut Rusdyanto, KPU Dompu saat ini adalah salah satu daerah yang dijadikan sebagai Pilot Projek Pusat Pendidikan Pemilih dari 18 Kab/Kota se Indonesia dan dalam rangka mewujudkan hal tersebut kami telah memiliki Rumah Pintar Pemilu Tambora yang saat ini sedang didesign tempat, sarana dan prasarannya. ”Insya Allah setelah puasa, Rumah Pintar Pemilu telah bisa kita selesaikan dan dipergunakan untuk kegiatan edukasi pemilih.” Ujarnya Rusdy menambahkan, saat ini juga pihaknya tengah melakukan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan sesuai dengan arahan/instruksi dari KPU sebagai upaya KPU dalam mewujudkan data pemilih yang akurat dan valid. Untuk itu, Pihaknya secara intens telah berkoordinasi dengan Dukcapil agar disiapkan data-data pemilih yang telah pindah, meninggal, dan pemilih yang telah berumur 17 tahun per 30 Juni 2016. Pada kesempatan tersebut, semua Anggota KPU juga menyampaikan informasi dan program di masing-masing Bidang/ Divisi yang meliputi informasi mengenai Pilkada yang telah berjalan aman dan lancar, laporan penggunaan keuangan Pilkada yang telah disampaikan ke Pemerintah Daerah, penyebarluasan informasi, pengembangan SDM dan pendidikan pemilih serta terkait dengan
proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang saat ini tengah dalam proses. Disamping itu, KPU Kabupaten Dompu telah memiliki Rumah Pintar Pemilu Tambora sebagai wahana edukasi masyarakat dalam mengenal dan memahami demokrasi. Menanggapi informasi dan program yang telah disampaikan oleh KPU, Wahyudin salah satu dari perwakilan Pers menyatakan bahwa KPU kedepan perlu membenahi pemutakhiran data pemilih agar lebih akurat dan valid salah satu caranya dengan memaksimalkan rekrutmen Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. “Kami berharap agar kedepan PPDP itu bekerja secara cermat dan professional.” Harapnya. Sementara itu, Abdul Muis perwakilan dari media Lombok Post menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada kinerja KPU dalam hal pelaksanaan Pilkada dan Pengelolaan serta pelayanan terhadap informasi publik yang transparan. Namun, mantan ketua PWI Kabupaten Dompu ini juga memberikan catatannya terkait masih banyaknya pelanggaranpelanggaran yang terjadi saat pelaksannaan Pilkada terutama menyangkut “money politik” yang meskipun secara hukum pelanggaran tersebut tidak bisa dibuktikan namun secara de facto, itu nyata adanya pada perilaku masyarakat dan calon. Keadaan ini memperparah kondisi demokrasi dan Pemilu kita. “kedepan kita berharap, agar ada perbaikan system, dan regulasi terkait persoalan ini supaya kualitas demokrasi kita menjadi lebih baik dan ini bukan saja menjadi tanggung jawab penyelenggara namun juga menjadi semua element masyarakat termasuk kita selaku pers.” Harapnya. (Humas)
Page 15
Virkh@l Computer Primary Business Address Address Line 2 Address Line 3 Address Line 4 Phone: 555-555-5555 Fax: 555-555-5555 E-mail:
[email protected]
We’re on Web!
the
m example.co
This would be a good place to insert a short paragraph about your organization. It might include the purpose of the organization, its mission, founding date, and a brief history. You could also include a brief list of the types of products, services, or programs your organization offers, the geographic area covered (for example, western U.S. or European markets), and a profile of the types of customers or members served. It would also be useful to include a contact name for readers who want more information about the organization.
Business Tagline or Motto
Organization
Back Page Story Headline
This story can fit 175-225 words. If your newsletter is folded and mailed, this story will appear on the back. So, it’s a good idea to make it easy to read at a glance. A question and answer session is a good way to quickly capture the attention of readers. You can either compile questions that you’ve received since the last edition or you can summarize some generic questions that are frequently asked about your organization.
any other forms of communication that you’ve created for your organization. You can also use this space to remind readers to mark their calendars for a regular event, such as a breakfast meeting for vendors every third Tuesday of the month, or a biannual charity auction. If space is available, this is a good place to insert a clip art image or some other graphic.
A listing of names and titles of managers in your organization is a good way to give your newsletter a personal touch. If your organization is small, you may want to list the names of all employees. Caption describing picture or graphIf you have any prices of standard products or services, you can in- ic. clude a listing of those here. You may want to refer your readers to