R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km2 dan jumlah populasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/km 2, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi dengan pertambahan luas lahan akan membuat Jakarta terancam kekurangan lahan untuk permukiman serta berkurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau). Oleh karena itu, penggunaan lahan harus efisien. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mendesain permukiman yang horizontal menjadi vertikal. Tidak mengherankan mengapa dunia properti di Jakarta dewasa ini diramaikan oleh pembangunan hunian vertikal, mengingat kondisi tersebut. M elihat data dalam Jakarta Barat dalam Angka 2007, di Kecamatan Kebon Jeruk tidak ada rumah susun. Dengan demikian maka pembangunan hunian bertingkat/ rumah susun/ flat sangat diperlukan.
M eningkatnya kepadatan penduduk Jakarta disebabkan oleh tingginya angka kelahiran, angka urbanisasi dan rendahnya angka kematian. Rendahnya angka kematian disebabkan oleh meningkatnya angka harapan hidup yang disebabkan oleh kemajuan IPTEK (bidang medis). Akibatnya, warga lanjut usia (lansia) di Jakarta terus bertambah. Tidak seluruh lansia dapat menikmati kesejahteraan di masa tuanya, terkait dengan persaingan masyarakat masa kini yang kian meningkat sehingga persaingan juga semakin ketat. Akibatnya, banyak lansia yang secara sengaja atau BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 1
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
tidak sengaja menjadi terlantar, baik secara rohani maupun jasmani. M engingat kesejahteraan lansia merupakan fenomena sosial yang telah tercantum dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Pasal 5 tentang Hak Asasi M anusia (disebutkan mengenai kesejahteraan lansia adalah suatu tuntutan yang harus dipenuhi), maka sudah sewajarnya perlu dilakukan usaha-usaha untuk menjamin kesejahteraan lansia, dimulai dari menyediakan lingkungan yang kondusif agar lansia dapat hidup tentram. Berbicara mengenai lingkungan, maka terkait dengan lokasi dan tempat tinggal. Suatu hunian khusus lansia merupakan salah satu solusi yang dikira tepat bagi negara-negara maju. Dengan adanya hunian khusus lansia, terutama bagi lansia mandiri yang kerap kali dianggap beban keluarga, dapat kembali produktif akibat dukungan dari fasilitas-fasilitas kegiatan yang membangun dan menginspirasi lansia agar lebih aktif. Rumah Susun bagi lansia atau Flat for the Elderly akan menciptakan suasana sosialisasi yang erat baik antar lansia maupun masyarakat, mengingat kebutuhan lansia untuk bersosialisasi merupakan kebutuhan pokok bagi mereka supaya tidak merasa terisolir. Oleh karena itu, dengan kehadiran Flat for the Elderly, lansia terlantar dapat kembali hidup sehat, mandiri dan aktif.
Flat for the Elderly yang berlokasi di perbatasan kecamatan Palmerah dan Kebon Jeruk dipilih mengingat lokasi ini merupakan daerah permukiman dan dagang yang dilalui kendaraan umum. Tercatat dalam data Kantor Camat Palmerah (Desember 2007), yakni jumlah warga di atas 60 tahun (usia pensiun) adalah 11.476 jiwa sedangkan pada data Kantor Camat Kebon Jeruk (April 2008) diperkirakan ada ±5500 jiwa jumlah penduduk di atas 65 tahun, artinya kebutuhan hunian lansia BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 2
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
(khususnya lansia mandiri mengingat kemampuan mereka untuk berkarya dan beraktifitas masih cukup tinggi) menjadi suatu kebutuhan masyarakat di masa depan. M enurut data Statistik Penduduk Lanjut Usia 2006, dari 17,5 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia, 15,28 % termasuk dalam kategori lansia terlantar dan 26,63 % termasuk kategori lansia hampir terlantar (jumlahnya ± 7,5 juta lansia). Dalam Jakarta Barat dalam Angka 2007, tercatat ada 217 lansia terlantar di Kecamatan Kebon Jeruk pada tahun 2006. Sejak tahun 2003-2006, angka lansia terlantar di Jakarta Barat kian meningkat, maka diperkirakan setiap tahun jumlah lansia di Kecamatan Kebon Jeruk juga bertambah. Flat for the Elderly adalah proyek bersifat sosial yang dikelola oleh satu atau beberapa yayasan swasta sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan lansia.
Selain itu, berdasarkan data dari Suku Dinas Perumahan Jakarta Barat, belum ada hunian vertikal (rumah susun) khususnya Rumah Susun bagi lansia terlantar mandiri di kecamatan Palmerah dan Kebon Jeruk. M engingat lokasi Flat for the Elderly dekat dengan Binus University, keberadaannya dapat membantu Fakultas Psikologi, dalam matakuliah Geriatri, sebagai nilai kontribusinya kepada lingkungan/ mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan kunjungan ke tempat lansia. Bagi lansia, keberadaan rumah susun yang dekat dengan lokasi permukiman, perdagangan, dan Binus University akan memungkinkan lansia untuk dapat bersosialisasi dengan dunia luar.
Setiap manusia membutuhkan air untuk hidup. Hasil survei yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air M inum, Ditjen Cipta Karya, 2006 menunjukkan setiap BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 3
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
orang Indonesia mengkonsumsi air rata-rata sebanyak 144 liter per hari. Dari jumlah itu pemakaian terbesar untuk keperluan mandi, sebanyak 65 liter per orang per hari (45%). M enurut DepKes (1994), dengan kondisi Indonesia saat ini diperkirakan pada tahun 2020 terjadi krisis air. Cadangan air di Indonesia hanya mampu memenuhi 1.700 m3/orang/hari. Angka ini tergolong kecil dibandingkan rata-rata cadangan air dunia, yakni di atas 2.000 m3/orang/hari. Berdasarkan data statistik BPS (Badan Pusat Statistik) DKI Jakarta 1998 sekitar 50% rumah tangga menggunakan air ledeng (PDAM ), air tanah dengan menggunakan pompa sebesar 42,67%, sumur gali 3,16% dan lainnya 0,63%. Bahkan konon, pasokan air bersih untuk warga Jakarta masih sangat bergantung kepada air tanah, yaitu 55%. Sementara pasokan dari PDAM hanya mampu memenuhi kebutuhan 45% penduduk Ibukota (Kantor Berita Antara, 3/1/2007). M enurut Statistik Air M inum 1991 - 2000 (BPS, 1991-2002) dan Statistik Kesejahteraan Rakyat 1991 - 2000 (BPS, 21991-002), rumah tangga mendominasi alokasi konsumsi, masing-masing 65 dan 92 % untuk air terjual dan sambungan. Sebaliknya kelompok industri dan perniagaan menyajikan 10 dan 6 % untuk perihal yang sama. M elihat fenomena ini, maka penghematan air pada proyek Flat for the Elderly akan dikonsentrasikan pada masa operasional bangunan yang tidak hanya mengandalkan PAM sebagai pemasok air bersih, terutama di musim kemarau, demi menghasilkan bangunan berkelanjutan yang hemat air.
Keberadaan suatu bangunan mempengaruhi ekosistem dari lingkungannya. Salah satu contohnya, banyak kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta tergantung kepada air tanah. Konsumsi air tanah yang terus menerus oleh penduduk, mengakibatkan air BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 4
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
tanah berkurang, karena kemampuan air untuk kembali ke bawah tanah tidak secepat eksploitasi yang terjadi. Profesor Hasanuddin Z. Abidin, guru besar geodesi ITB, mengatakan rata-rata terjadi penurunan permukaan tanah di Jakarta 10-15 cm setiap tahunnya. Air bersih digunakan dalam proses produksi, konstruksi, operasional dan pasca-operasional. M engingat prediksi yang ada dan kondisi persediaan air tanah yang terus berkurang maka dalam mendesain bangunan di Jakarta sangatlah penting untuk memperhatikan penggunaan air bersih secara efisien serta tidak mengandalkan air tanah sebagai sumber pemenuhan air bersih yang utama.
Flat for the Elderly merupakan jawaban dari permasalahan-permasalahan di atas. Konsep berkelanjutan dengan penekanan water efficiency pada flat dapat mengurangi dampak negatif dan membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar. Penerapan teknologi akan difokuskan untuk kemudahan, kenyamanan dan keamanan aktifitas lansia sehari-hari.
I.2.
Maksud dan Tujuan M aksud Flat for The Elderly yaitu merancang flat yang memperhatikan karakter dan kebutuhan aktifitas warga lanjut usia mandiri yang terlantar.
Tujuan Flat for The Elderly adalah merancang flat bagi warga lanjut usia mandiri yang terlantar dengan konsep arsitektur berkelanjutan dengan penekanan terhadap water efficiency.
BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 5
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
I.3. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam perencanaan Flat for The Elderly meliputi: a.
Penerapan sustainable design - water efficiency pada flat
b.
Perencanaan program ruang berdasarkan kebutuhan aktifitas lansia mandiri yang terlantar
c.
Perhitungan kebutuhan dimensi ruang berdasarkan ukuran yang dapat dicapai oleh lansia untuk dapat beraktifitas dengan nyaman
d.
Penerapan teknologi pada komponen bangunan dan perabotan rumah tangga (smart appliances) untuk kemudahan lansia beraktifitas sehari-hari
e.
Keterkaitan flat, lansia mandiri dengan lingkungan sekitar diwujudkan dengan pengadaan fasilitas bagi publik
f.
Desain dengan memperhatikan kebutuhan tiap ruang (dari sirkulasi, furniture, penerapan teknologi, dan jaringan utilitas).
I.4.
Sistematika Pembahasan Penulisan Karya Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab antara lain: o
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini memaparkan tentang latar belakang dari Flat for The Elderly. Setelah pembahasan latar belakang, maka dikemukakan maksud dan tujuan dari perancangan flat; lingkup pembahasan; sistematika pembahasan; serta kerangka berpikir yang diterapkan pada penulisan Karya Tugas Akhir ini.
o
BAB II. TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 6
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
Berisikan tentang tinjauan umum, tinjauan khusus, dan studi banding (literatur dan lapangan) yang menjadi pertimbangan dalam mendesain Flat for The Elderly. Tinjauan umum terdiri dari penguraian definisi, regulasi dan klasifikasi dari konsep flat. Tinjauan khusus terdiri dari laporan data-data tapak yang didapat dari survei lapangan dan literatur; landasan teori yang menyebutkan teori-teori Sustainable Design - Water Efficiency dari para ahli yang menjadi dasar dari perancangan Flat for The Elderly. Studi banding dari literatur, internet dan lapangan berguna sebagai refleksi nyata dari permasalahan yang akan diperkirakan dapat timbul pada flat serta solusi-solusi desain yang kiranya akan dapat diterapkan dalam perancangan Flat for The Elderly. o
BAB III. PERM ASALAHAN M engidentifikasi permasalahan-permasalahan arsitektural yang akan dianalisa pada Bab IV Analisis, dari sudut pandang lingkungan, bangunan (flat), dan pengguna bangunan (lansia).
o
BAB IV. ANALISIS M enganalisa pendekatan perancangan arsitektural dengan Sustainable Design dan menerapkan teori-teori arsitektural dengan pendekatan Water Efficiency. Analisa mencakup 3 bagian utama yaitu: 1. Analisa Kondisi dan Potensi Lingkungan; mencakup lokasi, tapak, orientasi, karakter, sirkulasi. 2. Analisa Kegiatan dan Sistem Ruang (lansia); mencakup hubungan kegiatan, kebutuhan ruang, program ruang. 3. Analisa Bangunan Flat; mencakup bentuk, struktur, material dan utilitas.
BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 7
R0288 - Tugas Akhir
o
Flat for the Elderly in West Jakarta
BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Penjelasan dasar konsep perencanaan dan perancangan (pada lokasi, tapak, ruang, estetika bangunan, struktur, dan utilitas bangunan), penekanan khusus, dan tuntutan perancangan Flat for The Elderly.
BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 8
R0288 - Tugas Akhir
Flat for the Elderly in West Jakarta
I.5. Kerangka Berpikir LATAR BELAKANG Lahan tetap, jumlah lansia (beban) kian meningkat, makin langka air bersih di Jakarta.
MAKSUD DAN TUJUAN Flat for the Elderly (Sustainable Design-Water Effic iency) untuk kesejahteraan lansia mandiri.
TINJAUAN UMUM Definisi, regulasi, dan klasifikasi
PERMASALAHAN • • •
Lingkungan Flat Lansia
Landasan Teori
ANALISA
TINJAUAN KHUSUS Surv ei Lapangan dan Literatur
Menganalisa data untuk mencari solusi bagi perancangan. KONSEP PERANCANGAN Kesimpulan dari analisa, akan diterapkan pada perancangan.
SKEMATIK DESAIN Garis besar perancangan. PERANCANGAN
BINUS University – Architecture Major 2008
Angela Arlina – 0800735532 | 9