BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Hubungan diplomatik Indonesia – Jepang dibuka pada bulan April 1958
dengan Penandatanganan Perjanjian Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia. Pada tahun yang sama ditandatangani pula Perjanjian Pamapasan Perang. Walau sejarah mencatat kisah suram penjajahan Jepang di Indonesia, saat ini kedua negara telah membina hubungan persahabatan yang sangat erat yang berlandaskan
hubungan
kerjasama
dan
pertukaran
di
berbagai
bidang
seperti politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan dan sebagainya. Hubungan persahabatan seperti ini bukanlah sesuatu yang dapat dibangun dalam sehari saja (Sumber: Wikipedia). Di Indonesia ada sekitar 11.263 orang Jepang (per Oktober 2009), sebaliknya di Jepang terdapat sekitar 27.250 orang Indonesia (per Desember 2008) (Sumber: Kedutaan Besar Jepang di Indonesia). Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM). Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistik Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007). Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah minyak, gas
1
2
alam cair, batubara, hasil tambang, udang, produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan sukucadang mobil (Sumber: Kedutaan Besar Jepang di Indonesia). Di bidang ekonomi, saat ini bentuk kerjasama yang sedang dikembangkan antara keduanya ialah JIEPA, yakni Japan Indonesian Economic Partnership Agreement. Dalam perjanjian ini diatur tentang pembebasan tarif ekspor impor antara kedua Negara. Perjanjian ini disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Jepang pada waktu Presiden SBY berkunjung ke Jepang dengan resmi pada bulan Juni 2005, setelah itu Presiden SBY dan Mantan Perdana Menteri Jepang, Mr. Abe menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20 Agustus 2007. Melalui EPA yang telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Juli 2008, diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat meningkat dan semakin berkembang (Kompasiana, 2012). Indonesia juga merupakan negara penerima Official Development Assistance/ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (Sumber: Kedutaan Besar Jepang di Indonesia). Hubungan sosial budaya antara Indonesia dan Jepang telah terjalin dengan baik sejak lama. Untuk mewadahi jalinan hubungan kerjasama yang lebih baik, telah dibentuk beberapa lembaga persahabatan Jepang dan Indonesia. Lembagalembaga tersebut antara lain adalah: Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Organization Council Japan-Indonesia Friendship (Nihon-Indonesia Yukodantai Kyogikai), Garuda Kumamoto kai dan masih banyak yang lainnya. Sementara itu,
3
di Indonesia juga terdapat banyak lembaga persahabatan antara lain; Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) dan Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA). Jepang juga merupakan negara yang penting dalam rangka pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan. Upaya kerjasama di bidang pendidikan ini tampak dalam program pertukaran pelajar, yang mana banyak warga Negara Indonesia yang bersekolah di sana dan begitu juga sebaliknya, program research student, schoolarship, training dan lain sebagainya. Budaya Jepang yang masuk di Indonesia seperti cosplay, anime, manga dan j-pop banyak digemari masyarakat terutama di kalangan remaja. Tak heran banyak sekali orang yang tertarik dan ingin merasakan serta mengenal Jepang secara langsung. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menginjakkan kaki di Jepang, baik itu dengan dana pribadi maupun melalui program yang ditawarkan baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Japan Business Internship Program atau yang dikenal dengan JBIP Program adalah program internship ke Jepang selama satu bulan bagi mahasiswa/i terpilih asal Indonesia. Program ini terlaksana atas kerjasama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan PT. Okatos Hero Real Estate-Osaka Japan (OHRE) yang pada tahun 2012 merancang Osaka Business Internship Program (OBIP) bagi mahasiswa tingkat tiga program studi bahasa Jepang. Awalnya program ini hanya untuk mahasiswa UPI saja, namun pada tahun 2014 ruang lingkup dan pesertanya meluas ke tempat lain, yaitu untuk tempat training bukan saja di Osaka namun dilaksanakan juga di Tokyo, dan para peserta magang tidak
4
hanya mahasiswa dari UPI, akan tetapi diikuti juga mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY). Dengan demikan nama kegiatan ini berubah nama menjadi Japan Business Internship Program (JBIP) (Sumber: Berita UPI, 2013). Peserta JBIP 2014 hanya diperuntukkan bagi mahasiswa jurusan bahasa
Jepang dari ketiga perguruan tinggi tersebut. Hal ini terungkap baik dalam MOU maupun ketika Koordinator JBIP 2014 (Mr. Nabeshima Yoshiro dan Mr. Okamoto Keigo) berkunjung ke UPI pada hari Selasa, 4 Februari 2014. Kunjungan mereka kali ini diterima Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum (Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan) UPI. “Kebijakan pihak Jepang ini atas pertimbangan disebabkan tidak adanya perusahaan Jepang di Osaka dan Tokyo yang nantinya akan dijadikan tempat magang yang bersedia menerima mahasiswa yang tidak bisa komunikasi dengan bahasa Jepang”, demikian dikemukakan oleh Mr. Nabeshima (Sumber: Berita UPI, 2013). Japan Business Internship Program (JBIP) adalah tindak lanjut MOU yang telah disepakati oleh UPI dan PT. Okatos Hero Real Estate-Osaka Japan (OHRE) sebagai koordinatornya. Untuk JBIP 2015 kuota peserta magang ditambah menjadi sebelas universitas dan terbuka untuk semua jurusan (Sumber: Website Okatos Hero Mandiri, 2014). Penulis selaku perwakilan dari mahasiswa program studi bahasa Jepang Universitas Widyatama mendapat kesempatan magang di PT. Zero-One Drive. Co., Ltd yang berlokasi di Osaka. Penulis menyadari bahwa banyak sekali pengalaman baru yang diperoleh selama menjalani program ini. Tidak hanya latihan kerja di perusahaan, penulis juga
5
mendapat banyak sekali pengetahuan tentang negara Jepang baik itu budaya, etos kerja, lifestyle dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk mengangkat tema ”KEGIATAN JAPAN BUSINESS INTERNSHIP PROGRAM SEBAGAI JEMBATAN HUBUNGAN INDONESIA - JEPANG”. Tema tersebut dirasa penting bagi penulis untuk berbagi pengalaman selama internship dan juga pengetahuan yang didapat selama sebulan menjalani kehidupan di Jepang dari 15 Mei – 13 Juni 2015.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang penulis paparkan pada bagian latar belakang, maka
rumusan masalah yang dapat penulis angkat adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan penulis sebagai peserta Japan Business Internship Program (JBIP) 2015 selama di Jepang. 2. Nilai-nilai apa saja yang dipelajari selama internship di PT. Zero-One Drive Co., Ltd. 3. Bagaimana upaya peserta Japan Business Internship Program (JBIP) 2015 dalam mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Jepang.
1.3
Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, adapun tujuan
dalam penulisan ini adalah:
6
1.3.1 Tujuan Umum 1. Sebagai prasyarat kelulusan program studi Diploma III Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Universitas Widyatama. 2. Sebagai pengalaman langsung bagi penulis agar siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kegiatan penulis sebagai peserta Japan Business Internship Program (JBIP) 2015 selama sebulan di Jepang. 2. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang telah dipelajari selama internship di PT. Zero-One Drive Co., Ltd. 3. Untuk mengetahui upaya penulis sebagai peserta Japan Business Internship Program (JBIP) 2015 dalam mengenalkan Indonesia kepada orang asing, khususnya Jepang.
1.4
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di PT. Zero-One Drive. Co.,
Ltd Hirano-cho Ragaa Building 7F, 2-6-13 Hirano-cho, Chuo-ku – Osaka, telepon: +816-6203-1940 – fax: +816-6243-1941 – website: www.01drive.jp. Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan selama lebih dari 100 jam yang dilaksanakan terhitung dari tanggal 18 Mei - 12 Juni 2015.
1.5
Sistematika Penulisan Laporan Penulis menjelaskan segala kegiatan praktik kerja dengan mendetail
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis selama melaksanakan praktik
7
kerja berdasarkan observasi langsung. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan judul yang penulis ambil. Sistematika penulisan laporan praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penulisan, tempat dan waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan serta sistematika penulisan laporan.
BAB II SEJARAH SINGKAT JAPAN BUSINESS INTERNSHIP PROGRAM DAN PARTNERSHIP Dalam bab ini penulis menjelaskan sejarah singkat Japan Business Internship Program (JBIP) serta persyaratan mengikuti program dan rincian lainnya juga menjelaskan mengenai lembaga di mana penulis melakukan praktik kerja lapangan.
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Dalam bab ini penulis mendeskripsikan kegiatan yang penulis lakukan selama melakukan prektik kerja lapangan.
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menjelaskan kegiatan peserta Japan Business Internship Program (JBIP) 2015, nilai-nilai yang dipelajari selama internship, upaya peserta JBIP dalam mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Jepang dan juga menjelaskan kesulitan selama menjalani kehidupan di Jepang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
8
Dalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan keseluruhan bab yang ada dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis juga memberikan saran dalam penulisan tugas akhir ini.