1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) didirikan di Indonesia pada 5 Juli 1958 dan bergerak dalam bidang pertambangan bahan galian. Produk-produk yang dihasilkan oleh ANTAM yaitu nikel (89%) yang terdiri dari feronikel dan nikel, serta emas (10%). Penawaran saham perdana dilakukan pada tahun 1997 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1999, saham diperdagangkan di Bursa Efek Australia. Struktur kepemilikan saham ANTAM yaitu 65% dimiliki oleh pemerintah dan 35% dimiliki oleh publik, dengan kepemilikan terbesar yaitu JP Morgan Chase Bank US Resident (Norbax Inc) sebesar 8,81%. ANTAM memiliki segmen unggulan yaitu feronikel, nikel, dan emas. Berbagai projek dilakukan untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dan perluasan cadangan untuk masing-masing segmen. Sumber pendapatan utama ANTAM berasal dari segmen feronikel, nikel, dan emas. Volume produksi dan volume penjualan dari ketiga segmen tersebut mengalami peningkatan hingga tahun 2007. Berikut adalah tabel volume produksi dan volume penjualan dari masing-masing segmen pada ANTAM :
2
Tabel 1.1 Volume Produksi dan Volume Penjualan Masing-masing Segmen Keterangan 2003 2004 2005 2006 Volume Produksi : Feronikel (metric ton ni) 8,9 7,9 7,3 14,5 Nikel (wrnt) 1,3 3,2 3,4 3,5 Emas (kg) 4,2 3,7 2,9 2,8 Volume Penjualan : Feronikel (metric ton ni) Nikel (wrnt) Emas (kg)
8,8 1,1 4,8
7,8 2,5 3,8
6,9 3,0 3,6
13,4 3,4 1,4
2007 18,5 6,7 2,9
17,7 6,5 5,0
Sumber : Annual Report PT. Aneka Tambang tahun 2007 (www.antam.com) Keterangan metric ton ni : satuan berat feronikel dalam ton nikel wrnt : satuan berat nikel kg : satuan berat emas dalam kilogram
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari tahun 2003 hingga 2007, terjadi peningkatan volume produksi maupun volume penjualan dari segmen feronikel dan nikel meskipun pada tahun 2004 dan 2005 mengalami sedikit penurunan volume produksi. Peningkatan volume produksi feronikel sebanyak dua kali lipat di tahun 2006 disebabkan telah beroperasinya Pabrik Feni III di tahun 2006 sehingga kapasitas produksi feronikel dapat ditingkatkan sehingga berdampak pada meningkatnya volume penjualan. Sementara itu, segmen emas mengalami penurunan volume produksi dan volume penjualan di tahun 2004 hingga 2006 dan dapat ditingkatkan kembali pada tahun 2007. Dengan adanya peningkatan volume penjualan dari masing-masing segmen akan mempengaruhi jumlah pendapatan dan laba usaha yang diterima dari masing-masing segmen. Berikut adalah tabel pendapatan dan laba untuk masing-masing divisi yang diperoleh ANTAM hingga tahun 2007 :
3
Tabel 1.2 Pendapatan dan Laba Usaha Masing-masing Segmen (dalam miliar rupiah) Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007 Pendapatan tiap segmen Feronikel dan Nikel 1.400 2.100 2.400 4.700 10.600 Emas 554 526 589 690 1.100 Laba usaha tiap segmen Feronikel dan Nikel Emas
415 154
1.100 169
1.200 80
2.500 188
6.900 303
Sumber : Annual report PT. Aneka Tambang Tbk (www.antam.com)
Berdasarkan tabel di atas diketahui pendapatan dan laba bersih terbesar yang diperoleh ANTAM dihasilkan dari segmen feronikel dan nikel. Peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya harga nikel yang terjadi di sepanjang tahun 2003 hingga 2007. Sementara itu, segmen emas memberikan pendapatan dan laba bersih yang terus meningkat namun dengan jumlah yang lebih kecil dibandingkan kedua segmen yang lain. Meningkatnya pendapatan dari segmen emas disebabkan oleh naiknya harga emas sehingga berdampak pada laba yang diperoleh oleh segmen emas. Peningkatan permintaan nikel ANTAM dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan baja nikarat dari Cina yang digunakan untuk bahan baku industri elektronik dan konstruksi. Selama ini, kegiatan penjualan dari masing-masing segmen dikonsentrasikan untuk kegiatan ekspor. Lebih dari 80%, penjualan segmen feronikel dan nikel diekspor ke Eropah, Asia, dan Australia untuk memenuhi kebutuhan industri-industri di negara-negara tersebut. Sementara itu, segmen emas diekspor sebesar 45% ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan pasokan emas salah satu bank di Singapura dan sisanya digunakan untuk kegiatan industri perhiasan dalam negeri. Segmen emas lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan harga dolar.
4
Dari tabel 1.2 dapat diketahui selama tahun 2003 hingga 2007, feronikel maupun nikel memberikan rata-rata laba yang lebih besar bagi ANTAM sebesar 50% bila dibandingkan dengan segmen emas yang memberikan rata-rata laba sebesar 26% bagi ANTAM. Meskipun segmen feronikel dan nikel memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar namun belum tentu kedua segmen tersebut memberikan nilai tambah ekonomis yang lebih besar pula. Hasil dari nilai tambah ekonomis tersebut nantinya akan mempengaruhi perencanaan strategis ANTAM yang berkaitan dengan komposisi produksi dan penjualan di masa yang akan datang.
1.2. Rumusan Masalah Apa dampak nilai tambah ekonomis dari komposisi produk-produk yang dijual terhadap perencanaan strategis PT. Aneka Tambang Tbk ?
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis nilai tambah ekonomis
masing-masing
produk
untuk
dipertimbangkan
dalam menyusun
perencanaan strategis PT. Aneka Tambang Tbk untuk tahun 2008 hingga 2012.
5
1.4. Manfaat Penelitian Bagi perusahaan : Bagi PT. Aneka Tambang Tbk berguna dalam memberikan informasi mengenai dampak nilai ekonomis dari produk-produk yang dihasilkan terhadap perencanaan strategis di dalam penentuan komposisi produksi dan penjualan ANTAM.
Bagi investor : Investor dapat mengerti produk ANTAM yang mampu memberikan nilai tambah ekonomis yang terbesar sehingga investor dapat memutuskan untuk menanamkan modalnya dengan melihat kondisi dimasa mendatang pada produk yang memberikan nilai tambah ekonomis terbesar di PT. Aneka Tambang Tbk.
1.5. Batasan Penelitian • Perusahaan yang dijadikan objek penelitian hanya PT. Aneka Tambang Tbk. • Laporan keuangan yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website milik ANTAM (www.antam.com). • Menggunakan analisis SOAR (Strength, Opportunities, Aspirations, dan Result). • Menggunakan analisis Value Based Management.