BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Surakarta merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tujuh perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan DIII kebidanan. Salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan DIII Kebidanan adalah Akademi Kebidanan (Akbid) X yang berdiri sejak tahun 2001 dan telah meluluskan rata-rata 40 lulusan setiap tahunnya. Di bidang kebidanan, Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi menjadi isu kesehatan yang tidak kunjung teratasi. Menurut Saifudin (2006) sekitar 60% Angka Kematian Ibu (AKI) akibat kehamilan dan kematian perinatal terjadi setelah proses persalinan dan 50% kematian terjadi pada masa 24 jam pertama Faktor penyebab kematian Ibu berupa perdarahan, infeksi, dan pre eklampsia sebenarnya merupakan kejadian yang masih dapat dicegah (Manuaba, 2010). Diperlukan tenaga kesehatan yang tepat untuk mendukung upaya kesehatan dan pencapaian sasaran pembangunan di Indonesia khususnya dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian balita (AKBa) di Indonesia (Wahyuningrum dan Padmi, 2010). Menurut Renfrew, dkk (2014), bidan merupakan solusi yang vital untuk menyediakan layanan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas di semua negara.
1
2
Bidan diharapkan dapat memiliki kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi kebidanan. Salah satu kompetensi bidan yaitu mampu malaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan normal secara komprehensif. Sehingga untuk mencapai kompetensi tersebut bidan secara bertahap menjalankan praktik klinik kebidanan dalam masa studinya (Wahyuningrum dan Pamdi, 2010). Akbid X ini menyelenggarkan tiga kali praktik klinik kebidanan bagi mahasiswanya pada semester 3,4, 5, dan 6 untuk mencapai kompetensi mahasiswa dalam asuhan persalinan. Dari ketiga praktik tersebut AKBID X menargetkan jumlah asuhan persalinan normal sebanyak 22 kasus yang harus tercapai pada akhir program. Menurut penuturan Pembantu Direktur III Akbid X, pada tahun ini Akbid X mulai mendorong mahasiswanya agar mampu mencapai target laporan di setiap akhir periode praktik, namun hal ini belum dapat terlaksanan karena terkendala banyak faktor. Pemberian asuhan kebidanan ibu bersalin oleh seorang bidan harus diikuti dengan pencatatan laporan yang jelas, akurat, terkini, dan lengkap. Pembuatan catatan yang baik merupakan ciri seorang profesional kesehatan yang terampil dan aman. Catatan tersebut dapat dilihat sebagai bukti kompetensi bidan untuk menilai kualitas asuhannya. Selain itu, hal ini juga untuk memenuhi standar pembelajaran praktik guna mempertahankan dan mengembangkan kompetensi dan performa kerja bidan (Marshall dan Raynor, 2013).
3
Namun, dewasa ini, praktik klinik yang dilakukan mahasiswa kebidanan sebagai suatu proses pembelajaran langsung di lapangan sering menemui kendala. Menurut Adyani (2010), hambatan dalam pembelajaran praktik klinik asuhan kebidanan meliputi masalah jadwal koordinasi praktik dengan lahan, kurangnya intensitas supervisi pembimbing pendidikan, dan rendahnya peluang praktik yang diberikan pada mahasiswa. Penelitian Yuswaningsih (2010), dengan narasumber mahasiswi kebidanan sejumlah 6 orang menemukan tugas laporan asuhan kebidanan yang paling berat adalah pada asuhan ibu bersalin karena laporannya yang panjang dan berulang. Apabila pembelajaran dan proses praktik mahasiswa kebidanan tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan tentunya sulit untuk dapat mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan. Berdasarkan studi pedahuluan diketahui jumlah target pencapaian laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal mahasiswa semester 4 pada PK I periode pertama yaitu sebanyak 5 kasus. Dari 12 mahasiswa yang dilakukan wawancara hanya di dapat 3 mahasiswa yang sudah menyelesaikan target laporan, 1 mahasiswa mendapat 4 laporan, 2 mahasiswa mendapat 1 laporan, sedang 6 mahasiswa lainnya belum menulis laporan sama sekali. Sebagian besar mahasiswa mengaku bahwa asuhan persalinan memang sulit untuk dicapai karena kasusnya yang tidak selalu ada. Melihat berbagai kendala seperti diatas mahasiswa kebidanan tentunya harus memiliki motivasi yang tinggi dan berusaha lebih keras untuk dapat mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Pengalaman setiap
4
mahasiswa tentunya akan berbeda satu dengan yang lain dalam usahanya mencapai target kompetensi selama praktik klinik kebidanan. Berbagai faktor dari dalam diri berupa kodisi jasmani dan psikologis, maupun dari luar yakni kondisi disekitar siswa yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajarnya (Komsiyah, 2012). Faktor psikologi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses belajar. Salah satu faktor psikologi yang sangat menentukan hasil belajar adalah motivasi. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak seseorang untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan dilakukan. Seorang siswa tidak akan melakukan suatu usaha kecuali tanpa adanya motivasi dalam dirinya dan intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2011). Pada studi pendahuluan, 3 mahasiswa yang sudah memenuhi target laporan asuhan persalinan normal mengaku memiliki kemauan sendiri untuk kuliah di kebidanan. Sedang 4 mahasiswa diantara 6 mahasiswa yang belum mendapat target persalinan normal mengaku memilih kuliah di kebidanan bukan atas kemauan sendiri. Motivasi merupakan sebuah fenomena kompleks yang bergantung pada sejumlah besar faktor personal, sosial, dan kontekstual, berubah seiring perkembangan, serta mencerminkan perbedaan individual, kelompok, dan budaya. Namun motivasi yang utama adalah motivasi dari diri sendiri/ motivasi instrinsik. (Schunk, 2012). Berdasarkan penelitian Sulistyowati
5
(2010) motivasi belajar secara signifikan berpengaruh pada pencapaian kompetensi praktik klinik kebidanan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti adakah hubungan antara motivasi belajar dengan pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal di Akademi Kebidanan X Surakarta. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dan pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada mahasiswa Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui bagaimana hubungan antara motivasi belajar dan pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada mahasiswa Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan X, Surakarta 2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswi D III Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta. 2. Mengetahui pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada mahasiswa Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta
6
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam pendidikan kebidanan. Manfaat penelitian ini meliputi: 1. Manfaat teoritis a. Dapat memperdalam pengetahuan tentang motivasi belajar kaitannya dengan pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal. b.
Sebagai bahan masukan bagi institusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang motivasi belajar mahasiswa terutama dalam pencapaian target laporan asuhan kebidanan ibu bersalin normal.
c. Sebagai wacana atau bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang motivasi belajar dan pencapaian target kompetensi pada asuhan kebidanan ibu bersalin normal. 2. Manfaat aplikatif a. Dapat menjadi bahan masukan bagi institusi dalam meningkatkan motivasi mahasiswa b. Dapat menjadi bahan monitoring dan evaluasi praktik klinik kebidanan utamanya pada target pencapaian kompetensi mahasiswa pada asuhan ibu bersalin normal. c. Dapat
memberikan
meningkatkan
masukan
motivasi
bagi
belajarnya
mahasiswa dan
untuk
dapat
menyelesaikan
target
kompetensi asuhan kebidanan ibu bersalin normal pada praktik klinik kebidanan dengan tepat waktu.