POLA ASUH ORANG TUA DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA BALITA (Study deskriptif di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013) Suhariati Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri ABSTRAK Kemandirian anak balita sangat penting untuk menentukan perkembangan sosialisasi di masa depan, hal ini tidak lepas dari peran penting orang tua khususnya dalam memberikan pola pengasuhan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Asuh Orang Tua dalam melatih kemandirian anak usia balita. Desain penelitian yang digunakan jenis deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare kabupaten Kediri, dengan jumlah sampel 21 responden yang dipilih dengan tekhnik Total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan observasi SDIDTK. Hasil penelitian diperoleh dari 21 responden pemenuhan kebutuhan anak dalam pola asuh sangat baik 16 responden (76%), baik 5 responden (24%). Memiliki tipe pola asuh Otoriter 4 responden (19%), demokratis 16 responden(76%), permissif 1 responden (5%), dan perkembangan kemandirian anak yang sesuai 17 responden (81%), ada penyimpangan 4 responden (19%). Jika pola pengasuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak, maka pembentukan kemandirian akan berjalan dengan optimal. Disarankan perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang cara mengasuh anak, agar kemandirian anak dapat berjalan dengan optimal. Kata Kunci : Pola asuh, Kemandirian ABSTRACT Children independence for children under five year is very important to determine the development of socialization in the future, this can’t be separated from their parents important role in providing appropriate parenting. This study aims to determine Parenting Patterns In Drilling Children Independence For Children Aged Under Five. The study design used descriptive type. The research was conducted in Tauladan Early Childhood Education in Tulungrejo Village, District Pare, Kediri, with a sample of 21 respondents who were selected with Total sampling techniques. SDIDTK Observation and questionair were used as tools to gather data collection.The results were obtained from 21 respondents meeting the needs of children in a very good upbringing, 16 respondents (76%), both 5 respondents (24%). The 4 respondents were with authoritarian parenting (19%), while democratic 16 respondents (76%), also permissif 1 respondent (5%), and the corresponding development of the children independence 17 respondents (81%), there was a deviation 4 respondents (19%). If the pattern of care provided meet with the needs of children, the establishment would be run with optimal independence. It should be more understanding about parenting, in optimizing children independence. Keywords:Parenting,Self-Reliance
PENDAHULUAN
orang lain dan bertanggung jawab atas
Anak merupakan generasi penerus
dirinya
bangsa dan sebagai salah satu tolak ukur
penting
bagi perkembangan negaranya, masa
perkembangan sosialisasi anak. Hal ini
depan bangsa ditentukan oleh kualitas
tidak lepas dari pengaruh keluarga
anak pada masa sekarang, sehingga
terutama orang tua, anak yang memiliki
apabila
memiliki
perkembangan kemandirian yang baik
pertumbuhan dan perkembangan secara
akan lebih percaya diri, lebih bahagia,
optimal, hal tersebut akan berdampak
populer dan sukses di sekolah, mereka
sangat baik bagi kesejahteraan bangsa
lebih mampu untuk menjalin hubungan
dan
pentingnya
yang baik dengan orang lain dan hal ini
peran seorang anak untuk bangsa ini,
akan berdampak baik untuk kehidupan
dibutuhkan
selanjutnya (Desmita, 2009)
seorang
negaranya.
anak
Melihat
perhatian
khusus
untuk
sendiri,
kemandirian
untuk
sangat
menentukan
mengontrol tumbuh kembangnya dalam
Penelitian yang dilakukan oleh
setiap periode agar kualitas bangsa
Nurjayanto (2006) menunjukkan bahwa
dimasa depan berkualitas dengan baik.
pada usia 2-4 tahun 74% anak memiliki
Periode penting dalam tumbuh
ketergantungan yang sangat besar pada
kembang anak adalah masa balita, usia
orang tuanya terutama dalam melakukan
balita adalah masa emas “The Golden
interaksi
Years”
lingkungan disekitarnya.
dimana
pertumbuhan
pada
fisik,
masa
ini
dengan
Sebuah
perkembangan
orang
hasil
lain
survey
dan
yang
motorik, intelektual, bahasa, emosional,
dilakukan melalui program kementrian
dan sosial berlangsung dengan sangat
kesehatan dalam rangka
cepat
nasional di DKI Jakarta, dari 476 anak
dan
merupakan
perkembangan
landasan selanjutnya,
yang
diberikan
hari anak
pelayanan
DDTK
perkembangan moral serta dasar- dasar
ditemukan 57 (11,9%)
kepribadian dibentuk pada masa ini
kelainan tumbuh kembang, banyak anak
(Soetjiningsih, 2002).
yang tumbuh kembang dan perilakunya
Salah satu aspek penting dalam
anak dengan
tidak sesuai karena orangtua kurang
adalah
memahami masalah tumbuh kembang
perkembangan kemandirian, kemampuan
anak, dan akibat dari pola asuh yang
seseorang untuk tidak bergantung pada
salah.
perkembangan
anak
Hasil
tersebut
menunjukkan
bahwa orang tua memiliki peranan yang
perkembangan balita mereka, para ibu
sangat penting dalam proses tumbuh
tersebut kurang mengerti apa yang harus
kembang anak dan balita. (Ihwansidiq,
mereka lakukan untuk mengoptimalkan
2011)
perkembangan Berdasarkan data yang diperoleh
dari
Dinas
kesehatan
menyebutkan
bahwa
Jawa di
balita
mereka
sesuai
umur balita tersebut.
Timur
Walaupun hampir setiap orang
Kabupaten
tua menyayangi anaknya, tetapi ada
Kediri yang mempunyai jumlah balita
sebagian
dan anak prasekolah 125,728 hanya
memberikan pola asuh yang sesuai bagi
dilakukan deteksi dini tumbuh kembang
anak mereka. Selama ini pola asuh yang
pada 50,698 balita dan anak prasekolah,
diberikan terlalu protektif (Otoriter),
hal ini menunjukkan bahwa belum
pemaksaan keinginan orang tua secara
dilakukan deteksi dengan tepat sehingga
berlebihan,
tanpa
tidak bisa diketahui jumlah anak dengan
kebutuhan
bermain
kelainan
berdampak
tumbuh
kembang
yang
yang
belum
mampu
memperhatikan anak
negatif
bagi
sesungguhnya (Dinas kesehatan Jawa
perkembangannya.
timur,
study
menerapkan pola asuh otoriter atau
pendahuluan yang dilakukan peneliti di
permisif, maka anaknya akan memiliki
PAUD
hambatan
2004).
Dari
Tauladan
Desa
hasil
Tulungrejo
Orang
dapat
kecerdasan
tua
dan
yang
egois,
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dari 8
sedangkan orang tua yang memberikan
anak diketahui bahwa 5 anak tidak dapat
pola
menjalin hubungan baik dengan teman,
anaknya akan memiliki moral yang
selalu
tinggi,
bergantung
pada
orang
tua,
asuh
yang
kematangan
menunjukkan sikap tertutup dan kurang
kemandirian
memperdulikan hal disekitarnya dan 3
jawab.(Sujiono,
anak
terhadap
memiliki
sikap ramah,
dapat
demokratis
dan
maka
psikososial, bertanggung
2005).
Pengabaian
perkembangan
kemandirian
menjalin hubungan baik dengan orang
anak akan berdampak buruk, akibatnya
lain, tidak mementingkan diri sendiri,
anak akan tumbuh menjadi anak yang
mau bermain dengan temannya dan
tertutup dan cenderung menjadi individu
terbuka. Juga didapatkan data melalui
yang terlibat dalam perilaku negatif
wawancara bahwa pada 4 ibu balita
seperti merokok, penyalahgunaan obat-
belum
memahami
tentang
periode
obatan terlarang, dan episode kekerasan dengan orang lain (Dwi, 2010).
variabel tunggal. Adapun Variabel dalam penelitian ini adalah Pola
penelitian tentang “ Pola asuh orang tua
Asuh Orang Tua dalam Melatih
dalam melatih kemandirian anak usia
kemandirian Anak Usia balita.
di
untuk
hanya
melakukan
balita
tertarik
ini
menggunakan satu variabel yaitu
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
Penelitian
PAUD
tauladan
desa
Tulungrejo kecamatan Pare kabupaten Kediri Tahun 2013 “.
HASIL PENELITIAN 1. Data umum A.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Umur ibu
METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif.
14%
5%
Waktu pengumpulan data dilaksanakan
20-35 tahun
pada Bulan April 2013 dan tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di PAUD
Tauladan
Desa
< 20 tahun
81%
Tulungrejo
> 35 tahun
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Populasi
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ibu balita di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013
dalam penelitian ini
adalah semua Ibu dan anak usia balita di kelas PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri yang berjumlah
28
anak
balita.
Berdasarkan Gambar 4.1
Pada
diatas menunjukkan bahwa dari
penelitian ini sample yang diambil
21 responden ibu balita sebagian
adalah sebagian dari Ibu balita dan anak
besar responden berusia 20-35
usia balita yang ada di PAUD Tauladan Desa
Tulungrejo
Kabupaten
Kediri
responden.
Tehnik
Kecamatan sebanyak sampling
(81%).
21 yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling.
tahun sebanyak 17 responden
Pare B.
Karakteristik responden berdasarkan umur anak
ibu balita (81%), beragama Islam yaitu sebanyak 17 responden . 10%
36<48 bulan
D.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Tingkat pendidikan
90% 29%
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan umur balita di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013
Berdasarkan
Gambar
9%
62% SLTA
PT
SLTP
4.2 Gambar 4.4 Responden pendidikan Tauladan Kecamatan tahun 2013
diatas menunjukkan bahwa dari 21 responden sebagian besar umur balita sejumlah 19 anak (90%) berumur 48- 60 bulan.
Karakteristik Berdasarkan Tingkat ibu balita di PAUD Desa Tulungrejo Pare Kabupaten Kediri
Berdasarkan Gambar C.
Karakteristik Responden
4.4
diatas menunjukkan bahwa dari 21
Berdasarkan Agama
responden sebagian besar responden Pendidikan SLTA sebanyak 13
Gambar 4.3
Karakteristik
responden (62%)
19%
E.
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Jenis pekerjaan 81% Islam
Kristen
24% 52%
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ibu balita di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013
Berdasarkan menunjukkan
bahwa
diatas dari
21
responden sebagian besar responden
Swast a
24%
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis pekerjaan di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013 Berdasarkan gambar 4.5 diatas menunjukkan
bahwa
dari
21
responden ibu balita sebagian besar
F.
Berdasarkan
Tabel
responden (52%) pekerjaan ibu
menunjukkan
swasta yaitu sebanyak 11 responden.
responden ibu balita sebagian besar
Karakteristik
Responden
Berdasarkan Jumlah anak
bahwa
4.1
dari
21
responden memberikan kebutuhan anak dalam pola asuh dengan sangat baik (76%) yaitu sejumlah 16 responden,
19% 9%
dan
dengan
baik
sejumlah 9 responden (24%), Cukup
43%
baik 0 responden, dan kurang baik 0 29% 1 anak 3 anak
responden.
2 anak 4 anak
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah anak ibu balita di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013 Berdasarkan gambar 4.6 diatas menunjukkan
bahwa
dari
21
responden ibu balita sebagian besar
b. Tipe Pola asuh orang tua Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Tipe Pola asuh orang tua di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013 Otoriter Demokratis Permissif
4 16 1
Prosentase (%) 19% 76% 5%
Jumlah
21
100%
Tipe Pola Asuh
responden berjumlah 9 orang (43%) mempunyai 1 anak
Frekuensi
Berdasarkan
Tabel
4.2
menunjukkan bahwa dari 21 responden
2. Data Khusus a. Pemenuhan Kebutuhan Anak dalam Pola Asuh Tabel 4.1 Distribusi frekuensi tentang pemenuhan kebutuhan anak dalam pola asuh di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013 Pemenuhan kebutuhan anak dalam pola asuh
Frekuensi
Prosentase (%)
Sangat baik
16
76%
Baik
5
24%
Cukup
0
0%
Kurang
0
0%
Jumlah
21
100%
sebagian
besar
responden ibu balita memiliki tipe
pola
asuh
demokratis
sebanyak 16 responden (76%), Tipe pola asuh Otoriter sebanyak 4 responden(19%), dan sebagian kecil memiliki tipe pola asuh Permissif sejumlah 1 responden (5%). c. Perkembangan Kemandirian anak usia Balita Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Perkembangan Kemandirian anak usia balita di PAUD Tauladan Desa Tulungrejo
Kecamatan Pare Kediri Tahun 2013
Kabupaten
Ada banyak hal yang harus diperhatikan
Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Frekuensi
Prosentase (%)
Sesuai
17
81%
Meragukan
4
19%
Ada penyimpangan
0
0%
Jumlah
21
100%
orang
tua
dalam
memenuhi kebutuhan anak dalam pola asuh antara lain memberikan kasih
sayang
hendaknya
dan orang
rasa
aman:
tua
tidak
membedakan diantara anak anaknya, karena jika anak tidak mendapatkan
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 21 responden anak balita sebagian besar
anak
kemampuan kemandirian
perkembangan sosialisasi sesuai
dan (81%)
sebanyak 17 anak, Meragukan sebanyak 4 anak (19%) dan tidak ada anak yang perkembangan kemandirian dan sosialisasinya tidak
sesuai
atau
ada
memadai maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang hanya mencintai diri sendiri dan apatis terhadap orang lain( Almahira, 2004). Memberikan teladan yang baik : Teladan
yang
baik
fundamental dalam membentuk anak dalam segi agama maupun akhlak, Tauladan
yang
baik
1. Pemenuhan Kebutuhan anak dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dari 21 responden ibu balita sebagian besar memberikan
pemenuhan
kebutuhan anak dalam pola asuh dengan sangat baik berjumlah 16
responden.
orang
terdekat akan ditirunya, jika anak
pribadi yang buruk dan tercela. Menanamkan
pola asuh
(76%),
dari
dapat dipastikan dia akan menjadi
PEMBAHASAN
responden
merupakan
tumbuh dalam keburukan maka kelak
penyimpangan.
telah
kasih sayang dan rasa aman yang
dari
total
21
mengajarkan
disiplin
anak
peraturan dapat
pada
: setiap
membantu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berperilaku sosial, sehingga anak dapat
belajar
menghormati
dan
mendisiplinkan diri mereka dalam segala segi kehidupan. Membangkitkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada anak :
membina
rasa
dan
menerapkan disiplin dengan tidak
tanggung
jawab
dilakukan
konsisten dan cenderung sewenang-
kesempatan
wenang, pada akhirnya anak akan
kepada anak untuk menyampaikan
kurang percaya diri dan memiliki
pendapatnya, mengaktualisasikan diri
prestasi sekolah dan sosialisasi yang
dan
buruk.
dengan
percaya dapat
memberikan
memberikan
bertanggung
diri
dorongan
jawab
agar
dan dapat
2. Tipe Pola Asuh Orang tua
mengerjakan urusannya sendiri.
Berdasarkan
Mengenalkan akhlak dan Adab :
yang
telah
hasil
dilakukan
Penelitian peneliti,
pada masa balita anak telah belajar
sebagian besar ibu balita mempunyai
untuk membedakan antara yang baik
tipe pola asuh demokratis (76%)
dan yang buruk untuk itu pengenalan
sejumlah 16 responden dari total 21
akhlak dan adab dapat diterapkan.
responden ibu balita.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
Pola asuh demokratis merupakan
pola asuh adalah sosial ekonomi,
gaya
lingkungan sosial, pendidikan, nilai
memperlibatkan
agama, kepribadian dan jumlah anak
terhadap tingkah laku anak, tetapi
(Baumrind,
mereka
2008).
Didapatkannya
pengasuhan
juga
sebagian besar responden ibu balita
menghargai
telah
pemikiran,
memenuhi
kebutuhan
anak
yang
pengawasan
bersikap dan
ketat
responsif,
menghormati
perasaan
serta
dalam pola asuh dengan sangat baik
mengikutsertakan
dapat disebabkan oleh berbagai faktor
mengambil
seperti dikemukakan diatas.
pengasuhan ini juga diasosiasikan
Dilihat dari faktor sosial ekonomi sebagian
besar
mempunyai responden
ibu
balita
pekerjaan (76%)
dari
hidup
dalam
dalam
keputusan.
Gaya
dengan rasa harga diri yang tinggi
yang
(high self- esteem), memiliki moral
yaitu
16
yang tinggi, kematangan psikososial,
total
21
kemandirian, sukses dalam belajar
responden. Pada umumnya orang tua yang
anak
dan bertanggung jawab secara sosial.
kemiskinan
Jika dilihat kembali sebagian
cenderung menjadi cemas, depresi
besar ibu balita memiliki tipe pola
dan mudah marah,
asuh
mereka bisa
menjadi kurang penuh kasih sayang,
demokratis
dikatakan
sehingga
bimbingan
bisa dan
pengendalian kemandirian anak sudah
berikan
baik,
kebutuhan anak.
sehingga
anak
mempunyai
keberanian untuk berinisiatif dan kreatif
juga
sesuai
dengan
Disamping itu agama yang dianut
dalam
orang tua juga mempengaruhi tipe
menyesuaikan diri ditunjang dari
pola asuh yang dimiliki, dapat dilihat
sebagian besar jumlah anak balita
bahwa sebagian besar responden ibu
yang memiliki kemandirian yang
balita beragama islam sebanyak 17
sesuai
responden (81%), dan sebagian kecil
dengan
mudah
sudah
perkembangannya
sejumlah 17 anak dari total 21 anak
beragama
balita.
responden (19%). Nilai agama yang
Ditunjang
dari
kristen
sejumlah
4
pendidikan
dianut orang tua juga mnjadi hal
responden dimana sebagian besar
penting yang ditanamkan orang tua
responden
SMA
pada anak, melihat norma dan nilai
berjumlah 13 responden (62%). Pada
religius yang harus dimiliki sejak dini.
umumnya latar belakang pendidikan
Dapat dipastikan seluruh responden
orang tua dapat mempengaruhi pola
ibu balita memiliki kepercayaan dan
pikir orang tua baik formal maupun
agama yang dianut sehingga dapat
non formal juga berpengaruh pada
dikatakan pengasuhan yang mereka
aspirasi atau
berikan dalam hal norma agama
berpendidikan
harapan orang tua
kepada anaknya, jika dilihat kembali
sangat baik.
pendidikan responden sebagian besar
Hal lain yang mempengaruhi
SMA maka jenjang pendidikan ilmu
pola asuh adalah jumlah anak dimana
tidak rendah, namun juga tidak tinggi
sebagian besar responden memiliki 1
dan
bahwa
anak sejumlah 9 orang (43%). Telah
kemampuannya untuk menerima dan
diketahui jumlah anak yang dimiliki
memahami informasi sudah cukup
orang tua akan mempengaruhi pola
baik dan dapat dikatakan bahwa pola
asuh yang di terapkan orang tua,
pikir responden cukup baik sehingga
semakin banyak jumlah anak dalam
didikan
keluarga, maka ada kecenderungan
dapat
dan
diasumsikan
bimbingan
yang
diberikan juga cukup baik. Oleh
bahwa
orang
tua
tidak
begitu
karena itu pengasuhan yang mereka
menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak karena perhatian
dan waktunya terbagi antara anak satu
kemandirian
dengan anak yang lainnya. Dapat
miskin berbeda dengan anak dari
dilihat
besar
keluarga kaya), Stimulasi, Pola Asuh
responden yang mempunyai 1 anak,
(Pola pengasuhan yang berbeda juga
dapat
dapat
kembali
sebagian
diasumsikan
mereka
bahwa
telah
anak
anak
dari
keluarga
mempengaruhi
tingkat
mendapatkan
kemandirian anak), Cinta dan Kasih
pengasuhan yang baik dan perhatian
sayang, Interaksi anak dan pendidikan
yang maksimal dari orang tua mereka.
orang tua.
3. Perkembangan kemandirian anak usia balita
Dari berbagai faktor, yang paling utama adalah keluarga. Karena waktu
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
terbanyak yaitu bersama keluarga
kemandirian anak usia balita yang
khususnya orang tua, karena orang tua
temasuk
(81%)
merupakan pendidikan utama yang
sebanyak 17 anak dari total 21 anak
berpengaruh besar terhadap kualitas
usia balita.
anak di masa depan, sehingga peran
kategori
mandiri
Menurut Hurlock kemandirian
orang tua sebagai pengasuh sangat
seorang anak diperkuat melalui proses
diperlukan bagi anak sebagai penguat
sosialisasi yang terjadi antara anak
perilaku yang telah dilakukannya,
dan teman sebaya. Melalui hubungan
oleh karena itu pola pengasuhan
dengan teman anak belajar berfikir
adalah hal yang sangat penting dalam
secara
pembentukan kemandirian anak.
mandiri
dan
mengambil
keputusan sendiri. Menurut
Soetjiningsih
yang
dikutip Mu’tadin (2002) faktor-faktor yang
mempengaruhi
kemandirian
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemenuhan
kebutuhan
anak
meliputi faktor internal: faktor yang
dalam pola asuh di PAUD Tauladan
ada pada diri anak yaitu Emosi dan
Desa Tulungrejo Kecamatan Pare
intelektual. Faktor eksternal adalah
Kabupaten kediri dari 21 responden
faktor yang ada dari luar diri anak itu
sebagian
sendiri
responden
Sekolah,
meliputi teman
Lingkungan dan
(
besar (76%)
sejumlah
16
memberikan
keluarga),
dengan sangat baik. Pola asuh yang
Karakteristik sosial (misalnya tingkat
dimiliki responden ibu balita di
PAUD Tauladan Desa Tulungrejo
3. Bagi Lembaga kesehatan
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
Diharapkan
untuk
dapat
sebagian besar memiliki tipe pola
melakukan deteksi dini tumbuh
asuh
kembang anak secara tepat dan
demokratis
responden
(76%)
sejumlah
16
dari total 21
teratur
agar
dapat
diketahui
responden.Perkembangan
secara dini adanya penyimpangan
kemandirian anak usia balita di
tumbuh kembang pada anak.
PAUD Tauladan Desa Tulungrejo
4. Bagi tempat penelitian
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
Penelitian ini diharapkan
sebagian besar sesuai sebanyak 17
dapat menjadi masukan untuk ibu
anak (81%) dari total 21 anak.
balita
khususnya
memberikan
B. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Disarankan
kebutuhan
agar
selalu
pemenuhan anak
dan
pola
untuk
pengasuhan dengan baik dan
menyebarluaskan hasil penelitian
tepat sesuai tahapan usia anak
ini sebagai bahan bacaan bagi
agar perkembangan anak dapat
mahasiswa kebidanan, sebagai
berjalan
referensi
optimal.
ilmiah
menambah
dan
untuk
wawasan
guna
dengan
sesuai
dan
DAFTAR PUSTAKA
penelitian selanjutnya. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi masyarakat, ibu-ibu balita pada khususnya, adanya
dan
sikap
diharapkan meningkatnya
tingkat pengetahuan tentang cara
Adriana, D ( 2011 ). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika Arnita
. (2006),Kontroversi Seputar Perkembangan Anak. www.majalahfarmacia.com (diakses tanggal 30 Januari 2012).
Bahiyatun. (2011). Buku Ajar Bidan : Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta : EGC
mengasuh anak mereka sehingga pertumbuhan dan perkembangan, khususnya
kemandirian
dan
sosialisasi dapat berjalan dengan optimal.
Baumrind. (2008). Parenting Style. www. Athealth.com (Download : 31 Desember 2012) Cooper, Janice L. (2009). The Needs of Young Child, www.nccp.org. (download : 29 Desember 2012)
Depkes RI. (2005). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini, Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar : Jakarta Depkes RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta Depkes RI Depkes RI. (2007). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta Depkes RI Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Drs.
Zulkifli L. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Gazali. (2012). Nakita Panduan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : PT Gramedia Hasan, Maimunah. (2010). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta : DIVA Press Hidayat, Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Hurlock, Elizabeth. (2005). Perkembangan Anak Jilid I. Erlangga : PT. Gelora Aksara Pratama Mhudani. (2011). Pengertian Pola Asuh Orang Tua. http://id.shvoong.com. (download : 30 Desember 2012 Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam.(2008).Metodologi Ilmu Keperawatan. Salemba Medika
Penelitian Jakarta :
Nursalam. (2011). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika Ryadi,
Sujono. (2012). Tumbang. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sariono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Soetjiningsih. (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Sugiono.(2005).Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta Sugiono.(2009).Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta Sugiono. (2010). Statustika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiono.(2011).Statistika Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta Sulistyo,
D.
(2011). Pertumbuhan P erkembahngan Anak dan Remaja. Jakarta : Trans Info Media Thoha, Chabib. (2006). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar (IKAPI). Wikipedia. (2011). Parenting style. www.wikipedia .org. (diakses tanggal 1 Juni 2012) Yusuf,
Syamsu. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja