HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN PENGAWASAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DOSEN DAN KARYAWAN AKADEMI KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PAMENANG PARE Aris Dwi Cahyono Bidang Keperawatan, Akademi Keperawatan Pamenang, ABSTRACT Work motivation is to push against a person the employee to work as possible in order to achieve organizational goals. Productive supervisory one characteristic is to be encouraging or motivating members to be autonomous and responsible, and achievement. Supervision so that productive to say, if the surveillance itself was contained to the employee motivation to work with high performance. Thus it is understood that labor productivity can be achieved if the employees are able to work efficiently. The objective of this study was to prove: (1) the correlation between work motivation with work productivity, (2) the correlation between the supervisory working with work productivity, (3) the correlation between work motivation and monitoring work together with work productivity in the Faculty and Staff College Nursing and Midwifery Pamenang Pare. The method used in this study is the analysis of multiple correlation. In the study population was a lecturer and employees Academy of Nursing and Midwifery Pamenang Pare with 46 samples. Instrument used to collect data was questionnaire. Testing the validity and reliability of research instruments used by the Internal Consistency Cronbach Alpha method. Analysis of the data used is the product moment correlation (Pearson) and multiple linear regression with two predictors for p-value and the value of F. The results obtained are: (1) there is a correlation between motivation to work with labor productivity (p-value = 0.000 <0.05), (2) there is a correlation between the supervisory working with the productivity of labor (p-value = 0.000 <0.05), and ( 3) there is a correlation between work motivation and monitoring work together with labor productivity in the p-value of 0.000 which is smaller than 0.05 or 88.403 F calculated for the larger than F table 3.23. Conclusions of the research is proven there is a correlation between motivation to work with labor productivity, labor supervision with work productivity, and motivation to work and control work together with labor productivity and Staff Lecturer in the College of Nursing and Midwifery Pamenang Pare. Keywords : Work Motivation, Job Control and Work Productivity.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dipahami bahwa produktifitas kerja dapat dicapai bila para karyawan mampu bekerja efisien. Untuk mencapai pelaksanaan produktifitas kerja yang optimal di perlukan adanya perubahan sikap kearah etos kerja yang lebih tinggi. Dalam bahasan ini, uraian lebih difokuskan pada upaya untuk merubah sikap kearah penciptaan etos kerja yang tinggi agar dapat dicapai produktifitas yang optimal melalui pendekatan motivasi kerja dan pengawasan kerja kepada karyawan hal ini diperkuat alasan bahwa dalam usaha peningkatan produktivitas Dosen dan Karyawan dilingkungan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare merupakan tujuan yang sangat penting.
PENDAHULUAN Motivasi kerja adalah dorongan terhadap seseorang karyawan untuk bekerja sebaik mungkin dalam rangka pencapaian sasaran organisasi. Pengawasan yang produktif salah satu karakteristiknya adalah harus bersifat mendorong atau memotivasi anggota untuk bersifat otonom serta bertanggung jawab dan berprestasi. Sehingga pengawasan dikatakan produktif, apabila pengawasan itu sendiri terkandung motivasi kepada karyawan untuk bekerja dengan berkinerja tinggi. Dengan demikian prestasi kerja yang tinggi itu adalah dilakukannya pengawasan yang produktif dan karyawan termotivasi untuk bidang tugasnya. Dalam Manajemen modern, upaya untuk mencapai produktifitas kerja menjadi prioritas utama.
JURNAL AKP
18
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara pengawasan dan perencanaan. Pengawasan membantu penilaian, apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan atau arahan tidak dilaksanakan secara produktif. Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang mengelola sumber daya antara lain : Dosen, Karyawan dan Mahasiswa dengan tujuan menghasilkan output atau keluaran yang berkualitas, dan disisi lain input yang efisien, sehingga perpaduan input-output adalah produktivitas kerja.
lima kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju, dengan skor masing-masing 5,4,3,2,1. Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam analisis item ini Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Pada program SPSS, pengujian validitas dan reliabilitas menjadi satu menu. Pengujian validitas item dilakukan dengan menggunakan Internal Consistency dengan metode Alpha Cronbach. Hasil yang diperoleh dari uji tersebut yaitu pada Corrected Item – Total Correlation dibandingkan dengan r Kritis / tabel untuk mengetahui kevalidannya. Pengujian reliabilitas dengan Internal Consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian dianalisis dengan Tehnik Alpha Cronbach. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument yang dipakai dalam pengumpulan data penelitian. Pada uji Validitas dan Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 11.0 For Windows serta hampir semua perhitungan statistik pada penelitian ini menggunakan program SPSS 11.0 For Windows. Uji normalitas pada penelitian ini dimaksudkan adalah untuk memenuhi penggunaan statistik parametris yang mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Chi Kuadrat. Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini dimaksudkan adalah untuk mengetahui ada tidaknya variable independent yang memiliki kemiripan dengan variable independent lain dalam satu model. Pengujian yaitu dengan uji regresi. Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dimaksudkan adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel independent. Pada penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson. Heteroskesdastisitas menguji gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Pada penelitian ini menggunakan uji regresi dengan analisis pada gambar Scatterplot. Uji lineritas dalam hal ini dimaksudkan untuk menguji kelinearan dari data masing-masing
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah correlational crossectional, yaitu mencari ada tidaknya hubungan antar variabel dengan pengambilan data pada variabel dependen dan independen diambil sekali pada satu saat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tenaga Kerja atau Dosen Tetap dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. Jumlah populasi yaitu dosen tetap dan karyawan 46 orang dengan rincian dosen 22 orang dan karyawan 24 orang. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 46 orang. Pada penelitian ini tehnik pengambilan sample menggunakan Exhaustive Sampling. Dengan berdasarkan atas pengambilan sampel dari seluruh populasi sumber yang akan diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer (data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber intern seperti pimpinan, disamping staf lain, dengan mengadakan wawancara, pengisian daftar pertanyaan (kuesioner) yang disediakan peneliti) dan data skunder (data yang diperoleh dari bukti-bukti berupa tulisan (dokumentasi) pada obyek penelitian yaitu Dosen dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang). Instrument pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dua belas item pernyataan yang terdiri dari item variabel motivasi, pengawasan dan produktivitas kerja serta menyebutkan data pribadi/umum. Pengeluaran yang digunakan disusun menurut likert scale dengan kategori jawaban. Sedangkan dalam likert scale setiap pernyataan/pertanyaan yang menyangkut pokok-pokok yang diteliti, disebabkan
JURNAL AKP
19
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010
variabel yaitu antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y. Pada pengujian linearitas pada penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana. Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1) pengujian hipotesis ke – 1 dan ke – 2 menggunakan Korelasi Product Moment (Pearson) dengan taraf signifikansi 0,05; 2) Sedangkan untuk pengujian hipotesis yang ke – 3 menggunakan Regresi Linier Berganda Dua Prediktor dengan taraf signifikansi 0,05. Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1)Variabel Tergantung (Y) Variabel produktivitas kerja Dosen dan Karyawan, 2) Variabel Bebas : a) Motivasi kerja (X1) : (1) Faktor Intrinsik, (2) Faktor Ekstrinsik. b) Pengawasan (X2).
reliabel untuk dilakukan uji lanjut. Hasil yang diperoleh dari Reliability Coefficient 12 item metode Alpha sebesar 0,8591 dengan Standardized item Alpha sebesar 0,8907. Apabila dibandingkan maka nilai alpha 0,8591 > 0,60. Distribusi frekuensi Variabel Motivasi Kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare RESPON NO. KATEGORI % DEN 1. Sangat tinggi 41 89 2. Tinggi 5 11 3. Cukup tinggi 4. Rendah 5. Sangat rendah Jumlah 46 100 Distribusi frekuensi Variabel Pengawasan Kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare RESPON NO. KATEGORI % DEN 1. Sangat baik 26 57 2. Baik 20 43 3. Cukup baik 4. Kurang 5. Sangat kurang Jumlah 46 100 Distribusi frekuensi Variabel Produktivitas Kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare RESPON NO. KATEGORI % DEN 1. Sangat produktif 10 22 2. Produktif 36 78 3. Cukup produktif 4. Tidak produktif 5. Sangat tidak produktif Jumlah 46 100 Uji Normalitas : 1) Nilai Chi Kuadrat dari X1 (Motivasi Kerja) adalah sebesar 5,391 dengan df = 5 dan assymp.sign. sebesar 0,370. Artinya bahwa nilai Chi Kuadrat hitung sebesar 5,391 dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan df = dk (derajat kebebasan) = 5 dan taraf kesalahan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel sebesar 11,070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kacil dari harga Chi Kuadrat tabel (5,391 < 11,070) maka distribusi data motivasi kerja (X1) tersebut Normal; 2) Nilai Chi Kuadrat dari X2 (Pengawasan Kerja) adalah sebesar 5,130 dengan df = 3 dan assymp.sign. sebesar 0,162. Artinya bahwa nilai Chi Kuadrat hitung sebesar
PEMBAHASAN Penelitian ini kuesioner yang akan disebarkan harus dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat memenuhi syarat valid dan reliabel. Untuk itu perlu dilakukan pengujian tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Oleh karena itu penelitian ini menetapkan sampel dengan tehnik Exhaustive Sampling, maka uji coba instrumen tidak bisa dilakukan terhadap anggota populasi non sampel. Dengan demikian instrumen tersebut langsung dipakai untuk mengumpulkan data penelitian. Namun demikian atas dasar data penelitian, analisis dilakukan terlebih dahulu untuk kepentingan uji instrumen. Hasil penghitungan dan pengujian validitas instumen ditunjukkan pada tabel dibawah : No. Korelasi Skor item r Kritis Valid Item thd Skor Total / tabel itas 0,5024 A1 0,329 Valid 0,5024 A2 0,329 Valid 0,4315 A3 0,329 Valid 0,6318 A4 0,329 Valid 0,5024 A5 0,329 Valid 0,7340 A6 0,329 Valid 0,4475 A7 0,329 Valid 0,7402 A8 0,329 Valid 0,6988 A9 0,329 Valid 0,6661 A10 0,329 Valid 0,6531 A11 0,329 Valid 0,5358 A12 0,329 Valid Hasil perhitungan dan pengujian item instrumen dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows perhitungan Reliabilitas dengan Alpha Cronbach menunjukkan bahwa Inter-item Correlations
JURNAL AKP
20
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010
5,130 dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan df = dk (derajat kebebasan) = 3 dan taraf kesalahan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel sebesar 7,815. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kacil dari harga Chi Kuadrat tabel (5,130 < 7,815) maka distribusi data pengawasan kerja (X2) tersebut Normal; 3) Nilai Chi Kuadrat dari Y (Produktivitas Kerja) adalah sebesar 12,304 dengan df = 8 dan assymp.sign. sebesar 0,138. Artinya bahwa nilai Chi Kuadrat hitung sebesar 12,304 dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan df = dk (derajat kebebasan) = 8 dan taraf kesalahan 5% maka harga Chi Kuadrat tabel sebesar 15,507. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kacil dari harga Chi Kuadrat tabel (12,304 < 15,507) maka distribusi data produktivitas kerja (Y) tersebut Normal. Uji Multikolinearitas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel Coefficient, masing-masing variabel independent memiliki VIF 4,754 yaitu tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance 0,210 yaitu tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian. Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson diketahui bahwa nilainya adalah sebesar 2,307, sehingga berdasar uji tersebut tampak bahwa nilai Durbin Watson terletak didaerah No Autocorelation sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi dan dapat digunakan dalam penelitian. Uji Heteroskesdastisitas terlihat output SPSS menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut : Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0, Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, Penyebaran titik – titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, Penyebaran titik – titik data tidak berpola. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik statistik Heteroskesdastisitas dan dapat digunakan dalam penelitian. Uji Linearitas (X1 dengan Y) diketahui bahwa antara Motivasi dengan Produktivitas Kerja (X1 dengan Y) hubungan yang linier, hal ini ditunjukkan dari angka signifikansi sebesar 0,000. (X2 dengan Y) diketahui bahwa antara Pengawasan dengan Produktivitas Kerja (X2 dengan Y) hubungan yang linier, hal ini ditunjukkan dari angka signifikansi sebesar 0,000. Uji Hipotesis Hubungan Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja diketahui bahwa ada
JURNAL AKP
hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja Dosen dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare yaitu dengan koefisien korelasi sebesar 0,844 dan tingkat signifikansi 0,000. Diketahui juga bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pengawasan Kerja dengan Produktivitas Kerja Dosen dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare yaitu dengan koefisien korelasi sebesar 0,828 dan tingkat signifikansi 0,000. Dari perhitungan berdasarkan regresi linear berganda dua prediktor yang telah ditetapkan diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dan Pengawasan Kerja secara bersama dengan Produktivitas Kerja Dosen dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. Berikut adalah hasil perhitungan dengan regresi linear berganda dua prediktor dengan menggunakan SPSS 11.0 for Windows : Uji Simultan dengan F-Test ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bersama-sama antara Motivasi Kerja dan Pengawasan Kerja dengan Produktivitas Kerja. Hasil F-test ini pada Output SPSS menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dan Pengawasan Kerja secara bersama dengan Produktivitas Kerja, hal ini dibuktikan dengan hasil p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau F hitung sebesar 88,403 yang lebih besar dibanding F tabel 3,23. Hal ini sekaligus menjawab Hipotesis bahwa memang ada hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dan Pengawasan Kerja secara bersama dengan Produktivitas Kerja Dosen dan Karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. Koefisien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Berdasar Output SPSS memiliki nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,804. Artinya 80,4% variabel dependen Produktivitas Kerja dijelaskan oleh variabel independen Motivasi Kerja dan Pengawasan Kerja. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Dua Prediktor untuk masing-masing variabel prediktor dapat dijelaskan sebagai berikut. Nilai p-value untuk variabel motivasi kerja sebesar 0.002, untuk pengawasan kerja sebesar 0.005. Bahwa kedua variabel mempunyai nilai p-value < 0.05. Perhitungan dengan SPSS 11.0 for windows dapat menghasilkan model regresi atau persamaan regresi yaitu :
Y = -22,9 + 0,7 X1 + 0,5 X2
21
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010
Sumbangan Prediktor digunakan untuk mengetahui berapa sumbangan (kontribusi) masingmasing variabel bebas. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut : 1) Sumbangan Relatif, a) SR X1 = 58.70 % b) SR X2 = 41.30 %, 2) Sumbangan Efektif, a) SE X1 = 47.20 % b) SE X2 = 33.20 %. Sehingga didapatkan jumlah Sumbangan Efektif = 80,40% Motivasi merupakan dorongan pada seseorang untuk bertindak atau berperilaku tertentu. Motivasi membuat seseorang memulai, melaksanakan dan mempertahankan kegiatan tertentu. Memahami motivasi merupakan tugas penting manajer, karena manajer bertindak untuk mencapai tujuan melalui orang lain. Manajer adalah seseorang yang mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan orang lain (getting things done through the others). Menurut Vance (1982) dalam Danim (2004), mengatakan bahwa pada hakekatnya motivasi adalah keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakantindakan yang menguntungkan pribadi dan organisasi. Menurut Robbins (1996) menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu kesediaan untuk melakukan upaya yang tinggi mencapai tujuan yang dikondisikan oleh kemampuan untuk memenuhi kebutuhan individu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil uji statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja dosen dan karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. Sehingga hal ini juga sesuai dengan teori Widodo (2002). Menurut Widodo (2002 ), motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, motivasi kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan yang tinggi pula. Selain itu menurut Emitai Etzioni mengemukakan pendekatan pengukuran produktifitas kerja yang disebut sistem model, yang mencakup 4 (empat) kriteria meliputi adaptasi, integrasi, motivasi dan produksi. Kriteria ketiga adalah motivasi anggota, dalam kriteria ini dilakukan pengukuran mengenai keterkaitan dan hubungan antara pelaku kerja dengan kerjanya dan kelengkapan sarana bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kerja. Dengan melihat kerja sebagai sistem, usaha membahas secara lebih komprehensif menjadi lebih mungkin, memang dalam kenyataan sangat sulit melihat atau menyamakan produktifitas kerja dengan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan.
JURNAL AKP
Hal ini disebabkan selain karena selalu ada penyelesaian dalam target yang dicapai, juga dalam proses pencapainnya seringkali ada tekanan dari keadaan sekeliling, sehingga menyebabkan jarang sekali target yang telah ditentukan dapat dicapai secara keseluruhan. Perbaikan motivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja karyawan harus menjadi kunci strategi dalam mencapai keberhasilan organisasi. Namun demikian, kondisi yang sangat sulit dihadapi oleh kalangan pimpinan organisasi adalah apabila para karyawan sudah merasa puas dengan keadaan yang dimiliki saat ini. Sehingga apapun bentuk motivasi eksternal yang diberikan oleh pimpinan organisasi tidak akan berhasil untuk mengubah motivasi para karyawannya. Pada akhirnya kinerja karyawan maupun organisasi secara keseluruhan akan jalan ditempat dan sulit untuk ditingkatkan. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi maka diperlukan adanya supervisi/pengawasan. Dalam pelasakanaan supervisi atau pengawasan, kelembagaan, aspek yang yang disupervisi sama, sedangkan pengaturan waktu pelaksanaan supervisi serta instrumen supervisi ditentukan atau disiapkan oleh masingmasing lembaga yang melakukan supervisi (Disinkronkan dengan kegiatan monitoring). Hasil penelitian ini secara statistik signifikan antara pengawasan kerja dengan produktivitas kerja dosen dan karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. Selain hal-hal yang sudah terpapar diatas berkaitan dengan produktivitas kerja, produktivitas sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu dengan demikian produktivitas mempunyai dua dimensi yaitu dimensi efektivitas dan efisiensi. Dimensi efektivitas berkaitan dengan pencapaian hasil kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran tercapainya target. Hasil penelitian yang telah dilakukan dimana secara statistik signifikan hubungan antara motivasi kerja dan pengawasan kerja secara bersama dengan produktivitas kerja dosen dan karyawan di Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare dengan nilai p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau F hitung sebesar 88,403 yang lebih besar dibanding F tabel 3,23.. Hal ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Handoko (2000).
22
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010
Produktivitas karyawan dengan dimensi efektifitas adalah kinerja karyawan. Hal tersebut dijelaskan Smith (1982) dalam Davis (2001), menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran sebuah proses. Kinerja juga berarti pencapaian kerja atau hasil kerja. Kinerja sangat berhubungan dengan hasil kerja (output) karyawan (Robbins, 2003). Kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan kemampuan karyawan (Handoko, 2000). Sedangkan faktor lain berkaitan dengan manajemen antara lain adalah kepemimpinan dalam mengelola karyawan serta pengawasan. Pemimpin adalah pribadi yang mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas demi pencapaian tujuan perusahaan. Pimpinan diharapkan mampu membina bawahannya menjadi mahir secara teknis, memiliki kerangka konseptual yang baik, bersemangat dalam bekerja, loyal, dan bermoral tinggi.
Bahasa beryamin Molar, PT. Presihallido, Jakarta. Dharma, Agus (1985). Manajemen Prestasi Kerja, Edisi Pertama, Rajawali, Jakarta. Gibson, James L. Organisasi dan Manajemen, Erlangga, Jakarta 1998. Gujarati, D (1992). Essential of Econometris. International Edition. Mc Graw – Hill, Singapore. Hair Josepht .F. Anderson, Ralph. Tathan, William, Ronal dan Black C. William 1992. Multivariate Data Analysis Mae Milliam Publishing Company. USA. Handoko, TH. (2000) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Cetakan Ketiga Belas, BPFE Yogyakarta. Hasibuan (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Gunung Agung, Jakarta. Hersey, Paul, & Blanchard, Kenneth, it, (1996). Manajemen Perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kerlinger, FN. Azas-Asaz Penelitian Behavioral, Gajah Mada, University Press, Yogyakarta. Loudon, M dan Smither, JW, (1999) Empowered Self Devopment and Continous Learning, Human Resource Management, Spring 1999, Vol. 38 No. 1, 3-15 Jhon Wiley & Son Ltd, University of Michigan Business Scholl. Moekijat, (2002), Dasar-dasar Motivasi, Pioner Jaya, Bandung. Musanef (1989). Manajemen Kepegawaian Indonesia. Haji Mas Agung. Jakarta. Nazir, Mohammad (1998). Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta : Ghalia Indonesia. Reitveld, Lasmono T. S. (1993). Masalah Pokok Dalam Pengertian Berganda. Andi Offset, Yogyakarta. Robbins, Stephens P (1996). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Prehallindo. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Ed) (1989). Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Jakarta : LP3S. Sumodiningrat, G (1995). Ekonometrik Pengantar. Edisi Pertama. BPFE. UGM. Yogyakarta. Swasto, Bambang (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengaruhnya Terhadap Kinerja dan Imbalan. Edisi Pertama. Bayu Media, Malang. Winardi (1991), Pengatar Manajemen Penjualan. PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung.
SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai : 1) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare, 2) Ada hubungan yang signifikan antara pengawasan kerja dengan produktivitas kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare, 3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan pengawasan kerja secara bersama dengan produktivitas kerja Dosen dan Karyawan Akademi Keperawatan dan Kebidanan Pamenang Pare. DAFTAR PUSTAKA Andium (2000), Pengakuan Produktivitas Tenaga Kerja. Departemen Tenaga Kerja. Arikunto, Suharsimi (1993). Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktek. Edisi Revisi II. Rineka Cipta. As’ad, M (1998) Psikologi Industri, Edisi Kelima, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta. Azwar, Saifuddin (2005). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Daris, Keith dan Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, Erlangga, Jakarta. 2001 Dessler, Gary (1998) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, Ahli
JURNAL AKP
23
No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2010