e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Kadek Yudha Sudiastawan, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) kompetensi intelektual terhadap produktivitas kerja karyawan, (3) motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (4) motivasi kerja terhadap kompetensi intelektual pada PT Astra Internasional Tbk-Honda Singaraja. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah PT Astra Internasional Tbk-Honda Singaraja, dan objeknya adalah kompetensi intelektual, motivasi kerja, dan produktivitas kerja karyawan. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan pencatatan dokumen, dan dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh dari kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh 86% (2) ada pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap produktivitas kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh 63,2% (3) ada pengaruh dari motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh 26,7%, dan (4) ada pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap motivasi kerja pada PT Astra Internasioanal Tbk-Honda Singaraja dengan sumbangan pengaruh 67,5%. Kata Kunci : kompetensi intelektual, motivasi kerja, dan produktivitas kerja karyawan ABSTRACT This study aimed to determine the effect of (1) intellectual competence and work motivation to employee productivity, (2) intellectual competence to employee productivity, (3) work motivation to employee productivity, (4) work motivation to intellectual competence at PT Astra Internasional Tbk-Honda Singraja. This study used a quantitative causal design. The subjects were Pt Astra Internasional Singaraja, and the objects were the Intellectual competence, work motivation and employee productivity. The type of data is primary data anda secondary data. The data collected by questionnaires and documentation technique, and it’s analyzed using path analysis. The results showed that (1) there is influences on the competence intellectual and work motivation to employee productivity by 8,6% contribution effect (2) there is a influences on the intellectual competence to employee productivity by 63,2% contribution effect ( 3) there is a effect on the work motivation to employee productivity with 26,7% contribution effect, and (4) there is influences on the intellectual competence to work motivation at PT Astra Internasional Tbk-Honda Singaraja with 67,5% contribution effect.
Keyword: intellectual competency, work motivation, and employee productivity
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan harus melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Upaya tersebut harus dapat memotivasi atau memberikan semangat karyawan dalam bekerja. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba yang dicapai perusahaan juga semakin tinggi. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan. Masalah SDM saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian bagi suatu perusahaan untuk bertahan di era globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Oleh sebab itu setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat waktu dan untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pengelolaan yang baik terhadap SDM yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Pentingnya pengelolaan terhadap SDM disebabkan karena faktor manusia sebagai pelaku utama dalam setiap kegiatan operasional suatu perusahaan. Semakin baik kemampuan SDM yang dimiliki maka akan semakin baik hasil yang dicapai, demikian pula sebaliknya, semakin rendah kualitas SDM nya maka akan semakin rendah pula hasil kinerja, itu terjadi karena bagaimanapun canggihnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
suatu perusahaan tanpa didukung oleh SDM yang berkualitas akan menghambat tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat penting artinya bagi perusahaan dalam perkembangannya, perusahaan akan menghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dengan demikian pengelolaan SDM harus dilakukan secara profesional oleh departemen tersendiri dalam suatu perusahaan yaitu manajemen sumber daya manusia. PT Astra Internasional TbkHonda di Singaraja merupakan perusahaan yang menjadi subyek dalam penelitian ini, dimana PT Astra Intenasional Tbk-Honda merupakan perusahaan yang menjual motor merek Honda berbagai tipe di Kabupaten Buleleng. PT Astra Internasional Tbk-Honda berdiri pada tahun 2008 dan masih beroperasi sampai saat ini sekaligus mampu bersaing dengan para pesaingnya yang bekerja di usaha yang sama. PT astra Internasional mempunyai 30 orang karyawan. PT Astra Internasional TbkHonda menetapkan standar penjualan motorl 30 Unit per 3 bulannya dan itu sudah tercantum dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun berdasarkan observasi awal yang dilakukan, peneliti menemukan suatu permasalahan yaitu tidak tercapainya target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan pada bulan Januari-Maret 2015. Target dan realisasi penjualan karyawan pada PT Astra Iternasional bulan Januari sampai Maret 2015. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diduga bahwa penurunan produktivitas kerja karyawan pada PT Astra Iternasional disebabkan karena beberapa faktor diantaranya
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
kompetensi intelektual dan motivasi kerja. Dari observasi yang dilakukan pada karyawan PT Astra Internasional Tbk-Honda Singaraja, ditemui bahwa gaji yang diterima karyawan masih tergolong rendah karena dibawah UMK Kabupaten Buleleng, selain itu berdasrkan kuesioner awal yang diberikan pada karyawan tentang kompetensi itelektual yang dimilikinya, ditemui hasil bahwa kompetensi intelektual karyawan PT Astra Internasional Tbk-Honda Singaraja tergolong rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diduga bahwa penurunan produktivitas kerja karyawan yang terjadi pada PT Astra Internasional disebabkan oleh kompetensi intelektual dan motivasi kerja. Adapun teori yang sesuai dengan pendugaan masalah tersebut dan anakn diuji berdasarkan masalah yang terjadi di PT Astra Internasioal Tbk_Honda Singaraja. Menurut Judisseno Rimsky, 2008:49 Pola hubungan dalam kompetensi intelektual terhadap produktivitas karyawan tersebut, ada beberapa unsur yang saling berhubungan membentuk ketiga unsur diatas (input, action, output), terlihat adanya hubungan kompetensi intelektual karyawan dalam menghasilkan karyawan secara produktif yang dimulai dari adanyan input sampai dengan menghasilkan output. Jika salah satu unsur tersebut hilang, maka perusahaan tidak mampu menghasilkan kompetensi intelektual karyawan secara produktif. Hubeis (2007) menyatakan bahwa faktor-faktor motivasi internal berupa prestasi, pengakuan, pekerjaan, dan tanggung jawab berkorelasi positif dengan produktivitas kerja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh (1)
kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Astra Internasional Singaraja, (2) kompetensi intelektual terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Astra Internasional Singaraja, (3) motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Astra Internasional Singaraja, (4) kompetensi intelektual terhadap motivasi kerja pada PT Astra Iternasional Singaraja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu (1) manfaat teoritis dan (2) manfaat praktis. Adapun secara rinci manfaat hasil penelitian ini adalah sebagi berikut. (1) Manfaat Teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkan ilmu ekonomi di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya permasalahan mengenai kompetensi intelektual dan Motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan unit kerja sales marketing pada PT Astra Internasional Tbk-Honda. (2) Manfaat Praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen pengelola PT Astra Internasional Tbk-Honda sebagai bahan pertimbangan atau masukan untuk menentukan kebijakan mengenai kompetensi intelektual dan Motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian sales marketing. Secara umum dikemukakan bahwa sumber daya manusia akan menjadi sumber kekuatan bagi organisasi untuk mencapai tujuannya apabila sumber daya manusia tersebut memiliki kompetensi yang handal dan mampu memenuhi tuntutan pekerjaan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu, “pimpinan organisasi harus merencanakan pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan desain pekerjaan dan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
rencana pengembangan usaha baik pada masa sekarang maupun dimasa yang akan datang berdasarkan proyaksi pengembangan organisasi yang telah tertuang dalam tujuan jangka panjang dan strategi yang telah dipilih” (Susilo,2000: 12). Menurut Nahapiet & Ghoshal (1998), mengklasifikasikan kompetensi intelektual sebagai suatu karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual individu dapat berupa pengetahuan, keterampilan, pemahaman profesional, pemahaman kontekstual yang bersifat relatif stabil ketika menghadapi permasalahan di tempat kerja. Menurut Zohar dan Marshall (2000), mengungkapkan bahwa kompetensi intelektual adalah kemampuan dan kemauan yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang bersifat rasional atau strategic. Robbins (1996) mengatakan kompetensi intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, seperti kemampuan berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang dan ingatan. Motivasi kerja dapat dipandang sebagai suatu ciri yang ada pada calon tenaga kerja ketika diterima masuk kerja di suatu perusahaan atau organisasi. Hal ini sangat mendukung karena adanya defenisi motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Mangkunegara 2000). Menurut (Siagian 2002) Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan. Kemudian menurut
(Hasibuan 2008) Ada dua aspek motivasi kerja, yaitu segi pasif dimana motivasi tampak sebagai kebutuhan dan sekaligus pendorong, dan dari segi statis dimana motivasi tampak sebagai satu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut pendapat Sedarmayanti (2009) mengemukakan bahwa produktivitas kerja adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas kerja sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu. Kemudian menurut Heizer (2002) menjelaskan bahwa produktivitas adalah perbandingan yang naik antara jumlah sumber daya yang dipakai (input) dengan jumlah barang dan jasa (output) yang dihasilkan. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006) menjelaskan bahwa produktivitas adalah ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan dengan mempertimbangkan sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Kemudian pendapat dari Hasibuan (2012), mengemukakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik hal ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan system kerja, teknis produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Kompetensi Intelektual karyawan berpengaruh terhadap Produktivitas karyawan karena semakin tinggi kompetensi intelektual yang dimiliki oleh karyawan dan sesuai dengan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
tuntutan pekerjaan maka produktivitas karyawan akan semakin meningkat, Hal ini didukung oleh pernyataan Judisseno Rimsky, 2008:49 Pola hubungan dalam kompetensi intelektual terhadap produktivitas karyawan tersebut, ada beberapa unsur yang saling berhubungan membentuk ketiga unsur diatas (input, action, output), Dari penjelasan tersebut berarti kompetensi intelektual mempunyai hubungan positif terhadap produktivitas, Motivasi Kerja sangat penting bagi manajer untuk meningkatkan bawahanya menurut Usman (2008). Dengan motivasi kerja yang baik dari atasan maka karyawan akan terdorong untuk semangat dalam bekerja sehingga produktivitas karyawan pun akan meningkat. Musafir (2007) menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi intelektual dan motivasi terhadap produktivitas karyawan, Demikianlah karyawan yang memiliki kompetensi intelektual dan motivasi kerja yang tinggi akan dapat menggunakan utilisasi SDM yang dimiliki secara optimal dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kontribusi individu dan pencapaian visi, misi serta tujuan organisasi yang dilakukan oleh karyawan akan mendorong organisasi untuk memenuhi harapan dan kebutuhan karyawan baik yang terkait dengan faktor finansial maupun non finansial. Karyawan dalam memenuhi keinginannya melakukan dengan cara yang lebih variatif seiring dengan pertumbuhan fisik maupun mentalnya, sesuai pengetahuan dan keterampilan baru yang mulai dia pelajari dan kuasai. pernyataan Judisseno Rimsky, 2008:49 Pola hubungan dalam kompetensi intelektual terhadap produktivitas karyawan tersebut, ada beberapa unsur yang saling berhubungan
membentuk ketiga unsur diatas (input, action, output), terlihat adanya hubungan kompetensi intelektual karyawan dalam menghasilkan karyawan secara produktif yang dimulai dari adanyan input sampai dengan menghasilkan output. Jika salah satu unsur tersebut hilang, maka perusahaan tidak mampu menghasilkan kompetensi intelektual karyawan secara produktif. Motivasi Kerja adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Oleh karena itu motivasi kerja sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umunya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. . Keberhasilan perusahaan salah satunya ditandai dengan meningkatnya produktivitas. Produktivitas kerja yang tinggi merupakan salah satu keunggulan kompetitif perusahaan. Produktivitas sangat tergantung pada motivasi kerja perusahaan dan akan tercapai bila terdapat motivasi kerja yang tinggi dan moral yang baik dari sumber daya manusianya. Motivasi kerja ini akan tercermin dalam etos kerja yang akan memengaruhi produktivtias perusahaan secara keseluruhan. Motivasi Kerja adalah salah satu faktor yang penting dan berpengaruh terhadap produktivitas. Hubeis (2007) menyatakan bahwa faktor-faktor motivasi internal berupa prestasi, pengakuan, pekerjaan, dan tanggung jawab berkorelasi positif dengan produktivitas kerja. Dalam membentuk motivasi kerja karyawan secara langsung akan dipengaruhi oleh kompetensi intelektual karyawan tersebut. Semakin tinggi kompetensi atau kemampuan intelektual setiap orang maka semakin tinggi pula dorongan yang dimiliki orang tersebut untuk
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
meningkatkan motivasi yang dimiliki. Hal tersebut senada dengan toeri Kreitner dan Kinicki (2003) menyatakan kompetensi intelektual secara langsung dipengaruhi motivasi kerja karyawan dalam bekerja yang berupa pengetahuan/keterampilan kerja
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
individu. Artinya kompetensi memiliki hubungan pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja, semakin tinggi kompetensi intelektual maka semakin tinggi pula motivasi kerja, begitu juga sebaliknya semakin rendah kompetensi intelektual maka semakin rendah pula motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan.
produktivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi Populasi adalah seluruh karyawan unit sales marketing pada PT Astra Internasional Tbk-Honda cabang Singaraja yang berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner dan pencatatan dokumen kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur.
METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal, adalah suatu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengaruh dari suatu variable terhadap variable lain. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Astra Internasional Tbk-Honda cabang Singaraja. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Kompetensi intelektual (X1), Motivasi Kerja (X2), dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis jalur dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 19.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti berikut.
Tabel 1. Output SPSS Anslisis Jalur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y No Parameter Koefisien p-value 1
Ryx1x2
2
Alpha (α)
Keputusan
Kesimpulan
0,927
0,000
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
R yx1x2
0,859
0,000
0,05
Menolak Ho
Besar sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah 85,9%
3
Pyx1
0,451
0,001
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh X1 terhadap Y
4
P yx1
0,203
0,000
0,05
Menolak Ho
Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap Y adalah 20,3%
5
Pyx2
0,546
0,000
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh X2 terhadap Y
6
P yx2
0,298
0,00
0,05
Menolak Ho
Besar pengaruh X2 terhadap Y adalah 29,8%
7
Px1x2
0,818
0,000
0,05
Menolak Ho
Ada hubungan pengaruh X1 terhadap X2
8
P x1x2
0,669
0,000
0,05
Menolak Ho
Besar pengaruh X1 terhadap X2 adalah 66,9%
9
Px2Ԑ
0,182
-
-
-
Besar pengaruh dari faktor lain terhadap X2 adalah18,2%
1 0
PyԐ
0,073
2
2
2
2
Sumber: Hasil Output SPSS
Besar pengaruh dari faktor lain terhadap Y adalah 7,3%
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Berdasarkan hasil analisis jalur di atas diperoleh struktur hubungan pengaruh variabel kompetensi intelektual (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) seperti nampak pada Gambar 1. 2
XX1 1
Pyx1= 0,451
Px2x1= 0,818
Pyε2= 0,073
Y Ryx1x2= 0,927
1
X2
Pyx2= 0,521
Px2ε1= 0,182
Gambar 1 Struktur pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap Y
Keterangan: X1 = Kompetensi Intelektual X2 = Motivasi Kerja Y = Produktivitas Kerja Karyawan ε = faktor lain Menggunakan analisis jalur sebagai metode analisis tentunya akan diketahui pengaruh dari kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung dari masing-masing variabel tersebut. Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X1 dan X2 terhadap Y dalam penelitian ini, hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Sumbangan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Keterangan Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 Besar pengaruh total X1 terhadap Y Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y Besar pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y
Besar Sumbangan 0,203
Prosentase 20,3%
0,426
42,6 %
0,629 0,298
62,9% 29,8%
0,927
92,7%
Besar pengaruh variabel lain terhadap Y
0,73
7,3%
1,000
100%
Total Sumber: Pengolahan data SPS Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan SPSS 21.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada Pt Astra Internasional. Besar sumbangan pengaruh kompetensi intelektual dan motivasi kerja kerja terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 85,9% sedangkan hubungan
pengaruh dari faktor lain terhadap kinerja karyawan sebesar 7,3%. Hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan SPSS 21.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh kompetensi intlektual secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Besar hubungan pengaruh kompetensi intelektual terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 45,1% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 20,3%.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan SPSS 21.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi kerja secara positif terhadap poduktivitas kerja karyawan. Besar hubungan pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja adalah 54,6 sedangkan besar sumbangan pengaruh dari motivasi kerja terhadap produktivitas kerja adalah 29,8%. Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS 21.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh kompetensi intelektual secara positif terhadap motivasi kerja. Besar hubungan pengaruh kompetensi intelektual terhadap motivasi kerja adalah 81,8% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap motivasi kerja adalah 66,9%. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi intelektual dan motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional tbk-Honda cabang Singaraja. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian empirik dari Nurhayati (2007) menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi intelektual berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional tbk-Honda cabang Singaraja. Hasil penelitian tersebut didukung oleh teori Rimsky (2008: 49), yang menyatakan bahwa pola hubungan dalam kompetensi intelektual terhadap produktivitas karyawan tersebut, ada beberapa unsur yang saling berhubungan membentuk ketiga unsur diatas
(input, action, output), Dari penjelasan tersebut berarti kompetensi intelektual mempunyai hubungan positif terhadap produktivitas. Hasil penelitian Ronald Listio (2010) menyatakan kompetensi intelektual berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional tbk-Honda cabang Singaraja. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Hubeis (2007) menyatakan bahwa faktor-faktor motivasi internal berupa prestasi, pengakuan, pekerjaan, dan tanggung jawab berkorelasi positif dengan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Yuliana (2010) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja. Hasil tersebut didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki (2003) menyatakan motivasi kerja secara langsung dipengaruhi oleh kompetensi pegawai dalam bekerja yang berupa pengetahuan/keterampilan kerja individu. Artinya kompetensi intelektual memiliki hubungan pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja, semakin tinggi kompetensi intelektual maka semakin tinggi pula motivasi kerja, begitu juga sebaliknya semakin rendah kompetensi intelektual maka semakin rendah pula motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan. Hasil Penelitian Nurhayati (2007) menyatakan bahwa kompetensi intelektual berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Keterbatasan pada penelitian ini adalah meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 9,27% pengaruh terhadap produktivitas karyawan sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 7,3% yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sehingga variabel penelitian yang digunakan kurang menjelaskan keseluruhan variabel yang mempengaruhi produktivitas karyawan. Variabel lain yang diduga mempengaruhi produktivitas karyawan adalah kompensasi, komunikasi, dan lingkungan kerja. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Kompetensi intelektual dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional TbkHonda cabang Singaraja. (2) Kompetensi intelektual berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional Tbk-Honda cabang Singaraja. (3) Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pada PT Astra Internasional Tbk-Honda cabang Singaraja. (4) Kompetensi intelektual berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pada PT Astra Internasional Tbk-Honda cabang Singaraja. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi PT Astra Internasional TbkHonda cabang Singaraja agar
lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan memperhatikan kompetensi intelektual karyawan dan motivasi kerja karyawan, karena peneltian membuktikan bahwa kompetensi intelektual dan motivasi kerja dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Untuk meningkatkan kompetensi intelektual karyawan sebaiknya meningkatkan kemauan dan kemampuan intelektual individu dapat berupa pengetahuan, keterampilan, pemahaman profesional, pemahaman kontekstual yang bersifat relatif stabil ketika menghadapi permasalahan ditempat kerja, selain itu perusahaan harus meningkatkan motivasi kerja yaitu dengan cara memperhatikan kebutuhan yang dirasa dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Jadi, kompetensi intelektual dan motivasi kerja yang tinggi akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam mencapai target yang telah dtetapka oleh perusahaan yaitu dengan bekerja sama. (2) Kepada peneliti lain khususnya yang meneliti pengaruh kompetensi intelektual dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan, disarankan untuk menambah variabel sumber daya manusia lainnya baik itu variabel bebas maupun variabel terika dan memperbanyak populasi maupun sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji kehandalannya.. DAFTAR RUJUKAN Ardana, I Komang, Ni Wayan Mujiati dan I Wayan Mudiartha Utama 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.Yogyakarta : Graha Ilmu.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Colquit, Jason A. 2009. Organization Behavior. Penerbit : MCGraw-Hill International. Inc Singapore. Darsono. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. Dessler, Gary. 2008. Human Resource Management. Edisi ke-8. New Jersey : Prentice hall international. Inc. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara Irianto, Agus. 2012. Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kuswanto, Dedy. 2012. Statistik Untuk Pemula Dan Orang Awam. Jakarta timur: Laskar Aksara. Lestari, Ayu. 2012. Pengaruh Pelatihan Kerja, Lingkungan Kerja Fisik Serta Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Denpasar. Bali : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2006. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama.
Mangkuprawira, Sjafry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mathis, L Robert dan J o h n H . Jackson. 2006. Human Resource management (Manajemen Sumber Daya Manusia).Edisi ke-10. Jakarta: Salemba Empat. Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV. Mandar Maju. Newstrom, Jhon W. 2008. Organization Behavior: Human Behavior at Work. Edisi ke-12. Singapore : MCGraw-Hill International., Inc. Noe, Raymond A. 2002. Employee Training and Development. MCGraw-Hill Companies : New York. Primajaya, Deni. 2010. Pengaruh Motivasi Kerja dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pertamina (PERSERO) UPMS IV Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Semarang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP. Rae, Leslie. 2004. Mengukur Efektifitas Pelatihan. Jakarta: PT Pustaka Binaman. Ravianto. 1995. Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Jakarta : Group Gramedia Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Rajawali Pers