eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (4): 298-314 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ROBINSON SUPERMARKET SAMARINDA
Renindia Maharlin
eJournal Administrasi Bisnis Volume 1, Nomor 4, 2013
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (4): 298-314 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda Renindia Maharlin 1
Abstrak Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik dengan metode regresi linear berganda. Sehingga mendapatkan hasil analisis data dan pembahasan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket Samarinda adalah : Y = 0,430 – 0,046(X1) + 0,368(X2) + 0,600(X3) + 0,258(X4). Nilai R sebesar 0,789 atau menunjukkan adanya hubungan yang kuat atau erat sebagaimana dikemukakan dalam tabel interprestasi koefisien korelasi. Sedangkan nilai determinasi diperoleh sebesar 0,623, artinya sebesar 62,3% proporsi pengaruh produktivitas kerja dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja sedangkan sisanya 37,7% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dibahas didalam penelitian ini. Nilai F hitung sebesar 13,209 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan tingkat kesalahan dibawah atau lebih kecil dari alpha 0,05, selanjutnya diketahui nilai F tabelnya dengan menggunakan df 2, 32, maka dapat diketahui nilai F tabelnya yaitu 2,668, jika dibandingkan maka nilai F hitung lebih besar dibanding dengan nilai F tabel ( 13,209 > 2,668 ). Pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel motivasi kerja yaitu gaji atau insentif dan hubungan antarpegawai berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung variabel gaji atau insentif (X2) sebesar 2,495 dengan tingkat signifikansinya 0,018 dan koefisien betanya 0,387 dan variabel hubungan antarpegawai sebesar 2,186 dengan tingkat signifikansinya 0,036 dan koefisien betanya 0,314, nilai t tabelnya sebesar 2, 037. Kata Kunci : Kebutuhan Pengakuan, Gaji atau Insentif, Hubungan Antarpegawai dan Lingkungan Kerja Pendahuluan Manusia mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Manusia telah menjadi penentu dan penggerak jalan kesuksesan pada usaha tersebut, maka perhatian dari seorang pemimpin sangat diperlukan dalam membina anggotanya. Manusia adalah sumber daya yang dapat dikembangkan dalam hal kemampuan dan berpikir, sehingga dapat menjadi karyawan yang berkualitas dan memiliki kinerja yang baik, kerja sama dan prestasi pada karyawan dengan tujuan mencapai tingkat yang lebih optimal. Robinson Supermarket memiliki karyawan sebanyak 80 karyawan dan memiliki jam kerja yang berbeda. Diantara 80 karyawan tersebut, sudah termasuk dengan Pimpinan, Pramuniaga, Administrasi PO, Administrasi SDM, dansebagainya. 298
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
Robinson memiliki jam kerja karyawan yang sudah ditentukan oleh pimpinan untuk bekerja dalam sehari penuh. Dimana mereka menyediakan sistem Shift pagi dan Shift siang. Dan adapula hanya hari-hari yang ditentukan dengan jam yang berbeda. Pada hari senin sampai jum’at pada shift pagi karyawan mulai bekerja dari pukul 09.00 sampai 16.30, memiliki jam istirahat dua kali, di istirahat pertama pada pukul 13.00 sampai pukul 14.00, di istirahat kedua pada pukul 14.00 sampai 15.00. Di shift siang, karyawan yang ditugaskan pada shift ini bisa bekerja mulai pukul 14.30 sampai dengan 22.00, memiliki jam istirahat dua kali pula, di istirahat pertama pada pukul 17.00 sampai dengan 18.00, diistirahat kedua pada pukul 18.00 sampai dengan 19.00. Pada hari sabtu sampai minggu memiliki jam kerja yang berbeda dari hari senin sampai jum’at. Pada shift pagi, karyawan dapat mulai bekerja pada pukul 09.00 sampai dengan 17.00. Dan karyawan yang mendapatkan giliran shift siang, dari pukul 14.00 sampai dengan 22.00. Pada jam istirahat di samakan dengan jam istirahat di hari senin sampai jum’at. Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan memanajemen maka daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan ditingkatkan. Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Timbul pertanyaan tentang apa yang di atur, apa tujuan diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya. 1. Yang diatur adalah semua unsur manajemen yakni man, money, method, machines, dan market atau 6 M. 2. Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih lebih berdaya guna dan berhasilguna dalam mewujudkan tujuan. 3. Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi. 4. Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise. 5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urutan-urutan fungsi manajemen tersebut.
299
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-313
Sumber Daya Manusia Menurut Simamora (1999 : 2), mengungkapkan bahwa sumber daya manusia adalah asset yang sangat penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan sangat diperlukan adal asset manusia dari organisasi tersebut. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar dapat efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Hasibuan,2009 : 10) Motivasi Kerja Menurut Soeroso (2003:77), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi umumnya ada beberapa sumber, yaitu : a) Kebutuhan Pengakuan Kebutuhan pengakuan yaitu kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat) tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui, dihormati, dan dihargai orang lain karena keahlian dan kemampuan dalam pekerjaannya. b) Sifat Pekerjaan Sifat pekerjaan ini adalah kebutuhan karyawan akan pekerjaan yag dilakukan mencakup perasaan. Untuk menikmati pekerjaan itu lebih baik dan bertanggung jawab. c) Rasa Tanggung Jawab Hal ini berupa rasa tanggung jawab kepada pekerjaan yang diberikan kepadanya karena berbagai hal yang telah didapatkannya dari perusahaan. d) Aktualisasi diri Kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisasi diri dalam arti kemampuan, minat, potensi diri dalam bentuk nyata pada pekerjaan yang dilakukan karyawan. e) Supervisi Teknis Hal-hal bersifat pengarahan dan mempengaruhi bawahan oleh atasan agar dapat bekerja dengan baik. f) Gaji atau insentif Gaji adalah imbalan hasil kerja yang diberikan setiap bulan, sedangkan insentif adalah suatu tambahan gaji atas prestasi kerja yang diberikan oleh seorang pimpinan kepada bawahan dengan maksud mempertahankan hubungan yang baik diantara perusahaan dan karyawan. g) Hubungan Antar Pegawai Hubungan antar pegawai yang baik merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena, kebutuhan ini akan merangsang gairah kerja karyawan. h) Lingkungan Kerja Kebutuhan ini berupa tempat kerja yang bersih, aman, dan menyenangkan serta fasilitas dan peralatan yang memadai yang menunjang pekerjaan karyawan.
300
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
Produktivitas Kerja Menurut Basu swastha dan Ibnu Sukotjo (1995:281) produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah,energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan tersebut. Menurut Sinungan (2000:117) mengatakan bahwa produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan membagi pengeluaran dengan masukan. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diminati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada model ini dapat terlihat bagaimana model penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.. Kerangka konsep dibuat untuk memahami variabel-variabel dasar, sehingga ditarik suatu pengertian tentang variabel tersebut sebagaimana tertulis dalam kerangka konsep, berikut adalah gambarannya : Variabel Independen Variabel Dependen (X) (Y)
Motivasi Kerja (X)
Produktivitas Kerja (Y)
Gambar Kerangka Konsep Sumber: Supriyanto (2009 : 170) Hipotesis Berdasarkan uraian yang telah dikemukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Diduga bahwa faktor-faktor motivasi kerja karyawan Robinson Supermarket berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Diduga bahwa faktor gaji atau insentif berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket. Metode Penelitian Definisi Operasional Sebelum penulis membahas lebih lanjut terlebih dahulu, penulis ingin mengetahui dari pada definisi operasional itu sendiri. Definisi operasional itu sendiri merupakan definisi yang menggunakan gejala-gejala yang di amati agar dapat diuji kebenarannya.
Konsep di atas dapat di simpulkan bahwa definisi operasional adalah menjelaskan konsep yang masih abstrak menjadi gejala-gejala yang nyata dapat diukur dan diamati, melalui petunjuk-petunjuk yang digunakan data kemudian dikumpulkan setelah itu dibuktikan kebenarannya.
301
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-313
1. Motivasi (X) adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Adapun indikatornya sebagai berikut : a). Kebutuhan pengakuan, yaitu salah satu tingkat hirarki pada kebutuhan manusia yang diakui atau tidak, sadar atau tidak, hidup bersama dengan kebutuhan-kebutuhan lain dalam eksistensi manusia. b). Gaji atau insentif, yaitu imbalan hasil kerja yang diberikan setiap bulan serta tambahan gaji atau prestasi kerja karyawan yang diberikan oleh perusahaan. c). Hubungan antar pegawai, yaitu komunikasi yang baik yang merupakan daya penggerak motivasi semangat kerja seseorang karyawan. d). Lingkungan kerja, yaitu berupa tempat kerja yang bersih, aman, dan menyenangkan serta fasilitas dan peralatan yang memadai yang menunjang pekerjaan pegawai. 2. Produktivitas (Y) adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atu jasa sesuai dengan harapan dalam waktu yang singkat atau tepat. Adapun indikator yang dipakai sebagai berikut : a). Kualitatif, yaitukeseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture , dan maintenance,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan. b). Kuantitatif, yaitu jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seseorang pegawai dalam suatu periode tertentu. c). Efektivitas Kerja, yaitu ukuran atau kualitas keberhasilan kerja yang dicapai pegawai. Seseorang pegawai dinyatakan bekerja efektif jika ia mampu mencapai tujuan dengan cara yang lebih baik dari standar yang telah ditetapkan d). Efisiensi Kerja, yaitu perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.
302
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
Variabel
Motivasi Kerja
Produktivitas Kerja
Tabel Variabel, Indikator dan Item Indikator Item a). Penghargaan a).Kebutuhan b). Gaji c). Insentif Pengakuan b). Gaji atau Insentif d). Bonus c). Hubungan Antar e). Semangat pegawai f). Dukungan d). Lingkungan Kerja g). Fasilitas h). Peralatan
a). Kualitatif b). Kuantitatif c). Efektivitas kerja d). Efisiensi Kerja
a). Layanan b). Kepuasan c). Jumlah penjualan d). Jumlah pelanggan e). Pencapaian target f). Waktu g). Gaji h). Tenaga
Hasil Penelitian Sejarah Singkat Robinson Supermarket Samarinda Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Paulus Tumewu di Ujung Pandang. Maka tahun 1978 didirikanlah outlet perintis “Robinson Supermarket” di Jl. H. Agus Salim Jakarta Pusat yang dikenal dengan “ R 1 “. Dari sinilah bisnis eceran Ramayana & Robinson Group menggurita semakin aktif mendekati konsumen. Walaupun Indonesia mengalami ketidakpastian ekonomi dan politik, Robinson tetap konsisten untuk melebihi target penjualan, memperluas wawasan dan melanjutkan kebijakan yang sukses diterapkan sejak krisis 1997 – 1998 yang berdampak besar terhadap industri retail. Sejak bisnis dimulai pada tahun 1978, Robinson bergerak lambat tapi tumbuh dengan mantap. Meskipun krisis nampaknya belum berakhir, namun pertumbuhan bisnis yang cepat dapat melewati masa pra krisis lebih cepat dibandingkan kompetiter terdekat dan dianugrahi penghargaan sebagai hasilnya. Di Jakarta, Robinson melanjutkan untuk membangun kembali toko-toko yang rusak atau hancur selama terjadi kerusuhan. Fakta yang membanggakan adalah bahwa dalam waktu 18 bulan Robinson sanggup membangun kembali 10 dari 12 toko yang hancur. Selebihnya dalam tahap renovasi dan telah siap dibuka kembali pada pertengahan 2001.Setiap tahun Robinson akan membuka 10 sampai 12 toko. Sementara pertumbuhan ekonomi di Jawa berjalan lambat, Robinson mulai mengalihkan perhatian ke luar pulau Jawa yang dapat menjadi daerah potensial untuk ekspansi.Robinson merencanakan untuk meningkatkan jumlah toko sekitar 10
303
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-313
tokopertahun secara nasional pada tahun-tahun mendatang dengan perkiraan 50 % berlokasi di luar pulau Jawa. Peningkatan penjualan tahun 2000, didukung terjadinya peristiwa yang langka yaitu tahun baru muslim, Idul Fitri, liburan, yang terjadi 2 kali pada tahun yang sama. Perencanaan yang layak dan pengendalian mendukung untuk menjaga kestabilan harga rendah dan menjaga barang dagangan dapat dijangkau pada konsumen utama . Meskipun kompetisi terus meningkat selama tahun 2000, strategi perusahaan yang menawarkan barang dagangan bernilai murah dan dapat dijangkau mendukung dominasi Robinson atas kelas menengah dan bawah. Di lain pihak, banyak pesaing lokal yang masih berjuang melawan efek resesi ekonomi sedangkan pesaing asing memfokuskan diri pada konsumen level menengah dan atas. Analisis Dan Pembahasan Uji Validitas Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrument. Cara pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, dengan menggunakan alat bantu komputer (SPSS, 20) diperoleh hasil sebagai berikut. a. Kebutuhan Pengakuan Kebutuhan pengakuan memiliki item indikator yaitu barang dan pujian yang memiliki signifikan sebesar 0,000 dengan alpha 0,05. Untuk menentukan variabel ini valid atau tidaknya, dapat di lihat dari Pearson Corellation sebesar 1,000. Dimana, r tabelnya memiliki senilai 0,325. Jadi, pada pertanyaan Kebutuhan pengakuan dinyatakan valid karena Pearson Corellation sebesar 1,000 dan r tabelnya 0,325 (1,000 > 0,325). b. Gaji atau insentif Gaji atau insentif memiliki 3 item indikator yang dinyatakan valid. Karena, pada gaji memiliki signifikan sebesar 0,000 dan Pearson Corellation sebesar 0,611, insentif memiliki signifikan sebesar 0,000 dan Pearson Corellation sebesar0,742, dan bonus memiliki signifikan sebesar 0,000 dan Pearson Corellation sebesar 0,696. Jadi, pada pertanyaan gaji atau insentifdinyatakan valid karena pada gaji memiliki Pearson Corellation sebesar 0,611 dimana lebih besar dari r tabelnya yaitu 0,325 (0,611 > 0,325), insentif memiliki Pearson Corellation 0,742 dimana lebih besar dari r tabelnya yaitu 0,325 (0,742 > 0,325) dan bonus memiliki Pearson Corellation sebesar 0,696 dimana lebih besar dari r tabelnya 0,325 (0,696 c. Hubungan Antar Pegawai Hubungan antar pegawai memiliki 2 item indikator yang dinyatakan valid Karena, pada semangat memiliki signifikan sebesar 0,000 dan memiliki Pearson Corellation sebesar 0,738, dimana hasilnya lebih besar dari r tabelnya 0,325 (0,738 > 0,325) dan dukungan memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation sebesar 0,753 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yakni 0,325 (0,753 > 0,325).
304
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
d. Lingkungan kerja Lingkungan kerja memiliki 2 item indikator yang dinyatakan valid . Karena, pada peralatan memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation sebesar 0,847 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,847 > 0,325) dan fasilitas memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,825 dimana hasilnya lebih besar dari r tabelnya yaitu 0,325 (0,825 > 0,325). e. Produktivitas kerja Produktivitas kerja memiliki 8 item indikator yang dinyatakan valid. Karena, pada layanan konsumen memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,681 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,681 > 0,325) , kepuasan memiliki signfikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,548 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,548 > 0,325), jumlah penjualan memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,0,594 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,594 > 0,325), jumlah pelanggan memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,619 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,619 > 0,325),hasil pencapaian target memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,691 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,691 > 0,325), waktu memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,689 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,689 > 0,325), gaji memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,695 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,695 > 0,325), dan tenaga memiliki signifikan sebesar 0,000 yang memiliki Pearson Corellation senilai 0,731 dimana hasilnya lebih besar dari r tabel yaitu 0,325 (0,731 > 0,325). Uji Realibilitas Analisis Realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Metode ini digunakan dalam analisis realibilitas ini adalah metode Alpha-croanboach. Nilai Alpha-croanboach (r alpha) program spss 20 ditunjukkan oleh besarnya nilai alpha. Pengambilan keputusan realibilitas suatu variabel ditentukan dengan membandingkan nilai r alpha dengan nilai 0,6, apabila r alpha lebih besar dari o,r, maka variabel yang diteliti adalah reliabel. Adapun hasil uji realibilitas variabel dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut Kebutuhan Pengakuan a. Kebutuhan pengakuan memilik hasil Croanboach alpha sebesar 1,000 yang dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih besar dari 0,06. b. Gaji atau Insentif Gaji atau Insentif memilik hasil Croanboach alpha sebesar 0,762yang dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih besar dari 0,06. c. Hubungan antar pegawai
305
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-313
Hubungan antar pegawai memilik hasil Croanboach alpha sebesar 0,788 yang dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih besar dari 0,06.
d. Lingkungan kerja Lingkungan kerja memilik hasil Croanboach alpha sebesar 0,857 yang dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih besar dari 0,06. Produktivitas kerja e. Produktivitas memilik hasil Croanboach alpha sebesar 0,762 yang dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih besar dari 0,06. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Residual Dilihat dari grafik Normal P-Plot of regression standardized residual, dinyatakan bahwa dimana titik-titik menyebar ata memencar secara luas mengikuti fungsi distribusi normal yaitu seiringnya mengikuti garis z diagonal. Jadi, grafik Normal P-Plot of regression standardized residual dari penelitian ini adalah normal. Dan berikut adalah hasil grafiknya : Grafik Normal P-Plot of regression standardized residual
306
2. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel bebas dalam model regresi. Hasil multikolinearitas untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk penghargaan pada VIF (Variance Inflated Factors) menunjukkan bahwa hasilnya sebesar 1,798. Dimana hasil tersebut lebih besar dari 0,10 (1,798>0,10) b. Untuk Gaji atau Isentif pada VIF (Variance Inflated Factors) menunjukkan bahwa hasilnya sebesar 2,036. Dimana hasil tersebut lebih besar dari 0,10 (1,798>0,10) c. Untuk hubungan antarpegawai pada VIF (Variance Inflated Factors) menunjukkan bahwa hasilnya sebesar 1,752. Dimana hasil tersebut lebih besar dari 0,10 (1,798>0,10) d. Untuk lingkungan kerja pada VIF (Variance Inflated Factors) menunjukkan bahwa hasilnya sebesar 2,418. Dimana hasil tersebut lebih besar dari 0,10 (1,798>0,10) 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dapat menguji pola titik-titik pada scatterplots regresi, yaitu melihat grafik scatterplots regresi antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SPRED). Dan berikut adalah grafik heteroskedastisitas untuk penelitian ini. Grafik Grafik Heteroskedasitas
Grafik tersebut menunjukkan bahwa pola titik-titik itu menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka penelitian ini tidak terjadi heteroskedasitas. 4. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui hasil uji autokorelasi, maka dapat dilihat dengan uji DurbinWatson (uji DW) dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dan berikut adalah hasil uji Durbin-Watson. Tabel Pengujian Uji Durbin-Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate 1 .789a .623 .576 .32284 1.972 Sumber: Data penelitian yang diolah
307
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dijelaskan bahwa d pada Durbin Watson pada tabel diatas untuk hasil penelitian ini terdapat nilai 1,972, dan DL terdapat nilai 1,249 dan DU terdapat nilai 1,723 (dapat dilihat ditabel Durbin Watson pada k-4,37). Maka, untuk menguji apakah terjadi autokorelasi pada uji ini, maka apabila DW lebih besar dari DL atau DU maka uji ini tidak terjadi autokorelasi. Begitu juga sebaliknya, apabila DW lebih kecil dari DL atau DU maka uji ini terjadi autokorelasi. Karena, hasil DW pada penelitian ini nilainya 1,972 yang lebih besar dari DL senilai 1,249 dan DU senilai 1,732, maka artinya uji ini bebas autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program SPSS for Windows version 20. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh sebagai berikut Tabel Hasil Pengujian Regresi Linear Coefficientsa Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Beta Toleran VIF Error ce (Constant) .430 .487 .882 .385 X1 -.046 .092 -.072 -.497 .623 .556 1.798 1 X2 .368 .148 .387 2.495 .018 .491 2.036 X3 .600 .275 .314 2.186 .036 .571 1.752 X4 .258 .151 .288 1.705 .098 .414 2.418 Sumber: Data hasil penelitian yang diolah Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari indikator Kebutuhan pengakuan (X1), Gaji atau insentif (X2), Hubungan antar pegawai (X3) dan Lingkungan kerja (X4) terhadap Produktivitas kerja (Y) adalah sebagai berikut : Y=0,430 – 0,046(X1)+0,368(X2)+0,600(X3)+0,258(X4) a. Nilai konstanta sebesar 0,430, penjelasan ini dapat diartikan bahwa dimana bilangan konstanta tidak dipengaruhi oleh bilangan koefisien regresi. b. Nilai b1 (koefisien regresi X1) sebesar – 0,046 menunjukkan bahwa indikator kebutuhan pengakuan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap produktivitas kerja, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan indikatorkebutuhan pengakuan tidak akan menyebabkankenaikan produktivitas itu sendiri sebesar – 0,046 dengan mengasumsikan indikator lain konstan. c. Nilai b2 (koefisien regresi X2) sebesar 0,368 menunjukkan bahwa indikator gaji atau insentif mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan indikator
308
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-314
gaji atau insentif akan menaikkan produktivitas itu sendiri sebesar 0,368 dengan mengasumsikan indikator lain konstan. d. Nilai b3 (koefisien regresi X3) sebesar 0,600 menunjukkan bahwa indikator hubungan antarpegawai mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan indikator hubungan antarpegawai akan menaikkan produktivitas itu sendiri sebesar 0,600 dengan mengasumsikan indikator lain konstan. e. Nilai b4 (koefisien regresi X4) sebesar 0,258 menunjukkan bahwa indikator lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan indikatorLingkungan kerja akan menaikkan produktivitas itu sendiri sebesar 0,258 dengan mengasumsikan indikator lain konstan. Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Penguji koefisien korelasi (R) bertujuan mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dariindikator kebutuhan pengakuan, gaji, hubungan antarpegawai, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Robinson Supermarket. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel dibawah dan tertulis R sebagai berikut: Tabel Pengujian Hasil Koefisien Regresi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate a 1 .789 .623 .576 .32284 1.972 Sumber: Data Penelitian yang diolah Dari pengolahan data diatas dapat diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,789 atau 78,9% yang berarti tingkat hubungan antar indikatorkebutuhan pengakuan, gaji, hubungan antar pegawai dan lingkungan kerja. Maka, adanya hubungan yang kuat antar variabel bebas dengan variabel terikat. Berikutnya adalah menentukan hasil analisis terhadap pengujian koefisien dimana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien terminasi terletak pada tabel berikut dan tertulit R square. Tabel Pengujian Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate a 1 .789 .623 .576 .32284 1.972 Sumber: Data penelitian yang diolah Dari hasil diatas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,623, yang artinya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada Robinson Supermarket di Samarinda sebesar 62,3% dan sisanya 37,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat diteliti dalam penelitian ini.
311 309
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
Uji F (Uji Serentak) Uji f digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen (penghargaan, gaji, hubungan antar pegawai dan lingkungan kerja) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Produktivitas Kerja) Robinson Supermarket yang dengan membandingkan dengan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α=0,05) sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS sebagai berikut : Tabel Hasil Uji F ANOVAa Model Sum of Df Mean Square F Sig. Squares Regression 5.507 4 1.377 13.209 .000b 1 Residual 3.335 32 .104 Total 8.842 36 Sumber: Data penelitian yang diolah Dari hasil diatas menunjukkan tahap-tahap penyelesaian uji f tersebut. Berikut adalah tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis awal dan hipotesis alternatiya Ho = 0 (Artinya kebutuhan pengakuan, gaji, hubungan antar pegawai, dan lingkungan kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket). Ha ≠ 0 (Artinya kebutuhan pengakuan, gaji, hubungan antar pegawai, dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket). b. Menentukan F hitung Berdasarkan tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 13.209 c. Menentukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df 1 (jumlah variabel –1) atau 5-1 = 4, dan df 2 (n-k-1) atau 37-4-1 = 32.Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,668.. d. Kriteria pengujia - Ho diterima bila F hitung< F tabel - Ho ditolak bila F hitung> F tabel e. Membandingkan thitung dengan ttabel. Nilai F hitung> F tabel (13.209>2,668), maka Ho ditolak. Uji T (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket
310
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-314
dengan cara membandingkan nilai dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) sehingga ddiperoleh hasil perhitungan SPSS sebagai berikut : Tabel Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Beta Tolera VIF Error nce (Cons .430 .487 .882 .385 tant) X1 -.046 .092 -.072 -.497 .623 .556 1.798 1 X2 .368 .148 .387 2.495 .018 .491 2.036 X3 .600 .275 .314 2.186 .036 .571 1.752 X4 .258 .151 .288 1.705 .098 .414 2.418 Sumber: Data hasil penelitian yang diolah Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat diterangkan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen Robinson Supermarket sebagai berikut : a. Kebutuhan pengakuan (X1) Nilai menunjukkan bahwa indikatorkebutuhan pengakuan (X1) sebesar -0,497 dengan nilai standart koefisien beta -0,072 bila dibandingkan dengan nilai -,0497 < 2,037, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya indikatorkebutuhan pengakuan secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,623. b. Gaji atau Insentif (X2) menunjukkan bahwa indikator Gaji atau insentif (X2) Nilai sebesar 2,495 dengan nilai standart koefisien beta 0,387bila dibandingkan dengan nilai 2,495 > 2,037, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya indikator gaji atau insentif secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,018. c. Hubungan antarpegawai Nilai menunjukkan bahwa indikator hubungan antarpegawai (X3) sebesar 2,186 dengan nilai standart koefisien beta 0,314 bila dibandingkan dengan nilai 2,186 > 2,037, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya indikatorhubungan antar pegawai secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,036.
311
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
d. Lingkungan kerja Nilai menunjukkan bahwa indikator hubungan antarpegawai (X4) sebesar 1,705 dengan nilai standart koefisien beta 0,288 bila dibandingkan dengan nilai 1,705 < 2,037, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya indikator lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket (Y) dibuktikan dengan α sebesar 0,098. Pembahasan Berikutnya adalah pembahasan untuk menjelaskan hubungan dari faktor-faktor motivasi kerja terhadap produktivitas, yaitu sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis diatas pada variabel motivasi kerja terhadap produktivitas, dikatakan bahwa variabel motivasi telah berpengaruh secara signifikan dan berpengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas. Karena, dengan memberikan motivasi-motivasi mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan di Robinson Supermarket. Berdasarkan hasil analisis pada indikator kebutuhan pengakuan yang memiliki item indikator yaitu penghargaan baik itu berupa barang maupun sebuah pujian. Kebutuhan pengakuan tersebut tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket. Karena, perusahaan memang jarang memberikan penghargaan baik itu berupa barang maupun pujian kepada karyawan. Sehingga kebutuhan pengakuan tidak berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka. Berdasarkan hasil analisis pada indikator gaji atau insentif yang memiliki itemitem indikator seperti gaji, insentif dan bonus telah berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Karena, setiap karyawan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan yaitu menjual produk sesuai target penjualan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tiap bulannya dan bersikap ramah kepada konsumen, maka perusahaan akan memberikan insentif atau bonus setiap tahunan atau bulanan kepada karyawan. Berdasarkan hasil analisis pada indikator hubungan antar pegawai yang memiliki item-item indikator yaitu dorongan semangat dan dukungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket. Karena, mereka akan merasa bersemangat bekerja apabila mereka saling mendukung dan mendapatkan dorongan semangat dari sesama karyawan atau dari pimpinan. Dan bagi karyawan di perusahaan tersebut, dukungan kerja dan dorongan semangat sangat besar bagi mereka untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka di Robinson Supermarket. Berdasarkan hasil analisis pada indikator lingkungan kerja yang memiliki item-item indikator yaitu peralatan dan fasilitas kerja dinyatakan bahwa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Robinson Supermarket. Karena, bagi mereka fasilitas dan peralatan di Robinson Supermarket, tidak mempengaruhi dan meningkatkan produktivitas kerja mereka di perusahaan tersebut. Dan fasilitas kerja dan peralatan di perusahaan sudah lengkap.
310 312
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 4, 2013: 298-314
Produktivitas kerja karyawan untuk saat ini meningkat. Karena, perusahaan dapat menilai karyawannya sendiri. Bagaimana mereka mendekati konsumen dengan baik. Bagaimana mereka berkomunikasi dengan baik kepada konsumen. Bagaimana mereka bersikap ramah kepada konsumen. Dan bagaimana karyawannya mampu menjual produk-produk di perusahaan itu sesuai target yang sudah ditetapkan. Dan semua yang sudah diterapkan, sudah dijalankan dengan baik oleh karyawannya. Perusahaan menjelaskan bahwa, setiap ada penerimaan karyawan baru di perusahaan, maka perusahaan mencoba memperkenalkan suasana ruangan kerja mereka, tempat-tempat yang harus diingat oleh karyawan baru dan tugas masingmasing karyawan. Sehingga, karyawan baru dapat beradaptasi dengan baik selama bekerja. Dan perusahaan juga menjelaskan bahwa setiap bulan atau setiap tahun, akan ada karyawan baru yang masuk perusahaan atau keluar dari perusahaan. Penutup Koefisien regresi antara variabel motivasi yaitu kebutuhan pengakuan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap produktivitas kerja karyawan. Sedangkan untuk gaji atau insentif, hubungan antarpegawai dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik motivasi-motivasi yang diberikan yang meliputi Kebutuhan pengakuan, Gaji atau Insentif, Hubungan antarpegawai dan lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Variabel motivasi yang paling berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah gaji atau insentif dan hubungan antarpegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Disarankan sebaiknya perusahaan Robinson Supermarket lebih memberikan motivasi kepada karyawan dengan memberikan gaji atau insentif yang dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi karyawannya dan perusahaan dapat membina karyawannya dengan cara membangun komunikasi personal dan komunikasi berbasis unit kerja antara pimpinan tertinggi, pimpinan bagian dan pimpinan unit kerja dengan para karyawannya. Daftar Pustaka Alhusin, Syahri, “Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 for Windows”, Edisi Kedua, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003. Arep, Ishak, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Universitas Trisakti. Jakarta Hasibuan, Malayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Sinungan, Muchdarsyah, 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: CV. Alfabeta, 2007. Supriyanto, 2009. Metodologi Riset Bisnis. Penerbit Indeks. Jakarta Barat. Sutrisno, H. Edy, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada
311 313
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Robinson Supermarket Samarinda ( Renindia Maharlin)
Media Group. Jakarta Syamsi, Ibnu, 2004. Efisiensi, Sistem, Dan Prosedur Kerja. Bumi Aksara. Jakarta Winardi, J, 2004. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sumber Internet DooMore. 2012. Teori Motivasi Manusia Menurut Abraham Maslow. http://doomore.blogspot.com/2012/08/teori-motivasi-manusia-menurutabraham.html?m=1 (diakses 14 agustus 2012) Satria. 2011. Definisi Produktivitas Kerja. http://id.shvoong.com/businessmanagement/human-resources/2187423-definisi-produktivitas-kerja/ (diakses 16 Juli 2011) Sejathi. 2011. Pengertian Sumber Daya Manusia. http://id.shvoong.com/businessmanagement/human-resourches/2124600-pengertian-sumber-dayamanusia/ (diakses 28 Juli 2011)
310 314