eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1179-1193 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Federal International Finance Cabang Samarinda Agustin Ana Desmonda 1 Abstrak Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -0.270 + 0.004X1+ 0.007X2 + 1.266X3 + 0.597X4 + 0.778X5 + 0.020X6. Uji serantak (uji f) dengan tingkat kepercayaan 95% produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance membuktikan bahwa secara serentak variabel Tata Ruang Kantor (X1), Penerangan (X2), Warna (X3), Udara (X4), Musik (X5), Tingkat Kebisingan (X6) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Uji t (parsial) menunjukkan bahwa variabel Tata Ruang Kantor (X1), Penerangan (X2), Udara (X4), Tingkat Kebisingan (X6) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) sedangkan variabel Warna (X3), dan Musik (X5) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Adapun variabel yang paling berpengaruh adalah Tata Ruang Kantor (X1). Saran utama bagi PT. Federal International Finance cabang Samarinda adalah agar lebih banyak lagi mencurahkan perhatiannya pada masalah tata ruang kantor dengan lebih memperhatikan inovasi-inovasi dalam pengaturan ruang sehingga dapat menimbulkan semangat dan mengubah warna kantor yang dapat menimbulkan semangat kerja serta memberikan sentuhan musik agar suasana ruangan menjadi lebih nyaman dan menimbulkan kegembiraan bagi pegawai. Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik dan Produktivitas Kerja Pendahuluan Pembangunan yang semakin dinamis dan tidak terlepas dari suatu masalah, menuntut kepada semua pihak aparatur negara atau swasta untuk selalu berusaha meningkatkan kinerja demi kemajuan pembangunan Indonesia, diantara dari banyak unsur yang terlibat dalam usaha peningkatan kinerja suatu organisasi, hal utama yang menjadi kunci keberhasilannya adalah terletak pada sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen bahwa sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam suatu organisasi. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, karena itu memberdayakan sumber daya 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua jajaran manajemen dalam hirarki organisasi. Ada 6 faktor lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan adalah tata ruang kantor, penerangan, warna, udara, musik, suara atau tingkat kebisingan. Tata ruang kantor yang dapat mempermudah gerak kerja karyawan, penerangan cahaya lampu harus sesuai dengan kebutuhan karyawan, warna cat yang membuat nyaman dalam bekerja, udara yang sejuk sangat diperlukan dalam bekerja, musik perlu diadakan sehingga membuat karyawan merasa bersemangat dalam bekerja, suara atau tingkat kebisingan harus dapat diatasi sekecil mungkin. Berdasarkan keenam faktor lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Federal International Finance cabang Samarinda adalah tata ruang kantor dan penerangan. Dalam kondisi nyata tata ruang kantor di PT. Federal International Finance cabang Samarinda dirasa kurang, karena karyawan tidak merasa nyaman dalam bekerja, penempatan alat-alat kantor susah dijangkau, banyak sekali berkas-berkas yang tertumpuk ditengah jalan sehingga mengganggu ruang gerak karyawan. Cahaya matahari yang masuk secara langsung dapat mengganggu karyawan dalam bekerja, karena pantulan cahaya matahari langsung mengenai monitor komputer. Kondisi ruangan yang tidak bersih, banyaknya debu yang menempel di layar monitor komputer dan meja. Gedung yang berkonsep minimalis dan kaca, membuat cahaya matahari masuk secara langsung kedalam ruangan, sehingga AC didalam ruangan tidak terasa dingin. Hal ini dapat membuat konsentrasi karyawan berkurang. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul penelitian sebagai berikut : “ Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Federal International Finance cabang Samarinda “. Kerangka Dasar Teori Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kurniawan Saefullah (2005 : 13) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik terseluruh dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah. Lingkungan Kerja Fisik Menurut Moekijat (2002 : 135) definisi dari lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang terdiri dari perlengkapan, mesin-mesin kantor yang dipergunakan dan tata ruang kantor yang mempengaruhi lingkungan fisik kantor seta kondisi-kondisi kerja fisik dalam kondisi-kondisi harus dilakukan. 1180
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
Produktivitas Kerja Menurut Sinungan (2008 : 12) berpendapat secara umum Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata, maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Misalnya saja, produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masuk atau output dan input. Masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Definisi Konsepsional Beberapa konsep yang penulis dapat kemukakan untuk mendapatkan pengertian secara jelas sebagai berikut : 1. Lingkungan Kerja Fisik adalah lingkungan kerja yang terdiri dari perlengkapan, mesin-mesin kantor yang dipergunakan dan tata ruang kantor yang memperngaruhi lingkungan fisik kantor serta kondisi-kondisi kerja fisik dalam kondisi-kondisi harus dilakukan. 2. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan per satuan waktu. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausal antara variabelvariabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Hubungan kausal dalam penelitian ini adalah antara variabel bebas (X) lingkungan kerja dengan variabel terikat (Y) produktivitas kerja karyawan. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang berada disekitar karyawan yang dapat menunjang suatu pekerjaan karyawan tersebut. Adapun indikator lingkungan kerja fisik sebagai berikut : a. Tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor yang mempermudah gerak dan kelancaran tugas karyawan dalam bekerja. b. Penerangan adalah sesuatu yang dapat memberikan cahaya, baik sinar matahari maupun cahaya lampu. c. Warna adalah cat tembok yang dapat mempengaruhi jiwa seseorang dalam bekerja, cat yang menarik dapat menambah gairah dalam bekerja. d. Udara adalah pertukaran udara yang bergantian baik melalui AC maupun ventilasi yang berada pada ruangan. e. Musik adalah lagu-lagu yang dapat meringankan kejenuhan dalam bekerja,mengurangi ketegangan syaraf sehingga membuat karyawan menjadi nyaman. f. Suara atau tingkat kebisingan adalah suara-suara yang dapat mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja yang berasa dari luar ruangan. 1181
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
2. Variabel terikat Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan untuk mengahasilkan hasil yang maksimal yang didukung oleh sarana prasarana kantor yang baik. Adapun indikator dari Produktifitas kerja sebagai berikut : a. Kepuasan kerja adalah kepuasan kerja yang tinggi dapat mengoptimalkan hasil kerja, kepuasan kerja harus disadari semangat masing-masing karyawan. b. Semangat kerja adalah melakukan setiap pekerjaan dengan penuh giat sehingga pekerjaan diharapakan lebih baik dan lebih cepat. c. Efisiensi kerja adalah tingkat keberhasilan karyawan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan sumberdaya dan sarana sehemat mungkin, hal ini dapat dilihat dari sedikitnya kesalahan yang dilakukan dan penggunaan sarana yang sesuai dengan kebutuhan. d. Disiplin Kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk patuh dan menaati peraturan yang ada untuk selanjutnya diwujudkan dalam aktivitas kerja. Analisis dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas pada permulaannya diartikan sebagai hubungan linear yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan sebuah model regresi, diperluas dalam pengertiannya yang tidak saja meliputi korelasi sempurna antara variabel bebas, tetapi juga meliputi variabel x yang berkorelasi kurang sempurna. Multikolinearitas diuji dengan menggunakan VIF (Variance Inflating Factor).Bila VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel Nilai VIF Variabel Bebas Coeffi cientsa
Model 1
Tata Ruang Kantor Penerangan Warna Udara Musik Suara/ Tingkat Kebisingan
Collinearity Statistics Tolerance VI F .801 1.249 .482 2.076 .676 1.479 .755 1.324 .566 1.767 .680 1.471
a. Dependent Variable: Produkt iv it as Kerja
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF variabel bebas memiliki nilai < 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atnara variabel independent. b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah distribusi data variabel bebas dan variabel terikatnya adalah normal.Model regresi yang baik adalah mempunyai distibusi data normal atau mendekati normal.Untuk 1182
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
menguji normalitas ini diketahui normal probability plot. Jika data menyebar dis ekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regredi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar Grafik Normal Probability Plot
Sumber : data diolah dari data primer 2015 Gambar Grafik normal probability plotmenunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya adalah tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastistias yaitu melihat signifikansi dari uji yang harus lebih besar dari 0,05. Gambar Grafik Scatterplot
Sumber : data diolah dari data primer 2015 Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. Analisis Regresi Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut: a. Korelasi Uji korelasi terhadap hasil kuesioner menunjukkan nilai sebagai berikut: 1183
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
Tabel Korelasi Correlati ons Tata Ruang Kantor Tata Ruang Kantor
Penerangan
Warna
Udara
Musik
Suara/ Tingkat Kebisingan
Produktiv it as Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Penerang an
Warna
Udara
Suara/ Tingkat Kebisingan
Musik
Produktiv it as Kerja
1
.249
.192
.214
.219
.057
.508
54
.070 54
.165 54
.120 54
.112 54
.680 54
.132 54
.249
1
.835**
.828**
.824**
.123
.831**
.000 54
.000 54
.000 54
.376 54
.000 54
.981**
.982**
.263
.992**
.000 54
.000 54
.055 54
.000 54
.989**
.254
.989**
.000 54
.064 54
.000 54
.070 54
54
.192
.835**
.165 54
.000 54
.214
.828**
.981**
.120 54
.000 54
.000 54
.219
.824**
.982**
.989**
1
.256
.990**
.112 54
.000 54
.000 54
.000 54
54
.062 54
.000 54
.057
.123
.263
.254
.256
1
.680 54
.376 54
.055 54
.064 54
.062 54
54
.208
.831**
.992**
.989**
.990**
.275*
.132 54
.000 54
.000 54
.000 54
.000 54
.044 54
1
54
1
54
.275* .044 54
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
Hasil data menunjukkan bahwa variabel X1 memiliki nilai korelasi sebesar 0,508 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, hal ini berarti variabel tata ruang kantor memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X 2 memiliki nilai korelasi sebesar 0,831 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, hal ini berarti variabel penerangan memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X3 memiliki nilai korelasi sebesar 0,992 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti variabel warna memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X4 memiliki nilai korelasi sebesar 0,989 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti variabel udara memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X 5 memiliki nilai korelasi sebesar 0,990 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 hal ini berarti variabel musik memiliki hubungan dengan produktivitas kerja, variabel X6 memiliki nilai korelasi sebesar 0,275 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,044 hal ini berarti variabel suara/kebisingan memiliki hubungan dengan produktivitas kerja. b. Regresi Hasil uji regresi menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel Koefisien Regresi Model Summary Change Statistics Model 1
R .996a
R Square .992
Adjusted R Square .991
St d. Error of the Estimate .521
R Square Change .992
F Change 1027.546
df 1
df 2 6
a. Predictors: (Constant), Suara/Tingkat Kebisingan, Tata Ruang Kantor, Penerangan, Musik, Warna, Udara
1184
47
Sig. F Change .000
1
54
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,996, hal ini secara keseluruhan variabel independent yang diwakili oleh variabel tata ruang kantor, penerangan, warna, udara, music dan suara/kebisingan memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel produktivitas kerja. Nilai r2 (koefisien determinasi) 0,9972atau 99,2% menunjukkan bahwa variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat menerangkan 99,2% variabel porduktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut sedangkan sisanya 0,8% diterangnkan oleh variabel lain yang penulis tidak kemukakan dalam penelitian ini. a. Persamaan Regresi Persamaan regresi yang diperoleh dari Uji Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut: Y = -0.270 + 0.004X1+ 0.007X2 + 1.266X3 + 0.597X4 + 0.778X5 + 0.020X6 Persamaan regresi diatas memiliki pengertian sebagai berikut: Konstan : Jika semua variabel independent tidak ada maka keputusan konsumen mengalami peningkatan sebesar 0,650. Variabel X1 : Jika variabel X1 (Tata Ruang Kantor) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami peningkatan sebesar 0,004. Variabel X2 : Jika variabel X2(Penerangan) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,007. Variabel X3 : Jika variabel X3(Warna) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 1,266. Variabel X4 : Jika variabel X4(Udara) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,597. Variabel X5 : Jika variabel X5(Musik) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,778. Variabel X6 : Jika variabel X6(Suara/Kebisingan) mengalami kenaikan sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain konstan maka produktivitas kerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 0,020. b. Uji F Uji secara serentak terhadap variabel independent kepada variabel dependent, hal ini dilakukan untuk mengetahuhin pengaruh variabel 1185
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
independent secara simultan terhadap variabel dependent, hasil uji F dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1672.233 12.748 1684.981
df 6 47 53
Mean Square 278.706 .271
F 1027.546
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), Suara/Tingkat Kebisingan, Tat a Ruang Kantor, Penerangan, Musik, Warna, Udara b. Dependent Variable: Produktiv itas Kerja
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 1027,546 jika dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,00 maka terlihat F hitung lebih besar dari F tabel, hal ini menunjukkan secara serentak keenam variabel independent dalam hal ini variabel tata ruang kantor, penerangan, warna, udara, music dan suara/kebisingan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel produktivitas kerja. c. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui kemaknaan pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel tergantung dan sekaligus untuk membuktikan hipotesa kedua. Hasil uji t dengan menggunakan aplikasi SPSS diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel Uji t Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Tata Ruang Kantor Penerangan Warna Udara Musik Suara/ Tingkat Kebisingan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error .141 .678 .874 .186 .840 .210 .005 .013 .147 .260 .022 .014 1.018 .231
St andardized Coef f icients Beta .348 .229 .004 .051 .019 .372
t .208 4.708 3.991 .386 2.565 1.627 4.410
Sig. .836 .000 .000 .701 .038 .110 .000
a. Dependent Variable: Produktiv it as Kerja
Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel X1 (Tata Ruang Kantor) memiliki nilai t hitung sebesar 4.708 yang mana jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel tata ruang kantor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel X2 (Penerangan) memiliki nilai t hitung sebesar 3.991 yang mana jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel penerangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel X3 (Warna) memiliki nilai t hitung sebesar 0.386 yang mana jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel warna memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja, variabel X4(Udara) memiliki nilai t hitung sebesar 2.565 yang mana 1186
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel musik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja diPT. Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel X5 (Musik) memiliki nilai t hitung sebesar 1.627 yang mana jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel music tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja diPT. Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel X7 (Suara /Tingkat Kebisingan) memiliki nilai t hitung sebesar 4.410 yang mana jika dibadingkan pada tingkat kepercayaan 95% uji 2 sisi (1,658) maka terlihat t tabel lebih besar dari t hitung sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel suara/tingkat kebisingan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. Dari ketujuh variabel independent yang digunakan ternyata ada dua varaibel yang mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari t tingkat signifikansi 0,05. Artinya kedua variabel independent tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Kedua variabel tersebut adalah warna dan music sementara 4 variabel lainnya memiliki nilai signifikansi < taraf 0,05 sehingga disimpulkan ada pengaruh yang signifikan. Untuk penjelasan masing-masing variabel adalah sebagi berikut: 1. Variabel Tata Ruang Kantor Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor tata ruang kantor terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,508, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara tata ruang kantor dengan produktivitas kerja. Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 4.708 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 2. Variabel Penerangan Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,831, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara penerangan dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 3.991 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 3. Variabel Warna Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,992, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara penerangan dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 0.386 1187
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
dengan nilai signifikansi 0,701 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 4. Variabel Udara Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor musik terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,990, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara udara dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 2.565 dengan nilai signifikansi 0,038 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 5. Variabel Musik Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor penerangan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,990, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi antara musik dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 1.627 dengan nilai signifikansi 0,110 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. 6. Variabel Suara/Tingkat Kebisingan Hasil perhitungan menunjukkan nilai Pearson Correlation faktor suara/tingkat kebisingan terhadap variabel produktivitas kerja sebesar 0,275, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara suara/tingkat kebisingan dengan produktivitas kerja.Hasil uji t menunjukkan nilai sebesar 4.410 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. Pembahasan Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini tidak semuanya memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di PT. Federal International Finance Cabang Samarinda, variabel yang berpengaruh adalah tata ruang kantor, penerangan, udara dan suara/tingkat kebisingan. Sementara variabel yang tidak berpengaruh adalah warna dan musik. Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tata ruang kantor berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha (α) 0,05. Penggunaan tata ruang kantor merupakan segi yang paling penting dari perencanan manajemen perkantoran. Selanjutnya tata ruang kantor merupakan penentuan dari susunan semua komponen fisik pekerjaan yang dipandang perlu untuk pelaksanaan kantor dan mengkoordinasi komponen-komponen ini dalam suatu kesatuan yang efisien. Menurut Gie yang disadur oleh Moekijat (2002 : 119) pengertian dari tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja menimbulkan kepuasan bekerja 1188
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
bagi para pegawai. Adapun tujuan umum dari tata ruang kantor yaitu : Arus pekerjaan yang efektif, ruang yang luas, tetapi dipergunakan dengan baik, kesenangan dan rasa puas karyawan, memudahkan pengawasan, kesan yang baik bagi para konsumen, fleksibilitas yang besar untuk kebutuhan-kebutuhan yang berlainan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar pegawai menyatakan bahwa tata ruang kantor baik, hal ini dapat dilihat dari penataan ruang yang modern, simple dengan peralatan yang lengkap sehingga menunjang pekerjaan pegwai, hal ini akan menimbulkan kepuasan dan meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. Pengaruh Penerangan Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penerangan berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha (α) 0,05. Badri M Sukoco (2007 : 208) menyadur dalam bukunya, McShane mendeskripsikan, bahwa 80 hingga 85 persen informasi yang diterima pegawai di kantor adalah menggunakan indera penglihatan (mata), seperti, membaca surat atau, memeriksa nota tagihan pembayaran. Hal ini kenyamanan bekerja karyawan di kantor sangat penting karena akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan terhadap ketegangan pada mata yang disertai keetihan mata, perasaan mudah marah dan gangguan fisik lain. Penerangan yang buruk menambah kemungkinan hasil pekerjaan yang tisak maksimal. Lain halnya dengan pengaturan perangan yang baik, maka membuat suasana kerja menjadi nyaman dan secara otomatis akan menghasilkan hasil yang baik pula. Menurut Moekijat (2002 : 136) keuntungan dari penerangan yang baik di dalam kantor adalah :Perpindahan pegawai berkurang, semangat kerja lebih tinggi, hasil pekerjaan lebih banyak, ketidakhadiran berkurang, kesalahan berkurang, keletihan berkurang.Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa keuntungan penerangan yang baik adalah sebagai berikut : Produktivitas yang bertambah (meskipun sulit mengukur dengan tepat berapa banyaknya), kualitas pekerjaan yang lebih baik, mengurangi ketegangan mata dan kelelahan rohaniyah, semangat kerja pegawai yang lebih baik, prestise yang lebih baik untuk perusahaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerangan PT. Federal International Finance Cabang Samarinda baik dengan jumlah lampu yang cukup banyak terutama diarea administrasi dan pelayanan, selain itu jumlah jendela yang banyak dan luas juga menambah cahaya yang masuk dan memberikan penerangan yang cukup. Saat ini semakin banyak perusahaan menjelankan program penggantian lampu secara berkala pada area yang ditentukan. Jadwal penggantian mempertimbangkan umur lampu. Berdasarkan perhitungan, mengganti secara 1189
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
keseluruhan lebih efektif dibanding menunggu sampai lampu benar-benar mati. Program pembersihan atap dan bagian permanen lain pada perkantoran secara berkala juga menjadi aset yang penting dalam perawatan penerangan. Saat bagian tersebut semakin kotor, permukaan yang memantulkan cahaya tidak lagi efektif yang tentunya akan mengurangi keefektifan sistem penerangan. Kotoran atau debu ditambah kusia pemekaian ampu yang sudah tua, akan mengurangi output hingga 50 persen selama masa penggunan lampu. Pengaruh Warna Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor warna tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha (α) 0,05. Warna sebuah kantor dapat menimbulkan efek yang dapat dilihat pada semangat kerja karyawan. Lingkungan yang tidak menarik dapat menimbulkan ketidak nyamanan karyawan, tetapi lingkungan yang menyenangkan dapat menghasilkan kerja yang baik pula. Warna tidak hanya mempercantik ruangan kantor tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi yang ada dalam pekerjaan kantor oleh karena itu, keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan dan psikologis tetapi juga bersifat ekonomis. Sehingga pengunaan pada warna tidak dapat digunakan secara sembarangan apalagi dalam ruang kantor. Tujuan pewarnaan pada kantor adalah membuat suasana yang patut dihormati tetapi menimbulkan kesan menyenangkan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pewarnaan di PT. Federal International Finance Cabang Samarinda masih kurang cerah dan tidak menimbulkan efek yang cerah pada ruangan, selain itu perombakan warna dalam ruangan kantor jarang dilakukan untuk memberikan perubahan suasana dalam ruangan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Warna ruangan yang dicat cream muda tidak sesuai dengan warna yang direkomendasikan. Pewarnaan pada kantor harus dipilih secara seksama karena dapat mempengaruhi proses perasaan, pengertian dan pikiran para pegawai. Ada beberapa macam warna diantaranya adalah warna kuning, jingga dan merah dipandang sebagai warna yang panas. Warna ini biasanya mempunya pengaruh psikologis yang mendorong kehangatan dan perasaan gembira.Warna ungu, biru dan hijau tua merupakan warna-warna yang sejuk. Biasanya warna ini menimbulkan pengaruh ketenangan.Warna kuning tua, kunig agak kelabu dan kuning gading agak terkesan merangasang.Warna ungu muda dan biru lebih terkesan menekan. Pengaruh Udara Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor udara berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha (α) 0,05. Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis karyawan adalah kondisi udara di dalam kantor. Juka diasumsikan 1190
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
karyawan akan menghabiskan 90 persen jam kerjanya di dalam ruangan, kualitas udara patur menjadi perhatian utama. Sebagian besar bangunan perkantoran saat ini memiliki udara yang mengandung lebih banyak zat kimia dan biologi daripada di luar ruangan. Hal ini disebabkan karena kurang terencana dan terpeliharanya sistem HVAC (sistem pemanas, ventilasi, dan AC) sehingga sirkulasi udara di dalam kantor berkurang. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi, serta kebersihan udara. Adapun menurut Moekijat (2002 : 145) keuntungan udara yang baik adalah : Produktivitas yang lebih tinggi, mutu pekerjaan yang lebih tinggi, kesenangan dan kesehatan pegawai yang bertambah, semangat kerja yang lebih tinggi, kesan yang lebih menyenangkan bagi para tamu. Pengaruh Musik Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor music tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih kecil daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih besar daripada alpha (α) 0,05. Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktifitas karyawan dengan menghilangkan rasa ,bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga ,memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi ketegangan. Musik juga mempunyai efek negatif terhadap tingkah laku karyawan yaitu sering kali membuat karyawan kesalahan atau kehilangan konsentrasi karena terlalu menikmati musik tersebut. Moekijat (2002 : 144) musik dapat dijelaskan musik dipergunakan untuk membantu pekerjaan, karena musik menggunakan kekuatan physiologis dan pyshologis untuk menghasilkan pola tingkah laku yang baik.Dalam menggunakan musik sambil bekerja dapat digunakan untuk meringankan kelelahan dan ketegangan karyawan, menjadikan karyawan merasa lebik nyaman dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat untuk music tidak terdengar kecuali ada beberapa karyawan yang memutar music untuk dirinya sendiri sehingga tidak dapat memberikan semangat kepada pegawai yang lain dan dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Pengaruh Suara/Tingkat Kebisingan Terhadap Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor suara/tingkat kebisingan berpengaruh terhadap produktivitas kerja PT. Federal International Finance Cabang Samarinda dilihat dari hasil uji t yang lebih besar daripada t tabel dan taraf signifikansi yang lebih kecil daripada alpha (α) 0,05. Suara bising yang keras dan tajam merupakan hal yang mengganggu karyawan dalam bekerja karena suara bising dapat menyebabkan kesulitan dalam memusatkan pikiran. Adapun menurut dokter, suara mengakibatkan perubahan dalam peredaran darah dan pikiran. Seseorang mungkin tidak menyadari pengaruhnya, tetapi setelah beberapa waktu orang akan menjadi sangat lelah dan 1191
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1179-1193
sangat marah karena pengaruh suara yang bising dan tajam.Adapun hal yang dikemukakan oleh Moekijat (2002 : 145) tentang beberapa pengaruh yang ditimbulkan dari suraa bising diantaranya adalah gangguan mental dan saraf pegawai, kesulitan mengadakan konsentrasi, mengurangi hasil kerja, menyebabkan kesalahan pekerjaan yang lebih banyak, kesulitan dalam menggunakan telepon dan menyebabkan ketidakhadiran pegawai yang lebih banyak, kelelahan yang bertambah dan semangat kerja yang berkurang. Didalam gedung kantor terdapat ruangan tertutup, dimana kondisi dalam keadaan ruangan tertutup membuat gelombang suara bergema karena dipantulkan dari permukaan keras seperti dinding, langit-langit, lantai dan permukaan meja. Gema dan patulan gema menimbulkan kebisingan yang membingunkan bagi karyawan hal tersebut dapat dihindari dengan menyerap gelombang suara pada permukaan yang lunak. Penutup Lingkungan kerja fisik yang terdiri dari tata ruang kantor, penerangan, warna, udara, musik, suara / tingkat kebisingan secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance cabang Samarinda. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien determinan (R²) yaitu 0.9972, artinya bahwa sebesar 99,2% lingkungan kerja fisik mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Federal International Finance cabang Samarinda. Hasil analisa dan pembahasan menunjukkan masing-masing indicator memiliki indikator memilki nilai dan tingkat signifikan yang berbeda-beda. Tata ruang kantor dengan nilai t hitung sebesar 4.708 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhdap produktivitas kerja karyawan. Penerangan dengan nilai t hitung sebesar 3.991 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Warna dengan nilai t hitung sebesar 0.386 dengan tingkat signifikan sebesar 0,701, variabel ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Udara dengan nilai t hitung sebesar 2.565 dengan tingkat signifikan 0,038, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Musik dengan nilai t hitung sebesar 1.627 dengan tingkat signifikan 0,110, variabel ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Suara / tingkat kebisingan dengan nilai t hitung 4.410 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Keenam indikato variabel lingkungan kerja fisik (variabel bebas), indikator tata ruang kantor merupakan variabel yang paling kuat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dengan nilai t hitung 4.708. ada 2 indikator yang tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, yaitu indikator warna dengan t hitung 0.386 dan indikator musik dengan nilai t hitung 1.627. Kepada pihak manajemen PT. Federal International Finance cabang Samarinda disarankan agar lebih memperhatikan tata ruang kantor disetiap 1192
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Monda)
departemen yang berada di PT. Federal International Finance cabang Samarinda. penempatan meja dan kursi yang baik sesuai dengan alur pekerjaan masingmasing departemen, menempatkan alat-alat penunjang pekerjaan, mesin foto kopi diletakkan di lantai 2, sehingga memudahkan karyawan yang berada di lantai 1 dan 3. Tersedianya alat komunikasi, telp / fax disetiap departemen. Ruangan yang sesuai dengan kebutuhan dan banyak jumlah orang yang berada di setiap departemen. Penerangan yang sesuai dengan standar, penyediaan lampu yang sesuai dengan volume ruangan, pengecekan kondisi lampu secara berkala, jadwal penggantian lampu secara berkala mempertimbangkan dari umur lampu. diupayakan sinar matahari tidak terlalu silau membentuk bayangan yang tajan atau terpantul dari permukaan, baik dilantai atau meja. Udara / sirkulasi harus diperhatikan, ventilasi yang cukup disetiap departemen, penggunaan AC sesuai dengan kebutuhan, untuk ruangan umum dianjurkan menggunakan temperature sebsesar 25ºC, sedangkan ruang komputer / server dianjurkan temperatur sebesar 20ºC . adanya sirkulasi udara yang baik, jadwal berkala untuk pemeliharaan AC, menjaga AC dalam keadaan bersih dan baik, sehingga menghasilkan udara yang segar dan sejuk. Suara / tingkat kebisingan berpengaruh terhadap konsentrasi karyawan dalam bekerja, didalam gedung kantor yang tertutup membuat gelombang suara bergema, dapat diatasi dengan menambah sedikit atau mendesain disebagian dinding atau langit-langit kantor dengan bahan-bahan yang menyerap suara. Kepada pihak manajeman PT. Federal international Finance cabang Samarinda disarankan agar lebih banyak lagi memperhatikan pada masalah tata ruang kantor dengan memperhatikan standar operasional perusahaan, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja yang baik sehingga produktivitas meningkat. Ruangan yang bersih. Daftar Pustaka Sinungan, Muchdarsyah, 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuana, S.P. Malayu, 2008. Organisasi dan Motivasi, Cetakan Keenam, Bumi Aksara, Jakarta. S. Panggabean, Mutiara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Bogor. Cahayani, Ati, 2005. Strategi dan kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Indeks, Jakarta. Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta. Sukoco, M. Badri, 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta. Azwar, Saifuddin, 2010. Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
1193