PENGARUH SISTIM KERJA KONTRAK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE (FIF) DI KECAMATAN WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR SYAIFUL BAKHRI Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur ABSTRAC The role of the labor contract for productivity PT Federal International Finance (FIF) is quite large, with high productivity, the company will win the competition. PT Federal International Finance (FIF) is a finance company that is a business entity outside the bank and non-bank financial institutions specially set up to carry out the activities included in the business of financial institutions. Where the company's business activity is the financing; leasing / leasing, factoring, business credit cards and consumer finance. At this time the activities carried out by PT Federal International Finance (FIF) is a consumer finance business activities. Therefore, the authors formulate the problem "Is there Effect System Contract Labour Against Employee Productivity at PT. Federal International Finance (FIF) in the District of East Lampung Way Jepara Year 2014 ?. The purpose of this study was to determine Is there Effect System Contract Labour Against Employee Productivity at PT. Federal International Finance (FIF) in the District of East Lampung Way Jepara Year 2014 ". Data collection techniques in this study is documentation techniques and questionnaires. The population of this study were employees of PT. Federal International Finance (FIF), which totaled 15 people, while the number of samples used as respondents in this study were 15 respondents or all employees of PT. Federal International Finance (FIF). Based on the results of research using simple linear regression formula obtained significant value to System Contract Labour is 0000, the value is less than 0.05, it means the hypothesis that states "There Influence of Employee Productivity at PT. Federal International Finance (FIF) in the District of East Lampung Way Jepara Year 2014 ", was acceptable. While the value of R Square = 0764 means that the influence of the Working System Contract with Employee Productivity 0764 or 76.4% and the remaining 23.6% influenced by other factors, which are not addressed in this study. Keywords: Contract Work, Work Productivity A.PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia usaha yang ketat saat ini maka banyak perusahaan berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu upaya dilakukan dengan mempekerjakan jumlah tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat memberi kontribusi maksimal sesuai sasaran perusahaan. Untuk itu perusahaan berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core business), sedangkan pekerjaan penunjang didiserahkan kepada pihak lain. Proses kegiatan ini dikenal dengan istilah “Kerja kontrak”
Kerja kontrak adalah pengalihan aktivitas pekerjaan penunjang yang biasa dilakukan secara internal di perusahaan kepada pihak pengelola jasa pekerjaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam menangani aktivitas pekerjaan tersebut, yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk pendekatan efektifitas pengelolaan biaya dalam pemenuhankebutuhan tenaga kerja. Pengalihan pekerjaan penunjang kepada pihak pengelola jasa pekerjaan akan membantu perusahaan mengkonsentrasikan pemikirannya untuk menangani core business, dengan demikian perusahaan tidak perlu lagi mempunyai organisasi yang besar dengan tenaga
kerja
yang
jumlahnya
banyak.
Demikian
halnya
dengan
permasalahan
ketenagakerjaan dapat dieliminir dimana hubungan kerja para pekerja ditangani langsung oleh pihak pengelola jasa pekerjaan. Saat ini banyak perusahaan memerlukan bantuan dalam mengelola persoalanpersoalan internal yang semakin rumit seperti : pemeliharaan aset dan lingkungan, pengurusan kebersihan kantor, penyediaan kendaraan operasional, perselisihan hubungan industrial, pelayanan pengobatan pegawai serta pengurusan polis dan klaim asuransi. Untuk menangani persoalan tersebut maka pihak perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan pihak pengelola jasa outsourcing untuk mengemban tanggung-jawab menangani pekerjaan tersebut, sehingga dapat berkonsentrasi pada kegiatan produksi, operasional, pemasaran serta usahausaha lain untuk meningkatkan pendapatan. Pendekatan outsourcing tenaga kerja dapat menjadi solusi untuk mengurangi biaya overhead perusahaan. Biaya operasional untuk menangani pekerjaan penunjang melalui jasa outsourcing menjadi lebih efisien dibandingkan apabila menggunakan staff untuk menangani fungsi-fungsi yang rumit tersebut. Melalui outsorucing tenaga kerja perusahaan dapat mengatur ulang kebutuhan tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja usaha, memiliki akses untuk mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan, mengurangi timbulnya masalah-masalah kepegawaian karena resiko ketenagakerjaan beralih kepada pengelola jasa outsourcing serta tidak lagi mengeluarkan investasi untuk mengelola dan membangun fungsi serta sistem kepegawaian. Pengalihan jenis pekerjaan bisnis non-inti kepada pengelolaan jasa outsourcing diharapkan memberi benefit memaksimalkan kontribusi pegawai untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Dari berbagai alasan sebagaimana yang disebutkan di atas maka dapat diketahui dilihat dari segi perusahaan, penggunaan pekerja kontrak memang menguntungkan, namun bila dilihat dari segi pekerja kontrak itu sendiri, mengenai statusnya sendiri yang hanya pekerja kontrak, maka pekerja selalu dibayang-bayangi rasa ketidakpastian khususnya menjelang berakhirnya masa kontrak. Apakah mereka masih digunakan lagi oleh perusahaan
atau tidak, jadi kebijakan penggunaan pekerja kontrak itu sendiri kurang menguntungkan bagi pekerja kontrak. Luapan dari perasaan ketidakpastian ini sering tak jarang berakhir dengan aksi demonstrasi pekerja kontrak menuntut kepastian nasib mereka ke depannya. Ketidakpastian status menjelang berakhirnya masa kontrak ini juga akan menyebabkan produktifitas kerja karyawan kontrak tersebut menurun, karena mereka merasa setelah kontrak habis tidak akan dipekerjakan lagi jadi bekerja secara maksimal juga tidak akan membuat status mereka berubah. Menurut Woekirno produktivitas adalah kesadaran untuk menghasilkan sesuatu yang lebih banyak daripada yang telah atau sedang berada dalam usahanya. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan karyawannya, yaitu dengan memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik. Peranan tenaga kerja kontrak bagi produktivitas PT. Federal Internasional Finance (FIF) cukup besar, dengan produktivitas yang tinggi maka perusahaan akan memenangkan persaingan. PT Federal Internasional Finance (FIF) adalah perusahaan pembiayaan yaitu badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Dimana kegiatan usaha perusahaan pembiayaan adalah ; sewa guna usaha/leasing, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini kegiatan yang dilakukan PT Federal Internasional Finance (FIF) adalah kegiatan usaha pembiayaan konsumen. Yang dimaksud kegiatan pembiayaan konsumen adalah pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem angsuran atau berkala oleh konsumen. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil judul : Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur . 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur ?.
B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Produktivitas
Definisi
produktivitas
menurut
Nasution
(2002:203)
menjelaskan
bahwa:
"Produktivitas merupakan rasio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil (input). Dimana peningkatan produktivitas akan meningkatkan pendapatan karyawan yang akan menambah daya beli masyarakat". Selanjutnya menurut Render, Heizer (2002:14) menjelaskan bahwa: "Produktivitas adalah perbandingan yang naik antara jumlah sumber daya yang dipakai (input) dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan" Sedangkan menurut Herjanto (1999:11) menjelaskan bahwa : "Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan" Sinungan (2005), secara umum produktivitas yaitu suatu konsep yang bersifat universal bertujuan menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit. Berdasarkan pendapat-pendapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan 2. Faktor yang mempengaruhi Produktivitas kerja Agar seorang tenaga kerja dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti dapat menjamin keadaan kesehatan dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya, maka perlu ada keseimbangan yang menguntungkan dari beberapa faktor, di antaranya yaitu faktor beban kerja, kapasitas kerja, beban tambahan akibat lingkungan kerja (Suma’mur, 1999). 1) Beban Kerja Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya. Dalam hal ini, harus ada keseimbangan antara beban kerja dengan kemampuan individu agar tidak terjadi hambatan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan. 2) Kapasitas Kerja Kemampuan seorang tenaga kerja berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja, status gizi dan kesehatan. 3) Jenis Kelamin Ukuran dan daya tahan tubuh wanita berbeda dengan pria. Pria lebih sanggup menyelesaikan pekerjaan berat yang biasanya tidak sedikitpun dapat dikerjakan wanita, kegiatan wanita pada umumnya lebih banyak membutuhkan ketrampilan tangan dan kurang memerlukan tenaga. Beberapa data menunjukkan bahwa pekerja wanita lebih
diperlukan ada suatu industri yang memerlukan keterampilan dan ketelitian daripada tenaga kerja laki-laki (Soeripto, 1992:36). 4) Umur Flippo (1984) menunjukkan bahwa pada pekerja yang mempunyai tingkat kesukaran absensi tinggi adalah bukan karena penyakit tetapi karena adanya kesukaran adaptasi terhadap lingkungan kerja. Pada usia tua penyakit syaraf seperti tumor pada tangan dapat menurunkan produktivitas kerja pada perusahaan yang memerlukan ketrampilan tangan. Hal ini juga dapat diukur dengan tingkat absensi yang tinggi pada golongan umur ini. 5) Masa Kerja Suma’mur (1999), menunjukkan bahwa masa kerja mempunyai kaitan dengan kepuasan kerja. Tenaga kerja mempunyai kepuasan kerja yang terus meningkat sampai masa kerja 5 tahun dan kemudian mulai terjadi penurunan sampai masa kerja 8 tahun, tetapi kemudian setelah tahun ke delapan maka kepuasan kerja secara perlahan-lahan akan meningkat lagi. 6) Pendidikan Bremmer (1982) menemukan bahwa individu yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih agresif. Lebih berorientasi prestasi kerja. Halini disebabkan karena faktor pendidikan dapat mempengaruhi ambisi, harapanharapan yang lebih tinggi serta adanya pengetahuan tentang pekerjaan tersebut, sehingga dapat menunjang pencapaian prestasi kerja. 3. Pengertian kerja kontrak Pengertian dari outsourcing itu sendiri dapat dilihat dalam beberapa ketentuan. Salah satunya adalah yang tertuang dalam pasal 64 Undang-undang ketengakerjaan ini, yang isinya menyatakan bahwa outsourcing merupakan suatu perjanjian kerja yang dibuat antara pengusaha dengan tenaga kerja, dimana perusahaan tersebut dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis. Silaban (2009:71), outsourcing didefinisikan sebagai pengalihan seluruh atau sebagian pekerjaan atau wewenang kepada pihak lain guna untuk mendukung strategi pemakaian jasa outsourcing baik pribadi, perusahaan devisi ataupun sebuah unit dalam perusahaan. Definisi pegawai kontrak salah satunya diungkapkan oleh Polivka dan Nardone (1998) yang menyebutkan bahwa mereka itu adalah individu yang dipekerjakan secara
eksplisit ataupun implisit dengan jangka waktu yang telah ditentukan, dengan jam kerja minimum dan tidak sistematik. Maka pada dasarnya pekerja kontrak hanya mengerjakan apa yang diperintahkan oleh atasan dan dengan sistem kerja yang satu arah dimana mereka tidak diharapkan untuk mengemukakan pendapat. Sistem kerja kontrak atau lebih dikenal dengan sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) diatur dalam Undang-undang RI nomer 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 50 sampai dengan pasal 66. Sistem kerja kontrak terjadi pada semua jenis industri dengan waktu yang tidak ditentukan. Karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pasa suatu instansi dengan kerja waktu tertetnu yang didasari atas suatu perjanjian atau kontrak dapat juga disebut dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yaitu perjanjiann kerja yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan untuk paling lama 2 tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktumaksimal 1 tahun (Undang-Undang RI ketenagakerjaan 2003 dalam pasal 59 ayat 1) . Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerja kontrak adalah merupakan suatu sistem kerja yang memiliki komitmen perjanjian bersama antara pihak perusahaan dan karyawan untuk jangka waktu tertentu.
4. Indikator Sistem Kerja kontrak Indikator dari sistem kerja kontrak adalah : 1.
Tenaga Kerja Tenaga kerja atau karyawan adalah orang yang melakukan karya (pekerjaan). Tenaga kerja itu sendiri mencakup buruh, pegawai negeri baik sipil maupun swasta, karyawan. Semua istilah tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu orang bekerja pada orang lain dan memperoleh upah sebagai imbalannya (Darwan Prints, 2000 :20). Sedangkan pengertian pekerja/buruh itu sendiri dalam Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
2.
Pengusaha Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka 5 menjelaskan pengertian pengusaha yaitu : a. Orang atau perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;
b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia. 3.
Perusahaan Pengertian perusahaan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, adalah : 1) Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak yang mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak, milik orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara yang mempekerjakan buruh/pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk apa pun. 2) Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain (Pasal 1 angka 6).
5. Kerangka fikir Untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga akan dapat memperjelas dan memperluas jalannya penelitian yang akan diteliti, diperlukan kerangka fikir. Adapun gambar kerangka fikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Fikir Beban kerja Tenaga kerja Kapasitas Pengusaha
variabel x Sistem kerja kontrak
Perusahaan
variabel Y Produktivita s
kerja Jenis kelamin Umur
Masa kerja
Pendidikan
Keterangan : Garis Indikator : Garis pengaruh
: Variabel : Indikator
6. HIPOTESIS Adapun hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah : ”Ada Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur .
C. METODE PENELITIAN Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu melakukan penelitian dilapangan yang didasarkan pada analisis untuk mengetahui pengaruh sistem kerja kontrak terhadap Produktivitas Kerja Karyawan, peneliti menggunakan analisis regresi linear sederhana .
1. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Variabel- variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah ; a. Sistem Kerja Kontrak ( Variabel X ) Sistem kerja kontrak adalah merupakan suatu sistem kerja yang memiliki komitmen perjanjian bersama antara pihak perusahaan dan karyawan untuk jangka waktu tertentu. Adapun indikator yang diukur adalah : 1). Tenaga kerja Tenaga kerja atau karyawan adalah orang yang melakukan karya (pekerjaan). 2). Pengusaha Orang atau perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan. 3). Perusahaan Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak yang mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak, milik orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara yang mempekerjakan buruh/pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk apa pun.
Untuk pengambilan data pada responden digunakan kuesioner, kuesioner skor setiap jawaban adalah sebagai berikut : Jawaban A Nilai 3
Jawaban B
Jawaban C
Nilai 2
Nilai 1
b. Produktivitas ( Variabel Y ) Produktivitas kerja adalah merupakan ukuran keberhasilan pekerja menghasilkan suatu produk dalam satuan waktu tertentu. Adapun indikator yang diukur adalah : 1) Beban Kerja Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa fisik maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya. 2) Kapasitas Kerja Kapasitas kerja adlah Kemampuan seorang tenaga kerja. 3) Jenis Kelamin Sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua mahluk yaitu pria dan wanita. 4) Umur Umur adalah lama hidup atau ada ( sejak dilahirkan ) 5) Masa Kerja Masa kerja lamanya waktu bekerja pada suatu perusahaan. 6) Pendidikan Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang melalui pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Untuk pengambilan data pada responden digunakan kuesioner, kuesioner skor setiap jawaban adalah sebagai berikut : Jawaban A Nilai 3
Jawaban B
Jawaban C
Nilai 2
Nilai 1
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Validitas Uji validitas menurut Simamora (2002 : 57) digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari yang diteliti secara tepat. Syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah apabila r : 0,3.
Jadi apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Metode uji ke viliditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment. b. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah ketetapan alat ukur, dimana suatu alat ukur yang dipergunakan pada waktu yang berbeda pada penelitian yang sama atau sejenis akan menunjukkan hasil yang relatif sama. Rumus Pengujian Reliabilitas Instrument Dengan Teknik Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Nurgiyantoro, 2004: 352) : Hasil α 0,60 = reliabel, Hasil α < 0,60 = tidak reliabel
3. Teknik pengumpulan data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran permasalahan dan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dan mempelajari buku literatur, jurnal dan artikel yang terkait dengan masalah sistem kerja kontrak dan produktivitas kerja karyawan. b. Angket Angket yaitu memberikan pertanyaan pada responden untuk memperoleh data yang diinginkan dari responden yaitu karyawan kontrak PT Federal Internasional Finance (FIF) dan kemudian data tersebut diolah untuk mendapatkan jawaban.
4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan individu yang berada di daerh penelitian yang menjadi sasaran peneliti. Adapun populasi dalam penelian ini adalah karyawan kontrak PT Federal Internasional Finance (FIF). b. Sampel Sampel merupakan sejumlah individu yang jumlahnya kurang dari populasi. Menurut Arikunto (1991:107) Yaitu : “Apabila objek penelitian kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, selanjutnya jika objek lebih dari 100 maka dapat diambil antara (10%-15%) atau (20%-25%)” atau lebih.
c. Teknik Pengambilan Sampel Sesuai pendapat Sugiyono (2003 : 123) mengatakan bahwa : “Sampling jenuh adalah teknik penentu sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. 5. Teknik Analisis data Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana. Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur. Secara umum rumus dasar regresi linear sederhana yang digunakan adalah : Y= a +bx keterangan Y
= Variabel dependen ( produktivitas )
X
= Variabel independent ( kerja kontra)
a,b
= koefisien-koefisien Regresi
Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji signifikasi koefisien regresi menggunakan rumus t, karena distribusinya mendekati distribusi normal, maka : Pengambilan keputusan (berdasarkan nilai signifikan) : -
Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima
-
Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument a. Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji validitas instrument tentang sistem kerja kontrak dan produktivitas kerja karyawan diambil dari 4 responden dan di uji dengan menggunakan korelasi produk moment dengan bantuan SPSS.16.0, Berdasarkan hasil penelitian ini angket instrumen yang digunakan valid karena r hitung lebih dari 0,3. b. Uji Reliabilitas Instrumen Setelah pengujian validitas dilakukan dan instrument penelitian dinyatakan valid, maka selanjutnya harus dilakukan pengujian realibilitas guna mengetahui ketetapan alat ukur yang digunakan, dalam hal ini pengujian reliabilitas menggunakan teknik alpha crobach dengan menggunakan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena hasilnya lebih dari 0,6.
2. Hasil Penelitian Untuk menentukan apakah ada Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur, maka penulis menggunakan rumus regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 16.0 hasilnya sebagai berikut : Tabel 1. Nilai Koefisien Regresi Pengaruh Sistim Kerja Kontrak Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
(Constant)
B 3.801
Sistim Kerja 0.748 Kontrak Sumber : Data primer diolah
t 1.724
Sig. 0.108
6.492
0.000
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk Sistim Kerja Kontrak adalah 0.000, nilai tersebut lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti Hipotesis yang menyatakan ” Ada Pengaruh Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur Tahun 2014 “, dapat diterima. Dari tabel di atas juga dapat diketahui nilai a = 3.801 dan b= 0.748, maka dapat dibuat persamaan yaitu Y = 3.801+0.748X. Koefisien regresi Produktivitas Kerja Karyawan (b=0.748) menunjukkan bahwa kontribusi variabel Sistim Kerja Kontrak terhadap Produktivitas Kerja Karyawan adalah positif artinya jika Sistim Kerja Kontrak ditingkatkan menjadi semakin baik sebesar 1 satuan skor maka akan meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan sebanyak 0.748 satuan skor dan sebaliknya jika terjadi penurunan satu satuan skor Sistim Kerja Kontrak maka akan menurunkan Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 0.748 satuan skor. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Sistim Kerja Kontrak terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Tabel Nilai Koefisien Determinasi No
Hasil
1
R
0.874
2
R Square
0.764
Sumber : Data primer diolah
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai R=0.874, yang artinya tingkat hubungan antara Sistim Kerja Kontrak dengan Produktivitas Kerja Karyawan adalah 0.874 atau 87,4%. Sedangkan nilai R Square= 0.764 berarti bahwa pengaruh Sistim Kerja Kontrak dengan Produktivitas Kerja Karyawan 0.764 atau 76,4% dan selebihnya sebesar 23,6% dipengaruhi faktor yang lain, yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
3. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menggunakan rumus regresi linear sederhana diperoleh nilai signifikan untuk Sistim Kerja Kontrak adalah 0.000, nilai tersebut lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti Hipotesis yang menyatakan ” Ada Pengaruh Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur Tahun 2014 “, dapat diterima. Nilai a = 3.801 dan b= 0.748, maka dapat dibuat persamaan yaitu Y = 3.801+0.748X. Koefisien regresi Produktivitas Kerja Karyawan (b=0.748) menunjukkan bahwa kontribusi variabel Sistim Kerja Kontrak terhadap Produktivitas Kerja Karyawan adalah positif artinya jika Sistim Kerja Kontrak ditingkatkan menjadi semakin baik sebesar 1 satuan skor maka akan meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan
sebanyak 0.748 satuan skor dan
sebaliknya jika terjadi penurunan satu satuan skor Sistim Kerja Kontrak maka akan menurunkan Produktivitas Kerja Karyawan sebesar 0.748 satuan skor. Nilai R=0.874, yang artinya tingkat hubungan antara Sistim Kerja Kontrak dengan Produktivitas Kerja Karyawan adalah 0.874 atau 87,4%. Sedangkan nilai R Square= 0.764 berarti bahwa pengaruh Sistim Kerja Kontrak dengan Produktivitas Kerja Karyawan 0.764 atau 76,4% dan selebihnya sebesar 23,6% dipengaruhi faktor yang lain, yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dalam praktek, kerja kontrak bukanlah hal baru. Hubungan ketenagakerjaan ini telah dilakukan sejak lama meskipun aturan tentang itu belumlah cukup lengkap diatur, utamanya menyangkut aspek-aspek perlindungan terhadap buruh sebagai kaum yang berposisi lebih lemah. Dalam hal perjanjian kerja yang dibuat antara pekerja kontrak dengan perusahaan penyedia jasa pekerja hendaknya perlu diadakan perbaikan khususnya pada hubungan kerja antara pekerja kontrak dengan perusahaan pemberi kerja, karena dalam perjanjian kerja yang dibuat hubungan kerja yang timbul adalah antara pekerja kontrak dengan perusahaan penyedia jasa pekerja akan tetapi pekerja kontrak juga harus tunduk pada peraturan perusahaan perusahaan pemberi kerja disini dapat dikatakan kaburnya hubungan kerja yang
terjadi antara kedua belah pihak. Maka, kepastian hukum sangat diperlukan khususnya dalam hubungan hukum antara para pihak selain perlindungan hukum terhadap pekerja yang menyangkut syarat-syarat kerja kondisi kerja serta jaminan sosial dan perlindungan kerja lainnya. Selain itu perlu dijelaskan secara terperinci mengenai pekerjaan yang dipersayaratkan bagi pekerja kontrak.
E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menggunakan rumus regresi linear sederhana diperoleh nilai signifikan untuk Sistim Kerja Kontrak adalah 0.000, nilai tersebut lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti Hipotesis yang menyatakan ” Ada Pengaruh Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Federal Internasional Finance (FIF) di Kecamatan Way Jepara Lampung Timur Tahun 2014 “, dapat diterima. Sedangkan nilai R Square= 0.764 berarti bahwa pengaruh Sistim Kerja Kontrak dengan Produktivitas Kerja Karyawan 0.764 atau 76,4% dan selebihnya sebesar 23,6% dipengaruhi faktor yang lain, yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis mengajukan saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan dan karyawan yaitu : 1.
Dalam hal perjanjian kerja yang dibuat antara pekerja kontrak dengan perusahaan penyedia jasa pekerja hendaknya perlu diadakan perbaikan khususnya pada hubungan kerja antara pekerja kontrak dengan perusahaan pemberi kerja.
2.
Perusahaan hendaknya memberikan kepastian hukum pada karyawan, karena kepas sangat diperlukan khususnya dalam hubungan hukum antara para pihak selain perlindungan hukum terhadap pekerja yang menyangkut syarat-syarat kerja.
3.
Karyawan hendaknya meningkatkan produktivitas kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1994, Penelitian suatu pendekatan Praktek. Penerbit Bina .Aksara, Jakarta. Asri., Marwan., & Dwi., Sulistyo., Budi., Awig. 1986. Pengelolaan Karyawan.. BPFE, Yogyakarta.
Flippo, Edwin, B. 1984, Manajemen Personalia, Jilid Satu, Erlangga. Jakarta. Heizer, Jay and Barry Render. 2004. Principles of Operations Management. Prentice Hall, New Jersey. Imai, Masaaki. 1997. Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen., CV. Teruna Grafica. Jakarta. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. KEP-220/MEN/X/2004 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerja Kepada Perusahaan Lain. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep. 100/Men/2004 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Sinungan, Muchdarsyah, 2005, Produktivitas Apa dan bagaimana, Cetakan kelima, Penerbit Bumi Aksara. Soeripto, 1992. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta, PT.Gahalia Indonesia. Sugiyono,2003, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Alfabeta. Suma’mur, 1999. Teori Motivasi dan Aplikasinya,Penerbit PT Rhineka Cipta, Jakarta. Umar, Husein. 2002. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta