eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4): 795-805 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PUTRA BINTAN BORNEO TIMUR DI SAMARINDA Alimuddin 1 Abstrak Hasil analisis dengan menggunakan SPSS Versi 20 menunjukkan bahwa dari beberapa faktor-faktor motivasi berpengaruh negative dan positif,tidak signifikan dan signifikan terhadap produktivitas karyawan. Dari hasil koefisien regresi berganda Y = 2,721 a - 0,082X1 + 0,427 X2. Nilai R (koefisien korelasi) 0,404 secara serentak memiliki hubungan yang sedang/cukup antara variabel bebas terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai R2 diperoleh (koefisien deteminasi) menunjukan bahwa variabel bebas mempengaruhi produktivitas karyawan sebesar 16,3% sedangkan sisanya yaitu 83,7% yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pengujian hipotesis secara keseluruhan uji F (uji serentak) tabel hasil uji Anova diperoleh nilai Sig hitung 0,015 < 0,05 alpha maka secara serentak variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik mempunyai pengaruh siknifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. sehingga membuktikan hipotesis berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas karyawan secara bersama-sama diterima. Hasil pengujian dengan dari uji t (uji parsial) menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu motivasi Ekstrinsik yang paling signifikan dan memiliki pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT Putra Bintan Borneo Timur di Samarinda
Kata kunci : Motivasi Intrinsik dan motivasi Ekstrinsik, Produktivitas kerja Karyawan. Pendahuluan Pembangunan nasional mengisyaratkan kepada seluruh elemen masyarakat akan pentingnya meningkatkan produktivitas di segala bidang agar tercapainya pemerataan pembangunan. Keberhasilan sebuah produktivitas kerja juga akan dipengaruhi oleh pengelolaan dalam organisasi, baik organisasi yang bersifat formal dan non formal. Dengan meningkatkan produktifitas kerja diharapkan akan tercapainya tujuan dari organisasi serta dapat meningkatkan barang atau jasa yang dihasilkan dari organisasi tersebut. Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 795-805
Memotivasi tidak hanya selalu dalam bentuk materi saja misalnya uang, bonus dari atasan, makan dan minum gratis dan lain-lain. Tapi juga dalam bentuk non materi misalnya penghormatan, pujian, promosi, penghargaan, kepercayaan atasan serta keamanan dalam lingkungan kerja. Motivasi Intrinsik yaitu jika kebutuhan sesorang tidak terpenuhi dan terpuaskan pada suatu waktu tertentu. Pemuasan kebutuhan yang lebih dominan akan lebih mendesak daripada yang lain. Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi yang diberikan perusahaan dilihat dari hasil kerja karyawan itu sendiri diantaranya pemberian fasilitas penunjang agar karyawan menjasi mudah dalam melakukan perkerjaannya. Sedangkan Produktivitas kerja karyawan adalah hasil kerja yang mampu dicapai oleh karyawan baik dari sisi kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, dan standar kerja yang lain. PT Putra Bintan Borneo Timur adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam memproduksi kasur/Springbed. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2000 yang terletak di Jalan Sentosa No.17 Samarinda. Karyawan yang ada dalam PT Putra Bintan Borneo Timur ini sebanyak 50 orang. Yang terdiri dari berberapa bagian yaitu pada bagian produksi 35 orang, personalia 4 orang, pemasaran 4 orang dan bagian keuangan 7 orang.Perusahaan PT Putra Bintan Borneo Timur ini bergerak dalam bidang pembuatan (Spring Bed), (Multi bed), dan Sorong (Twin). Fungsi utama bahan ini adalah untuk tempat tidur yang dibuat berbagai ukuran dan model yang dibuat sesuai dengan selera konsumen. produk springbed ini merupakan produk yang di produksi di kota Samarinda dan memiliki kualitas sesuai dengan standar internasioanal dan produk ini juga memberikan garansi produk selama 5 tahun. Dari survey lapangan yang telah penulis lakukan. Penulis melihat bahwa produktivitas kerja karyawan PT Putra Bintan Borneo Timur, masih harus ditingkatkan lagi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan karyawan sehari-hari dalam melakukan tugas dan pekerjaanya, masih ada karyawan yang datang terlambat dari jam masuk yang telah ditentukan, istirahat yang terlalu lama, mengobrol diwaktu jam kerja, pulang terlalu awal dan sebagainya. Dilihat dari ketercapaian target produktivitasnya menunjukkan adanya penurunan, Apabila motivasi tinggi dengan didukung oleh kemampuan yang tinggi maka produktivitas karyawan juga tinggi dan sebaliknya. Hanya saja yang menjadi permasalahan adalah jika motivasi tinggi tetapi tanpa didukung oleh kemampuan yang cukup, maka pada prinsipnya karyawan tersebut memiliki minat yang tinggi namun kemampuan kurang. Jika kasus ini yang ditemui, maka karyawan tersebut harus ditingkatkan kemampuannya baik melalui jalur kursus, pendidikan atau pelatihan. Sedangkan sebaliknya jika karyawan tersebut memiliki kemampuan yang cukup namun tidak mempunyai motivasi yang tinggi, maka kasus ini dapat diselesaikan dengan pemberian incentive atau penghargaan. Dengan insetif tersebut maka orang yang memiliki kemampuan akan termotivasi. yang nantinya diharapkankepada PT Putra Bintan Borneo Timur dapat menciptakan produktivitas kerja 796
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Alimuddin)
karyawan guna tercapainya tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dari dalam individu maupun dari luar individu dengan judul. “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Putra Bintan Borneo Timur di Samarinda”. Kerangka Dasar Teori Motivasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi dalam menajemen hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia pada umumnya dan bawahan pada khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau berkerjasama secara produktif berhasil mewujudkan dan tujuan yang telah ditentukan. umumnya motivasi merupakan suatu tindakan dan dorongan dari setiap indivindu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhanya, baik itu dorongan dari luar atau (ekstrinsik) maupun dorongan dari dalam (intrinsik). Jika indivindu itu mendapat rangsangan yang cukup menarik, maka akan timbul adanya sesuatu upaya untuk memenuhi objek atau tujuan tersebut. Orang orang mau berkerja untuk mendapat memenuhi kebutuhan dan keinginan fisik dan mental, baik itu kebutuhan yang disadari maupun tidak di sadari. Jadi indivindu akan tampil suatu dorongan utuk memenuhi kebutuhan, apabila kebutuhan tersebut memenuhi dianggap bermanfaat bagi kehidupannya, yang selanjutnya akan di ikuti dengan sikap dan aktifitas yang positif. Menurut Soeroso (2003:77) mengatakan sumber motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Motivasi Intrinsik adalah dorongan kerja yang timbul dari dalam diri masingmasing pegawai. Seperti pemberian gaji, rasa aman, penghargaan, dan pengembangan potensi pegawai atau aktualisasi diri.
Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan kerja yang timbul dari luar masingmasing pegawai seperti kebutuhan sosial, pemberian fasilitas, dan kepemimpinan. Produktivitas Winardi (2004 : 392) mengemukakan bahwa Produktivitas adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Metode Penelitian Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode analisis data secara deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang berisi uraian, paparan, tentang objek sebagaimana adanya pada suatu waktu. Untuk menganalisa data secara deskriptif peneliti mempergunakan metode analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dipilih dan disusun secara sistematis kemudian dianalisa berdasarkan kajian teori untuk mendapatkan deskripsi 797
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 795-805
tentang penanganan motivasi dan produktivitas karyawan pada PT Putra Bintan Borneo Timur, kemudian menguji data dalam bentuk kuesioner berdasarkan skala likert dengan menggunakan metode asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda. Agar dapat diukur, kedua variabel itu diberi definisi operasional sebagai berikut: 1. Motivasi (X) yang dimaksud dalam penelitian adalah kemauan karyawan untuk mengerahkan segala upaya untuk mencapai suatu tujuan selama upaya yang dilakukan juga memenuhi sebagian kebutuhan individu tersebut. Motivasi sebagai variabel bebas (independent) terdiri dari motivasi Inrinsik dan motivasi Ekstrinsik sebagai berikut, a. Motivasi Intrinsik (X1) adalah dorongan kerja karyawan yang timbul dari dirinya untuk berprilaku, mengarahkan kemampuan, melakukan berbagai tindakan yang menjadi tanggung jawabnya, berikut indikatornya 1) Pemberian gaji, yang merupakan pendapatan atau upah yang diterima karyawan selama satu bulan 2) Kebutuhan rasa aman adanya jaminan kesehatan yang diberikan kepada karyawan 3) Kebutuhan penghargaan, yaitu pemberian penghargaan yang memiliki prestasi dalam berkerja 4) Aktualisasi diri bahwa setiap indivindu menyadari sepenuhnya dalam bakat dan kemampuan b. Motivasi Ekstrinsik (X2) adalah dorongan kerja dari seseorang karyawan yang bersumber dari luar. Indikatornya sebagai berikut 1) Fasilitas, yang berupa sarana kerja yang digunakan oleh keryawan dalam melaksanakan perkerjaan 2) Kebutuhan sosial, yaitu terciptanya hubungan kerja yang baik diantara sesama karyawan 3) Kepimimpinan, adalah sikap seseorang pemimpin terhadap para karyawan yang dapat memotivasi keryawan dalam berkerja 2. Produktivitas (Y) yang dimaksud dalam penelitian adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Dengan indikator sebagai berikut : a. Kualitas, Hasil kerja yang dicapai oleh karyawan b. Kuantitas, Yang merupakan hasil atau ketepatan waktu yang dicapai oleh karyawan yang dilihat dari jumlahya c. Kepatuhan terhadap peraturan (Husein umar 2003 : 47) Populasi, Sampling dan Sumber Data Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan yang kedudukannya sebagai karyawan pada PT Putra Bintan Borneo Timur, yang berjumlah 50 orang. Maka dalam penelitian ini dilakukan metode sensus, yaitu dengan mengambil semua unit populasi sebagai responden penelitian.
798
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Alimuddin)
Teknik Pengumpulan Data Data pengumpulan ini dikumpulkan dengan beberapa teknik, yaitu: 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu pengumpulan data primer yang dilakukan langsung ke obyek penelitian dengan teknik: a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. b) Interview, yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa responden. c) Penyebaran kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden. 2. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu mengumpulkan data sekunder dari sumber sekunder seperti brosur, prospektus atau laporan-laporan yang relevan dengan tujuan penelitian ini. 3. Dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat data yang berasal dari dokumentasi perusahaan maupun referensi yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengambil, menyalin, dan mengutip catatan catatan, dokumen dan arsip-arsip yang berhubungan dengan motivasi karyawan. Data yang dikumpulkan kemudian diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan skala Likert menurut Djaali (2008: 28) dengan perincian sebagai berikut: a. Sangat tidak setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Cukup Setuju (CS) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS) Alat analisis dan pengujian hipotesis Untuk mengetahui pengaruh Motivasi (X) dengan Produktivitas kerja karyawan (Y), Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Pengujian Hipotesis Adapun untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan uji f (uji serentak), uji t (uji parsial) dan uji R2 untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. 1. Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas. Semakin besar nilai R, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat perhitungan karena total variasi dapat menjelaskan variabel tidak bebas. 2. Perhitungan Koefisien Determinasi (R²) Perhitungan determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai R², maka semakin besar pengaruh variabel yang tidak bebas dengan variabel bebas. R² ini mempunyai
799
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 795-805
jangkauan antara 0 dan 1, semakin mendekati ke 1 semakin besar proporsi variabel bebas tersebut menjelaskan variabel tidak bebas. 3. Uji F (uji serentak) Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. 4. Uji t (Uji Parsial) Setelah menguji apakah variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen, maka selanjutnya menguji variabel tersebut satu persatu. Apabila variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, maka selanjutnya dapat dijelaskan variabel mana diantara variabel tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variable dependen. Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable dependennya. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasil persamaan regresi berganda, yaitu : Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model
(Constant) 1 X1 X2
Unstandardized Coefficients B 2.721 -.082
Std. Error .918 .166
.427
.142
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -.066
2.962 -.491
.005 .625
.402
3.010
.004
Dependent Variable: Y Sumber:Data diolah Y = a +b X1 + b X2 Y = 2,721 a - 0,082 X1 + 0,427 X2 1. Konstanta (a) Nilai sebesar 2,721 penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik serta variabel terikat produktifitas tidak akan mengalami perubahan (konstan) 2. Konfensien Regresi Variabel Motivasi Intrinsik (b1) Koefisien regresi variabel motivasi intrinsik sebesar -0,082 bernilai negatife sehingga dapat di katakan bahwa semakin tinggi motivasi inrtinsik yang diberikan perusahaan, tidak berarti akan semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan. 800
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Alimuddin)
3. Kofisien Regresi Variabel motifasi Ekstrinsik (b2) Nilai koefisien regresi motifasi ekstrinsik sebesar 0,427 yang bernilai positif artinya jika variabel motivasi ekstrinsik ditingkatkan 1 satuan maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,427. Dengan asumsi variabel yang lain konstan. Perhitungan Koefisien Korelasi (R) Tabel Model summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Sig. F Durbin Square the Estimate Change waston 1
.404a .163
.127
.482
.015
2.083
Sumber: Data diolah Dari hasil data yang didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 atau 40,4% yang berarti tingkat hubungan antara variabel motivasi intrisik (X1) dan motivasi ekstrinsik (X2) pada produktifitas kerja (Y) terhadap PT PBBT di samarinda pada tingkat hubungan yang sedang atau cukup. Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,163 hal ini menunjukan sebesar16,3% maka secara serentak dalam menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y) sehingga besarnya pengaruh variabel bebas 16,3% sedangkan sisanya yaitu 100% -16,3% = 83,7% yang dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Uji F (uji serentak) Tabel Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2.124 2 1.062 4.580 .015b 1 Residual 10.900 47 .232 Total 13.024 49 Sumber: Data diolah Berdasarkan dari hasil uji anova diperoleh nilai . F-hitung = 4,580 jika dibandingkan dengan nilai Sig hitung 0,015 < 0,05 alpha maka secara serentak (simultan) variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
801
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 795-805
Uji t (uji parsial) Tabel Uji t (Parsial) Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta . .625 .004
X1 082 .166 066 491 X2 .427 .142 .402 3.010 Sumber: Data diolah Dengan menggunakan nilai Sig. t-hitung yang di bandingkan dengan alpha: 1) Variabel motivasi intrinsik(X1) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik (X1) sebesar 0,491 dengan nilai Sig hitung 0,625 karena Sig hitung 0,625 > alpha 0,05 maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel motivasi intrinsik secara parsial tidak berpengaruh secara siknifikan terhadap produktivitas kerja karyawan(Y). 2) Variabel motivasi intrinsik(X2) Nilai t-hitung yang menujukkan variabel ekstrinsik (X2) sebesar 3,010 dengan nilai Sig hitung 0,004 karna sig hitung 0,004 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima variabel motivasi intrinsik (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. 3) Variabel Yang Paling Berpengaruh Berdasarkan nilai Sig t-hitung dapat kita lihat bahwa secara signifikan variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar secara parsial terhadap produktivitas kerja, berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai standar kofesien beta tertinggi yaitu variabel motivasi ekstrinsik (X 2) sebesar 0,402 yang berarti variabel motivasi ekstrinsik secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan di PT Putra Bintan Borneo Timur Samarinda. Penutup Data primer yang didapatkan dari hasil kuisioner yang diisi oleh responden dan data diolah dengan menggunakan SPSS versi 20 menghasilkan persamaan sebagai berikut.: Y = 2,721 a - 0,082X1 + 0,427 X2 Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi intrinsik (X1) diperoleh nilai kofisien regresi negative sebesar -0,082, sehingga apabila motivasi intrinsik meningkat maka produktivitas kerja karyawan akan menurun begitu pula sebaliknya. Motivasi Ektrinsik diperoleh nilai kofisien regresi sebesar 0,427, yang berarti mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas pada PT 802
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Alimuddin)
PBBT di Samarinda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui pula bahwa,motivasi ekstrinsik seperti fasilitas, kebutuhan sosial, dan kepemimpinan paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dimana variable ini mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Berbeda dengan motivasi intrinsik menurut hasil penelitian tidak berpengaruh positif dan juga tidak signifikan terhadap produkivitas kerja karyawan. Dari hasil analisis sebagaimana yang telah dikemukan pada uraian sebelumnya menunjukan bahwa secara umum yang dipakai sebagai dasar perumusan hipotesis dari penelitian dapat diketahui bahwa variabel-variabel bebas yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan pada PT Putra Bintan Borneo Timur Samarinda berdasarkan uji f bahwa secara simultan variable motivasi intrinsik dan motivasi. ekstrinsik berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, Karena selain motivasi dalam diri sendiri muncul motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar diri yang berupa adanya hubungan sosial yang sehat didalam organisasi perusahaan, dan pengawasan yang dilakukan dalam organisasi akan dapat menciptakan hubungan yang baik antar karyawan. yang artinya dalam meningkatkan produktifitas kerja karyawan, motivasi intrinsik dan motivasi Ekstrinsik merupakan faktor yang memiliki hubungan erat terhadap produktivitas. Dalam uji t secara parsial motivasi intrisik belum bisa berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. Sedangkan variabel motivasi secara parsial yang berpengaruh signifikan yaitu motivasi Ekstrinsik. Motivasi Ekstrinsik yaitu dorongan kerja yang berasal dari luar karena adanya rangsangan jadi mengapa motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap produktivitas karyawan, maka perusahaan dapat lebih memberikan perhatian terhadap motivasi ekstrinsiknya, seperti fasilitas serta yang berupa sarana untuk kenyamanan dalam berkerja, kebutuhan sosial, dan sikap terhadap pemimpin kepada karyawanya dalam hal ini perusahaan mengganggap motivasi ekstrinsik lebih penting daripada motivasi intrinsik, inilah yang membuat motifasi Ekstrinsik lebih berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. Namun juga tidak mengenyampingkan masalah motivasi intrinsik, bagaimanapun motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik samasama penting dan di butuhkan oleh karyawan. Motivasi Ekstrinsik berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan, dikarenakan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi utama yang ingin dicapai seorang karyawan agar bisa lebih bersemangat kerja sehingga bisa tercapainya produktivitas yang baik. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi Ekstrinsik (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu pihak pimpinan PT Putra Bintan Borneo Timur bisa mempertahankan variabel tersebut, seperti halnya fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, agar perusahaan memberikan segala sesuatu yang mendukung setiap perkerjaan yang dikerjakan oleh karyawan agar karyawan merasa nyaman dalam
803
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 795-805
berkerja dan mampu memberikan yang terbaik dalam setiap perkerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Pimpinan dan karyawan diharapkan lebih sering melakukan proses komunikasi agar terjalin hubungan baik antara atasan dan bawahan dengan demikian apabila ada suatu permasalahan dalam perkerjaan dapat mencari solusi bersama-sama untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Dari hasil penelitian diketahui kurangnya pengawasan terhadap karyawan, sehingga banyak karyawan yang mengobrol, melakukan hal yang tidak penting mengulur ngulur waktu, bercanda yang berlebihan pada saat berkerja, yang mengakibatkan hasil yang ditargetkan kurang maksimal. Dalam hal ini pimpinan perlu melakukan pengawasan yang ketat dan sangsi yang tegas apabila karyawan melakukan pelanggaran serta memberikan motivasi terhadap karyawan agar produktivitas kerja karyawan bisa sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan. Daftar Pustaka Djaali, dan Pudji M. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Gazali, 2001. Tata Laksana Produksi, FE-UGM, Yogyakarta. Gibson, Donelly dan Ivansevich, 1997. Fundamentals of Management, First Edition, AlihBahasa : Zuhad Ichyaudin, Jakarta, Erlangga. Gomes Faustino Cardosa, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Yogyakarta, Penerbit Andi Yogyakarta. Handoko, T.Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi kedua BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu SP, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta, Bumi Aksara. Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan, 1997. Manajemen Personalia, Edisi keempat, Yogyakarta. Ishak , hendri dan husein umar, 2003. Motivasi dan produktivitas. Bandung, CV Mandar Maju. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Keenam, Bandung, Penerbit Remaja Rosda Karya. Nasution, Mulia, 2000. Manajemen Personalia Aplikasi dalam Perusahaan, Cetakan Kedua, Jakarta, Penerbit Djambatan. Rangkuti, Fredy. 2003. Riset Pemasaran Cetakan Keenam. Jakarta: Gramedia. Ridwan. 2004. Metode dan Tehnik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta.
804
Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Alimuddin)
Sahlan Asnawi, 2002. Sumber daya manusia dan motivasi, Edisi revisi, Erlangga, Jakarta. Saydam Guzali, BC, TT, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Manajement), Suatu Pendekatan Mikro (Tanya jawab), Jakarta, Penerbit Djambatan. Simamora, Henry, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua YPKN, Yogyakarta. Siswanto, H.B, 2005. Pengantar Manajemen, Bandung, Bumi Aksara. Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung, CV Mandar Maju. Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Tulus, Moh.Agus, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia : Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Usman Husaini, Purnomo Setiadi Akbar, 2003. Pengantar Statistik, Jakarta, PT Bumi Aksara. Winardi, 2004. Azas-azas Manajemen, Cetakan Kedua, Bandung, Penerbit Mandar maju.
805