AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ENCEP SAEFULLAH Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten Email:
[email protected] LISTIAWATI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten Email:
[email protected] ASTI NUR AMALIA Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten Email:
[email protected] Abstract One of the factors that influence the success rate of an organization is employee work productivity. Efforts to improve employee productivity, among others, is to pay attention to job stress and workload of employees. This study aims to determine the effect of work stress and workload both simultaneously and partially to the productivity of production employees in PT.Venia Agape Indonesia. This research is descriptive and associative research with using a quantitative approach. The subject of this research is the production employee at PT.Venia Agape Indonesia. Data collection using questionnaire and scale used is Likert scale. While data analysis is done by using linear regression analysis and correlation. Based on the results of t test (partial) shows that the variable X1 (work load) affect the variable Y (work productivity) is shown with the value of 4.305> ttable count 0.009 with a contribution of 64.60%. While the variable X2 (work stress) affect the variable Y (work productivity) is shown with the value of t count 2.029> ttabel 2,009 with a contribution of 54.90%. The results showed Fcount> Ftable (49,684> 3,19) with significance level 0,000 <0,05. This means that workload and job stress simultaneously affect the productivity of work on PT.Venia Agape Indonesia. Based on the calculation of determination coefficient shows R Square value of 67.40%, it can be concluded that the workload and work stress simultaneously have a positive and significant effect on employee productivity at the production in PT.Venia Agape Indonesia, while the remaining 32.60% is influenced by other variables not described in this study. Keywords: workload, job stress and work productivity
Pendahuluan Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja. Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji
jumlah karyawan lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah. Selain beban kerja faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
117
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
adalah stres kerja. Stres kerja yang dialami oleh setiap karyawan bisa saja berbeda-beda. Stres ditentukan pula oleh individunya sendiri. Stres dapat terjadi pada setiap individu/manusia dan pada setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan. Manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu menyesuaikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada,baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurang mengertian manusia akan keterbatasan dirinya sendiri.
dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. Menurut Blocher, Chen Lin (2000: 847) dalam Suparno (2015) Produktivitas adalah hubungan antara berapa output yang dihasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut. Menurut Husein Umar (1999: 9) dalam Suparno (2015) produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasannya inilah yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stres. Stres kerja yang dialami oleh karyawan tentunya akan merugikan organisasi yang bersangkutan karena produktivitas yang dihasilkan menurun, tingkat absensi tinggi serta turn over yang tinggi yang pada akhirnya menyebabkan biaya yang bertambah besar.
Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut : 1) Kemampuan, 2) Meningkatkan hasil yang dipakai, 3) Semangat kerja, 4) Pengembangan diri, 5) Mutu.
Berdasarkan hasil observasi poduktivitas kerja karyawan menurun disebabkan oleh keletihan kerja yang dialami karyawan karena tuntutan tugas yang terlalu banyak, tuntutan peran yang tidak jelas, tekanan atau desakan waktu, beban kerja yang sulit dan berlebih, serta banyaknya order produksi dengan jumlah tenaga kerja yang kurang membuat karyawan sering kerja lembur hal ini menyebabkan karyawan mudah lelah dan rentan terhadap penyakit. Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada PT. Venia Agape Indonesia. Banyaknya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama membuat perusahaan memerlukan produktivitas yang tinggi, oleh karena itu salah satunya adalah dengan meminimalisir stres kerja dan memberikan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan karyawannya. Produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang
Beban kerja menurut Permendagri No. 12/2008 adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Dan menurut Menpan (1997) dalam Adhani (2013), Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Beban kerja menurut Meshkati dalam Hariyati (2011) dalam Anggit Astianto (2014) dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi overstress, sebaliknya intensitas pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan atau understress. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
118
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan bekembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Gejala-gejala ini menyangkut baik kesehatan phisik maupun kesehatan mental. Mangkunegara dalam Astianto dan Suprihhadi (2014) mendefinisikan stres kerja sebagai rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Stres kerja dapat terjadi pada setiap jajaran, baik pemimpin (manajer) maupun yang dipimpin, staf dan para tenaga ahli/profesional di lingkungan suatu organisasi. Oleh karena itu usaha untuk menghindari stres menjadi sangat penting untuk dilakukan. Sedangkan menurut Sasono dalam Pranoto, Haryono dan Warso (2016), Stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika kemampuan seseorang baru sampai angka 5 (Lima) tetapi menghadapi pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 (Sembilan). Menurut Handoko (2011: 200), Terdapat dua kategori penyebab stres, yaitu on-the-job dan off-the-job. Berikut indikator stress kerja : Beban kerja yang berlebihan. Tekanan atau desakan waktu. Kualitas supervisi yang jelek. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai. 5) Frustasi.
Temuan Penelitian dan Pembahasan Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001). a. Uji t (Uji Hipotesis Secara Parsial) Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran hipotesis variabel bebas yaitu beban kerja dan stres kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan. Tabel 4.1 Hasil Uji t (parsial) X1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil output di diperoleh hipotesis sebagai berikut : 1.
1) 2) 3) 4)
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Deskriptif dan Asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian produksi di PT. Venia Agape Indonesia yang berjumlah 104 orang yang merupakan karyawan produksi baik tetap maupun kontrak.
2.
atas,
Uji Hipotesis 1 (H1) Nilai thitung variabel X1 (Beban Kerja) sebesar 4,305, ini berarti nilai thitung > ttabel atau 4,305 > 2,009 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya beban kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Venia Agape Indonesia. Uji Hipotesis 2 (H2)
Nilai thitung variabel X2 (Stres Kerja) sebesar 2,029, ini berarti nilai thitung > ttabel atau 2,029 > 2,009 dengan taraf signifikansi 0,048 < 0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya beban stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Venia Agape Indonesia. b. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) secara
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
119
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
serentak atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent). Dan hasil pengolahan SPSS 22 adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Uji F Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Menentukan nilai Ftabel sebagai batas daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dapat di lakukan dengan rumus (dk) = n-k dimana n = banyak sampel, sedangkan k = banyaknya variabel bebas dan terikat dengan taraf signifikan α = 5% (0,05) maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,19. Karena nilai Fhitung > Ftabel (49,684>3,19) dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima , artinya variabel beban kerja (X1) dan stres kerja (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT.Venia Agape Indonesia. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Tabel 4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Model 1
R .821a
R Square
Adjusted R Square
.674
.661
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja dan stres kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja sebesar 67,40%. Sedangkan 32,60% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel bebas beban kerja terhadap produktivitas kerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t (parsial) yang memperoleh nilai thitung sebesar 4,305 yang artinya thitung > ttabel (4,305 > 2,009) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel beban kerja terhadap produktivitas kerja karyawan produksi di PT.Venia Agape Indonesia. Hasil perhitungan analisis korelasi secara parsial menunjukan nilai kontribusi pengaruh beban kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 64,60% yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat yaitu berada pada interval 0,800-1,000. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Hendi Kurniawan, Muh.Mukeri, & Azis Fathoni (2016) yang menguji pengaruh reward, punishment, beban kerja & pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dengan hasil analisis yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara reward, punishment, beban kerja & pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t (parsial) yang memperoleh nilai thitung sebesar 2,029 yang artinya thitung > ttabel (2,029 > 2,009) dan tingkat signifikansi 0,048 < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan produksi di PT.Venia Agape Indonesia. Hasil perhitungan analisis korelasi secara parsial menunjukan nilai kontribusi pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 54,90% yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat yaitu berada pada interval 0,600-0,799. Hasil penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Edy Pranoto, Andy Tri Haryono, Moh Mukeri (2016) yang menguji pengaruh rekrutment, stres kerja dan pemberian insentif terhadap produktivitas kerja dengan hasil analisis yaitu rekrutment,
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
120
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
stres kerja dan pemberian insentif berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Pengujian variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukan nilai F hitung 49,684 > F tabel 3,19 dengan signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama beban kerja dan stres kerja mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Selain melalui uji F (simultan), untuk menentukan besarnya tingkat pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya juga dapat dilihat dari hasil uji koefisien determinasi. yaitu dilihat dari nilai R Square. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 22 maka diperoleh nilai R Square sebesar 0,674 atau 67,40% yang artinya beban kerja dan stres kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan produksi di PT.Venia Agape Indonesia. Sedangkan sisanya sebesar 32,60% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan produksi pada PT.Venia Agape Indonesia dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan adanya pengaruh antara beban kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis beban kerja menunjukan nilat t hitung 4,305 dengan taraf signifikansi 0.000. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05 dan t hitung sebesar 4,305 > t tabel 2,009 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara beban kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Venia Agape Indonesia. Besar nilai Koefisien Korelasi (R) variabel Beban Kerja sebesar 0,804 yang berarti bahwa variabel Beban Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan memiliki hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (KD) secara parsial dengan melihat nilai R Square yaitu 0,646, maka besar pengaruh Beban Kerja memberi kontribusi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada bagian produksi sebesar 64,60% sedangkan sisanya 35,40% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Hasil pengujian hipotesis stres kerja (H2) menunjukan nilai t hitung 2.029 dengan taraf signifikansi 0.048. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05 dan t hitung sebesar 2.029 > t tabel 2,009 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT. Venia Agape Indonesia. Besar nilai Koefisien Korelasi (R) variabel Stres Kerja sebesar 0,741 yang berarti bahwa variabel Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan memiliki hubungan yang kuat. Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (KD) secara parsial dengan melihat nilai R Square yaitu 0,549, maka besar pengaruh variabel Stres Kerja memberi kontribusi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada bagian produksi sebesar 54,90% sedangkan sisanya 45,10% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 49.684 dengan nilai signifikansi 0.000, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05. Dan F hitung lebih besar dari F tabel 3,19 sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji F maka dapat disimpulkan bahwa beban kerja (X1) dan stres kerja (X2) secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi di PT.Venia Agape Indonesia. Dari perhitungan Koefisien Determinasi (KD) dapat disimpulkan bahwa beban kerja dan stres kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja sebesar 67,40%. Sedangkan 32,60%
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
121
AKADEMIKA; Vol. 15. No.2 Agustus 2017
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
Daftar Referensi Suparno Eko Widodo, M. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Astianto, Astianto, H. S. (2014). Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol 3, No.7. Uhing, R. P. (2015). Pengaruh Konpensasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulut Cabang Utama Manado. Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 1. Hendri Kurniawan, M. M. (2016). Pengaruh Reward, Punishment, Beban Kerja, dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Journal Of Management, Vol. 2, No.2. Edy Sutrisno, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia Group. T.
Hani Handoko, (2011). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Danang Sunyoto, (2015). Penelitian Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS. Edy Pranoto, A. T. (2016). Pengaruh Rekruitment, Stres Kerja dan Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja. Journal Of Management, Vol. 2, No. 2. Stephen P.Robbins, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Sugiono, P. D. (2015). Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Ekienabor, E. E. (2016). Impact Of Job Stress On Employees Productivity and Commitment. International Journal For Research In Business, Management and Accounting, Vol.
Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan…
122