Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1
Diajukan Oleh: Anida Faradila Sandi F 100 090 195
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
i
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1
Diajukan Oleh: Anida Faradila Sandi F 100 090 195
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Anida Faradila Sandi
[email protected] Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI Disiplin kerja karyawan tidak bisa muncul begitu saja tanpa adanya persepsi terhadap pengawasan kerja yang telah dirasakan dimasing-masing individu.Salah satu variabel yang dapat mempengaruhi disiplin kerja yaitu adanya persepsi terhadap pengawasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan pengawasan kerja dan disiplin kerja. 2) mengetahuisumbangan efektif pengawasan kerja terhadap disiplin. 3) mengetahui Tingkat Pengawasan kerja. 4) mengatahui Tingkat disiplin kerja. Hipotesis yang telah diajukan peneliti yaitu Ada hubungan positif antara persepsi terhadap pengawasan kerja dengan disiplin kerja pada karyawan.Populasi penelitian ini sebesar 80 karyawan bagian produksi di PT Tuan Takur Salatiga. Subjek penelitian ini diambil 50 karyawan, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah quota non random sampling. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan hasil penelitian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahawa ada hubungan positif yang sangat signifikan anatara persepsi terhadap pengawasan kerja dengan disiplin kerja karyawan dengan r sebesar 0,390 dan p 0,005 (p<0,01). Sedangkan sumbangan efektif pengawasan kerja terhadap disiplin kerja sebesar 15,2% yang berarti masih terdapat 84,8% faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja diluar variabel pengawasan kerja. Kurva kategorisasi dari kedua variabel tersebut telah menunjukkan subjek tergolong sedang. Kata kunci: Pengawasan kerja, Disiplin kerja
1
keberhasilan penerapan maupun disiplin
I. PENDAHULUAN
karyawan perlu diterapkan sistem pemberian
a. Latar Bealakang Masalah Sumber daya manusia memegang peranan
utama
dalam
penghargaan bagi mereka yang berprestasi
peningkatan
menjalankan disiplin kerja dan diberikan
produktivitas.Produktivitas yang semakin
sanksi sesuai aturan yang berlaku bagi
tinggi merupakan pendayagunaan sumber
mereka yang melanggar (Nitisemito,2001).
daya secara efisien. Perusahaan dalam proses
produksi,
kenyataannya
telah
terdapat
selalu
kendala di perusahaan PT Tuan Takur
mempertimbangkan
bahwa masih lemahnya disiplin kerja pada
cara mencapai produktivitas yang tinggi
karyawan.Hal ini dapat diketahui dari hasil
dengan sumber daya atau faktor produksi
observasi yang telah dilakukan oleh peneliti
yang ada.
bahwa masih banyak karyawan yang datang
memperhatikan
harus
Pada
dan
Produktivitas akan tercapai bila dalam
terlambat, selain itu pada saat bekerja masih
diri karyawan terdapat perilaku produktif,
banyak karyawan yang tidak fokus dengan
yang akan berhasil bila karyawan diarahkan
pekerjaannya
pada semangat untuk selalu belajar dan
dengan karyawan lain, serta menggunakan
memperbaiki
menjalankan
handphone tidak tepat pada waktunya, selain
pekerjaan melalui berdisiplin dalam bekerja.
itu terkadang masih banyak karyawan yang
Disiplin kerja merupakan suatu perbuatan
tidak masuk tanpa keterangan, banyak pula
untuk selalu menaati peraturan atau tata
karyawan yang kurang bersemangat dalam
tertib suatu organisasi (Ebuara dan Coker
bekerja dan masih banyak karyawan yang
(2012).Didalam suatu organisasi, usaha
pulang lebih awal dari jam kerja yang telah
untuk menciptakan disiplin selain melalui
di tetapkan di perusahaan. Permasalahan
adanya tata tertib atau peraturan yang jelas,
yang lain yaitu kurangnya pengawasan kerja
pelaksanaan kerja yang baik menurut suatu
pada karyawan.
diri
dalam
instansi atau organisasi harus terlebih dahulu diketahui oleh para karyawannya.
seperti
berbincang-bincang
Disiplin kerja yang tinggi dapat muncul dengan adanya pengawasan kerja dari
Peraturan disiplin akan lebih efektif
atasan, dengan begitu tujuan perusahaan
jika dilaksanakan secara konsisten yang
dapat tercapai dan hasil pekerjaanpun dapat
tidakmembedakan
memuaskan.
suku,
agama,
dan
kelurga. Sebagai upaya untuk tercapainya 2
Menurut
Walgito
(2010)
persepsi
Berdasarkan
merupakan suatu proses yang didahului
dikemukakan
dengan
timbulpermasalahan
penginderaan,
yaitu
proses
permasalahan
yang
diatas
maka
sebagai
berikut
diterimanya stimulus oleh individu melalui
“Apakah ada hubungan antara pengawasan
alat indera atau biasa disebut proses
kerja dengan disiplin kerja Karyawan pada
sensoris. Namun proses itu tidak henti bgitu
PT Tuan Takur?”.Bedasarkan permasalahan
saja melainkan stimulus tersebut diteruskan
tersebut,
dan proses selanjutnya merupakan proses
mengenai “Hubungan antara pengawasan
persepsi. Stimulus yang di indera tersebut
kerja dengan disiplin kerja karyawan pada
kemudian oleh individu diorganisasikan dan
PT Tuan Takur”.
diinterpretasikan,
sehingga
peneliti
individu
b. Hipotesis
menyadari, mengerti tentang apa yang
Hipotesis
mengajukan
yang
diajukan
judul
dalam
diindera itu, dan proses inilah yang disebut
penelitian ini adalah “Ada hubungan positif
persepsi.
antara pengawasan kerja dengan disiplin
Menurut
Handayaningrat
(1998)
pengawasan merupkan suatu proses untuk dapat menjamin agar tujuan dari perusahaani dapat tercapai. Hal ini juga berhubungan dengan
cara-cara
menyusun
kerja pada karyawan”. II. METODE PENELITIAN a. Subjek Penelitian Populasi dalampenelitian ini yaitu
berbagai
karyawan PT Tuan Takur Salatiga. Sampel
kegiatan yangakandirencanakan di dalam
penelitian ini adalah 50 karyawan PT Tuan
perusahaan.
Takur pada bagian produksi
Pengawasan
yang
baik
sebenarnya tidak hanya dilakukan sesudah selesainya kegiatan tetapi juga dilakukan sejak
kegiatan
berjalan,
yang
digunakan
dalam
pengumpulan data ini yaitu menggunakan
dikarenakan jika ada penyimpangan segera
skala disiplin kerja yang dikemukakan oleh
dapat
dari
Kaho (2001) yang terdiri darilima aspek
perusahaan dapat dihindarkan. Tujuan dari
dalam disiplin kerja yang telah disusun oleh
pengawasan
Kasumasi
sehingga
itu
hal
Metode
ini
diatasi,
itu
b. Metode Pengumpulan Data
kerugian
sendiri
adalah
(2011),
diantaranya
yaitu
mengusahakan agar apa yang direncanakan
kesadaran karyawan untuk hadir di kantor,
menjadi kenyataan (Manullang, 2002).
kewaspadaan
karyawan
dalam
menggunakan alat kantor, kemampuan kerja 3
karyaawan, semangat kerja, dan ketaatan
Hal ini sejalan dengan teorinya Saydam
karyawan diperusahaan. Sedangkan skala
(2005) yang menjelaskan bahwa adanya
pengawasan kerja dalam penelitian ini
hubungan timbal balik antara disiplin kerja
menggunakan skala pengawasan kerja yang
dengan
disusun oleh Ardiansyah (2010) berdasarkan
dikatakan disiplin terbentuk dari sikap
aspek-aspek
karyawan dalam menciptakan rasa tanggung
Fauziyah
yang (2005)
dikemukakan diantaranya
oleh adalah
pengawasan
jawab
atas
tugas
yang
yang
mana
mereka
pengawasan awal, pengawasan proses, dan
hadapi.Disiplin
pengawasan akhir.
sikap yang hendak dimunculkan bagi setiap
Metode analisis yang digunakan
oanggota
disini
kerja
perusahaan
organisasi
merupakan
guna
suatu
tercapainya
mengetahui untuk hubungan pengawasan
tujuan
kerja dengan disiplin kerja karyawan PT
disiplin
Tuan Takur Salatiga yaitu dengan teknik
tergolong tinggi maka perlu diberikannya
korelasi product moment pearson.
pengawasan kerja, sehingga sikap disiplin
bagi
tersebut.Agar
seluruh
tingkat
karyawan
dapat
karyawan dapat teratasi. Dari teori tersebut dapat disimpulkan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis yang telah
bahwa disiplin kerja
dapat
meningkat
dilakukan dari program SPSS versi 15.0
apabila adanya pengawasan kerja yang
dapat diketahui bahwa besarnya koefisien
efektif, seehingga apabila terjadi penurunan
korelasi antara kedua variabel sebesar 0,390
tingkat disiplin kerja pada karyawan maka
dengan nilai signifikansi 0,005 (p < 0,01).
besar kemungkinan dapat disebabkan oleh
sehingga dapat dinyatakan bahwa ada
turunnya tingkat pengawasan kerja.
hubungan positif yang sangat signifikan
Adanya pengawasan kerja yang telah
antara pengawasan kerja dengan disiplin
dirasakan karyawan saat bekerja akan lebih
kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan
memacu tingkat disiplin mereka dalam
hipotesis yang telah diajukan penulis bahwa
bekerja
ada hubungan positif anatara pengawasan
organisasi. Aspek-aspek yang berpengaruh
kerja dengan disiplin kerja karyawan.
dalam pengawasan kerja adalah pengawasan
Artinya semakin tinggi pengawasan kerja
awal, pengawasan proses dan pengawasan
maka semakin tinggi pula disiplin kerja yang
akhir. (Fauziyah, 2005)
guna
tercapainya
tujuan
dari
diperoleh pada karyawan begitu sebaliknya. 4
Dari hasil analisis data diketahui
r²= 0,152. Berarti masih terdapat 84,8%
bahwa Sumbangan Efektif (SE) variabel
yang mempengaruhi variabel disiplin
pengawasan kerja dengan disiplin kerja
kerja selain variabel pengawasan kerja.
sebesar15,2%
yang
ditunjukkan
oleh
3. Pengawasan kerja pada subjek tergolong
koefisien determinan R² = 0,152 berarti
sedang. Hal ini ditunjukkan oleh rerata
masih terdapat 84,8% yang mempengaruhi
empirik (RE) sebesar53,34dengan rerata
disiplin kerja di luar variabel pengawasan
hipotetik (RH) sebesar 52,5.Sementara
kerja misalnya besar kecilnya pemberian
distribusi yang paling tinggi berada pada
kompensasi, keteladanan pimpinan, adanya
kategori sedang dengan jumlah 25
peraturan yang pasti, keberanian pimpinan
subjek dengan prosentase 50%.
dalammengambil keputusan, komunikasi, motivasi dll.
4. Disiplin kerja pada subjek tergolong sedang. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 74,78dengan rerata hipotetik (RH) sebesar 67,5. Sementara distribusi yang paling tinggi berada pada
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kategori
a. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
dapat diambil kesimpulan bahwa:
antara
pengawasan
yang
berjumlah
21subjek dengan prosentase 42%. b. Saran
1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan
sedang
kerja
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah
dengan disiplin kerja karyawan yang
dipaparkan
diatas,
maka
ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi
memberikan
sumbangan
(r) sebesar0,390 dengan signifikansi
diharapkan
0,005 (p<0,01) artinya semakin tinggi
diharapkan
pengawasan kerja yang dimiliki seorang
memberikan informasi mengenai pentingnya
karyawan maka semakin tinggi pula
menciptakan
disiplin kerjanya.
sehingga sebagai pemegang kekuasaan di
dapat hasil
saran
yang
bermanfaat,
yaitu
penelitian
prestasi
penulis
kerja
ini
dapat
karyawan
2. Peranan atau Sumbangan Efektif (SE)
perusahaan diharapkan mampu memberikan
pada variabel pengawasan kerjaterhadap
tingkat disiplin kerja pada karyawan dengan
disiplin
cara memberikan sanksi yang lebih berat
kerja
sebesar
15,2%
yang
ditunjukkan oleh koefisien determinan
bagi
karyawan
serta
menciptakan 5
pengawasan
kerja
yang
efektif
pada
karyawan atas sistem nilai yang ada dalam
Manullang, M. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
perusahaan dengan cara diberikannya 2 pengawas atau lebih supaya hasil pekerjaan karyawan dapat dikontroldengan baik.Selain itu pengawasan hendaknya dilakukan dari awal mulainya bekerja sampai karyawan mengakhiri pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah.A. 2010. Pengaruh Pengawasan Fungsional Terhadap Kinerja Pemerintah. Bandung: Universitas Pasundan.
Nitisemito. 2001. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia Saydam, G. 1996. Manajemen SDM: Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Priyatno. D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS versi 15. Yogyakarta: Andi Offset. Walgito, B. 2010.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Ebuara, O. V and Coker. 2012. Influence of staff discipline and attitude to work on job satisfaction lecturers in tertiary institutions in cross river state. Public policy and administration research, 3, 25- 33. (on-line) (http://liste.org.) Fauziyah, F. (2005). Hubungan antara pengawasan kerja dengan disiplin kerja karyawan. Jurnal psikologi, 4,56-68. Handayaningrat.1998 .Pengawasan.(online). (http://www.digilb.upi.edu/pengawasa n) Kaho, Y.R. 2001. Pengukuran Disiplin Kerja. Jurnal Ilmu Managemen Sumber Daya Manusia. Vol.19. No.2, hal 116-138. Kasumasi. 2011. Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Efiltivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
6