BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor-faktor yang menentukan produktivitas UKM meliputi tenaga kerja, modal dan biaya produksi. Koefisien korelasi antara variabel produksi dengan jumlah tenaga kerja r = 0.863, produksi dengan modal r = 0.818, produksi dengan biaya produksi r = 0.870. a.Faktor-faktor yang menentukan variabel input untuk mencapai output maksimal: Sektor Industri pengolahan, ouput maksimal sebesar 1.322,86 juta rupiah. Efisiensi yang dicapai 0,5617, keadaan ini menunjukkan penggunaan input belum efisien. Faktor penentunya adalah penggunaan tenaga kerja tidak efisien 25,31 persen, penggunaan biaya produksi tidak efisien 22,98 persen, sedangkan modal usaha digunakan secara efisien.. UKM sektor konstruksi dan sektor penyedia konsumsi akomodasi, terjadi efisiensi global. Faktor penentunya adalah semua komponen input yang ada 100 persen digunakan secara efisien untuk menghasilkan output maksimal Pada sektor perdagangan, telah 100 persen penggunaan input tenaga kerja dan modal usaha secara efisien, namun penggunaan biaya produksi tidak efisien 14,67 persen, maka output maksimal yang dicapai tidak efisien 18,97 persen, sehingga efisiensi sektor perdagangan sebesar 0,8405. UKM sektor angkutan, penggunaan tenaga kerja dan biaya produksi telah sepenuhnya digunakan secara efisien, tetapi modal yang digunakan tidak efisien 32,29 persen, hal ini menyebabkan output maksimal telah melampaui titik maksimum sehingga output maksimum yang dicapai hanya sebesar 16 persen dengan efisiensi 0.4626 yang berarti tidak efisien. Untuk sektor jasa Perusahaan dan Jasa perorangan juga tidak efisien, output maksimum yang dicapai masing-masing tidak efisien sebesar 28,07 persen dan 96,60 persen. Kedua sektor ini telah menggunakan modal usaha secara efisien,
66
tetapi penggunaan tenaga kerja dan biaya produksi tidak efisien sehingga efisiensi kedua sektor ini masing-masing sebesar 0,7808 dan 0,5086. Apabila menggunakan pendekatan input oriented, UKM berorientasi untuk memaksimalkan input dengan mempertahankan output yang konstan. Sektor konstruksi dan penyedia konsumsi akomodasi mampu menggunakan semua input yang dimiliki dengan mempertahankan nilai outputnya, kedua sektor ini telah efisien dengan efisiensinya sama dengan satu. Sedangkan untuk sektor Industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa perusahaan, dan jasa perorangan semua input yang dimanfaatkan tidak secara maksimal dalam mempertahankan outputnya, sehingga besaran efisiensinya lebih kecil dari satu. b. UKM yang belum mencapai efisiensi masih perlu ditingkatkan produktivitasnya dengan cara mengadopsi, mencontoh, ataupun belajar dari sektor lain yakni: UKM yang berusaha disektor Industri Pengolahan masih perlu ditingkatkan produktivitasnya dengan belajar dari sektor perdagangan dalam hal pemasaran dan meminimalkan biaya produksi, dan belajar juga penggunaan peralatan berupa mesin dari sektor jasa perusahaan. Sektor angkutan lebih banyak belajar dari usaha penyediaan akomodasi dalam hal mencontoh manajemen usaha, dalam hal memberikan servis / pelayanan dan cara mendapatkan konsumen ( konsumen sama dengan penumpang untuk sektor angkutan) dengan memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu khusus untuk usaha angkutan barang perlu belajar dari sektor konstruksi dalam hal melakukan kegiatan kontrak dan borongan. 2. Strategi peningkatan kinerja UKM a. Strategi peningkatan produktivitas UKM dengan menggunakan metoda DEA: 1). Sektor Industri Pengolahan: Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin yang lebih moderen, memperluas jaringan pasar untuk menjual produksinya, menekan biaya produksi. 2). Sektor Konstruksi: Meningkatkan skala usaha, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan kemampuan dibidang manajerial.
67
3). Sektor Perdagangan: Meningkatkan modal usaha, menekan biaya produksi, dan meningkatkan putaran uang dan barang 4). Sektor Penyedian Akomodasi dan konsumsi Meningkatkan
pangsa
pasar,
meningkatkan
servis
pelayanan,
meningkatkan usaha konsumsi sebagai usaha sampingan. 5). Sektor Angkutan: Memperluas pasar dengan memperluas jangkauan trayek keluar kota, meningkatkan servis penumpang, meningkatkan modal Usaha 6). Sektor Jasa Perusahaan: Menambah modal usaha, memperluas pemasaran di luar kota 7). Sektor Jasa Perorangan: Menambah modal usaha, meningkatkan servis pelayanan, meningkatkan profesionalisme pengusaha b. Strategi peningkatan produktivitas UKM dengan menggunakan SWOT: 1). Sektor Usaha Industri Pengolahan: Meningkatkan kualitas produk industri UKM dengan menggunakan teknologi yang lebih modern. Menyusun perda tentang peningkatan produksi yang di ekspor 2). Sektor Usaha Angkutan Memperluas trayek angkutan kota dan meningkatkan pelayanan 3). Sektor Usaha Perdagangan Memberi lokasi khusus untuk UKM di pusat perbelanjaan. Mengarahkan pedagang agar memanfaatkan kredit selain rentenir 4). Sektor Usaha Jasa Perusahaan Meningkatkan kualitas produksi jasa perusahaan 5) Sektor Usaha Jasa Perorangan Meningkatkan jaringan pemasaran, menempat usaha pada lokasi strategis
68
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan untuk menyusun strategi peningkatan usaha UKM adalah : a. Diharapkan pemerintah daerah lebih mengenali ciri-ciri kelemahan dan kemampuan UKM di masing-masing sektor lapangan usaha, sehingga kebijakan yang dilakukan sesuai dengan yang diinginkan UKM dalam peningkatan kinerjanya. b. Pemerintah sebagai fasilitator pembangunan, hendaknya cenderung lebih banyak memberikan fasilitas untuk mempertemukan antara pengusaha UKM dengan pengusaha besar, maupun dengan pihak perbankan agar lebih terbuka peluang kemitraan, dan mempermudah pemberian pinjaman modal usaha c. Hendaknya melalui dinas terkait dapat membina UKM secara berkala dalam hal manajemen bisnis, atau paling tidak pembelajaran administrasi sederhana kepada pihak UKM, agar hasil kinerjanya lebih mudah dipantau dan diarahkan sesuai dengan yang diharapkan. d. Diharapkan
pemerintah lebih banyak memberi peluang UKM untuk
mengenalkan hasil produknya melalui berbagai pameran
pada momen –
momen tertentu yang terencana. e. Diharapkan
pemerintah
dapat
memberikan
kemudahan
dalam
hal
mengeluarkan ijin usaha bagi UKM sehingga dapat berkiprah lebih berani melakukan kompetitif f. Hendaknya fasilitas pasar tradisional yang telah dibangun oleh pemerintah dapat dimanfaatkan oleh UKM secara maksimal.
69
DAFTAR PUSTAKA
Agoes D. Irawan, Nyoman Pujawan, Nurhadi Siswanto.(2006), Evaluasi
Produktivitas Rumah Sakit Menggunakan Data Envelopmen Analysis (DEA, Prosiding Seminar Nasional Managemen Teknologi IV, ITS. Surabaya. Badan Pusat Statitik Propinsi Jawa Timur.( 2005) ,Pelaksanaan Pemetaan Usaha
Kecil dan Menengah. Bowlin, William F. (1998), Meassuring Performan: An Introduction to Data
Envelopment Analysis (DEA). Journal of Cost Analysis, pp 3-37 Badan Pusat Statistik Kota Madiun. (2005), Kota Madiun Dalam Angka, Aneka Surya Charnes, A., W.W Cooper, A.Y. Lewin and L.M. Seiford,(1993), Data
Envelopment Analysis: Theory, Methods and Application. New York: Quorom Books. Freddy Rangkuti, (2005), Analisis Swot Teknik membedah Kasus Binis, PT Gramedia Pustaka Utama. Halomoan Tamba, (1990), A Global Strategy Approach For Indonesia Rattan
Industry, Mass tricht, The Netherlands, A Research Paper in the Partial Requirements for Obtaining the Degree of MBA- unpublished Michael E. Porter,(1990),The Competitief Advantage of Nations, London and Basingstoke, The Macmillan Press Ltd. Mudrajad Kuncoro, (2002), Analisis Spasial dan Regional, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Pemerintah Kota Madiun,(2004), Rencana Stratejik Kota Madiun 2004-2009 Phillip Kotler, Hermawan Kertajaya,Hool Den Huan,( 2004) ,Rethinking
Marketing, PT Nagarita Dinamika. Philip Kotler; Gary Armstrong,(1989) Principles Marketing; Prentice-Hall Inc.New Jersey.
70
Riana Panggabean,(1994), Membangun Paradigma Baru Dalam Mengembangkan
UKM. Samuelson & Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, (2001), Terjemahan Nur Rosyidah, Anna Elly, dan Bosco Carvallo, PT Media Global Edukasi Jakarta Seifor, L.M. and R.M Thrall, (1990), Recent Development in DEA. Journal of econometrics, 46 pp.7-38. Soeharto Prawirokusumo, (2001), Ekonomi Rakyat, konsep, Kebijakan, dan strategi, BPEP Yogyakarta William W. Copper, Lawrence M. Seiford, Kaoru Tone. (1999). Data
Envelopment Analysis A Comprehensive Text with Models, Application, References and DEA Solver Software. Hardbound, Kluwer Academic Publisher, Boston
71