54
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
4.1
Identifikasi Struktur Hierarki PT. POWERPLAST memiliki kira-kira 100 supplier pilihan untuk menunjang proses produksinya mulai dari bahan baku, yakni biji plastik, hingga bahan untuk packing yakni kardus karton. 60% dari supplier tersebut adalah supplier untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biji plastik original. Banyak kriteria faktor supplier yang dipilih oleh perusahaan, mulai dari kriteria harga hingga kriteria kapabilitas supplier. Sebelum melakukan pemilihan supplier yang berpontensial untuk PT. POWERPLAST, langkah pertama yang diambil adalah memilih dan mengambil data-data lima besar supplier yang aktif bertransaksi dengan POWERPLAST selama 1 tahun terakhir. Kemudian barulah supplier-supplier tersebut dijadikan altenatif pemilihan keputusan yang akhirnya salah satu dari supplier tersebut menjadi supplier yang POWERPLAST.
potensial untuk perusahaan
55
Berikut ini adalah data umum supplier-supplier bahan baku biji plastik yang akan menjadi alternatif pemilihan rekan supplier yang potensial bagi PT. POWERPLAST PRIMA UTAMA, adalah ; 1.
PT. V (PT. BUKIT MEGA MASAABADI) Central office
: Cideng, Jakarta-Barat
Warehouse
: Kapuk
Harga (Bahan = PP Polytam) : Rp. 17.260.000,-/ton (per tanggal 10 April 2008) Minimal pemesanan
: 6 ton/order
Payment
: Cash On Delivery (COD)
Sistem Delivery
: Pengiriman langsung saat hari pemesanan
2.
PT. W (PT. AKINO) Central office
: Tiang Bendera
Warehouse
: Kapuk
Harga (Bahan = PP Polybrazil): Rp. 17.800.000,-/ton (per tanggal 10 April 2008) Minimal pemesanan
: 5 ton/order
Payment
: Cash On Delivery (COD)
Sistem Delivery
: Pengiriman langsung saat hari pemesanan
56
3.
PT. X (PT. TITAN PETROKIMIA NUSANTARA) Central office
: Graha Bip Gatot Subroto, Jakarta
Warehouse
: Kuala Lumpur, Malaysia
Harga (Bahan = PP Titanpro) : USD 1830/ton (kurs Rp. 9.230,- per tanggal 10 April 2008) Minimal pemesanan
: 16,5 ton/order (1 container)
Payment
: 30% saat order, 70% saat barang sampai di pelabuhan
Sistem Delivery
4.
: € 1 bulan dari turun PO
PT. Y (DOREMI) Central office
: Kapuk
Warehouse
: Kapuk
Harga (Bahan = PP Cosmoplene) : Rp. 17.850.000,-/ton (per tanggal 10 April 2008) Minimal pemesanan
: 6 ton/order
Payment
: kredit 14 hari
Sistem Delivery
: € 2 hari setelah turun PO
57
5.
PT. Z (AKI) Central office
: Dadap
Warehouse
: Dadap
Harga (Bahan = PP Polytam) : Rp. 17.800.000,-/ton (per tanggal 10 April 2008) Minimal pemesanan
: 1 ton/order
Payment
: Cash pada saat pengambilan
Sistem Delivery
: Non Delivery, barang diambil sendiri
Selanjutnya
melakukan
pemilihan
untuk
kriteria-kriteria
dan
subkriteria yang menjadi dasar dalam memilih supplier yang potensial. Pemilihan yang dilakukan berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara, serta diskusi dengan para pengambil keputusan. Berikut ini adalah kriteriakriteria yang akan digunakan pengambil keputusan dengan metode AHP, adalah : 1.
Kriteria Harga (H) : Harga menjadi salah satu kriteria penting sebagai pemilihan supplier potensial. Bagi perusahaan, partner supplier yang mampu memberikan penawaran harga yang bersaing sejalan dengan kualitas yang diberikan, menjadi nilai plus untuk perusahaan supplier tersebut.
58
2.
Kriteria Prosedur (P) Kemampuan supplier untuk memberikan kemudahan untuk melakukan pemesanan bahan baku. Setiap tahap prosedur pemesanan bahan baku harus memiliki tahapan yang flexibel, tidak rumit dan mudah untuk dilaksanakan.
3.
Kriteria Customer Service (C) Pelayanan terbaik dari partner supplier merupakan bentuk perhatian supplier untuk tetap menjaga kerja sama yang terjalin terhadap perusahaan.
4.
Kriteria Kualitas Produk (Q) Kemampuan partner supplier untuk memberikan bahan baku dengan kualitas yang baik disetiap pengirimannya, disertai dengan jumlah kecacatan bahan yang rendah.
5.
Kriteria Kapabiltas (K) Kapabiltas merupakan kemampuan partner supplier untuk dapat memenuhi setiap pemesanan bahan baku dari perusahaan. Dalam kriteria ini perusahaan akan melihat seberapa besar kemampuan partner supplier dalam memenuhi berbagai pemesanan.
59
6.
Kriteria Delivery (D) Kemampuan partner supplier dalam memberikan fasilitas sistem pengiriman, apakah dengan cara diambil sendiri atau dikirm dari pihak supplier, selain hal tersebut, partner supplier juga harus mampu untuk melakukan pemgiriman sesuai dengan tepat waktu sesuai dengan perjanjian jadwal yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Berikut ini adalah Subkriteria yang akan digunakan pengambil keputusan dengan metode AHP, adalah : 1.
Subkriteria Harga (H) a. Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1) Dalam subkriteria ini, akan dilihat kemampuan setiap supplier yang dapat memberikan harga yang kompetitif, sehingga pilihan harga supplier yang dipilih adalah harga yang dapat dijangkau dengan kualitas produk yang baik.
b. Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2) Kemampuan
ini
adalah
kemampuan
supplier
dapat
memberian potongan harga atau diskon juka dalam membeli dengan ketentuan jumlah order tertentu, sehingga hal ini akan membuat
60
perusahaan mendapatkan keuntungan 2 kali dari transaksi yang dilakukan
c. Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3) Supplier yang dapat menstabilkan harga bahan bakunya, maksud kemampuan ini adalah harga yang diberikan oleh supplier tidak labil terhadap berita-berita ekonomi di dunia. Harga supplier lebih kecil kemungkinan tidak fluktuatif seiring dengan harga minyak dunia yang tidak stabil.
2.
Subkriteria Prosedur (P) a.
Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1) Perusahaan dengan mudah untuk melakukan pemesanan, tanpa ada prosedur yang rumit dan bertele-tele. Sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan bahan baku yang diinginkan dan tidak terhambatnya untuk melakukan kegiatan produksi.
61
b.
Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2) Kemampuan supplier yang dapat memberikan ketetapan minimal pemesanan dengan jumlah yang kecil. Semakin kecil pemesanan, akan semakin kecil pula modal yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan, sehingga saat membutuhkan kebutuhan bahan baku dalam
jumlah yang minimal, perusahaan tidak perlu untuk
mengeluarkan banyak modal, dandapat mengalokasikan dananya ke dalam kebutuhan yang lainnya.
c.
Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3) Supplier mampu memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu yang tinggi, misalnya dengan cara pembayaran kredit. Semakin tinggi waktu tenggat yang diberikan oleh supplier, akan memberikan sedikit keringanan untuk perusahaan.
62
3.
Subkriteria Customer Service (C) a. Kemudahan untuk dapat dihubungi (C1) Supplier harus memiliki fasilitas kemudahan untuk dapat dihubungi, sehingga saat terdapat hal terdesak misalnya; keluhan, masalah, dll perusahaan dapat mudah untuk menemukan pihak supplier untuk menyelesaikan masalah dalam hal bahan baku tersebut.
b. Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2) Kemampuan partner supplier untuk dapat cepat tanggap dalam hal permintaan maupun keluhan dari perusahaan. Jika partner supplier dapat memberikan kecepatan dalam menanggapi dan memperhatikan keluhan-keluhan tersebut, sehingga dapat dengan cepat pula masalah keluhan tersebut terselesaikan, maka tujuan kepuasan dari perusahaan akan tercapai.
c. Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3) Partner supplier harus memberikan keprioritasan kepada perusahaan, dalam hal pesanan bahan baku maupun keluhan, sehingga perusahaan dianggap pelanggan yang penting bagi pihak supplier.
63
4.
Subkriteria Kualitas (Q) a.
Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1) Kemampuan partner supplier dapat memenuhi pesanan bahan baku sesuai dengan spesifikasi yang dipesan oleh perusahaan.
b.
Ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2) Partner supplier harus dapat memastikan jumlah bahan baku yang dipesan selalu tepat sesuai ukuran yang tertera pada bungkusan.
c.
Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3) Partner supplier mampu memberikan kualitas yang terbaik, dan secara terus menerus kualitas bahan baku tersebut tidak menurun. Jikalau terjadi dalam sesekali dari banyak pemesanan, perusahaan dapat ditolerir, namun jika dalam kesekian banyak pemesanan, kecacatan produk terjadi, maka dapat dikatakan kualitas bahan baku dari supplier tersebut tidak baik.
d.
Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4) Kemampuan partner supplier untuk dapat menghasilkan bahan baku dengan tingkat kecacatan yang minimal hingga nol, pada dasarnya, untuk bahan baku biji plastik memiliki kecacatan
64
bahan baku rusak mendekati nol, namu kecacatan yang dimaksud disini adalah kelembapan air yang terdapat di dalam bahan baku tersebut, semakin lembap bahan baku tersebut akan dianggap cacat atau jelek bahan bakunya.
5.
Subkriteria Kapabiltas (K) a.
Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1) Kemampuan pihak supplier dapat memenuhi pesanan produk yang dipesan oleh perusahaan. Seberapa besar kemampuan produktivitas perusahaan, dapat dilihat dari subkrieria ini.
6.
Subkiteria Delivery (D) a.
Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time (D1) Kemampuan pihak supplier untuk dapat mengirimkan bahan baku sesuai dengan tepat waktu dengan jadwal yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak.
Gambar 4.1 Struktur Hierarki Pemilihan Partner Supplier Potensial PT.POWERPLAST PRIMA UTAMA
66
4.2
Pengumpulan Data Kuesioner dilakukan oleh para pengambil keputusan yang khusus pekerjaannya adalah memilih partner supplier bahan baku biji plastik untuk kebutuhan produksi setiap harinya. Para pengambil keputusan ini terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu pertama direktur PT.POWERPLAST PRIMA UTAMA yang bernama Tan Sui Khie diasumsikan menjadi sumber 1 dan
kedua
Supervisor PPIC yang bernama Herry diasumsikan menjadi sumber 2. Kedua pengambil keputusan ini yang akan mengisi kuesioner pembobotan kepentingan untuk bahan dasar perhitungan AHP. Di dalam kuesioner tersebut terdapat 3 (tiga) jenis pembobotan kepentingan antar, yaitu pembobotan kepentingan antara tiap kriteria dengan kriteria lainnya, pembobotan kepentingan antara tiap subkriteria dengan subkriteria lainnya setiap dalam kriterianya sendiri, dan pembobotan kepentingan antara tiap alternatif dengan alternatif lainnya dalam setiap subkrtteria. Tabel-tabel berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang kemudian akan menjadi bahan untuk perhitungan.
67
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Kriteria Kriteria
Kriteria
Sumber 1
Sumber 2
Harga
Prosedur
3.000
3.000
Harga
Customer Service
9.000
9.000
Harga
Kualitas
1.000
2.000
Harga
Kapabilitas
3.000
5.000
Harga
Delivery
5.000
3.000
Prosedur
Customer Service
3.000
5.000
Prosedur
Kualitas
0.200
0.143
Prosedur
Kapabilitas
0.500
0.333
Prosedur
Delivery
1.000
3.000
Customer Service
Kualitas
0.200
0.200
Customer Service
Kapabilitas
0.200
0.200
Customer Service
Delivery
0.333
0.333
Kualitas
Kapabilitas
5.000
7.000
Kualitas
Delivery
5.000
5.000
Kapabilitas
Delivery
2.000
3.000
68
Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Subkriteria Subkriteria
Subkriteria
Sumber 1
Sumber 2
Harga H1
H2
1.000
3.000
H1
H3
0.200
0.333
H2
H3
0.333
0.200
P1
P2
3.000
1.000
P1
P3
1.000
1.000
P2
P3
0.500
3.000
C1
C2
3.000
2.000
C1
C3
1.000
2.000
C2
C3
2.000
1.000
Q1
Q2
3.000
2.000
Q1
Q3
1.000
0.333
Q1
Q4
3.000
1.000
Q2
Q3
0.333
0.333
Q2
Q4
0.333
0.500
Q3
Q4
3.000
1.000
K1
1.000
1.000
D1
1.000
1.000
Prosedur
CSO
Kualitas
Kapabilitas K1 Delivery D1
69
Keterangan : 1. Subkriteria Harga (H) a.
Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1)
b.
Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2)
c.
Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3)
2. Subkriteria Prosedur (P) a.
Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1)
b.
Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2)
c.
Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3)
3. Subkriteria Customer Service (C) a.
Kemudahan untuk dapat dihubungi (C1)
b.
Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2)
c.
Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3)
70
4. Subkriteria Kualitas (Q) a.
Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1)
b.
Ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2)
c.
Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3)
d.
Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4)
5. Subkriteria Kapabiltas (K) a.
Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1)
6. Subkiteria Delivery (D) a.
Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time (D1)
71
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
3.000
3.000
V
X
0.333
0.500
V
Y
3.000
3.000
V
Z
1.000
1.000
W
X
0.333
0.333
W
Y
1.000
1.000
W
Z
0.333
0.500
X
Y
5.000
7.000
X
Z
5.000
5.000
Y
Z
0.333
0.333
V
W
0.333
1.000
V
X
0.333
1.000
V
Y
5.000
3.000
V
Z
3.000
3.000
W
X
3.000
1.000
W
Y
5.000
3.000
W
Z
4.000
3.000
X
Y
5.000
3.000
X
Z
4.000
3.000
Y
Z
0.333
1.000
H1
H2
72
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
2.000
3.000
V
Y
1.000
1.000
V
Z
1.000
1.000
W
X
2.000
3.000
W
Y
1.000
1.000
W
Z
1.000
1.000
X
Y
0.500
0.333
X
Z
1.000
1.000
Y
Z
1.000
1.000
V
W
1.000
2.000
V
X
3.000
5.000
V
Y
0.333
0.200
V
Z
0.333
0.333
W
X
3.000
5.000
W
Y
0.333
0.200
W
Z
0.333
0.200
X
Y
0.200
0.200
X
Z
0.200
0.200
Y
Z
1.000
2.000
H3
P1
73
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
0.333
V
X
3.000
3.000
V
Y
1.000
1.000
V
Z
1.000
0.200
W
X
3.000
3.000
W
Y
1.000
3.000
W
Z
1.000
0.333
X
Y
3.000
0.333
X
Z
3.000
0.200
Y
Z
1.000
0.333
V
W
1.000
1.000
V
X
1.000
1.000
V
Y
0.333
0.250
V
Z
1.000
1.000
W
X
1.000
1.000
W
Y
0.333
0.250
W
Z
1.000
1.000
X
Y
0.333
0.250
X
Z
1.000
1.000
Y
Z
3.000
4.000
P2
P3
74
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
0.300
0.500
V
Y
1.000
1.000
V
Z
1.000
1.000
W
X
0.200
0.500
W
Y
1.000
1.000
W
Z
1.000
1.000
X
Y
1.000
3.000
X
Z
1.000
2.000
Y
Z
1.000
1.000
V
W
1.000
1.000
V
X
0.333
0.200
V
Y
1.000
1.000
V
Z
1.000
1.000
W
X
0.333
0.250
W
Y
1.000
2.000
W
Z
1.000
0.500
X
Y
3.000
3.000
X
Z
3.000
3.000
Y
Z
1.000
1.000
C1
C2
75
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
0.333
0.500
V
Y
3.000
3.000
V
Z
2.000
5.000
W
X
0.333
0.250
W
Y
3.000
2.000
W
Z
3.000
3.000
X
Y
5.000
5.000
X
Z
5.000
6.000
Y
Z
1.000
2.000
V
W
1.000
1.000
V
X
1.000
0.500
V
Y
3.000
2.000
V
Z
3.000
3.000
W
X
1.000
0.500
W
Y
3.000
2.000
W
Z
3.000
3.000
X
Y
3.000
3.000
X
Z
3.000
3.000
Y
Z
1.000
1.000
C3
Q1
76
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
0.500
1.000
V
Y
1.000
1.000
V
Z
2.000
1.000
W
X
0.500
1.000
W
Y
1.000
1.000
W
Z
2.000
3.000
X
Y
2.000
3.000
X
Z
2.000
3.000
Y
Z
2.000
3.000
V
W
1.000
1.000
V
X
1.000
0.500
V
Y
1.000
1.000
V
Z
3.000
3.000
W
X
1.000
0.500
W
Y
1.000
2.000
W
Z
3.000
3.000
X
Y
1.000
2.000
X
Z
3.000
3.000
Y
Z
3.000
3.000
Q2
Q3
77
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
1.000
0.333
V
Y
3.000
1.000
V
Z
3.000
3.000
W
X
1.000
0.333
W
Y
3.000
1.000
W
Z
3.000
3.000
X
Y
3.000
5.000
X
Z
3.000
5.000
Y
Z
1.000
3.000
V
W
1.000
1.000
V
X
3.000
3.000
V
Y
3.000
3.000
V
Z
3.000
3.000
W
X
3.000
2.000
W
Y
1.000
2.000
W
Z
1.000
3.000
X
Y
0.333
0.500
X
Z
0.333
0.500
Y
Z
1.000
2.000
Q4
K1
78
Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner Antar Alternatif (lanj.) Alternatif
Alternatif
Sumber 1
Sumber 2
V
W
1.000
1.000
V
X
3.000
3.000
V
Y
1.000
1.000
V
Z
1.000
2.000
W
X
3.000
3.000
W
Y
1.000
1.000
W
Z
1.000
2.000
X
Y
0.333
0.333
X
Z
0.333
0.333
Y
Z
1.000
2.000
D1
4.3
Pengolahan Data Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah data dari hasil kuesioner yang sudah disebarkan kepada para pengambil keputusan di perusahaan. Hasil kuesioner tersebut berupa angka-angka yang mendasarkan atas tingkat kepentingan dalam skala 1 hingga 9, dan berkebalikannya (1/1 hingga 1/9). Semakin tinggi tingkat kepentingan yang diberikan, maka akan semakin tinggi pula derajat kepentingannya. Hasil kuesioner tersebut diolah dengan cara penyatuan hasil semua nilai dari pemberian responden ke dalam perhitungan rataan geometris.
79
4.3.1
Rataan Geometris Cara membuat rataan geometris adalah dengan mengalikan hasil angka-angka dari setiap sel tersebut, kemudian di akar dengan jumlah responden. Rumus : Rataan Geometris =
j
R1 ... R j
Ket : R = Jawaban Responden dari Kuesioner j = Jumlah Responden
Sebagai contoh perhitungan, yakni: nilai kuesioner antara kriteria Harga (H) dengan kriteria Prosedur, responden 1 memberikan nilai 3 dan responden 2 memberikan nilai 3, maka rataan geometrisnya adalah j
R1 ... R j =
2
3 3 = 9
Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan rataan geometris yang sudah dilakukan. Tabel-tabel dibawah ini adalah tabel rataan geometris nilai kepentingan antara Kriteria dengan Kriteria, antara Subkriteria dengan Subkriteria dalam Kriteria dan antara Alternatif dengan Alternatif dalam Subkriteria.
80
Tabel 4.4 Tabel Rataan Geometris Antar Kriteria Kriteria antar Kriteria
Rataan geometris
Harga (H)
Prosedur (P)
3.000
Harga (H)
Customer Service (C)
9.000
Harga (H)
Kualitas (Q)
1.414
Harga (H)
Kapabilitas (K)
3.873
Harga (H)
Delivery (D)
3.873
Prosedur (P)
Customer Service (C)
3.873
Prosedur (P)
Kualitas (Q)
0.169
Prosedur (P)
Kapabilitas (K)
0.408
Prosedur (P)
Delivery (D)
1.732
Customer Service (C)
Kualitas (Q)
0.200
Customer Service (C)
Kapabilitas (K)
0.200
Customer Service (C)
Delivery (D)
0.333
Kualitas (Q)
Kapabilitas (K)
5.916
Kualitas (Q)
Delivery (D)
5.000
Kapabilitas (K)
Delivery (D)
2.449
81
Tabel 4.5 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Harga Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kemampuan untuk dapat Kemampuan memberikan harga
memberikan potongan harga
yang dapat bersaing (H1)
(diskon) untuk pemesanan dalam
1.732
jumlah tertentu (H2) Kestabilan harga terhadap berita Kemampuan memberikan harga di dunia, misalnya harga kurs
0.258
yang dapat bersaing (H1) dollar, atau harga minyak (H3) Kemampuan untuk dapat Kestabilan harga terhadap berita memberikan potongan harga di dunia, misalnya harga kurs (diskon) untuk pemesanan dalam dollar, atau harga minyak (H3) jumlah tertentu (H2)
0.258
82
Tabel 4.6 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Prosedur Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kemampuan untuk dapat Kemudahan untuk melakukan memesan (order) dengan jumlah
1.732
pemesanan (P1) yang minimal (P2) Kemampuan untuk memberikan Kemudahan untuk melakukan
sistem pembayaran dengan
pemesanan (P1)
jangka waktu tenggat yang tinggi
1.000
(P3) Kemampuan untuk memberikan Kemampuan untuk dapat sistem pembayaran dengan 1.225
memesan (order) dengan jumlah jangka waktu tenggat yang tinggi yang minimal (P2) (P3)
83
Tabel 4.7 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Customer Service Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kecepatan pelayanan dalam hal Kemudahan untuk dapat
menanggapi permintaan maupun
dihubungi (C1)
menyelesaikan keluhan dari
2.449
pelanggan (C2) Kemudahan untuk dapat
Keprioritasan yang diberikan
dihubungi (C1)
untuk pelanggan (C3)
1.414
Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun
Keprioritasan yang diberikan 1.414
menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2)
untuk pelanggan (C3)
84
Tabel 4.8 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Kualitas Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kesesuaian produk dengan
Ketepatan jumlah produk yang
spesifikasi yang dipesan (Q1)
dipesan (Q2)
2.449
Kemampuan memberikan Kesesuaian produk dengan kualitas produk secara konsisten
0.577
spesifikasi yang dipesan (Q1) (Q3) Kesesuaian produk dengan
Kemampuan menyediakan
spesifikasi yang dipesan (Q1)
produk tanpa kecacatan (Q4)
1.732
Kemampuan memberikan Ketepatan jumlah produk yang kualitas produk secara konsisten
0.333
dipesan (Q2) (Q3) Ketepatan jumlah produk yang
Kemampuan menyediakan 0.408
dipesan (Q2)
produk tanpa kecacatan (Q4)
Kemampuan memberikan Kemampuan menyediakan 1.732
kualitas produk secara konsisten produk tanpa kecacatan (Q4) (Q3)
85
Tabel 4.9 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Kapabilitas Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kemampuan untuk memenuhi
Kemampuan untuk memenuhi
pesanan produk (K1)
pesanan produk (K1)
1.000
Tabel 4.10 Tabel Rataan Geometri Antar Subkriteria dalam Kriteria Delivery Rataan Subkriteria antar Subkriteria geometris Kemampuan untuk mengirimkan
Kemampuan untuk mengirimkan
produk sesuai dengan tanggal
produk sesuai dengan tanggal
yang telah disepakati/ on-time
yang telah disepakati/ on-time
(D1)
(D1)
1.000
86
Tabel 4.11 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 3.000 0.408 3.000 1.000 0.333 1.000 0.408 5.916 5.000 0.333
Tabel 4.12 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 0.577 0.577 3.873 3.000 1.732 3.873 3.464 3.873 3.464 0.577
87
Tabel 4.13 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 2.449 1.000 1.000 2.449 1.000 1.000 0.408 1.000 1.000
Tabel 4.14 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.414 3.873 0.258 0.333 3.873 0.258 0.258 0.200 0.200 1.414
88
Tabel 4.15 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 0.577 3.000 1.000 0.447 3.000 1.732 0.577 1.000 0.775 0.577
Tabel 4.16 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 1.000 0.289 1.000 1.000 0.289 1.000 0.289 1.000 3.464
89
Tabel 4.17 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemudahan untuk dapat dihubungi (C1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.387 1.000 1.000 0.316 1.000 1.000 1.732 1.414 1.000
Tabel 4.18 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.258 1.000 1.000 0.289 1.414 0.707 3.000 3.000 1.000
90
Tabel 4.19 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.408 3.000 3.162 0.289 2.449 3.000 5.000 5.477 1.414
Tabel 4.20 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.707 2.449 3.000 0.707 2.449 3.000 3.000 3.000 1.000
91
Tabel 4.21 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.707 1.000 1.414 0.707 1.000 2.449 2.449 2.449 2.449
Tabel 4.22 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.707 1.000 3.000 0.707 1.414 3.000 1.414 3.000 3.000
92
Tabel 4.23 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 0.577 1.732 3.000 0.577 1.732 3.000 3.873 3.873 1.732
Tabel 4.24 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 3.000 3.000 3.000 2.449 1.414 1.732 0.408 0.408 1.414
93
Tabel 4.25 Tabel Rataan Geometri Antar Alternatif dalam Subkriteria Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time (D1) Alternatif V V V V W W W X X Y
W X Y Z X Y Z Y Z Z
Rataan geometris 1.000 3.000 1.000 1.414 3.000 1.000 1.414 0.333 0.333 1.414
94
4.3.2 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi Berikut ini adalah perhitungan untuk derajat pembobotan sekaligus perhitungan untuk konsistensi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk perhitungan derajat pembobotan dan selanjutnya dilakukan perhitungan konsistensi, adalah: 1.
Mengisi
Matriks
Kolom
dari
tabel
rataan
geometris
yang
bersangkutan. 2.
Menghitung Matriks Kolom, dilakukan dengan cara menjumlahkan komponen baris pada matriks berpasangan.
3.
Menghitung Matriks Normalisasi, dilakukan dengan cara membagi tiap sel dengan jumlah kolom dimana sel tersebut berada, selanjutnya menjumlahkan elemen-elemen dalam tiap baris, sehingga diperoleh kolom baru yakni Vektor Kolom atau Jumlah baris.
4.
Menghitung Bobot, dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai Vektor Kolom terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan tiap sel pada Vektor Kolom dibagi dengan total hasil penjumlahan nilai Vektor Kolom
5.
Menghitung Konsistensi; a.
Langkah pertama adalah mencari λ maksimum, yakni mengalikan terlebih dahulu antara Matriks Kolom Awal dengan Kolom Bobot sebut saja dengan Kolom A, kemudian Kolom A dibagi dengan Kolom Bobot setiap barisnya sebut saja dengan Kolom
95
Consistency Vektor, selanjutnya λ maksimum diperoleh dari merata-ratakan Kolom Consistency Vektor tersebut. Ai
Bi CVi max n
n
Ket : n = Jumlah Kriteria atau Subkriteria A = Kolom A B = Kolom B CV = Kolom Consistency Vektor i = sel ke-i
max n n 1
b.
Menentukan Nilai Consistency Index (CI); CI
c.
Menentukan Nilai Consistency Ratio (CR); CR
CI RI
Ket :
RI adalah Random Consitency Indeks, diperoleh dari tabel Random Index, yang sesuai dengan ukuran n
Syarat ; CR ≤ 0.1, yang bearti perhitungan tersebut konsisten
96
4.3.2.1 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi Antar Kriteria Keterangan untuk tabel berikut, adalah : H = Harga P = Prosedur C = Customer Service Q = Kualitas K = Kapabilitas D = Delivery
Perhitungan Matriks Kolom
Tabel 4.26 Matriks Kolom Antar Kriteria dengan Kriteria Kriteria
H
P
C
Q
K
D
H
1
3.000
9.000
1.414
3.873
3.873
P
0.333
1
3.873
0.169
0.408
1.732
C
0.111
0.258
1
0.200
0.200
0.333
Q
0.707
5.916
5.000
1
5.916
5.000
K
0.258
2.449
5.000
0.169
1
2.449
D
0.258
0.577
3.000
0.200
0.408
1
Total
2.668
13.201
26.873
3.152
11.806
14.388
97
Perhitungan Matriks Hasil Normalisasi
Tabel 4.27 Matriks Hasil Normalisasi Antar Kriteria dengan Kriteria Kriteria
H
P
C
Q
K
D
Total
H
0.375
0.227
0.335
0.449
0.328
0.269
1.983
P
0.125
0.076
0.144
0.054
0.035
0.120
0.553
C
0.042
0.020
0.037
0.063
0.017
0.023
0.202
Q
0.265
0.448
0.186
0.317
0.501
0.348
2.065
K
0.097
0.186
0.186
0.054
0.085
0.170
0.777
D
0.097
0.044
0.112
0.063
0.035
0.070
0.420
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
6.000
Perhitungan bobot dari setiap Kriteria Jumlah baris
Bobot
1.983
0.330
0.553
0.092
0.202
:
6
=
0.034
2.065
0.344
0.777
0.129
0.420
0.070
98
Perhitungan Konsistensi a. Mencari λ maksimum; 1. Mengalikan Matriks Kolom Awal dengan Kolom Bobot
=
Kolom A
Bobot (B)
A
1.000
3.000
9.000
1.414
3.873
3.873
0.330
2.169
0.333
1.000
3.873
0.169
0.408
1.732
0.092
0.565
0.111
0.258
1.000
0.200
0.200
0.333
0.707
5.916
5.000
1.000
5.916
5.000
0.344
2.408
0.258
2.449
5.000
0.169
1.000
2.449
0.129
0.839
0.258
0.577
3.000
0.200
0.408
1.000
0.070
0.431
*
0.034
=
0.212
99
2. Pembagian Kolom A dengan Kolom Bobot setiap barisnya = Kolom Consistency Vektor
Consistency A
Bobot (B)
Vektor
2.169
0.330
6.564
0.565
0.092
6.125
0.212
:
0.034
=
6.305
2.408
0.344
6.995
0.839
0.129
6.476
0.431
0.070
6.165
3. λ maksimum = rata-rata Kolom Consistency Vektor 6.564 6.125 6.305 6.995 6.476 6.165
=
6.438
100
b. Menentukan Nilai Consistency Index (CI); CI
max n n 1
n=6
max n 6.438 6 0.08769 n 1 6 1
CI
c. Menentukan Nilai Consistency Ratio (CR); CR
CI RI
n = 6 pada tabel RI, R = 1.24 CR
CI 0.08769 0.070718 RI 1.24
CR = 0.070718 ≤ 0.1 menunjukan konsisten
Tabel 4.28 Pengurutan Kriteria berdasarkan Bobot Terbesar Kriteria
Bobot
Persentase (%)
Q
0.344
34.4
H
0.330
33.0
K
0.129
12.9
P
0.092
9.2
D
0.070
7.0
C
0.034
3.4
Total
1.000
100
101
Pembobotan Berdasarkan Kriteria Harga (H)
Delivery (D), 0.07, 7% Kapabilitas (K), 0.129, 13%
Harga (H), 0.33, 33%
Prosedur (P) Customer Service (C) Kualitas (Q) Kapabilitas (K)
Kualitas (Q), 0.344, 35%
Prosedur (P), 0.092, 9%
Delivery (D)
Customer Service (C), 0.034, 3%
Gambar 4.2 Pie Chart Pembobotan berdasarkan kriteria
102
4.3.2.2 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi Antar Subkriteria dalam Kriteria
Kriteria Harga Perhitungan berikut ini adalah perhitungan derajat pembobotan dan konsistensi untuk antar Subkriteria dalam Kriteria. Perhitungan yang akan ditampilkan dimana cara perhitungannya sama dengan cara pengolahan data diatas. Keterangan tabel, Subkriteria Harga (H) terdiri dari ; H1
= Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing
H2
= Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu
H3
= Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak
Tabel 4.29 Matriks Kolom Antar Subkriteria Harga Subkriteria
H1
H2
H3
H1
1
1.732
0.258
H2
0.577
1
0.258
H3
3.873
3.873
1
Total
5.450
6.605
1.516
103
Tabel 4.30 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Harga Consistency Subkriteria
H1
H2
H3
Total
Bobot (B)
A Vector (CV)
H1
0.183
0.262
0.170
0.616
0.205
0.621
3.022
H2
0.106
0.151
0.170
0.428
0.143
0.429
3.013
H3
0.711
0.586
0.659
1.956
0.652
1.999
3.066
Total
1.000
1.000
1.000
3
λ maksimum = 3.034 n = 3; R = 0.58 CI = 0.016896
CR = 0.02913 ≤ 0.1, Konsisten
Tabel 4.31 Pengurutan Subkriteria Harga berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
H3
0.652
21.55
H1
0.205
6.79
H2
0.143
4.71
Contoh perhitungan Persentase pada Subkriteria H3, adalah; Bobot Harga = 0.330 (berdasarkan Tabel Pengurutan Kriteria Harga berdasarkan Bobot Terbesar) Persentase
= 0.652 * 0.330 * 100% = 21.55%
104
Pembobotan Berdasarkan Subkriteria Harga H1, 0.205
H1
H2
H3, 0.652 H2, 0.143
H3
Gambar 4.3 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Harga
105
Kriteria Prosedur Keterangan tabel, Subkriteria Prosedur (P) terdiri dari ; P1
= Kemudahan untuk melakukan pemesanan
P2
= Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal
P3
= Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi
Tabel 4.32 Matriks Kolom Antar Subkriteria Prosedur Subkriteria
P1
P2
P3
P1
1
1.732
1.000
P2
0.577
1
1.225
P3
1.000
0.816
1
Total
2.577
3.549
3.225
Tabel 4.33 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Prosedur Consistency Subkriteria
P1
P2
P3
Total
Bobot (B)
A Vektor (CV)
P1
0.388
0.488
0.310
1.186
0.395
1.216
3.0756
P2
0.224
0.282
0.380
0.886
0.295
0.902
3.0569
P3
0.388
0.230
0.310
0.928
0.309
0.946
3.0570
Total
1.000
1.000
1.000
3
106
λ maksimum = 3.0632 n = 3; R = 0.58 CI = 0.031597 CR = 0.054478 ≤ 0.1, Konsisten
Tabel 4.34 Pengurutan Subkriteria Prosedur berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
P1
0.395
3.65
P3
0.309
2.85
P2
0.295
2.72
Pembobotan Berdasarkan Subkriteria Prosedur P1, 0.205
P1
P2 P3, 0.652
P2, 0.143
P3
Gambar 4.4 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Prosedur
107
Kriteria Customer Service (C) Keterangan tabel, Subkriteria Customer Service (C) terdiri dari ; C1
= Kemudahan untuk dapat dihubungi
C2
= Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan
C3
= Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan
Tabel 4.35 Matriks Kolom Antar Subkriteria Customer Service Subkriteria
C1
C2
C3
C1
1
2.449
1.414
C2
0.408
1
1.414
C3
0.707
0.707
1
Total
2.115
4.157
3.828
Tabel 4.36 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Customer Service Consistency Subkriteria
C1
C2
C3
Total
Bobot (B)
A Vector (CV)
C1
0.473
0.589
0.369
1.431
0.477
1.494
3.1304
C2
0.193
0.241
0.369
0.803
0.268
0.823
3.0762
C3
0.334
0.170
0.261
0.766
0.255
0.782
3.0637
Total
1.000
1.000
1.000
3
108
λ maksimum = 3.0901 n = 3 ; R =0.58 CI = 0.045051 CR = 0.077674 ≤ 0.1, Konsisten
Tabel 4.37 Pengurutan Subkriteria Customer Service berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
C1
0.477
1.61
C2
0.268
0.90
C3
0.255
0.86
Pembobotan Berdasarkan SubkriteriaCustomer Service C3, 0.255
C1
C1, 0.477
C2
C3 C2, 0.268
Gambar 4.5 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Customer Service
109
Kriteria Kualitas (Q) Keterangan tabel, Subkriteria Kualitas (Q) terdiri dari ; Q1
= Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan
Q2
= Ketepatan jumlah produk yang dipesan
Q3
= Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten
Q4
= Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan
Tabel 4.38 Matriks Kolom Antar Subkriteria Kualitas Subkriteria
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
1
2.449
0.577
1.732
Q2
0.408
1
0.333
0.408
Q3
1.732
3.000
1
1.732
Q4
0.577
2.449
0.577
1
Total
3.718
8.899
2.488
4.872
110
Tabel 4.39 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Kualitas Consistency Subkriteria
Q1
Q2
Q3
Q4
Total
Bobot (B)
A Vector (CV)
Q1
0.269
0.275
0.232
0.355
1.132
0.283
1.153
4.0763
Q2
0.110
0.112
0.134
0.084
0.440
0.110
0.444
4.0378
Q3
0.466
0.337
0.402
0.355
1.560
0.390
1.586
4.0654
Q4
0.155
0.275
0.232
0.205
0.868
0.217
0.875
4.0328
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
λ maksimum = 4.0531 n = 4 ; R =1.24 CI = 0.017693 CR = 0.014268 ≤ 0.1, Konsisten
Tabel 4.40 Pengurutan Subkriteria Kualitas berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
Q3
0.390
13.43
Q1
0.283
9.74
Q4
0.217
7.47
Q2
0.110
3.79
111
Pembobotan Berdasarkan Subkriteria Kualitas Q4, 0.217
Q1 Q1, 0.283
Q2 Q3 Q2, 0.11
Q3, 0.39
Q4
Gambar 4.6 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Kualitas
Kriteria Kapabilitas (K) Keterangan tabel, Subkriteria Kapabilitas (K) terdiri dari ; K1
= Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk
Tabel 4.41 Matriks Kolom Antar Subkriteria Kapabilitas Subkriteria
K1
K1
1
Total
1.000
112
Tabel 4.42 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Kapabilitas Consistency Subkriteria
K1
Total
Bobot (B)
A Vector (CV)
K1
1.000
1.000
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
λ maksimum = 1.000 n=1;R=0 CI = ~
CR = ~ ≤ 0.1, Konsisten
Tabel 4.43 Pengurutan Subkriteria Kapabilitas berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
K1
1.000
12.95
Pembobotan Berdasarkan Subkriteria Kapabilitas
K1
K1, 1
Gambar 4.7 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Kapabilitas
113
Kriteria Delivery (D) Keterangan tabel, Subkriteria Delivery (D) terdiri dari ; D1
=
Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time
Tabel 4.44 Matriks Kolom Antar Subkriteria Delivery Subkriteria
D1
D1
1
Total
1.000
Tabel 4.45 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Subkriteria Delivery Consistency Subkriteria
D1
Total
Bobot (B)
A Vector (CV)
D1
1.000
1.000
Total
1.000
1.000
λ maksimum = 1.000 n=1;R=0 CI = ~ CR = ~ ≤ 0.1, Konsisten
1.000
1.000
1.000
114
Tabel 4.46 Pengurutan Subkriteria Delivery berdasarkan Bobot Terbesar Subkriteria
Bobot
Persentase (%)
K1
1.000
7.00
Pembobotan Berdasarkan Subkriteria Delivery
D1
D1, 1
Gambar 4.8 Pie Chart Pembobotan berdasarkan Subkriteria Delivery
115
Setelah mendapatkan bobot dari setiap kriteria dan subkriterianya, selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai prioritas dan vektor prioritas dengan mengalikan tiap bobot kiteria dengan tiap subkriterianya masingmasing. Nilai vektor prioritas akan digunakan selanjutnya untuk perhitungan nilai prioritas pemilihan supplier terhadap bobot alternatif.
Tabel 4.47 Tabel Nilai Prioritas Kriteria dengan Subkriteria Nilai Prioritas H
P
C
Q
K
D
0.330
0.092
0.034
0.344
0.129
0.070
H1
0.205
P1
0.395
C1
0.477
Q1
0.283
H2
0.143
P2
0.295
C2
0.268
Q2
0.110
H3
0.652
P3
0.309
C3
0.255
Q3
0.390
Q4
0.217
K1
1.000
D1
1.000
Tabel 4.48 Tabel Vektor Prioritas untuk Alternatif H
P
C
Q
H1
0.068
P1
0.036
C1
0.016
Q1
0.097
H2
0.047
P2
0.027
C2
0.009
Q2
0.038
H3
0.216
P3
0.029
C3
0.009
Q3
0.134
Q4
0.075
K K1
0.129
D D1
0.070
116
4.3.2.3 Perhitungan Derajat Pembobotan dan Konsistensi Antar Alternatif dalam Subkriteria
Subkriteria Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1) Perhitungan berikut ini adalah perhitungan derajat pembobotan dan konsistensi untuk antar Alternatif antar Subkriteria. Perhitungan yang akan ditampilkan dimana cara perhitungannya sama dengan cara pengolahan data diatas.
Tabel 4.49 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria H1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
3.000
0.408
3.000
1.000
W
0.333
1
0.333
1.000
0.408
X
2.449
3.000
1
5.916
5.000
Y
0.333
1.000
0.169
1
0.333
Z
1.000
2.449
0.200
3.000
1
Total
5.116
10.449
2.111
13.916
7.742
117
Tabel 4.50 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria H1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.195
0.287
0.193
0.216
0.129
1.021
0.204
1.046
5.1249
W
0.065
0.096
0.158
0.072
0.053
0.443
0.089
0.453
5.1077
X
0.479
0.287
0.474
0.425
0.646
2.311
0.462
2.519
5.4501
Y
0.065
0.096
0.080
0.072
0.043
0.356
0.071
0.364
5.1140
Z
0.195
0.234
0.095
0.216
0.129
0.869
0.174
0.901
5.1828
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
λ maksimum = 5.1959 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.048972 CR = 0.043725 ≤ 0.1, Konsisten
118
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria H1 V, 0.204
V
Z, 0.174
W Y, 0.071
W, 0.089
X Y Z
X, 0.462
Gambar 4.9 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria H1
119
Subkriteria Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2)
Tabel 4.51 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria H2 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
0.577
0.577
3.873
3.000
W
1.732
1
1.732
3.873
3.464
X
1.732
0.577
1
3.873
3.464
Y
0.258
0.258
0.258
1
0.577
Z
0.333
0.289
0.289
1.732
1
Total
5.056
2.702
3.856
14.351
11.506
Tabel 4.52 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria H2 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.198
0.214
0.150
0.270
0.261
1.092
0.218
1.110
5.0832
W
0.343
0.370
0.449
0.270
0.301
1.733
0.347
1.779
5.1326
X
0.343
0.214
0.259
0.270
0.301
1.387
0.277
1.429
5.1542
Y
0.051
0.096
0.067
0.070
0.050
0.333
0.067
0.337
5.0490
Z
0.066
0.107
0.075
0.121
0.087
0.455
0.091
0.459
5.0462
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
120
λ maksimum = 5.0930 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.023262 CR = 0.02077 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria H2 Z, 0.091 Y, 0.067
V, 0.218
V W X
X, 0.277
Y W, 0.347
Z
Gambar 4.10 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria H2
121
Subkriteria Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3)
Tabel 4.53 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria H3 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
2.449
1.000
1.000
W
1.000
1
2.449
1.000
1.000
X
0.408
0.408
1
0.408
1.000
Y
1.000
1.000
2.449
1
1.000
Z
1.000
1.000
1.000
1.000
1
Total
4.408
4.408
9.348
4.408
5.000
Tabel 4.54 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria H3 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.227
0.227
0.262
0.227
0.200
1.143
0.229
1.170
5.1180
W
0.227
0.227
0.262
0.227
0.200
1.143
0.229
1.170
5.1180
X
0.093
0.093
0.107
0.093
0.200
0.585
0.117
0.594
5.0815
Y
0.227
0.227
0.262
0.227
0.200
1.143
0.229
1.170
5.1180
Z
0.227
0.227
0.107
0.227
0.200
0.988
0.198
1.000
5.0632
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
122
λ maksimum = 5.0998 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.02494 CR = 0.022268 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria H3 V, 0.229
V
Z, 0.198
W X Y Y, 0.229
W, 0.229
Z X, 0.117
Gambar 4.11 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria H3
123
Subkriteria Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1)
Tabel 4.55 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria P1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.414
3.873
0.258
0.333
W
0.707
1
3.873
0.258
0.258
X
0.258
0.258
1
0.200
0.200
Y
3.873
3.873
5.000
1
1.414
Z
3.000
3.873
5.000
0.707
1
Total
8.838
10.418
18.746
2.424
3.206
Tabel 4.56 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria P1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.113
0.136
0.207
0.107
0.104
0.666
0.133
0.695
5.2166
W
0.080
0.096
0.207
0.107
0.081
0.570
0.114
0.585
5.1335
X
0.029
0.025
0.053
0.083
0.062
0.252
0.050
0.255
5.0493
Y
0.438
0.372
0.267
0.413
0.441
1.930
0.386
2.043
5.2911
Z
0.339
0.372
0.267
0.292
0.312
1.582
0.316
1.682
5.3188
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
124
λ maksimum = 5.2019 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.050464 CR = 0.045057 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria P1 V, 0.133
W, 0.114
V W
Z, 0.316
X X, 0.05
Y Z
Y, 0.386
Gambar 4.12 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria P1
125
Subkriteria Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2)
Tabel 4.57 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria P2 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
0.577
3.000
1.000
0.447
W
1.732
1
3.000
1.732
0.577
X
0.333
0.333
1
1.000
0.775
Y
1.000
0.577
1.000
1
0.577
Z
2.236
1.732
1.291
1.732
1
Total
6.301
4.220
9.291
6.464
3.377
Tabel 4.58 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria P2 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.159
0.137
0.323
0.155
0.132
0.906
0.181
0.979
5.4081
W
0.275
0.237
0.323
0.268
0.171
1.274
0.255
1.365
5.3571
X
0.053
0.079
0.108
0.155
0.229
0.624
0.125
0.643
5.1573
Y
0.159
0.137
0.108
0.155
0.171
0.729
0.146
0.768
5.2702
Z
0.355
0.410
0.139
0.268
0.296
1.468
0.294
1.553
5.2894
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
126
λ maksimum = 5.2964 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.074107 CR = 0.066167 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria P2 V, 0.181
V W
Z, 0.294
X W, 0.225
Y Z
Y, 0.146
X, 0.125
Gambar 4.13 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria P2
127
Subkriteria Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3)
Tabel 4.59 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria P3 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
1.000
0.289
1.000
W
1.000
1
1.000
0.289
1.000
X
1.000
1.000
1
0.289
1.000
Y
3.464
3.464
3.464
1
3.464
Z
1.000
1.000
1.000
0.289
1
Total
7.464
7.464
7.464
2.155
7.464
Tabel 4.60 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria P3 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.134
0.134
0.134
0.134
0.134
0.670
0.134
0.670
5.0000
W
0.134
0.134
0.134
0.134
0.134
0.670
0.134
0.670
5.0000
X
0.134
0.134
0.134
0.134
0.134
0.670
0.134
0.670
5.0000
Y
0.464
0.464
0.464
0.464
0.464
2.321
0.464
2.321
5.0000
Z
0.134
0.134
0.134
0.134
0.134
0.670
0.134
0.670
5.0000
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
128
λ maksimum = 5.0000 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0 CR = 0 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria P3 V, 0.134
V
Z, 0.134 W, 0.134
W X Y
Y, 0.464
X, 0.134
Z
Gambar 4.14 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria P3
129
Subkriteria Kemudahan untuk dapat dihubungi (C1)
Tabel 4.61 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria C1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.387
1.000
1.000
W
1.000
1
0.316
1.000
1.000
X
2.582
3.162
1
1.732
1.414
Y
1.000
1.000
0.577
1
1.000
Z
1.000
1.000
0.707
1.000
1
Total
6.582
7.162
2.988
5.732
5.414
Tabel 4.62 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria C1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.152
0.140
0.130
0.174
0.185
0.780
0.156
0.788
5.0478
W
0.152
0.140
0.106
0.174
0.185
0.757
0.151
0.763
5.0438
X
0.392
0.442
0.335
0.302
0.261
1.732
0.346
1.771
5.1134
Y
0.152
0.140
0.193
0.174
0.185
0.844
0.169
0.854
5.0573
Z
0.152
0.140
0.237
0.174
0.185
0.887
0.177
0.899
5.0631
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
130
λ maksimum = 5.0651 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.016268 CR = 0.014525 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria C1 V, 0.156
V
Z, 0.177
W W, 0.151
X Y, 0.169
Y Z X, 0.346
Gambar 4.15 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria C1
131
Subkriteria Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2)
Tabel 4.63 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria C2 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.258
1.000
1.000
W
1.000
1
0.289
1.414
0.707
X
3.873
3.464
1
3.000
3.000
Y
1.000
0.707
0.333
1
1.000
Z
1.000
1.414
0.333
1.000
1
Total
7.873
7.585
2.214
7.414
6.707
Tabel 4.64 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria C2 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.127
0.132
0.117
0.135
0.149
0.659
0.132
0.666
5.0484
W
0.127
0.132
0.130
0.191
0.105
0.685
0.137
0.690
5.0334
X
0.492
0.457
0.452
0.405
0.447
2.252
0.450
2.278
5.0567
Y
0.127
0.093
0.151
0.135
0.149
0.655
0.131
0.660
5.0362
Z
0.127
0.186
0.151
0.135
0.149
0.748
0.150
0.756
5.0566
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
132
λ maksimum = 5.0463 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.011565 CR = 0.010326 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria C2 V, 0.132
V
Z, 0.15 W, 0.137 Y, 0.131
W X Y Z
X, 0.45
Gambar 4.16 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria C2
133
Subkriteria Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3)
Tabel 4.65 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria C3 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.408
3.000
3.162
W
1.000
1
0.289
2.449
3.000
X
2.449
3.464
1
5.000
5.477
Y
0.333
0.408
0.200
1
1.414
Z
0.316
0.333
0.183
0.707
1
Total
5.099
6.206
2.079
12.157
14.054
Tabel 4.66 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria C3 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.196
0.161
0.196
0.247
0.225
1.025
0.205
1.033
5.0391
W
0.196
0.161
0.139
0.201
0.213
0.911
0.182
0.922
5.0598
X
0.480
0.558
0.481
0.411
0.390
2.321
0.464
2.372
5.1119
Y
0.065
0.066
0.096
0.082
0.101
0.410
0.082
0.412
5.0186
Z
0.062
0.054
0.088
0.058
0.071
0.333
0.067
0.335
5.0308
Total
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
134
λ maksimum = 5.0521 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.013018 CR = 0.011623 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria C3 Z, 0.067
V, 0.205
Y, 0.082
V W X
W, 0.182
Y X, 0.464
Z
Gambar 4.17 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria C3
135
Subkriteria Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1)
Tabel 4.67 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria Q1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.707
2.449
3.000
W
1.000
1
0.707
2.449
3.000
X
1.414
1.414
1
3.000
3.000
Y
0.408
0.408
0.333
1
1.000
Z
0.333
0.333
0.333
1.000
1
Total
4.156
4.156
3.081
9.899
11.000
Tabel 4.68 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria Q1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.195
0.096
0.335
0.176
0.388
1.190
0.238
1.194
5.0185
W
0.195
0.096
0.335
0.176
0.388
1.190
0.238
1.194
5.0185
X
0.276
0.135
0.474
0.216
0.388
1.489
0.298
1.531
5.1424
Y
0.080
0.039
0.158
0.072
0.129
0.478
0.096
0.480
5.0258
Z
0.065
0.032
0.158
0.072
0.129
0.456
0.091
0.445
4.8753
Total
0.812
0.398
1.460
0.711
1.421
4.802
136
λ maksimum = 5.0161 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.004019 CR = 0.003588 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria Q1 Z, 0.091
V V, 0.238
Y, 0.096
W X X, 0.298
Y W, 0.238
Z
Gambar 4.18 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria Q1
137
Subkriteria Ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2)
Tabel 4.69 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria Q2 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.707
1.000
1.414
W
1.000
1
0.707
1.000
2.449
X
1.414
1.414
1
2.449
2.449
Y
1.000
1.000
0.408
1
2.449
Z
0.707
0.408
0.408
0.408
1
Total
5.121
4.822
3.231
5.858
9.763
Tabel 4.70 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria Q3 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.198
0.370
0.183
0.070
0.123
0.944
0.189
0.936
4.9593
W
0.198
0.370
0.183
0.070
0.213
1.034
0.207
1.042
5.0406
X
0.280
0.523
0.259
0.171
0.213
1.446
0.289
1.568
5.4218
Y
0.198
0.370
0.106
0.070
0.213
0.956
0.191
0.956
4.9971
Z
0.140
0.151
0.106
0.028
0.087
0.512
0.102
0.517
5.0420
Total
1.013
1.785
0.838
0.408
0.849
4.893
138
λ maksimum = 5.0921 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.023037 CR = 0.020569 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria Q3 Z, 0.102
V, 0.189
V W
Y, 0.191
X W, 0.207
X, 0.289
Y Z
Gambar 4.19 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria Q3
139
Subkriteria Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3)
Tabel 4.71 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria Q3 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.707
1.000
3.000
W
1.000
1
0.707
1.414
3.000
X
1.414
1.414
1
1.414
3.000
Y
1.000
0.707
0.707
1
3.000
Z
0.333
0.333
0.333
0.333
1
Total
4.748
4.455
3.455
5.162
13.000
Tabel 4.72 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria Q3 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.227
0.227
0.076
0.227
0.600
1.356
0.271
1.333
4.9138
W
0.227
0.227
0.076
0.321
0.600
1.450
0.290
1.440
4.9638
X
0.321
0.321
0.107
0.321
0.600
1.669
0.334
1.770
5.3011
Y
0.227
0.160
0.076
0.227
0.600
1.290
0.258
1.248
4.8376
Z
0.076
0.076
0.036
0.076
0.200
0.463
0.093
0.477
5.1553
Total
1.077
1.011
0.370
1.171
2.600
6.228
140
λ maksimum = 5.0343 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.00858 CR = 0.00766 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria Q3 Z, 0.093
V, 0.271
V W
Y, 0.258
X
W, 0.29
Y
X, 0.334
Z
Gambar 4.20 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria Q3
141
Subkriteria Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4)
Tabel 4.73 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria Q4 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
0.577
1.732
3.000
W
1.000
1
0.577
1.732
3.000
X
1.732
1.732
1
3.873
3.873
Y
0.577
0.577
0.258
1
1.732
Z
0.333
0.333
0.258
0.577
1
Total
4.643
4.643
2.671
8.914
12.605
Tabel 4.74 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria Q4 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.113
0.096
0.031
0.715
0.936
1.890
0.378
1.885
4.9858
W
0.113
0.096
0.031
0.715
0.936
1.890
0.378
1.885
4.9858
X
0.196
0.166
0.053
1.598
1.208
3.222
0.644
3.287
5.1016
Y
0.065
0.055
0.014
0.413
0.540
1.087
0.217
1.040
4.7816
Z
0.038
0.032
0.014
0.238
0.312
0.634
0.127
0.671
5.2926
Total
0.525
0.446
0.142
3.678
3.932
8.724
142
λ maksimum = 5.0295 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.007372 CR = 0.006582 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria Q4 Z, 0.127
V, 0.378
V
Y, 0.217
W X
X, 0.644
W, 0.378
Y Z
Gambar 4.21 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria Q4
143
Subkriteria Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1)
Tabel 4.75 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria K1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
3.000
3.000
3.000
W
1.000
1
2.449
1.414
1.732
X
0.333
0.408
1
0.408
0.408
Y
0.333
0.707
2.449
1
1.414
Z
0.333
0.577
2.449
0.707
1
Total
3.000
3.693
11.348
6.530
7.555
Tabel 4.76 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria K1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.152
0.140
1.004
0.523
0.554
2.373
0.475
2.762
5.8193
W
0.152
0.140
0.820
0.247
0.320
1.678
0.336
1.932
5.7577
X
0.051
0.057
0.335
0.071
0.075
0.589
0.118
0.631
5.3528
Y
0.051
0.099
0.820
0.174
0.261
1.405
0.281
1.321
4.7021
Z
0.051
0.081
0.820
0.123
0.185
1.259
0.252
1.091
4.3324
Total
0.456
0.516
3.798
1.139
1.395
7.304
144
λ maksimum = 5.1929 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.048215 CR = 0.043049 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria K1 V Z, 0.252 V, 0.475
W X
Y, 0.281
Y
X, 0.118
Z W, 0.336
Gambar 4.22 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria K1
145
Subkriteria Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time (D1)
Tabel 4.77 Matriks Kolom Antar Alternatif dalam Subkriteria D1 Alternatif
V
W
X
Y
Z
V
1
1.000
3.000
1.000
1.414
W
1.000
1
3.000
1.000
1.414
X
0.333
0.333
1
0.333
0.333
Y
1.000
1.000
3.000
1
1.414
Z
0.707
0.707
3.000
0.707
1
Total
4.040
4.040
13.000
4.040
5.576
Tabel 4.78 Matriks dan Pembobotan Hasil Normalisasi Antar Alternatif dalam Subkriteria D1 Bobot Alternatif
V
W
X
Y
Z
Total
Consistency A
(B)
Vektor (CV)
V
0.127
0.132
1.355
0.135
0.211
1.960
0.392
2.060
5.2549
W
0.127
0.132
1.355
0.135
0.211
1.960
0.392
2.060
5.2549
X
0.042
0.044
0.452
0.045
0.050
0.633
0.127
0.637
5.0369
Y
0.127
0.132
1.355
0.135
0.211
1.960
0.392
2.060
5.2549
Z
0.090
0.093
1.355
0.095
0.149
1.783
0.357
1.568
4.3967
Total
0.513
0.533
5.873
0.545
0.831
8.295
146
λ maksimum = 5.0397 n = 5 ; R = 1.12 CI = 0.009917 CR = 0.008854 ≤ 0.1, Konsisten
Pembobotan Alternatif Berdasarkan Subkriteria D1 V, 0.392 Z, 0.357
V W X Y
W, 0.392
Y, 0.392
Z X, 0.127
Gambar 4.23 Pie Chart Pembobotan Alternatif berdasarkan Subkriteria D1
147
Setelah melakukan perhitungan antar Alternatif untuk setiap Subkriteria, akhirnya sampai pada langkah akhir metode AHP dalam memilih supplier yang potensial untuk PT. POWERPLAST PRIMA UTAMA. Tahap ini bertujuan penentuan akhir prioritas keputusan berdasarkan nilai total pembobotan terbesar yang dilakukan secara menyeluruh. Untuk awalnya mengisi semua bobot antar Alternatif dalam Subkriteria dan bobot Vektor Prioritas untuk Alternatif yang diperoleh sebelumnya dari bobot antar Subkriteria dengan bobot antar Kriteria. Selanjutnya mengalikan kedua bobot tersebut sesuai dengan Subkriterianya, yang akhirnya akan diperoleh hasil penentuan prioritas terbesar dari pengurutan Alternatif.
Tabel 4.79 Tabel Nilai Prioritas antara Alternatif dalam Subkriteria H1
H2
H3
P1
P2
P3
C1
C2
C3
Q1
Q2
Q3
Q4
K1
D1
0.068
0.047
0.216
0.036
0.027
0.029
0.016
0.009
0.009
0.097
0.038
0.134
0.075
0.129
0.070
V
0.204
0.218
0.229
0.133
0.181
0.134
0.156
0.132
0.205
0.238
0.189
0.271
0.378
0.475
0.392
W
0.089
0.347
0.229
0.114
0.255
0.134
0.151
0.137
0.182
0.238
0.207
0.290
0.378
0.336
0.392
X
0.462
0.277
0.117
0.050
0.125
0.134
0.346
0.450
0.464
0.298
0.289
0.334
0.644
0.118
0.127
Y
0.071
0.067
0.229
0.386
0.146
0.464
0.169
0.131
0.082
0.096
0.191
0.258
0.217
0.281
0.392
Z
0.174
0.091
0.198
0.316
0.294
0.134
0.177
0.150
0.067
0.091
0.102
0.093
0.127
0.252
0.357
Tabel 4.80 Tabel Nilai Prioritas Pemilihan Supplier secara Keseluruhan H1
H2
H3
P1
P2
P3
C1
C2
C3
Q1
Q2
Q3
Q4
K1
D1
Total
V
0.014 0.010 0.049 0.005 0.005 0.004 0.003 0.001 0.002 0.023 0.007 0.036 0.028 0.061 0.027 0.276
W
0.006 0.016 0.049 0.004 0.007 0.004 0.002 0.001 0.002 0.023 0.008 0.039 0.028 0.043 0.027 0.261
X
0.031 0.013 0.025 0.002 0.003 0.004 0.006 0.004 0.004 0.029 0.011 0.045 0.048 0.015 0.009 0.249
Y
0.005 0.003 0.049 0.014 0.004 0.013 0.003 0.001 0.001 0.009 0.007 0.035 0.016 0.036 0.027 0.224
Z
0.012 0.004 0.043 0.012 0.008 0.004 0.003 0.001 0.001 0.009 0.004 0.012 0.009 0.033 0.025 0.179
149
Tabel 4.81 Pengurutan Alternatif berdasarkan Nilai Prioritas Terbesar Alternatif
Nilai Prioritas
V
0.276
W
0.261
X
0.249
Y
0.224
Z
0.179
Grafik Nilai Prioritas Alternatif 0.3 0.25 V
0.2
W
0.15
X
0.1 0.05
Y Z
0
Gambar 4.24 Grafik Nilai Prioritas Alternatif
150
4.4
Analisis Data Dari hasil pengolahan data menggunakan metode AHP pembobotan
kriteria,
subkriteria
dan
alternatif
yang
diperoleh
mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam memilih supplier yang potensial. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan pembobotan untuk semua kriteria.
Gambar 4.25 Pembobotan Antar Kriteria
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat kriteria dengan bobot terbesar untuk pengambilan keputusan atas pemilihan supplier adalah Kriteria Kualitas (Q) dengan memiliki bobot sebesar 0.344, kemudian peringkat kedua disusul oleh Kriteria Harga (H) dengan bobotnya sebesar 0.330, dan selanjutnya diikuti oleh Kriteria Kualitas (K) sebesar 0.129, Kriteria Prosedur (P) sebesar 0.092, Kriteria Delivery (D) sebesar 0.070 dan urutan paling akhir yakni Kriteria Customer Service (C) sebesar 0.034. Para pengambil keputusan memilih kriteria kualitas (K) menjadi kriteria yang terpenting di antara kriteria yang lain disebabkan oleh perusahaan ingin memberi citra yang baik untuk para konsumennya, sehingga
151
mutu dari produk plastik yang di produksi oleh PT. POWERPLAST PRIMA UTAMA menjadi nilai jual kepada para pelanggannya. Alasan kedua dari pengambil keputusan untuk memilih kriteria kualitas menjadi bobot yang terbesar diantara kriteria yang lain adalah semakin baik kualitas dari bahan baku plastik yang digunakan akan semakin cepat mesin inject plastik berproduktivitas, sehingga akhirnya hal tersebut akan mengakibatkan perusahaan dapat menghemat bahan bakar, waktu dan tentunya kesemua itu berakhir pada mendapatkan penghematan di dalam biaya yang dikeluarkan. Selanjutnya gambar-gambar berikut yang akan ditampilkan adalah gambar pembobotan antar subkriteria dalam tiap kriteria. Untuk gambar awal dimulai dari pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Harga (H).
Gambar 4.26 Pembobotan antar Subkriteria Harga
152
Dalam kriteria Harga (H), memiliki tiga (3) subkriteria yang juga memiliki besar bobot tiap subkriterianya. Subkriteria tersebut adalah Kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1), Kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2), dan Kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3). Diantara ke-tiga subkriteria tersebut yang memiliki bobot terbesar adalah Subkriteria (H3) dengan bobot sebesar 0.652, urutan kepentingan selanjutnya Subkriteria (H1) sebesar 0.205, dan bobot paling kecil ditempati oleh Subkriteria (H2) sebesar 0.143. Pemilihan subkriteria kestabilan harga terhadap berita di dunia (H3) dianggap subkriteria yang terpenting daripada subkriteria lainnya dalam kriteria harga. Pilihan ini dipilih oleh para pengambil keputusan dikarenakan kestabilan menjadi hal yang sangat berpengaruh untuk keputusan harga produk yang akan di berikan, sehingga perusahaan menginginkan sebuah partner supplier yang mampu memberikan subkriteria kestabilan harga, dan harga dari supplier tidak sensitif terhadap berita-berita perekonomian. Karena bahan baku plastik sangat berpengaruh dengan harga minyak dunia, sehingga jika harga bahan baku sering berubah, maka perusahaan akan mengubah terus harga produknya seiring harga bahan baku dan hal tersebut akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan dan citra perusahaan dari para konsumen. Hal ini yang membuat para pengambil keputusan meletakkan
153
bobot yang besar untuk subkriteria ini diantara subkriteria lainnya untuk kriteria harga. Kemudian akan berlanjut pada gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Prosedur (P).
Gambar 4.27 Pembobotan antar Subkriteria Prosedur
Untuk kriteria Prosedur (P) memiliki juga tiga (3) subkriteria, terdiri dari Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1), Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2) dan Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3). Setiap subkriteria ini memiliki masing-masing bobot yang berbeda, urutan bobot yang paling memiliki kepentingan paling besar adalah Subkriteria (P1) dengan bobot sebesar 0.395, selanjutnya urutan ke-dua
154
ditempati oleh Subkriteria (P3) dengan bobot sebesar 0.309, dan subkriteria dengan bobot terkecil adalah Subkriteria (P2) dengan bobot sebesar 0.295. Para pengambil keputusan memilih subkriteria Kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1) untuk subkriteria paling penting di dalam kriteria Prosedur (P), dikarenakan oleh kemudahan untuk memesan bahan baku lebih penting daripada Kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3) dan Kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2). Jika prosedur untuk memesan bahan baku lebih mudah, tidak rumit, dan tidak banyak melakukan langkah prosedur pemesanan, hal tersebut akan membuat perusahaan dapat mengefesiensikan waktu yang maksimal, terlebih lagi saat perusahaan dalam keadaan cadangan bahan baku menipis, dan membutuhkan bahan baku saat itu juga, sehingga perusahaan dapat lebih cepat mendapatkan bahan baku tersebut. Hal kemudahan dalam memesan dari partner supplier sangat dibutuhkan, sehingga saat hal terdesak pun, partner supplier sangat membantu pada kondisi saat itu.
155
Berikutnya akan dilanjutkan kepada gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Customer Service (C).
Gambar 4.28 Pembobotan antar Subkriteria Customer Service
Dalam Kriteria Customer Service (C), terdiri dari tiga (3) subkriteria, diantaranya adalah Kemudahan untuk dapat dihubungi (C1), Kecepatan pelayanan dalam hal menanggapi permintaan maupun menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2), dan Keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3). Bobot paling penting yang diberikan oleh pengambil keputusan jatuh pada subkriteria (C1) yakni dengan bobot sebesar 0.477, kemudian urutan-urutan selanjutnya diikuti oleh subkriteria (C2) dengan bobot sebesar 0.268, dan terakhir subkriteria (C3) dengan bobot yang tidak berbeda jauh dengan subkriteria (C2) yaitu sebesar 0.255.
157
Pada gambar sebelumnya terlihat bahwa Kriteia Kualitas (Q) terdiri dari empat (4) subkriteria yaitu Kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1), Ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2), Kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3), dan Kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4). Urutan subkriteria Kualitas (Q) dimulai dari bobot terbesar hingga bobot terkecil, semakin besar bobot yang ada pada subkriteria, akan semakin penting pula pemilihan subkriteria tersebut. Urutan-urutan subkriteria tersebut adalah subkriteria (Q3) dengan bobot sebesar 0.390, subkriteria (Q1) dengan bobot sebesar 0.283, subkriteria (Q4) dengan bobot sebesar 0.217, dan urutan terakhir yakni subkriteria (Q2) dengan bobot yang dimiliki sebesar 0.110. Dari data-data pembobotan di atas, dapat disimpulkan para pengambil keputusan menganggap subkriteria kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3) lebih penting dibandingkan subkriteria Kualitas (Q) lainnya. Perusahaan menganggap jika sebuah partner supplier dapat memperhatikan dan menjaga kualitas bahan baku yang di produksinya, maka secara tidak langsung kegiatan tersebut akan mengakibatkan pengurangan kecacatan dari bahan baku, dan pada akhirnya akan meminimalkan bahab bakar untuk mesin yang akan digunakan dan mengefesiensikan waktu untuk pengembalian bahan baku cacat (return).
158
Berikutnya adalah dua (2) gambar pembobotan antar subkriteria yakni, gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Kapabilitas (K) dan gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Delivery (D).
Gambar 4.30 Pembobotan antar Subkriteria Kapabilitas
Gambar 4.31 Pembobotan antar Subkriteria Delivery
159
Pada gambar diatas terdapat dua (2) gambar pembobotan antar subkriteria. Yang pertama adalah gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Kapabilitas (K), dan yang kedua adalah gambar pembobotan antar subkriteria dalam kriteria Delivery (D). Dari kedua gambar diatas memiliki satu persamaan yakni hanya memiliki masing-masing satu (1) subkriteria. Untuk kriteria Kapabilitas (K), subkriterianya adalah Kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1), sedangkan untuk kriteria Delivery (D), subkriterianya adalah Kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal yang telah disepakati/ on-time (D1). Masing-masing bobot yang dimiliki oleh subkriteria ini juga memiliki nilai yang sama, yaitu memiliki bobot sebesar 1. Nilai bobot ini didapat karena kriteria Kapabilitas (K) dan kriteria Delivery (D) hanya terdiri dari satu (1) subkriteria sehingga tidak terdapat pembandingnya.
Gambar 4.32 Pembobotan antar Alternatif terhadap setiap Subkriteria
161
Dari gambar di atas merupakan gambar pembobotan antar alternatif dalam setiap subkriteria. Angka-angka yang tertulis di dalam kotak bagian alternatif adalah bobot-bobot yang diberikan setiap subkriteria yang berada di atas kotak tersebut. Angka yang dicetak tebal pada setiap kotak alternatif merupakan pemberian bobot terbesar diantara alternatif lainnya yang diberikan dari para pengambil keputusan. Alternatif yang dimaksud adalah supplier-supplier pilihan yang akan dipilih untuk menjadi supplier potensial PT. POWERPLAST PRIMA UTAMA. Terdapat lima (5) Alternatif, yaitu V, W, X, Y dan Z. Pada kriteria Harga (H), hasil penentuan bobot alternatif tiap subkriteria berbeda-beda. Dimulai dari subkriteria kemampuan memberikan harga yang dapat bersaing (H1), bobot alternatif yang paling besar dimiliki oleh X sebesar 0.462, urutan bobot terkecil selanjutnya adalah V 0.204, Z 0.174, W 0.089, dan Y 0.071. Kemudian subkriteria kemampuan untuk dapat memberikan potongan harga (diskon) untuk pemesanan dalam jumlah tertentu (H2), urutan bobot alternatifnya, dimulai dari bobot yang paling besar hingga terkecil adalah W 0.347, X 0.277, V 0.218, Z 0.091, dan Y 0.067. Selanjutnya pada subkriteria kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3), bobot terbesar dimiliki oleh 3 alternatif yaitu V, W, dan Y dengan masing-masing bobot yang dimiliki sebesar 0.229, urutan bobot selanjutnya adalah Z 0.316 dan X 0.117.
162
Untuk kriteria Prosedur (P), bobot masing-masing alternatif yang ditentukan dari setiap subkriterianya dimulai dari subkriteria kemudahan untuk melakukan pemesanan (P1), urutan alternatif mulai dari bobot yang terbesar hingga bobot paling kecil adalah Y 0.386, Z 0.316, V 0.133, W 0.114, dan X 0.050. Selanjutnya pada subkriteria kemampuan untuk dapat memesan (order) dengan jumlah yang minimal (P2), bobot terbesar dimiliki oleh Z dengan bobot yang dimiliki sebesar 0.294, urutan bobot selanjutnya adalah W 0.255, V 0.181, Y 0.146, dan X 0.125. Terakhir subkriteria kemampuan untuk memberikan sistem pembayaran dengan jangka waktu tenggat yang tinggi (P3), bobot alternatif yang paling besar dimiliki oleh Y sebesar 0.464, bobot terkecil selanjutnya adalah V,W, X, dan Z dengan masing-masing memiliki bobot yang sama sebesar 0.134. Pada kriteria Customer Service (C), hasil penentuan bobot alternatif dimulai dari subkriteria kemudahan untuk dapat dihubungi (C1), bobot alternatif yang paling besar dimiliki oleh X sebesar 0.346, urutan bobot terkecil selanjutnya adalah Z 0.177, Y 0.169, V 0.156, dan W 0.151. kecepatan
pelayanan
dalam
hal
menanggapi
permintaan
maupun
menyelesaikan keluhan dari pelanggan (C2), urutan bobot alternatifnya, dimulai dari bobot yang paling besar hingga terkecil adalah X 0.450, Z 0.150, W 0.137, V 0.132, dan Y 0.131. Selanjutnya pada subkriteria keprioritasan yang diberikan untuk pelanggan (C3), bobot terbesar dimiliki oleh alternatif
163
X dengan bobot yang dimiliki sebesar 0.464, urutan bobot selanjutnya adalah V 0.205, W 0.182, Y 0.082, dan Z 0.067. Selanjutnya untuk kriteria Kualitas (Q), bobot alternatif pada subkriteria kesesuaian produk dengan spesifikasi yang dipesan (Q1) diungguli oleh alternatif X dengan bobot sebesar 0.298, urutan selanjutnya hingga bobot terkecil adalah V dan W memiliki bobot yang sama sebesar 0.238, Y 0.096, dan Z 0.091. Subkriteria kedua, ketepatan jumlah produk yang dipesan (Q2), urutan bobot alternatif berdasarkan bobot yang paling besar hingga terkecil adalah X 0.289, W 0.207, Y 0.191, V 0.189, dan Z 0.102. Selanjutnya pada subkriteria kemampuan memberikan kualitas produk secara konsisten (Q3), bobot terbesar dimiliki oleh alternatif X dengan bobot yang dimiliki sebesar 0.334, urutan bobot selanjutnya adalah W 0.290, V 0.271, Y 0.258, dan Z 0.093. Untuk subkriteria kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4), urutan bobot alternatifnya dimulai dari alternatif V 0.475, W 0.336, Y 0.281, Z 0.252, dan X 0.118. Pada kriteria Kapabilitas (K), hanya memiliki satu (1) subkriteria, yaitu kemampuan untuk memenuhi pesanan produk (K1). Subkriteria ini juga mempunyai hasil pembobotan untuk setiap alternatifnya, urutan bobot-bobot tersebut adalah X 0.644, V dan W yang memiliki besar bobot yang sama sebesar 0.378, Y 0.217, dan yang terkahir Z 0.127. Untuk kriteria Delivery (D) juga hanya mempunyai satu (1) subkriteria, kemampuan untuk mengirimkan produk sesuai dengan tanggal
164
yang telah disepakati/ on-time (D1). Hasil penentuan bobot yang dimiliki oleh tiap alternatif dari subkriteria ini adalah yang pertama bobot yang paling besar, terdapat 3 alternatif dengan nilai bobot yang sama yakni V, W, dan Y dengan bobot masing-masing sebesar 0.392, selanjutnya diikuti alternatif Z 0.357, dan X 0.127.
Gambar 4.33 Nilai Akhir Prioritas Global Pemilihan Supplier Potensial
166
Pada gambar di atas menunjukan hasil penentuan nilai total pembobotan semua alternatif. Dari hasil tersebut, didapatkan nilai akhir prioritas global alternatif, nilai yang terbesar jatuh pada alternatif V dengan nilai prioritas sebesar 0.276, kemudian disusul oleh alternatif W dengan nilai prioritas sebesar 0.261, selanjutnya alternatif X dengan nilai prioritas 0.249, alternatif Y dengan nilai prioritas 0.224, dan alternatif terakhir adalah alternatif Z dengan nilai prioritas sebesar 0.179. Data-data di atas menunjukkan bahwa V menjadi prioritas pertama dalam pemilihan supplier potensial bagi PT. POWERPLAST PRIMA UTAMA. Walaupun dalam perhitungan bobot alternatif, masih banyak alternatif yang memungkinkan terpilih menjadi prioritas utama karena banyak pemilihan dalam subkriteria yang jatuh pada alternatif lain, namun untuk alternatif V saat pemilihan dalam subkriteria, beberapa pemilihan pada alternatif ini dipilih dari subkriteria yang mempunyai bobot tinggi di antara kriterianya. Sebagai contoh, pada kriteria Harga (H), dalam subkriteria kestabilan harga terhadap berita di dunia, misalnya harga kurs dollar, atau harga minyak (H3), alternatif V mendapat bobot tertinggi dalam bobot subkriteria tertinggi di antara kriteria Harga, yang bobot kriteria Harganya juga tertinggi kedua dari para kriteria, kemudian pada kriteria Kualitas (Q), dalam subkriteria kemampuan menyediakan produk tanpa kecacatan (Q4), alternatif V mendapat bobot tertinggi dalam bobot subkriteria tertinggi ketiga di antara kriteria Kualitas, yang mana bobot kriteria Kualitas adalah bobot
167
tertinggi diantara kriteria lainnya. Selanjutnya pada kriteria Delivery (D), alternatif V mendapatkan bobot tertinggi juga diantara alternatif lainnya. Hal inilah yang membuat alternatif V menjadi alternatif yang baik bagi perusahaan untuk menjadikannya prioritas utama dalam memilih supplier potensial.