BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data dari tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Data yang digunakan dibuat dalam bentuk chart. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan data
harian
untuk
memudahkan
proses
analisa
dan
memperjelas
sinyal
pergerakan.
4.1.1 Trend Pergerakan Harga Saham BHIT Sebelum melakukan analisis melalui metode yang telah disebutkan, penulis akan melakukan analisa terhadap trend akan pergerakan harga saham BHIT pada periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember 2013, penulis menggunakan garis UpTrend/Bullish, DownTrend/Bearish dan Sideways Trend untuk menentukan garis positive dan negatif, hal ini perlu dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan trend yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Berikut data historis pada saham BHIT dengan disertakannya Trend Line yang terlihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
47
48
DownTrend / Bearish
Sideways Trend
Uptrend / Bullish
Gambar 4.1 Trend Line Saham BHIT Penarikan Trend Line tersebut pada garis DownTrend mengalami penurunan pada harga saham BHIT. Pada garis tanggal 26 Agustus sampai dengan 14 September bahwa pergerakan harga saham BHIT berada pada garis UpTrend
yang berarti harga saham BHIT mengalami kenaikan hal tersebut
dapat sedikit memberikan keuntungan bagi investor. Sedangkan dilihat dari garis Sideways Trend saham BHIT mengalami pergerakan harga saham yang flat,
sehingga
pada
kondisi
tersebut
dapat
memperlambat
pertumbuhan
perusahaan. Dan dari hasil ke tiga Trend Line tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi saat itu pergerakan harga saham BHIT tidak cukup baik dalam meraih keuntungan maupun para investor yang ingin bergabung pada perusahaan ini. Penarikan pada saham BHIT berada dalam batas support yang tidak normal dan dapat disimpulkan bahwa trend saham BHIT masih dalam trend yang mengkhawatirkan.
49
4.1.2 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Stochastic Oscillator Pada penelitian ini penulis akan melakukan analisa teknikal terhadap saham BHIT dengan menggunakan Stochastic Oscillator. Penulis menggunakan Full Stochastic Oscillator untuk menghindari terdapatnya False signal yang sering terjadi jika menggunakan slow dan fast stochastic. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan chart harian ditujukan oleh para analis dengan melihat pada trading chart, sehingga mereka bisa memprediksi harga besok, minggu depan dan bulan depan. Grafik harga saham adalah sebuah informasi yang berisikan harga saham harian, yang terdiri dari harga open, high, low dan close. Analisa dengan chart harian ditujukan untuk memprediksi pergerakan harga dalam beberapa hari kedepan, sehingga mendapatkan keputusan yang harus diambil apakah buy atau sell, hasil data harian dari saham BHIT adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Saham BHIT Menggunakan Stochastic Oscillator
50
Berdasarkan data historis diatas bahwa saham BHIT menngalami penurunan, jika dilihat pada tanggal 20 Agustus bahwa garis pada saham BHIT menunjukkan kondisi oversold atau jenuh jual yang diindikasikan dengan garis %K bergerak dibawah level 20% yang berarti garis tersebut sebagai sinyal beli. Pada saat itu investor dapat membeli saham perusahaan BHIT, karena kondisi tersebut dapat menguntungkan para investor untuk dapat menanamkan modalnya pada perusahaan ini dengan harga dibawah rata - rata. Sama seperti halnya pada tanggal 3 Oktober dan 12 November 2013 garis saat itu memiliki sinyal beli, sebab kondisi tersebut mengartikan bahwa saham BHIT mengalami penururnan, sehingga dapat diartikan bahwa pada saat itu para investor dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk membeli saham BHIT. Mengacu pada pendapat Reza yang menyatakan bahwa penurunan harga saham terjadi, karena faktor utama yang menggerus harga saham sektor komoditas dan keuangan adalah instabilitas harga komoditas global dan tingkat suku bunga acuan yang tinggi di dalam negeri. Ditambah dengan sentimen internal,
yang
membawa
persepsi
investor
akan
mempengaruhi
kinera
fundamental enam bulan kemudian. Selanjutnya, jika dilihat pada tanggal 16 September, 21 Oktober dan 2 Desember 2013 saham BHIT ini mengalami kenaikan, hal ini terlihat dari indikator stochastic oscillator dengan posisi garis %K yang melonjak naik menembus angka 80% terjadi pada saat keadaan overbought yang artinya pada kondisi tersebut para pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya dengan penawaran harga yang cukup tinggi. Sehingga keadaan tersebut dapat digunakan oleh para investor untuk
mendapatkan keuntungannya dari saham
perusahaan BHIT dengan menghasilkan laba yang lebih tinggi. Selain itu pada akhir dari garis Stochastic Oscillator %K terlihat adanya arah yang mengarah keatas atau agak landai, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut memberikan hasil ynag positif dengan kemungkinan penurunan tidak akan terjadi terlalu dalam atau kemungkinan sudah terjadi keadaan oversold.
51
4.1.3 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Relative Strength Index Pada penilitian ini penulis juga menggunakan indikator lain, yaitu seperti indikator Relative Strength Index . Relative Strength Index adalah salah satu momentum yang terbaik, karena mudah digunakan untuk menentukan saat tepat (momentum) pasar yang telah jenuh pada daerah overbought atau oversold. Dengan indikator Relative Strength Index penulis juga menggunakan chart harian yang dimana ditujukan untuk memprediksi pergerakan harga saham
dalam
beberapa
hari
kedepan,
sehingga
dapat
dijadikan
dalam
pengambilan keputusan, yaitu dengan membeli yang berarti buy, menjual yang berarti sell atau tetap bertahan berarti hold. Berikut data historis digunakan dalam menganalisis sahan BHIT dengan data harian :
Gambar 4.3 Saham BHIT Menggunakan Relative Strength Index
52
Dari data historis diatas Relative Strength Index pada saham BHIT mengalami kondisi pergerakan harga saham yang melemah. Dikatakan melemah karena jika kita lihat pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember, saham BHIT
hanya
mengalami
sekali
pergerakan
harga
saham
pada
daerah
overbought yang berarti saham BHIT memiliki harga tinggi sebesar Rp 395 per lembar saham, yang ditunjukkan pada tanggal 16 September 2013. Overbought pada indikator Relative Strength Index berada diatas garis 70%. Pada kondisi overbought, investor dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan cara menjual sebagian atau seluruh sahamnya kepada pemodal lainnya,
sehingga
investor
mendapatkan
keuntungan
yang
baik.
Daerah
overbought yang ditandai paada garis yang menembus angka 70% sangatlah dinanti oleh para investor, sebab hal tersebut dapat menambah pendapatan dari hasil kepemilikan saham yang akan dijual ketika harga saham meningkat. Akan tetapi pada pergerakan harga saham tidak hanya menunjukkan garis jenuh beli saja, adapun garis yang menunjukkan sebuah jenuh jual (oversold) yang berarti membeli. Dapat diindikasikan dengan garis yang sudah menembus angka 30%. Garis yang menembus angka 30% berarti saat itu kondisi saham BHIT mengalami penurunan yang diakibatkan karena tingginya tingkat suku bunga. Hal tersebut ditunjukkan pada grafik saham BHIT dengan menggunkan indikator Relative Strength Index yang diperjelas pada tanggal 28 Agustus 2013 yang memiliki presentase 11.1%. Pada tanggal 28 Agustus 2013 saham BHIT memiliki harga yang rendah jika dibandingkan dengan hari berikutnya tanggal tersebut yang paling memiliki titik jenuh jual. Titik jenuh jual ditandai pada daerah oversold yang berarti buy artinya saat kondisi tersebut bagi seluruh masyarakat yang ingin mejadi investor agar memiliki kepemilikan suatu saham BHIT, kondisi tersebut dapat dijadikan peluang bagi pemula yang ingin menanamkan modalnya pada saham BHIT. Dan apabila garis Relative Strength Index berada diantara 70% dan 30%, maka yang perlu dilakukan oleh para investor atau pemegang saham yaitu
dengan
cara
menahan
(hold) seluruh
sahamnya
agar kepemilikan
sahamnya tetap terjaga, aman dan tetap memberikan keuntungan pada hari –
53
hari berikutnya serta tidak memberikan kerugian yang dapat membuat para investor menjadi stress. 4.1.4 Analisa Teknikal Saham BHIT dengan Moving Average Convergence Divergence Pada penelitian ini selain kedua indikator yang telah dibahas, penulis juga menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Dengan indikator ini penulis dapat menganalisis pada saat apa investor mengambil sebuah keputusan untuk menjual sebagian maupun seluruh atau membeli saham pada BHIT. MACD standar teridiri dari dua garis. Garis pertama atau dikenal dengan MACD line, yang berarti hasil selisih dari dua buah XMA yaitu XMA 12 dan XMA 26. Garis ini biasanya disajikan dengan garis yang lebih tebal. Garis pendampingnya adalah pemicu atau Signal Line. Garis Signal Line adalah XMA 9 periode dari nilai MACD dan biasanya disajikan dengan garis yang lebih tipis atau putus – putus. Selisih nilai MACD dengan Signal Line akan terdapat dua kemungkinan hasil yaitu positif dan negatif. Positif berarti indikasi terjadinya peningkatan harga (bullish), negatif indikasi terjadinya penurunan harga (bearish). Seperti halnya dengan Moving Average, MACD dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi sinyal jual atau sinyal beli pada perubahan harga saham. Pada analisa pergerakan harga saham BHIT dengan menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence dibatasi dengan pergerakan harga saham harian yang dapat dilihat pada trading chart. Menggunakan trading chart dapat mengetahui harga open, high, low dan close. Daerah overbought dan oversold pada indikator MACD ini, bahwa overbought atau jenuh beli terjadi maka diramalkan akan terjadi penurunan harga dalam beberapa saat kemudian. Sedangkan untuk daerah oversold atau jenuh jual maka diramalkan akan terjadi penguatan harga menuju titik resistance. Berikut hasil data harian saham BHIT yang diperoleh dari grafik chartnexus.
54
MACD Line dan Signal Line Uptrend crossover terjadi
Gambar 4.4 Saham BHIT Moving Average Convergence Divergence Divergence Pada posisi tersebut apabila MACD line memotong signal line dari bawah ke atas maka akan terjadi perubahan trend menuju Bullish trend. Dan berlaku juga sebaliknya apabila MACD line memotong signal line dari atas ke bawah, maka akan terjadi perubahan trend menuju Bearish line.
Dan berdasarkan data diatas dengan menggunakan indikator MACD terlihat jelas bahwa saat itu tidak adanya kenaikan pada harga saham BHIT. Hal itu dapat dilihat pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2013, karena MACD line tidak menembus histogram line yang artinya apabila MACD line menembus garis Histogram maka pada saat itu harga saham BHIT mengalami kenaikan harga. Tanggal 9 September 2013 saham BHIT MACD line mulai memotong signal line dari bawah ke atas yang menunjukkan adanya perubahan trend bullish line. Akan tetapi pergerakan saham pada garis tersebut belum cukup untuk menembus garis histogram yang menandakan saat itu saham memiliki
55
harga yang tinggi, yang terjadi pada daerah overbought atau jenuh beli. Dalam artian kondisi tersebut dapat digunakan oleh para investor (pemegang saham) utmuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya agar mendapatkan keuntungan yang memuaskan. 4.2 Penggabungan Analisis Teknikal Saham BHIT dengan Stochastic Oscillator,
Relative
Strength
Index
dan
Moving
Average
Convergence
Divergence Pergerakan
harga
saham
BHIT
dalam
penganalisisannnya
dapat
menggunakan lebih dari satu indikator yang dapat dilakukan oleh para pengguna, seperti emiten, investor dan lembaga penunjang salah satunya ada underwriter (penjamin emisi), broker (perantara perdagangan efek), trustee (wali amanat). Para pengguna dapat menggabungkan beberapa indikator dalam sebuah grafik saham BHIT. Ada kalanya satu indikator yang lain tidak memberikan sinyal beli tetapi imdikator yang lain tidak memberikan sinyal apa – apa dan indikator yang berikutnya memberikan sinyal jual. Ketika menghadapi hal itu maka kita lebih baik mengambil sikap wait and see. Tidak ada satupun indikator yang memiliki kekurangan 100%, karena hal itulah maka kita perlu menggabungkan beberapa indikator, sehingga kita dapat melakukan suatu tindakan transaksi ketika keputusan tersebut di dukung oleh beberapa indikator tersebut. Penggabungan beberapa indikator ini berfungsi untuk melihat bagaimana indikator
tersebut
bekerja
dalam
memberikan
sinyal
perdagangan
agar
penggabungan indikator tersebut berjalan dengan baik. Menurut Bayu mengenai penggabungan ini banyak para trader yang menggabungkan berbagai macam indikator secara bersamaan sehingga mereka dapat “mengisi” antara satu dengan yang lainnya. Mereka mungkin memiliki 3 indikator yang berbeda dan mereka tidak akan memasuki pasar kecuali 3 indikator tersebut memberikan sinyal yang sama dimata trader tersebut. Gambar ini merupakan tampilan grafik candlestick pada saham BHIT yang dkombinasikan dengan indikator stochastic oscillator, rellative strength index dan moving average convergence divergenve.
56
Buy
Sell
Sell
Buy
Buy
Gambar 4.5 Kombinasi Ketiga Indikator Pada Saham BHIT Berdasarkan data historis saham BHIT diatas dapat dijelaskan kondisi untuk jenuh beli atau jenuh jual dengan menggunakan ke-3 indikator pada penelitian ini. Jika dilihat dari garis indikator relative strength index dan stochastic oscillator terjadinya sinyal jenuh beli yang berada pada daerah overbought dengan garis yang telah menembus garis diatas 70% untuk RSI dan garis diatas 80% untuk stochastic oscillator. Daerah overbought atau jenuh beli tersebut tepatnya berada pada tanggal 16 September 2013 dengan harga open Rp 365, high Rp 395 dan close Rp 395. Maka dalam kondisi tersebut sangatlah tepat untuk melakukan transaksi Sell. Akan tetapi jika dilihat dari indikator MACD, garis MACD
57
tidak berada pada daerah overbought. Garis MACD tidak menunjukkan adanya transaksi untuk melakukan sell pada saham BHIT ini, maka hal yang tepat dilakukan pada kondisi tersebut yaitu dengan menggunakan indikator lainnya untuk memastikan keputusan yang akan dilakukan oleh para broker kepada para investor, agar memberikan masukkan yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil sebuah keputusan untuk menanamkan modalnya. Apabila dilihat dari daerah oversold indikator RSI, stochastic oscillator dan Moving Average Convergence Divergence sama – sama memberikan sinyal jenuh jual yang berarti Buy. Hal tersebut terjadi ketika garis RSI sudah berada dibawah angka 30%, stochastic oscillator berada dibawa angka 20%, sedangkan untuk MACD membuat crossover keatas, yang juga merupakan sinyal beli. Saat yang tepat dilakukan oleh para investor pada kondisi tersebut sebaiknya investor membeli saham BHIT, jika penggabungan ketiga indikator tersebut telah memberikan hasil yang baik, maka dapat dijadikan sebagai gambaran dalam menganalisis suatu pergerakan harga saham. Kemudian penggabungan suatu indikator dalam analisa harga saham tentunya dapat menguntungkan. Karena kita perlu mengetahui kondisi pergerakan harga saham tidak
hanya
menggunakan
mengkombinasikan
ketiga
satu
indikator
indikator tersebut
saja, jauh
akan lebih
tetapi baik
dengan
agar
kita
mengetahui peregerakan harga saham secara terperinci dengan masing – masing indikator. Sebab setiap indikator memiliki perbedaan dalam menentukan sinyal Buy maupun Sell. Penggabungan ketiga indikator tersebut dapat memberikan hasil kapan investor membeli dan menjual yang telah dijelaskan diatas. Penggabungan ini juga dapat digabungkan dengan metode indikator lainnya. Dalam penggabungan ini dapat dijelaskan bahwa keaktualan sebuah indikator dapat dilihat dari bersamaannya ketiga indikator tersebut dalam memberikan sinyal. Komponen dari biaya pembelian saham adalah Nilai pembelian saham ditambah komisi pialang saham dan ditambah dengan PPN 10%, kalau untuk komponen dari biaya penjualan saham adalah Nilai penjualan saham ditambah
58
komisi pialang ditambah PPN 10% dan ditambah dengan pajak penghasilan sebesar 0,1%. Berikut ilustrasi dalam pembelian atas saham BHIT. Misalnya seorang pemodal melakukan transaksi pembelian saham BHIT sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham BHIT terjadi pada posisi Rp 3.000 per saham pada tanggal 28 Agustus 2013. Berikut perhitungannya : 1 lot = 100 lembar saham Keterangan
Perhitungan
Nilai Uang (Rp)
Transaksi Beli
5 x 100 saham x Rp 3000 1.500.000
Komisi untuk Broker
0,3% x Rp 1.500.000
4.500
10% x Rp 4.500
450
(0,3% dari nilai transaksi) PPN 10% dari komisi Biaya Pembelian Saham
4.950
Total biaya yang dikeluarkan
1.504.950
Dan pada transaksi penjualan atas saham BHIT sebanyak 5 (lima) lot dimana harga saham BHIT terjadi pada posisi Rp 4.000 per saham pada tanggal 16 September 2013. Berikut perhitungannya : Keterangan
Perhitungan
Transaksi Beli
5 x 100 saham x Rp 3.000
Nilai Uang (Rp) 1.500.000
Komisi untuk Broker (0,3% dari nilai 0,3% x Rp 1.500.000
4.500
transaksi) PPN 10% dari komisi
450
10% x Rp 4.500
PPH atas Transaksi Jual (0,1% dari Nilai 0,1% x Rp 2.000.000
2.000
Transaksi) Biaya Pembelian Saham
6.950
Total Biaya yang dikeluarkan
1.493.050
4.3 Trend Pergerakan Harga Saham BHIT Tahun 2014 Pergerakan harga saham juga terdapat garis trend yang terdiri dari downtrend, uptrend dan sideways, yang dimana penulis sudah menjelaskan di bab sebelumnya. Garis trend dapat berpengaruh pada analisis pergerakan harga saham,
akan
tetapi
penulis
hanya
sedikit
menggambarkan
pembahasan
mengenai garis trend ini. Berikut data yang dapat ditampilkan oleh penulis.
59
Sideways Trend
Downtrend / Bearish
Uptrend / Bullish
Gambar 4.6 Garis trend pada saham BHIT tahun 2014 Dari gambar yang telah ditampilkan penulis mengenai garis trend pada pergerakan harga saham BHIT. Saham BHIT mengalami downtrend pada tanggal 28 Januari sampai dengan 5 Februari 2014, yang menandakan bahwa pada saat itu saham BHIT sedang turun, karena bersamaan dengan pemilihan presiden yang dimana salah satu calon presiden RI, yaitu Prabowo - Hatta memborong
saham
dipengaruhi
oleh
BHIT, harga
sehingga
yang
murah
saham dan
BHIT harga
menjadi pasar
turun
saat
itu
yang juga
mempengaruhi sebab, sedang mengalami penurunan menurut Reza Priambada di salah satu akun sosialnya. Setelah itu pergerakan harga saham BHIT juga mengalami uptrend yang artinya saat itu saham BHIT mulai mengalami sinyal yang positif atau kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya pembagian dividen kepada pemegang saham Rp 3 per saham. Dengan total dividen yang dibagikan adalah Rp 107 miliar. Saat ini perseroan masih mengalami rugi karena selisih kurs, anak – anak usaha Grup MNC. Seperti diketahui, sepanjang 2013 mengalami rugi bersih sebesar Rp 343,7 miliar. Dimana pendapatan bersih BHIT pada
60
2013 sebesar Rp11,53 triliun atau naik 17,77 bersih dari pendapatan bersih pada 2012 sebesar Rp 9,79 triliun. Dan perseroan juga menargetkan peningkatan pada pendaptannya atau meningkat dari perolehan tahun sebelumnya. Adapun peningkatan pendapatan diperoleh karena tahun ini perseroan akan lebih memfokuskan diri di sektor media, financial dan properti. Selain downtrend dan uptrend, pergerakan harga saham BHIT juga mengalami pergerakan secara mendatar. Hal dikarenakan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diperkirakan melemah terbatas. Hal ini lantaran bursa saham global dan Asia, masih bergerak dengan tidak menentu sehingga tidak menjadi sentimen positif pergerakan IHSG. David menyatakan kondisi global yang masih tidak menentu menyebabkan indeks hari ini diprediksikan akan melemah terbatas. Dikarenakan aksi profit taking. Investor disarankan untuk tetap disiplin dan menajalankan skema trading. 4.4
Analisa
Teknikal
Saham
BHIT
Tahun
2014
dengan
Indikator
Stochastic Oscillator PT MNC Investama (BHIT) mulai Februari 2014 keluar dari daftar saham
unggulan
LQ45,
karena
sahamnya
yang
semakin
lama
semakin
melemah. Yang dikarenakan adanya pengaruh dari pertumbuhan ekonomi yang melambat. Berikut gambar pergerakan harga saham BHIT pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2014.
61
Gambar 4.7 Saham BHIT 2014 dengan Stochastic Oscillator Data diatas merupakan pergerakan harga saham BHIT secara proyeksi yang dapat digunakan untuk menganalisis keadaan harga saham BHIT saat ini. Berdasarkan gambar diatas penulis menggunakan indikator Stochastic Oscillator untuk memprediksi harga saham BHIT apakah mengalami kenaikan atau penurunan pada tanggal 9 Juni 2014. Dilihat dari data yang ada, pergerakan saham BHIT pada tanggal 9 Januari tidak memberikan sinyal jual karena saat itu harga saham BHIT masih sideways. Dari garis stochastic oscillator tepatnya berada pada tanggal 30 Januari saham BHIT memberikan sinyal beli karena garis %K telah memasuki dibawah angka 20% yang artinya oversold. Maka saat itu investor harap segera
membeli saham BHIT dengan harga penutupan Rp 300, sebab
dikhawatirkan harga akan naik kembali. Saham BHIT mulai mengalami kenaikan harga pada tanggal 17 Februari
sampai
19
Februari
2014
yang
dilihat
dari
grafik
stochastic
Oscillator. Diikuti dengan pergerakan garis stochastic oscillator tanggal 11 Juni 2014 yang telah memasuki garis %K dengan wilayah angka diatas 80% tepatnya 90% yang menandakan saat itu garis stochastic oscillator berada di
62
daerah overbought. Ketika saat itu para pemodal dapat mejual sahamnya dengan kisaran harga penutupan sebesar Rp 328. Setelah garis stochastic oscillator berada pada daerah overbought yang menandakan jenuh beli yang bearti memberikan kondisi untuk menjual saham para investor, hari selanjutnya berkisar 2 hari setelah berada pada daerah tersebut, saham BHIT mulai mengalami penurunan karena berada ditengah – tengah garis 80% - 20%. Saat itu saham BHIT melemah karena mengalami Bearish yang berarti saham BHIT akan kembali mengalami penurunan, karena sebelumnya telah berada pada wilayah overbought yang dimana investor telah menjual sahamnya sehingga berdampak pada kondisi harga saham BHIT yang menurun karena bisa saja para investor bermain hanya dengan waktu yang sebentar atau jangka pendek dalam memainkan sahamnya agar mendapatkan keuntungan yang yang mereka inginkan. Hal tersebut memang tidak dibenarkan karena semua dari keputusan
investor
adalah
hak
mereka,
karena
setiap
investor
mengeluarkan keputusan untuk memilih suatu keadaan saat
berhak
harga turun
ataupun naik. Walaupun
pada
tanggal
19
Juni
2014
garis
indikator
stochastic
oscillator berada di posisi tengah, para investor tetap dapat masuk ke pasar namun dengan memperhatikan support yang ada, karena dengan memperhatikan garis support investor dapat mengetahui batas bawah dan dapat menegtahui bayangan resiko yang akan diterima. Penulis berpendapat bahwa dengan menggunakan chart harian ini diharapkan investor dapat dengan baik membaca harga saham ini dan yakin dalam mengambil keputusan terutama untuk keputusan jangka panjang. Penulis juga menyarankan pada tanggal 19 Juni 2014 tersebut sebaiknya para investor melakukan hold atau wait and see. Sebab, saat itu saham BHIT menurun begitu cepat yang saat ini berada pada garis angka 50% yang kemungkinan saham BHIT akan mengalami penurunan kembali.
63
4.5
Analisa Teknikal
Saham BHIT Tahun 2014 dengan Indikator
Relative Strength Index Dalam melakukan analisa pada saham BHIT penulis juga menggunakan indikator lain selain stochastic oscillator , yaitu RSI. Pergerakan harga saham BHIT masih menggunakan data grafik harian pada candlestick, akan tetapi pada pembahasan kali ini penulis menggunakan data grafik harga saham tahun 2014 saat ini. Pada bulan Juni 2014 ini PT MNC Investama dihebohkan dengan berita adanya transaksi yang dilakukan menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini ramai dibahas di kalangan analis pasar modal, karena mengingat jumlahnya yang besar, diatasnamakan salah satu pasangan calon presiden, dan dilakukan menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014. Ditanya mengenai kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meneliti transaksi ini, Nuhaida (salah satu Komisioner OJK) menjawab pertanyaan tersebut bahwa soal itu bukan kewenangan lembaganya, karena itu bidang tugas PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Kemudian menanyakan kembali kepada Agus Santoso selaku Wakil Kepala PPATK mengatakan bahwa beliau juga belum mengetahui berita tersebut. Belum jelas, apa sebelumnya motif dari transaksi ini. Dalam transaksi pembelian saham, pihak pemilik dana tidak perlu menjelaskan asal – usul dana yang dia punyai, berbeda dengan transaksi transfer dana melalui bank. UU No. 3 tahun 2011 tentang transfer dana menjelaskan bahwa penyedia jasa transfer wajib untuk memiliki informasi yang detail mengenai pengirim dan penerima dana serta sumber dana. Namun, UU Pasar Modal menyatakan proses transaksi saham tidak harus memberitahukan dari mana dana berasal, karena proses know your cilent (KYC) sudah dilakukan oleh bank. KYC yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas di pasar modal hanya pada saat pembukaan rekening seperti dalam peraturan pasar modal. (sumber data : Bareksa.com) Berdasarkan berita tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal sangat mempengaruhi pergerakan harga saham. Salah satu faktor
64
eksternal pada berita tersebut berada pada gejolak politik dalam negeri. Terlepas dari berita tersebut, penulis memprediksi harga saham BHIT dengan menggunakan indikator RSI. Berikut data yang dapat dihasilkan dengan menggunakan grafik candlestick pada saham BHIT 2014.
overbought oversold
Gambar 4.8 Saham BHIT 2014 dengan Relative Strength Index Sama seperti pembahasan sebelumnya dengan menggunakan indikator stochastic oscillator, bahwa pada tanggal 19 Juni 2014 saham BHIT grafik candlestick menunjukkan Bearish yang artinya pada saat itu harga mengalami penurunan. RSI adalah indikator kekuatam pasar yang bergerak dalam batasan 0 hingga 100. Ditujukan untuk mengenali peluang berbaliknya harga dalam interval waktu yang relatif pendek. Gunakan RSI untuk level oversold ketika trend naik, untuk mencari peluag lebih murah. RSI memberikan indikasi harga tertinggi dan terendah yang terjadi pada grafik pergerakan harga saham. Ketika harga mencapai level dasar, RSI telah memasuki area oversold dibawah level 30, kemudian harga bergerak naik
65
membentuk puncak (top) yang diikuti oleh RSI di atas 70 (overbought) dan turun kembali membentuk dasar yang ditandai dengan penurunan RSI kembali ke bawah level 30. Dan menurut data yang telah dihasilkan, garis RSI berada pada daerah oversold atau jenuh jual ketika garis RSI menunjukkan level 10.9% yang tepatnya ditujukkan pada tanggal 14 April 2014. Pada saat itu investor dapat membeli saham BHIT dengan harga rendah. Selanjutnya ditahun 2014 garis RSI juga menunjukkan area overbought, ketika garis RSI berada di level 80% yang di indikasikan pada tanggal 24 Februari 2014, akan tetapi saat itu grafik candlestick menunjukkan Bullish Harami Cross, yang artinya pada level seperti itu investor dapat menjual sebagian atau seluruh sahamnya, disaat harga sedang mengalami kenaikan sebelum kembali terjadinya penurunan. Akan tetapi, pada tanggal 19 Juni 2014 garis RSI tidak menunjukkan sinyal beli ataupun sinyal jual yang berarti berada di area oversold maupun overbought. Karena saat itu garis RSI hanya berada di tengah – tengah level 70% - 30%, yaitu level 53.1%. Dalam kondisi tersebut sebaiknya para pemodal yang ingin membeli saham BHIT lebih baik menunda keputusannya sampai saham BHIT benar – benar berada pada level dibawah 30% dan untuk investor yang sudah berada kepemilikan saham di perusahaan ini, sebaiknya mengambil keputusan dengan menahan sahamnya agar tidak mengalami kerugian yang dapat membuat investor menjadi stress, karena tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan. 4.6 Analisa Teknikal Saham BHIT Tahun 2014 dengan Indikator Moving Average Convergence Divergence Indikator MACD juga digunakan penulis untuk menganalisis pergerakan harga saham pada saham BHIT. Saham BHIT saat ini mengalami pergerakan yang tidak stabil, karena harga saham BHIT terus mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak cukup melambung tinggi. Berikut data yang dapat ditampilkan
oleh
penulis
dalam
grafik
candlestick dengan
menggunakan
66
indikator MACD. Dalam data tersebut masih menggunakan data pergerakan saham harian.
Gambar 4.9 Saham BHIT 2014 dengan Moving Average Convergence Divergence
Indikator MACD ditampilkan terpisah dari grafik candlestick sama seperti indikator lainnya. Dari tampilan tersebut kita dapat melihat bahwa terdapat dua buah garis MA dalam indikator MACD. Dua buah garis tersebut yang akan kita analisa untuk menentukan kondisi Overbought dan Oversold. Jika garis MA berada di bawah dan mulai berbelok ke atas, maka saat itulah terjadi kondisi oversold yang berarti saat yang tepat untuk melakukan transaksi BUY. Demikian sebaliknya jika garis MA berada diatas dan mencapai puncak kemudian
mulai
berbelok
menuju
kebawah,
maka
saat
itulah
kondisi
overbought sehingga saat itu tepat untuk melakukan transaksi SELL.
Menurut data yang dihasilkan dalam gambar 4.8 bahwa garis MACD telah memasuki area oversold atau jenuh jual tepat berada pada tanggal 14 Februari 2014 yang dimana pada saat itu garis MACD dan signal line lepas
67
dari histogram di bawah zero line. Saat itu garis MACD menunjukkan sinyal beli, sehingga investor dapat melakukan transaksi beli saham saat itu. Selanjutnya, jika dilihat dari area overbought atau jenuh beli, garis MACD diindikasikan pada tanggal 24 Maret 2014. Karena pada saat itu garis MACD terlepas dari histogram di atas zero line. Dan diikuti dengan garis MACD yang memuncak dan mulai mengarah ke bawah dalam kondisi tersebut dapat diartikam bahwa incestor dapat menjual kepemilikan sahamnya di perusahaan PT MNC Investama Tbk. Akan tetapi pada tanggal 19 Juni 2014 garis MACD tidak memberikan sinyal yang pasti karena saat itu garis MACD tidak memotong signal line dari bawah ke atas, begitupun sebaliknya garis MACD tidak memotong signal line dari atas ke bawah. Oleh karena itu, penulis memberikan keputusan untuk tidak melakukan transaksi apapun. Dan sebaiknya pada saat itu investor atau pemodal yang sudah mempunyai kepemilikan saham di perusahaan ini menahan sahamnya sementara untuk tidak menjual maupun membeli saham BHIT.
68