BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
4.1.
Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Biaya awak pesawat adalah biaya kedua terbesar yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan penerbangan setelah biaya bahan bakar. Karena itu, penjadwalan awak pesawat adalah salah satu kegiatan penjadwalan yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam industri penerbangan. Terlebih lagi dalam persaingan yang semakin ketat antar maskapai penerbangan, tuntutan akan optimalisasi biaya agar perusahaan dapat terus bertahan menjadi tidak terelakkan. Banyaknya jumlah awak pesawat yang ditugaskan untuk melayani setiap rute penerbangan tentunya akan sangat mempengaruhi besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh maskapai penerbangan. Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam penjadwalan awak pesawat meliputi waktu terbang maksimum, waktu tugas maksimum, waktu istirahat minimum, dan jumlah pendaratan maksimum per hari. Selain itu, lamanya selang waktu bertugas antar penggal penerbangan serta perpindahan pesawat selama rotasi penugasan juga turut mempengaruhi penyusunan periode tugas awak pesawat. Faktor – faktor tersebut tidak dapat dihiraukan begitu saja, karena akan sangat berpengaruh kepada kondisi fisik dan
78
psikologis awak pesawat yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kinerja awak pesawat serta citra perusahaan penerbangan di mata konsumen. Untuk itu dalam penyusunan periode tugas awak pesawat, faktor – faktor tersebut di atas perlu dijadikan sebagai batasan dalam membuat kemungkinan – kemungkinan ( enumerasi ) periode tugas ( duty period ) yang melingkupi semua penggal penerbangan yang ada. Adanya dukungan sistem informasi tentunya juga akan mempermudah dan mempercepat tugas bagian Crew Planning yang setiap saat harus siap untuk menyusun periode tugas ( duty period ) dan
rotasi penugasan
( pairing ) awak pesawat apabila ada perubahan rute penerbangan dari departemen niaga.
Langkah – langkah yang dilakukan dalan tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Awal Mengetahui kegiatan umum perusahaan yang berjalan serta identifikasi masalah. 2. Perumusan Masalah Menentukan permasalahan yang akan diangkat sebagai topik penelitian dan pembatasan masalah.
79
3. Studi Pustaka Mempelajari dan membaca buku – buku, jurnal, artikel di surat kabar, dan buku – buku referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 4. Pengumpulan Data Mengumpulkan data utama dan data penunjang yang mendukung penelitian, antara lain : •
data umum perusahaan
•
struktur organisasi perusahaan dan uraian pekerjaan ( job description )
•
data rute penerbangan
•
pedoman awak pesawat
•
rotation diagram pesawat
•
data penjadwalan awak pesawat
5. Pengolahan Data Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan dan perhitungan sebagai berikut : •
penentuan variabel model dengan enumerasi periode tugas
•
perumusan permasalahan utama dengan metode penugasan
•
penyelesaian permasalahan utama
•
penyusunan periode tugas awak pesawat
•
penghitungan jumlah awak pesawat bertugas
80
6. Analisa dan Usulan Pemecahan Masalah Analisis dan usulan pemecahan masalah sebagai berikut : •
analisa sistem penjadwalan awak pesawat yang sedang berjalan
•
analisa faktor yang mempengaruhi sistem penjadwalan awak pesawat
•
alternatif usulan metode penjadwalan awak pesawat
•
analisis hasil periode tugas : perbandingan jumlah awak pesawat yang bertugas dari sistem usulan dengan sistem penjadwalan yang sedang berjalan
7. Perancangan Sistem Informasi Langkah – langkah dalam perancangan sistem informasi sebagai berikut : •
pembuatan dokumentasi desain dan dokumentasi analisis
•
pembuatan spesifikasi file
•
pembuatan spesifikasi proses
•
pembuatan rancangan masukan dan keluaran
81
Gambar 4.1. Metodologi Pemecahan Masalah
82
Gambar 4.2. Diagram Alir Proses Analisis dan Usulan
83
4.2.
Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini digunakan beberapa metodologi pengumpulan data, yaitu sebagai berikut : 1. Field research Merupakan riset yang dilakukan dalam usaha pengumpulan data – data dengan melihat secara dekat dan langsung pada perusahaan yang bersangkutan. Dalam melakukan riset ini, beberapa teknik yang digunakan antara lain : a. Observasi ( pengamatan ) Yaitu mengadakan pengamatan serta peninjauan langsung terhadap kegiatan operasional yang berlangsung di kantor pusat Mandala Airlines. Dalam hal ini, penulis melakukan praktek kerja di bagian crew scheduling selama kurang lebih 1 bulan. b. Penelitian data tertulis Yaitu penelitian yang dilakukan terhadap bagian crew scheduling di Mandala Airlines. Penelitian meliputi dokumen / data yang berkaitan dengan kegiatan penjadwalan awak pesawat serta informasi – informasi lainnya yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. c. Wawancara Yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung kepada karyawan, kepala bagian terkait, dosen pembimbing, serta pihak – pihak terkait
84
lainnya mengenai permasalahan, informasi dan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini. 2. Library research Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan cara membaca buku – buku, jurnal, dan buku referensi lainnya yang dianggap perlu dan relevan dalam pembahasan dan penyelesaian penyusunan skripsi ini. Buku – buku referensi yang berhubungan dengan kegiatan penjadwalan awak pesawat di penerbangan agak sulit untuk ditemukan di pasaran, sehingga pencarian buku harus dilakukan di perpustakaan pusat pelatihan perusahaan penerbangan lain. Beberapa artikel di media massa yang membahas pesatnya perkembangan industri penerbangan saat ini juga turut menambah informasi yang berhubungan dalam penyusunan skripsi ini. Sumber pustaka terbanyak didapatkan dari makalah dan jurnal
yang
didapatkan dari internet.
Sementara itu, parameter yang akan digunakan dalam penyusunan periode tugas awak pesawat adalah : 1. Rute dan jadwal penerbangan Rute dan jadwal penerbangan yang dimaksudkan disini tidak hanya meliputi keterangan mengenai kode penggal penerbangan; kota asal
85
( departure ) dan kota tujuan ( arrival ); waktu keberangkatan ( ETD : Estimated Time Departure ) dan waktu tiba ( ETA : Estimated Time Arrival ), baik waktu secara Local Time ( LT ) maupun waktu secara UTC ( Universal Time Calculate ); tetapi juga lamanya Estimated Block Time dari penggal penerbangan yang bersangkutan. 2. Pedoman awak pesawat Faktor manusia sangat berpengaruh terhadap keselamatan suatu penerbangan. Dari berbagai pengalaman yang ada, tidak jarang terjadinya kecelakaan pesawat yang disebabkan karena faktor kesalahan manusia. Hal ini merupakan faktor yang tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalkan. Peraturan – peraturan secara garis besar telah ditetapkan oleh badan penerbangan internasional melalui CASR ( Civil Aviation Safety Regulation ). Hal – hal yang biasanya diatur dalam penugasan awak pesawat adalah : waktu terbang maksimum, waktu tugas maksimum, waktu istirahat minimum, dan jumlah pendaratan maksimum per hari. 3. Penjadwalan awak pesawat Selain ketentuan – ketentuan yang telah ditetapkan oleh CASR (Civil Aviation Safety Regulation ); dalam penjadwalan awak pesawat, terutama dalam penyusunan periode tugas, perlu diperhatikan pula lamanya selang waktu bertugas antar penggal penerbangan serta perpindahan pesawat yang terjadi selama rotasi penugasan.
86
4. Diagram rotasi pesawat ( rotation diagram ) Diagram ini dikeluarkan oleh departemen niaga yang merupakan sumber untuk menyusun suatu periode tugas. Pada diagram ini, ditentukan tipe pesawat yang akan digunakan untuk melingkupi sejumlah penggal penerbangan. Masing – masing pesawat melingkupi sejumlah penggal penerbangan yang telah disusun rotasinya sesuai dengan kota asal ( departure ) dan kota tujuan ( arrival ); serta waktu keberangkatan ( ETD : Estimated Time Departure ) dan waktu tiba ( ETA : Estimated Time Arrival ) penggal penerbangan.