BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN
4.1
Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan PT Nilaco Permai yang memproduksi berbagai macam produk yang berasal dari
bahan baku biji plastik ini menggunakan perencanaan produksi make to order, yang artinya bahwa produksi yang akan dilakukan adalah setelah memperoleh pesanan dari konsumen / pelanggannya. Kebijakan make to order ini dilaksanakan dengan alasan untuk menghindari stok barang yang berlebihan dimana hal tersebut dapat menimbulkan biaya simpan. Untuk layout pabrik, PT Nilaco Permai ini termasuk jenis process layout, sering pula disebut dengan functional layout, dimana susunan tata letak dari fasilitas produksi PT Nilaco Permai dikelompokkan berdasarkan kesamaan proses dari proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan tersebut. Proses untuk membuat setiap produk bisa dikatakan sangat sederhana, jadi jarang ditemukan proses produksi yang mempunyai struktur pohon yang kompleks, kebanyakan proses produksi mempunyai struktur lurus. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah urutan proses produksi untuk pembuatan kantong plastik HD yang berasal dari biji plastik yang sudah disiapkan dan hasil berupa kantong plastik yang tidak disablon, proses disajikan dalam bentuk OPC (Operation Process Chart) agar lebih singkat :
37
Kantong Plastik HD
Biji Plastik Dikeringkan
Mesin Oven
O-1
O-2
O-3
O-4
Dilebur
Didinginkan (lembaran plastik)
Mesin blowing
Dilem Mesin potong
O-5 I-1
Dipotong dan Inspeksi Mesin plong
O-6
Dibentuk pegangan
O-7 I-2
Pengemasan dan Inspeksi
Manual
Dimana O menunjukkan operasi dan I menunjukkan Inspeksi Diagram 4.1 Operation Process Chart untuk pembuatan kantong plastik HD
38 Jadi jika diurutkan maka susunan proses dan sumber yang digunakan adalah seperti pada gambar 4.1, untuk membuat kantong plastik HD pertama-tama biji plastik dikeringkan dengan mesin yang biasa disebut mesin oven agar kemudian dengan mesin blowing dapat dilebur dan dijadikan lembaran plastik yang panjang. Pada mesin blowing ini biasa sudah diatur ukuran lembaran sesuai dengan permintaan pelanggan. Hasil dari berupa lembaran plastik panjang ini lalu digulung kemudian dilem dan dipotong menjadi bentuk kantong plastik dengan mesin yang biasa disebut dengan mesin potong. Setelah itu kantong plastik dilubangi untuk membuat pegangan dengan menggunakan mesin yang biasa disebut sebagai mesin plong. Dari contoh operation process chart tersebut dapat dilihat bahwa untuk membuat suatu sistem penjadwalan proses produksi yang baik dan optimal dipengaruhi oleh beberapa variabel antara lain seperti : banyaknya jumlah pekerjaan/job, due date dari job, bobot job, horizon waktu, banyak operasi untuk tiap job, waktu masing-masing operasi dan sumber yang digunakan untuk tiap operasi. Sedangkan ukuran kinerja yang digunakan adalah tardiness tertimbang total dimana semakin kecil nilai tardiness semakin baik suatu sistem penjadwalan. Berikut adalah data flow diagram dari program yang dibuat :
39
Mulai Data Input
Proses Inisialisasi
Slot waktu awal yang mungkin
Dynamic Programming
Nilai fungsi tujuan tardiness tertimbang total
List Scheduling
Sumber yang digunakan
Perhitungan Volume
Waktu awal operasi
Nilai pengali yang diperbaharui
Volume Produksi
Metode Subgradien
Penjadwalan untuk tiap operasi
Selesai
Diagram 4.3 Data Flow Diagram Program
Berikut ini adalah keseluruhan :
flowchart algoritma penyelesaian
masalah secara
40
Mulai
Input variabel perhitungan
Inisialisasi pengali Lagrange
Menentukan slot waktu yang mungkin
Tidak
Menentukan nilai fungsi tujuan tardiness minimum dengan dynamic programming
Nilai fungsi tujuan tardiness minimum
Ya Slot waktu awal untuk tiap operasi
Perhitungan Volume Produksi
Metode Subgradien memperbaiki nilai pengali Nilai fungsi tujuan tardiness
List Scheduling
Penjadwalan untuk tiap operasi
Selesai
Diagram 4.2 Flowchart Algoritma Penyelesaian Masalah
41 4.2
Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif karena data yang ada berupa
bilangan. Berdasarkan sumber pengambilan datanya, data yang diteliti ini termasuk data primer, karena data diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer juga disebut data asli atau data baru. Data yang akan ditelitipun tergolong sebagai data kerat lintang (cross section) karena datanya terkumpul pada suatu waktu (bersamaan) yang kemudian diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang-orang yang diamati, maka observasi dalam penelitian ini termasuk observasi partisipan. Observasi partisipan merupakan observasi di mana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Instrumen penelitian yang digunakan berupa ceklis, karena metode yang digunakan adalah pengamatan. Data yang dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk tabulasi, khususnya tabel biasa.
4.3
Perancangan Program aplikasi akan dibuat menggunakan 4 layar tampilan, yaitu layar detail
job, layar detail operasi, layar volume dan gantt chart. Berikut adalah state transition diagram antar layar :
42 Klik button tampil input atau button process
Klik button tampil input atau button processs
Klik tab menu layar detail operasi Layar Detail job
Klik tab menu layar detail job
Program diterminasi
Layar Detail operasi
Klik button gantt chart
Mulai
Klik tab menu layar volume Kembali ke layar aktif
Klik tab menu layar detail job
Klik tab menu layar volume
Layar Gantt Chart
Kembali ke layar aktif
Kembali ke layar aktif
Klik tab menu layar detail operasi
Layar Volume
Diagram 4.4 State Transition Diagram Antar Layar Dibawah ini adalah rancangan layarnya : 1. Layar Detail Job
Tab menu job
Tab menu operasi
Tab menu volume
Input keterangan yang berhubungan dengan job Tampilan data yang sudah diinput
Tampilan hasil dari perhitungan
Tampil input
Gantt Chart
Process
Keluar
Gambar 4.1 Rancangan Layar Detail Job
43 2. Layar Detail Operasi
Tab menu job
Tab menu operasi
Tab menu volume
Input keterangan yang berhubungan dengan operasi Tampilan data yang sudah diinput
Tampilan hasil dari perhitungan
Tampil input
Gantt Chart
Process
Keluar
Gambar 4.2 Rancangan Layar Detail Operasi 3. Layar Volume
Tab menu job
Tab menu operasi
Tab menu volume
Input keterangan yang berhubungan dengan perhitungan waktu dan volume produksi serta hasil perhitungan Tampilan data yang sudah diinput
Tampilan hasil dari perhitungan
Tampil input
Gantt Chart
Process
Gambar 4.3 Rancangan Layar Volume
Keluar
44 4. Layar Gantt Chart
1 1 2 Mesin 3
2
Horizon Waktu 3
proses 1
proses 2 proses 3
proses 4
4
Gambar 4.4 Rancangan Layar Gantt Chart
10