42
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
4.1 Tahapan Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Mulai
Observasi/ pengamatan lapangan
Wawancara
Identifikasi masalah
Pengumpulan data-data historis Merancang metode perhitungan jumlah dan kombinasi batch size optimum dengan metode algoritma
Membuat klasifikasi ABC terhadap bahan baku yang digunakan
Menentukan titik pemesanan ulang bahan baku
43
Perancangan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan penentuan kombinasi batch size optimal
Membuat data flow diagram (DFD) Membuat kamus data Normalisasi Entity Relationship Diagram (ERD) Spesifikasi database Spesifikasi proses Perancangan interface Evaluasi rancangan aplikasi perencanaan kebutuhan bahan baku dan penentuan kombinasi batch size optimal
Berhasil ?
Selesai
Gambar 4.1 Tahapan perumusan masalah
44
4.2 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Tabel 4.1 Teknik Pengumpulan Data Data 1.Penomoran
Sumber batch Buku
produksi bedak T/C penomoran
catatan
Cara pengambilan data Fotocopy
Alat yang digunakan Mesin fotocopy
Fotocopy
Mesin fotocopy
batch
Shinzui SPF 18 untuk produksi yang ada semua warna yaitu dibagian produksi. pinky, beige, natural, ivory dengan No SO C04/III/0004
2.Penomoran
batch Buku
produksi bedak T/C penomoran
catatan batch
Refill Shinzui SPF 18 produksi yang ada untuk semua warna dibagian produksi pinky, beige, natural, ivory dengan No SO CO4/IV/0001 3.Master Composition File komputer di Di bedak T/C Shinzui bagian R&D
print,
fotocopy
di komputer, printer, mesin fotocopy
SPF 18 untuk semua warna pinky, beige, natural, ivory 4.Sejarah dan struktur File komputer di Di print organisasi perusahaan
bagian HRD
komputer, printer
45
Dalam metodologi pemecahan masalah, model rumusan masalah seperti diagram flow diatas adalah sebagai berikut : 1. Awal mula pelaksanaan skripsi, setelah mendapatkan perusahaan yaitu PT Cosmar, penulis pertama-tama melakukan observasi/ pengamatan di perusahaan tersebut
untuk melihat kegiatan perusahaan yang sedang
berjalan. 2. Kemudian melakukan wawancara dengan : • Kepala personalia / HRD untuk mendapatkan persetujuan membuat skripsi di perusahaan tersebut • Manager R&D • Kepala Produksi • Staff produksi 3.
Dari pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan,
kemudian
diidentifikasi permasalahan yang terjadi adalah belum adanya metode yang akurat ( saat ini masih dilakukan manual dan menggunakan metode kirakira) untuk menentukan jumlah & kombinasi batch size optimum untuk pesanan bedak Shinzui SPF 18. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengumpulkan data-data yaitu :
46
• Penomoran batch produksi bedak T/C Shinzui SPF 18 untuk semua warna yaitu pinky, beige, natural, ivory dengan No SO C04/III/0004 • Penomoran batch produksi bedak T/C Refill Shinzui SPF 18 untuk semua warna pinky, beige, natural, ivory dengan No SO CO4/IV/0001 • Master Composition bedak T/C Shinzui SPF 18 untuk semua warna pinky, beige, natural, ivory 4. Merancang metode perhitungan untuk menentukan jumlah dan kombinasi batch size optimum dengan metode algoritma. Model algoritma untuk menentukan jumlah dan kombinasi batch size optimal adalah :
47
Mulai
Tentukan variabel : Order = jumlah pesanan (psc) x 11,25 gr xMax = kapasitas mesin maksimal = 45000 gr yMin = kapasitas mesin minimal = 28000 gr aMax = banyaknya batch size ukuran 45000 gr bMin = banyaknya batch size ukuran 28000 gr sisZ = batch size yang dapat digunakan untuk produksi
Hitung aMax = order / xMax
aMax - 1
Hitung sisa = order - (aMax * xMax)
tidak sisa = 0
ya
sisa < yMin
tidak
Hitung bMin = sisa / yMin
Hitung sisaZ = sisa - (bMin * yMin)
yMin - 1
tidak
ya sisaZ < yMin
ya
sisaZ = 0
tidak
Didapatkan kombinasi batch size optimal
Selesai
Model algoritma perhitungan kombinasi batch size
ya
48
5. Membuat klasifikasi ABC terhadap bahan baku yang digunakan untuk bedak T/C Shinzui SPF 18. Bedak T/C Shinzui SPF 18 terdiri dari 4 warna yaitu Pinky, Beige, Natural, Ivory. Maka bahan baku yang digunakan cukup bervariasi antara 16 – 18 item bahan baku. Karena bahan baku yang digunakan beragam jenisnya, maka untuk mengendalikan persediaan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi, pertama bahan baku diklasifikasikan berdasarkan
klasifikasi
ABC
untuk
persediaan.
Hal
itu
untuk
memfokuskan pengendalian persediaan bahan baku yang memiliki jumlah yang besar diantara yang lain dalam total keseluruhan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Untuk membagi bahan baku kedalam kelas A, B, dan C adalah sebagai berikut : 1.
Hitung total keseluruhan bahan baku dari tiap warna bedak (Pinky, Beige, Natural, Ivory), caranya : • Total Bahan baku = jumlah order (pcs) x 11,25 gr • Kebutuhan bahan baku = Total bahan baku + 10 % dari Total Bahan baku
2.
Susun urutan bahan baku berdasarkan urutan bahan baku yang memiliki jumlah yang besar ke yang kecil
49
3.
Untuk tiap bahan baku hitung kebutuhan bahan baku dikalikan dengan komposisi bahan baku / 1.0000 gr
4.
Jumlahkan kebutuhan bahan baku secara komulatif
5.
Hitung nilai persentase komulatifnya
6.
Klasifikasikan ke dalam kelas A, B dan C secara berturut-turut masingmasing sebesar 80%, 15%, dan 5% dari atas
6. Menghitung Titik pemesanan ulang Setelah bahan baku diklasifikasikan ke dalam kelas A, B, C untuk bahan baku yang termasuk dalam kelas A yaitu yang mewakili 80% dari kebutuhan bahan baku yang diperlukan dan yang lebih besar jumlahnya diantara bahan baku kelas B dan C, maka untuk mengendalikan persediaan bahan baku, akan dihitung tingkat kebutuhan kebutuhan bahan / batch, kebutuhan bahan baku selama lead time (waktu tenggang), persediaan pengaman (safety stock) sebesar 40% kebutuhan bahan baku selama lead time untuk menjaga dan melindungi kemungkinan terjadinya kekurangan bahan, misalnya keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier, dan titik pemesanan ulang bahan baku. Untuk menghitung titik pemesanan ulang, caranya adalah sebagai berikut
50
Tentukan : • Tingkat Kebutuhan Bahan= Keb. Bahan Baku (Pinky+Beige+Natural+Ivory) Jumlah Batch size • Kebutuhan bahan baku selama lead time : Tingkat Kebutuhan bahan x kapasitas produksi/hari x Lead Time • Persediaan Pengaman = 40 % x Kebutuhan Bahan baku selama lead time • Titik pemesanan ulang : Kebutuhan Bahan baku selama lead time + Persediaan Pengaman 7.
Perancangan aplikasi perencanaan kebutuhan bahan baku dan penentuan kombinasi batch size optimal, terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
- Membuat Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan proses-proses serta aliran data dalam sistem, yaitu berupa input, proses, dan output. Dalam menggambarkan DFD menggunakan pendekatan atas – bawah (top-down way) yaitu mulai dari level 0 (diagram konteks), level 1 (diagram nol), dan level 2 (diagram rinci) - Membuat kamus data dari data store dan aliran data, kemudian normalisasi data store yang digambarkan pada DFD - Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) - Spesifikasi database : menjabarkan rancangan dari database - Spesifikasi proses : menjelaskan proses yang terdapat dalam sistem - Merancang interface (antarmuka)