BAB 4 KONS EP DES AIN
4.4 Landasan Teori / M etode Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: 4.4.1
Teori Komunikasi •
Teori Gestalt atau Persepsi Visual, untuk menganalisis dan mendefinisikan cara-cara manusia mempersepsikan visual, memori dan asosiasi pikiran dan pengetahuan, psikologi sosial dan psikologi seni (Yongky Safanayong, 2006, p43).
•
Teori Semiotik, untuk menciptakan dan menyampaikan makna melalui tanda yang berkenaan dengan komunikasi serta mempertegas cara menata susunan tanda (Yongky Safanayong, 2006, p46).
•
Classical Conditioning, suatu teknik yang digunakan untuk mengasosiasikan rangsangan sehingga menimbulkan respon yang tidak disadari, baik secara fisik maupun emosional (William Lidwell et al., 2003, p32).
•
Consistency, kegunaan dari sebuah sistem akan meningkat ketika satu bagi yang sama diekspresikan dengan cara yang serupa (William Lidwell et al., 2003, p46).
•
Development Cycle, produk yang sukses biasanya mengikuti 4 tahap penciptaan: adanya keperluan, pembuatan desain, pengembangan dan pengujian (William Lidwell et al., 2003, p62).
•
Forgiveness, desain harus membantu orang menghindari kesalahan dan meminimalkan konsekuensi negatif dari kesalahan ketika mereka lakukan sesuatu (William Lidwell et al., 2003, p88).
4.4.2
Teori Visual •
Teori Ekologis Komunikasi Visual, menjelaskan bahwa komunikasi visual lebih berhubungan secara intrinsik dengan sifat ruang dalam lingkungan: layout, komposisi, pencahayaan, gerak, gradasi, bentuk, ukuran, kepadatan dan skala ”suatu penjelasan langsung mengenai persepsi sifat-sifat lingkungan yang nyata bisa terjadi apabila diambil dari konsep-konsep ekologi dan bukan dari matematika atau fisika” (James Gibson, 2006, p51).
•
Allegory, pendekatan visual dengan mengilustrasikan suatu konsep abstrak atau isi dengan memakai suatu gambaran simbolis, biasanya sebagai personifikasi / perlambangan atau suatu keadaan (Yongky Safanayong, 2006, p50).
•
Symbolisme, pendekatan visual dengan menerapkan komponen, objek dan image-image seperti simbol-simbol untuk mengekspresikan arti yang kompleks. (Yongky Safanayong, 2006, p51).
•
Highlighting, sebuah teknik untuk mengarahkan perhatian ke suatu area teks atau gambar (William Lidwell et al., 2003, p108).
•
Mnemonic Device, sebuah metode perancangan ulang informasi agar informasi lebih mudah diingat (William Lidwell et al., 2003, p134).
•
Picture Superiority Effect, gambar lebih mudah diingat daripada teks (William Lidwell et al., 2003, p152).
•
von Restorff Effect, fenomena memori di mana hal-hal yang tampak berbeda lebih cenderung diingat dari hal-hal umum (William Lidwell et al., 2003, p204).
4.4.3
Teori Layout •
Teori Komposisi Dasar dalam fotografi (Lister Hartono, 2006): o
The Symmetrical Composition
o
The Rule of Third
o
•
The Golden Rule
Golden Ratio, rasio pada unsur-unsur bentuk, seperti tinggi dan lebar, sekitar 0,618 (William Lidwell et al., 2003, p96).
•
Hierarchy, pengaturan secara hirarkis adalah struktur yang paling sederhana untuk memvisualisasikan dan mempermudah pemahaman suatu kompleksitas / kerumitan (William Lidwell et al., 2003, p104).
4.4.4
Teori Warna •
Hue, istilah pengklasifikasian warna dalam dunia warna.
•
Saturation, derajat intensitas warna. Semakin tinggi saturasinya, maka warnanya semakin colorfull, semakin rendah tingkat saturasinya, gambar semakin menuju keabu-abuan atau semakin pudar warnanya.
•
Brightness, nilai terang gelapnya suatu warna. Berdasarkan perbandingan brightness-nya, gambar sering dinyatakan terang atau gelap. Brightness dibagi menjadi 3 kategori: o
High key; didominasi tone warna terang sehingga menghasilkan kesan bersih dan terang.
o
Normal key; seimbang antara tone warna terang dan tone warna gelap.
o
Low key; didominasi tone warna gelap sehingga menghasilkan kesan misterius dan dramatis.
•
Contrast, rasio antara bayangan (shadow) dengan daerah paling terang suatu objek (highlight). Contrast juga dibagi 3 jenis: o
Low contrast / flat, disaat hampir tidak ada perbandingan antara shadow dan highlight.
o
Normal contrast
o
High contrast, disaat perbandingan antara shadow dan highlight cukup besar.
•
Exposure, seberapa banyak jumlah cahaya yang dijatuhkan pada medium fotografi selama proses pengambilan foto. Exposure ada 3:
4.4.5
o
Under Exposure
o
Normal Exposure
o
Over Exposure
Teori Tipografi •
Legibility, tingkat keterbacaan sebuah teks, biasanya berdasarkan ukuran, jenis huruf, kontras, text block dan spacing.
4.5 Strategi Komunikasi / Brand Strategy 4.2.1
Strategi Kreatif 4.5.1.1 Fakta Kunci •
Peribahasa memiliki makna positif yang mampu meningkatkan nilai positif dari kepribadian seseorang.
•
Fotografi mampu memodernkan peribahasa.
4.5.1.2 M asalah yang Dikomunikasikan •
Peribahasa, salah satu keunikan Bahasa Indonesia perlu dipopulerkan.
•
M anfaat positif peribahasa mulai kurang dirasakan.
4.5.1.3 Objective / Tujuan yang Akan Dicapai •
M empopulerkan kembali peribahasa Indonesia.
•
M emaksimalkan tujuan utama peribahasa diciptakan.
4.5.1.4 USP / Unique Selling Proposition •
Buku peribahasa Indonesia pertama dengan visualisasi secara fotografi.
•
M emakai bahan-bahan unik yang jarang digunakan di sampul-sampul buku sehingga menjadi buku unik.
4.5.1.5 Positioning •
Buku peribahasa Indonesia pertama dengan visualisasi secara fotografi.
4.5.1.6 Key Message •
Peribahasa memiliki makna-makna positif yang membangun sehingga bisa meningkatkan nilai positif dari kepribadian seseorang.
4.5.1.7 Respon yang Diharapkan •
M asyarakat jadi memiliki kepribadian yang lebih baik.
•
Peribahasa kembali diingat masyarakat dan tidak mengalami kepunahan.
4.5.1.8 Big Idea M embuat
sebuah
buku
peribahasa
Indonesia
yang
memotivasi dan me-refreshing pikiran. 4.5.1.9 Pendekatan Kreatif •
Pendekatan utamanya adalah Pendekatan Emosional. Dengan pendekatan ini, diharapkan perhatian orang yang melewati rak buku bisa tertuju ke buku ini. Pendekatan ini juga digunakan dalam konten karena tujuan buku ini untuk menanamkan makna-makna positif kedalam benak seseorang.
•
Pendekatan tambahannya adalah Pendekatan Rasional. Digunakan dalam pencarian visual agar terhubung dengan baik dengan peribahasa yang digunakan.
4.5.1.10
Keyword •
Peribahasa Indonesia
•
M otivatif dan makna-makna positif
•
4.2.2
Fotografi representatif
Strategi Desain / Visualisasi Mood design: modern, dinamis, kreatif, dan inspiring. Warna: nature dan modern. Grid and layout: kreatif dan tidak kaku. Tipografi: M enggunakan jenis huruf san serif. Fotografi: still-life yang modern, kreatif dan inspiring.
4.2.3
Penulisan Teks / Copywriting 4.2.3.1 Judul Buku ”Peribahasa Indonesia dalam Fotografi” 4.2.3.2 Slogan / Tagline ”Baca isi, resapi arti, ceriakan hari”
4.2.3.3 Bodycopy •
Kalah jadi abu, menang jadi arang. Dalam suatu pertengkaran, kalah menang sama-sama rugi.
•
Sedia payung sebelum hujan. Berjaga-jagalah sebelum terjadi sesuatu yang membahayakan.
•
Tua-tua kelapa, makin tua makin banyak santannya. Orang yang pandai, makin tua makin berpengalaman.
•
Jaman beralih, musim bertukar. Sesuatu yang bekembang sesuai situasi.
•
Bagai mendapat bintang. Mendapat kemenangan.
•
Patah tumbuh, hilang berganti. Sesuatu yang hilang, pasti akan ada gantinya.
•
M alu bertanya sesat dijalan. Orang yang sedang dalam kesulitan kalau tidak mau bertanya akan mencelakakan diri sendiri.
•
Ada gula, ada semut. Sesuatu yang menarik akan didatangi orang.
•
Air yang dingin juga yang memadami api. Perkataan yang lemah lembut juga yang dapat menyejukkan hati orang yang sedang marah.
•
Kecil-kecil cabai rawit. Meskipun kecil, tetapi tetap berani.
•
Kusut-kusut diselesaikan. Setiap perselisihan harus diperdamaikan.
•
M engganti sama berat, mengukur sama panjang. Mengambil keputusan hendaknya secara adil.
•
Punggung parang, jika diasah niscaya tajam. Jika mau berusaha dengan sungguh-sungguh, pasti akan berhasil.
4.3 Pemilihan M edia (Plan / Placement) •
M edia utama yang digunakan adalah buku yang berukuran tidak standar sehingga memiliki bentuk yang berbeda, menggunakan bahan art paper untuk tiap halaman.
•
M edia pendukung berupa standing banner.