23 BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori a.
Brand Brand adalah kumpulan dari simbol konkret seperti nama, logo, slogan dan pola desain. Pengenalan Brand dan reaksi lain dibuat berdasarkan akumulasi pengalaman dengan produk spesifik dan jasa, keduanya berhubungan langsung dengan kegunaannya, dan melewati pengaruh advertising, desain, dan penjelasan media. Sebuah Brand adalah perwujudan simbolis dari seluruh informasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan, produk atau jasa. Sebuah Brand biasanya termasuk logo yang jelas, huruf, pola warna, simbol, suara, yang gunanya untuk menggambarkan nilai yang mutlak, ide, dan bahkan kepribadian. Tapi sekarang, Brand mamiliki arti lebih dari itu. Brand memiliki kepribadian, sama seperti si pengguna. Ahli Marketing menjelaskan bahwa Brand hanya terdapat dalam pikiran seseorang yang menggunakannya. Faktanya, Brand tidak hanya dimiliki oleh perusahaan yang mengelolanya, melainkan pada konsumen yang membelinya.
b.
Logo 1) Definisi Logo Berasal dari kata logo, type (Merriam-Webster Dictionary, 1816), merupakan sebuah huruf atau sebuah plat yang dicetakkan yang memiliki makna, yang biasa dipergunakan sebagai nama surat kabar atau lambang.
24 Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai ganti dari nama sebenarnya.
Logotype merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi perusahaan, produk, organisasi maupun institusi. Logotype merupakan lambang visual, yang memiliki bentuk yang berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan. Selain itu logotype biasanya menggunakan elemen bentuk yang memiliki filosofi khusus, misalnya lingkaran sebagai simbol persatuan, daun sebagai simbol pemerintahan,dan lain sebagainya.
2) Jenis & Tipe Logo Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh perajin untuk lambang kerajaan.
Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barangbarang yang dijual di pasar. Pembagian jenis logo secara sederhana terbagi atas dua bagian yaitu Word Marks atau Brand Name yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan, serta Device Marks atau Brand Mark yang tersusun dari bentuk tak terucapkan. Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang
merupakan
kombinasi
dari
brand
name
dan
brand
mark.
Sebagai contoh untuk brandname adalah logo SONY yang hanya tersusun
25 dari kata sony, dan Shell logo untuk brand mark yang tersusun dari gambar kerang. Sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok Djarum, yang terdiri dari tulisan Djarum dan gambar jarum.
Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas. Berikut kami sajikan beberapa jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe (1998) :
1. Name - Only Logo 2. Name/Symbol Logo 3. Initial Letter Logo 4. Pictorial Name Logo 5. Associative Logo 6. Allusive Logo 7. Abstract Logo
c.
Tipografi Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Selain untuk kepentingan keterbacaan dan kejelasan makna, fungsi huruf juga untuk memberikan sebuah “Image” tertentu dalam proses pembuatan logo, dan membangun mood dalam sebuah proses desain.
26 d.
Warna Warna adalah suatu bentuk cahaya atau radiasi gelombang elektromagnetik, yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna putih murni. Warna adalah sensasi yang ditimbulkan oleh otak akibat dari sentuhan gelombang cahaya pada retina mata. Dalam desain, warna adalah salah satu media yang paling efektif untuk membangun mood atau nuansa dalam sebuah pengerjaan proyek desain. Oleh karena itu, penggunaan warna yang tepat sangat penting dalam proyek kali ini. Agar desain yang dibuat sesuai dengan karakteristik dan target market yang diinginkan.
e.
Oriental Style 1) Interior Gaya China sering diasosiasikan dengan ukiran hias, pola yang rumit, warna merah yang menyala dan emas yang berkilauan.
Ruang dan cahaya adalah kunci dari interior sekarang ini. Kenyamanan, dan ruang yang tenang sangat diminati. Ini mungkin dilihat berdasarkan Feng Shui, kebiasaan China kuno yang berfokus pada keseimbangan sempurna. Feng (angin), dan Shui (air) menegaskan hidup harmonis dengan lingkungan kita untuk memperoleh energi (Chi) untuk bekerja dan mendapatkan keberuntungan.
27 2) Motif Dekoratif (Grafis) Lambang keberuntungan adalah bagian dari gaya dekoratif China dan menghiasi semuanya dari furnitur, porselen, hingga tekstil. Simbolisme sudah digunakan berabad-abad, tetapi paling banyak digunakan pada akhir masa Dinasti Qing, dan diasosiasikan sebagai lambang untuk meningkatkan kesehatan, panjang umur, dan kedamaian.
Dari semua simbol yang paling menonjol adalah simbol naga, yang melambangkan
Yang
(kekuatan
laki-laki),
dan
burung
phoenix
melambangkan Yin (kekuatan wanita). Ikan diartikan sebagai kekayaan yang berlimpah, bunga persik melambangkan musim semi, perkawinan dan kekekalan. Vas melambangkan kedamaian. Kupu-kupu, bambu, jamur Lingzhi dan pohon kesemek, semuanya melambangkan panjang umur.
f.
Pemasaran 1) Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar produk yang bernilai satu sama lain (Kotler, 1994, p.6). Pemasaran memiliki tiga prinsip utama (Keegan, 1989, p.5), yaitu : 1. menciptakan nilai bagi pelanggan, 2. mencapai keunggulan bersaing atau keunggulan diferensial,
28 3. memusatkan tujuan, sumber daya, dan usaha.
Semakin hari dirasakan bahwa pemasaran sangat penting dalam sistem bisnis nasional, regional, maupun internasional. Oleh karena itu kini posisi pemasaran semakin menonjol dan mendapatkan perhatian utama.
2) Pemasaran dalam bisnis restoran Sebagian restoran yang kita temui dewasa ini masih memakai sistem pemasaran lama, konvensional, dan berasal dari abad-20. Dimana beberapa hal di antaranya sudah menjadi tidak relevan lagi untuk dipakai di masa sekarang, oleh karena berbagai perubahan besar telah terjadi di masyarakat.
Petugas marketing harus mampu membaca peluang bisnis, kebutuhan riil konsumen dan segera melakukan respons dengan tindakan. Tindakan yang didasarkan dari hasil mempelajari hakikat perilaku dan pribadi manusia dengan logika-logika sederhana dan alami, sehingga mampu mengambil hati pembeli.
Di samping itu, apabila telah banyak terjadi pembelian dan restoran menjadi laris, petugas harus memelihara kemitraan purna jual terhadap konsumen, sebagai bukti bahwa restoran bukanlah sekedar organisasi pencari laba, tetapi juga media interaksi sosial yang mengutamakan keakraban dan kebersamaan lintas bangsa, lintas ras dan agama, lintas status sosial dalam suatu tempat yang disebut restoran.
29 4.2
Strategi Kreatif a.
Fakta Kunci •
Masyarakat masih takut untuk makan di restoran-restoran Chinese, karena tidak tahu halal atau tidak.
•
Masyarakat masih menganggap bahwa makanan Chinese, terutama menu bebek panggang relatif mahal.
•
b.
Banyaknya restoran Chinese khas Cantonese yang mulai bermunculan.
Positioning Pada logo The Duck King Restaurant yang baru, terdapat image bebek dengan nuansa yang sangat oriental, namun dikombinasikan dengan elemen modern. Nama restoran juga mendapatkan sedikit perubahan, yaitu menjadi The Duck King Cantonese Restaurant. Menegaskan bahwa The Duck King adalah restoran Chinese Cantonese dengan menu bebek panggang nomor satu di Jakarta. Dengan konsep restoran casual-dining, sehingga konsumen tidak perlu berpakaian formal seperti di restoran fine-dining. Selain itu, The Duck King juga ingin menyampaikan kepada target, bahwa meskipun makanannya mayoritas Chinese Food, tapi sangat bercitarasa Indonesia, dan yang terutama adalah Halal.
c.
Key Word - Restaurant,
30 - Chinese, - Food, - Oriental, - Pattern, - Ornament, - Modern, - Peking Duck.
d.
Tone & Manner - Modern, Casual & Oriental Style
e.
Approach Logo didesain lebih menarik, dengan menambahkan gaya ilustrasi Chinese, sehingga tidak hanya tampak sangat oriental, tetapi juga modern. Sehingga dapat membuat suatu citra yang kuat, dan langsung mengkomunikasikan secara visual kepada konsumen melalui Identitasnya. Selain itu desain juga dibuat dengan menggunakan motif-motif Chinese, yang dikombinasikan dengan elemen-elemen grafis seni melukis gaya Chinese.
f.
Strategi Visual -
Menggunakan ilustrasi gaya Chinese, sehingga dapat mewakili identitas dengan baik.
31 -
Skema warna vivid color, karena mewakili warna oriental, dan juga agar terlihat dinamis dan kuat.
-
Tipografi Sans Serif, karena memiliki nuansa modern.