BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Branding Pengertian brand menurut Mendiola B Wiryawan adalah persepsi, pengalaman, harapan terhadap sebuah produk, jasa, pengalaman personal ataupun organisasi; Merupakan gabungan dari berbagai atribut, baik secara nyata maupun tidak nyata, disimbolisasikan dalam merek dagang, dan apabila dikelola secara baik akan menciptakan nilai dan pengaruh. Konon berasal dari bahasa skandinavian kuno ‘Brandr’ yang berarti membakar. Dan Branding merupakan upaya aktif membangun sebuah brand; sebuah proses pembangunan brand. Walter Landor, pendiri perusahaan branding berskala Internasional Landor Associates mengemukakan bahwa Produk di buat dalam sebuah pabrik, tetapi sebuah Brand diciptakan di dalam benak khalayaknya. Branding bertujuan lebih kepada membuat sebuah hubungan emosional dengan konsumen. Ketika orang jatuh cinta dengan brand, maka timbul sebuah kepercayaan terhadap brand tersebut, kemudian membelinya, percaya akan keunggulannya, lalu timbul sikap loyalitas yang tinggi terhadap brand tersebut.
34
35
Perancangan brand destinasi untuk pulau Tidung bertujuan untuk menempatkan pulau Tidung sebagai salah satu produk wisata yang memiliki banyak potensi yang dapat menarik target audience untuk datang. Selain itu penciptaan brand ini dapat meningkatkan awareness terhadap pulau Tidung sehingga menciptakan hubungan emosional dengan target audience.yang akan menjadikan pulau tidung sebagai salah satu tujuan wisata utama mereka. 4.1.2 Destination Branding 4.1.2.1 Pengertian Menurut buku Kamus Brand karangan Mendiola B Wiryawan pengertian dari Destination Branding atau disebut juga Place Branding adalah penerapan konsep dan model branding pada suatu lokasi tertentu (bisa berupa Negara, kota, propinsi atau wilayah). Tujuan dari Place Branding adalah memaksimalkan potensi suatu wilayah agar terjadi peningkatan kunjungan (wisata maupun bisnis) yang akhirnya meningkatkan devisa dan nilai ekonomi wilayah tersebut. Place branding biasanya digagas atas inisiatif pemerintah setempat lewat rangkaian kebijakan publik. Diperkuat oleh pendapat Matthew Healey dalam buku What is Branding?, semua tempat adalah sebuah merek, baik itu sebuah Negara, wilayah, kota, distrik, jalan, bahkan sebuah shopping mall dan gedung. Setiap daerah saling berkompetisi untuk mendapatkan
36
market baik untuk menigkatkan pariwisata atau pun investasi. Semakin besar sebuah tempat, semakin rumit dan panjang proses pembentukan mereknya atau brand-nya. Sebuah gedung dapat menjadi branded dalam waktu beberapa minggu, tetapi hal ini berbeda bagi sebuah Negara atau region karena perlu butuh beberapa generasi untuk memebentuk identitas atau brand image daerah tersebut. Menurut Ayip, pengamat seni dan design grafis dari Bali dalam artikelnya, mengatakan dalam strategi destination branding di banyak tempat setidaknya ada 6 elemen penting pembentuk destination branding atau prasyarat terciptanya destinasi yang baik ; pariwisata adalah salah satu komponennya. Komponen lainnya adalah people, governance, export, investment/ immigration, culure&heritage. Destination Branding memiliki kekuatan untuk merubah presepsi dan merubah cara pandang seseorang terhadap suatu tempat tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat dengan tempat lainnya untuk di pilih sebagai tujuan. Pentingnya branding yang dilambangkan dengan logo atau symbol adalah memvisualisasikan gagasan dan cita-cita menjadi sebuah icon yang mampu mengimajinasikan atau menggambarkan cita-cita tersebut. Simbol atau icon ini akan berfungsi sebagai “awareness campaign”
37
Pembentukan brand destinasi pulau Tidung bertujuan untuk membantu meningkatkan promosi wisata dan potensi pulau Tidung sebagai salah satu daerah tujuan wisata bahari utama di Indonesia. Dengan pembuatan strategi dan media promosi yang baik maka akan meningkatkan
kunjungan
wisatawan
untuk
datang.
Kurang
berjalanya program pengembangan pariwisata di pulau Tidung menjadi alasan utama dibentuknya brand destinasi pulau Tidung. Pembentukan ini juga akan memberikan diferensiasi dengan pulaupulau lain disekitarnya sehingga pulau Tidung meninggalkan kesan di benak para wisatawan yang akan menjadikanya sebagai salah satu tujuan wisata utama mereka. 4.1.3
Teori Logo Menurut Kamus Bahasa Indonesia, logo berarti huruf atau
lambang yang mengandung suatu makna yang terdiri dari atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, logo bukan hanya sekedar symbol atau lambang melainkan mempunyai makna tersendiri. Sebuah logo akan mudah diingat bila logo tersebut mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda tetapi pada saat bersamaan mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan. Logo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Logotype ( Visual logo yang menggunakan type / huruf )
38
2. Logogram ( visual logo yang menggunakan symbol / atau karakter) Logo untuk brand pulau tidung terdiri dari logogram dan logotype yang sintaktik. Logogram akan dibuat dengan shape yang sederhana dan mengalami proses stilasi dan memiliki keunikan agar mudah diingat oleh target audience. Logotype akan menggunakan jenis font san serif dengan tetap memperhatikan kesinambunganya terhadap mood dan logogram.
4.1.4
Teori Typography Menurut Sihombing (2001, p80 ) dalam bukunya tipografi dalam desain grafis, mengungkapkan bahwa proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam solusi masalah tipografi, seorang designer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat efetivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada penerima. Menurut Rob Carter, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi diantaranya adalah : •
Legibility, yaitu mudah dibaca. Penting dalam penyampaian pesan dan gagasan.
39
•
Readability, yaitu dapat dibaca
•
Visibility, mudah diliat
•
Clarity, Jelas Tipe huruf yang digunakan dalam logotype maupun body
text dalam media promosi dan aplikasi lain adalah sans serif yang dimaksudkan sebagai bagian penting untuk menguatkan mood yang ingin dicapai yaitu ramah dan simple. Pemilihan jenis hurf akan didasarkan dari tingkat readabilitas yang tinggi agar lebih mudah dibaca oleh khalayak sasaran. 4.1.5
Teori Warna Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensasi Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebudayaan dan masyrakat yang berbeda. Seperti dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut :
40
•
Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata
•
Warna keras/ hangat seperti merah, orange, kuning, warnawarna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media
•
Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-produk tertentu
•
Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi serta latar belakang yang harus diletakkan dengan warna yang lebih kontras Warna yang akan dipakai dalam perancangan brand
destinasi
pulau
tidung
adalah
warna-warna
yang
akan
mempresentasikan mood yang ingin dicapai yaitu sederhana, ramah dan juga alami. Warna yang lembut seperti biru atau hijau akan dipadukan dengan warna yang memberikan kesan ramah dan menyenangkan sehingga diharapkan dapat membantu desain dalam menyampaikan tujuan dan mood kepada para target market maupun orang yang melihatnya. 4.1.6 Teori Fotografi
41
Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat mengungkapkan ataun menceritakan banyak hal kepada audience tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut. Berdasarkan
Yozardi
(2003)
dituliskan
bahwa
pencahayaan alami maupun buatan bisa memberikan efek yang bervariasi. Hal ini bergantung pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang berbeda – beda. Cahaya samping dapat mebuat foto menjadi berdimensi dan dramatis. Efek cahaya dari belakang menginformasikan mengenai bentuk objek atau yang kita kenal dengan nama siluet. Foto siluet mengesankan efek dramatis. Dalam perancangan identitas visual brand Pulau Tidung fotografi memegang pernanan yang sangat penting karena akan menunjukan keindahan alam dan segala potensi yang ada di sana. Foto akan diletakan di hampir semua media promosi maupun menjadi bagian penting dalam layout. 4.1.7 Visual Identity Manual Menurut Mendiola B Wiryawan, dalam buku kamus branding, Visual Identity Manual adalah panduan tata cara pemakaian elemen visual/design agar dicapai kesatuan dan kesamaan presepsi identitas visual sebuah brand. Visual Identity manual dapat berupa buku, CD-ROM, e-book, dan website. Istilah
42
lainnya adalah Graphic Standard Manual, Graphic Standard Guidelines, Brand Identity Manual, Visual Guidelines. Dalam perancangan identitas visual brand Pulau Tidung dibutuhkan sebuah panduan dalam penerapan logo dan elemen grafis untuk menjaga konsistensi antara berbagai proses pengaplikasian logo maupun elemen grafis. Selain itu sebuah identity manual dibutuhkan agar tidak terjadi perubahan pada logo sehingga merusak identitas brand yang ada. 4.2 Data Target Demografi Sex : Pria dan Wanita Usia : 17-28 Kelas Sosial : A-B Pekerjaan : Karyawan, Pelajar, Mahasiswa/I, Fotografer,
Profesional,
Backpakcer Penghasikan : UMR Kewarganegaraan : WNI dan WNA Psikografi : Sibuk dan butuh berlibur, tidak terlalu memikirkan kelengkapan fasilitas, suka mencoba sesuatu yang baru, menyukai petualangan, meyukai tantangan, menyukai
43
olahraga air, mapan, menyukai diving dan snorkeling, backpacker, menyukai fotografi, pecinta alam, Geografi : • Wisatawan dari berbagai kota di Indonesia • Wisatawan mancanegara khususnya ASEAN 4.3 Strategi Kreatif 4.3.1 Strategi Komunikasi a. Key Fact Pulau terbesar di Kepulauan Seribu yang memiliki potensi wisata yang besar sehingga dijadikan tempat tujuan wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat b. Tujuan Komunikasi Proses komunikasi yang ingin dituju adalah AIDA, ( Attention, Interest, Desire, and Action ). Adapun proses komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Attention Membentuk sebuah pemikiran di masyarakat tentang Pulau Tidung sebagai brand tujuan wisata yang baik dan menarik.
Interest Timbulnya keinginan dari target audience untuk mengetahui lebih jauh mengenai Pulau Tidung
44
Desire Menciptakan sebuah brand yang dapat dikenal baik oleh masyarakat sehingga mendorong dan memperkenalkan potensi yang ada di Pulau Tidung dengan maksimal. Action Menginsipirasi target audience untuk datang ke Pulau Tidung dan menikmati keindahan alam Pulau Tidung
c. Key word •
Ramah
•
Alami
•
Menyenangkan
d. Positioning Pulau penduduk di kepulauan seribu yang memberikan pengalaman baru berupa keramahan dan keindahan alam dalam berwisata. e. Unique Selling Proposition Pulau Tidung terdiri dari 2 pulau yang dihubungkan oleh satu jembatan panjang, selain itu penginapan yang disediakan di pulau ini berbeda dari pulau-pulau lainya, yaitu berupa rumah penduduk sehingga wisatawan yang datang dapat merasakan pengalaman yang berbeda dan merasa menjadi bagian dari Pulau Tidung yang indah, bersahabat dan dapat memukau para wisatawan yang datang.
45
f. Benefit Rasional Benefit •
Pulau Tidung memiliki keindahan alam yang memukau juga aktivitas wisata yang menyenangkan
•
Pulau Tidung terletak tidak terlalu jauh dari Jakarta
Emosional Benefit •
Target Audience akan mendapatkan pengalaman wisata yang berbeda dengan keindahan dan kesederhanaan Pulau Tidung
•
Target Audience memiliki keterikatan dengan Pulau Tidung sehingga menempatkanya sebagai daerah tujuan wisata mereka.
4.3.2 Strategi Desain a. Tone and manner •
Dinamis
•
Simple
•
Warm
•
Fresh
b. Strategi Verbal Menggunakan bahasa yang tidak kaku yang disesuaikan dengan target audience dengan pemakaian kalimat yang menarik dan deskriptif sekaligus persuasif. Informasi akan disampaikan dengan bahasa Indonesia dan Inggris.
46
c. Strategi Visual Warna Warna yang digunakan adalah warna-warna yang mempresentasikan mood yang ingin dicapai yaitu ramah, sederhana dan fresh. Warna-warna seperti biru, kuning, orange, dan hijau akan banyak dipakai dalam logo maupun berbagai aplikasi lainya. Penggunaan warna putih dan white space juga akan digunakan untuk menonjolkan mood yang clean dan simple Tipografi Menggunakan typeface jenis sant serif sebagai logotype maupun dalam body text untuk menguatkan kesan ramah dan simple yang ingin dicapai oleh visualisasi logo dengan sedikit modifikasi pada typeface. Fotografi Tekhnik yang digunakan adalah long deep of field untuk menampilkan keindahan alam Pulau Tidung secara jelas. Foto akan diambil secara wide agar dapat menangkap segala aspek yang ingin ditampilkan. Dalam media promosi fotografi sangatlah penting, dan dalam pembuatanya akan dilakukan teknik cropping sehingga detail gambar dapat ditonjolkan. d. Pemilihan item Item – item yang digunakan adalah :
1.
Logo
2.
GSM
47
3.
Stationary
4.
Poster
5.
Flyer
6.
Print Ad Majalah
7.
Umbul-umbul
8.
Web site
9.
Merchandise
10. stempel