1
BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing
Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
2
Tiang berbentuk tabung diterapkan sebagai partisi terbuka (open space) Gambar 4.1 Sketsa dan Image Pre-desain (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
Gambar 4.2 Alternatif Zoning I (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
3
Gambar 4.3 Alternatif Zoning II (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
Gambar 4.4 Alternatif Zoning III (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
4
Gambar 4.5 Alternatif Grouping I (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
Gambar 4.6 Alternatif Grouping II (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
5
Gambar 4.7 Alternatif Grouping III (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
6
4.1
Dasar Perancangan 4.1.1 Mindmap
Gambar 4.8 Mindmap Konsep Perancangan (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
7
1.2
Konsep Perancangan 4.2.1
Konsep Citra Ruang (Modern Industrial)
Gambar 4.9 Konsep Citra Ruang I (Sumber: indesignlive.com)
Gambar 4.10 Konsep Citra Ruang II (Sumber: modresdes.com)
Gambar 4.11 Konsep Citra Ruang III (Sumber: dekto.designshuffle.com)
Konsep citra ruang yang ingin didapatkan dari Fitness First ini adalah modern, enerjik, maskulin, citra ruang yang dapat memacu pengguna untuk lebih giat berlatih tanpa meninggalkan unsur kenyamanan dalam suatu ruang. Dengan suasana tersebut, diharapkan dapat tercipta suatu desain interior baru dalam sebuah fitness center yang dirancang sedemikian rupa supaya tidak terlepas dari gaya modern masa kini.
8
Selain untuk mengikuti gaya hidup masyarakat masa kini, pemilihan konsep modern juga ditujukan untuk menggambarkan kemajuan dunia fitness yang saat ini sedang berkembang sangat pesat dengan munculnya kelas-kelas atau pelatihan baru yang dapat mengundang anggota lebih banyak. Sedangkan pemilihan konsep industrial ditujukan untuk mengenalkan suatu desain interior baru diantara kalangan fitness center dengan penggunaan material non finishing yang dirancang dalam aspek desain berkelanjutan atau sustainable design sehingga dapat diterapkan pemakaian material ramah lingkungan dalam suatu fitness center.
4.2.2
Konsep Bentuk
Gambar 4.12 dan Gambar 4.13 Konsep Bentuk Geometris (Sumber: zeospot.com) dan (Sumber: home-designing.com)
Konsep dari bentuk yang dipakai adalah bentuk geometris, berbentuk kaku, dan beberapa bentuk terlihat abstrak untuk menguatkan citra ruang yang
9
modern dan maskulin. Selain itu unsur-unsur bentuk organik dapat dimanfaatkan juga pada beberapa elemen untuk tercipta komposisi yang dinamis.
4.2.3
Konsep Warna
Gambar 4.14 Konsep Warna (Sumber: Dok. Yelia, 2013)
Konsep warna yang akan diterapkan salah satunya warna biru, dimana merupakan warna ciri khas dari Fitness First sendiri, kemudian dipadukan warna hitam dan warna putih sebagai pendukung warna dengan pencitraan modern dan maskulin. Aksen warna akan ditambahkan warna merah sebagai penyemangat dan gairah ketika beraktifitas, kuning dan ungu sebagai warna jiwa muda dan kelembutan serta warna coklat yang menawarkan suasana alam di dalam area tertentu.
10
Arti psikologi warna : -
Biru : stabil, kejernihan pikiran dan komunikasi. Ini mengilhami ekspresi diri, menenangkan emosi dan mengisi kembali semangat, menyegarkan tingkat energi yang habis dan pikiran positif inspirasi.
-
Abu-abu : serius, bisa diandalkan, stabil. Abu-abu merupakan warna alam yang permanen yaitu warna batu atau karang.
-
Hitam : otoritas, kekuasaan dan control. Canggih, bermartabat dan serius.
-
Putih : warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral.
-
Merah : berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat.
-
Kuning : Muda, gembira, imajinasi. Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, kuning juga merupakan warna persahabatan.
-
Ungu : Kesejukan, kabut atau bayangan, royalti, martabat, memilukan, lembut dan kesepian.
-
Coklat : warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Coklat juga memberikan kesan sophisticated karena dekat dengan warna emas. Coklat juga bisa memberikan nuansa dapat di andalkan dan kuat.
11
4.2.4 Konsep Material Jenis-jenis material yang akan digunakan adalah material dengan gaya industrial
dengan
menyinggung
aspek
sustainable
design
berkelanjutan. Material tersebut diantaranya adalah : -
Gypsum
-
Cermin
-
Bata exposed
- Karpet
-
Semen exposed
- Vinyl
-
Fiber
- Homogenous tile
-
Stainless steel
- Cat duco / Cat tembok
- Kayu bekas - Parket
Gambar 4.15 Konsep Material (Sumber: Google Images)
atau
desain
12
4.2.5 Konsep Pencahayaan Pencahayaan dalam sebuah fitness center merupakan hal yang cukup penting untuk diperhatikan, karena dengan adanya permainan cahaya, ambiance yang akan diciptakan dapat terwujud dalam sebuah desain interior fitness center. Pencahayaan menggunakan 2 jenis penerangan yaitu general lighting yang memiliki color temperature warm white, permainan indirect lamp (LED) pada beberapa elemen interior seperti dinding, kemudian cahaya yang keluar memiliki color temperature clear blue sky.
Gambar 4.16 Penerangan General Lighting (Sumber: Google Images)
Gambar 4.17 Penerangan Indirect lamp (LED) (Sumber: Google Images)
13
4.2.6 Konsep Penghawaan Penghawaan alami didapatkan dari sirkulasi udara yang terjadi di luar bangunan. Namun karena sifat bangunan yang berbentuk bangunan bertingkat, jumlah jendela dan lubang udara lainnya pun terbatas sehingga pergantian udara yang terjadi tidak maksimal. Untuk mengatasinya, akan diterapkan beberapa cara di antaranya : -
Menggunakan ac central
-
Memperbanyak bukaan ruang sehingga sirkulasi udara antar ruangan menjadi cukup optimal.
Gambar 4.18 Air conditioner
Gambar 4.19 Ruangan open space
(Sumber: Google Images)
4.2.7 Konsep Akustik Ruang Akustik yang mendukung konsep modern industrial adalah dimana suasana yang diciptakan penuh dengan kebisingan dari audio musik yang dipasang, oleh karena itu akustik dalam ruang menggunakan material peredam suara pada bagian elemen-elemen interior tertentu.
14
Gambar 4.20 Vinyl Flooring (Sumber: Google Images)
Gambar 4.21 Karpet Peredam Suara (Sumber: Google Images)
4.2.8 Konsep Sustainable Design (Desain Berkelanjutan) Seiring perkembangan zaman, tren desain interior ruangan semakin pesat. Hal itu terlihat dari bermunculannya konsep-konsep desain seperti minimalis, modern, klasik, mediterania dan lain-lain. Pembangunan yang terus berjalan telah banyak menghabiskan sumber daya alam dan kerusakan pada alam. Menghadapi masalah ini diperlukan usaha-usaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan alam tetapi kebutuhan manusia juga tetap dipenuhi dengan baik. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep sustainable design.
15
Sustainable design adalah reaksi umum untuk krisis lingkungan global, pertumbuhan pesat kegiatan ekonomi dan populasi manusia, depresi sumber daya alam, kerusakan ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati. Jadi, sustainability atau berkelanjutan disini adalah konsep tentang keterkaitan lingkungan, ekonomi, dan keadilan sosial. Prinsip dari sustainable design ini mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengoptimalkan potensi situs 2. Mengurangi komsumsi energi yang tidak bisa diperbaharui 3. Menggunakan produk ramah lingkungan yang lebih baik 4. Melindungi dan melestarikan air 5. Meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan
Beberapa penggunaan material yang mendukung penerapan sustainable design yaitu sebagai berikut. -
Lampu LED LED memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis lampu lainnya yaitu: tahan lama, membutuhkan daya listrik yang sangat kecil (hemat energi hingga 60 persen), respon kerja yang sangat cepat dan baik, tidak mengandung merkuri (air raksa) atau zat berbahaya lainnya sehingga mengurangi emisi gas CO2, dan tingkat keterangan dari lampu LED lebih tinggi dari lampu pada umumnya.
Gambar 4.22 Image lampu LED dan lampu biasa
16
(Sumber: Google Images)
Keterangan : Kiri : 11 watt bulled light bulb Kanan : 60 watt incandescent light bulb
-
Bambu Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan yang paling cepat. Material ini dapat menggantikan penggunaan material kayu yang membutuhkan waktu berkisar 50-130 tahun dalam tingkat kematangan dalam penggunaan furnitur ataupun elemen ruangan. Bambu sekarang banyak diaplikasikan untuk menggantikan pemakaian kayu misalnya parket, wall treatment, ataupun furnitur.
Gambar 4.23 Image Bambu (Sumber: Google Images)
-
Kaca film Penerangan sangat penting dalam melangsungkan aktifitas di dalam ataupun di luar ruangan. Dalam usaha mendukung penerapan sustainable design dapat memaksimalkan penggunaan cahaya alami ke dalam ruangan sehingga secara tidak langsung dapat menghemat penggunaan energi listrik. Namun jumlah sinar matahari yang masuk ke ruangan harus diatur agar tidak menimbulkan panas yang berlebihan dan juga tidak menimbulkan silau, salah satu kiatnya menggunakan kaca film.
17
Gambar 4.24 Image kaca film (Sumber: Google Images)
-
Vinyl Vinyl merupakan salah satu material elastis dan waterproof yang berasal dari etilena (57 persen minyak mentah dan 43 persen klorin atau garam biasa). Material ini banyak memiliki keunggulan yaitu diantaranya : tahan terhadap kelembapan, sangat kuat dan merupakan bahan plastik tahan lama, harga terjangkau, mudah di daur ulang tidak seperti plastik lainnya, bahan ramah lingkungan, membantu pelestarian sumber daya lingkungan, membutuhkan sedikit energi dalam pembuatan, dan melepaskan emisi yang lebih rendah ke lingkungan.
Gambar 4.25 Vinyl Flooring (Sumber: contempofloorcovering.com)
18
-
Kayu bekas (used wood) Kayu bekas merupakan salah satu elemen yang dapat dimanfaatkan untuk pemasangan elemen interior maupun furnitur pada ruangan. Penggunaan kayu bekas sangat ramah lingkungan karena mengurangi bahan pembuatan kayu baru, mengurangi banyaknya penebangan pohon yang dapat menyebabkan kerusakan hutan. Kayu bekas yang biasa dipakai adalah kayu peti kemas atau jenis kayu jati belanda, kayu bekas ini amat diminati karena tekstur kayu yang amat terlihat jelas sehingga serat kayu tersebut dapat menjadi aksen khusus. Salah satu keunggulan dari kayu jati belanda ini adalah murah dan ringan.
Gambar 4.26 Kayu jati belanda (Sumber: ceriwis.com)