BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Profil Responden
4.1.1 Sejarah PT.Nabel Sakha Gemilang PT.Nabel Sakha Gemilang merupakan distributor untuk minyak pelumas industri dari Total Oil . Perusahaan ini berlokasi di Tangerang, Cilegon dan Jakarta. Pemasaran PT.Nabel Sakha Gemilang mencakup Banten dan wilayah Jakarta. Konsumen dari perusahaan tersebut ialah pabrik manufaktur dari bermacam-macam industri seperti tekstil, baja, otomotif, farmasi dan lainya. PT.Nabel Sakha Gemilang merupakan salah satu anggota dari Rafitama Group yang berdiri pada tahun 2006. Konsumen berharga PT. Nabel Sakha Gemilang ialah perusahaan manufaktur industri dengan kualitas produk yang terbaik. PT.Nabel Sakha Gemilang merupakan perusahaan yang masih dalam pertumbuhan dan mempunyai konsumen yang potensial di Banten, Jakarta dan wilayah Jawa Barat. Pada tahun 2009 rencana bisnis mereka ialah memperluas segmen pasar di Surabaya dan Semarang. Yang menjadi pilihan utama pada konsumen mereka ialah menyediakan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang terbaik. PT.Nabel Sakha berkomitmen untuk menerapkan standar bisnis yang tinggi dengan pengendalian operasional secara baik, menyediakan solusi, menggunakan teknologi sesuai perkembangan zaman dan memperluas nilai terbesar untuk konsumen dan pesaing mereka. PT. Nabel Sakha Gemilang sebagai distributor dari produk Total Oil , dimana di Indonesia, Total Oil mendistribusikan industri otomotif, mesin kapal dan armada. Total Oil sendiri merupakan salah satu perusahaan minyak pelumas terbesar di Prancis dan terbesar ke empat di dunia. Total Oil ini beroperasi di lebih dari 130 negara di dunia, termasuk Indonesia.
92
93
Total Oil mencakup semua aspek industri dari minyak bumi, termasuk operasi hulu (minyak dan gas eksplorasi, pengembangan dan produksi, LNG) dan operasi hilir (penyulingan, pemasaran dan perdagangan dan pengiriman minyak mentah minyak dan produk minyak bumi). Total Oil juga memproduksi bahan kimia dasar (petrokimia dan pupuk) dan bahan kimia khusus untuk industri dan konsumen. Selain itu, Total Oil mempunyai kepentingan dalam pertambangan batubara dan pembangkit listrik sektor, serta kepentingan financial di Sanofi-Aventis. Sedangkan PT. Nabel Sakha Gemilang mendistribusikan kepada pelanggan ialah minyak pelumas industri, produk Total Oil yang ditawarkan kepada konsumen ialah : 1. Pelumas untuk Kompresor 2. Pelumas untuk Hidrolik 3. Pelumas untuk Mesin dan Gears 4. Pelumas untuk Engines 5. Pelumas untuk Metal Working 6. Pelumas untuk Industri Makanan dan Minuman 7. Grease (high temperature, high pressure, high speed dan lainnya)
4.1.2
Visi dan Misi PT.Nabel Sakha Gemilang a. Visi Menjadi pemimpin dalam industri pemasok dan jasa di Indonesia dengan manajemen yang dinamis dan profesional.
94
b. Misi • Berkomitmen dengan hasil yang sangat baik dan kepuasan pelanggan untuk mencapai standar internasional. • Bekerja secara profesional dalam setiap aspek dari aktivitas bisnis kami. • Menjelajahi pembelajaran dan pengalaman satu langkah ke depan dalam perubahan dunia yang pesat.
c. Nilai bagi Konsumen • Memberikan pelayanan yang tepat waktu. • Memberikan harga yang kompetitif. • Memberikan seminar dan pelatihan. • Memberikan berita teknis terbaru. • Menyediakan Check Lab secara gratis.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Nabel Sakha Gemilang
PRESIDEN DIREKTUR
DIREKTUR OPERASIONAL
MARKETING MANAGER
GA
DIREKTUR FINANCE
MARKETING & SALES MANAGER
PURCHASING MANAGER MARKETING & SALES
PURCHASING MANAGER
IT
ACCOUNTING MANAGER
PURCHASING STAFF
ADMINISTRASI TECHNICAL SUPPORT
SALES ENGINEER
ACCOUNTING STAFF
SALES REPRESENTATIVE
COLLECTOR
DELIVERY
Sumber : PT.Nabel Sakha Gemilang, 2009 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Nabel Sakha Gemilang
95
96
Penjelasan singkat mengenai tugas masing-masing : 1. Presiden Direktur •
Bertanggung jawab memimpin dan mengendalikan serta memberikan petunjuk
kepada para Direktur dan pegawai secara keseluruhan pada perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. •
Mengadakan pengawasan dan tindakan yang diperlukan untuk kepentingan
pengamanan perusahaan.
2. Direktur Operasional Bertugas membantu Presiden Direktur dalam memimpin dan mengendalikan kegiatan operasional.
3. Direktur Keuangan Bertugas membantu Presiden Direktur dalam memimpin dan mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan akutansi.
4. Marketing Manager •
Mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran pemasaran dan
kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. •
Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dan
layanan
sesuai dengan
target yang
ditentukan.
5. Marketing and Sales Manager •
Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran
untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien.
97
•
Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta
sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. •
Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan
kapasitas agar terpenuhi secara optimal.
6. Purchasing Manager •
Menyelenggarakan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, dan bahan lainnya
untuk memperlancar kegiatan produksi. •
Menyelenggarakan administrasi pembelian yang baik sesuai dengan sistem yang
telah ditentukan. •
Bertanggung jawab atas ketepatan waktu dalam pembelian.
•
Bertanggung jawab atas kualitas bahan baku yang dibeli.
7. Accounting Manager •
Mengukur dan mengadakan pencatatan keuangan perusahaan.
•
Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pencatatan kas.
•
Bertanggung jawab mengatur masalah piutang dan penagihan.
8. GA (General Affairs) •
Menyediakan peralatan atau kebutuhan perusahaan.
•
Mengontrol perijinan TKA, perusahaan dan bangunan.
•
Mengontrol dan menjaga keamanan perusahaan.
•
Mengontrol dan menjaga sistem generator, listrik, air, AC, gedung dan compressor.
98
9. IT Bertugas dalam pengelolaan IT/SI (perangkat keras dan perangkat lunak komputer), memelihara dan mengawasi penggunaan IT/SI.
10. Inventory •
Mengevaluasi persediaan barang untuk memenuhi kebutuhan Work Order (WO)
yang turun apakah masih cukup dan masih memenuhi permintaan produksi. •
Membuat Order Pengadaan Barang (OPB) berdasarkan persediaan yang ada di
gudang dengan Work Order (WO) yang masuk. •
Memonitor barang-barang yang dipesan, apakah sudah datang atau belum, sesuai
dengan spesifikasi permintaan atau tidak.
11. Purchasing Staff •
Mengatur dan mengurus segala hal yang berhubungan dengan pembelian barang
ke supplier, seperti membuat nota pesanan barang dan mencatat transaksi pembelian. •
Mengatur dan mencatat stok barang di gudang pada setiap transaksi pembelian
dari supplier dan pengambilan barang untuk toko
12. Technical Support Bertugas dalam mendukung teknis
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan IT
Support dan jasa sesuai dengan tujuan perusahaan.
13. Sales Engineer Menjual produk seperti minyak pelumas kepada para pembeli.
99
14. Sales Respresentative Menciptakan dan mempertahankan pelanggan pada PT.Nabel Sakha Gemilang.
15. Administrative Memberikan pelayanan di bidang persuratan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat, organisasi, dan tata laksana.
16. Accounting Staff •
Memelihara pembukuan dan catatan akuntansi , termasuk jurnal umum dan rekening
kas, pembayaran tagihan, dan rekonsiliasi rekening bulanan. •
Membuat dan mempertahankan analisis arus kas, neraca, dan laporan laba rugi perusahaan.
17.
Collector
•
Melaksanakan penagihan angsuran ke seluruh konsumen.
•
Memahami kebiasaan dan riwayat pembayaran dari tiap konsumen yang berada dalam
area penagihannya.
18. Delivery Bertugas dalam mengantarkan barang yang dipesan kepada para pembeli.
100
4.1.4
Data Penjualan PT.Nabel Sakha Gemilang Tabel 4.1 Data Penjualan Periode 2008-2009 PT Nabel Sakha Gemilang
No
Bulan
2008 ( IDR )
2009 (IDR )
1
JANUARI
179.448.565
532.334.800
2
FEBRUARI
197.805.055
200.774.990
3
MARET
246.376.705
250.372.510
4
APRIL
95.920.000
80.730.847
5
MEI
446.894.994
500.486.462
6
JUNI
326.249.902
400.635.333
7
JULI
322.648.400
500.594.794
8
AGUSTUS
440.152.031
1.009.226.615
9
SEPTEMBER
968.512.500
927.229.900
10
OKTOBER
372.157.930
300.000.000
11
NOVEMBER
987.733.110
990.000.000
12
DESEMBER
716.487.654
650.000.000
5.300.386.846
6.342.386.251
TOTAL JUAL
Sumber : PT.Nabel Sakha Gemilang, 2009 Berdasarkan tabel diatas, pada periode 2008, penjualan PT.Nabel Sakha sebesar Rp 5.300.386.846, sedangkan pada periode 2009, penjualan PT.Nabel Sakha Gemilang sebesar Rp 6.342.381.251. PT.Nabel Sakha Gemilang mengalami peningkatan penjualan sebesar Rp 1.041.999.405
101
4.1.5 Saluran Distribusi PT.Nabel Sakha Gemilang
TOTAL OIL (produsen)
PT. NABEL SAKHA GEMILANG (distributor)
PERUSAHAAN /PABRIK (konsumen akhir)
Sumber : PT.Nabel Sakha Gemilang, 2009 Gambar 4.2 Saluran Distribusi PT.Nabel Sakha Gemilang
Keterangan gambar : •
Total Oil sebagai produsen, yaitu perusahaan yang menghasilkan barang.
•
PT.Nabel Sakha Gemilang sebagai distributor produk Total Oil, yaitu sebagai perantara penyalur barang dari produsen ke konsumen akhir.
•
Perusahaan atau pabrik yang menggunakan produk Total Oil, dan disebut sebagai konsumen akhir (end user) , yaitu yang menggunakan barang dari produsen.
4.1.6
Data Responden Berdasarkan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang telah
disebarkan, maka karakteristik dari responden dapat dirangkum dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dibawah ini :
102
a. Nama Perusahaan Tabel 4.2 Nama Perusahaan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Perusahaan Angels Product , PT Agung Pelita Industri , PT Alkindo Mitra Raya , PT Buana Centra Stell Industry , PT Cibaliung , PT Cargill Indonesia , PT Dystar Color , PT Delli Food Sentosa , PT Farhan Abadi, CV Gajah Tunggal , PT Harbison Walker , PT Indofood Fritolay , PT IRC INOAC Indonesia , PT Jawamanis Rafinasi , PT Kolon Ina , PT Lee Thong Hung , PT Lestari Mahadibya , PT Naga Sakti , PT Nikomas Gemilang , PT Napalima , PT Polychem Indonesia , PT Pratama Abadi Industri , PT Pratama Galuh Perkasa , PT Putra Bangun Citra Mandiri , CV Saba Trasindo , CV Sulfindo Adi Usaha , PT SK Keris , PT Tifico , PT Trias Indra Saputra , PT Yasunaga , PT Winner Sumbiri, PT Symindo, PT Sumber Masanda Jaya, PT Sulindafin, PT Petrojaya Boral, PT
103
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Menara Bina Diesel, PT Actem, PT Liatama Teknik, PT Bintang Kanguru, PT Indorama, PT Super Plasindo Utama, PT YKK APP Indonesia, PT APM Armada Autopart , PT Karunia Berca Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur, PT Dellifood, PT Deslee Clama, PT Timoti Sukses, PT Supernova, PT Buana Fajar Baja, PT Teknoplast, PT Surya Siam Keramik, PT Multi Lestari, PT Multi Mekanika, PT
Mikuni Indonesia, PT Sumber : PT.Nabel Sakha Gemilang, 2009 Dari tabel diatas terdapat sebanyak 55 perusahaan yang menjadi responden dalam penelitian ini, dimana 55 perusahaan tersebut merupakan jumlah seluruh pelanggan pada PT.Nabel Sakha Gemilang.
b. Jenis Perusahaan Tabel 4.3 Komposisi Jenis Perusahaan Responden Jenis Perusahaan
Jumlah Responden
Presentase (%)
Baja
20
36
Makanan
15
27
Tekstil
10
18
Otomotif
7
13
Kesehatan
3
6
Jumlah
55
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2009
104
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Gambar 4.3 Diagram Komposisi Jenis Perusahaan Responden Dari tabel 4.3 dan gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa jenis perusahaan 36 % adalah perusahaan baja dengan jumlah 20 perusahaan (responden), 27% adalah jenis perusahaan makanan dengan jumlah 15 perusahaan (responden), 18% adalah jenis perusahaan tekstil dengan jumlah 10 perusahaan (responden), 13% adalah jenis perusahaan otomotif dengan jumlah 7 perusahaan (responden), dan 6% adalah jenis perusahaan kesehatan dengan jumlah 3 perusahaan (responden). Dari tabel dan gambar diatas menunjukan bahwa jenis perusahaan yang paling banyak menjadi responden adalah jenis perusahaan baja , dengan presentase paling tinggi, yaitu sebesar 36% dan dan jenis perusahaan paling sedikit ialah jenis perusahaan kesehatan, dengan presentase paling rendah, yaitu sebesar 6%.
105
c.
Jangka Waktu Pemakaian Tabel 4.4 Komposisi Jangka Waktu Pemakaian Jangka Waktu (dalam bulan)
Jumlah Responden
Presentase (%)
<6
5
10
6 s/d 12
33
60
12 s/d 18
12
22
18 s/d 24
3
5
> 24
2
3
Jumlah
55
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2009
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Gambar 4.4 Diagram Komposisi Jangka Waktu Pemakaian
Dari tabel 4.4 dan diagram 4.4 diatas dapat diketahui bahwa jangka waktu pemakaian < 6 bulan sebanyak 5 responden, dengan presentase 10%. Jangka waktu pemakaian 6-12 bulan sebanyak 33 responden, dengan presentase 60%. Jangka waktu pemakaian 12-18 bulan sebanyak 12 responden, dengan presentase 22%. Jangka waktu pemakaian 18-24 bulan sebanyak 3 responden, dengan presentase 5%. Jangka waktu pemakaian > 24 bulan sebanyak 2 responden, dengan presentase 3%.
106
Dari tabel 4.3 dan gambar 4.3 diatas menunjukan bahwa jangka waktu pemakaian paling banyak adalah 6 -12 bulan, dengan presentase paling tinggi, yaitu sebesar 60% sedangkan jangka waktu pemakaian paling sedikit adalah >24 bulan, dengan presentase paling rendah, yaitu sebesar 3%.
d. Penggunaan Produk Lain selain Produk Total Oil Tabel 4.5 Komposisi Penggunaan Produk Lain selain Produk Total Oil Nama Produk
Jumlah Responden
Presentase (%)
Pertamina
10
18
Shell
6
11
Evalube
5
9
Penzoil
4
7
Jumlah
25
45
Sumber : Hasil Penelitian, 2009
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Gambar 4.5 Diagram Komposisi Penggunaan Produk Lain selain Produk Total Oil Dari tabel 4.5 dan gambar 4.5 diatas dapat diketahui bahwa penggunaan produk lain selain Total Oil adalah, penggunaan Pertamina sebanyak 10 responden, dengan presentase 18%. Penggunaan Shell sebanyak 6 responden, dengan presentase 11%. Penggunaan Evalube sebanyak 5 responden, dengan presentase 9%.
107
Penggunaan Penzoil sebanyak 4 responden, dengan presentase 7%. Sehingga total jumlah pemakaian produk lain selain Total Oil adalah 25 responden, dengan presentase 45%. Sisanya adalah menggunakan produk Total Oil sebanyak 30 responden, dengan presentase 55%.
4.2
Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi
sebagian syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi adalah dengan menggunakan bantuan program software Minitab
11. Keterangan 1 : X1 : Kualitas Produk X2 : Kualitas Pelayanan Y
: Keputusan Pembelian
Z
: Loyalitas Pelanggan
Keterangan 2 : 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Netral 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju
108
•
Transformasi variabel Kualitas Produk ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Transformasi Variabel Kualitas Produk Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
menjadi
1,96
Nilai Alternatif Jawaban 3
menjadi
2,81
Nilai Alternatif Jawaban 4
menjadi
3,77
Nilai Alternatif Jawaban 5
menjadi
4,98
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
•
Transformasi variabel Kualitas Pelayanan ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel 4.7 Transformasi Variabel Kualitas Pelayanan Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,84
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,69
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,71
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,95
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
109
•
Transformasi variabel Keputusan Pembelian ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel 4.8 Transformasi Variabel Keputusan Pembelian Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,81
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,6
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,6
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,85
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
•
Transformasi variabel Loyalitas Pelanggan ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 Transformasi Variabel Loyalitas Pelanggan Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
Menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
Menjadi
1,79
Nilai Alternatif Jawaban 3
Menjadi
2,58
Nilai Alternatif Jawaban 4
Menjadi
3,58
Nilai Alternatif Jawaban 5
Menjadi
4,83
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Selanjutnya data yang sudah ditransformasi menjadi data interval akan diuji validitas dan reabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Data yang diuji validitas dan reabilitasnya adalah variabel X1,X1,Y dan Z.
110
4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan terlebih dahulu dicari harga dari
korelasi bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan adalah Pearson Product
Moment. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n menggunakan data sebanyak 55 jawaban kuesioner. Jadi nilai df = 53, sehingga didapat nilai ttabel = 1,67. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka didapatkan nilai rtabel = 0,22. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : •
Jika rhitung positif, serta rhitung > rtabel , maka butir pertanyaan tersebut valid.
•
Jika rhitung negatif, serta rhitung < rtabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut : •
Jika Cronbach Alpha > rtabel , maka dapat dikatakan reliabel.
•
Jika Cronbach Alpha < rtabel , maka dapat dikatakan tidak reliabel.
4.3.1
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kualitas Produk
Untuk variabel X1 diukur melalui pertanyaan 1-12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Validitas Variabel Kualitas Produk Pertanyaan
rhitung
rtabel
1
0,527
Valid
2
0,668
Valid
3
0,527
0,22
Keterangan
Valid
111
4
0,527
Valid
5
0,572
Valid
6
0,477
Valid
7
0,491
Valid
8
0,668
Valid
9
0,253
Valid
10
0,668
Valid
11
0,464
Valid
12
0,464
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Nilai Alpha Cronbach = 0,849 > 0,22 ( rtabel ), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi untuk variabel X1, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12.
4.3.2
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kualitas Pelayanan Untuk variabel X2 diukur melalui pertanyaan 13-22. Dengan menggunakan bantuan
program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Pertanyaan
rhitung
rtabel
13
0,459
Valid
14
0,838
Valid
15
0,459
Valid
16
0,459
17
0,838
0,22
Keterangan
Valid Valid
112
18
0,838
Valid
19
0,340
Valid
20
0,838
Valid
21
0,838
Valid
22
0,838
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Nilai Alpha Cronbach = 0,905 > 0,22 ( rtabel ), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi untuk variabel X2, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 13,14,15,16,17,18,19,20,21 dan 22.
4.3.3
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Keputusan Pembelian Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 23-26. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Validitas Variabel Keputusan Pembelian Pertanyaan
rhitung
rtabel
Keterangan
23
0,236
Valid
24
0,632
Valid
25
0,632
26
0,339
0,22
Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Nilai Alpha Cronbach = 0,663 > 0,22 ( rtabel ), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 23,24,25 dan 26.
113
4.3.4
Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Loyalitas Pelanggan Untuk variabel Z diukur melalui pertanyaan 27-33. Dengan menggunakan
bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.13 Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan Pertanyaan
rhitung
rtabel
Keterangan
27
0,649
Valid
28
0,588
Valid
29
0,649
Valid
30
0,649
31
0,588
Valid
32
0,588
Valid
33
0,367
Valid
0,22
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Nilai Alpha Cronbach = 0,833 > 0,22 ( rtabel ), maka dapat dikatakan reliabel. Jadi untuk variabel Z, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 27,28,29,30,31,32 dan 33.
4.4
Uji Normalitas Mengingat asumsi untuk analisis jalur bahwa data haruslah berdistribusi normal,
maka akan diuji normalitas terhadap variabel X1,X2,Y,Z. 4.4.1
Uji Normalitas untuk Variabel Kualitas Produk Dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut :
114
Tabel 4.14 Test of Normality variabel Kualitas Produk Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic kualitasproduk
Df
,055
Shapiro-Wilk
Sig. 55
,200(*)
Statistic ,985
Df
Sig. 55
,708
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sumber :Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.6 Grafik Normalitas dari variabel Kualitas Produk Dengan melihat tabel 4.14 , maka : Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Analisa Variabel X1 memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X1 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
115
4.4.2
Uji Normalitas untuk Variabel Kualitas Pelayanan Dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Test of Normality variabel Kualitas Pelayanan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov(a)
kualitaspelayanan
Statistic ,065
Df 55
Sig. ,200(*)
Shapiro-Wilk Statistic ,979
Df 55
Sig. ,428
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.7 Grafik Normalitas dari variabel Kualitas Pelayanan Dengan melihat tabel 4.15 , maka : Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Analisa Variabel X2 memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal, sehingga variabel X2 dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
116
4.4.3
Uji Normalitas untuk Variabel Keputusan Pembelian Dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.16 Test of Normality variabel Keputusan Pembelian Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic keputusanpembelian
Df
.083
Shapiro-Wilk
Sig. 55
.200(*)
Statistic
df
.975
Sig. 55
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.8 Grafik Normalitas dari variabel Keputusan Pembelian Dengan melihat tabel 4.16 , maka : Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
.294
117
Analisa Variabel Y memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Y dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
4.4.4
Uji Normalitas untuk Variabel Loyalitas Pelanggan Dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.17 Test of Normality variabel Loyalitas Pelanggan Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic loyalitaspelanggan
Df
,085
Shapiro-Wilk
Sig. 55
,200(*)
Statistic ,973
df
Sig. 55
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.9 Grafik Normalitas dari variabel Loyalitas Pelanggan
,245
118
Dengan melihat tabel 4.17 , maka : Dasar Pengambilan Keputusan Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Analisa Variabel Z memiliki Sig = 0,200 (≥ 0,05), maka data berdistribusi normal, sehingga variabel Z dapat digunakan dalam analisis jalur berikutnya.
4.5
Analisa Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Sebelum melakukan analisis, ditampilkan terlebih dahulu struktur hubungan kausal antara variabel Kualitas Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Keputusan Pembelian (Y), dan Loyalitas Pelanggan (Z). Yaitu dalam gambar berikut ini :
X1
ε1
ε2
ρyx1
ρzx1 Y
ρzy
Z
ρyx2 X2
Gambar 4. 10 Struktur Hubungan X1,X1,Y dan Z Secara Lengkap
119
Untuk melakukan analisa jalur maka struktur pada gambar diatas akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Dalam analisa pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian akan digambarkan dalam sebuah model yang selanjutnya akan disebut dengan sub-struktur 1. Adapun gambar dari sub-struktur tersebut sebagai berikut :
ε1
X1
ρyx1 Y
X2
ρyx2 Gambar 4.11 Sub-struktur 1
Kemudian untuk melihat hubungan X1 dan X2 terhadap Y dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS 15 yang menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.18 Desktiptif data X1,X2 dan Y Descriptive Statistics Mean keputusanpembelian 3,6984 Kualitasproduk Kualitaspelayanan
Std. Deviation
N
,65431
55
3,7576
,57028
55
3,1444
,56997
55
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
120
Tabel 4.19 Korelasi Pearson X1,X2, dan Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Tabel 4.20 Anova sub-struktur 1
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Tabel 4.21 Coefficients sub-struktur 1
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
121
Tabel 4.22 Model Summary sub-struktur 1 Model Summary
b. Dependent Variabel: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Pertama-tama
akan
diinterpretasikan
terlebih
dahulu
hasil
output
pada
tabel Descriptive Statistic. Untuk mengintepretasikan deskriptif data maka dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang ada dalam penelitian tersebut, yaitu variabel Kualitas Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Keputusan Pembelian (Y), dan Loyalitas Pelanggan (Z). Untuk membuat kriteria tersebut digunakan rumus Sturges untuk menghitung lebar dan jumlah kelas, dimana jumlah kelas telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yakni kelas pertama “sangat tidak baik”, kelas kedua “tidak baik”, kelas ketiga “cukup baik”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas yaitu = (Xmax-Xmin)/ Jumlah Kelas. Untuk variable X1, X2, Y, dan Z menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria jawaban untuk variabel X1, X2, Y dan Z adalah sebagai berikut:
122
Tabel 4.23 Intepretasi Nilai Variabel X1,X2,Y dan Z Kriteria
Interval Variabel X1
Kriteria
Interval Variabel X2
4,99 sampai 4,2
Sangat Baik
4,99 sampai 4,2
Sangat Baik
4,19 sampai 3,4
Baik
4,19 sampai 3,4
Baik
3,39 sampai 2,6
Cukup Baik
3,39 sampai 2,6
Cukup Baik
2,59 sampai 1,8
Tidak Baik
2,59 sampai 1,8
Tidak Baik
1,79 sampai 1
Sangat Tidak Baik
1,79 sampai 1
Sangat Tidak Baik
Kriteria
Interval Variabel Y
Kriteria
Interval Variabel Z
4,89 sampai 4,12
Sangat Baik
4,84 sampai 4,08
Sangat Baik
4,11 sampai 3,34
Baik
4,07 sampai 3,31
Baik
3,33 sampai 2,56
Cukup Baik
3,3 sampai 2,54
Cukup Baik
2,55 sampai 1,78
Tidak Baik
2,53 sampai 1,77
Tidak Baik
1,77 sampai 1
Sangat Tidak Baik
1,76 sampai 1
Sangat Tidak Baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sehingga
pada
tabel
4.18,
terlihat
mean
dari
variabel
X1
=
3,7576 yang
apabila dibandingkan dengan table 4.26 maka Variabel X1 dapat dinilai Baik. Untuk mean dari variable X2 = 3,7937 juga dapat dinilai Baik. Untuk mean dari variabel Y = 3,6984 juga dapat dinilai Baik.
123
Berdasarkan table 4.18 terlihat Standard Deviation untuk variabel X1, X2 dan Y cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam. Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1,X2, dan Y dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.19 :
•
Korelasi Variabel X1 dan X2 (rX1X2)= 0,926 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan X2 Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan X2 Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara Kualitas Produk (X1) d a n
kualitas
Pelayanan
(X2) memiliki
hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah.
124
Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai
variabel K u a l i t a s P r o d u k
(X1) naik maka nilai variabel Kualitas
Pelayanan (X2) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Kualitas Pelayanan (X2) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat
karena nilai
korelasinya 0,926 .
•
Korelasi Variabel X1 dan Y (rX1Y)= 0,939 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Y Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Y Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara Kualitas Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah.
125
Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,939. •
Korelasi Variabel X2 dan Y (rX2Y)= 0,976 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X2 dan Y Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X2 dan Y Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,00 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara
Kualitas Pelayanan (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah.
126
Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel
Kualitas Pealayanan (X2) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X2) turun maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,976.
Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X dan Y diatas dapat diringkas sebagai berikut: X1,X2 dan Y Tabel 4.24 Sifat Hubungan Korelasi X1,X2 dan Y Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan X2
0,926
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
X1 dengan Y
0,939
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
X2 dengan Y
0,976
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2009
Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variable X1, X2 dan Y, harus diuji linieritas hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.20, yakni: Hipotesis Ho: Hubungan antara variable bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat tidak linier. Ha: Hubungan antara variable bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier.
127
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variable bebas X1 dan X2 terhadap variable terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.
Kemudian dianalisa
sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan
persamaan struktural sebagai berikut: Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
•
Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antar Variabel X1 dan X2 dengan Variabel Terikat Y Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.20 Hipotesis bentuk Ho: Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. Ha: Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y.
128
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan. Besarnya pengaruh variable X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada table Model Summary, dimana nilai R2 = 0,962 = 96,2%. Jadi Variabel X1 dan X2 mempengaruhi Variabel Y sebesar 96,2% dan sisanya yaitu 3,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = √1- R2 = √1-0,962 = 0,1949
•
Pengujian secara individual antara variable X1 terhadap variable Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel 4.21, yakni:
Hipotesis Ho: Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. Ha: Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak
129
Keputusan Sig = 0,001 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variable Y.
•
Pengujian secara individual antara variable X2 terhadap variable Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel 4.21, yakni:
Hipotesis Ho: Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. Ha: Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Y.
130
Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam table berikut ini : Tabel 4.25 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-struktur 1 Pengaruh
Koefisien
Nilai Sig
Hasil
Koefisien
Koefisien
Antar
Jalur
Pengujian
Determinasi
Variabel
Variabel
(Beta)
X1 terhadap Y
0,243
0,001
Ho ditolak
X2 terhadap Y
0,751
0,000
Ho ditolak
lain (ρyε1)
0,962 = 96,2%
0,1949
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Dengan demikian didapat diagram jalur sub-sruktur 1, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1 menjadi : 0,1949
X1 0,243 0,926
Y X2
0,751
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.12 Sub-struktur 1 beserta Koefisien Jalur
131
Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural sub-struktur 1: Y = ρX1YX1 + ρX2YX2 + ρyε1 Y = 0,243 X1 + 0,751 X2 + 0,1949 ε1 dimana R2 = 0,962
Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa: •
Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) secara simultan sebesar 96,2% dan sisanya sebesar 3,8% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain diluar penelitian ini.
•
Setiap
peningkatan
nilai
Kualitas Produk
(X1)
sebesar
satu, maka Keputusan
Pembelian (Y) juga akan naik sebesar 0,243. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun sebesar 0,243. •
Setiap peningkatan nilai Kualitas Pelayanan (X2) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik sebesar 0,751. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan Kualitas Pelayanan (X2) sebesar satu maka Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun sebesar 0,751.
4.6
Analisa Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan serta Keputusan
Pembelian terhadap Loyalitas Pelanggan Kemudian akan dianalisa dampak pengaruh Kualitas Produk (X1) Pelayanan
dan Kualitas
(X2) serta Keputusan Pembelian (Y) terhadap Loyalitas Pelanggan (Z),
maka akan ditampilkan terlebih dahulu sub-struktur yang kemudian akan disebut substruktur 2, modelnya sebagai berikut:
132
X1
ρzx1
ε2
ρzy Y
X2
Z
ρzx2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.13 Sub-struktur 2 Kemudian untuk melihat hubungan X1 ,X2 dan Y terhadap Z dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS 15 yang menghasilkan output sebagai berikut :
Tabel 4.26 Desktiptif data X1,X2, Y dan Z Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Loyalitaspelanggan
2,9202
,52775
55
Kualitasproduk
3,7576
,57028
55
Kualitaspelayanan
3,1444
,56997
55
keputusanpembelian
3,6984
,65431
55
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
133
Tabel 4.27 Korelasi Pearson X1,X2, Y dan Z
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Tabel 4.28 Anova sub-struktur 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Tabel 4.29 Coefficients Sub-struktur 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
134
Tabel 4.30 Model Summary Sub-struktur 2 Model Summary
a. b.
Predictors : (Constant), keputusan pembelian,kualitas produk,kualitas pelayanan Dependent Variable : loyalitas pelanggan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sehingga pada tabel 4.26, terlihat mean dari variable Z = 2,9202 yang apabila dibandingkan dengan tabel 4.23 maka Variabel Z dapat dinilai Cukup Baik. Berdasarkan tabel 4.29 terlihat Standard Deviation untuk variable Z cenderung kecil sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam. Selanjutnya dilihat hubungan bivariat antara variabel X1,X2, Y dan Z dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.27 :
•
Korelasi Variabel X1 dan Z (rX1Z)= 0,934 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Z Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X1 dan Z
135
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara
Kualitas Produk (X1) d a n L o y a l i t a s P e l a n g g a n (Z) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variabel K u a l i t a s P r o d u k (X1) naik maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Produk (X1) turun maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,934 .
•
Korelasi Variabel X2 dan Z (rX2Z)= 0,972 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah.
Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel X2 dan Z Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel X2 dan Z
136
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara
Kualitas Pelayanan (X2) dan Loyalitas Pelanggan (Z)
memiliki hubungan yang nyata
dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variable Kualitas Pelayanan (X2) naik maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan naik, begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X2) turun maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,972.
•
Korelasi Variabel Y dan Z (rYZ)= 0,965 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah.
Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan yang Signifikan antara variabel Y dan Z Ha: Ada hubungan yang Signifikan antara variabel Y dan Z
137
Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,00 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat disimpulkan: Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa antara hubungan antara Keputusan Pembelian (Y) dan Loyalitas Pelanggan (Z) memiliki hubungan yang nyata dan hubungan keduanya bersifat sangat kuat dan searah. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi jika nilai variable Keputusan Pembelian (Y) naik maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan
(Z) juga
akan
naik,
begitu
juga
sebaliknya, jika nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) turun maka nilai variabel Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan turun. Dimana pengaruh tersebut tergolong sangat kuat karena nilai korelasinya 0,965.
Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X dan Y diatas dapat diringkas sebagai berikut: X1,X2, Ydan Z
138
Tabel 4.31 Sifat Hubungan Korelasi X1,X2, Y dan Z
Hubungan antara
Korelasi
Sifat Hubungan
X1 dengan Z
0,934
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
X2 dengan Z
0,972
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
Y dengan Z
0,965
Sangat Kuat, searah dan Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2009 Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variable X1, X2 , Y dan Z harus diuji linieritas hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.28, yakni: Hipotesis Ho: Hubungan antara variabel bebas X1 , X2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat tidak linier. Ha: Hubungan antara variabel bebas X1 , X2 dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
139
Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara variabel bebas X1 , X2 dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.
Kemudian dianalisa
sub-struktur 2 dengan menggunakan analisis jalur, dengan
persamaan struktural sebagai berikut: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2 •
Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antar Variabel X1 , X2, dan Y dengan Variabel Terikat Z
Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh Tabel 4.28 Hipotesis bentuk Ho: Variabel X1 ,X2, dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variable Z. Ha: Variabel X1 ,X2, dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1, X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z dan oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan.
140
Besarnya pengaruh variabel X1 , X2 dan Y secara simultan terhadap variabel Z dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada table Model Summary, dimana nilai R2 = 0,955 = 95,5%. Jadi Variabel X1 ,X2 dan Y mempengaruhi Variabel Z sebesar 95,5% dan sisanya yaitu Sementara
4,5 %
dipengaruhi
oleh
variabel-variabel
lain
diluar
penelitian
itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang
mempengaruhi nilai variabel Z (ρZ) = √1- R2 = √1-0,955 = 0,2121.
•
ini.
Pengujian secara individual antara variable X1 terhadap variable Z Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel 4.29, yakni:
Hipotesis Ho: Variabel X1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Ha: Variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variable Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,039 (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z.
141
•
Pengujian secara individual antara variable X2 terhadap variable Z Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel 4.29, yakni:
Hipotesis Ho: Variabel X2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Ha: Variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variable Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,000 (<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X2 berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. •
Pengujian secara individual antara variable Y terhadap variable Z Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel 4.29, yakni:
Hipotesis Ho: Variabel Y tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Ha: Variabel Y berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Ho diterima Sig < 0,05 Ho ditolak Keputusan Sig = 0,176 (≥0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Y tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Z.
142
Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam table berikut ini : Tabel 4.32 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-struktur 2 Pengaruh
Koefisien
Antar Variabel
Jalur
Nilai Sig
Hasil
Koefisien
Koefisien
Pengujian
Determinasi
Variabel
(Beta)
lain (ρzε2)
X1 terhadap Z
0,185
0,039
Ho ditolak
X2 terhadap Z
0,597
0,000
Ho ditolak
Y terhadap Z
0,209
0,176
Ho diterima
0,955 =
0,2121
95,5 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Berdasarkan hasil analisis tersebut diatas, membuktikan bahwa terdapat koefesien jalur yang tidak signifikan yaitu Variabel Keputusan Pembelian (Y) terhadap Loyalitas Pelanggan (Z), maka Model 1 sub-struktur 2 perlu diperbaiki melalui metode Triming, yaitu mengeluarkan Variabel Keputusan Pembelian yang dianggap hasl dari koefesien jalur tidak signifikandari analisisnya (dilihat dari nilai Sig = 0,176 dari tabel 4.32 ). Kemudian dilakukan pengujian ulang atau diuji lagi yang mana Variabel Keputusan Pembelian (Y) tidak diikut sertakan. Hasil pengujian ulang adalah sebagai berikut :
143
Tabel 4.33 Anova Model 2 Sub-struktur 2
Sumber: Haasil Pengolahan Data 2009
Tabel 4.34 Coefficients Model 2 sub-struktur 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2009
Tabel 4.35 Model Summary Model 2 sub – struktur 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2009
144
Berdasarkan pengujian Model 1 dan Model 2 tersebut maka dapat dibuat rangkuman untuk pengujian sub-struktur 2 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.36 Rangkuman Anova Model 1 dan Model 2 sub-struktur 2 Model 1
Regression
2
Sum of Square
Df
14.356
3
Residual
.684
51
Total
15.040
54
Regresion
22.393
2
Residual
1.107
52
Total
23.500
54
Mean Square 4.785 .013 11.196 .021
F
Sig.
357.040
.000
525.696
.000
a Predictors: (Constant),kualitasproduk, kualitaspelayanan, keputusanpembelian b Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Hasil pengolahan data, 2009
Tabel 4.37 Rangkuman Coeffecients Model 1 dan Model 2 sub – struktur 2 Unstandardized
Standardized
Coeffecientd
Coeffecients
Model B
Std. Error
T
Sig.
-.776
.441
Beta
1 (Constant)
-.084
.136
Kualitas Produk (X1)
.171
.092
.185
2.118
.039
Kualitas Pelayanan (X2)
.552
.077
.597
4.289
.000
Keputusan Pembelian (Y)
.169
.108
.209
1.372
.176
2 (Constant)
-.181
.136
-.867
.390
Kualitas Produk (X1)
.273
.092
.236
2.957
.005
Kualitas Pelayanan (X2)
.727
.077
.754
9.444
.000
b Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Hasil pengolahan data, 2009
145
Tabel 4.38 Rangkuman Model Summary Model 1 dan Model 2 sub-struktur 2 Model
R
R Square
Adjusted R Suqare
Std. Error of the Estimate
1
.977
.955
.952
.11577
2
.976
.953
.951
.14594
a Predictors: (Constant), kualitasproduk, kualitaspelayanan, keputusanpembelian b Dependent Variable: Loyalitaspelanggan Sumber : Hasil pengolahan data, 2009
Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel 4.37 Coeffecients diperoleh nilai koefesien Jalur X1 terhadap Z sebesar ρZX1 = 0.236 dan nilai koefesien jalur X2 terhadap Z sebesar ρZx2 = 0,754 dengan koefesien determinan atau kontribusi (Rsquare ) = 0,953 (lihat tabel 4.38). Koefesien residu ρZع2 =√1- R2 = √1-0,953 = 0,2167. Dengan demikian didapat diagram jalur sub – struktur 2 mengalami perubahan, yaitu menjadi :
X1
0,236
0,2167
Z X2 0,754 Gambar 4.14 Sub-struktur 2 beserta Koefisien Jalur
146
Jadi dapat diperoleh persamaan stuktural sub-struktur 2: Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρz ε2 Z = 0,236X1 + 0,754 X2 + 0,2167 ε2 dimana R2 = 0,953 Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa: •
Loyalitas Pelanggan (Z) dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) secara simultan sebesar 95,3% dan sisanya sebesar 4,7% dipengaruhi oleh variable-variabel lain diluar penelitian ini.
•
Setiap
peningkatan
nilai
Kualitas Produk
(X1)
sebesar
satu, maka Loyalitas
Pelanggan (Z) akan naik sebesar 0,236 . Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan
Kualitas Produk (X1) sebesar satu, maka Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan turun sebesar 0,236. •
Setiap peningkatan nilai Kualitas Pelayanan (X2) sebesar satu, maka Loyalitas Pelanggan (Z) akan naik sebesar 0,754. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan
Kualitas Pelayanan (X2) sebesar satu maka Loyalitas Pelanggan (Z) juga akan turun sebesar 0,754.
Jadi keseluruhan pengaruh kausal variabel Kualitas Produk (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Z) dapat digambarkan dalam model struktur lengkap sebagai berikut:
147
0,1949
X1
0,2167 0,236 0,243
Y
0,926
Z
0,751 0,754
X2
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Gambar 4.15 Struktur Lengkap beserta Koefisien Jalur
Kemudian
seluruh
koefisien
jalur
dari
hubungan
kausal
dapat
diketahui
pengaruh kausal langsung (PKL), pengaruh kausal tidak langsung (PKTL), serta pengaruh kausal total (PKT) dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam tabel berikut ini :
148
Tabel 4.39 Rangkuman Dekomposisi Koefisien Jalur
Pengaruh Kausal Pengaruh
Langsung
Pengaruh
Tidak Langsung
Variabel
Bersama Melalui
Total
Variabel Y X1 terhadap Y
0,243
-
0,243
-
X1 terhadap Z
0,236
-
0,236
-
X2 terhadap Y
0,751
-
0,751
-
X2 terhadap Z
0,754
-
0,754
-
0,1949
-
-
-
0,2167
-
-
-
-
-
0,962
-
-
0,953
ε1 ε2
X1 dan X2 X1 dan X2
-
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
149
Berdasarkan Tabel 4.39, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut: 1.
Hipotesis pertama yang berbunyi “Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan berkontribusi secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian”. Bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Secara individu semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 1 hanya koefisien jalur X1 terhadap Y (Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian) yang secara statistik signifikan, jalur
X2
terhadap
Y
sedangkan
koefisien
(Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian) adalah
signifikan. 2.
Hipotesis kedua yang berbunyi “Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Pembelian
berkontribusi
secara
signifikan
terhadap
dan
Keputusan
Loyalitas Pelanggan”. Bahwa
secara keseluruhan menyatakan signifikan. Secara individu tidak semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian jalur sub-struktur 2 koefisien jalur X1 terhadap Z (Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan) signifikan, sedangkan koefisien jalur X2 terhadap Z (Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan) signifikan, dan koefisien jalur Y terhadap Z (Keputusan Pembelian terhadap Loyalitas Pelanggan) adalah
tidak
signifikan. Bahwa Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Z), besarnya diterangkan sebagai berikut : a. Besarnya kontribusi Kualitas Produk (X1) yang secara langsung terhadap Loyalitas Pelanggan (Z) adalah 0,2362 X 100% = 5,56%. b. Besarnya
kontribusi
Kualitas
Pelayanan
(X2)
yang
secara
langsung
mempengaruhi Loyalitas Pelanggan (Z) adalah 0,7542 X 100% = 56,85%. c.
Besarnya
kontribusi
Kualitas
Produk
(X1)
dan
Kualitas
Pelayanan
(X2)
berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi Loyalitas Pelanggan (Z) adalah = 0,953 X 100% = 95,3%.
150
Dan sisanya sebesar 0,21672 X 100% = 4,7% dipengaruhi faktor – faktor lain yang tidak dapat dijelaskan didalam penelitian ini. 4.7
Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data telah dikumpulkan dan
hasil analisis selesai dilakukan pertama-tama didapatkan bahwa penilaian pelanggan terhadap kualitas produk cenderung sedangkan
penilaian
pelanggan
baik
namun memiliki jawaban yang beragam,
terhadap kualitas pelayanan baik
dan
jawaban
responden cenderung seragam. Keputusan pembelian oleh pelanggan juga baik dan jawaban responden cenderung seragam, dan Loyalitas yang ditunjukkan oleh pelanggan juga cukup baik dan jawaban responden juga cenderung seragam. Selanjutnya, setelah hasil kuesioner selesai dianalisa dengan analisis jalur didapatkan bahwa : •
Kualitas Produk (X1) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) Temuan penelitian menunjukan bahwa Kualitas Produk
memiliki kontribusi yang
positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya Keputusan Pembelian pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Besarnya kontribusi Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,2432 x 100% = 5,9%. Ini menunjukan Kualitas Produk Total Oil dapat meningkatkan keputusan pembelian dari pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7 bahwa subvariabel keandalan dari produk Total Oil memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator produk Total Oil mengeluarkan sisa pembakaran yang ramah lingkungan mempunyai skor yang paling tinggi.
151
Hal ini sesuai dengan yang ditampilkan pada Lampiran 9 untuk variabel Keputusan Pembelian, bahwa subvariabel perilaku pasca pembelian memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator akan merekomendasikan PT.Nabel Sakha Gemilang kepada mitra bisnis mempunyai skor paling tinggi. Ini menunjukan bahwa kualitas produk yang berupa hasil pembakaran yang ramah lingkungan merupakan yang paling efektif dalam meningkatkan keputusan pembelian.
•
Kualitas Pelayanan (X2) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) Temuan penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya Keputusan Pembelian pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Besarnya kontribusi Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,7512 x 100% = 56,4 %. Ini menunjukan Kualitas Pelayanan dapat meningkatkan keputusan pembelian dari pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 8 bahwa subvariabel jaminan pada PT.Nabel Sakha Gemilang memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator PT.Nabel Sakha memiliki jaminan transaksi yang baik mempunyai skor yang paling tinggi. Hal ini sesuai dengan yang ditampilkan pada Lampiran 9 untuk variabel Keputusan Pembelian, bahwa subvariabel perilaku pasca pembelian memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator akan merekomendasikan PT.Nabel Sakha Gemilang kepada mitra bisnis mempunyai skor paling tinggi. Ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang berupa jaminan transaksi yang baik merupakan yang paling efektif dalam meningkatkan keputusan pembelian.
152
•
Kualitas Produk (X1) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Z) Temuan penelitian menunjukan bahwa Kualitas Produk memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya Loyalitas Pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Besarnya kontribusi Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan adalah sebesar 0,2362 x 100% = 5,56 %. Ini menunjukan Kualitas Produk dapat meningkatkan Loyalitas Pelanggan dari pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 7 bahwa subvariabel keandalan dari produk Total Oil memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator produk Total Oil mengeluarkan sisa pembakaran yang ramah lingkungan mempunyai skor yang paling tinggi. Hal ini sesuai dengan yang ditampilkan pada Lampiran 10 untuk variabel Loyalitas Pelanggan, bahwa subvariabel melakukan pembelian ulang memiliki rata-rata paling besar. Ini menunjukan bahwa kualitas produk yang berupa produk Total Oil mengeluarkan sisa pembakaran yang ramah lingkungan merupakan yang paling efektif dalam meningkatkan Loyalitas Pelanggan.
•
Kualitas Pelayanan (X2) berkontribusi positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Z) Temuan penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya Loyalitas Pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Besarnya kontribusi Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan adalah sebesar 0,7542 x 100% = 56,85 %. Ini menunjukan Kualitas Pelayanan dapat meningkatkan loyalitas dari pelanggan PT.Nabel Sakha Gemilang. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 8 bahwa subvariabel jaminan pada PT.Nabel Sakha Gemilang memiliki rata-rata paling besar, dimana pertanyaan untuk indikator PT.Nabel Sakha memiliki jaminan transaksi yang baik mempunyai skor yang paling tinggi.
153
Hal ini sesuai dengan yang ditampilkan pada Lampiran 10 untuk variabel Loyalitas Pelanggan, bahwa subvariabel melakukan pembelian ulang memiliki rata-rata paling besar. Ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang berupa jaminan transaksi yang baik merupakan yang paling efektif dalam meningkatkan Loyalitas Pelanggan.
154