BAB 4 HASIL dan BAHASAN
4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah BINUS TV BINUS TV adalah media televisi komunitas yang dimiliki oleh Bina Nusantara. Sebagai media televisi komunitas kampus yang berbasis streaming, Binus TV menjadi salah satu media informasi dan komunikasi yang ada di lingkungan Bina Nusantara selain media lainnya. Binus TV lahir dari sebuah TV Club yang beranggotakan mahasiswa Binus University yang mencintai dunia broadcasting. Diawali dari pembentukan team produksi audio visual yang beranggotakan Bobie Hartanto, Luki Timothy dan Rizza Chairunisa serta Donny de Keizer selaku Dosen Pembimbing , tim ini mulai melaksanakan produksi pertama yang sangat sederhana dengan memproduksi materi presentasi pembangunan studio marketing communication Binus University. Tim kecil inilah yang kemudian melahirkan anggota anggota baru lainnya yang memiliki ketertarikan di dunia broadcasting sehingga akhirnya membentuk sebuah organisasi TV Club. TV Club ini untuk pertama kalinya dilantik pada tanggal 7 Desember 2009 dalam sebuah inagurasi TV Club yang bertempat di ruang kelas L1A. Ruangan inilah yang dikemudian hari menjadi studio mini Binus TV. Tanggal tujuh desember ini pula yang ditetapkan sebagai hari lahirnya Binus TV. Sebagai televisi komunitas yang berbasis streaming, Binus TV menyelenggarakan siarannya secara regular sejak bulan Januari 2010 dengan pola
acara yang mencapai dua belas jam per hari. Program program yang ditayangkan Binus TV semuanya merupakan hasil produksi Binus TV sendiri disamping ada beberapa program kerjasama dengan VOA dan Televisi Lokal. Saat ini Binus TV telah menempati studio operasional yang baru di Lantai tiga Gedung R Kampus Syahdan Binus University. Dengan demikian seluruh operasional siarannya telah dipusatkan di gedung ini. Peremajaan fasilitas produksi dan penyiaran terus dilakukan. Saat ini seluruh perangkat produksi Binus TV merupakan perangkat berstandart broadcast dengan menggunakan teknologi HD Digital sehingga mampu menjawab tantangan kedepan. Sejak tahun 2011, Bina Nusantara memutuskan untuk meningkatkan status Binus TV sebagai sebuah unit yang berada langsung dibawah Grup Bina Nusantara . Dengan demikian tugas sebagai media informasi dan penyiaran yang diemban oleh Binus TV kini menjadi lebih luas dengan mencakup seluruh komponen yang ada dibawah Bina Nusantara Group. Tahun 2011 ini Binus TV berencana akan melakukan ekspansi penyiaran dengan menambah pemancar sebagai televisi komunitas yang mengjangkau area Jakarta dan sekitarnya. Sehingga siaran Binus TV tidak hanya dapat dinikmati oleh pemirsa melalui media internet, namun dapat juga dengan menggunakan pesawat penerima televisi.
4.1.2 Visi dan Misi BINUS TV
•
Visi
Menjadi stasiun televisi komunitas kampus terdepan di Indonesia yang melahirkan program edukatif unggulan
•
Misi Menjadi media aspirasi dan aktualisasi potensi Binusian di kancah Global
4.1.3 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Binus TV Nama Binus TV merupakan singkatan dari Bina Nusantara Televisi yang menggambarkan bahwa Binus TV merupakan Media yang menaungi Bina Nusantara Group. Simbol-simbol yang ada pada logo, merepresentasikan Visi dan Misi Bina Nusantara “A World-class Knwoledge Institusion …in continuous pursuit of innovation and enterprise” (sebuah lembaga pengetahuan kelas dunia yang terus mengejar inovasi dan perusahaan).
Simbol mata ditengah : menggambarkan focus dan siap memantau juga berakna selalu mengamati sekitarnya.
Symbol gambar digital : menggambarkan bahwa Binus memiliki informasi teknologi sebagai landasan yang utama.
Warna Hitam : Melambangkan ketegasan dimana warna ini memiliki karakter yang kuat sehingga tidak akan lekang oleh berlalunya massa ke massa.
Warna Kuning : Warna perusahaan kuning sangat mencolok dengan ciri- ciri binusian yang merupakan komunitas perkotaan, dinamis, modern, dan menjadi contoh yang dilihat dalam bidang teknologi.
Warna Biru : Melambangkan pencapaian cita – cita yang tinggi di langit. Memiliki harapan untuk terus berkembang dan maju terus. Warna biru juga menggambarkan elegan.
4.1.4. Struktur Organisasi BINUS TV
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Binus TV Head of Binus TV
: Prof. Harjanto Prabowo
Deputi Head of Binus TV
: H. Sunu Budihardjo
Secretary of Binus TV
: Yuni Prasetya
Station Manager
: Ichsan Firmansyah
Production Manager
: Surya Sani soemantri
EP Entertainment
: Michael Tandaputra
EP Features
: Dyah Prajnaparamita
Koor. Make Up & Wardobe
: Cindy Irfiyuli
Koor. Dekorasi
: Andhika Ben Sirait
Koor. PD Umum
: Tommy Sutanto
Creative Program News Manager
: Riana Jogi & Luluanti : Trisna Prandawa Putra
EP News
: Andhita Irdiana Malik
EP Current Affair
: Arleen Ariestyani
Koor. Liputan
: Maria Yuliaty
Koor. Dokumentasi
: Helmi Shemi
Technical Manager
: Luki Timoty Larosa
Technical Director
: Mario
Koor. Alat & Maintance
: Samuel Roberto
Koor. Post Pro
: Sisca Yunisa
Koor. Studio & IT Support
: Ridwan Arifiandi
Marketing Manager Promotion
: Fariz Camaru : Yunia
Public Relation
: Willian Grinaldi
Creative Design
: Fickar hajar
Talent dan Crew
: Abigail Laurencia
4.1.5 Program Gado-Gado
Gambar 4.3 Logo Program Gado-Gado Gado-Gado adalah program jenis entertainment atau talk show hiburan di Binus TV. Kata Gado-Gado disini sama dengan makanan Gado-Gado yang terdiri dari berbagai macam sayuran yang sudah direbus, seperti timun,
telur, kacang panjang, tahu, tempe, kol, pare, jagung, kentang, dan masih banyak lagi, yang disajikan degan saus atau bumbu kacang. Program Gado-Gado ini menggunakan konsep yang unik dengan banyak informasi di dalamnya seperti makanan Gado-Gado sehingga membuat penonton tertarik untuk menonton acara ini. Gado-Gado diproduksi secara live di Studio Binus TV. Acara ini dipandu oleh dua orang presenter yaitu Ryan Widaya yang selalu melakukan aksi konyolnya serta Luluanti yang tidak kalah seru yang selalu memberikan semangat untuk rekannya serta selalu saja percaya diri (PD) dan eksis mengaku dirinya mirip artis. Dimana setiap kali siaran si otot dan Lulu yang selalu melakukan aksi konyolnya, yang dapat membuat perut penonton tergelitik untuk tertawa. Program ini pertama kali ditayangkan secara live via streaming di www.binus.tv di studio Binus TV pada hari senin, tanggal 11 April 2011 pukul 15.00 – 16.00 WIB. Acara Gado-Gado sempat berubah jam tayangnya menjadi setiap hari Jumat, pukul 15.00 – 16.00 WIB, yang kemudian berubah kembali ke jam tayang semula menjadi hari Senin, pukul 15.00 – 16.00 WIB dan pada akhirnya berubah lagi untuk ketiga kalinya sampai sekarang program Gado-Gado menjadi tayang setiap hari Rabu, pukul 17.00 – 18.00 WIB.
4.1.6 Tim Produksi Gado-Gado
Manager Program Surya Sani
Executive Producer Michael Tandaputra
Produser Luluanti
Program Director
Kreatif
Trisna Prandawa
Kameramen Tommy Sutanto & Ridwan Arifiandi
Luluanti
Editor Willian Grinaldi
Gambar 4.4. Struktur Tim Produksi Program Gado-Gado
Tim produksi Gado-Gado terdiri dari lima orang yaitu Produser, Kreatif, Pengarah acara, kameramen, dan Editor. Luluanti disini berperan sebagai Produser menjadi penanggung jawab produksi acara Gado-Gado.
Berikut adalah tanggung jawab masing-masing peran di acara Gado-Gado : a) Produser
: Bertanggung jawab terhadap keseluruhan
program b) Kreatif
: Mencari ide kreatif untuk dekorasi dan
segment c) Program Director
: Mengarahkan pengambilan gambar dan
bertanggung
jawab saat produksi
d) Editor
: Mengedit offline dan onlineserta mengedit
video yang akan dipakai atau ditayangkan.
4.1.7. Standar Operational Prosedur (SOP) Binus TV Penyiaran Kerabat kerja yang terlibat dalam penyiaran adalah PD Umum dan Operator Streaming. Sebelum Penyiaran, PD Umum harus mempersiapkan dan menchek kembali materi siaran berupa : a. Rundown Siaran Harian b. Kaset Materi Acara Harian c. Materi Cadangan / Back Up d. Materi Pendukung Produksi Lain Selama penyiaran
berlangsung PD Umum yang terlibat harus
menggunakan Rundown Siaran Harian sebagai acuan penyiaran. Selama penyiaran berlangsung seluruh kerabat kerja yang bertugas wajib menjaga kesinambungan siaran. Selain petugas Dinas, tidak dibenarkan masuk kedalam ruang kontrol dan menggunakan peralatan produksi dan penyiaran. Apabila terdapat materi siaran
yang mengalami kerusakan dan atau tidak dapat disiarkan karena kendala teknis atau terhenti penyiarannya ditengah jalan, maka PD Umum wajib melakukan penggantian materi dengan materi acara cadangan yang telah disiapkan dan segera melaporkan ke Kepala Studio. Operator Streaming wajib mengawasi jalannya siaran melalui jalur streaming. PD Umum wajib mengawasi jalannya siaran secara keseluruhan serta transisi dari satu acara ke acara yang lain. Dan tidak dibenarkan memasukkan materi acara atau menyiarkan acara yang tidak terdapat dalam Rundown Siaran Harian. Dalam hal ada siaran khusus yang sifatnya mendadak, maka PD Umum wajib melaporkan ke Kepala Studio untuk memperoleh persetujuan slot tayang. Setelah selesai penyiaran, PD Umum wajib menulis laporan Siaran. Proses dan urut-urutan pelaksanaan penyiaran adalah sebagai berikut : a. PD Umum dan Operator Streaming hadir 1 jam sebelum siaran dimulai b. PD Umum dan Operator Streaming yang bertugas pada Shift berikutnya, juga harus hadir 1 jam sebelum shift petugas sebelumnya berakhir. Dalam hal petugas berhalangan maka PD Umum atau Operator Streaming yang berhalangan wajib mencarikan petugas pengganti dan melaporkannya kepada Executive Producer Binus TV. c. PD Umum melakukan pemeriksaan Rundown dan seluruh materi siaran. d.
Operator
Streaming
menghidupkan
peralatan
Streaming
dan
melakukan pemeriksaan peralatan streaming. e.PD Umum memeriksa kembali Rundown Siaran Harian dan menyesuaikan dengan materi yang telah disiapkan pada Playlist. f. Insert matery / acara baru yang belum terdapat dalam Playlist harus dilakukan oleh PD Umum berdasarkan Rundown Siaran Harian. Apabila ditemukan
materi acara yang tidak sesuai dengan Rundown Siaran Harian maka PD Umum wajib melaporkannya kepada Executive Producer dan Kepala Studio. g. Selama penyiaran berlangsung, penyejuk ruangan (AC) di Ruang Control harus selalu dalam keadaan menyala dan diatur pada suhu terendah, Tidak dibenarkan mematikan penyejuk ruangan selama penyiaran berlangsung. h. PD Umum memberikan Countdown kepada Programme Director untuk melakukan siaran langsung acara. i. PD Umum menyiapkan materi Iklan / Commercial Break selama penyiaran berlangsung. j. PD Umum menjalankan kesinambungan acara satu dengan yang lainnya sesuai Rundown Siaran Harian. k. Apabila Programme Director Acara berhalangan, maka PD Umum wajib menggantikan tugas Programme Director Acara. l. Setelah selesai penyiaran, PD Umum dan Operator Streaming melakukan Sign Off dan mematikan seluruh peralatan penyiaran dan penyejuk ruangan. m. PD Umum wajib mengisi Laporan. Produksi Acara Studio 1. Kerabat kerja yang terlibat dalam produksi studio adalah : (1) Produser (2) Programme Director (3) Asisten Programme Director (4) Floor Director / Stage Manager (5) Video Switcher Operator (6) Chargent Operator
(7) VTR Operator / Editor (8) Audio Operator (9) Lighting Operator (10) Kameraman (11) Asisten Kameraman (12) Talent / Pengisi Acara (13) Unit Manager (14) Dekorasi dan Property Unit (15) Asisten Produksi (16) Control Make Up & Wardrobe 2.
Persiapan produksi acara studio dilakukan paling lambat 2 jam sebelum acara disiarkan dan seluruh persiapan harus telah selesai maksimal 30 menit sebelum acara dimulai,
3.
Produksi acara yang sifatnya Rekaman / Taping harus dilakukan diluar jadwal siaran langsung studio.
4.
Sebelum Produksi acara rekaman
dilakukan, Produser dan Programme
Director bersama kerabat kerja yang terkait, harus mempersiapkan dan memeriksa kembali materi acara berupa : a. Rundown Program b. Kaset Materi / Rekaman c. Materi Pendukung Produksi Lain 5.
Selama produksi acara studio berlangsung seluruh kerabat kerja yang terlibat harus menggunakan Rundown Program.
6.
Selama produksi acara studio berlangsung seluruh kerabat kerja dan pengisi acara wajib menjaga keamanan dan kenyamanan produksi.
7.
Setelah produksi acara studio selesai seluruh kerabat kerja dan pengisi acara dilarang meninggalkan studio sebelum Produser dan Programme Director memeriksa dan melakukan chek ulang hasil rekaman. Apabila dinilai tidak layak, maka produser berhak melakukan rekaman ulang pada waktu yang disepakati bersama.
8.
Setelah selesai produksi acara studio, Produser wajib menulis laporan penggunaan studio.
Produksi Acara 1. Produksi acara studio maupun luar studio harus melalui tahap tahap sebagai berikut: a. Tahap Pra Produksi b. Tahap Produksi c. Tahap Pasca Produksi 2. Tahap Pra Produksi terdiri dari : a. Penyusunan konsep/ide/design produksi acara b. Rapat Produksi c. Rapat Teknik / Technical Meeting d. Persiapan Administratif dan Peralatan Produksi 3. Tahap Produksi terdiri dari : Syuting acara studio atau luar studio 4. Tahap Pasca Produksi terdiri dari : a. Editing b. Evaluasi
5.
Kerabat kerja yang terlibat dalam masing masing tahap produksi adalah sebagai berikut : a. Pra Produksi Yaitu: Produser,Programme Director, Technical Director dan Craeative b. Produksi Yaitu: Seluruh Kerabat Kerja Produksi Studio atau Luar Studio c. Pasca Produksi Yaitu: Seluruh Kerabat Kerja produksi Studio atau Luar Studio
6.
Produksi acara studio maupun luar studio seperti acara Pergelaran Musik,Drama,Teater dan Program yang dianggap khusus, harus melakukan Latihan dan GR sebelum produksi acara dilakukan.
7.
Seluruh paket acara yang diproduksi secara Live/Siaran Langsung atau Taping/Rekaman, harus didokumentasikan dan direkam dalam format kaset atau digital.
8.
Materi hasil produksi acara Live/Siaran Langsung atau Taping/Rekaman harus dipegang oleh Produser dan diserahkan ke Programmer/PD Umum Siaran untuk dilakukan pemeriksaan ulang sebelum disiarkan.
9.
Dalam hal produksi siaran langsung, atas izin Kepala Studio, Produser dapat menghentikan siaran apabila
ditemukan materi/narasi/visual maupun
tayangan yang dianggap membahayakan kepentingan Nasional, SARA dan Pornografi.
Penggunaan Peralatan Produksi Studio 1.
Peralatan liputan luar studio terdiri dari : Video Mixer, Audio Mixer, Lighting system, Chargent/Grafis, Komputer VTR,Kamera, tripod dan Microphone.
2.
Setiap penggunaan peralatan produksi studio harus sesuai dengan jadwal penugasan yang telah ditetap kan dan dicatat dalam Log Book penggunaan studio.
3.
Setiap penggunaan peralatan produksi studio harus mendapatkan izin dari manager teknik dan diketahui oleh Kepala Studio.
4.
Permintaan penggunaan peralatan liputan luar studio harus diajukan paling lambat 2 hari sebelumnya kecuali untuk liputan News atau program lain yang sifatnya mendesak dan harus mendapat persetujuan dari Kepala Studio.
5.
Urut-urutan penggunaan peralatan liputan luar studio adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengisi Log Book penggunaan peralatan produksi studio b. Programme Director harus memeriksa seluruh jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan harus sesuai dengan kebutuhan. Pemohon tidak dibenarkan untuk mengambil atau menyiapkan peralatan sendiri c. Pengguna peralatan produksi studio harus menggunakan peralatan tersebut sesuai dengan fungsinya. Tidak dibenarkan merekayasa dan mengalihfungsikan peralatan untuk kepentingan lain diluar fungsinya d. Pengguna peralatan liputan luar studio WAJIB menjaga dan merawat peralatan agar tidak mengalami kerusakan, lecet atau cacat pada fisik dan komponen alat, atau hilang.
e. Peralatan yang sudah digunakan harus langsung dikembalikan ke koordinator alat setelah memeriksa kembali seluruh jenis dan jumlah peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan semestinya f. Tidak dibenarkan menggunakan peralatan produksi luar studio untuk kepentingan lain tanpa izin dari Kepala Studio.
Urutan Kegiatan Produksi Tahap Pra Produksi 1. Setiap sebelum penyelenggaraan produksi WAJIB membuat Design Produksi dan mendapat persetujuan dari Produser Eksekutif dan dikeetahui Kepala Studio. 2. Melakukan Meeting Produksi yang dipimpin oleh Produser dan didampingi oleh Sutradara/Program Director untuk menghasilkan draft produksi yang mencakup Naskah, Rundown, Storyboard, Daftar Pengisi acara/Talent, Daftar crew, dan Jadwal Produksi. 3. Melakukan Technical Meeting yang dihadiri oleh Produser, Program Director,Technical Director, dan Pengisi Acara/Talent. 4. Melakukan Gladi Bersih 2 (Dua) hari sebelum penyiaran acara 5. Mempersiapkan Dekorasi,Property dan kelngkapan produksi lainnya sebelum acara disiarkan Tahap Produksi 1. Seluruh Crew WAJIB menggunakan seragam Binus TV dalam setiap penyelenggaraan produksi.
2. Melakukan Briefing sebelum Produksi dimulai dan 2(dua) jam sebelum produksi dimulai. 3. Melakukan produksi acara sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 4. Seluruh Crew yang bertugas menempati posisi sesuai dengan penugasan
Tahap Pasca Produksi 1. Paket acara rekaman WAJIB melakukan CAPTURE video langsung setelah rekaman selesai dilakukan 2. Editing materi acara dilakukan berdasarkan jadwal penggunaan alat dan deadline penyiaran 3. Seluruh materi yang telah siap siar harus dipreview oleh Eksekutif Produser dan Kepala Studio 4. Materi acara yang telah disiarkan WAJIB di simpan dalam File/Folder Arsip.
Gambar 4.5. Urutan Kegiatan Produksi 4.1.7.1 Standar Operational Prosedur Program Gado-Gado (1) Kerabat kerja yang terlibat dalam penyiaran adalah : (a) PD Umum (b) Operator Streaming (c) Produser (d) Asistent produser (e) Kameraman (f) Floor Director (g) Program Director (h) Audioman (i) Operator switcher (j) Operator VTR (k) Recorder
(l) Operator Lighting (m) Dekorasi (n) Talent atau narasumber (o) Control Make Up & Wardrobe (2) Apabila terdapat materi siaran yang mengalami kerusakan dan atau tidak dapat disiarkan karena kendala teknis atau terhenti penyiarannya ditengah jalan, maka PD Umum wajib melakukan penggantian materi dengan materi acara cadangan yang telah disiapkan dan segera melaporkan ke Kepala Studio. (3) Selama penyiaran berlangsung seluruh kerabat kerja yang bertugas wajib menjaga kesinambungan siaran. (4) Selain petugas Dinas, tidak dibenarkan masuk kedalam Ruang Control dan menggunakan peralatan produksi dan penyiaran. (5) Operator Streaming wajib mengawasi jalannya siaran melalui jalur streaming. (6) PD Umum wajib mengawasi jalannya siaran secara keseluruhan serta transisi dari saat berjalannya acara hingga menuju commercial break. (7) Dalam hal ada siaran khusus yang sifatnya mendadak, maka PD Umum wajib melaporkan ke Kepala Studio untuk memperoleh persetujuan slot tayang. (8) Setelah selesai penyiaran, PD Umum wajib menulis laporan Siaran. (9) Proses dan urut-urutan pelaksanaan penyiaran adalah sebagai berikut : a. Kerabat kerja wajib standby 1jam sebelum siaran b. Koor alat wajib mempersiapkan peralatan 1 jam sebelum siaran
c. PD harus mengecek kembali semua perlatan sebelum siaran maximal 30 menit sebelum siaran d. Selama penyiaran berlangsung, penyejuk ruangan (AC) di Ruang Control harus selalu dalam keadaan menyala dan diatur pada suhu terendah, Tidak dibenarkan mematikan penyejuk ruangan selama penyiaran berlangsung. e. PD Umum memberikan Countdown kepada Programme Director untuk melakukan siaran langsung acara. f. PD Umum menyiapkan materi Iklan / Commercial Break selama penyiaran berlangsung. g. Apabila PD acara berhalangan akan digantikan oleh PD crew harian (10) Produksi acara yang sifatnya Rekaman / Taping harus dilakukan diluar jadwal siaran langsung studio. (11) Sebelum Produksi acara rekaman dilakukan, Produser dan Programme Director bersama kerabat kerja yang terkait, harus mempersiapkan dan memeriksa kembali materi acara berupa : a. Rundown Program b. Kaset Materi / Rekaman c. Materi Pendukung Produksi Lain d. Selama produksi acara studio berlangsung seluruh kerabat kerja yang terlibat harus menggunakan Rundown Program. e. Selama produksi acara studio berlangsung seluruh kerabat kerja dan pengisi acara wajib menjaga keamanan dan kenyamanan produksi.
f. Setelah produksi acara studio selesai seluruh kerabat kerja dan pengisi acara dilarang meninggalkan studio sebelum Produser dan Programme Director memeriksa dan melakukan chek ulang hasil rekaman. Apabila dinilai tidak layak, maka produser berhak melakukan rekaman ulang pada waktu yang disepakati bersama. g. Setelah selesai produksi acara studio, Produser wajib menulis laporan penggunaan studio.
(12) Tahap Produksi terdiri dari : Syuting acara studio (13) Tahap Pasca Produksi terdiri dari : a) Editing b) Evaluasi
4.2. Gambaran Umum Informan Beberapa informan yang telah penulis wawancarai secara mendalam adalah sebagai berikut : 4.2.1. Presenter Presenter
progam Gado-Gado menjadi salah satu informan atau
narasumber saya dalam penelitian ini, karena saya mengambil judul “PERAN PRESENTER GADO-GADO DI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI PROGRAM” maka kedua orang Presenter Program
Gado-Gado menjadi informan saya. Presenter program Gado-Gado adalah Ryan Widaya dan Luluanti, kedua presenter ini sama-sama berkuliah di Binus University. Ryan Widaya, pria berumur 21 tahun yang biasa disapa oleh temantemannya “si otot” saat ini berkuliah di Binus University semester tujuh jurusan Komunikasi Pemasaran sedangkan Luluanti, wanita berumur 21 tahun yang kerap dipanggil “lulu” juga berkuliah di Binus University semester tujuh jurusan Double Major (Information System and Management).
4.2.2 Executive Producer Executive Producer program Gado-Gado menjadi salah satu informan atau narasumber saya dalam penelitian ini. Peneliti menjadikan eksekutif produser sebagai salah satu informan bertujuan untuk mengetahui apakah peran dari produser, presenter dan crew progam Gado-Gado sudah sesuai seperti yang seharusnya. Yang mejadi Executive Producer progam Gado-Gado sekaligus Executive Producer entertaint di Binus TV adalah Michael Tandaputra. Pria berumur 21 tahun ini kerap dipanggil Kate, ia saat ini masih berkuliah jurusan Komunikasi Pemasaran semester 7 di Binus University.
4.2.3 Pencetus Progam Gado-Gado Pendiri atau pencetus ide pembuat progam Gado-Gado mejadi salah satu informan saya dalam penelitian ini. Saya melakukan penelitian kepada pak Donny de Keizer bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan lengkap karena hanya pak Donny yang paling mengetahui semuanya karena Dialah yang membuat program Gado-Gado ini.
4.2.4 Produser Program Gado-Gado Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap Produser Program Gado-Gado yaitu Luluanti yang sekaligus adalah salah satu presenter Program Gado-Gado. Tujuan peneliti menjadikan produser salah satu informan atau narasumber adalah untuk mendapatkan data secara keseluruhan baik dari konsep, pra produksi, produksi, dan pasca produksi Program Gado-Gado.
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1. Peran Presenter Dalam Pra Produksi Program Gado-Gado Program Gado-Gado dalam tahapan Pra Produksi sebuah produksi program, tentunya konsep dan tema lah yang pasti akan dibicarakan pertama kali. Untuk Program Gado-Gado konsep dan tema ditentukan mengikuti dari bintang tamu yang akan hadir seperti yang diungkap oleh Produser Program Gado-Gado. “konsepnya mengikuti dari bintang tamu yang akan hadir, jadi saya tidak bisa spesifikasikan dapat idea tau konsep dari mana. Jadi setelah tahu siapa bintang tamunya, saya akan membuat konsepnya seperti apa kira-kira baru kemudian menulis script dan menyusun rundown.” (Lulu) Biasanya program atau acara menentukan konsep atau tema terlebih dahulu, tetapi berbeda pada program yang satu ini tema atau konsep tergantung dari narasumber. Jadi di Program Gado-Gado mencari narasumber dahulu baru menentukan konsep atau tema. Dan yang seperti yang diungkapkan InformanInforman saya, yang dilakukan pada saat pra produksi adalah :
Menurut pendapat kate sebagai Executive Producer Program Gado-Gado “yang saya lakukan pada tahapan pra produksi, saya sebagai Executive Producer membantu memberikan saran kepada produser dan memastikan ke nagaswara siapa talent yang akan datang. Jadi setelah tahu siapa bintang tamunya mulai pembuatan rundown, buat script, meeting dan biasanya untuk merivisi rundown itu 2 hari sebelum acara itu produksi.” (kate) Menurut pendapat Lulu sebagai Produser dan Presenter Program Gado-Gado “peran saya di tahapan pra produksi banyak bangat, mulai dari persiapan rundown, mencari bintang tamu, persiapan talent, presenter, chargen dan lain-lain. Saya memang mempunyai satu orang asisten producer bernama Ghiska, saya menugaskan Ghiska di bagian lapangan seperti menyambut tamu, persiapan konsumsi dan saya juga mempercayakan ia sebagai Floor Director. Sedangkan jika saya seorang presenter, pada tahapan pra produksi saya tidak banyak berperan karena presenter lebih banyak berperan pada saat produksi. Sebenarnya di Gado-Gado tidak ada meeting pada saat pra produksi, yang ada hanya briefing sebelum acara di mulai.” (Lulu) Menurut si otot sebagai Presenter Program Gado-Gado “saya di pra produksi tidak terlalu banyak malah tidak ada berperan di tahapan pra produksi, karena disini saya berperan hanya sebagai seorang presenter jadi lebih banyak berperan pada saat produksinya.” (si otot)
Menurut mas Donny sebagai pencetus ide Program Gado-Gado “bicara mengenai pra produksi sudah pasti yang terpikir pertama adalah konsep. Bicara mengenai konsep, konsep awal Gado-Gado isinya talk show dengan live music acoustic, atraksi (tergantung dari narasumbernya), dan VT (penayangan video). Setelah itu baru mencari bintang tamu, menyusun script, menyusun rundown dan meeting.” (mas don) Dalam segala hal pasti akan terjadi suatu kendala atau masalah atau konflik dimana pun dan kapan pun, baik secara internal maupun eksternal yang dapat menghambat ataupun mempengaruhi hal yang dikerjakan. Kendala itu akan sangat merugikan jika tidak segera diselesaikan dengan baik. Maka dari itu diperlukan kerja sama tim dan pimpinan yang bagus agar setiap masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan baik. Saat pra produksi Prgram Gado-Gado juga ada kendala internal dan kendala eksternal. “susah untuk mengumpulkan semua orang di tim Gado-Gado, biasanya kalo meeting tuh pasti ada aja 1 atau 2 orang yang tidak datang. Dan untuk masalah eksternalnya belom pernah ada karena kita bekerja sama dengan Nagaswara dan itu berjalan baik jadi lancer-lancar aja.” (kate) “kendala internal mungkin ada di saya, saya disini berperan sebagai produser sekaligus presenter jadi keteteran. Sedangkan kendala eksternalnya itu paling narasumber yang datangnya terlambat atau tidak hadir. Jika narasumber terlamabat datang masih bisa diakain
untuk masuk ke segmen selanjutnya, tetapi jika narasumber yang mendadak tidak bisa hadir maka terpakasa memutar acara minggu lalu atau re run.” (lulu) “kalau bagi saya pribadi kendala itu pasti ada saja. Tapi biasanya kendala yang paling menyusahkan itu ya awal pembentukan atau membuat dari nol Program Gado-Gado hingga jadi dan rampung seperti sekarang. Dan menurut pegamatan saya ketika saya mempercayakan program ini kepada anak didik saya, kendala eksternal yang dialami keterlambatan narasumber tapi ya itu jika hanya terlambat masih bisa diakain dengan menukar segmen atau memasukan narasumber ke segmen selanjutnya. Yang merepotkan itu jika narasumber 1 jam sebelum produksi mendadak bilang tidak bisa hadir. Sedangkan untuk kendala internal menurut saya tidak ada karena tim yang saya bentuk adalah tim yang kompak dan bisa bekerja sama dengan baik.” (mas don) Analisis Perbandingan Pendapat para Informan Menurut pendapat Michael sebagai Executive Producer Program Gado-Gado pasti ada meeting pada tahap pra produksi. Begitu pula menurut pendapat mas don pasti ada meeting pada saat pra produksi, sedangkan pengakuan ryan sebagai Presenter dan Lulu sebagai Producer sekaligus Presenter pada saat pra produksi tidak ada meeting. Menurut pendapat Lulu waktu yang dibutuhkan saat proses pra produksi termasuk pencarian narasumber sudah dilakukan 1 bulan sebelum produksi acara,
sedangkan menurut Kate 10 hari sebelum produksi sudah menghubungi pihak Nagaswara dan termasuk proses pra produksi. Menurut mas don proses pra produksi dan pencarian narasumber itu dilakukan 10 hari sebelum produksi. Kendala internal yang dialami saat pra produksi menurut kate susah untuk mengumpulkan semua crew, pasti ada aja yang tidak bisa hadir. Masalah eksternal menurut kate belom pernah ada karena bekerja sama dengan Nagaswara jadi lancar-lancar saja. Sedangkan menurut Lulu kendala internal yaitu ada di dia sendiri karena kesibukan dia yang berperan sebagai produser sekaligus presenter. Masalah eksternal menurut lulu itu dari keterlambatan dan ketidakhadiran narasumber. Menurut Mas Don masalah internal itu tidak ada yang ada hanya masalah eksternal mengenai keterlambatan dan ketidakhadiran narasumber. Presenter Program Gado-Gado tidak ada peran pada pra produksi. Yang harus dilakukan oleh Presenter adalah lebih ikut terlibat dalam pra produksi seperti meminta script begitu sudah selesai dibuat, sehingga sudah baca script terlebih dahulu jadi lebih menguasai materi dibandingkan hanya membaca script 1 atau 2 jam sebelum acara berlangsung.
4.3.2. Peran Presenter dalam Produksi Data – data yang diperoleh penulis merupakan hasil dari wawancara dengan informan, dari pegamatan secara langsung di lapangan oleh penulis, dan pengumpulan data – data yang diperoleh langsung dari Binus TV. “pertama kali dilakukan pada saat produksi sudah tentu memastikan kehadiran narasumber, presenter dan home band. Bahkan dilakukan 2
kali 1 hari sebelum hari tayang acara dan pagi sebelum acara tersebut tayang di sore hari. Kemudiaan harus mengingatkan lagi bahwa sampai di studio 1 jam sebelum acara. Lalu dekor studio, mempersiapkan alat seperti kamera, audio mixer, dan alat-alat lainnya yang diperlukan untuk proses syuting.” (kate) “pertama kali yang dilakukan pada proses produksi adalah memastikan kehadiran narasumber dan rekan presenter saya ryan. Biasanya tuh diingetin sampe 3 kali malahan, 3 hari sebeleum hari H, 1 hari sebelum hari H dan pagi hari sebelum acara tayang di sore hari. Kemudiaan harus mengingatkan lagi bahwa sampai di studio 1 jam sebelum acara. Kalo saya sebagai presenter saya sih sudah pasti akan membaca rundown dan script lagi, ya walaupun itu rundown saya yang menyusun dan script saya yang membuat tetapi tetap saja saya harus membaca ulang kembali. Lalu saya make up, dan briefing rekan saya si otot sebagai presenter satu lagi. Dan kalo saya sebagai produser ya negecek dekor studio, alat, presenter dan narasumber.” (lulu) “gw sebagai presenter yang gw persiapin pertama-tama udah pasti dateng ksana dlu donk. Kedua minta script, terus make up, biasa si gw dateng duluan untuk baca script kalo datengnya telat ya di make up sambil baca script. Liat rundown di script di segmen 1, 2,dan seterusnya ada apa aja, liat siapa narasumbernya. Mengenakan pakaian dari sponsor yang sesuai dengan tema. Dan gw uda disuruh standby paling telat 1 jam sebelum acara dimulai.” (ryan)
Segmen pada suatu acara sangatlah penting itu untuk memancing penonton supaya menonton acara tersebut. Manusia pada dasarnya suka segmen yang seru, klimaks, lucu, menghibur, dan tidak membosankan. Maka dari itu pada saat membuat segmen juga penting jangan sampai jadi anti klimaks, tidak lucu, dan membosankan. “Program Gado-Gado sendiri di bagi 4 segment. Segment 1 itu untuk informasi-informasi yang menarik dan bisa berguna atau menghibur penonton di rumah. Di segment ke – 2 tanya jawab antara kedua orang presenter dan para narasumber, di segment k – 3 masih tanya jawab, tapi biasanya narasumber itu perform pertama dia. Dan si segment k – 4 sedikit ngobrol santai dan terakhir perform dari narasumber. Untuk membuat suasana tidak membosankan di tiap masuk bumper home band menyanyikan lagu.” (kate) “Gado-Gado terdiri dari 4 segment. Segment pertama dibuka dengan lagu dari Batavia Band (home bandnya Gado-Gado), dilanjutkan dengan Apa Aaja Boleh (Tag line Gado-Gado) lalu opening dan memberikan info untuk para penonton. Di segment k – 2, tentu saja dibuka dengan batavia band kembali dan menyusul dengan masuknya para bintang tamu, jika bintang tamunya pria maka saya yang akan menggodanya, sedangkan jika perempuan maka rekan saya ryan yang akan menggoda para bintang tamunya. Dilanjutkan dengan perkenalan narasumber dan cuco rumpi tentunya. Di segment k – 3 supaya tidak bosan kadang bintang tamu yang perform terlebih dahulu dan batavia band di penghantar commercial break. Di segment k – 4 dibuka oleh
presenter atau batavia band dan ditutup oleh perform dari bintang tamu.” (Lulu) “ya di bagi dengan 4 segment, segment pertama membagikan info sambil ledek-ledekan atau meyamakan diri dengan artis entah saya atau lulu. Di segment k – 2 kedatangan bintang tamu, perkenalan cuco rumpi dan tentunya sambil godain bintang tamunya donk tapi kalo cewe ya. Kalo bintang tamunya cowo? Ya kalo dia perform saya akan mengikuti dan meniru karena saya tidak mau kalah agar terlihat serba bisa gitu di depan para wanita. Segment yang k – 3 masih dilanjutkan dengan cuco rumpi dan di segment yang terakhir bintang tamu kita akan perform untuk menghibur dan membuat senang penonton di rumah. (ryan) Salah satu unsur penting pada proses produksi adalah tampilan gambar. Semakin bagus gambar yang ditampilkan, berbagai variasi gambar yang ditampilkan akan membuat banyak penonton yang suka akan hal tersebut. “program Gado-Gado kita menggunakan 3 kamera supaya kamera lebih bervariasi. Kalo 2 kamera tuh kurang karena 1 kamera diem untuk mengambil presenter, narsum dan panggung, 1 lagi harus gerak karena harus mengambil presenter dan narasumber jadi sulit dilakukan saat on air. 3 kamera itu, kamera 1 untuk mengambil narasumber. Kamera 2 itu diem untuk master, dan kamera 3 untuk mengambil presenter. Sedangkan untuk pengambilan home band dan narasumber yang perform itu gantian, jadi biasanya home band itu pada saat opening, closing, atau pada saat mau commercial break jadi saat home
band perform cam 1 dan 3 mengambil home band. Begitu pula saat narsum perform cam 1 dan cam 3 mengambil narasumber yang perform. Teknik pengambilan gambar yang kita gunakan adalah paning kanan, paning kiri, till up, till down, zoom in, zoom out, dan yang paling sulit adalah tracking. Tracking itu pengambilan gambar dengan kamera bergerak untuk mengikuti narasumber yang perform.” (kate) Selain unsur pengambilan gambar, penata cahaya yang baik dan pas agar menambah nilai artistik gambar yang berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Pencahayaan merupakan dasar dari sebuah produksi, tanpa pencahayaan yang bagus hasil produksi juga tidak akan bisa bagus, misal terlalu terang atau gelap. Tanpa pencahayaan yang tepat, maka kamera juga tidak dapat menghasilkan gambar dengan bagus, jelas dan akurat. Dan juga tidak lupa dekorasi panggung penting menjadi suatu daya tarik untuk menarik penonton. “pencahayaan si biasa pake studio delight, dari studio dan tidak ada penambahan. Tetapi tetap saja harus diarahkan dengan benar. Dan untuk dekorasi panggung kita sudah mempercayakannya kepada tim dekorasi dan tim creative kita untuk mengatur panggung atau studio kita.” (kate) Peran seorang Program Director atau yang biasa disebut PD juga penting. Karena dialah yang memimpin, yang menjadi seorang panglima dalam tim produksi. Secara umum PD berfungsi merencanakan, memutuskan, mengarahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab atas program yang akan dijalankan. Tetapi tetap saja ia tidak bisa bekerja seorang diri, ia tetap
memerlukan orang lain untuk menjadi tim dia untuk bisa menjalankan program tersebut. “seorang PD itu selain harus menguasai acara, dia juga harus bisa menjadi memimpin dan bersikap dewasa karena PD membawahi semua crew. Harus bisa mengendalikan emosi, supaya jika ada masalah tetap tenang dan bisa langsung memberi keputusan yang tepat, harus bisa membuat crew lain tenang jika terjadi masalah agara progam ini berjalan dengan lancar.” (kate) Begitu peran presenter pada saat produksi sedang berjalan. Dapat dikatakan yang memegang kunci utama adalah presenter. Presenterlah yang paling banyak berbicara kepada bintang tamu atau narasumber dan kepada penonton di studio maupun yang ada di rumah. “menjadi presenter pada program Gado-Gado itu tidaklah sulit menurut gw, karena cukup menjadi diri gw sendiri. Pasti pada bingung kan kalo gw bilang seperti itu, nih gw jelasin harus bisa melucu sekaligus menghibur tapi di semua hal itu kita juga tetap harus bisa menyampaikan informasi tentunya kepada penonton yang menonton. Paling ya hanya penyampaian, perkataan, dan saat sedang ngobrol dengan narasumber tuh ga boleh sampe kelepasan. Karena jika kita sampe kelepasan ngomong yang kasar atau gawat itu bisa langsung bahaya karena acara ini live lho jadi semua penonton bisa langsung mendengar perkataan kita.” (ryan)
“presenter Gado-Gado itu ga sulit sih menurut gw karena gw cukup menjadi diri gw sendiri jadi apa sulitnya menjadi diri sendiri iya ga sih? Bencanda gw ya kesulitannya itu paling penyampaian, perkataan, penyapaan kepada penonton maupun narasumber. Makanya gw tetep masih harus belajar opening itu untuk apa biar ga salah mengucapkan salam dan kata-kata. Apalagi repot kan kalo sampe keceplosan ngomong yang gawat kan brabe bangat tuh apalagi ini acara live jadi semua penonton bisa langsung denger omongan kita.” (lulu) “menjadi seorang presenter atau pembawa acara menurut saya sudah-susah gampang ya, karena kalo yang sudah terbiasa ya jadi gampang tapi bagi yang belum ya susah. Presenter itu dituntun harus mempunyai pengetahuan yang luas, kenapa seperti itu? Ya karena jika presenter tidak mempunyai pengetahuan yang luas maka dia bisa asal berbicara saja, bertanya ya hanya akan bertanya dengan apa yang ada di script tidak bisa improvisasi jadi keliatan banget kaku jadi mati gitu. Selain itu presenter atau pembawa acara yang baik dan benar itu harus bisa melafalkan vokal secara benar dan lantang. Presenter yang baik pasti akan melakukan senam mulut dipagi hari dan sebelum membawakan acara. Seorang presenter harus berani mempertanggung jawabkan apa yang ia sampaikan kepada penonton dan seorang presenter harus mempunyai ciri khasnya sendiri itu baru bisa dibilang presenter.” (mas don) Program bisa berjalan baik dan lancar karena adanya koordinasi tim dan kerja sama tim yang bagus dan kompak.
“kita di Binus TV semua yang memegang kendali itu PD di Control Room, dan yang mengarahkan di studio yaitu FD. Komunikasi 1 arah dari PD ke semua crew menggunakan HT.” (Kate) Pada proses produksi sangat memungkinkan muncul sebuah masalah atau kendala atau bahkan bisa sampai terjadi konflik yang bisa menghambat proses produksi itu sendiri. Kendala itu akan sangat merugikan jika tidak segera datasi dengan baik. Untuk itulah memerlukan kerja sama tim yang bagus agar setiap masalah yang muncul bisa diselesaikan. Saat produksi Program Gado-Gado masalah yang pernah muncul antara lain kendala teknis dan komunikasi. “hampir tidak pernah ada, paling hanya VTR belum siap tiba-tiba switchernya sudah mengswitch dan itu menurut saya human error.” (kate) “pernah ya beberapa kali, misal seperti saat PD berbicara melalui HT ternyata HT tersebut salurannya sama dengan saluran ISS atau satpam, sehingga crew jadi tidak bisa mendengar arahan dari PD. Tapi biasa jika seperti itu maka akan langsung ganti saluran. Terus pernah juga pas lagi produksi mati lampu, jadi ya mau ga mau kita tidak bisa melanjutkan produksi kita hingga ya listrik menyala. Dan biasanya jika sudah menyala harus menunggu dulu karena semua butuh proses dari kamera computer yang boothing dulu. Jika sudah nyala kembali tugas saya dan ryan untuk becandain para penonton tentunya. Lalu ada juga masalah ga tau orangnyanya budek atau emang miss communication ya, jadi PD udah arahin suruh zoom in tapi ga di zoom in sama dia. Oh iya 1 yang terakhir yang saya juga ga tau gimana solusinya yaitu
dingin banget di studio apalagi kalo hujan jadi tambah dingin gw kadang bisa sampe megigil gemeteran tau. Jadi ya seperti itu lah kendala yang dialami selama proses produksi. Tambahan lagi mungkin karena studio Binus TV Cuma 1 jadi apa boleh buat ya. Kalo ada acara jam ½ 4 sampe ½ 5 ya jadi harus siap-siapin alat dan dekorasi hanya punya waktu ½ jam. Sebenernya sih saya kepengennya itu Gado-Gado punya tempat sendiri jadi ga digabung sama acara yang lain, tetapi karena fasilitas dan hanya 1 studio ya saya hanya bisa pasrah saja.” (lulu) “kendala ya yang saya alami sebagai presenter ya itu FD nya ngasih tau kadang suka ga jelas, narasumbernya telat jadi harus tuker segmen, dan pernah satu kali gw saking sibuknya, cie elah saking sibuknya. Iya jadi gw ga sempet makan, langsung dateng ke Binus TV dan itu juga uda mepet 15menit sebelum acara dimulai jadi gw ga sempet makan deh. Dateng langsung baca script sambil di make up terus langsung masuk ke studio cek sound and opening, kondisinya gw belom makan dari pagi man, shitttt yang parahnya lagi studio dingin banget ditambah ujan, brrrr... ya jadi gitu deh gw bawainnya sih kurang maximal ya menurut gw karena 2 kondisi itu gw belom makan dari pagi dan yang kedua studio dingin bangettsz pake s sama z ya.” (ryan) Dapat dilihat bahwa presenter berperan sangat besar untuk sebuah program atau sebuah acara, yang menghidupkan acara tersebut adalah sang presenter. Jika presenter acara tersebut mengerti konsep, mengerti apa yang ingin disampaikan dan membawakannya dengan baik, penyampaiannya jelas, penonton
terhibur dan mendapat informasi, tidak membosankan pasti acara tersebut akan menjadi program unggulan.
Analisis Perbandingan Pendapat para Informan Ada sedikit perbedaan pendapat antara Lulu sang Produser dengan Kate sang EP, kata Kate 2 hari sebelum acara diingatkan dan dipastikan kembali kehadiran narasumber, sedangkan menurut lulu 3 hari sebelumnya sudah diingatkan dan dipastikan kembali kehadiran narasumber. Untuk segment semua berpendapat sama mulai dari segment pertama, segment k – 2, dan sampai sengment terakhir yaitu segment k – 4. Menurut pendapat Kate pada saat produksi tidak ada kendala paling hanya human error, tetapi menurut lulu ada beberapa masalah begitu pula dengan ryan menuturkan ada masalah. Lulu juga sependapatan dengan kate tentang human error. Masalah yang dalami sang presenter yang berbeda dari lulu adalah Floor Directornya kadang suka ngasih tau ga jelas, tetapi menurut Lulu itu bukan merupakan suatu kendala ataupun masalah soal Floor Director. 4.3.3 Peran Presenter dalam Pasca Produksi Berbicara soal pasca produksi ini adalah bagian terakhir dari sebuah produksi acara.
Dan biasanya setelah acara selesai akan ada evaluasi
bagaimana acara tersebut tadi berjalan, apakah baik atau buruk, ada kesalahan apa saja selama proses syuting acara tersebut. Seperti yang diungkap oleh eksekutif produser program Gado-Gado.
“setelah produksi berakhir maka kita pasti akan evaluasi bersama seluruh crew dan presenter. Beres evaluasi saya bersama produser memastikan untuk proses editing.” (kate) Bicara soal pasca produksi tentu editing termasuk dalam prosesnya. Setelah rapat atau meeting maka akan berlanjut untuk pengeditan. “gunanya editing itu untuk stock re-run atau back up Program Gado-Gado dan permintaan dari Nagaswara sendiri karena Nagaswara juga meminta hasil shooting program Gado – Gadi, jika yang menjadi bintang tamu dari pihak Nagaswara.” (kate) Proses pengeditan suatu acara pasti tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup panjang. Diperlukan orang yang bisa berkonsentrasi dan teliti
untuk
mengedit acara
tersebut
karena
harus
memperhatikan
gambar,suara, chargen, suara dan gerakan bibir sudah sama atau belum, apakah ada delay, dll. “proses editingnya sih biasa cepet banget 1 hari juga selesai malah dalam hitungan jam sudah bisa beres.” (kate) “proses pengeditannya kita percayakan kepada editor kita. Prosesnya si hampir sama dengan program lainnya dan yang menjadi ciri khas dari tampilan Gado-Gado adalah tag linenya ‘Apa Aja Boleh’.” (Kate) Pasca produksi pun tidak luput dengan adanya kendala yang ada atau yang dihadapi.
“kendala yang dialami selama proses pasca produksi itu hampir ga ada ya, biasanya hanya evaluasi dan editing. Paling pas editingnya hanya salah cut atau suara delay tapi itu juga karena human error ya menurut saya.” (kate)
4.4 ANALISA PENELITIAN 4.4.1 Peran Presenter dalam Pra Produksi Menurut observasi yang penulis lakukan selama penulis melakukan Kerja Praktek di Binus TV selama tiga bulan ada yang berbeda berdasarkan praktek di lapangan dan hasil dari wawancara yang penulis dapatkan dari informan. Ternyata pada obeservasi yang penulis lakukan Ghiska yang dipercayakan sebagai asistent produser Lulu tidak selalu ready pada hari produksi, sehingga menambah kesibukan Lulu sebagai Producer sekaligus presenter. Lulu selalu saja sibuk mulai dari pencarian narasumber, menentukan konten, penulisan script, penyusunan rundown, persiapan presenter dan chargen. Jadi semua beban ada di Lulu, jika Lulu sedang sibuk dengan tugas kuliah maka Program GadoGado tidak akan bisa berjalan dan produksi. Narasumber dari Nagaswara juga Lulu yang follow up dan apabila pihak dari Nagaswara tidak bisa hadir untuk menjadi bintang tamu, maka Lulu yang akan mencari komunitas lain untuk menjadi narasumber di Program Gado-Gado. Pada saat pra produksi tidak ada meeting seperti apa yang diungkapkan Lulu, tetapi penulis mendapatkan informasi dari kate bahwa setiap pra produksi pasti ada meeting. Pada observasi yang dilakukan penulis tidak ada meeting pada saat
proses pra produksi. Dan menurut observasi yang dilakukan oleh penulis adalah proses pra produksi dan termasuk pencarian narasumber dilakukan tujuh sampai sepuluh hari sebelum hari H. Kendala internal yang dialami selama massa pra produksi selama observasi yang penulis lakukan adalah tidak pernah adanya meeting pada saat pra produksi, berbeda dengan apa yang dikatakan kate bahwa pasti ada satu atau dua orang yang tidak hadir saat meeting pra produksi. Lalu mengenai masalah eksternal keterlambatan dan ketidakhadiran narasumber berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan memang sama seperti yang dikatakan oleh lulu dan berbeda dengan apa yang dikatakan Kate bahwa tidak ada kendala eksternal pada saat pra produksi.
4.4.2 Peran Presenter dalam Produksi Tinjauan dari Pengamatan dan observasi yang dilakukan secara langsung oleh Penulis, selama proses produksi berlangsung sampai selesai adalah pertamatama follow up untuk memastikan kehadiran presenter, narasumber dan batavia band. Dari observasi dan pegamatan yang saya lihat di tahap ini masih sama. Yang berbeda adalah pada kenyataannya script dan rundown baru di print beberapa jam sebelum acara dimulai, padahal pengakuan kate rundown dan script sudah di print dan direvisi H – 2 paling lambat. Sesudah memastikan kehadiran presenter, narasumber dan batavia band yang dilakukan berikutnya adalah dekorasi panggung atau studio untuk acara Gado-Gado, sambil mempersiakan alat-alat yang akan digunakan saat produksi
untuk acara tersebut. PD akan mengecek ulang semua alat termasuk cek volume presenter, narasumber dan mic yang akan dipakai band atau narasumber dan menyuruh seluruh crew standby. Yang dilakukan presenter pertama kali adalah make up, ganti baju, membaca script, sambil membaca mereka juga bersiap di studio sambil cek sound dan test opening. Untuk band juga setelah datang akan di make up terlebih dahulu baru kemudian bersiap di studio sambil cek sound sambil tes bernyanyi. Hal ini sama semua seperti apa yang diungkap oleh para informan. Saat acara berlangsung seharusnya yang menjadi Floor Director adalah Ghiska yang dipercayakan oleh Lulu tetapi ternyata pada pengamatan yang dilakukan oleh penulis Ghiska kadang hadir dan kadang tidak. Jadi yang briefing narasumber adalah lulu pada saat commercial break pertama atau sebelum acara dimulai, lulu yang sudah repot menjadi presenter dan produser harus disibukan lagi dengan mengurus narasumber. Penulis juga setuju dengan pendapat dari para informan dan dilihat dari observasi yang penulis lakukan segment Program Gado-Gado dibagi 4 seperti yang di ungkap oleh para informan. Selebihnya adalah improvisasi presenter, baik si otot yang tidak mau kalah dengan narasumber, menirukan gayanya, menggoda bintang tamunya jika wanita dan lulu yang selalu menyemangati atau mengejek ryan dan tentunya lulu juga tidak mau kalah dengan mengaku salah satu anggota girl band jika bintang tamunya girl band dan menggoda bintang tamu pria. Program Gado-Gado berbeda dengan program lainnya di Binus TV, karena pada pembukaan acara tersebut home band (batavia band) akan
menyanyikan lagu. Sebelum atau setelah commercial break, tergantung dari produser atau script atau PD, batavia band akan menyanyikan lagu ciptaan mereka sendiri yang judulnya Gado-Gado untuk membuka setelah commercial break atau untuk mengantar ke commercial break di segmet pertama, segment ke – 2 dan menyanyikan sebuah lagu di akhir untuk menutup acara Gado-Gado. Biasanya untuk narasumber perfom di segment k – 3 dan segment k – 4. Program Gado-Gado menggunakan tiga kamera, cam 1 mengambil narasumber, cam 2 diam untuk master yang menyorot dekorasi panggung, narasumber, dan presenter, sedangkan cam 3 untuk mengambil presenter. Teknik yang digunakan selama proses produksi berlangsung seperti paning kanan, paning kiri, till up, till down, zoom in, zoom out, dan tracking. Pencahayaan menggunakan pencahayaan dari studio dan tidak ada pencahayaan tambahan. Selama acara berlangsung semua crew diarahkan langsung oleh Produser Director (PD) di Control Room, dan yang mengarahkan presenter, narasumber dan band di studio adalah Floor Director (FD). Semua hal itu sama seperti yang diungkapkan oleh para informan.
4.4.3 Peran Presenter dalam Pasca Produksi Tinjauan dari Pengamatan dan observasi yang dilakukan secara langsung oleh Penulis, setelah produksi selesai biasanya presenter berjabat tangan dengan narasumber dan mengucapkan terimakasih. Sang produser atau eksekutif produser akan langsung datang ke studio bersalaman sambil mengucapkan terimakasih sementara crew yang lain akan membereskan studio untuk acara
selanjutnya. Yang berbeda adalah tidak adanya evaluasi atau rapat setelah syuting selesai atau selama proses pasca produksi. Seperti apa yang dikatakan oleh produser sekaligus presenter Program Gado-Gado dan bukan seperti apa yang dikatakan oleh kate pasti ada rapat evaluasi setelah selesai acara. Dan selama proses editing berjalan produser atau eksekutif produser tidak menemani sang editor paling hanya sesekali melihat editor, katanya si karena sudah percaya kepada editor kita kan sudah handal. Selama tiga bulan penulis melakukan pengamatan dan observasi, penulis melihat tidak ada kendala yang dialami selama massa pasca produksi. Karena begitu acara tidak ada rapat atau meeting yang membahas bagaimana tadi selama proses syuting. Seharusnya diadakan rapat atau evaluasi jadi bisa tahu apakah terjadi kesalahan selama proses syuting berlangsung, dari evaluasi tersebut jadi bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukan hingga bisa menghasilkan yang lebih baik lagi. Seharusnya mulai dari sekarang di Program Gado-Gado mengadakan rapat evaluasi setelah selesai proses produksi karena rapat evaluasi sangat diperlukan guna membuat program Gado-Gado menjadi semakin baik dan bagus lagi. Selain itu bisa untuk mengetahui dimana letak kesalahan selama syuting berlangsung, apakah presenter ada salah berbicara atau berimprovisasi yang tidak perlu dan lain-lain sehingga bisa belajar dari kesalahan tersebut, tidak mengulanginya agar bisa menjadi lebih baik lagi. Presenter yang sudah handal dan terkenal sekalipun pasti bisa berbuat kesalahan karena presenter adalah seorang manusia biasa, maka dari itu perlu adanya rapat evaluasi.
4.4.4 SWOT Program Gado-Gado Strength •
•
Program yang
Weakness •
Konsep acara dan
bekerjasama dengan
dekorasi yang
Nagaswara.
monoton.
Presenter dan talent yang menarik.
Oppurtunity •
Strategi SO
Program Gado-gado
Mejalin kerjasama
•
Membuat konsep
menjadi media
dengan narasumber
acara lebih
promosi bagi band
ternama.
bervariasi.
•
dan artis baru. •
•
Strategi WO
Mengundang artis
•
Mengubah dekorasi
Memiliki presenter
atau band baru
menjadi lebih
yang dapat bersaing.
menjadi bintang
menarik.
tamu. Threat • •
Strategi ST
Program acara ditiru
•
Membina hubungan
Strategi WT •
Memperbaiki dan
oleh TV lain.
baik dengan
member inovasi pada
Inovasi Program
Nagaswara.
konsep acara.
sejenis dari TV streaming lain.
•
Merekrut presenter yang kompeten.
Tabel 2. SWOT Program Gado-Gado
Strength Pra
-
Narasumb
Weakness -
Kesulita
Oppurtunity -
Membu
Threat -
Susunan
Produ
er berasal
n
at acara
acara
ksi
dari artis
mencari
lebih
program
atau grup
narasum
menarik
lain yang
band label
ber lain
untuk
lebih
Tidak
menarik
menarik
ada
minat
meeting
penonto
Nagaswar
-
a
n Produ
-
ksi
-
Narasumb
-
Acara
-
Membu
-
Narasumb
er artis
dan
at
er pada
yang
dekorasi
program
acara lain
sedang
yang
Gado-
yang lebih
naik daun
monoto
Gado
terkenal
Presenter
n
lebih
pandai
menarik
berimprov isasi Pasca
-
Proses
-
Tidak
-
Merekru
-
Proses
Produ
editing
ada
t editor
editing
ksi
yang cepat
meeting
yang
acara lain
lebih
yang lebih
handal
baik
Tabel 3. SWOT Rundown Program Gado-Gado